20. The Truth Untold
Disclaimer : Masashi Kishimoto
___________________________________
Enjoy Reading
___________________________________
.
.
.
Alunan melodi sedih terdengar dari seorang pria yang sedang menarikan jari-jari tangannya diatas piano. Ia membagikan perasaan sedih dan menyesal dalam alunan melodi, hingga suara perempuan bersurai hitam menginterupsi kegiatannya.
"Maaf," ucap perempuan tersebut dengan suara yang bergetar menahan tangis yang akan pecah.
"Untuk apa meminta maaf? Itu bukan kesalahanmu," ucap pria piano tersebut terhadap perempuan bersurai hitam yang ia tahu sebagai dokter pribadi dari perempuan yang ia kagumi.
"Harusnya aku bisa menyelamatkannya," sekali lagi perempuan itu menyalahkan dirinya.
"Kau itu dokter bukan Tuhan. Kau tidak bisa menunda kematian, lagipula selama ini kau telah melakukan hal yang terbaik," ucap pria tersebut. Ia tidak ingin perempuan yang ia ketahui sebagai dokter itu menjadi rendah diri. Tidak, cukup dirinya saja yang tahu bagaimana rasanya menjadi seseorang yang tidak diharapkan.
"Ini juga kesalahanku, harusnya aku lebih berani menunjukan diriku sebenarnya. Pergilah!"
Perempuan bersurai hitam hanya bisa menghela napas panjang, dan pelan namun pasti ia memundurkan langkahnya dan berbalik memunggungi si pria. Dan sekali lagi, pria tersebut sendirian. Tidak benar-benar sendirian karena ada piano dan bunga cantik berwarna biru. Smeraldo.
Dimulai dari satu nada menjadi beribu-ribu nada. Pria tersebut memainkan sebuah lagu.
~~•~~
[Verse: Minato]
weroumi gadeukhi
pieoitneun i garden
gashituseongi
i moraeseonge nan nal maeeosseo
(Penuh dengan kesendirian
Taman ini berbunga
Penuh dengan duri-duri
Aku menggantung diriku sendiri di istana pasir ini)
~~•~~
Dengan penuh penghayatan si pria tersebut menyanyikan lagunya. Seolah ia bercerita pada dunia bagaimana menyesalnya ia karena tidak memberitahukan dirinya yang sebenarnya.
~~•~~
[Verse: Minato]
neoye ireumeun mwonji
gal goshi itgin hanji
Oh could you tell me?
i jeongwone sumeodeun neol bwasseo
(Siapa namamu?
Apakah kau punya tempat untuk pergi?
Oh bisakah kau memberitahuku?
Aku melihatmu bersembunyi di kebun ini)
~~•~~
Pria itu mengingatnya, pertama kali mereka atau lebih tepatnya ia bertemu dengan perempuan asing dihalaman kebunnya. Mengendap-endap seolah takut ketahuan oleh sang pemilik kebun. Perempuan itu mengambil beberapa tangkai bunga yang pada akhirnya ia tahu bahwa bunga-bunga tersebut dijual ke kota.
~~•~~
[Verse: Kushina]
And I know
neoye ongin modu da jinjjaran geol
pureun kkocheul kkeokkneun son
jabgo shipjiman
(Dan aku tahu
Semua kehangatanmu itu nyata
Aku ingin menggenggam
Tanganmu yang mengambil bunga biru)
~~•~~
Hingga pada satu pertemuan, pria tersebut sadar bahwa ia telah jatuh hati. Ia ingin menjadi alasan atas senyum indah si perempuan. Alasan atas kebahagiaan si perempuan. Maka ia mulai menanam bunga yang sangat indah dan langka. Agar si perempuan bisa memetiknya dan menjual dengan harga yang lumayan mahal.
~~•~~
[Verse: Kushina]
nae unmyeongin geol
Don’t smile on me
Light on me
neoege dagaseol su eopseunikka
naegen bulleojul ireumi eopseo
(Ini adalah nasibku
Jangan tersenyum padaku
Jatuh padaku
Karena aku tak bisa datang padamu
Tidak ada nama (yang bisa disebut untuk) kau dapat memanggilku)
~~•~~
Namun sayangnya, belum juga si pria memberikan bunga smeraldo. Perempuan itu sudah pergi meninggalkannya, dan ia terlambat untuk mengungkapkan apa yang selama ini ia rasakan.
~~•~~
[Verse: Kushina and Minato]
You know that I can’t
Show you me
Give you me
chorahan moseub boyeojul sun eopseo
tto gamyeoneul sseugo neol mannareo ga
But I still want you
(Kau tahu bahwa aku tak bisa
Memperlihatkanmu (siapa) diriku
Memberimu diriku
Aku tak bisa memperlihatkanmu bagian terlantar dari diriku
Tapi aku masih menginginkanmu)*
~~•~~
Pria itu mengakhiri lagunya dengan halus dan ia menoleh kearah sisi kanannya. Ia melihat perempuan yang ia kagumi berdiri disisinya dengan gaun selutut berwarna putih gading. Jangan lupakan senyuman indah yang membuat hatinya luluh. Menambah kesan manis di diri sang perempuan.
"Kau disini?" Tanya sang pria.
"Ya," jawab sang perempuan dengan anggunya. "Terimakasih untuk bunga-bunganya selama ini."
"Kau memang pantas mendapatkan bunga-bunga itu," pria tersebut mendekati sang perempuan dan tidak lupa juga bunga smeraldo ia berikan untuk sang gadis.
"Terimakasih bunga yang indah."
"Seindah dirimu," ucap si pria. Ia berjalan semakin dekat dengan sang perempuan, hingga akhirnya hanya berjarak tiga langkah saja. "Bolehkah aku memeluk mu?"
Perempuan itu mengangguk tanda setuju. Maka ketika si pria sudah mulai mendekat dan membawa si perempuan kedalam dekapannya. Tiba-tiba saja keadaan menjadi gelap, dan ketika terang kembali yang ada hanya si pria yang memeluk dirinya sendiri dan bunga smeraldo yang berada di bawah kakinya.
.......
Riuh tepuk tangan menggema diseluruh aula sekolah. Tempat diadakannya pentas seni drama musikal. Kelas Minato menampilkan sebuah drama yang epik dan elegan.
Semua murid kelas Minato naik keatas panggung. Mulai dari yang memerankan hingga yang menjalankan tugas dibalik layar, dan semuanya membungkukan badannya.
"Kalian hebat!" Ucap Mei-sensei. Salah seorang guru yang menjadi juri dipentas seni tahun ini. "Kalian menggambarkan sebuah cerita dengan sangat indah!"
"Siapa yang memberikan ide kisah bunga smeraldo?" Tanya Tsunade-sensei.
"Saya Sensei," Yoshino mengangkat tangannya.
"Ide yang sangat cemerlang. Kalian membawakan sebuah kisah yang belum semua orang ketahui. Dan untuk Kushina dan Minato, perasaan kalian sangat kuat. Kalian memerankan karakter dengan sangat bagus."
"Terimakasih Sensei."
Setelah mendapatkan beberapa komentar bagus dan tepuk tangan yang meriah. Teman-teman Minato akhirnya turun dari panggung. Ada rasa bangga di hati setiap murid karena telah menyelesaikan tugas dengan sangat baik.
"Teman-teman terimakasih atas kerja kerasnya," ucap Fugaku yang mendapatkan ucapan terimakasih juga dari teman-teman yang lainnya.
Yah, akhirnya tugas akhir mereka selesai juga. Minato yang berada diperkumpulan teman-temannya mencoba keluar untuk mencari Kushina. Namun sayangnya, yang ia dapatkan adalah Kushina yang sedang mengobrol senang dengan Kakashi.
Mungkin memang sudah seharusnya ia tidak mendekati lagi Kushina.
......
Hari ini tepat sepuluh hari drama selesai, tidak ada yang berarti lagi. Mereka semua mulai fokus pada ujian akhir sekolah dan ujian masuk universitas. Namun berbeda dengan Kushina, ia tidak sibuk dengan ujian-ujian karna ia disibukan oleh kepengurusan administrasi.
Ya, keputusan kedua orangtua Kushina sudah pasti. Mereka akan pindah dari Jepang, memulai sesuatu yang baru di negara yang baru juga. Lalu perusahaan Ayah Kushina? Itu Arashii yang mengurusnya.
"Kau tidak ingin membicarakannya dengan Minato?" Tanya Kakashi ketika mereka keluar dari kantor kepala sekolah.
"Apa ia mau?" Ragu Kushina.
"Tentu, coba saja."
"Baiklah."
Pada akhirnya Kushina dan Kakashi berjalan menuju kantin. Ketika memasuki kantin mereka melihat Minato dengan teman-teman lainnya. Ada Fugaku, Mikoto, Tsume, Yoshino, Chouza, dan lainnya.
"Hai semua!" Sapa Kakashi yang mendapat balasan juga. "Boleh bergabung?"
"Tentu saja!" Ucap yang lainnya.
Setelah itu baik Kushina maupun Minato hanya diam tak banyak bicara. Walaupun yang lainnya sudah mencoba mencairkan suasana, hal itu terlihat dari banyaknya lelucon yang mereka keluarkan.
'Ayo Kushina. Ucapkan,' batin Kushina menyemangati.
"Minato," ucap Kushina meminta perhatian. "Akhir pekan nanti kau ada acara?"
Minato mengernyitkan keningnya. Ia mengingat apakah ada acara diakhir pekan. Rasanya tidak ada. "Tidak ada. Kenapa?"
"Hmm, mari kita bertemu di Konoha dreamland! Kita sudah lama tidak main kesana," ragu-ragu Kushina mengatakannya. Ia takut akan ditolak.
"Baiklah, jam berapa kita kesana?"
"Eh, hmm, jam delapan. Iya jam delapan, kita langsung saja bertemu di Konoha dreamland."
Kushina tidak bisa menyembunyikan rasa gembiranya, ia kira Minato akan menolaknya. Namun ia salah, yah sepertinya memang perlu sedikit keberanian untuk memperbaiki keadaan..
.
.
.
.
.
Bersambung~~
Hai hai!!! Bagaimana? Bagaimana?? Kushina sudah akan pergi....
Oh iya, untuk cerita smeraldo diatas itu versi milik saya sendiri. Untuk versi original nya ada di chapter 18 bagian Yoshino memberikan ide.
Kalau kalian ingin mengetahui lebih lanjut, kalian bisa cari di google. Oke okee 😊😊.
Nah sekian dulu dari saya.
Note :
*The truth untold~~BTS.
Verse Minato = verse milik V dan Jk
Verse Kushina = Verse milik Jin dan Jimin.
Verse Kushina and Minato = Verse milik Jk.
Salam,
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro