Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 6

Update nih, siapa yg nungguin?
PLAK..
Jgn merasa yee 😁😂

Yuk dibaca plus vote n coment ya
Happy reading
______________________________________

Keberangkatan Karamel tinggal beberapa hari lagi tapi dia sudah sibuk mempersiapkan apa yang akan dibawanya dari seminggu yang lalu, karena Kara sudah tidak sabar menunggu sampai hari itu tiba. Bahkan saat ini dia sedang sibuk membantu Rika yang sedang menyusun baju-baju Alex yang terkenal paling tidak mandiri, maklum karena anak bontot jadinya selalu diperlakukan sedikit berbeda.

"Mi, aku gak sabar deh nunggu minggu depan. Sayangnya kak Riris gak bisa ikut sama kita ya padahal kan bakal seru banget kalau ikut." Sahut Karamel yang ikut membantu Rika di kamar Alex.

"Tadi sih kakak kamu bilang ada kabar baik buat kamu tapi kayaknya kakak kamu belum pulang deh." Balas Rika yang sedang melipat baju putra bungsunya itu.

"Kabar apaan, Mi? Ada hubungannya sama kak Rafa ya, Mi?" tanya Karamel penasaran dan entah kenapa dia malah terpikirkan tentang Rafa, dia pun hanya bisa tersenyum setelah menyadarinya.

"Kamu suka sama nak Rafa ya, Sayang? Dia orangnya baik, Mami setuju kok kalau kamu sama nak Rafa, Mami yakin Papi juga bakal setuju." Jawab Rika yang memberi restu untuk kedekatan putrinya dengan Rafa, mendengar itu malah membuat senyum Karamel semakin lebar.

"Cie yang ngomongin Rafa, adek aku ternyata lagi jatuh cinta nih." ledek Riris yang sudah pulang dan ikut nimbrung ke kamar Alex setelah mendapat info dari Richard kalau Rika dan Karamel ada di kamar si bungsu.

"Ish kakak apaan sih." Sahut Karamel malu sudah dipergokin sedang ngomongin tentang Rafa.

"Kabar yang mau kakak kasih tau lebih spektakuler daripada tentang, Dek. Kakak yakin kalau kamu bakal senang banget." Balas Riris dan itu membuat Karamel dan juga Rika semakin penasaran.

"Kabar apa sih, Ris? Tadi juga ditelepon bilangnya ntar aja kasih tahunya, emang ada apa, Sayang?" tanya Rika yang juga tidak sabar dengan kabar yang akan diberitahu putrinya itu.

"Cutinya aku di approve, Mi. Aku bisa ikut liburan dan aku udah urus juga tiketnya." Jawab Riris sambil menunjukkan tiket yang sudah dia pesan dan sengaja di printnya sebagai bukti.

"Beneran, Kak? Wuah aku senang banget, Kak. Tapi gimana dengan persiapan pernikahan Kakak? Kan Kakak harusnya ngecek gedung, catering dan yang lainnya." Balas Karamel merasa kakaknya terlalu memaksakan supaya bisa ikut, karena emang rencana ini sudah lama dipersiapkannya dan dia juga yang memohon agar Riris bisa ikut.

"Kebetulan Andre ada tugas ke luar kota selama 4 hari jadi aku mikirnya ikut liburan aja, karena Andre juga gak bisa jadi kita udah sepakat ke minggu depannya lagi dan udah atur jadwal sama orangnya." Balas Riris untuk menenangkan hati Karamel agar tidak terlalu khawatir.

"Baguslah kalau gitu, Ris. Adik kamu ini juga udah gak sabar banget, sampai dia udah siapin semuanya dari kemarin-kemarin." Ledek Rika sambil mengacak rambut putri keduanya itu.

"Biarin." Sambung Karamel membela dirinya.

Hatinya senang saat ini dan dia sudah membayangkan akan seperti apa liburan mereka nanti, udah ada 2 tahun mereka tidak liburan bareng karena waktu yang gak bisa sinkron. Dan ini adalah waktu yang tepat untuk melepaskan kepenatan dari segala rutinitas untuk bisa liburan bareng.

👣👣👣👣👣👣

Seperti biasa Karamel sudah sampai di ruangannya tepat pukul setengah 8 pagi dan mulai membersihkan mejanya, beberapa hari ini dia selalu tersenyum selama dia mengerjakan semua laporan. Karena semakin dekat dengan tanggal keberangkatannya maka semakin menggebu semangat dalam diri, demi liburan maka Karamel memfokuskan pikirannya ke pekerjaan.

"Kayaknya ada yang beda dengan kamu deh, Mel." Tanya Ocha yang kubikelnya bersebelahan dengan kubikel Karamel.

"Bisa aja kamu, Cha." Balas Karamel yang tetap membereskan meja kerjanya agar setelah ini dia bisa melanjutkan semua kerjaan, dia yang sudah mengajukan cuti maka harus menyiapkan seluruh laporan agar tidak menganggu pekerjaan teman 1 timnya.

Setelah selesai dengan meja maka Karamel menghidupkan komputernya, sambil menunggu hidup dengan sempurna maka dia memeriksa dokumen lain yang sudah dia siapkan sejak kemarin. Agendanya hari ini akan menginput seluruh data dokumen yang baru dia terima kemarin, bahkan tadi juga dia menerima dokumen baru lagi dari bagian marketing.

Benar saja kalau sejak pagi tadi Karamel disibukkan dengan data-data nasabah yang mengajukan kredit di bank mereka, dia harus memverifikasi seluruh dokumen pelengkap apakah nasabah yang mengajukan permohononan kartu kredit layak menerima kredit atau tidak. Biasanya kalau jam segini pasti Karamel sudah bisa duduk santai sambil menikmati Vanila milkshakenya, namun saat ini semua berbeda dengan biasanya.

"Kalian udah pada dengar berita gak?" sahut Ocha setelah duduk di bangkunya.

"Berita apa, Cha? Buruk apa baik?" tanya Iqbal yang duduknya di depan kubikel Ocha.

"Sayangnya berita buruk dan kayaknya formasi kita bakal berubah deh untuk perjalanan dinas lusa." Jawab Ocha lemas karena dia punya firasat kurang baik dengan berita ini.

"Berita apaan sih, Cha?" tanya Karamel yang sudah tidak sabar.

"Vianka masuk rumah sakit, kemarin kecelakaan dan sekarang lagi dirawat di rumah sakit, Mel." Jawab Ocha masih dengan wajah tegang karena dia belum siap kalau sampai terpilih untuk menggantikan dinas di luar kota menggantikan Vianka.

Lusa tim mereka akan mendapat dinas keluar kota dan hanya Karamel yang tidak kebagian karena sudah mengajukan cuti sejak lama, dan Vianka adalah salah satu karyawan yang terpilih untuk ditugaskan ke Manado selama 4 hari. Ini bakal menjadi kabar buruk bagi Karamel karena Vianka satu tim dengan dia, firasat Karamel mendadak tidak tenang karena berita yang disampaikan oleh Ocha tadi. Semoga pak Faisal bisa memberi keputusan terbaik untuk bisa memilih gantinya Vianka dan jangan sampai dia yang terpilih, itulah doa yang dipanjatkan Karamel dalam hati sejak tadi.

"Karamel, kamu ke ruangan saya sekarang." Sahut Faisal selaku atasannya Karamel menghampiri kubikel Karamel.

Kakinya pun melangkah lemas menuju ruangan Faisal, dan masuk ke dalam tanpa senyuman seperti biasanya. Langkahnya seperti tidak sinkron dengan apa mau hatinya, ini bumerang buatnya dan ingin rasanya dia berteriak kencang.

"Karamel Dayfiventy Wijaya." Panggil Faisal menyebutkan nama lengkap Karamel.

"Iya, Pak." Jawab Karamel lemah.

"Saya rasa kamu sudah dengar kabar tentang Vianka, dan saya juga sudah memberikan persetujuan untuk cuti kamu. Kamu harus tahu sebenarnya saya dilema akan hal ini tapi hanya Vianka dan kamu yang saya harapkan bisa pergi ke Manado lusa, kamu sudah tahu maksud saya kan? Saya berat untuk mengatakan tapi saya harus bagaimana lagi, Mel?" sahut Faisal panjang lebar dan ucapan itu seperti bom meledak bagi Karamel.

"Apa tidak bisa yang lain, Pak? Keberangkatan saya 3 hari lagi dan tidak bisa direschedule, Pak. Apa tidak ada pilihan lain buat saya, Pak?" balas Karamel yang mencoba untuk bernegosiasi dengan atasannya.

"Kan tadi sudah saya katakan sama kamu, saya tidak punya pilihan lain. Apa yang harus saya lakukan, Karamel? Bukan keinginan saya untuk memaksa kamu membatalkan liburan kamu tapi apa yang terjadi dengan Vianka juga bukan maunya dia apalagi saya, saya harap kamu bisa bijak dan mau melaksanakan dinas ke Manado lusa. Saya terpaksa mengatakan kalau ini perintah buat kamu." Tegas Faisal dengan hati yang sangat berat tapi dia juga tidak punya pilihan untuk memenuhi keinginan Karamel.

"Baik, Pak." Jawab Karamel dengan nada kecewa, ingin rasanya dia berteriak dan menangis saat ini.

Bukan sengaja tidak sopan dengan atasannya tapi Karamel melangkahkan kakinya untuk keluar dari ruangan ini tanpa berpamitan sama sekali, baginya ini tidak adil dan dia sangat kecewa. Bayangannya tentang liburan harus hancur berkeping-keping. Dengan wajah sedih dia kembali ke kubikel dan mengabaikan semua pertanyaan dari teman-temannya, yang dia pikirkan saat ini adalah apa yang harus dia katakan kepada keluarganya?

👣👣👣👣👣👣

Gmna?
Duwh, nh si Karanya lg kecewa krna batal liburan 😕😕

Spoiler :
Bakal ad yg buat Kara senyum nh walaupn dy lg kecewa, penasaran gk??

Next gk nh?
Jgn lupa taburan bintang ya plus comentnya.
See you 😉😉

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro