Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Epilog

Di malam yang begitu tenang, seorang laki-laki tengah duduk di balkon sembari melihat bingkai foto yang menampilkan wajah dua insan berbeda jenis kelamin yang tengah tersenyum.

Lelaki itu menyunggingkan senyumnya. Seketika, pikirannya terbawa kepada hari itu.

"Sayang, ini gelang siapa?" tanyanya saat menemukan gelang dengan permata putih di dalam nakas sang kekasih. Niat utamanya membuka nakas ialah untuk mengambil charger ponsel. Namun, siapa sangka bila di saat itu juga ia menemukan barang lain yang membuatnya begitu terkejut.

Akhirnya, penantian panjangnya tidak berakhir sia-sia. Ia berhasil menemukan pemilik hati selembut sutra yang dulu pernah memberikannya sebatang cokelat tepat di hari ibu.

Lucunya, selama beberapa tahun bersama, ia baru menyadari bila gadis yang sekarang menemaninya ialah gadis yang sama dengan gadis pemberi cokelat bergelang permata putih. Takdir memang kadang selucu itu. Ia merutuki kebodohannya karena selama ini matanya seolah tertutup rapat.

Tahun kian berlalu, hingga tanpa ia sadari, ia dan gadis itu telah tumbuh menjadi seorang yang layak dikatakan dewasa. Gadisnya, ah ... tidak. White Princess. Itu ialah nama yang pantas disematkan pada gadis itu.

Hatinya tidak sebatas baik untuk merelakan sebatang cokelatnya. Ia juga merelakan kriteria lelaki baik untuk mendampingi seorang lelaki yang jauh dari kata sempurna.

Hingga pada saatnya, White Princess benar-benar menjadi putri kerajaan tercantik di pesta terbaik seumur hidupnya.

"Gue cuma minta satu hal, tolong jangan pernah sakitin dia."

"Gue janji, gue nggak bakalan pernah nyakitin dia seperti apa yang pernah lo pesankan ke gue."

Ia memeluk bingkai foto itu sembari berujar, "Terima kasih telah menjadi perempuan terbaik yang pernah aku miliki."

Ia menatap kanvas Sang Pencipta yang berwarna hitam pekat. Sudah saatnya ia mengistirahatkan dirinya malam ini untuk menyambut esok hari dengan perasaan paling bahagia.

Ia berjalan masuk ke dalam kamarnya untuk menyimpan bingkai foto itu di atas mejanya. Tepatnya, di sebelah sebuah benda berbahan akrilik berbentuk persegi empat.

The Wedding
Cavero Lastana & Bella Kamala

-end-

•-•-•-•-

Dan, kisah mereka benar-benar berakhir di sini.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro