Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 2

Selamat malam 😊
Maaf telat up krna LUPA 😂
ini lanjutannya ya, dn ada mulmed ny biar makin dapat 😉

Jgn lupa vote n coment
Happy reading 😙😘🙆🙆🙆
______________________________________

Karamel sudah memastikan semuanya sudah oke dan tinggal menunggu Riris turun, mereka semua tanpa Karamel sudah berkumpul di taman belakang dan Alex juga sudah stand by untuk menghidupkan lagunya ten2five. Bahkan Karamel dapat bocoran dari Andre kalau kekasih kakaknya itu sekalian mau melamar Riris, pasti ini akan menjadi hari yang sangat bahagia buat Riris.

“Dek, kenapa harus di tutup gini sih? Bukannya kita mau pergi? Ntar make up kakak berantakan dong, Dek.” Protes Riris saat Karamel memasang kain penutup dimatanya dan mendorong ke arah taman belakang rumah.

Karamel tidak mengubris protes kakaknya dan terus membawa langkah Riris menuju taman belakang, dia juga memberi kode pada Alex agar bersiap menghidupkan lagunya saat ia melepaskan penutup mata Riris. Setelah semua sudah bersiap pada tugasnya masing-masing maka Karamel membuka penutup mata bertepatan dengan lagunya ten2five yang berjudul happy birthday berkumandang.

Tidak ada satu kata keluar dari mulut Riris dan mereka melihat kedua tangan gadis itu  menutup mulutnya, mata Riris membulat saat melihat apa yang ada di hadapannya saat ini. Balon helium bertuliskan HBD dengan angka 29 sudah mewakilkan ucapan dari mereka semua, lalu Rika dan Richard memegang kue yang bertuliskan happy birthday our beloved, dan Andre berdiri sambil memegang bucket bunga mawar merah. Semuanya itu mampu membuat Riris begitu terharu dan tidak sanggup berkata-kata, senyuman indah itu pun juga tidak hilang dari wajah manisnya.

“Happy birthday kakakku sayang.”  sahut Karamel dan Alex bersamaan lalu memeluk Riris yang masih terkagum dengan kejutan ini.

“Selamat ulang tahun ya, Nak. Semoga panjang umur dan sehat selalu ya, Sayang.” disambung oleh Richard dan juga Rika seraya memeluk putri mereka sulung mereka.

“Happy birthday my honey bunny sweety bala bala.” Sambung Andre sambil memeluk Riris dan mengecup puncak kepala kekasihnya itu dengan penuh kasih sayang.

“Makasi buat kejutannya, sweet banget.” Sahut Riris dan senyuman merekah, dia sungguh tidak menyangka akan mendapat kejutan seperti ini dari orang-orang yang dia cintai. Ternyata ini alasan mereka tidak mengucapkan selamat padanya sejak pagi tadi, semua rencana yang dia tidak tahu ide siapa dan itu berhasil membuat ia sempat sedih dan terkejut sekaligus terharu.

“Ini idenya kak Kara, Kak. Gimana? Sukses gak?” sahut Alex seolah tahu isi pikiran Riris lalu dia mencubit lengan Karamel dengan gemas.

“Ampun, Kak.” Mohon Karamel seraya memeluk Riris. “Tapi kakak senang kan?” sambung Karamel setelah melepas pelukannya.

“Makasi ya, dek. Sweet banget, aku sayang kalian semua.” Sahut Riris yang memeluk anggota keluarganya, lalu setelah itu dia memeluk Andre dan mendapat ciuman di kening dari kekasihnya itu.

******

Mereka pun menyanyikan lagu happy birthday lalu dilanjut dengan potong kue, Riris menyuapi potongan kue untuk keluarganya dan juga Andre. Rasa bahagia menyelimuti hati Riris saat dan ingin rasanya dia tidak meminta apapun dari Tuhan, cukup dengan kebersaman bersama orang-orang yang dicintai saja sudah cukup.

“Sayang, sebenarnya aku punya kejutan buat kamu.” Ucapan Andre ini membuat Riris penasaran apalagi kedua orangtua dan juga kedua adiknya tersenyum menggoda kepadanya.

“Kejutan apa, Sayang?” tanya Riris penasaran.

“Cukup bagiku mengenal dirimu selama 2 tahun ini, dan aku ingin menghabiskan sisa hidupku bersamamu.” sambung Andre yang kini berlutut di depan Riris sambil menyerahkan kotak beludru berwarna biru, ia membukakan kotak kecil itu di hadapan Riris. “Will you marry me, Ris?” sambung Andre lagi sambil menanti jawaban Riris dengan penuh harap.

Wajah Riris memerah seketika dan merasa kupu-kupu berterbangan di dalam hatinya, senyumnya semakin merekah dan tidak menyangka kalau Andre akan menunjukkan keseriusannya malam ini di hadapan keluarga. Sungguh ini adalah hari yang terindah dalam hidupnya, ini adalah hal teristimewa disaat usianya bertambah dan ia mendapat kejutan dari keluarganya dan juga lamaran dari kekasih yang dicintainya.

“I will.” Jawab Riris malu-malu lalu Andre memeluknya dengan sangat erat.

“Makasi ya, Sayang.” balas Andre setelah melepas pelukannya.

“Sumpah demi apapun, aku hari ini seneng banget, aku sayang kalian semua.” Tak henti-hentinya Riris bersyukur atas apa yang dia dapatkan hari ini.

“Kita lanjut makan malam yuk, Mami udah siapin masakan spesial dan semuanya kesukaan kamu. Kita lanjut ngobrol sambil makan ya.” ajak Rika lalu mengajak keluarganya untuk masuk ke ruang makan.

Begitu sampai di meja makan dan lihat apa yang terjadi, wajah Riris tampak berseri setelah melihat semua hidangan yang tersaji karena mulai dari ujung kanan sampai kiri dan semua adalah makanan kesukaannya. Dia merasa maminya sangat mengerti kalau sudah lama dia tidak bisa menikmati ini semua karena sibuk dengan kerjaan yang menharuskan dia sering keluar kota, di semua kota yang dia kunjungi tidak menyajkan makanan yang rasanya enak seperti bikinan maminya ini.

Tangan Rika mulai menuangkan nasi ke piring suami dan anak-anaknya secara bergilir, dan mereka pun memulai makan malam dengan ditemani perbincangan seru. Suasana ruang makan begitu hangat karena ada perhatian bahkan candaan yang terdengar di tengah-tengah mereka, dan terdengar tawa kecil di sela-sela perbincangan itu bahkan Alex juga sering dijadikan bahan ejekan karena usianya yang paling muda.

******

Sebelum Andre pulang, dia ingin mengutarakan niat baiknya di hadapan keluarga Riris. Saat ini mereka duduk di ruang tengah sambil ditemani hidangan penutup yaitu puding coklat bikinan Caramel, hobi putri kedua di keluarga Wijaya ini adalah memasak dan itu menurun dari Rika bahkan sampai ke Alex yang juga mempunyai hobi masak walaupun jarang dia salurkan.

“Om, Tante, saya mau menyampaikan sesuatu. Saya memang serius ingin secepatnya bisa menikah dengan Riris, apa Om dan Tante setuju dengan niat saya ini?” Andre bertanya dengan sedikit takut walaupun dia bisa merasakan kalau ia jelas diterima dikeluarga kekasihnya ini, tapi itu tidak menutup kemungkinan kalau niatnya tidak direstui.

“Rencana kamu kapan?” tanya Richard dengan wajah serius menanggapi ucapan Andre tadi.

“Saya berencana di bulan 11 tahun ini, Om. Masih ada 6 bulan lagi dan saya rasa itu cukup untuk mempersiapkan semuanya.” Jawab Andre dengan penuh keyakinan.

“Kalau kamu merasa sudah siap ya silahkan lanjutkan niatmu itu, Nak. Kalian bicarakan mau konsep seperti apa karena persiapan pernikahan itu tidak segampang yang kalian pikirkan, mulai dari konsep sampai ke acara dan yang lainnya pasti membutuhkan waktu.” Richard menanggapi ucapan Andre sambil mengusap punggung tangan istrinya.

“Iya, Ndre. Tante juga setuju dengan apa yang dikatakan Om kamu, kalau Tante setuju dan ingat kalau kami semua siap untuk membantu persiapan pernikahan kalian. Jangan kamu dan Riris memikirkan semuanya berdua, libatkan kami  untuk mendiskusikan semuanya.” Sambung Rika yang juga setuju.

“Iya, kak. Kara juga akan bantu buat cari-cari baju atau gedung atau apa gitu.” Sahut Karamel ikut meramaikan suasana, dan semua pun tertawa melihat semangat Karamel yang berapi-api itu.

“Tapi kamu juga harus mikirin pasangan kamu ya, saat pernikahan kakak kamu udah harus bawa dan kenalkan ke Papi dan Mami.” Mendengar ucapan Richard membuat tawa Karamel terhenti dan kepalanya pun tertunduk, pasti selalu mengarah ke pasangan pikirnya.

“Sudah jangan didesak gitu, pi. Nanti kakak kenalin sama teman kantor kakak ya, Dek.” Sambung Riris sambil meminta persetujuan dari papi dan maminya.

Situasi inilah yang paling dibenci oleh Karamel karena pasti akan membahas tentang pacar, sebenarnya bukan dia tidak ingin pacaran atau didekati oleh pria tapi ia hanya takut untuk mencoba. Dia tidak ingin merasakan yang namanya kecewa kalau sudah mulai pacaran  dan harus berakhir tragis mungkin, iya kalau dia bisa move on dan kalau tidak? Apa yang harus dia lakukan? Batinnya seperti berteriak dengan segala macam kemungkinan buruk yang akan terjadi apabila ia harus pacaran.

“Tau akh.” Sahut Karamel dengan pasrah karena baginya saat ini yang paling penting adalah keluarga, dia hanya ingin membahagiakan kedua orangtuanya.

“Pokoknya kalian atur aja dan udah bisa deh dicicil dari sekarang untuk persiapannya, dan ingat semuanya harus diputuskan dengan kesepakatan bersama dan  jangan egois.” Ancam Rika karena dia kenal bagaimana sifat jelek putri sulungnya ini, dan semua pun tertawa mendengar ocehan Rika.

******

Gimana?
Sweet gk?

Yuk taburan bintang plus coment ny ya.
Next gk nih?
Udh ngespam di draft ini smpai tamat 😂😂😂

Mamaci for reading 😉

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro