Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 8

Story Original created by: Widdie

Editor by: Risicy💕

---

Lokasi Syuting

Tod Pov

Saat melihat N'Cheque pergi dengan mobilnya, aku merasakan sedikit kecewa karena dengan kata lain dia menolak ajakkanku.

Yeah.. meskipun ini bukan ajakan secara pribadi, tetapi.. aku yang mempunyai ide ini agar bisa menghabiskan waktu bersama-sama dengan N'Cheque lebih lama lagi.

Apakah sikapku egois? Apa benar yang aku rasakan saat ini kepadanya? Apakah ini hanya perasaan sebagai bentuk rasa terima kasih antara senior dan junior saja?

Sepertinya cukup lama aku memikirkan hal itu sambil berjalan kembali ke tempat shooting sehabis mengejar N'Cheque. Sampai aku mendengar suara P'Bear yang memanggil namaku dan itu cukup mengejutkanku.

"Tod.. Nong Tod.. Hello.."

P'Bear memangilku dan terlihat melambai-lambaikan tangannya di depan wajahku.

"Ouih.. Ada apa Phi?"

Aku sedikit tersentak dan tersenyum kepadanya. ️

"Kamu sedang memikirkan apa? Sampai kamu tidak mendengar Phi sudah memanggilmu berulang-ulang? Apakah memikirkan N'Cheque yang tidak bisa ikut bergabung dengan kita malam ini?"

Saat aku mendengar perkataan P'Bear, aku merasa hatiku sedikit sakit. Tetapi.. aku segera tersenyum dan berkilah.

"Oh.. Tidak apa-apa Phi.. Mungkin N'Cheque sudah lelah makanya dia tidak bisa ikut bersama-sama dengan kita. Aku sedang berpikir apakah series kita ini bisa di terima dan mendapatkan tanggapan positive dari penikmat drama BL.."

"Owh.. Kamu tenang saja Tod.. Tidak usah berpikir terlalu berlebihan. Lakukan saja semuanya dengan sebaik-baiknya, tetap semangat dan berakting lah dengan baik.. Mereka pasti akan menyukainya.."

P'Bear mengatakan itu sambil menepuk bahuku. Aku hanya menganggukkan kepalaku saja.

"Baiklah Phi.. Aku akan berusaha dengan sebaik-baiknya. Aku akan mengambil barang-barangku dulu dan sehabis itu kita pergi makan ya Phi.."

"Baiklah.. Jangan terlalu lama dan bolehkah Phi menumpang di mobilmu? Phi akan meminta salah seorang staf membawa mobil Phi ke restoran yang kita tuju. Phi ingin beristrahat sebentar.."

"Iya.. Boleh Phi tidak masalah.."

Setelah itu aku segera berjalan masuk ke dalam lokasi shooting untuk mengambil koperku serta tasku dan segera berjalan keluar.

Saat aku menghampiri P'Bear, dia bertanya lagi.

"Tod.. kamu sudah memesan tempat yang akan kita datangi bukan? Sekarang benar-benar sudah larut malam dan Phi rasa restoran biasa pasti sudah tutup.."

"Hm.. Sudah Phi.. Ini adalah restoran milik temanku. Tadi aku sudah memesannya jadi tidak perlu takut tutup hehe.."

"Baguslah kalau begitu. Ayo kita pergi sekarang.. Kamu sudah membawa semua barang-barangmu dan tidak ada yang tertinggal bukan?"

"Iya Phi.. Ayo.."

Aku mengatakan itu dan kembali melihat ke sekelilingku untuk memastikan barang-barang yang aku bawa tidak tertinggal. Setelah merasa yakin, aku dan P'Bear segera berjalan ke arah mobilku yang di parkir di halaman depan rumah ini.

Aku lalu segera membuka mobilku dengan remot.

Tit..Tit..

Setelah itu aku berjalan ke belakang mobil untuk memasukkan koperku ke bagasi mobilku sedangkan P'Bear segera masuk ke dalam mobilku.

Brak!

Aku menutup bagasi mobilku dan berjalan untuk masuk ke bagian kemudi. Saat aku sudah duduk, aku mulai menyalakan mobilku dan memanasinya.

Saat aku mengeluarkan ponselku, aku merasakan ponselku bergetar karena ada pesan Line yang masuk.

Apakah ini pesan dari N'Cheque? Apakah dia ingin meminta maaf kepadaku karena tidak bisa ikut makan malam?

Aku sempat merasakan jantungku sedikit berdebar-debar sesaat, tetapi.. saat aku membuka pesan itu aku merasa sedikit kecewa lagi.

Yeah.. Itu bukan pesan Line yang aku harapkan melainkan pesan Line dari Jo. Aku melihat jam di dashboard mobilku saat ini sudah jam 24.00. Dia pasti mengkhawatirkanku.

Aku lalu membuka pesannya dan memang benar.

Jo

P'Tod.. Kapan Phi akan pulang?

Apakah shootingnya masih lama?

Tod

Phi baru saja selesai shooting dan ingin makan bersama-sama dengan para crew sebentar..

Kamu tidur saja duluan dan jangan menungguku..

Jo

Apakah masih lama?

Baiklah.. Hati-hati di jalan Phi dan jangan lama-lama..

Jo rindu P'Tod..

Tod

Iya..

S

etelah membalas pesan Jo secara singkat, aku segera menaruh ponselku di atas dashboard mobilku dan mulai menjalankan mobilku ke arah restoran.

Aku sempat berpikir bahwa ingin mengirimkan pesan Line kepada N'Cheque untuk bertanya kepadanya apakah dia sudah sampai rumah dan mengucapkan selamat malam serta mimpi indah kepadanya.

Tetapi.. pemikiran itu segera aku singkirkan dan memilih untuk menjalankan mobilku karena aku tidak ingin terlalu pagi juga sampai ke rumahku. Aku sebenarnya sudah merasa lelah karena harus shooting seharian.

Tetapi.. sebagai rasa terima kasihku kepada para crew yang juga sudah bekerja keras seharian bersama-sama denganku, aku ingin sedikit mentraktir mereka sebagai bentuk apresiasiku. ️

---

Rumah Tod

Jo Pov

Saat ini aku melihat jam sudah menujukkan jam 24.00 dan P'Tod sama sekali belum memberikan aku kabar.

Aku bertanya-tanya apakah P'Tod belum selesai shooting?

Aku merasa khawatir takut dia sudah selesai shooting dan mengalami kecelakaan. Aku masih menunggu kabarnya dengan gelisah sambil memainkan ponselku di ruang tengah.

Setelah lima menit berlalu..

Aku akhirnya memutuskan untuk mengirimkan pesan kepadanya. Pesanku segera di balas olehnya meskipun sangat singkat. Mungkin P'Tod sedang lelah karena harus shooting seharian. Jadi aku hanya memaklumi saja dan merasa sedikit tenang karena dia baik-baik saja.

Tetapi.. entah mengapa perasaanku sedikit tidak enak. Aku juga tidak tahu mengapa rasanya ada takut kehilangan P'Tod meskipun aku sudah bersama-sama dengannya selama 10 tahun terakhir ini.

Perasaan apa ini? Apakah aku merasa cemburu dengan N'Cheque? Tetapi untuk apa? Mereka baru bertemu tidak mungkin langsung jatuh cinta bukan?

Aku segera menggelengkan kepalaku dan mencoba untuk menghilangkan pemikiran itu.

Untuk apa aku merasa cemburu dengan artis pendatang baru yang tidak bisa bersaing denganku? Tetapi.. kalau di lihat-lihat.. Nong Cheque cukup cantik dan imut..

Aku kembali menggelengkan kepalaku lagi dengan lebih kencang saat pemikiran lain kembali muncul.

"Tenang saja Jo.. P'Tod hanya mencintai dan menyayangimu dan hanya ada aku di dalam hatinya. Aku tidak akan mudah digantikan oleh siapapun.."

Aku mengatakan itu dengan pelan untuk memberikan diriku semangat dan kembali membuat aku merasa percaya diri. ️

Aku lalu segera berdiri dari sofa dan berjalan ke arah bar mini yang ada di ruang tengah. Aku mengeluarkan sebotol Red Wine dan mengambil gelas khusus untuk Wine.

Aku lalu menuang Red Wine itu ke dalam gelas dan sedikit mengesapnya sedikit demi sedikit untuk menenangkan pikiranku. Aku memutuskan membawa botol Red wine dan gelas itu kembali ke sofa sambil menunggu P'Tod pulang ke rumah.

---

Rumah Tod

Tod Pov

Aku akhirnya sampai di rumahku dan segera memarkirkan mobilku di halaman parkir rumahku. Aku melirik jam tanganku dan sekarang sudah jam 01.30 pagi.

Bruk!

Dengan sedikit gontai, aku membuka dan menutup pintu mobilku dan berjalan ke arah bagasi untuk mengambil koperku.

Rasanya badanku benar-benar sangat lelah sekali. Tetapi.. entah mengapa meskipun aku merasa lelah, aku masih bisa tersenyum karena bayangan N'Cheque terlintas di dalam kepalaku.

Aku lalu segera berjalan perlahan menuju rumahku dan membuka pintunya. Saat aku menutup pintu rumahku, aku sedikit merasa terkejut karena mendengar suara Jo yang menyapaku dan bertanya dengan suara yang sedikit serak.

"Hm...Phi Tod.. Phi baru pulang?"

Dia terlihat duduk di atas sofa di ruang tengah sambil mengucek matanya. Sepertinya dia baru terbangun dari tidurnya karena mendengar suara mobilku.

Aku melihat ada gelas Wine dan sebotol Red Wine di atas meja yang ada di depannya. Dia pasti tadi sempat minum dan ketiduran.

Saat ini dia hanya mengenakan kemeja putih yang terlihat kebesaran dengan kancing yang terbuka di bagian atas sehingga memperlihatkan bahu dan dadanya yang putih dan mulus. Kemeja itu pastinya milikku dengan celana boxer hitam ketat yang sangat pendek.

Biasanya.. saat aku melihat Jo dalam keadaan seperti ini, maka aku merasakan juniorku menegang dan ingin dipuaskan olehnya. Tetapi.. entah mengapa saat aku melihatnya seperti ini, juniorku biasa saja dan tidak merasa tergoda olehnya.

Aku hanya terdiam dan menatapnya beberapa saat sampai dia memangil namaku lagi.

"Phi Tod.."

"Ah.. Iya.. Phi baru pulang.."

Aku menjawab itu dan berjalan mendekatinya sambil membawa koper serta tasku. Aku lalu duduk di sebelahnya masih memandanginya.

"Mengapa kamu belum tidur? Bukankah besok kamu ada pemotretan?"

"Heheh.. Aku memang sengaja menunggu Phi.. Apakah Phi merasa lelah? Mau aku pijat?"

Aku mendengar Jo mengatakan itu dengan mendekatkan tubuhnya ke arahku, lalu dia mengangkat tangannya untuk memijat pundakku pelan.

"Iya.. Hari ini sangat melelahkan karena harus shooting seharian dan berpindah-pindah lokasi.."

Aku mengatakan itu dan tanganku terulur untuk melepaskan tangan Jo yang masih memijat pundakku dan menarik tubuhnya mendekatiku lalu mencium pipinya.

Kiss 😘

Aku mencium pipinya dengan lembut dan semakin mempererat pelukkanku sambil memejamkan mataku serta menaruh kepalaku di atas pundaknya.

Sepertinya aku sudah sedikit mabuk karena sempat minum minuman beralkohol tadi saat makan malam sehingga di dalam mataku yang saat ini aku peluk adalah N'Cheque.

"P'Tod.. Sesak.. Apakah Phi sangat merindukanku sehingga memelukku dengan sangat erat?"

Perkataan Jo membuat aku sedikit tersadar dan membuka mataku, aku menjauhkan kepalaku dari atas bahunya dan menatapnya selama beberapa saat.

Aku sedikit menggelengkan kepalaku untuk membuat pandangan mataku kembali fokus. Aku samar-samar melihat pria yang ada di depanku saat ini adalah Jo kekasihku bukan N'Cheque yang sedang aku rindukan saat ini.

Aku sedikit menundukkan kepalaku dan seketika merasa bersalah kepadanya.

"Hm.. Iya.. Phi sangat merindukanmu karena tidak melihatmu seharian.."

Aku segera mengangkat kepalaku lagi, merubah raut wajahku serta berkilah lalu melepaskan pelukkanku sambil tersenyum menatapnya.

Aku tidak ingin Jo merasa curiga kepadaku bahwa yang sedang aku pikirkan bukan dirinya.

"Hahah.. Phi bisa saja.."

Jo mengatakan itu lalu menyenderkan kepalanya di atas dadaku dan memelukku dari samping. Aku lalu menggerakan tanganku untuk mengelus punggungnya.

---

Jo Pov

Aku mendongakan kepalaku untuk menatap P'Tod dengan pandangan mata sayu dan menggoda. Aku melihat P'Tod menundukkan kepalanya dan aku mendekatkan wajahku ke arah wajahnya.

Kiss 😘

Aku memberikan kecupan ringan di bibirnya. Pada awalnya P'Tod hanya terdiam dan tidak balas mengecup bibirku, tetapi aku tidak menyerah. Aku mengangkat tanganku untuk menarik leher P'Tod dan kembali mengecup bibirnya lagi sambil sedikit melumatnya. Lalu mulai menggerakkan jari-jari tanganku untuk mulai melepaskan satu per satu kancing kemejanya dan mengelus dadanya.

Akhirnya perlahan-lahan aku merasakan P'Tod mulai membalas ciumanku dengan melumat bibirku juga. Ciuman kami semakin panas dan aku menggerakan tubuhku untuk berbaring di atas sofa dengan menarik tubuh P'Tod serta melepaskan kemejanya dan membuang kemejanya ke atas meja di samping sofa, tetapi tanpa melepaskan bibirnya.

Saat ini aku sudah berada di bawah tubuh P'Tod dan dia berada di atasku dengan bertelanjang dada.

Kami terus berciuman bahkan berperang lidah sampai aku mulai mengeluarkan desahan.

"Ugh.. um.."

Aku menikmati ciuman kami yang sudah sangat lama aku rindukan. Hal ini karena kami berdua sibuk makanya kami jarang melakukan making love.

Kami terus saja saling melumat tanpa henti dan tanganku mulai mengelus serta bermain-main dengan otot-ototnya yang sangat aku suka.

"Uhm.. ah.."

Aku sedikit mendengar P'Tod mengerang kecil karena tanganku yang menggoda tubuhnya. Lalu P'Tod lalu mulai menurunkan bibirnya untuk mencium leher dan dadaku serta menggigit-gigit kecil puting dadaku.

"Ugh.. P'Tod.."

Aku mulai mendesah karena merasakan bibirnya mulai mengemut dan menghisap puting dadaku sehingga membuat juniorku mulai terbangun.

"Ah.. Phi Tod.. Jangan tinggalkan tanda.. besok ah.. Jo ada pemotretan.. uh.."

Tetapi.. P'Tod tidak mendengarkan perkataanku dan mulai menurunkan bibirnya ke perutku.

"Ah.. Phi.. Jo sudah tidak tahan..umm.. Ayo kita lakukan.."

Aku sedikit menarik kepala P'Tod ke atas dan berbisik di telinganya.

Tetapi.. Ketika aku mengatakan itu, aku merasakan tubuh P'Tod sedikit menegang dan segera menghentikan kegiatan yang dia lakukan.

"...."

Dia menatapku seperti dia baru sadar akan sesuatu dan mulai menjauhkan dirinya dariku. Lalu P'Tod segera duduk tegak di atas sofa lagi dan segera mengambil kemejanya untuk dia pakai lagi.

Aku melihat dia sedikit menghela napasnya pelan dan berkata.

"Huf.. Maafkan Phi.. Phi lupa besok kamu masih ada pemotretan.. Ayo kita beristrahat.."

Setelah mengatakan itu, dia tersenyum padaku. Dia segera berdiri lalu membawa koper serta tasnya dan mulai berjalan ke lantai 2.

Aku yang mendengar perkataannya hanya terdiam dan merasa terkejut.

Sehingga aku tidak bisa mengatakan apapun saat P'Tod berjalan ke arah tangga lalu lantai 2. Aku masih dalam posisi berbaring di atas sofa, melirik juniorku yang sudah mulai terbangun dan menatap langit-langit ruangan ini. Aku mengangkat lenganku untuk menutupi kedua mataku.

"Hik.. Hik.."

Aku terisak pelan dan mulai mengeluarkan air mataku karena rasanya aku seperti sudah tidak di harapkan lagi oleh P'Tod sehingga hatiku terasa sakit dan mulai muncul pemikiran yang tidak-tidak di pikiranku.

Biasanya P'Tod tidak pernah melakukan hal ini kepadaku dan bisanya dia juga tidak akan peduli bila aku mengatakan ada jadwal besok jika dia ingin melakukannya.

Ada apa dengan P'Tod? Siapa yang dia pikirkan saat dia sedang mencumbu tubuhku? Apakah Dia tidak memikirkan aku?

Aku bertanya-tanya dan perlahan-lahan menghapus air mataku dengan punggung tanganku, lalu menghembuskan napas pelan. Setelah aku merasa sudah sedikit tenang, aku lalu mulai bangun dari sofa untuk kembali duduk. Aku membiarkan kancing kemejaku terbuka..

Aku kembali menuang Wine ke dalam gelasku sampai sedikit penuh lalu meminumnya dengan sekali teguk sebelum berdiri dari sofa ini dan berjalan untuk naik ke lantai 2 mengikuti P'Tod.

Saat sampai di lantai 2 aku melihat pintu kamar P'Tod sudah tertutup lalu dengan gontai aku berjalan ke arah kamarku. Aku masuk ke dalam kamarku dan berpikir.

Huf.. Sepertinya aku harus bermain solo hari ini..

Aku menatap selangkanganku yang sedikit menggembung dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi.

---

Kamar Tod

Tod Pov

Clek! Bruk!

Sekarang aku sudah berada di dalam kamarku. Aku berjalan untuk menaruh tasku di sofa dekat meja rias begitu juga koperku.

Aku lalu duduk di atas sofa di dalam kamarku dan memejamkan mataku.

Aizz.. Tod bodoh!! Mengapa saat kamu mencumbu Jo pacarmu, kamu malah memikirkan N'Cheque?

Aku memarahi diriku sendiri karena tindakkanku yang super bodoh itu. Saat ini pastinya Jo merasa curiga dan kecewa.

Setelah beberapa saat merenung, aku kembali membuka mataku lalu memijat keningku sedikit karena kepalaku sedikit sakit karena efek alkohol yang aku minum tadi.

Aku memutuskan untuk mandi agar bisa menyegarkan badan serta pikiranku lagi.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk aku mandi dan badanku terasa kembali segera. Aku lalu segera berjalan ke arah lemari pakaianku untuk mengambil piyama dan memakainya.

Setelah aku memakai piyama, aku memutuskan untuk berjalan ke kamar Jo karena merasa bersalah dengan apa yang aku lakukan padanya tadi dan sekaligus untuk mengecek apakah dia sudah tidur atau belum.

---

Kamar Jo

Jo Pov

Saat aku sudah menyelesaikan urusanku di kamar mandi dan membaringkan tubuhku di atas tempat tidur untuk bersiap-siap tidur..

Clek!

Aku mendengar pintu kamarku terbuka dan P'Tod terlihat sudah memakai piyama berjalan ke arahku.

Apakah P'Tod ingin melanjutkan kegiatan kami yang tadi?

Aku sudah merasa gembira dan siap menyambutnya dengan hangat. Tetapi..

Srek! Srek!

P'Tod hanya berdiri disamping tempat tidurku dan mengusap rambutku lalu berkata.

"Istirahatlah Jo.. Ini sudah menjelang pagi dan sebentar lagi kamu akan ada pemotretan.. Selamat malam.."

Kiss 😘

P'Tod membungkukkan badannya lalu mencium keningku. Dia merapihkan selimutku lalu kembali berjalan keluar kamarku lagi dan menutup pintu kamarku.

Aku masih tidak percaya dan bingung karena menurutku kelakuan P'Tod sangat aneh sehingga aku hanya bisa diam sambil memperhatikan P'Tod yang keluar kamarku.

Clek! Bruk!

Aku mendengar pintu kamarku di buka dan di tutup lagi. Setelah aku memastikan P'Tod sudah keluar kamarku dan masuk ke dalam kamarnya, aku segera mengangkat kedua tanganku untuk mengacak-acak rambutku karena merasa frustasi dan menarik napas panjang untuk meredakan emosi yang aku rasakan saat ini.

Huf.. Kenapa aku mulai curiga sikap P'Tod mulai berubah karena N'Cheque? Tetapi.. masa iya P'Tod menyukai N'Cheque hanya karena seharian mereka bersama-sama shooting? Tidak mungkinkan?

Tetapi.. biasanya P'Tod tidak pernah menolakku dan kami akan bercumbu serta melakukan seks sepanjang malam. Lalu kenapa dan apa sebabnya P'Tod menghentikan kegiatan kami tadi? Apakah aku sudah tidak menarik lagi? Tidak seksi lagi?

Saat memikirkan itu, aku merasa kesal dan marah. Tetapi.. aku tidak boleh bersikap gegabah dan tetap tenang menghadapi semua ini. Mungkin ini hanya perasaanku saja dan aku belum mempunyai bukti yang kuat.

Mungkin saat ini memang P'Tod hanya merasa lelah saja karena sudah seharian bekerja. Yeah.. Pasti itu alasannya bukan yang lain.

Aku berusaha untuk berpikir positif dan mulai memejamkan mataku berusaha untuk tidur serta tidak banyak berpikir lagi.

Tidak berapa lama.. mungkin karena merasa lelah aku mulai merasakan mataku berat dan mulai tertidur.

---

Kamar Tod

Tod Pov

Clek! Bruk!

Aku kembali ke dalam kamarku setelah mengucapkan selamat malam dan mencium kening Jo seperti biasa.

Apakah aku begitu kejam terhadap Jo karena tadi menolak ajakkannya untuk bercumbu?

Tetapi.. jika aku berkata jujur, aku sekarang hanya selalu memikirkan N'Cheque saja dan entah kenapa posisi Jo di dalam hatiku mulai tergantikan oleh N'Cheque.

Bahkan hanya dengan membayangkan N'Cheque saja sudah bisa membuat juniorku kembali terbangun lagi.

Saat memikirkan semua hal itu, aku hanya bisa mengacak-acak rambutku karena merasa frustasi dengan apa yang aku rasakan saat ini.

"Agghhh..."

Setelah sedikit merasa frustasi, aku berusaha untuk menenangkan diriku dengan minum segelas air dan menghembuskan napasku perlahan-lahan.

Aku lalu segera naik ke atas tempat tidurku dan mengambil ponsel yang tadi aku letakkan di samping tempat tidurku. Aku berharap ada pesan dari N'Cheque.

Tetapi.. lagi-lagi aku merasa kecewa karena tidak ada satu pesanpun darinya dan hanya ada pesan iklan dari provider. Aku lalu segera mematikan ponselku dan kembali meletakkannya di atas meja samping tempat tidurku sekalian aku charge.

Aku lalu mulai menggerakkan kedua tanganku untuk menyanggah kepalaku. Aku kembali teringat apa yang aku lakukan kepada N'Cheque di lokasi shooting tadi. Aku segera tersenyum dan mulai membalikkan badanku lalu memejamkan mataku. Tidak berapa lama aku tertidur karena merasa lelah.

---

Pagi Hari

Tod Pov

"Ugh.. Hoam.. ah.."

Aku mulai menggeliat tubuhku dan perlahan-lahan membuka mataku. Aku melihat ke arah jam dinding kamarku sekarang sudah jam 08.30.

Biasanya kalau aku shooting sampai pagi, maka aku akan terbangun siang hari. Apalagi hari ini jadwalku sedang kosong, tetapi.. entah kenapa hari ini aku bangun lebih cepat dan merasa sedikit bersemangat.

Aku mulai membangunkan diriku dari tempat tidur dan meminum segelas air yang aku siapkan di samping tempat tidurku. Aku lalu mematikan AC kamarku dan mulai berjalan ke arah jendela kamarku dan membukanya agar udara pagi masuk ke dalam kamarku. Aku menghirup udara segera yang masuk sambil meregangkan kedua tanganku di atas kepala.

Aku berjalan ke arah kamar mandi untuk membasuh wajahku dan menyikat gigi agar terlihat lebih segar. ️

Setelah itu aku kembali ke kamarku dan mulai melepaskan piyamaku. Saat ini aku bertelanjang dada dan mulai melakukan peregangan sedikit sebelum aku melakukan push-up dan sit-up selama 10 menit agar tubuhku tetap terjaga.

Setelah aku berpikir cukup dan tubuhku berkeringat, aku mulai mengambil handuk kecil untuk menyeka wajah dan tubuhku.

Kryuk.. Kryuk..

Aku mendengarkan perutku mulai berbunyi minta di isi karena saat ini sudah jam 09.00.

Aku yang masih bertelanjang dada segera keluar dari kamarku untuk turun ke arah dapur. Aku sudah terbiasa bertelanjang dada di rumahku sendiri karena hanya ada Jo dan seorang PRT yang sudah merawatku sejak kecil jadi aku tidak merasa malu.

---

Ruang Makan

Tod Pov

Saat aku turun dan berjalan ke arah dapur, aku melihat Jo yang sedang duduk dan menikmati sarapannya.

Aku lalu segera menyapa dan tersenyum saat dia menatapku.

"Selamat pagi Jo.. Kenapa kamu belum berangkat?"

"Hm.. Pagi P'Tod. Owh.. Pemotretannya di undur menjadi jam 10.00. Makanya aku sarapan dulu di rumah, aku tadi berpikir bahwa Phi akan bangun siang sehingga tidak membuat Phi sarapan.."

Saat aku sudah dekat dengannya, aku melihat Jo sedang memakan scramble egg dan roti bakar serta secangkir black coffee.

"Owh.. Tidak masalah.."

Aku mengatakan itu sambil berjalan ke arah dapur lalu mulai membuka bungkusan roti tawar yang ada di meja dapur. Aku meletakkan dua lembar roti di atas piring lalu membuka kulkas untuk mengambil sebotol susu segar dan menuangkannya ke dalam gelas. Lalu aku memasukkannya ke dalam microwave untuk di hangatkan, sementara menunggu susu itu hangat, aku mulai mengoleskan selai coklat dan stoberi di atas dua rotiku itu. Tidak lama aku mendengar suara microwave berbunyi.

Tring!

Hal itu pertanda bahwa susuku sudah hangat. Aku mengeluarkan susuku dari microwave dan menambahkan satu sendok kopi hitam lalu sedikit gula. Aku lalu mengaduknya sebentar.

Lalu aku segera membawa segelas susu kopi dan piring rotiku untuk duduk di ruang makan di hadapan Jo yang masih menikmati sarapannya.

Aku duduk dan mulai mengesap kopi susuku sambil memperhatikan Jo yang sedang sarapan, dia memang terlihat imut dan juga terkadang lucu. Dia juga memiliki wajah yang putih mulus serta bersih karena selalu merawatnya. Tetapi.. jika aku membandingkannya dengan N'Cheque..

N'Cheque entah mengapa terlihat lebih cantik, imut dan menggemaskan dari pada Jo serta.. Dia membuat aku selalu merindukannya.

Saat tidak sengaja memikirkan hal itu, aku segera menggelengkan kepalaku dan berkata di dalam hatiku.

Aizz.. mengapa aku membandingkan mereka berdua? Setiap orang pasti punya kelebihan dan kekurangannya masing-masing.

"Phi Tod.. Phi kenapa? Apakah Phi masih merasa pusing?"

Aku yang mendengar pertanyaan Jo segera menatap ke arahnya. Dia sepertinya melihat aku menggelengkan kepalaku.

"Ah.. Tidak apa-apa. Phi hanya sedang meregangkan leher Phi yang terasa pegal saja.."

"Oh.. Apakah hari ini Phi ada jadwal shooting atau menjadi model?"

"Hm.. Hari ini Phi sedang tidak ada jadwal apapun dan mungkin hanya menghabiskan waktu seharian di rumah untuk bermain-main dengan Kugy dan Kero. Kenapa?"

"Ah.. Tidak apa-apa Phi.. Jo hanya bertanya saja. Heheheh.. Baiklah.. Jo berangkat dulu ya Phi.. Sampai Jumpa.."

Jo mengatakan itu dan segera mendekatiku lalu mencium pipiku.

Kiss 😘

"Hm.. Hati-hati di jalan. Tunggu Jo.."

Jo yang sedang berjalan ke dapur untuk menaruh bekas sarapannya segera menoleh.

"Iya.. Ada apa Phi?"

"Taruh saja piring dan gelasmu di dapur nanti Phi yang cuci. Lalu.. apakah kamu ingin Phi mengantarkanmu?"

"Hm.. Ok.. Tidak usah Phi, tadi Jo sudah memesan grab car dan mungkin sebentar lagi akan sampai.."

"Ok.."

Lalu tidak lama aku mendengar ponsel Jo bergetar dan ada pesan masuk. Jo segera membukanya.

"Ini grab pesanan Jo sudah datang. Jo pergi dulu ya Phi.. Sampai jumpa.."

Jo mengatakan itu lalu mengambil tasnya dan melambai tangannya kepadaku sambil tersenyum. Lalu pintu rumahku terbuka dan tertutup.

Setelah Jo pergi, aku kembali memakan rotiku dan meminum kopi susu sambil bermain ponsel untuk mengecek media sosialku.

Saat aku sudah selesai sarapan, aku segera membawa piring dan gelasku ke dapur. Aku lalu segera mencuci piring dan gelas yang ada didapur. Setelah semua selesai, aku kembali naik ke lantai 2 menuju kamarku.

Drr.. Drr..

Aku merasakan ponsel di tanganku bergetar dan aku berharap N'Cheque akan mengirimkan aku pesan. Aku sedikit terburu-buru masuk ke kamarku untuk melihat pesan itu, saat aku melihatnya ternyata.. Itu pesan dari P'Bear.

Lagi-lagi aku merasa kecewa karena tidak sesuai dengan yang aku harapkan dan tunggu-tunggu. Aku lalu mulai membuka dan membaca pesan itu lalu membalasnya.

Phi Bear

Nong Tod, terima kasih atas kerja kerasmu semalam.

Kita akan berjumpa lagi 3 hari lagi karena akan ada acara briefing dengan artis 9naa lain.

Selain itu kamu dan N'Cheque akan ada interview dan pemotretan untuk cover teaser VITS.

Kamu harus datang ke Kantor 9naa jam 09.00 pagi.

Tod

Baik Phi.. Terima kasih infonya.

Phi Bear

N'Tod , terima kasih juga karena kamu mau mentraktir para crew dan Phi tadi malam.

Lain kali biar Phi yang akan mentraktir kalian.

Tod

Ah.. Sama-sama Phi..

Tidak usah repot-report heheh..

Setelah mengirimkan pesan itu, aku kembali mematikan layar ponselku lagi. Aku merasa bingung..

Apa yang harus aku lakukan sekarang? Apakah aku harus pergi memantau klinikku? Tetapi.. aku sedang malas..

Saat aku merasa bingung, aku memutuskan untuk mandi dulu karena badanku sudah terasa lengket.

Aku lalu segera berjalan ke arah kamar mandi dan segera mandi agar tubuhku lebih terasa segera serta bisa berpikir lebih jernih lagi.

Tidak membutuhkan waktu lama aku sudah selesai mandi dan saat ini aku hanya membalutkan handuk di pinggangku. Aku sedang berdiri di depan lemari pakaianku untuk memilih baju yang akan aku pakai.

Aku akhirnya memutuskan hanya akan memakai t-shirt dan celana pendek saja karena aku berpikir tidak akan pergi keluar rumah. Aku mungkin hanya akan bermain-main bersama kedua kucingku lalu menonton film di ruang tengah.

Setelah berpakaian, aku lalu membaringkan tubuhku sebentar di atas tempat tidur sambil menatap langit-langit kamarku.

Hm.. Kamu sedang apa N'Cheque?

Aku terdiam cukup lama.. karena wajah dan senyuman N'Cheque kembali melintasi pikirkanku. Hal ini membuat aku semakin merindukannya. Lama aku terdiam dan lama-lama aku merasakan mataku kembali berat karena hembusan angin semilir-semilir yang masuk ke dalam kamarku. Aku kembali tertidur..

Tetapi.. belum lama aku tertidur, aku merasa terkejut karena mendengar ponselku berdering cukup nyaring.

Tetapi.. saat aku mau mengangkatnya, telepon itu sudah mati. Ternyata Max yang meneleponku dan aku melihat dia mengirimkan aku pesan. Mungkin dia sedang menunggu balasanku segera karena aku tidak membalas makanya dia miss call. Aku lalu segera membuka pesannya sambil duduk bersandar di kepala tempat tidur.

Saat ini aku melihat di ponselku sudah jam 11.00 siang. Berarti aku tidur sekitar setengah jam.

Max

Bro.. Apakah kamu sedang sibuk?

Kalau tidak sibuk, ayo kita pergi ke Central World..

Tod

Yo.. What's up bro?

Sekarang aku sedang di rumah. Untuk apa ke Central World?

Max

Aku  merasa bosan di rumah.

Ayo kita pergi cuci mata dan mungkin sekalian mencari makan di Central World..

Aku juga akan mengajak Ton kalau dia tidak sibuk..

Tod

Baiklah..

Aku akan bersiap-siap dulu..

Kamu ingin aku jemput atau kita langsung bertemu disana?

Max

Aku sedang malas membawa mobil hehe..

Bagaimana kalau kamu menjemputku di rumah saja?

Tod

Baiklah.. Baiklah..

Aku akan menjemputmu sebentar lagi..

Max

Thanks Bro..


Aku lalu meletakkan ponselku dan segera bangun dari tempat tidurku. Aku berjalan ke arah kamar mandi untuk mencuci wajahku dan menyikat gigiku lalu berkumur-kumur agar terlihat lebih segar karena aku sempat tertidur tadi.

Lalu setelah itu aku segera keluar kamar mandi dan kembali membuka lemari pakaianku untuk memilih pakaian yang aku pakai.

Hm.. Pergi makan dan berjalan-jalan di Central World..

Aku menggumamkan perkataan itu dan berpikir sejenak. Tiba-tiba.. aku mendapatkan sebuah ide cemerlang.

Hm.. Bagaimana kalau aku mengajak N'Cheque pergi bersama-sama dengan kami juga? Bukankah hal itu bisa membuat aku bisa bertemu dan dekat dengannya?

Aku memikirkan hal itu sambil tersenyum. ️😊

Aku memutuskan untuk memakai jeans berwarna biru tua yang press body agar menujukkan kakiku yang jenjang dan kemeja berwarna hitam agar aku terlihat semakin tampan.

Aku segera mengganti pakaianku dengan cepat lalu berjalan dengan sedikit terburu-buru ke arah tempat tidurku untuk mengambil ponselku sampai ujung kakiku tersandung sudut tempat tidur.

Duk!

"Aarrrghh.. Aizz.."

Aku meringis dan dengan sedikit terpincang-pincang karena merasakan kesakitan, aku berjalan ke arah ponselku dan segera duduk di atas tempat tidurku.

Aku membuka aplikasi Line dan segera mencari nama N'Cheque. Aku membuka pesan itu dan berpikir sejenak lalu menghembuskan napasku pelan. Aku lalu mulai mengetik pesan kepadanya dengan sedikit berbasa basi dulu.

Tod

Selamat siang Nong.. Kamu sedang apa?Apakah aku menggangumu?

A

ku mengirimkan pesan itu kepada N'Cheque dan tidak lama aku melihat dia membacanya lalu membalas pesanku. ️

Nong Che

Selamat siang Phi.. Aku sedang duduk saja di dalam apartmentku sambil menonton TV.

Ah.. Tidak sama sekali Phi..

Ada apa Phi?

Tod

Ow.. baguslah kalau Phi tidak mengganggumu.

Btw.. kemarin kenapa kamu langsung pulang tanpa pamitan kepada Phi?

Apakah kamu marah dengan apa yang Phi lakukan kepadamu saat kita shooting?

Maafkan Phi na..

Nong Che

Ah.. aku kemarin hanya merasa lelah dan mengantuk Phi makanya aku buru-buru pulang karena ingin segera beristirahat.

Maafkan aku yang lupa berpamitan kepada Phi.

Tidak Phi.. Untuk apa aku marah padamu? Aku tahu bahwa kemarin kita sedang berakting itu hal yang wajar.

Tod

Ah.. Begitu rupanya. Lalu bagaimana kamu sudah merasa segar sekarang? Bangun jam berapa kamu hari ini?

Baguslah kalau kamu tidak marah. Phi merasa lega. ️

Nong Che

Sudah lebih merasa segar Phi..

Heheh.. Jam 10.30 siang..

Tod

Wowo.. Siang sekali.

Apakah kamu sudah makan?

Hm.. Mau makan bersama-sama dengan Phi? Nanti Phi jemput.

Aku mulai melancarkan aksiku untuk mengajak N'Cheque makan dan sedikit berharap bahwa dia mau menerima ajakkanku kali ini..

Nong Che

Heheheh..

Sudah Phi.. Tidak perlu Phi.. Rumah Phi dan aku tidak searah tidak perlu repot-report.

Saat aku melihat balasan N'Cheque.. Aku kembali merasa kecewa. Dia kembali menolak ajakkanku lagi. Sehingga aku segera mengakhiri pembicaraan kami.

Tod

Baiklah.. Have a nice day Nong Cheque..

Sampai jumpa 3 hari lagi..

Nong Che

Iya Phi sampai jumpa 3 hari lagi..

Have a nice day too..

Setelah melihat balasan pesan dari N'Cheque, aku menghebuskan napasku dan kembali meletakkan ponselku di atas meja samping tempat tidurku. 😔

Aku lalu berjalan dengan gontai ke arah meja riasku dan duduk di bangku di depan meja riasku. Aku mulai memakai pelembab wajah lalu sun screens dan bedak tipis di wajahku. Tidak lupa aku memakai lipbalm di bibirku agar tidak terlihat kering serta menyemprotkan sedikit parfum ke tubuhku dan memakai jam tanganku.

Meskipun aku hanya berjalan-jalan ke Mall dengan sahabat-sahabatku, aku harus tetap menjaga penampilanku karena aku adalah seorang public figur. ️

Aku lalu mengambil tas selempang kecil dan memasukkan ponsel serta dompetku. Setelah aku siap, aku berjalan keluar kamarku dan turun ke lantai bawah.

---

Ruang Tengah

Tod Pov

Sebelum aku pergi keluar rumah, aku memeriksa Kero dan Kugy dulu. Aku melihat mereka berdua sedang asyik bercanda sehingga membuat aku sedikit tersenyum. 😊

Aku lalu melihat ke tempat makan dan air minum mereka yang terlihat masih cukup banyak sehingga mereka tidak akan ribut kelaperan saat hanya ada PRT saja di rumahku ini.

Setelah semuanya sudah aku pastikan aman, aku segera mengambil kunci mobilku yang aku gantungkan di meja dekat pintu keluar.

Setelah mengambilnya, aku segera berjalan keluar rumah dan tidak lupa mengunci pintu rumahku. Aku segera berjalan menuju halaman rumahku dimana mobilku terpakir.

---

Mobil Tod

Tod Pov

Bruk!

Aku menutup pintu mobilku dan mulai memanaskan mobilku sebentar.

Aku melirik jam tanganku sekarang sudah jam 12.00.

Aku mulai mengarahkan mobilku ke rumah Max yang sebenarnya kalau tidak macet hanya membutuhkan waktu 30 menit. Tetapi.. saat ini sudah jam makan siang dan jalanan sedikit macet makanya aku baru sampai di rumah Max jam 13.10.

---

Rumah Max

Tod Pov

Saat aku sudah sampai di halaman parkir rumah Max, aku melihat sudah ada mobil Ton yang berwarna merah terpakir.

Aku lalu memutuskan memarkirkan mobilku bersebelahan dengan mobil Ton karena di sebelah mobilnya masih kosong.

Setelah memarkirkan mobilku, aku segera keluar dari dalam mobilku dan menutup mobilku.

Brak!

Aku lalu berjalan dengan langkah sedikit lambat untuk masuk ke dalam rumah Max. Pintu rumah Max sudah terlihat terbuka dan sepertinya mereka menunggu ke datanganku.

Aku bisa melihat Max dan Ton sudah duduk dengan santai di ruang tamu dan aku segera menghampiri mereka lalu menjatuhkan tubuhku ke sofa yang ada di samping Ton.

Bruk!

"Huf.."

Aku menghela napas berat sampai mendengar Max bertanya kepadaku.

"What's up my brother?"

"Iya ada apa Tod? Apakah kamu bertengkar dengan Jo?" Tanya Ton.

"Hm.. Nothing.. Tidak kami baik-baik saja.."

Aku menjawab Ton dan Max sekaligus.

"Lalu ada masalah apa?" Tanya Ton lagi.

"Hm.. Nong Cheque.."

Aku mengatakan itu dengan pelan dan menutup mataku.

"Hah? Apa? Nong Cheque? Patnermu di Venus In The Sky?"

"Apa aku tidak salah dengar?"

Ton dan Max bertanya berbarengan saat mendengar perkataanku.

Aku lalu segera membuka mataku dan menatap mereka berdua yang terlihat saling memandang lalu menatapku dengan penuh selidik.

"Kami benar-benar tidak salah dengar, bukan Tod?"

Max bertanya lagi untuk memastikan.

"Hm.. Tidak salah.. Yeah.. Nong Cheque partnerku di Venus In The Sky.."

Aku mengatakan itu dengan santai lalu mengeluarkan ponselku dari dalam tasku.

"Apakah kamu benar-benar serius Tod? Bagaimana bisa?" Tanya Ton.

"Iya aku serius.. Entahlah aku juga merasa bingung.."

"Wah.. Kamu benar-benar sudah gila! Kamu ingin bermain api? Lalu bagaimana dengan Jo?" Tanya Ton lagi.

"Entahlah.. Aku juga masih belum tahu.."

Sebelum Ton bertanya lagi..

Drr... Drr.. Drr..

Ponselku berdering karena ada telepon masuk dan saat aku melihatnya ternyata Jo yang meneleponku. Lalu aku segera mengangkat ponselku untuk memberitahukan kepada Max dan Ton sambil menaruh jari telunjukku di tengah-tengah bibirku agar mereka diam.

Max dan Ton segera menganggukkan kepala mereka saat mereka melihat siapa yang meneleponku. Aku segera mengangkat telepon itu.

"Hallo Jo.. Ada apa?"

"Phi Tod.. Phi ada dimana? Kenapa Jo pulang Phi tidak ada dirumah? Katanya tidak ada jadwal dan hanya akan berada dirumah.."

Jo segera bertanya dengan beberapa pertanyaan saat aku menjawab teleponnya karena aku tidak memberitahukan kepadanya bahwa aku akan pergi keluar dengan Max dan Ton hari ini. Hal ini karena di dalam kepalaku hanya ada Nong Cheque.. Nong Cheque dan Nong Cheque.. Sehingga aku lupa memberitahukan kepada Jo.

"Hm.. Maafkan Phi.. tadi Phi lupa memberitahukan kepadamu bahwa Phi akan pergi bersama-sama dengan Max dan Ton. Sekarang Phi ada di rumah Max. Memang kenapa?"

"Ah.. Tidak apa-apa. Jo hanya ingin tahu Phi dimana karena Phi tidak mengabari Jo hari ini. Jo takut sesuatu terjadi kepada Phi karena saat Jo pulang Jo tidak melihat Phi.."

"Oh.. Phi benar-benar lupa memberitahukan kepadamu. Maaf sudah membuatmu khawatir.."

"Hm.. Tidak apa-apa Phi.. yang penting sekarang Jo tahu Phi ada dimana. Apakah Phi sudah makan?"

"Belum.. mungkin Phi akan makan bersama-sama dengan Max dan Ton. Kamu sudah makan?"

"Sudah tadi sebelum pulang. Baiklah kalau begitu selamat bersenang-senang Phi. Bye.. Bye.."

"Hm.. Bye.."

Setelah itu, Jo segera memutuskan panggilan kami. Aku lalu segera memasukkan lagi ponselku ke dalam tas.

"Tod.. Ayo ceritakan kepada kami sebenarnya apa yang sudah terjadi antara kamu dan Nong Cheque?" Kata Ton.

"Apakah terjadi sesuatu diantara kalian saat shooting kemarin?!" Tanya Max.

Saat mendengar perkataan Ton dan Max aku kembali teringat lagi kejadian yang aku lakukan kepada N'Cheque saat kami shooting kemarin. Aku bahkan masih mengingat semuanya dengan sangat jelas sehingga membuat aku tersenyum. ️😊

"Aiz.. Tod.. kenapa kamu hanya tersenyum dan tidak menjawab pertanyaan kami?"

Ton mengatakan itu sambil menepuk pundakku sehingga aku segera menatapnya dan bertanya.

"Apa yang harus aku ceritakan?"

"Ceritakan saat kalian berdua sedang shooting. Apa yang kalian berdua lakukan sampai kamu terus terbayang-bayang N'Cheque?"

Ton terlihat sangat penasaran sedang Max hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Tidak ada yang terjadi antara kami berdua. Kita jadi pergi atau tidak?"

Aku mengatakan itu dan berusaha untuk mengalihkan pembicaraan kami.

"Kita akan pergi setelah kamu menceritakan kepada kami apa yang sudah terjadi antara kamu dan N'Cheque saat kalian shooting kemarin sehingga tadi kamu merasa kesal saat masuk tadi.." Kata Ton.

"Huf... Baiklah kalau kalian memaksa aku akan menceritakannya daripada kita tidak jadi pergi. Jadi tadi siang setelah Max mengirimkanku pesan Line bahwa dia ingin pergi ke Central World, aku juga mengirimkan pesan kepada N'Cheque. Aku ingin mengajaknya juga bersama-sama dengan kita dengan alasan aku ingin meminta maaf atas apa yang sudah aku lakukan kepadanya saat shooting waktu itu, tetapi.. dia kembali menolak ajakanku.."

"Hah? Kembali menolak ajakkanmu? Kamu memang sudah pernah mengajaknya berapa kali dan apa yang sebenarnya yang sudah terjadi saat kalian berdua shooting?" Tanya Ton lagi.

"Yeah.. Aku pertama kali mengajaknya saat kami sudah selesai shooting. Sebenarnya bukan hanya dia saja saat itu yang aku ajak tetapi seluruh crew untuk makan malam bersama-sama, tetapi dia menolaknya dan mengatakan dia sudah lelah lalu segera pulang tanpa berpamitan kepadaku. Lalu yang kedua yang tadi siang dia menolakku lagi karena katanya rumah kami berdua jauh. Padalah rumahku dan apartemennya hanya 20 menit.. Lebih dekat daripada aku kesini.."

Aku mengatakan itu sambil menunduk dan memainkan jariku. Lalu berkata lagi..

"Soal apa yang sudah terjadi antara kami berdua saat shooting adalah.. saat kami harus shooting adengan NC. Aku berpikir bahwa aku sedikit terbawa suasana dan kelewat batas saat sedang shooting. Aku juga tidak tahu mengapa aku bisa berbuat seperti itu kepadanya. Saat kami berdua berciuman.. Kami melakukan seperti orang yang sedang dimabuk cinta sangat bergairah sampai juniorku ikut terbangun.."

Aku mengatakan itu sambil memandang juniorku yang saat ini sedang tertidur.

Aku tidak menceritakan secara detail tentang tubuh Nong sangat mulus, putih dan aroma tubuhnya sangat memabukkan untukku. Aku tidak ingin Ton dan Max merebut N'Cheque dariku karena N'Cheque hanya milikku.

"Hahaha.. Tod.. Tod.. Apakah kamu benar-benar tidak tahu mengapa seperti itu atau pura-pura tidak tahu?"

Aku mendengar Ton tertawa dan bertanya dengan penuh selidik sambil menatapku. Aku hanya menggelengkan kepalaku pelan karena aku benar-benar bingung dan tidak tahu mengapa perasaan ini ada.

"Kamu benar-benar bodoh Tod! Tentu saja hal itu karena kamu sedang merasakan jatuh cinta kepada N'Cheque. Kalau tidak maka kamu tidak akan galau seperti ini.." Kata Ton lagi.

"Hm.. Benarkah?"

Aku sedikit merasa tidak percaya dengan apa yang di katakan Ton karena selama ini aku berpikir bahwa aku cukup mencintai dan hanya jatuh cinta kepada Jo.

"Hm.. Itu adalah tanda-tanda orang jatuh cinta.. Tetapi.. Kamu sudah memiliki Jo dan harus kamu ingat itu.."

"Iya.. aku juga tahu itu. Tetapi.. entah mengapa aku selalu memikirkan N'Cheque dan selalu ingin berada di sisanya serta menyentuhnya.."

"Hei Tod!! Kamu itu sebenarnya hanya bernafsu melihat N'Cheque atau mencintainya?" Tanya Max.

"Aku juga masih belum tahu.. Tetapi.. saat bersama-sama dengan N'Cheque aku merasa nyaman yang sudah lama tidak aku rasakan bersama-sama dengan Jo. Aku juga saat melihatnya tersenyum maka secara tidak sengaja ikut tersenyum. Wajah N'Cheque terlihat sangat cantik dan tingkah lakunya sangat lucu.."

Aku mengatakan hal itu sambil tersenyum. ️

"Lalu bagaimana dengan Jo? Apakah kamu ingin berpisah dengannya?" Tanya Ton.

Saat mendengar pertanyaan Ton, seketika senyuman di wajahku menghilang karena aku belum memikirkan hal itu. Entah mengapa aku sejak bertemu dengan N'Cheque aku sangat jarang memikirkan Jo. Terkadang aku lupa bahwa aku sudah memiliki kekasih.

"Aku belum tahu.. Mungkin hal ini hanya perasaan sesaat atau aku terlalu mendalami peran yang aku mainkan saat ini.. Aku benar-benar masih bingung.."

Aku mengatakan itu pelan dan memandangi jari tanganku.

"Sebaiknya kamu harus memikirkan hal ini dengan matang-matang dulu Tod. Kamu harus tahu kamu mencintai siapa dan ingin menghabiskan sisa hidupmu dengan siapa. Jangan sampai hanya karena nafsu sesaat kamu mempermainkan perasaan Jo dan Cheque. Mereka mungkin sangat mencintaimu dan menginginkanmu juga. Jadi kamu harus benar-benar memikirkan hal ini dan mengambil keputusan. Jangan hanya mengikuti nafsu sesaat karena nanti kamu sendiri yang akan sakit.."

Ton memberikan aku penjelasan panjang lebar dan aku hanya mendengarkan serta menganggukan kepalaku.

"Hm...Baiklah terima kasih Ton.."

"Jadi apa yang akan kamu lakukan sekarang?"

"Entahlah.. aku juga masih bingung.."

"Hm.. Pikirkanlah baik-baik Tod. Jika ini hanya nafsu sesaat, aku berharap kamu bisa mengendalikan dirimu. Hal ini karena Jo sejak dulu selalu ada di sampingmu dan mendukungmu sejak kamu masih belum apa-apa sampai sekarang. Tetapi.. jika kamu benar-benar merasakan jatuh cinta kepada N'Cheque, aku berharap kamu bisa membicarakan hal ini baik-baik dengan Jo dan bila kalian berpisah juga lakukan dengan baik.."

"Iya.. Aku tahu.. Aku akan segera memikirkannya.."

Setelah mengatakan itu, aku lalu melihat jam tanganku dan sekarang sudah jam 15.00. Kami bertiga sudah membicarakan hal ini selama 3 jam dan sekarang aku mulai merasa lapar.

"Kita jadi pergi ke Central World untuk makan tidak? Aku sudah kelaparan karena tadi pagi hanya makan roti.." Kataku.

"Baiklah.. Ayo kita pergi sekarang dan ingat kata-kataku Tod.." Kata Ton.

"Iya Pho.."

Aku meledeknya dengan memanggil Ton Pho karena dia seperti seorang ayah yang sangat suka menasehati putranya.

Diantara kami bertiga dari dulu Ton adalah orang yang sangat enak untuk diajak curhat karena pemikirannya yang lebih dewasa dari aku dan Max. Dia juga sangat suka memberikan kami nasehat yang bermanfaat untuk kehidupan kami. ️

"Aizzz.. Siapa yang mau menjadi Pho mu?!"

Ton mengatakan itu sambil memukul lenganku. Kami lalu tertawa dan segera berdiri dari sofa dan berjalan keluar dari rumah Max. 🤭

Saat kami sedang berjalan keluar rumah Max menuju halaman parkir, Ton berkata lagi.

"Tod.. Kita naik mobilmu saja ya.. Aku sedang malas menyetir.."

"Iya.. Baiklah.. ayo naik ke mobilku.."

Aku mengatakan itu dan Max serta Ton segera naik ke dalam mobilku. Max duduk di belakang dan Ton duduk di depan menemaniku.

"Ayo.. Kita segera berangkat.."

Ton mengatakan hal itu dengan bersemangat saat aku mulai menyalakan mobilku.

Aku yang mendengar perkataannya hanya bisa tersenyum. ️

Seandainya N'Cheque mau ikut bersama-sama dengan kami, mungkin saat ini dia yang akan duduk di sebelahku bukan Ton..

Aku memikirkan hal itu di dalam hatiku sambil melirik kearah Ton yang duduk di sebelahku. Aku segera mengarahkan mobilku ke arah Central World.

---

Central World

Tod Pov

Saat ini kami bertiga sudah sampai Central World dan aku sudah memarkirkan mobilku di lantai bestment mall ini. Kami lalu segera naik lift menuju area food court. Kami berencana akan mencari makan dulu karena sudah merasa lapar.

Kami sampai di Mall ini jam 16.00 sedikit memakan waktu lama dari biasanya hanya memakan waktu 20 menit karena jalanan macet.

Kami bertiga melihat-lihat area food court sambil berbincang-bincang akan makan di restoran yang mana. Akhirnya setelah kami cukup lama mengitari area food court, kami memutuskan untuk makan di salah satu restorant Jepang yang ada disini.

---

Restoran Jepang

Tod Pov

Kami memesan makanan yang ingin kami makan dan harus menunggu sedikit lama karena restoran ini cukup penuh karena hari ini adalah hari Sabtu.

Saat kami sedang menunggu makanan, aku mengedarkan pandanganku untuk melihat restoran ini dan memandang ke luar restoran ini. Saat aku sedang memandang ke arah luar restoran.. Aku seperti melihat N'Cheque sedang berjalan sambil bersenda gurau dengan seorang wanita.

Apakah itu N'Cheque? Sedang bersama-sama dengan siapa dia? Apakah itu pacarnya?

Berbagai pertanyaan muncul di dalam kepalaku sambil terus menatap orang yang aku yakin adalah N'Cheque di tengah-tengah kerumunan orang yang ada di restoran ini sampai menghilang.

"Hei.. Tod.. Ayo makan mengapa kamu terus memandang ke arah luar? Siapa yang kamu lihat?"

Ton menepuk bahuku sambil bertanya dan dia juga menengokkan kepalanya untuk mencari tahu siapa yang aku pandangi.

Aku tidak menyadari bahwa makanan yang kami pesan sudah datang dan sedikit terkejut saat di tepuk oleh Ton.

"Ah.. Iya... Aku akan makan.."

Aku mengatakan itu lalu segera mengambil sumpitku.

"Siapa yang kamu lihat sampai kamu tidak mendengarkan kami berbicara?"

Ton bertanya lagi sambil dia mulai memakan makannnya.

"Hm.. Oh.. Tadi aku melihat ada orang yang mirip dengan N'Cheque bersama-sama dengan seorang wanita. Aku hanya berpikir apa benar dia N'Cheque dan siapa wanita itu? Mereka terlihat sangat serasi.."

Aku menjelaskan kepada Ton apa yang aku lihat dan rasakan.

"Oiih Tod!! Di dunia ini banyak orang yang mirip dan jangan terus memikirkan N'Cheque. Mungkin kamu hanya salah lihat atau bila benar itu dia dan pacarnya kamu ingin apa? Bukankah kamu sudah mempunyai Jo juga.."

"Yeah.. Tidak ingin apa-apa juga si.. Aku hanya ingin tahu saja karena... Ah.. sudah lupakanlah lebih baik kita makan saja.."

Aku ingin menjelaskan apa yang aku rasakan sebenarnya, tetapi aku pikir belum perlu karena aku pasti akan mendengarkan cermah Ton lagi. Jadi sebaiknya aku sudahi saja pembicaraan ini.

"Hm.. Iya.. lebih baik kita makan saja sehabis itu temanin aku berjalan-jalan sebelum kita pulang jarang kita mempunyai waktu luang dan bisa berjalan-jalan bersama-sama seperti ini.." Kata Max.

Setelah itu kami segera makan dan tidak membutuhkan waktu lama kami selesai makan lalu berjalan-jalan mengitari mall ini.

----

Central World

Tod Pov

Kami mengitari mall ini dengan santai dan sesekali bertemu dengan fans yang meminta kami berfoto atau meminta tanda tangan kami. Kami menerima mereka dengan senang hati dan tersenyum.

Kami berpikir fans adalah orang yang selalu akan mensupport kami apapun keadaan kami dan mereka juga yang memberikan kami kekuatan untuk bertahan di dalam dunia entertainment ini. Jadi kami harus menghargai dan menghormati fans kami. ️

Kami lalu menemani Max yang ingin membeli baju di salah satu store di mall ini. Setelah apa yang Max perlukan sudah terbeli dan kami juga sudah puas berjalan-jalan di mall ini, kami memutuskan untuk pulang.

---

Di dalam Mobil Tod

Tod Pov

Saat perjalanan pulang untuk kembali mengantar Ton dan Max ke rumah Max karena Ton menaruh mobilnya disana. Kami kembali berbincang-bincang tentang pekerjaan atau sesekali melontarkan lelucon agar suasana tidak canggung.

Yeah.. aku selalu suka bila berjalan-jalan dengan kedua sahabatku ini karena setelah kami lulus, kami jarang bertemu karena kesibukan kami masing-masing dan hanya berkirim pesan. Makanya saat kami bisa berkumpul seperti ini aku sangat menikmati moment kebersamaan kami. ️

Aku sangat menyayangi kedua sahabatku meskipun kami memiliki karakter yang berbeda-beda. Tetapi.. mereka berdua yang selalu menyemangati aku atau memberikan aku nasehat ketika aku sedang dalam keadaan down. Mereka tidak pernah meninggalkan aku. 🥰

Aku akhirnya sampai kembali di rumah Max jam 20.00.

"Tod.. Apakah kamu mau turun lagi atau langsung pulang?" Tanya Max.

"Lebih baik aku segera pulang sekarang sudah malam.."

"Baiklah.. Sampai jumpa lagi Bro.. Terima kasih atas tumpanganmu hari ini.." Kata Max lagi.

"Hm.. Sama-sama.."

"Yo.. Makasih Tod tumpangannya dan hati-hati di jalan ya.. Ingat yang aku katakan lagi kamu harus memikirkan dengan baik-baik dan jangan menyakiti siapapun.." Kata Ton.

"Iya.. Iya.. Pho.."

"Aiz.. Kamu ini.."

"Hahaha.."

Setelah itu, Ton dan Max segera turun dari mobilku dan mereka melambaikan tangan mereka.

Aku lalu segera mengarahkan mobilku lagi untuk kembali ke rumahku. Hari yang melelahkan tetapi menyenangkan. ️

Di dalam perjalan aku kembali memikirkan N'Cheque lagi dan bergumam..

Huf.. Apakah kita bertemu di waktu yang salah Cheque? Mengapa kita baru bertemu saat aku sudah berpacaran dengan Jo? Bisakah aku memutar waktu dan bertemu denganmu duluan?

"Huf.."

Aku memikirkan itu dan hanya menghembuskan napas pelan sambil terus menjalankan mobilku menuju ke arah rumah ditemani oleh lagu yang diputar di radio.

---

3 Hari Kemudian

Rumah tod

Tod Pov

Hari ini adalah jadwal pemotretan dan interview untuk drama Venus In The Sky. Artinya aku akan bertemu dengan N'Cheque lagi. ️😊

Saat memikirkan hal itu, aku merasa bersemangat dan segera bangun lalu bersiap-siap dengan perasaan gembira.

Tok! Tok! Tok!

Saat aku sedang bersiap-siap, aku mendengar suara pintu kamarku di ketuk dan tidak lama mendengar Jo memangilku.

"Phi Tod.. Bolehkah Jo masuk?"

"Iya.. Masuk saja.."

Clek!

Aku melihat Jo membuka pintu kamarku dan berjalan mendekatiku. Dia duduk di atas sofa yang ada di dekat meja riasku karena saat ini aku sedang merias wajahku.

"Ada apa Jo?"

Aku bertanya karena dia hanya duduk diam dan memperhatikanku saja. Dia tidak berkata-kata apa-apa.

"Hm.. Phi Tod, Jo hari ini ikut dengan Phi ke 9naa ya? Jo ingin membicarakan tentang sesuatu dengan P'Kapper.."

"Iya.."

"Baiklah.. Hanya itu yang Jo ingin katakan kepada Phi. Apakah Phi sudah siap?"

"Hm.. Sebentar lagi Phi akan siap.."

"Ok.. Jo akan menunggu Phi di luar dan bagaimana kalau kita sarapan di café yang ada di 9naa saja? P'Nam tadi mengatakan akan menemui kita di sana juga.."

"Iya.. Ok.."

Lalu Jo segera keluar dari kamarku dan menutup pintu kamarku lagi.

Bruk!

Aku kembali merias wajahku dan tidak lupa mengoleskan lip balm di bibirku serta menyemprotkan parfum agar tubuhku harum.

Aku akan bertemu dengan N'Cheque makanya harus terlihat sempurna. Aku lalu mengambil jam tanganku dan memakainya. Aku lalu memandangi penampilanku di cermin.

Kamu sungguh tampan dan terlihat sempurna Tod.

Aku mengatakan itu dan tersenyum. ️🥰

Aku lalu segera mengambil tas selempang, memasukkan dompet dan ponselku lalu segera berjalan ke luar kamarku.

Aku turun ke bawah dan Jo sudah menungguku di ruang tengah.

"Ayo Jo.. Kita berangkat sekarang.."

Aku berkata kepada Jo dan segera berjalan ke tempat aku menggantungkan kunci mobilku lalu berjalan ke luar rumah dengan Jo yang mengikutiku.

Aku lalu memanasi mobilku sebentar dan segera mengarahkan mobilku ke gedung 9naa.

---

Kantor 9naa

Tod Pov

Saat ini aku melihat baru jam 08.00 pagi dan kami sudah sampai di gedung 9naa.

Aku dan Jo segera turun dari mobil setelah aku memarkirkan mobilku. Kami berdua segera masuk ke dalam gedung 9naa dan melihat P'Nam yang merupakan manajer aku dan Jo sudah duduk di lobi menunggu kami.

Aku dan Jo segera menghampiri P'Nam lalu menyapanya.

"Selamat pagi P'Nam. Apakah Phi sudah lama menunggu?"

Aku menyapanya dan mengatupkan kedua tanganku sebagai rasa hormat.

"Oh.. Tod dan Jo kalian sudah sampai. Tidak.. Phi juga baru sampai.."

"Selamat pagi Phi.."

Jo menyapa P'Nam dan mengatupkan kedua tangannya juga.

Lalu aku dan Jo duduk di samping P'Nam. Kami sempat berbincang-bincang beberapa saat sampai aku melihat kesekelingku dan melihat N'Cheque sedang mengantri di Starbuks.

Aku segera tersenyum simpul dan berbalik untuk menatap Jo serta P'Nam yang sedang membicarakan pekerjaan Jo hari ini. 😏

"Hm.. P'Nam.. Jo.. Bagaimana kalau kita melanjutkan pembicaraan kita sambil sarapan di Starbuks? Aku sudah merasa lapar heheh.."

"Ah.. Iya.. Phi ke asyikan berbicara sehingga lupa mengajak kalian sarapan.. Ayo kita sarapan.."

Lalu aku, Jo dan P'Nam segera berdiri dari sofa yang ada di lobi ini dan berjalan ke arah Starbuks untuk sarapan.

Yeah.. akhirnya aku bisa bertemu dengan N'Cheque..

Aku memikirkan itu dan diam-diam tersenyum saat kami sedang berjalan ke Starbuks. 😊

---

Starbucks Café

Tod Pov

Aku melihat N'Cheque sekarang sudah berdiri di bagian menunggu pesan sambil memainkan ponselnya.

Aku lalu segera berjalan ke arahnya meninggalkan Jo dan P'Nam yang sedang berdiri melihat menu di meja kasir. Aku segera menyapanya dan sepertinya N'Cheque terlihat sedikit terkejut.

"Selamat pagi Nong Cheque.." Kataku.

"Ah.. Selamat pagi Phi Tod.. Phi baru datang?"

Aku melihat N'Cheque segera mendongakkan kepalanya dan mengatupkan kedua tangannya saat melihatku.

"Iya Phi baru datang. Kamu sedang pesan apa? Apakah kamu ingin sarapan?"

"Aku sedang memesan Ice Americano dan brownies. Iya sambil menunggu waktu pertemuan kita..."

"Oh.. Oh ya Phi hampir lupa. Kenalkan Nong.. Ini Kavin Jo dan P'Nam. P'Nam adalah manajer Phi dan Jo, sedangkan Jo akan bergabung bersama-sama kita di 9naa juga.."

"Oh.. Swadee P'Kavin dan P'Nam. Aku Cheque.. senang berkenalan dengan kalian.."

N'Cheque tersenyum dan mengatupkan kedua tangannya ke arah Jo serta P'Nam.

Oh.. mengapa senyuman N'Cheque terlihat sangat manis sekali. ️

"Iya.. Salam kenal juga N'Cheque. Aku mendengar kamu lawan main P'Tod di series Venus In The Sky ya? Tolong jaga P'Tod ya.. Kalau dia nakal kamu bisa memberitahukan kepadaku.." ucap Jo

"Jo.. aku bukan anak kecil lagi. Jangan mengatakan itu dan membuat Phi malu.." ucapku.

"Hahaha.. P'Tod menang seperti anak kecil yang harus selalu dijaga agar tidak melirik orang lain. Tolong ya N'Cheque.." ucap Jo.

"Iya Phi.. Harusnya P'Tod yang menjaga aku Phi, karena aku kan lebih muda darinya.. Heheh.." balas N'Cheque.

Setelah kami berbasa basi sebentar, pesan N'Cheque sudah selesai di buat.

"Hm.. P'Tod, P'Kavin dan P'Nam.. Aku duluan ya.." ucap nya.

"Tunggu.. Kamu ingin sarapan dimana? Bagaimana kalau kamu bergabung dengan kami sarapan disini? Daripada kamu hanya makan sendiri, bukankah makan bersama-sama akan terasa lebih menyenangkan, benarkan P'Nam dan Jo?"

Aku bertanya sambil menatap P'Nam dan Jo yang sedang memperhatikan interaksiku dengan N'Cheque.

"Iya Nong.. Bergabunglah bersama-sama dengan kami. Kami tidak merasa keberatan.." ucap Jo menambahkan.

Aku lalu kembali menatap N'Cheque yang sepertinya ingin menolak, tetapi setelah mendengar perkataan Jo..

"Hm.. Iya baiklah Phi.."

Saat mendengar N'Cheque menyetujui ideku, aku sebenarnya merasa sangat senang dan ingin tersenyum lebar. Tetapi.. aku berusaha untuk bersikap sewajar mungkin agar tidak ada yang merasa curiga.

Aku lalu memesan makanan serta minuman yang ingin aku makan.

Apakah aku benar-benar sudah jatuh cinta kepada N'Cheque? Tetapi.. entahlah.. Saat ini aku hanya suka bila berada disamping N'Cheque dan merasa nyaman serta tenang. Perasaan ini belum pernah aku rasakan saat bersama-sama dengan siappun meskipun aku sudah lama berpacaran dengan Jo.. Tetapi aku tidak pernah merasakan seperti ini kepadanya.

---

Lantai 2 Gedung 9naa

Tod Pov

Setelah kami selesai sarapan dan naik ke lantai dua untuk menunggu yang lain datang. Aku, Jo dan P'Nam berbicara di kursi yang ada mejanya. Kami membicarakan pekerjaan yang akan kami kerjakan selanjutnya.

Saat P'Nam sedang berbicara dengan Jo, aku mengedarkan pandanganku untuk mencari N'Cheque. Aku melihat dia duduk sendirian di sofa yang sedikit jauh dari kami yang ada di tengah-tengah ruangan ini sambil memainkan ponselnya.

Aku melihat dia sedikit tersenyum saat melihat ponselnya. Entah apa yang dia lihat dan hal itu sedikit membuat aku merasa penasaran.

Aku ingin segera menghampirnya dan duduk di dekatnya, tetapi.. jika aku melakukannya sekarang, pasti Jo akan merasa curiga dan tidak suka dengan apa yang akan aku lakukan. Jadi.. aku berusaha menahan keinginanmu sampai beberapa saat lagi dan akhirnya aku memutuskan untuk mengatakan kepada mereka apa yang aku inginkan.

"Baiklah.. Sekarang bolehkah aku menghampiri N'Cheque yang sedang duduk sendirian? Aku merasa tidak enak kepadanya..."

Aku mengatakan itu kepada P'Nam dan Jo. Setelah aku mengatakan itu, mereka berdua melihat ke arah N'Cheque yang masih memainkan ponselnya. Lalu setelah itu P'Nam mengangguk kepalanya.

"Jo.. tidak masalah bukan Phi menemani N'Cheque? Kamu disini saja bersama-sama dengan P'Nam ya..."

Aku mengatakan itu dan Jo akhirnya juga menganggukkan kepalanya setelah beberapa saat. Setelah mendapatkan persetujan dari mereka berdua, aku segera berdiri dari kursi yang aku duduki sambil membawa tas dan ponselku berjalan ke arah N'Cheque berada.

Bruk!

Aku segera menjatuhkan diriku dan duduk disampingnya. Aku merasa N'Cheque sedikit terkejut dan mendonggakan kepalanya. Saat melihat tatapan matanya, seperti.. ada kebahagiaan kecil yang aku rasakan di hatiku sehingga aku segera tersenyum. ️

"Hm.. Apakah P'Tod sudah selesai berbicara dengan P'Kavin dan P'Nam? Kenapa Phi duduk disini?" Tanya N'Cheque.

"Hm.. Sudah.. Yeah.. Phi hanya ingin duduk dekat dengamu saja. Apakah ada yang salah?" Tanyaku.

"Ah.. Tidak Phi.. Kalau Phi mau duduk disini silakan saja.. inikan sofa umum heheh.."

Lalu setelah itu kami berdua tidak banyak berbicara lagi.

Entah kenapa aku merasa kami sedikit merasa canggung meskipun aku ingin berbicara dan mengenalnya lebih jauh. Tetapi.. saat berada didekatnya, kami berdua malah sibuk dengan ponsel kami masing-masing.

Lalu saat aku sedang melihat-lihat Instagram, aku melihat ada sebuah restoran yang terlihat baru buka yang menawarakan private dinner yang romantis yang berada di rooftop salah satu hotel ternama.

Saat melihat itu, aku berpikir bahwa aku ingin mengajak N'Cheque pergi kesana.

Hm.. Tetapi bagaimana caranya aku mengajaknya? Aku tidak ingin dia menolak ajakkku lagi..

Saat memikirkan itu, aku melirik N'Cheque lalu ke arah Jo yang terlihat masih berbicara dengan P'Nam.

Apakah aku egois jika melakukan hal ini? Seharusnya aku mengajak Jo bukan N'Cheque untuk dinner romantis seperti ini bukan?

Aku memikirkan hal itu beberapa saat sambil melihat-lihat promo apa saja yang restoran itu tawarkan. Setelah melihat-lihat beberapa saat, aku lalu memutuskan menelepon restoran itu untuk melakukan reservasi. 🙄

Saat akan menelepon, aku segera berdiri dari sofa yang aku duduk lalu berjalan menjahui N'Cheque dan Jo agar mereka tidak mendengar apa yang aku katakan.

Aku berjalan sampai ke ujung lantai dua dekat toilet dan mulai menelepon restoran itu.

"Hello.. Selamat siang apakah ini adalah restoran Xxx.."

"..."

"Hmm.. Aku melihat promo yang kalian tawarkan di Instagram. Apakah kalau aku ingin memesan untuk malam ini masih bisa?"

"..."

"Hm.. Mungkin sekitar jam 6-7 malam ini. Hanya untuk dua orang saja.."

"..."

"Iya.. Aku ingin privet dinner dengan pasanganku dan paket apa saja yang sedang promo untuk pasangan saat ini?"

"..."

"Owh.. Menawarkan paket yang sangat baik sekali dengan harga murah.. Baiklah aku akan melakukan reservasi atas Nama Tod.."

"...."

"Hm.. aku ingin memesan sebuket bunga yang tidak terlalu besar dan juga kecil. Bisakah aku memilih bunganya atau kalian yang pilihkan?"

"..."

"Hm.. Aku ingin di buket itu ada bunga matahari dan bunga mawar putih untuk tambahan bunganya yang lain terserah kalian.."

"..."

"Baiklah aku akan melihat beberapa contoh bouquet yang kalian kirimkan dulu.. Apakah tidak ada bonusnya? Heheh.."

"..."

"Oh benarkah? Ada pertunjukkan kembang api juga setiap jam 20.00 dari gedung xx.."

"..."

"Baiklah.. aku ambil paket itu dan jangan lupa kirimkan aku contoh buketnya.. Yeah.. nanti aku akan transfer DP nya..."

Setelah mengatakan itu, aku lalu memutuskan pembicaraan kami dan tidak lama.

Drr.. Drr..

Restoran itu mengirimkan aku beberapa contoh buket bunga sesuai dengan bunga yang aku ingin kan. Mereka mengatakan bunga yang aku mau tersedia dan aku merasa sangat senang. ️

Aku akhirnya memilih satu yang menurut aku terkesan elegan, cantik dan indah sesuai dengan kepribadian Cheque. Setelah mereka mengatakan totalnya, aku segera mentransfer via E-banking untuk tanda jadinya.

Setelah semuanya selesai, aku segera berjalan lagi untuk duduk di samping N'Cheque.

Sekarang tinggal memikirkan bagaimana caranya agar dia mau makan malam bersama-sama denganku tanpa menolakku lagi? 🤔

---

Jam 09.00

Ruang Meeting

Tod Pov

Saat ini kami semua yang diajak bergabung menjadi artis 9naa sudah berkumpul semua di dalam ruang meeting.

P'Bear dan P'Kapper masuk ke dalam ruangan ini dan memberikan kami briefing singkat tentang pekerjaan yang akan kami lakukan ke depannya..

"Selamat pagi semua.. Terima kasih karena sudah meluangkan waktu kalian untuk datang kesini. Hari ini kita akan mengadakan perkenalan singkat artis-artis 9naa katanya kalau tidak kenal maka tidak sayang bukan? Sekalian membicarakan project Line 2023 dan juga pembentukan 7moment yang akan di urus oleh Rising Entertainment nantinya. Mungkin sebagian dari kalian sudah ada yang saling kenal karena kita sudah mengadakan shooting teaser untuk drama Venus In The Sky.. Nanti setelah editing drama dan teaser itu akan diluncurkan di YouTube kita akan menontonnya bersama-sama ya.."

Yeah.. Itu adalah pengantar singkat dari P'Kapper selaku pemilik 9naa Production House ini.

Kami juga membicarakan project Line 2023 yang selain Venus In The Sky juga akan ada Lovely Addicted dan Kiseki yang rencananya akan tayang. Mungkin Venus in The Sky akan tayang duluan di tahun 2023 ini dan 2 drama lagi kemungkinan akan tayang di tahun depan yaitu tahun 2024 kalau tidak ada halangan dan semua lancar sesuai jadwal.

Dan informasi tentang pembentukan anggota 7moment. 7moment itu seperti boyband dan lagu pertama kami adalah untuk menyanyikan lagu Original Soundtrack Venus In The Sky sekaligus mempromosikan drama tersebut.

Jadi seperti ibarat sekali menyelam dua atau tiga pulau terlampaui.

Anggota 7moment terdiri dari aku, N'Cheque, Jo, Ekkapop, Ton, Plai dan Pan. Di dalam group ini yang paling tua adalah diriku dan Ton sedangkan yang paling muda adalah N'Cheque. Tentu saja tugas aku dan Ton adalah sebagai juru bicara di 7moment nantinya karena kami yang sudah terbiasa berbicara di depan umum.

Lalu kami juga membicarakan hal lain sampai akhirnya rapat ini selesai jam 10.30.

Setelah rapat ini selesai.. Aku, N'Cheque, Jo dan Beboy tidak bisa segera meninggalkan 9naa karena masih ada interview dengan salah satu channel TV 'Much More' jam 13.00. Setelah interview, aku dan N'Cheque juga masih ada pemotretan.

Jadi Jo yang juga ada jadwal lagi akan pergi duluan sehinga aku bisa bersama-sama dengan N'Cheque.

Sepertinya rencanaku untuk mengajak N'Cheque makan malam akan berhasil. Saat memikirkan hal itu, aku merasa sangat senang.

---

Lantai 2

Tod Pov

Setelah selesai meeting dan menunggu waktu untuk pergi ke 'Much More', aku merasa bosan.

Saat aku sedang berjalan-jalan di sekitar lantai 2, aku melihat ada setumpuk kartu yang sepertinya kartu tarot ada di atas meja. Aku lalu berpikir..

Punya siapa kartu ini? Bisakah aku meminjamnya untuk bermain?

Sebelum aku sempat bertanya, aku mendengar suara P'Bear.

"Sedang apa kamu, Tod?"

"Oh.. Phi mengangetkan aku saja.. heheh.. Aku sedang bosan dan melihat ada kartu. Bolehkah aku meminjamnya?"

"Yeah.. Pinjam saja itu punya P'Kapper dan jangan lupa mengembalikan ke tempatnya setelah kamu sudah selesai bermain.."

"Yeah.. Baiklah Phi.. Terima kasih.."

Aku lalu mengambil kartu itu dan berjalan ke arah N'Cheque. Sebenarnya aku juga tidak bisa bermain kartu tarot tetapi aku hanya merasa penasaran saja. Bukankah ini kartu juga jadi bisa aku mainkan, bukan?

Saat aku sudah duduk di lantai dekat N'Cheque duduk, aku mendengar dia bertanya kepadaku.

"Hm.. P'Tod, itu kartu punya siapa? Bukankah itu kartu Tarot?"

"Kartu ini milik P'Kapper. Tadi Phi meminjamnya untuk bermain karena Phi merasa bosan. Heeh.. Yap ini adalah kartu tarot.."

"Hm.. Apakah P'Kapper bisa bermain dan membaca kartu Tarot Phi?"

"Entahlah.. Phi juga tidak tahu. Ayo kita bermain saja daripada bosen dan kamu selalu bermain dengan ponselmu nanti matamu rusak. Ayo temani Phi bermain.."

"Hm.. Baiklah.."

Setelah mengatakan itu, aku melihat N'Cheque segera memasukkan ponselnya ke dalam tasnya dan duduk di sampingku di lantai.

Aku dan N'Cheque akhirnya memutuskan untuk menebak gambar saja daripada bosan karena kami berdua tidak bisa memainkannya. Yeah.. hanya kami berdua yang main karena yang lain pada sibuk dengan urusan mereka sendiri-sendiri.

Tetapi.. lama-lama kami berdua merasa bosan juga, makanya aku memutuskan untuk mengakhiri permainan ini dan segera membereskan kartu ini lagi lalu mengembalikan kartu ini ketempat semula.

Saat aku kembali lagi, aku melihat N'Cheque sudah kembali duduk di atas sofa dan memainkan ponselnya lagi. Aku lalu segera berjalan menghampirinya dan duduk di sampingnya. Aku mengambil sebuah botol air yang disediakan di dekat meja kami duduk lalu mulai meminumnya karena merasa haus.

Gluk! Gluk! Gluk!

Setelah satu botol habis, entah bagaimana aku segera berkata kepada N'Cheque dengan berani meskipun di sekitar kami aku melihat ada Jo dan P'Nam yang duduk di kursi sedang membahas sesuatu. Tetapi.. aku tidak peduli..

"Nong Cheque.. Bolehkah Phi tiduran sebentar di pahamu? Phi merasa sangat lelah.."

Aku memperlihatkan N'Cheque yang sedang asyik memainkan ponselnya merasa sedikit terkejut mendengar apa yang aku katakan. Dia hanya terdiam saja.

"..."

Aku tidak menunggu jawabannya dan segera membaringkan kepalaku di atas pangkuannya. Aku merasa sangat senang karena dia tidak mendorongku menjauh sehingga diam-diam aku tersenyum. ️

Aku lalu menatapnya dari arah bawah, lalu saat dia menunduk, aku berkata lagi.

"Phi pinjam pahamu sebentar ya.. heheh.."

Setelah itu aku berberapa kali mengatur kepala dan badanku untuk mencari posisi yang nyaman karena sofa yang kami duduki juga tidak terlalu besar dan panjang.

Setelah merasa nyaman, aku rasanya tidak ingin semua ini cepat berakhir. Aku sangat suka berada di dekat N'Cheque karena entah mengapa aku sudah merasa kami berdua sangat cocok, meskipun kami sangat jarang berbicara.

Lalu aku segera mengeluarkan ponselku dan melihat-lihat sosial media dengan santainya. Aku tidak merasa takut atau canggung sama sekali seperti kami berdua sudah terbiasa melakukannya.

Aku bahkan tidak merasa takut bahwa Jo melihat apa yang aku lakukan dan marah kepadaku. Rasanya aku sudah benar-benar gila sekarang.

Aku benar-benar merasa nyaman saat ini, sampai aku mendengar suara Ton yang sedikit membuatku terkejut. Aku tidak tahu dia muncul dari mana karena terlalu fokus dengan ponselku.

"Ouh Tod!! Enak sekali kamu bisa tiduran di atas pangkuan Cheque seperti itu.. Aku jadi iri dan mau mencobanya juga.."

Aku lalu segera menatap Ton yang menatapku dengan penuh arti.

"Aizz.. Ton!! Kamu mengangetkan aku saja.. Aku sangat lelah dan hanya ingin beristrahat sebentar dan jangan coba-coba kamu berbuat seperti ini kepada N'Cheque.."

Aku mengatakan itu untuk mengingatkannya dan menatapnya dengan tajam.

Nong Cheque adalah milikku dan hanya aku yang boleh melakukan hal ini kepadanya. Aku tidak akan membiarkan orang lain mengambil apa yang menjadi milikku karena aku akan melindunginya..

"Aizz.. Mengapa kamu sangat posesif sekali kepadanya? Memang kamu siapa Cheque? Apakah kamu melakukan hal ini tidak ada yang merasa cemburu? Kamu sudah meminta izin kepadanya dulu belum?"

Lagi-lagi Ton bertanya dan pertanyaannya menurutku sedikit ambigu serta menusuk hatiku.

Yeah.. Siapa aku? Aku bahkan bukan siapa-siapa N'Cheque tetapi aku sudah menganggap dia adalah milikku. Seharusnya yang aku katakan milikku adalah Jo karena status kami sudah berpacaran.

Tetapi.. aku segara mengeyahkan pemikiran itu dan kembali menjawabnya.

"Hahah.. Tentu saja aku merasa Posesif kepadanya karena dia adalah pasanganku dan dia hanya milikku bukan milik yang lain. Hm.. Lalu siap yang akan merasa cemburu? Lagian aku juga sudah meminta izin kepada N'Cheque. Benarkan apa yang Phi katakan?"

Aku mengatakan itu dan menatap N'Cheque serta Ton bergantian. Sebelum N'Cheque menjawab..

"Hah?! Pasanganmu? Pasangan dimana? Di series atau di dunia nyata? Jangan asal berbicara Tod!!"

Ton terlihat terkejut saat mendengar perkataanku dan melebarkan matanya.

"Yeah.. Kamu tahu jawabannya. Tetapi.. kalau bisa aku ingin di keduanya Hahah.."

"Aizz.. aku bertanya serius kamu malah bercanda.."

Ton mengatakan itu sambil ingin memukulku sehingga aku segera membalik badanku dan memeluk pinggang N'Cheque untuk menghindarinya serta menyembunyikan kepalaku.

"Cheque.. Apakah benar apa yang Tod katakan tadi? Dia benar-benar sudah meminta izin kepadamu sebelum tidur diatas pangkuanmu?"

Aku masih menyembunyikan kepalaku di perut N'Cheque saat mendengar Ton bertanya kepadanya. Lalu aku segera mendongakkan kepalaku sedikit untuk menatap N'Cheque dari bawah.

"Hm.. Iya Phi.. Tetapi aku belum mengizinkannya dan P'Tod langsung tiduran di atas pahaku.."

Saat mendengar perkataannya, aku segera membalas sehingga N'Cheque menundukkan kepalanya untuk menatapku.

"Jangan mengatakan seperti itu kepadanya. Kamu tidak merasa kasihan bahwa Phi lelah kah?"

"Tidak sama sekali. Phi dengan seenaknya tidur di atas pahaku.."

N'Cheque mengatakan itu dengan mencubit pipiku pelan sehingga aku segera menangkap jarinya yang mencubit pipiku dan menggengamnya.

Aku menatapnya dengan tatapan memelas lalu berkata lagi. 🥺

"Kamu dari tadi tidak protes lalu kenapa kamu sekarang mengatakan itu saat Ton bertanya padamu?"

Aku berkata seperti itu sambil cemberut, tetapi tidak melepaskan genggaman tangannya.

"Hahah.. Sudahlah.. Kalian berdua jangan bertengkar.. Aku hanya bercanda.."

Aku mendengar Ton mengatakan itu karena dia tidak ingin melihat kami ribut disini.

"Yeah.. Itu karena Phi sama sekali tidak memberikan aku kesempatan untuk menjawabnya. Sekarang ayo cepat angkat kepala Phi dari pahaku. Berat tahu!"

"Tidak mau!! Phi suka seperti ini!!"

"Hahh.. kalian berdua benar-benar sangat lucu tidak ada yang mau mengalah seperti anak kecil saja.." Kata Ton.

"Aizz.. Siapa yang anak kecil dan jangan jadi kompor deh Ton!! Sana pergi saja, kamu benar-benar merusak kesenanganku saja.."

Aku mengatakan itu dengan kesal dan berbalik untuk menatapnya dengan tajam.

"Hahaha.. Maafkan aku.. Baiklah aku tidak akan mengganggu kalian berdua lagi. Aku pergi saja karena masih ada pekerjaan lain. Sampai jumpa Tod dan Cheque.. Btw Cheque jangan terlalu memanjakan Tod nanti dia semakin menjadi hahaha.."

"Sudah diamlah dan cepat pergi sana!!"

"Haaah.. Phi bisa saja. Siap P'Ton aku akan mendengar perkataan Phi. Sampai jumpa lagi dan hati-hati di jalan.."

Setelah itu, aku melihat Ton berjalan ke arah lift dan meninggalkan kami berdua lagi. Aku masih tiduran di atas pangkuan N'Cheque dan dia kembali memainkan ponselnya lagi.

Setelah kami terdiam beberapa saat, aku bertanya kepadanya.

"Oh ya Nong.. Apakah kamu sudah tahu dimana letak studio 'Much More' yang akan kita datangi?"

"Hm.. Tidak tahu Phi. Bukankah kita akan naik mobil Van perusahaan untuk pergi kesana Phi? Hari ini aku sedang tidak membawa mobil.."

Saat mendengar N'Cheque tidak membawa mobil, aku berpikir ini akan menjadi kesempatan yang baik dengan mengajaknya untuk pergi bersama-sama denganku. ️

Sepertinya rencanaku hari ini akan berjalan mulus.. 😏

"Oh.. Kamu benar-benar tidak tahu? Kita harus membawa mobil sendiri kesana karena mobil Van Perusahaan sedang dipakai untuk acara lain.."

"Tidak tahu Phi.. Lalu bagaimana aku pergi kesana? Apakah aku harus memesan Grab?"

"Ah.. tidak perlu. Bagaimana kalau kamu ikut mobil Phi saja saat kita pergi kesana? Kamu mau kan? Menghemat uangmu juga daripada memesan Grab.."

Aku mengatakan itu sambil menatap matanya dengan memohon.

Yeah.. Mungkin sekarang mataku sudah seperti mata bulat Kugy yang sedang memohon diberikan makanan saat dia lapar.

"..."

Aku melihat N'Cheque terdiam cukup lama dan aku sepertinya tahu apa yang dia pikirkan saat ini. Dia pasti merasa tidak enak dengan Jo dan takut menangganguku dengan Jo jika dia ikut dengan mobilku.

"Kamu tidak perlu merasa tidak enak dan tenang saja. Nanti Jo akan ikut dengan mobil P'Nam saat pergi ke 'Much More' karena dia mempunyai pekerjaan lain setelah itu. Dia juga akan berangkat terlebih dulu dari kita. Tadi pagi kami memang berangkat bersama-sama kesini dan bertemu dengan P'Nam di depan lobi 9naa. Kami lalu masuk ke dalam kafe bersama-sama. Jadi kamu mau kan pergi ke sana ikut dengan mobil Phi?"

Aku menjelaskan dan berusaha untuk meyakinkan N'Cheque agar dia mau menyetujui ajakkanku. Entah mengapa aku menjelaskan semua itu kepadanya, yeah.. mungkin aku tidak ingin dia merasa salah paham kepadaku.

"Hm.. Baiklah Phi.."

Akhirnya N'Cheque mengatakan itu setelah dia berpikir cukup lama dan jawabannya membuat aku merasa bahagia.

Aku merasa senang mendengarnya karena aku berpikir langkah pertama sudah berhasil aku lalui, lalu selanjutnya aku akan mengajaknya makan malam saat kami sudah menyelesaikan pekerjaan kami dan mungkin akan berakhir dengan mengantarkan dia pulang sehingga aku tahu dimana dia tinggal. ️

---

Jam 12.30

Tod Pov

Aku masih tiduran di atas pangkuan N'Cheque saat tiba-tiba Jo menghampiri kami berdua.

"P'Tod.. N'Cheque.. Jo pergi duluan ya.. Sampai jumpa di 'Much More'. P'Tod tolong baca pesan Line yang Jo kirimkan.."

Jo mengatakan itu dan menatapku dengan tajam meskipun dia masih terlihat tersenyum ramah.

Apakah Jo merasa cemburu? Mengapa dia terlihat sangat menakutkan?

Setelah itu aku melihat, Jo dan P'Nam segera berjalan ke arah lift untuk turun ke lantai dasar. Setelah melihat Jo menghilang, aku segera membuka pesan Line.

Jo

Phi Tod!! Apa yang Phi lakukan?

Mengapa Phi dengan mudahnya tiduran di atas pangkuan N'Cheque di depan mataku?

Phi menganggap aku apa?

Tod

Tenanglah Jo..

Phi melakukan ini hanya untuk membangun chemistry diantara kami berdua agar drama kami semakin terlihat natural..

Jangan marah na..

Kamu masih kekasih Phi..

Jo

Benarkah hanya itu?

Awas saja kalau Phi bermain di belakang Jo!!

Tod

Tidak sayang.. Phi hanya menyayangi Jo seorang percaya kepada Phi..

Jo

Baiklah Jo percaya

Tetapi.. Jangan merusak kepercayaan Jo atau Phi akan merasakan akibatnya..

Tod

Owh.. Kenapa kamu sangat galak sayang?

Apakah kamu kurang merasa belaian Phi belakang ini?

Jo

Karena Jo hanya mencintai Phi..

Aizz.. jangan membuat Jo malu..

Setelah melihat balasan Jo, aku tidak membalasnya lagi. Aku sedikit merasa takut kalau Jo sudah marah karena dia sangat menakutkan.

Huf.. Apa yang harus aku lakukan sekarang? Aku tidak ingin kehilangan keduanya dan ingin selalu bersama-sama dengan mereka. 😔

Apakah aku egois? Tetapi.. Tidak apalah sekali-kali aku egois agar aku senang.

Aku memikirkan hal itu beberapa saat, tetapi segera menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan pikiran itu karena kami harus pergi ke Studio 'Much More sekarang.

Aku lalu perlahan-lahan mulai membangunkan tubuhku dari atas pangkuan N'Cheque dan sedikit meregangkan tubuhku yang terasa kaku.

"Ugh.. Ah.. Ayo kita pergi sekarang Nong. Tadi P'Kapper sudah mengirimkan pesan dan menyuruh kita pergi ke sekarang. Dia mengatakan akan menemui kita lagi di Much More.."

Aku mengatakan itu lalu segera berdiri dan memperhatikan N'Cheque yang terlihat sedikit meringis sambil meluruskan kakinya lalu menepuk-nepuknya.

"Hm.. Baiklah Phi. Tetapi tunggu sebentar.. Biarkan aku meluruskan kakiku dulu sebentar karena kakiku terasa kesemutan karena kepala Phi sangat berat.."

"Baiklah.. Maafkan Phi na.. Habis pahamu sangat nyaman kalau bukan karena kita masih harus bekerja dan ada jadwal lagi maka aku tidak akan bangun.."

"Hah?!"

Aku mengatakan itu tanpa sadar dan ketika melihat N'Cheque terkejut, aku segera mengalihkan pembicaraan.

"Hahaha. Apakah kakimu sudah baikkan? Perlukah Phi mengendongmu?"

"Tidak perlu Phi.. Ini sudah mendingan. Ayo kita pergi.."

Aku melihat N'Cheque mulai memasukkan ponselnya dan menyampirkan tasnya ke bahunya. Dia perlahan-lahan mulai berdiri, tetapi sedikit limbung dan saat dia ingin terjatuh, aku secara refleks menangkap pinggangnya dan karena ingin terjatuh, otomatis N'Cheque menutup matanya.

Karena aku menahan pinggangnya, otomatis wajah kami berdua sangat dekat. Saat dia menutup matanya seperti ini, terlihat sangat cantik dengan bulu matanya yang lentik. Aku sangat suka memandangi wajahnya.

Bahkan aku berpikir ingin mencium bibirnya saat aku mengalihkan pandangan mataku ke arah bibirnya yang ranum dan terlihat tebal. Bibirnya terlihat begitu menggoda.

Tetapi.. aku sadar bahwa kami berdua ada di lantai 2 9naa dan aku berusaha untuk mengendalikan diriku. Aku menggelengkan kepalaku dan berusaha untuk mengalihkan pikiranku kepada yang lain. Aku akhirnya berkata sesuatu yang sebenarnya tidak ingin aku katakan.

"Hati-hati Nong.. Jika kamu terluka maka pekerjaan kita akan terhambat.."

Perkataanku membuat N'Cheque segera membuka matanya dan menatap mataku.

"Ah.. Iya Phi.. Maafkan aku.. Hm.. Bisakah Phi melepaskan pinggangku?"

N'Cheque mengatakan itu dan berusaha melepaskan dirinya dari lenganku yang masih menahan pinggangnya. Dia bahkan mengangkat kedua tangannya untuk mendorong dadaku agar menjauh darinya. Hal ini seperti dia tidak ingin terlalu dekat denganku.

Aku sebenarnya merasa sedih dia berusaha mendorongku menjauh, tetapi mungkin dia juga merasa malu dengan posisi kami saat ini meskipun disini hanya ada kami berdua.

"Baiklah.."

Aku mengatakan itu dan mulai melepaskan lenganku perlahan-lahan dari pinggangnya dan memastikan dia sudah bisa berdiri dengan benar.

Setelah N'Cheque sudah berdiri dengan benar, aku lalu segera menggengam tangannya.

"Ayo kita pergi.. Biarkan Phi menggengam tanganmu karena Phi tidak mau kamu terjatuh lagi dan jangan protes.."

"Hm.. Baiklah Phi.."

N'Cheque tidak membantah lagi dan hanya diam saja saat aku menggengam tangannya, aku melihat wajahnya sedikit memerah. Kami berdua lalu segera turun menggunakan lift dan aku terus menggengam tangannya sampai kami ke depan mobilku.

Saat sudah sampai di depan mobilku, aku dengan berat hati melepaskan tangannya. Kami berdua lalu segera masuk ke dalam mobil.

Di dalam perjalanan menuju gedung Much More, kami tidak terlalu banyak berbicara dan hanya mendengarkan lagu yang diputar di radio yang aku nyalakan.

Aku berusaha untuk fokus kepada mobil yang sedang aku kemudikan meskipun pikiranku sebenarnya memikirkan rencana untuk mengajak N'Cheque makan malam nanti sore.

Tidak membutuhkan waktu lama kami sudah sampai di depan gedung Much More.

---

Much More Building

Tod Pov

Jam 13.00

Kami berdua akhirnya sampai di gedung 'Much More'.

Aku dan N'Cheque disini akan melakukan interview dan juga pemotretan untuk mempromosikan series Venus In The Sky. Sedangkan Jo dan Beboy hanya melakukan interview untuk series baru mereka.

Jo dan Beboy melakukan interview duluan karena mereka masih mempunyai jadwal pekerjaan yang lain. Sedangkan aku dan N'Cheque mendapatkan interview paling akhir karena kerjaan kami berdua hanya digedung ini saja.

---

Ruang Tunggu

Tod Pov

Saat ini aku dan N'Cheque sedang duduk di ruang tunggu Much More untuk di interview. Saat aku menatapnya, aku bisa merasakan kecemasan dari wajahnya.

Aku mengerti karena mungkin ini adalah interview pertamanya karena dulu aku juga merasakan seperti itu. Jadi aku mendekatinya dan berusaha untuk membuat dia merasa tenang dengan menggengam tangannya lalu berkata.

"Apakah kamu merasa nervous Nong?"

"Hm.. Iya Phi.. Ini pertama kalinya aku melakukan interview seperti ini.."

N'Cheque menjawab dan wajahnya terlihat gugup. Aku bisa merasakan tangannya juga sedikit gemetar dan dia membalas genggaman tanganku serta meremasnya.

"Kamu tenang saja. Nanti Phi yang akan banyak berbicara dan Phi juga akan membantumu, ok?"

Aku mengelus tangannya dengan ibu jariku dan tersenyum kepadanya.

"Iya Phi.. Terima kasih.."

Setelah beberapa saat..

"N'Tod.. N'Cheque.. Ayo sekarang giliran kalian. Santai saja dan jangan nervous ok?"

"Iya Phi.."

"Ayo masuk ke dalam set agar kita bisa mengatur posisi kamera pas didepan kalian.."

Lalu aku dan N'Cheque segera berjalan dan duduk di sofa yang belakangnya bertulisan Much More. Setelah kami memasang mic agar suara kami terdengar, kami mulai mendengar suara..

"Standby.. Rolling action.."

----

Interview Much More

Jam 13.30

🎤: Selamat siang.. Silakan memperkenalkan diri kalian..

♥️️: Hello.. Tod Panapong Khaisang krub..

💛: Hello.. Cheque Wacharawee krub..

💛♥️️: Kami adalah aktor dari drama Venus in The Sky..

🎤: Kalian berperan sebagai siapa dan bagaimana peran kalian di dalam drama ini?

💛: Cheque berperan sebagai Venus. Venus adalah mahasiswa Arsitektur juruan Design Interior. Karena sahabatku dan sahabat Sky berpacaran maka aku bisa bertemu dengan Sky. Lalu aku lama-lama menjadi jatuh cinta kepadanya, tetapi saat aku lulus dan memutuskan untuk menyatakan cintaku.. aku di tolak olehnya makanya aku meninggalkan dia.

♥️️: Tod berperan sebagai Sky. Sky adalah mahasiswa Kedokteran yang satu Universitas dengan Vee. Yeah.. Kami bertemu karena suatu kebetulan sahabat dia dan sabahatku berpacaran. Jadi dia lama-lama jatuh cinta kepadaku karena aku tampan. Pada awalnya aku tidak menyadari perasannya kepadaku karena semua orang memang menyukaiku. Tetapi saat dia menyatakan cinta kepadaku, aku melukai dia dengan kata-kata yang aku ucapkan sehingga membuat dia pergi dariku. Saat dia pergi dariku, aku baru menyadari bahwa aku benar-benar jatuh cinta kepadanya.

🎤: Lalu dimana kalian pertama kali bertemu di mana dan kesan kalian bagaimana?

♥️️: Kami pertama kali bertemu di tempat casting. Kesanku kepadanya dia adalah anak yang pendiam dan terkesan sedikit sombong.

💛: Yeah.. kami bertemu pertama kali di tempat casting dan kesanku kepadanya sangat lucu karena dia menepuk bahuku padahal kami tidak saling mengenal. Dia berusaha sok akrab denganku sehingga aku berpikir dia sudah menyakitiku.

♥️️: Yeah.. aku melakukannya karena saat itu kita harus berperan sebagai pasangan dan aku ingin semua itu terlihat baik dan manis.

💛: Tetapi tidak ada orang yang tidak terlalu dekat dengan kita dan kita akan membiarkan mereka menyentuh tubuh kita seenaknya, bukan?

♥️️: Hahahah..

🎤: Bagaimana perasan kalian saat shooting teaser Venus in The Sky kemarin?

💛: Saat kami shooting kemarin adalah pertemuan pertama kami setelah kami lolos casting. Kami harus shooting dalam satu hari dan mencoba untuk menyatu dengan karakter kami dan bermain sebaik mungkin.

♥️️: Iya benar. Kami juga baru mendapatkan script nya pada hari itu dan bermain sebaik mungkin. Kami bahkan belum melakukan workshop.

🎤: Apakah kalian merasa malu saat melakukan adegan ciuman dan NC?

♥️️: Aku tidak merasa malu sama sekali saat melakukannya karena adegan itu diambil saat sudah larut malam. Tetapi.. aku melihat wajah Nong sudah lelah dan dia ingin segera pulang.

🎤: Mungkin Nong Cheque merasa malu..

♥️️: Benarkah kamu merasa malu?

💛:Yeah.. sedikit malu.. Tetapi kami tetap harus bersikap profesional karena itu adalah bagian dari pekerjaan yang kami jalankan.

🎤: Persiapan apa yang kalian lakukan sebelum melakukan adegan ciuman dan NC?

♥️️: Sebelum melakukan adegan itu kami membersihkan tubuh kami dulu, benarkan?

💛: Hm...Iya..

🎤: Baiklah.. Lalu bagaimana cerita Venus In The Sky ini?

💛: Cerita Venus In The Sky adalah cerita yang akan sangat menyenangkan karena ada sisi Keluargaan, Hot dan lucu. Kalian harus menontonnya.

♥️️: Ya.. di sini bukan hanya menceritakan tetang kita berdua saja, tetapi akan ada pasangan yang lain. Pasti akan seru dan menyenangkan. Jadi tolong di tonton ya..

🎤: Dimana kita bisa menonton series kalian?

♥️️: Tolong tonton dulu Pilot Official Teaser Venus in The Sky di Channel YouTube 9naa Production. Lalu untuk menonton series fullnya dimana?

💛: Kalian nanti bisa menonton series kami di Amarin TV setiap Sabtu jam 22.45 dan Uncut Version di IQIYI.

♥️️: Selain Uncut Version di IQIYI kalian juga melihat ada episode sepesial. Jadi jangan lupa menonton.

🎤: Baiklah.. Terima kasih N'Tod dan N'Cheque karena sudah hadir disini.

♥️️: Ya.. Terima kasih kembali Phi karena sudah mengundang kami kesini. 🙏

💛: Terima kasih banyak Phi. 🙏

--

Ruang Tunggu Much More

Tod Pov

Saat aku sudah selesai interview, aku sambil berjalan ke ruang tunggu segera mengeluarkan ponselku untuk memesan Grab Food untuk aku, N'Cheque dan P'Bear karena di studio ini tidak di sediakan makanan. Aku memesan makanan favoriteku karena dekat dengan gedung ini.

Lalu saat aku ingin masuk ke ruang tunggu, aku berpapasan dengan Jo dan P'Nam yang akan segera pergi karena Jo masih memiliki pekerjaan yang lain.

--

Lobi Gedung Much More

Tod Pov

Aku memutuskan untuk mengantarkan mereka ke lobi sekalian menunggu pesanan Grab Foodku. Setelah Jo dan P'Nam pergi, aku yang melihat ada Starbucks segera berjalan masuk kedalam nya untuk memesan kopi.

Aku memesan kopi Ice Americano, Ice Cappuccino dan Ice Machiato untuk diriku sendiri. Aku tidak memesan kopi kesukaanku karena tidak ada yang ice. Saat ini cuaca di luar sangat panas dan aku ingin minum sesuatu yang dingin. Selain 3 kopi itu, aku juga membeli 3 botol air mineral.

Tidak berapa lama menunggu pesanan kopiku selesai dan bertempatan dengan Grab Food yang aku pesan tiba. Aku lalu meminta abang Grab Food untuk menemuiku di lobi. Setelah aku mengambil pesananku, aku segera berjalan kembali ke lift untuk naik ke lantai atas.

Saat sampai di lantai yang aku tuju, aku segera keluar lift dan berjalan ke arah ruang tunggu kami sambil menenteng kantong plastik yang berisikan makanan serta minuman.

---

Ruang Tunggu

Tod Pov

Ketika aku memasuki ruang tunggu, aku melihat N'Cheque sedang berdiri dan sepertinya akan meninggalkan ruangan ini karena dia terlihat membawa tasnya.

"Kamu mau pergi kemana Nong?"

Aku segera bertanya kepadanya dengan masih menentang kantong plastik sambil berjalan mendekatinya.

"Aku ingin pergi ke Kafetaria yang ada di bawah gedung ini untuk mencari makan Phi.."

"Kamu tidak perlu pergi kesana. Ini Phi sudah membawakan makanan siang dan minuman untukmu. Phi berharap kamu menyukainya.."

Aku mengatakan itu sambil memperlihatkan kantong plastik yang ada di tanganku.

Aku lalu segera berjalan menuju meja di tengah ruangan dan meletakkan kantong plastik itu di atas meja lalu mulai mengeluarkan isinya. Aku melihat N'Cheque kembali menaruh tasnya di atas sofa lalu berjalan mendekatiku.

"Phi tadi hanya membeli makanan yang menurut Phi enak saja dan maaf jika tidak sesuai dengan seleramu karena ini adalah selera Phi. Semoga kamu menyukainya.."

Aku mengatakan itu saat N'Cheque sudah berdiri di sampingku.

"Iya Phi. Tidak masalah dan Terima kasih.. Tetapi kenapa ada 3 kotak makan?"

"Ah.. Ini satunya Phi belikan untuk P'Bear. Tetapi Phi membiarkan kamu memilihnya dulu.."

Di atas kotak itu tertulis BBQ satu kotak dan Black paper dua kotak.

"Memang apa yang Phi beli?"

"Oh.. Phi tadi membeli Steak ayam dengan kentang dan ada juga salad di dalamnya. Jadi kamu ingin memilih memakai saus yang mana? BBQ atau Black paper?"

"Hm.. Aku ingin yang saus Black Paper saja Phi.."

"Baiklah.. Ternyata selera kita sama. Berati yang BBQ untuk P'Bear ya.."

"Iya Phi.."

"Ini Phi juga membelikan kamu Ice Americano dan air mineral untukmu. Kamu suka Ice Americano bukan? Phi melihatmu memesan kopi itu beberapa kali.."

"Heheh.. Iya Phi aku suka Americano. Terima Kasih.."

"Sama-sama.. Ayo kita mulai makan.."

Lalu kami berdua segera duduk berhadapan di meja ini. Aku memperhatikan ekspersi wajah N'Cheque sangat menggemaskan dan matanya berbinar saat mulai memakan steak ini, lalu dia segera tersenyum kecil.

Matanya saat ini terlihat hanya fokus kepada makanan yang ada di depannya, yaitu steak ayam yang dia potong-potong kecil yang masih mengeluarkan asap tipis dan saat dia memakannya, terlihat sangat menikmatinya.

Aku yang memperhatikan cara N'Cheque makan merasa bangga karena makanan favoriteku ternyata di sukai olehnya sampai aku bertanya kepadanya.

"Apakah Steak ini enak, N'Cheque?"

Saat aku bertanya seperti itu, tampaknya aku sedikit mengejutkannya sehingga dia segera terbatuk-batuk karena tersedak salad yang sedang dia makan.

"Huk.. Huk..."

"Apakah kamu tidak apa-apa Nong? Maaf jika pertanyaan Phi membuat kamu merasa terkejut.."

Aku merasa khawatir dan juga bersalah, meskipun tanganku dengan refleks segera mengelus punggungnya. Setelah beberapa saat aku mengelus punggungnya, aku melihat Nong menganggukkan kepalanya dan segera minum Ice Americanonya perlahan-lahan.

"Pelan-pelan saja makannya Nong.. Kita masih mempunyai banyak waktu dan tidak perlu terburu-buru.."

Aku mengatakan itu dan dia kembali mengangguk kepalanya sambil menatapku.

"Hahaha.. Ekspersi wajahmu benar-benar sangat lucu sekali Nong. Makanlah dengan pelan-pelan jangan sampai sausnya mengotori mulutmu.."

Aku mengatakan hal itu sambil mengelap sudut bibirnya yang belepotan saus dengan ibu jariku.

Sret.. Sret..

Aku melihat N'Cheque mulai menggembungkan mulutnya dan benar-benar lucu mirip seperti ikan buntel.

"Melihat mulutmu mengembung dan terlihat lucu seperti ini rasanya aku sangat ingin memakanmu.."

Aku mengatakan itu sambil berbisik di dekat telinganya.

"Hm?"

Aku mendengar N'Cheque bergumam sambil matanya mengerjap-ngerjap berberapa kali. Dia mungkin sedang mencoba untuk mencerna apa yang aku katakan.

"Hheehhe.. sudahlah cepat habiskan makananmu lagi dan jangan pikirkan apa yang Phi katakan barusan.."

Lagi-lagi N'Cheque kembali menganggukan kepalanya.

Tidak membutuhkan waktu yang lama.. makan siang atau makan menjelang sore kami habis.

"Hm.. Terima kasih P'Tod. Makanan ini sangat enak.."

"Sama-sama N'Cheque. Phi senang kamu juga menyukai makanan yang Phi beli.."

Lalu saat makanan kami habis, aku mendengar suara P'Bear yang meminta kami bersiap-siap untuk melakukan pemotretan.

"N'Cheque.. N'Tod.. Ayo saat kalian di make up sebelum kita melakukan pemotretan.."

"Hm.. Phi.. Bisakah aku pergi ke toilet sebentar untuk menyikat gigiku karena aku habis makan?" ucap N'Cheque.

"Iya.. Silakan Nong.. Tetapi jangan terlalu lama ya.."

"Baiklah Phi.." ucapnya lagi.

Aku melihat N'Cheque pergi ke arah kamar mandi dengan membawa tasnya. Aku juga meminta izin untuk melakukan hal yang sama dengannya dan segera menyusulnya masuk ke dalam kamar mandi.

Saat di dalam kamar mandi, kami berdua segera menyikat gigi di depan wastafel dan tidak berbicara sama sekali. Setelah menyikat gigi, kami lalu berkumur.

Aku sudah menyikat gigiku dan berbalik untuk menatap N'Cheque. Aku melihat masih ada sedikit busa pasta gigi yang tertinggal di sudut biburnya. Lagi-lagi tanganku terangkat untuk mendekati wajahnya dan ibu jariku segera menghapus noda busa itu.

Sret.. Sret..

"Kamu sangat suka meninggalkan sesuatu di sudut bibirmu ya Nong. Tetapi.. hal ini membuatmu terlihat manis dan menggemaskan. Kalau kamu sudah selesai menyikat gigi, Ayo kita segera kembali.."

Aku mengatakan itu dan segera berjalan meninggalkan N'Cheque yang masih mematung di dalam kamar mandi itu.

---

Ruang Pemotretan

Tod Pov

Aku sudah berada dalam ruangan pemotretan dan bertanya kepada pengarah gaya. Apakah aku harus memakai atau melepaskan jas yang aku pakai saat ini. Dia meminta aku untuk melepasakan jasku saat pemotretan awal.

Aku lalu melepaskan jasku dan menaruhnya di sofa dekat kami akan melakukan pemotretan. Lalu duduk disofa besar lain yang ada di ruangan ini sambil menunggu N'Cheque datang.

Saat aku melihat N'Cheque datang, aku segera melambaikan tanganku dan menepuk sofa yang ada di sebelahku agar dia menghampiriku. N'Cheque menghampiriku dan segera duduk di sofa yang aku duduki saat ini.

Saat dia sudah duduk, kami segera melakukan persiapan pemotretan. Aku benar-benar sudah tidak sabar menantikan makan malam romantis bersamanya. ️

Sabar Tod.. Sabar.. Sebentar lagi sekarang watunya bekerja dulu..

Aku mengatakan hal itu dan mencoba fokus dulu untuk melakukan pekerjaanku ini.

Pose Pertama

"N'Cheque tolong kamu duduk di belakang N'Tod dan N'Tod senderkan kepalamu di bahu N'Che.. Yap.. Begitu bagus sekali.. Tahan ya.."

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

Aku segera menyenderkan kepalaku dengan perlahan di bahu N'Cheque sesuai arahan Photographer itu. Aku bisa mencium aroma parfum yang dia kenakan karena terbawa oleh angin AC.

Aku lalu mengambil napas dalam-dalam untuk merasakan aroma parfumnya yang terasa sangat lembut dan juga wangi sesuai dengan karakter N'Cheque sambil tersenyum. ️

Lalu aku sedikit memalingkan wajahku untuk menatapnya dan wajah kami sangat dekat sekali. Aku tidak bisa mengalihkan pandanganku untuk sesaat dan menatap matanya yang indah karena dia memakai kontaks lens berwarna coklat, hidungnya yang terlihat mancung, bibirnya yang berwarna pink sedikit berkilauan karena dia memakai lipgloss sangat menggoda untukku kecup.

Kami tetap berada di posisi ini untuk beberapa saat.

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

"Sekarang coba N'Cheque tundukkan kepalamu dan N'Tod melihat ke arah lain.."

Aku melihat N'Cheque segera menundukkan kepalanya dan aku memalingkan wajahku ke arah kiri, tetapi.. wajah kami berdua tetap masih berdekatan. Rasanya hatiku mulai berdetak dengan kencang dan hampir tidak bisa menahan diriku. Tetapi.. aku dengan cepat mengubah ekspresi wajahku lagi menjadi serius.

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

Lalu N'Cheque sedikit bergerak untuk membenarkan posisinya dan otomatis badanku ikut bergerak karena saat ini aku sedang bersandar di bahunya meskipun ada bantal yang menghalangi kami. Aku segera memalingkan wajahku dan tanpa di sengaja hidungku menyentuh pipinya yang terasa sangat lembut.

Aku merasakan hatiku semakin berdebar-debar dengan kencang dan seperti ada sengatan listrik kecil di dalam tubuhku.

"Yak.. Bagus posisinya seperti itu.. Tahan sebentar dan jangan bergerak.."

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

Setelah melakukan beberapa gaya, kami berdua di berikan waktu istirahat sebentar karena Photographer itu ingin melihat hasilnya di layar komputer.

---

Saat ini kami berdua masih berada di posisi yang sama dengan kepalaku bersandar di bahunya. Aku merasakan sangat nyaman dan kalau boleh jujur.. Aku belum pernah merasakan kenyamanan seperti ini dengan siapapun di dalam hidupku termasuk dengan Jo. Aku juga tidak pernah merasakannya.

Setelah kami terdiam beberapa saat, aku mulai berbicara dan menolehkan wajahku ke arahnya.

"Apakah kamu merasa lelah dengan posisi kita saat ini? Apakah kita perlu mengubah posisi?"

"Tidak Phi.. Apakah Phi merasa lelah karena harus berpose setengah tiduran seperti ini?"

"Tidak.. Hal ini karena Phi sangat suka bersandar di bahumu seperti ini. Rasanya sangat nyaman dan bila harus melakukannya seumur hidup Phi, Phi akan merasa sangat senang.."

Aku sedikit menggoda dan mengeluarkan rayuan gombalku agar dia tidak terlihat terlalu tegang.

"Hahah.. Phi jangan mulai gombal aku merinding mendengarnya.."

N'Cheque mengatakan itu dan mulai merasakan lebih rileks sehingga dia mulai jahil dengan menjulurkan jari telunjuknya untuk menyentuh pipiku beberapa kali sampai kami tertawa bersama-sama..

Setelah beberapa saat kami beristrahat.. Photographer itu kembali berkata kepada kami berdua.

---

"Ayo N'Cheque dan N'Tod kita lanjutkan pemotretannya lagi.."

"Baiklah Phi.."

"N'Cheque tolong peluk tubuh N'Tod dari belakang. Tetapi tolong gulung lengan bajumu dulu.."

"Baiklah Phi.."

N'Cheque segera mengulurkan tangannya di depan tubuhku dan ketika aku ingin membantunya, dia melarangnya sehingga aku menggodanya sedikit. N'Cheque lalu tersenyum simpul dan terlihat manis sekali.

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

---

Posisi ke dua

"Baiklah sekarang pindah posisi.. N'Tod tolong kamu duduk bersandar serta pakai jasmu lagi dan N'Cheque kamu tiduran di atas paha N'Tod.."

Lalu kami berdua segera mengubah posisi sesuai arahan Photographer itu.

Setelah aku berdiri dan memakai jasku, aku kembali duduk di sofa yang panjang dan N'Cheque mulai merebahkan tubuhnya di atas sofa ini. Dia segera menaruh kepalanya di atas pangkuanku saat aku menepuk-nepuk pahaku.

Saat ini posisi kami adalah aku duduk bersadar dan posisi kakiku lurus dengan kepala N'Cheque yang tidur di atas pangkuanku.

Saat menunggu Photographer itu menyiapkan kameranya, aku gantian menjulurkan jari tanganku menyentuh pipinya yang menggemaskan. Lalu N'Cheque menggengam jari tanganku dan ingin menggigitnya.

Hahah.. mengapa dia sangat lucu sekali?

Aku menatapnya sambil tersenyum. ️

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

Tanpa kami sadari Photographer itu sudah mengambil photo kami, lalu kami mendengar arahannya lagi.

"Tolong kalian tetap saling menggengam tangan seperti itu..."

Aku lalu segera menggengam tangannya dan tanganku yang lain sedikit membetulkan posisi kepala N'Cheque yang hampir menyentuh juniorku. Aku tidak ingin saat kami melakukan pemotretan, juniorku terbangun karena ulahnya.

Setelah aku membetulkan posisi kepalanya, aku lalu menggerakan tanganku yang menggengam tangannya ke atas dadanya. Aku melihat N'Cheque tersenyum. ️

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

Aku lalu menundukkan kepalaku menatapnya dengan lebih jelas dan dia juga mendongakan kepalanya lalu menatapku dengan tatapan yang sangat lembut. Jadi.. tanpa sadar aku mengangkat tanganku yang menggengam tangannya lalu membaliknya dan mencium punggung tangan N'Cheque..

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

Lalu Photographer itu melihat hasilnya di kameranya. Aku melihat N'Cheque masih tersenyum segera bertanya.

"Kenapa kamu tersenyum Nong? Apakah ada yang lucu?"

"Ah.. Tidak ada Phi.."

N'Cheque mengatakan itu dan bermain-main dengan jari tanganku yang sudah kembali aku taruh di atas dadanya. Dia masih tersenyum dan wajahnya sekarang terlihat sedikit merona. ️

"Benarkah tidak ada apa-apa? Lalu mengapa wajahmu terlihat merona? Apakah kamu merasa malu saat Phi mencium punggung tanganmu?"

Saat aku mengatakan itu, N'Cheque segera memegang pipinya dengan tangannya yang bebas lalu segera membalas.

"Hahah.. Phi ada-ada saja.. Untuk apa aku malu.."

Setelah mengatakan itu, N'Cheque menggerakan kepalanya dan aku harus menahan kepalanya agar tidak menyentuh atau menindih juniorku. Dia terlihat seperti anak kecil yang sedang merasa senang dan tidak bisa diam.

"N'Che.. N'Tod ayo rubah posisi lagi.."

"Krab Phi.."

--

Posisi Ke tiga

Setelah mendengar perkataan Photographer itu, N'Cheque segera bangun dari sofa dan duduk. Dia terlihat merapihkan rambutnya yang tadi sedikit terlihat acak-acakan karena tiduran di atas pahaku.

"Baiklah.. N'Tod, tolong kamu peluk tubuh N'Cheque dari samping dengan menggunakan satu tanganmu saja dan N'Cheque ayo gulung lagi lengan jaketmu.."

"Ah.. Iya Phi.."

Kami lalu mengubah posisi sesuai arahan dan aku merasa sedikit gemas saat N'Cheque dengan bibir yang sedikit moyong menggulung lengan jaketnya lagi. Aku lalu tidak mau menyia-nyiakan kesempatan itu segera memeluk tubuhnya dari belakang, menarik sedikit badannya dan berbisik di dekat telinganya.

"Sini Phi bantu.."

"Ah.. Tidak usah Phi.."

"Tidak apa-apa dan jangan malu.."

Setelah aku mengatakan itu, N'Cheque menatap mataku dengan wajah yang merona lalu tertawa kecil dan memalingkan wajahnya. Sedangkan aku membantu untuk menggulung lengan jaketnya dengan hati-hati agar terlihat rapih.

Photographer yang melihat interaksi kami.. mungkin menyukai apa yang kami lakukan karena aku segera mendengar rana kamera berputar lagi.

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

"Iya bagus sekali ekspersi kalian berdua.. N'Cheque jangan terkejut dan tegang.. santai saja dan tetap bersikap natural seperti tadi..."

Photographer itu berkata dan aku memperhatikan seperti N'Cheque sedikit terlihat terkejut tiba-tiba di potret tanpa aba-aba dulu. Matanya terlihat melebar.

Oh Tuhan.. mengapa makhluk ciptaanmu yang ada di depanku sangat manis dan menggemaskan sekali?

Aku mengatakan itu di dalam hatiku dan masih memperhatikan rawut wajahnya yang terlihat lebih rileks saat ini karena aku sedikit mengelus punggungnya untuk membantu membuat dia merasa tenang lagi.

"Hah?! Hm.. Iya Phi.."

N'Cheque mengatakan itu dengan pelan dan menundukkan kepalanya karena merasa malu.

"Jangan malu-malu nanti Phi makan kamu.."

Aku berbisik pelan dan menggodanya.

"Aizz.. Phi.. Jangan kebanyakan gombal hehehe.."

N'Cheque yang sudah kembali tenang membalas perkataanku lalu tertawa.

"Baiklah sekarang kita lanjut lagi dan N'Tod tolong taruh salah satu tanganmu di atas pundak N'Cheque. N'Cheque berhenti tertawa dulu.."

Aku mengubah tanganku dengan memeluk pundaknya dan tanganku yang tadi memeluk pinggangnya, aku taruh di samping tangannya di dekat pahanya.

"Ayo kembali fokus Nong.."

Aku mengatakan itu dan menepuk bahunya dengan lembut. Aku melihat N'Cheque seperti berusaha untuk menahan tawanya.

"Ehm.. Maafkan aku Phi.."

Dia berkata seperti itu dan sedikit berdehem lalu kembali menetralkan ekspersi wajahnya. Lalu kami bertatapan selama beberapa saat, aku yang melihat semua itu merasakan dia semakin imut saja.

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

"Ya.. Bagus seperti itu dan saling memandanglah dengan lebih penuh kasih sayang serta cinta.."

Kami kembali bertatapan, meskipun beberapa kali N'Cheque mengalihkan tatapannya setelah menatapku beberapa saat. Aku tidak tahu mengapa dia seperti itu.

Apakah dia merasa malu? Mengapa wajahnya terlihat merona? Dia terlihat manis seperti anak kucing jika sedang malu-malu seperti ini.

Aku memikirkan hal itu dan terus menatap wajahnya. Rasanya aku sangat ingin mengecup bibirnya yang terlihat menggoda di depan mataku, sehingga tanpa sadar aku mengeluarkan lidahku untuk membasahi bibirku.

Aku menatap matanya yang saat ini memakai kontaks lens berwarna coklat yang semakin memperindah matanya, hidungnya yang telihat mancung dan kembali ke arah bibirnya yang membuat aku menelan ludahku.

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

"Nong Cheque... Tolong tatap mata N'Tod.."

N'Cheque yang tadinya hanya menatap ke arah tangan kami, perlahan-lahan mulai mengangkat kepalanya untuk menatapku. Saat menatapku dia kembali tersenyum dan kembali menundukkan kepalanya lagi.

Aku yang melihat tingkahnya yang terlihat menggemaskan segera menepuk pundaknya lagi dengan pelan sambil berkata.

"Ayo.. Fokus Nong.."

N'Cheque lalu segera menghilangkan senyuman di wajahnya dan terlihat fokus. Lalu saat dia menggerakan kepalanya mendekati wajahku, karena posisiku saat ini sedang menatapnya maka ujung hidung kami bersentuhan dengan lembut.

Samar-samar aku kembali mencium parfum yang dia pakai karena terbawa angin AC. Aku segera menarik napas panjang karena aku sangat suka aroma parfumnya. ️

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

Suara rana kamera yang tiada hentinya memotret kami, tidak mengusikku untuk melihat setiap perubahan rawut wajah N'Cheque yang sangat dekay denganku. Aku tanpa sadar menggerakkan tanganku yang ada di pangkuannya lalu tanpa sengaja menyenggol juniornya dengan lembut.

Aku berpikir N'Cheque tidak menyadarinya karena dia hanya diam saja sambil matanya mengerjap ringan. Lalu mata kami saling bertemu dan bertatapan beberapa saat lagi membuat aku merasa terjebak di dalam pesona matanya.

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

Saat menatap mata N'Cheque yang terlihat indah rasanya aku sangat ingin terus menatapnya dan hanya ingin aku yang melihat sorot matanya yang terlihat teduh saat ini.

Apakah aku rela bila mata ini menatap orang lain selain diriku? Mengapa aku sangat ingin memilikinya hanya untukku seorang saja?

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

Saat aku memikirkan hal itu, aku sedikit mengalihkan pandanganku darinya, tetapi sepertinya tidak bisa..

Hal ini karena menatap ekspresi wajah N'Cheque saat ini adalah kegiatan favoriteku. Semakin aku berusaha untuk menghindarinya, maka aku merasakan dia seperti sedang menggodaku. ️

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

"Ok.. Bagus sekali N'Cheque dan N'Tod.. Kalian sangat perfect.. Pemotretan hari ini selesai... Nice Job.."

Kami yang masih terhanyut dengan saling menatap satu sama lain, sedikit terkejut mendengar perkataan itu. Setelah beberapa saat kami lalu tertawa bersama-sama.

Aku merasakan ada sedikit malu juga saat mengingat pemikiranku saat kami melakukan pemotretan tadi.

"Iya.. Terima kasih atas kerja samanya Phi.."

Setelah aku dan N'Cheque bisa meredakan tawa kami, kami mengucapkan itu kepada Photographer yang sudah mengambil foto-foto kami.

Lalu kami segera bangun dari sofa, saat aku berbalik.. aku melihat ada seorang crew yang aku kenal karena pernah bekerja sama denganku.

Aku segera meninggalkan N'Cheque yang masih duduk di sofa, yang terlihat sedang mengeluarkan ponselnya. Aku lalu berjalan ke arah crew itu dan segera mengajaknya berbicara seperti teman lama.

Aku cukup lama berbincang-bincang dengan crew itu sampai aku sedikit melupakan apa yang aku rencana siang tadi, yaitu mengajak N'Cheque makan malam bersama-sama denganku.

Saat aku sudah selesai berbicara dengan crew itu, aku segera mengedarkan pandanganku menatap sekeliling ruangan ini.

Aku sedikit merasa terkejut karena aku tidak melihat N'Cheque berada di ruangan ini.

Pergi kemana dia? Bukanlah masih ada pekerjaan yang harus kami lakukan?

Aku memikirkan hal itu karena tadi aku masih melihat dia menghampiri P'Bear. Aku lalu segera berjalan mendekati P'Bear untuk bertanya kepadanya.

"Phi.. Nong Cheque pergi kemana?"

"Oh.. Tadi dia sudah minta izin untuk pulang duluan dan karena pekerjaan hari ini sudah selesai, Phi mengizinkan dia pulang.."

Oh Shit!! Kalau begini bisa gagal rencanaku mengajak dia pergi makan malam.

"Aizz.. kenapa dia tidak menungguku sebentar!!"

Aku bergumam seperti itu di depan P'Bear, sehingga dia bertanya padaku.

"Apa yang kamu katakan Tod?"

Aku segera sadar dengan apa yang aku ucapkan segera berdalih.

"Ah.. Bukan apa-apa Phi. Terima kasih infonya ya.."

"Iya.. sama-sama.."

Setelah itu, aku segera berbalik dan sedikit berlari-lari kecil meninggalkan ruangan ini untuk mengejar N'Cheque. Aku segera mencari lift untuk turun dan berdoa di dalam hatiku.

Aizz.. Tod bodoh!! Semoga saja dia masih berada di lobby dan belum pergi dari gedung ini..

Saat pintu lift terbuka, aku segera masuk dan memencet GF. Aku terus memperhatikan lift yang sepertinya berjalan sangat lambat sehingga aku berpikir mengapa lift ini berjalan lama sekali dan aku merasakan sedikit frustasi serta sedikit mengacak rambutku.

Arrghhh!!

---

Ground Floor Much More Building

Tod Pov

Akhirnya lift yang membawa aku ke lantai GF terbuka dan aku segera keluar. Aku lalu kembali berlari-lari kecil ke arah lobby sambil mengedarkan pandanganku.

Aku melihat N'Cheque yang baru saja berdiri sofa di lobby sedang berjalan pelan menuju luar. Aku melihat sudah ada mobil berwarna putih dengan stiker Grab di badan mobil itu. Aku berpikir bahwa itu adalah mobil pesanannya.

Makanya aku segera berlari secepat mungkin kearahnya untuk menahan dia masuk ke dalam mobil itu dan pergi dari sini.

Grab!

Saat dia ingin membuka pintu mobil itu, aku segera meraih tangannya. Meskipun napasku sedikit terengah-engah dan N'Cheque terlihat terkejut lalu menatapku dengan penuh tanda tanya.

"Ha.. Ha.. Ha.. Nong.. jangan pulang dulu. Biarkan Phi yang akan mengantarmu pulang.. Ha.. Ha.."

Aku mengatakan itu sambil memegang tangannya dan sedikit membungkukkan badanku karena merasa terengah-engah. Aku berusaha untuk mengatur napasku kembali.

"Tetapi Phi.. Ini mobil yang aku pesan dan aku tidak enak jika membatalkannya.."

Kembali lagi aku mendengar N'Cheque ingin menolak ajakkanku. Aku bingung kenapa dia selalu bersikap seperti itu kepadaku.

Tetapi.. kali ini aku tidak akan melepaskannya dan akan membuat dia mengikuti perkataanku.

"Biarkan Phi yang akan berbicara dengan drivernya. Kamu tunggu saja disini dan Jangan bergerak.."

Aku mengatakan itu dan mulai melepaskan genggaman tanganku, tetapi N'Cheque menggengam tanganku lagi dan ingin menahan aku melakukan hal itu.

"Tapi Phi.."

Aku segera menatap tangan yang dia genggam lalu menatap matanya. Aku melepaskan tanganku dari tangannya dan menatap dia balik..

"Sstt.. Phi tidak ingin mendengar penolakkan lagi. Apakah kamu mengerti?"

Aku menatapnya dengan mata galak, sehingga N'Cheque yang menatapku akhirnya menganggukkan kepalanya dengan berat hati dan dia terdiam.

Aku lalu segera berjalan menuju sisi driver untuk berbicara dengan driver Grab itu.

Tok!Tok! Tok!

Aku mengetuk kaca mobil di sisi driver sampai driver itu menurunkan kacanya.

"Maafkan aku Phi.. Dia tidak jadi naik mobil Phi.. Untuk pembatalannya apa yang harus aku lakukan?"

Aku mengatakan itu dengan lembut sambil tersenyum. ️😊

Lalu driver itu untung saja mau mengerti keadaanku setelah aku menjelaskan sedikit kepadanya. Aku sedikit berbohong kepada driver itu dan mengatakan bahwa N'Cheque adalah pacarku. Kami baru bertengkar sehingga dia ingin pulang duluan karena marah kepadaku.

Lalu setelah berbicara beberapa saat, aku mengeluarkan dompetku untuk mengganti biaya pembatalan dan akhirnya driver itu pergi.

Setelah semuanya beres, aku kembali berjalan lagi ke arah N'Cheque yang masih diam di tempatnya.

Huf.. Syukurlah aku masih keburu untuk mengejarnya kalau tidak maka rencanaku akan batal..

Setelah aku sampai di dekatnya, aku kembali berkata lagi.

"Ayo masuk kedalam lagi.. Phi akan mengambil tas dan mengantarkan kamu pulang.."

"Tetapi.. aku benar-benar tidak ingin merepotkan Phi lagi.."

"Phi tidak merasa di repotkan dan tidak mau mendengar penolakkan lagi dari mulutmu..."

"Aizz.. baiklah lagipula Phi juga sudah membatalkan pesanan Grabku.."

N'Cheque mengatakan itu dengan mempoutkan bibirnya dan aku tahu bahwa saat ini dia sedikit merasa kesal kepadaku.

"Jangan ngambek nanti tidak manis lagi.."

Aku mengatakan itu untuk menggodanya.

"Aizz.. siapa yang manis? Aku tampan Phi.."

N'Cheque membalas perkataanku dengan masih mempoutkan bibirnya.

"Hahaha.. Baiklah kamu tampan. Sekarang ayo masuk ke dalam lagi.."

Aku mengatakan itu sambil menggengam tangannya dan menarik N'Cheque untuk kembali masuk ke dalam lobi lagi. Dia hanya pasrah dan diam saja mengikutiku.

---

Lobi Much More

Tod Pov

Saat kami sudah sampai lobby, aku berbalik untuk menatapnya dan bertanya kepadanya.

"Kamu ingin ikut Phi ke atas lagi atau ingin menunggu disini? Phi ingin mengambil tas Phi dan berpamitan dengan P'Bear dulu.."

"Hm.. Aku menunggu disini saja Phi.."

"Baiklah.. Jangan pergi kemana-mana atau mencoba untuk memesan Grab lagi ya.. Kalau tidak maka Phi akan marah kepadamu.."

Aku mengatakan hal itu dengan nada sedikit mengancam dan melototkan mataku.

"Aizz.. Iya.. Iya.. Aku hanya akan duduk manis di sofa itu saja menunggu Phi. Ayo cepat ambil tasnya.."

N'Cheque mengatakan itu sambil sedikit mendorong tubuhku untuk segera pergi ke arah lift.

"Baiklah.. Phi keatas dulu dan jangan pergi kemana-mana. Phi hanya sebentar.."

"Hm.."

Setelah itu aku berbalik dan mulai berjalan menuju ke arah lift. Sambil berjalan ke arah lift, aku memperhatikan N'Cheque yang berjalan kembali menuju sofa di lobi ini.

Aku tidak memperhatikan jalan di depan mataku dan hampir saja aku menabrak salah satu staf yang berjalan berlawanan arah denganku kalau aku tidak mengalihkan pandangan mataku tepat waktu.

Aku segera meminta maaf kepadanya dan kembali meneruskan berjalan ke arah lift.

Saat lift terbuka di depanku, aku segera masuk dan kembali memencet tombol lift yang akan membawa aku kembali ke ruangan dimana tadi aku melakukan pemotretan. Sekarang lift ini terasa sangat cepat sampai di tempat yang aku tuju.

---

Lantai Ruang Pemotretan

Tod Pov

Saat pintu lift kembali terbuka di lantai yang aku tuju, aku segera berlari-lari kecil ke ruangan tunggu dimana aku menaruh barang-barangku. Aku segera mengambil tasku dan kembali menatap sekeliling ruangan untuk memastikan tidak ada yang tertinggal.

Aku lalu berjalan ke ruang Pemotretan untuk mencari P'Bear dan berpamitan kepadanya serta ke semua orang yang aku kenal. Saat melihat P'Bear, aku segera menghampirinya.

"Phi.. aku pulang duluan ya.. Jika ada pekerjaan lagi jangan lupa menghubungiku. Terima kasih untuk hari ini.."

"Ah.. Iya.. Terima kasih juga untuk hari ini Tod. Kamu boleh pulang sekarang dan siap Phi akan mengabarimu nanti.."

P'Bear mengatakan itu dan menepuk bahuku dengan ringan.

"Baiklah Phi.. Aku pergi.. Bye.."

Setelah berpamitan, aku kembali keluar ruangan itu dan berlari-lari kecil lagi saat melihat pintu lift terbuka. Saat di dalam lift aku merasa sedikit takut dan cemas.

Apakah N'Cheque masih menungguku atau sudah pergi?

Tetapi.. aku tidak membutuhkan waktu lama karena lift segera terbuka di GF.

---

Lobi Much More

Tod Pov

Saat pintu lift terbuka dan aku kembali berlari-lari kecil ke arah lobi lagi.

Huf.. Syukurlah dia masih menungguku.

Aku mengatakan itu karena aku masih melihat N'Cheque duduk manis di sofa lobbi sambil memainkan ponselnya. Aku lalu kembali berlari-lari kecil lagi untuk menghampirinya. Karena kebayakan berlari, saat sampai di depannya.. napasku sedikit terengah-engah.

"Hah.. Hah.. Biarkan Phi menarik napas dulu.. ha..Ha.."

Aku mengatakan itu sambil sedikit membungkukkan badanku dan menaruh kedua tanganku di lututku.

N'Cheque terlihat memperhatikan aku beberapa saat dan berbicara.

"Hm.. Apakah Phi ingin minum? Aku masih mempunyai sedikit air sisa tadi siang.."

"Hah.. Ha...Boleh.."

Saat aku mendengar N'Cheque menawarkan aku minuman, aku merasa sedikit bahagia karena ternyata dia cukup perhatian juga kepadaku. ️

Lalu aku melihat N'Cheque membuka tasnya dan mengeluarkan sebotol air yang masih terlihat ada setengah. Setelah itu dia menyerahkan kepadaku. Aku lalu segera mengambil dan meminumnya sampai habis.

Glek! Glek! Glek!

Aku memang merasa haus dan saat aku sedang minum, aku melirik ke arahnya dan melihat dia sedang memperhatikanku. Lalu.. tidak lama dia terlihat menggelengkan kepalanya dan aku merasa penasaran.

Setelah aku selesai minum, aku segera bertanya kepadanya.

"Ada apa Nong? Mengapa kamu menggelengkan kepalamu?"

Aku bertanya sambil mengusap bibirku dengan punggung tanganku.

"Ah.. Tidak apa-apa Phi.."

"Baiklah.. ayo kita pergi ke parkiran sekarang.."

"Iya.."

Aku lalu segera berjalan di depannya dan saat akan keluar dari lobbi ini, aku membuang botol air yang sudah kosong itu ke tempat sampah. Lalu berjalan ke arah tempat parkir mobil dengan N'Cheque yang mengikutiku dari belakang.

---

Tempat Parkir Much More

Tod Pov

Saat sampai tempat parkir, aku segera membukakan dia pintu mobil dan tersenyum kepadanya. Aku bertingkah seperti seorang pria gentleman. ️

"Silakan masuk Tuan Putri.."

Aku mengatakan itu sambil menggodanya.

"Aizz.. Siapa yang Phi sebut Tuan Putri? Lalu lain kali Phi tidak perlu melakukan hal ini!! Aku bisa membukanya sendiri.."

N'Cheque segera protes dan mempoutkan bibirnya lagi meskipun aku melihat wajahnya sedikit merona.

"Hahaha.. Phi hanya sedang menggodamu dan hanya melakukan ini untuk orang yang spesial saja.."

Aku mengatakan itu dan N'Cheque segera masuk ke dalam mobil. Setelah memastikan Nong duduk dengan nyaman dan memperhatikan dia ingin menarik safety beltnya yang terlihat sedikit kesulitan, aku berinsiatif membantunya.

Lalu aku segera mendekatkan diri kearahnya dan mencondongkan tubuhku untuk menarik safety belts yang memang terkadang sulit untuk di tarik.

Saat aku membantunya, tanpa sengaja tangan kami bersentuhan dan aku segera menatapnya yang dimana dia juga sedang menatapku. Posisi wajah kami sangat dekat sehingga aku bisa merasakan hembusan napasnya menerpa wajahku.

Aku menurunkan pandangan mataku menatap bibirnya yang sangat dekat dengan bibirku dan bila aku menggerakan wajahku sedikit lebih maju maka bibir kami akan bertemu. Tetapi.. sebelum aku melakukan apa yang aku mau.

Ttttiiinnnn!!

Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil yang sangat dekat sehingga membuat kami tersadar dan menjadi salah tingkah.

Clek!

Tanganku segera memasang safety belt itu dan aku segera menjauhkan wajahku serta tubuhku darinya.

Bruk!

Aku lalu segera menutup pintu mobilku dan berlari-lari kecil ke arah pengemudi. Meskipun saat ini aku merasakan jantungku terasa berdetak lebih cepat. Aku berusaha untuk bersikap santai dan segera masuk ke dalam mobilku lalu menutup pintunya.

Bruk!

Saat memanaskan mobilku untuk beberapa saat, untuk memecahkan keheningan.. Aku berkata kepadanya.

"Sebelum Phi mengantarkan kamu pulang, kita mampir untuk makan malam ya.."

"Hm.. Baiklah.. Lagi pula aku sudah ada di dalam mobil Phi juga dan tidak bisa menolaknya.."

"Hahah.."

Sret!Sret!

Aku tertawa dan mengusap rambut N'Cheque dengan sayang. Aku lalu memakai sefty beltku dan segera menjalankan mobilku untuk keluar dari parkiran Much More.

Saat ini mobilku bergerak melaju dengan kecepatan sedang membelah kota Bangkok yang selalu terlihat macet karena sudah saatnya para pekerja pulang ke rumah mereka masing-masing.

---

Hotel Xxx

Tod Pov

Tidak membutuhkan waktu yang cukup lama, mobilku sudah mulai memasuki kawasan perhotelan bintang 5 di kota Bangkok ini.

Aku lalu segera mengarahkan mobilku ke salah satu hotel yang jadi tujuanku hari ini. Mobilku bergerak pelan saat memasuki basement hotel untuk mencari tempat parkir.

Tadi di sepanjang perjalanan kami tidak terlalu banyak berbicara dan hanya mendengarkan musik yang di putar lewat radio mobilku. Aku memikirkan bagaimana reaksi N'Cheque saat melihat kejutan yang aku siapkan dan apakah dia menyukainya?

Aku sudah memarkirkan mobilku dan kami berdua saat ini sudah berjalan ke arah lift yang akan membawa kami ke restoran yang sudah aku resevasi tadi siang.

Kami lalu segera masuk ke dalam lift dan aku memencet tombol lantai paling atas hotel ini karena memang restoran yang aku pesan berada di lantai paling atas hotel ini.

---

Restoran Xx

Tod Pov

Saat kami sudah sampai lantai paling atas, aku segera berjalan terlebih dulu dari N'Cheque ke depan meja tunggu di depan restoran itu.

Aku berbicara sebentar dengan pelayan yang ada di meja itu dan kami berdua segera dibawa ke meja yang sudah aku pesan.

Aku sudah memesan meja dimana meja itu menghadap ke arah kota Bangkok sehingga kami berdua bisa melihat matahari yang terbenam dan keindahan kelap kelip lampu Kota Bangkok di waktu malam.

Saat kami sampai di tempat yang aku pesan, aku melihat kesekelilingku dan ternyata tempat ini memang sangat indah serta terlihat romantis. Pantas saja harga juga lumayan mengocek kantungku.

Tetapi.. tidak masalah, orang yang sepesial di hatiku harus aku bawa ke tempat yang indah dan bagus juga bukan.












Saat kami sudah duduk dan pelayan itu meninggalkan kami berdua untuk mengambil buku menu, aku mendengar N'Cheque mendekatkan dirinya sedikit kearahku dan berkata.

"Owh.. Phi restoran ini sangat indah dan terlihat sangat romantis sekali.."

"Apakah kamu menyukainya?"

"Iya sangat suka.. Phi tahu darimana restoran sebagus dan seindah ini?"

"Hm.. Oh.. Ini adalah restoran yang di rekomendasikan temanku katanya makanan di restoran ini enak dan tempatnya juga bagus. Ternyata memang benar katanya.."

Aku mengatakan itu dengan sedikit berbohong. Padalah aku baru melihat restoran ini tadi siang saat sedang melihat-lihat Instagram.

"Benarkah?!"

"Hm.. Ayo kita memesan makanan.."

Aku mengatakan itu karena melihat pelayan dari jauh membawa buku menu dan berjalan ke arah kami.

Kami berdua lalu segera memesan makanan dan sambil menunggu pesanan kami datang, N'Cheque menggerakan lenganku dan berkata lagi.

"Phi.. Aku mau berfoto-foto dulu di tempat ini karena sangat indah heheh.."

"Sini Phi bantu photokan.."

Setelah aku mengatakan itu, N'Cheque segera menyerahkan ponselnya kepadaku dan kami berdua segera berdiri untuk mencari spot yang bagus untuk berfoto.

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

Setelah beberapa saat aku memfotokan N'Cheque dengan berbagai gaya yang menurutku dengan gaya apapun dia tetap terlihat imut.. Dia lagi kepadaku.

"Phi.. ayo kita photo bersama-sama buat kenang-kenangan.."

Tentu saja saat mendengar tawaran N'Cheque aku tidak menolaknya. Aku juga ingin mempunyai kenangan di tempat ini dan berfoto bersama-sama dengannya.

"Baiklah.."

Aku dan N'Cheque segera berpose bersama-sama. Ada dimana dia merangkul lenganku dan menyandarkan kepalanya di bahuku saat kami berfoto dan ada juga kami sedang meletkan lidah, lalu ada saat dia sedang memandang kota Bangkok dan aku mendekatkan wajahku ke arahnya seperti akan menciumnya.

Ckrek! Ckrek! Ckrek!

Cukup lama kami berfoto-foto sambil menunggu pesanan datang. Aku melihat rawut wajah N'Cheque terlihat senang saat melihat foto-foto yang aku ambil. Dia terlihat tersenyum dan pipinya merona.

Kami lalu kembali duduk setelah puas berfoto-foto dan aku berkata kepadanya untuk mengirimkan foto-foto kami berdua dan N'Cheque mengirimkan photo itu ke Line ku.

Lalu setelah cukup lama menunggu, makanan yang kami pesan datang. Saat kami berdua sedang makan, ada seorang pelayan yang bisa bermain biola mendatangi kami dan memainkan lagu yang sudah aku pesan tadi.

Makan malam ini terlihat sangat sempurna, tetapi.. semua ini masih belum berakhir karena masih ada beberapa kejutan lagi untuknya. ️

Saat kami sudah menyelesaikan makan malam dan sedang menikmati makanan penutup kami.

Dwuar!! Dweer!!

Kami mulai mendengar suara kembang api yang mulai membuat langit malam ini terasa indah. Aku memperhatikan rawut wajah N'Cheque yang terlihat tersenyum bahagia sambil menikmati makanan penutupnya.

"Wowo.. Phi kembang apinya benar-benar sangat indah dan membuat suasana disini semakin romantis.."

"Iya.. Sangat indah dan juga terlihat cantik seperti dirimu.."

"Hah? Apa kata Phi?"

"Hah? Oh.. Kembang api itu memang terlihat indah dan sangat cantik menghiasi langit malam ini.."

Aku segera berkilah dan menatap ke arah langit-langit.

"Yeah.. Indah ditambah dengan kerlap kerlip lampu pemandangan kota Bangkok malam ini. Sangat cocok untuk melamar pasangan.."

"Jika Phi melamarmu disini, apakah kamu mau menerimanya?"

Lagi-lagi aku berbicara tanpa aku pikir dulu karena terpesona dengan wajah N'Cheque.

"Hahah.. Phi, mengapa kamu sangat suka bercanda.. Aku bukan pacar Phi.. mana mungkin Phi bisa melamarku.. Hahaha.."

"Yeah.. Ini kan seandainya.."

"Hm.. Iya mungkin aku akan menerimanya.."

N'Cheque mengatakan itu sambil tersenyum dan meminum white Wine nya. ️

Hal itu membuat aku semakin mendekatkan diriku kearahnya dan saat N'Cheque menyandarkan tubuhnya kembali ke sofa yang kami duduki, dia bersandar di badanku.

Sehingga aku bisa mencium aroma parfumnya dan merasakan rambutnya yang halus serta lembut yang menerpa wajahku karena terkena angin malam. Aku menggerakan tanganku sedikit untuk memeluk pinggangnya dan ingin terus seperti ini.

Aku hanya ingin terus seperti ini dengannya dan jika aku tidak berpacaran dengan Jo.. Mungkin aku benar-benar akan melamar N'Cheque saat ini.

Apakah ini artinya aku sudah benar-benar jatuh cinta kepadanya? Apakah aku egois?

Tetapi.. saat bersama-sama dengannya, aku merasakan kenyamanan, aku bisa menjadi diriku apa adanya.. seperti aku sudah menemukan belahan jiwaku yang lain.

Jadi.. selama ini apa yang aku rasakan kepada Jo sebenarnya? Apakah aku benar-benar mencintainya? Aku mulai merasa ragu sekarang..

Kami tetap dalam posisi ini untuk waktu yang cukup lama sampai N'Cheque menghabiskan makanan penutupnya.

Setelah ini akan ada kejutan terakhir untuknya. Sebenarnya.. ini bukan kejutan hanya sebagai simbol atau mungkin hadiah kecil karena aku bisa bersama-sama dengannya dan bertemu dengannya lagi.

Yeah.. mungkin ini bukan barang yang mewah, tetapi.. aku merasa dia pasti akan menyukainya. ️

Aku hanya menyiapkan sebuah bouquet bunga matahari dan mawar putih di hiasi dengan baby breath yang saat ini terlihat sedang di bawa ke arah kami oleh salah satu pelayan di restoran ini.

Lalu pelayan itu segera menyerahkan bouquet bunga itu kepada N'Cheque dan aku melihat ekspersi wajahnya terlihat terkejut sambil menatapku dengan mata yang terbuka lebar.

Oh.. mengapa kucing kecilku ini terlihat sangat menggemaskan.

Aku hanya tersenyum dan yeah.. aku memang sangat suka membuat kejutan untuk orang yang aku cintai. Meskipun kadang terlihat seperti di luar nalar.

Aku melihat dia mengambil bouquet bunga itu setelah terkejut dan segera memeluknya dengan tatapan lembut. Matanya terlihat berkaca-kaca karena merasakan terharu..

Mengapa Tuhan menciptakan makhluk manis, cantik dan terlihat rapuh juga seperti ini sehingga aku ingin selalu melindunginya?

Saat aku sedang memikirkan hal itu dan memperhatikan ekspersi wajahnya, dia tiba-tiba berbalik dan menatapku.

"Phi.. "

"Hm.. Kenapa? Kamu suka dengan bunga ini?"

"Hm.. Suka.. Aku sangat suka bunga... kenapa Phi tahu segalanya tentang aku dan begitu romantis?"

"Hahahaha.. kamu bisa saja.. Kamu sangat manis saat memerah seperti ini.."

Srak! Srak!

Aku mengatakan tu sambil mengusap rambut dan pipinya dengan lembut, dan aku mengecup ringan di kepalanya.

Kiss! 😘

Cukup lama kami duduk sambil berpelukkan dan menikmati suasana malam ini. Sampai aku melirik jam tanganku yang menunjukkan pukul 21.00.

Aku tidak ingin Jo semakin curiga kepadaku dan bertanya-tanya mengapa aku belum pulang jam segini. Sebenarnya aku tidak merasa takut kepadanya, tetapi aku tidak ingin dia membuat masalah atau bertengkar dengannya.

Maka dengan berat hati, aku harus menyudahi moment manisku bersama-sama dengan N'Cheque.

"Nong.. ayo kita pulang.. Sekarang sudah jam 21.00.."

Aku memegang bahunya dengan lembut, mengecup kepalanya sekali lagi dan mulai mendorong tubuhnya sedikit menjauhi tubuhku.

"Huh? Benarkah? Ayo kita pulang.."

Aku melihat dia segera merapihkan bajunya dan ada sedikit perasaan sedih dari wajahnya. Lalu aku segera berdiri dan N'Cheque juga itu berdiri.

Saat aku mulai berjalan dan N'Cheque berjalan di sampingku, aku segera menggengam tangannya lalu tersenyum kepadanya. ️

Aku seolah-olah ingin mengatakan akan ada kesempatan lagi kita datang ke tempat ini atau ke tempat yang lebih romantis dari ini dan hanya akan ada kita berdua.

N'Cheque balas menggenggam tanganku dan meremasnya sedikit seperti dia tahu apa yang aku sampaikan. Dia juga membekap bouquet bunga itu dengan erat.

Kami masih bergandengan tangan sampai kami tiba di basement lagi dan berjalan ke mobilku. Aku lalu membukakan pintu mobilku agar dia mudah masuk.

Setelah masuk dan melihat N'Cheque duduk dengan nyaman , aku segera berlari kecil untuk segera masuk ke dalam mobil, setelah berada di belakang kemudi.

Aku meminta alamat apartmentnya kepada N'Cheque. Lalu aku segera memasukkannya ke dalam system GPS mobilku. Aku lalu mulai mengarahkan mobilku mengikuti arahan yang di tunjukkan meninggalkan area basement hotel ini.

---

Halaman Parkir Apartment Cheque

Tod Pov

Saat ini aku sudah memarkirkan mobilku di area parkiran apartment Cheque dan waktu yang indah bersama-sama dengannya sudah berakhir.

Rasanya aku tidak ingin waktu ini segera berakhir dan berpisah dengannya. Tetapi.. hal itu tidak akan mungkin karena aku tidak bisa terus bersikap egois.

Tetapi.. bukankah hal yang tadi aku lakukan termasuk egois karena tidak memikirkan perasaan Jo? Huf.. Biarkan aku pikirkan nanti saja.

Aku melihat kesekelingku dan suasana di area parkiran apartment N'Cheque cukup sepi. Aku lalu segera menatap N'Cheque yang sepertinya masih belum menyadari kami sudah sampai di apartmentnya.

Dia terlihat masih tersenyum dan memeluk bouquet bunga yang aku berikan tadi. Apakah dia sangat menyukai bouquet itu? Aku tersenyum dan berkata kepadanya.

"Nong.. Kita sudah sampai.."

Saat aku mengatakan hal itu, rupanya perkataanku membuat dia merasa sedikit terkejut dan aku melihat dia segera melihat kesekeling kami.

"Ah...Iya Phi.. Terima kasih karena sudah mengantarkan aku pulang dan semua yang Phi lakukan untukku hari ini. Aku benar-benar merasa sangat senang.."

N'Cheque mengatakan itu sambil tersenyum manis dan wajahnya terlihat merona. ️

Aizz.. mengapa dia terlihat lugu dan manis sekali.

"Sama-sama.. tetapi.. bolehkah Phi memanggil kamu dengan Che saja supaya kita lebih dekat atau Ter?"

Aku mengatakan itu dan aku berharap dia tidak merasa keberatan.

"Hm.. Iya boleh Phi.. Terserah Phi saja ingin memangilku seperti apa. Aku sama sekali tidak merasa keberatan.."

"Baiklah kalau begitu.. Phi senang mendengarnya.. Ter.."

Aku sengaja menjeda kalimatku saat memangilnya Ter dan melihat wajahnya semakin merona merah.

Tidak berapa lama, tangannya bergerak untuk membuka safety belt dan ingin segera turun. Tetapi.. sebelum dia membuka pintu, aku menahan tangannya.

"Nong.."

Aku memanggilnya sambil melepaskan safetybelt yang aku kenakan dan mendekatkan wajahku ke arahnya.

"Hm.. Iya Phi.."

N'Cheque yang tidak sadar wajahku sudah dekat dengannya segera membalikkan wajahnya sehingga hidung kami sedikit bersentuhan. Aku terus mendekatkan wajahku ke arahnya sedangkan dia terus memundurkan wajahnya sampai tubuhnya mentok ke pintu mobil dan tidak bisa bergerak lagi. Dia terlihat memejamkan matanya dengan erat.

Aku lalu memandangi wajahnya sebentar dan bibirnya yang telihat menggundang. Aku menggerakan tanganku untuk menarik pinggangnya dan mulai mengecup ringan bibirnya.

Kiss 😘

Aku melihat dia hanya diam saja dan tidak menolak yang aku lakukan serta memejamkan matanya. Aku kembali mulai mengecup bibirnya lagi dan sedikit melumatnya. Kali ini.. aku merasakan dia mulai membalas lumatan bibirku.

Kami saling melumat bibir dengan lembut untuk menyalurkan perasaan kami dan aku semakin menarik tubuhnya mendekatiku. Aku juga merasa tangannya bergerak untuk meremas kemejaku.

Aku mulai mendengar desahan lembut keluar dari bibirnya saat kami berciuman.

"Um.. Uhm.."

Bibir kami semakin liar melumat satu sama lain, seakan-akan tidak merasa puas hanya dengan lumatan lembut. Kami terus berciuman tanpa ingat kami saat ini sedang berada di area parkiran apartment bukan di dalam kamar.

Kami mulai tersadar saat mendengar suara klakson mobil lalu sinar lampu sebuah mobil yang sedang melewati mobil kami.

Perlahan-lahan kami mulai mengakhiri ciuman kami yang panas ini. Dengan napas yang masih terasa tersengal-senggal dan posisiku masih memeluknya. Aku membiarkan N'Cheque menyenderkan kepalanya di bakuku untuk kembali mentralkan napas kami dan kami kembali tenang.

Saat dia mendongakan kepalanya untuk menatapku, aku melihat ada noda salifa kami di bibirnya.

Sret!

Aku lalu mengangkat tanganku dan ibu jariku mengusap bibirnya dengan perlahan. Aku yang melihat dia menatapku dengan tatapan memohon segera mengecup bibirnya lagi.

Kiss 😘

Lalu setelah itu aku segera melepaskan lenganku di tubuhnya dan mengusap kepalanya serta pipinya yang memerah dengan lembut sambil tersenyum. 🥰

Srek!Srek!

"Selamat malam Ter.. Ayo turun dan jangan lupa mimpikan Phi nanti malam ya.."

Aku mengatakan itu dan membuka pintu mobil ini supaya Che bisa turun.

"..."

Che hanya menganggukkan kepalanya dan berbalik untuk membuka pintu mobilku. Dia laiu perlahan-lahan mulai keluar dari mobilku.

Bruk!

Setelah dia menutup pintu mobilku, aku segera menyalakan mesin mobilku lagi dan membuka kaca untuk melambaikan tanganku.

"Bye.. Bye.. Ter.. sampai jumpa lagi.."

Aku melihat dia membalas lambaian tanganku dengan canggung. Lalu aku segera mengendari mobilku lagi ke luar parkiran apartmentnya menuju rumahku.

Di dalam perjalanan menuju rumahku, aku bersenandung kecil mengikuti lagu cinta yang di putar radio yang aku nyalakan. Aku tidak bisa berhenti tersenyum saat mengingat apa yang aku alami hari ini dengan N'Cheque. ️ 🥰

---

Rumah Tod

Jo Pov

Saat ini jam di dinding rumahku sudah menujukkan jam 22.30 dan aku mulai merasa cemas karena P'Tod masih belum sampai di rumah.

Aku sudah mencoba untuk mengirimkan pesan Line, tetapi tidak di balas dan saat aku mencoba untuk meneleponnya.. tidak bisa kata operator sedang berada di luar area jangkauan.

Phi Tod pergi kemana? Apakah dia masih bersama-sama dengan N'Cheque? Apakah terjadi sesuatu kepadanya?

Aku berjalan mondar mandir di ruang tengah karena merasa khawatir terjadi sesuatu dengan P'Tod.

Aku mulai merasa curiga P'Tod menaruh rasa kepada N'Cheque karena saat kami bertemu di kafe dan makan bersama-sama, aku memperhatikan P'Tod terus mencuri-curi memandanginya.

Bahkan setelah kami meeting, P'Tod seperti mengabaikan aku karena dia asyik bermain-main dengan N'Cheque bahkan sampai tiduran di atas pangkuannya meskipun dia berdalih bahwa hanya untuk peran mereka.

Tetapi.. entah mengapa perasaanku mengatakan lain dan terasa tidak enak.

Aku tidak tahu kapan pemotretan mereka berakhir, tetapi.. masa iya sampai malam belum selesai?

Lalu pergi kemana P'Tod? Bahkan di telepon juga tidak bisa?

Aku memikirkan itu dan duduk di sofa. Terlintas pembicaraanku dengan P'Kapper saat kami sedang berada di Much More sebelum aku interview. P'Kapper menawarkan aku menjadi BaiTong di dalam drama Venus In The Sky.

Tadinya.. aku berpikir akan memikirkan hal itu dulu karena aku juga sedang menunggu lanjutan sequel Be Mine Superstar. Aku juga ingin bertanya tentang pendapat P'Tod dulu.

Tetapi.. karena kecurigaan yang aku rasakan saat ini, aku memutuskan akan mengambil peran itu. Meskipun aku belum tahu bisa memerankannya atau tidak. Yang penting aku mengambilnya dulu.

Aku lalu segera menghubungi P'Nam yang tadi menemani aku tadi untuk mengatakan kepada P'Kapper bahwa aku akan mengambil peran itu.

"Hallo P'Nam.. Maaf jika Jo mengganggu Phi malam-malam seperti ini.."

"..."

"Jo sudah berpikir tentang yang di tawarkan oleh P'Kapper tadi sore dan ingin mengambil peran itu. Bisakah Phi membantu menyampaikan kepada P'Kapper?"

"..."

"Iya.. Jo yakin dan mudah-mudahan tidak bentrok dengan shooting yang lain.. Hm.. Terima kasih Phi.. Selamat malam.."

Setelah mematikan sambungan teleponku, aku membuka pesan Line dan sedikit menimbang-nimbang.

Apakah aku perlu bertanya kepada N'Cheque langsung? 🤔

Setelah memikirkan hal itu beberapa saat, aku memutuskan untuk mengiriminya pesan Line.

Kavin Jo

Selamat malam N'Cheque.

Maaf menganggumu. Phi ingin bertanya apakah P'Tod masih bersama-sama denganmu?

Apakah kalian sudah selesai pemotretan?

Tolong sampaikan kepada P'Tod untuk pulang jangan terlalu malam.

Terima kasih dan maaf merepotkanmu Nong..

Kira-kira sekitar 20 menit.. aku menerima pesan balasan dari N'Cheque.

N'Cheque

Maafkan aku P'Kavin. Aku baru melihat pesan Phi.

Kami sudah selesai pemotretan sejak tadi.

Mungkin saat ini P'Tod sedang dalam perjalanan pulang karena dia tadi mengantarkan aku pulang duluan.

Kavin Jo

Oh.. Tidak apa-apa Nong.

Phi mengira kalian masih lama pemotretannya karena aku tidak bisa menghubungi P'Tod. Mungkin ponselnya sedang kehabisan batrei.

Makanya Phi mengirimkan kamu pesan.

Baiklah Selamat Malam Nong..

Setelah mengirimkan pesan lagi, aku tidak mendapatkan balasan dan melihat bahwa N'Cheque hanya membacanya saja.

Aku lalu meletakkan ponselku dan menunggu P'Tod sambil menyilangkan lenganku.

Tidak berapa lama..

Aku melihat kilatan lampu mobil menembus jendela masuk ke dalam halaman parkir rumah dan aku juga mendengar suara mobil dimatikan. Itu tandanya P'Tod sudah pulang.

Aku melirik saat ini jam sudah 23.00. Aku tetap duduk tenang di atas sofa ruang tengah dan dari tadi aku memang tidak menyalakan semua lampu karena sudah larut malam. Aku hanya menyalakan lampu di dekat sofa. Aku menunggu P'Tod masuk untuk mendengar penjelasan mengapa dia tidak bisa aku hubungi sejak tadi.

Tidak lama pintu rumah terdengar terbuka dan tertutup dengan perlahan lalu P'Tod berjalan melewati ruang tengah sambil tersenyum senang. Dia sepertinya tidak menyadari keberadaanku.

Mengapa P'Tod terlihat sangat bahagia? Apa yang membuat dia bahagia seperti itu? 🙄

Aku bertanya-tanya dan saat P'Tod berjalan mendekat ke arah ruang tengah aku segera memanggilnya.

"Phi Tod.."

"OMG! Jo!! Kamu benar-benar mengejutkan Phi saja.. Mengapa kamu duduk di dalam kegelapan dan belum tidur?"

"Aku sedang menunggu Phi dan lalu kenapa ponsel Phi tidak bisa aku hubungi? Phi pergi kemana saja? Dengan siapa Phi pergi?"

Aku segera membrondong P'Tod dengan berbagai pertanyaan dan berjalan mendekatinya.

Setelah mendengar perkataanku, aku melihat P'Tod segera mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan melihat layarnya.

"Oh.. Phi tidak sadar ponsel Phi kehabisan batrei. Maafkan Phi na.."

P'Tod hanya mengatakan itu dan kembali memasukkan ponselnya ke dalam tasnya. Aku yang sudah dekat dengannya bisa mencium aroma parfum yang tidak familiar masuk ke hidungku karena terbawa angin AC. Tetapi.. seperti aku pernah mencium aroma parfum ini. Dimana ya?

Aku memikirkan hal itu dan kembali bertanya lagi.

"Lalu apa jawaban dari pertanyaanku yang lain? Kenapa Phi tidak mau menjawabnya?"

Aku bertanya sambil menatapnya tajam.

"Oh... Tadi sehabis pemotretan Phi mengajak N'Cheque untuk makan malam dulu sebentar untuk saling mengenal dan membangun chemistry untuk drama Venus In The Sky setelah itu mengantarkan dia pulang ke apartmentnya.."

P'Tod mengatakan itu dengan nada ringan dan saat dia berbicara, aku memperhatikan bibirnya sedikit terlihat merah dari biasanya seperti habis berciuman.

"Oh.."

"Sudah ya.. Phi mau mandi dulu dan beristirahat karena hari ini sangat melelahkan. Kamu juga jangan terlalu malam tidurnya.."

Setelah itu P'Tod segera berjalan ke arah tangga untuk naik ke lantai dua tanpa memeluk atau mencium pipiku seperti biasa.

Huf.. mengapa semakin hari kelakuan P'Tod semakin mencurigakan? Apakah dia sudah tidak mencintaiku lagi?

Aku sebenarnya tadi ingin menceritakan bahwa aku juga memutuskan untuk bergabung dengan drama Venus In The Sky. Tetapi.. biarlah itu menjadi kejutan untuknya.

Aku lalu segera mematikan lampu ruang tengah dan berjalan menaiki tangga ke lantai 2 menuju kamarku dengan perasaan yang tidak menentu.

Saat berada di lantai 2.. aku berdiri sebantar menatap pintu kamar P'Tod yang sudah tertutup rapat.

Phi Tod.. aku sangat merindukanmu.. mengapa kamu bersikap dingin padaku meskipun kita tinggal bersama-sama. Mengapa aku merasa kamu terasa semakin menjauh dariku. 😔

Saat memikirkan hal itu, mataku sedikit berkaca-kaca dan aku segera mendongakkan kepalaku agar air mataku tidak terjatuh.

Lalu setelah aku bisa kembali menenangkan diriku, aku berjalan gontai menuju kamarku dan segera membuka lalu menutup pintu kamarku.

Aku segera berjalan ke arah tempat tidurku dan naik ke atasnya. Aku menarik selimut untuk menutupi tubuhku dan memeluk boneka teddy bear pemberian P'Tod.

Aku menatap langit-langit beberapa saat dan akhirnya membiarkan air mata mengalir dari sudut mataku. Rasanya saat ini hatiku terasa hampa dan pikiranku kacau. Aku mencoba untuk memejamkan mataku dan perlahan-lahan aku tertidur.

---

Kamar Tod

Tod Pov

Huf.. Hampir saja ketahuan..

Aku mengatakan itu kepada diriku sendiri saat aku sudah berada di dalam kamarku.

Aku segera berjalan untuk mengantung tasku dan mengeluarkan ponselku lalu mengecharge nya di samping tempat tidurku.

Aku memang sering berdebat dengan Jo karena masalah sepele. Yang terkadang dia suka terlalu overthinking. Saat kami berdebat biasanya aku akan pergi mengunjungi Clinic-ku untuk mengawasi dan membatu para karyawanku.

Aku malah lebih suka bila Jo sibuk dengan pekerjaannya karena dia tidak akan mengajak aku ribut.

Yeah.. Meskipun aku juga sesekali masih mendapatkan tawaran untuk menjadi model atau cameo di suatu drama tetapi tidak terlalu sering juga. Sehingga aku memutuskan membuka Clinic kecantikkan untuk menunjang kehidupanku. Aku sangat suka menghabiskan waktuku di Clinic daripada dirumah.

Aku tidak merasa iri dengan Jo karena menurutku keberhasilan seseorang berbeda-beda. Aku mungkin bisa di bilang lebih berhasil menjadi seorang Owner Clinic kecantikan daripada seorang public figur. Tetapi.. tidak masalah. ️

Aku tadi mengatakan kepadanya bahwa aku hanya mengajak N'Cheque makan malam dan mengantarkan dia pulang ke apartmentnya untuk membangun Chemistry untuk drama kami. Meskipun banyak hal manis yang aku lakukan dengannya tadi termasuk berciuman. Bibir N'Cheque terasa pas dan lembut di bibirku sehingga membuat aku merasa kecanduan.

Rasanya bertemu dengan N'Cheque memberikan warna baru di kehidupanku meskipun terkadang dia suka bersikap cuek dan sedikit judes kepadaku, tetapi aku sangat suka berada di dekatnya.

Aku lalu menyalakan ponselku yang sedang aku charge beberapa saat lalu. Saat aku menyalakannya dan kembali mengaktifkan mobile data. Segera ponselku tidak berhenti bergetar karena banyak pesan dan juga miss call dari Jo.

Aku hanya melihatnya saja dan kembali menaruh ponselku karena baterainya masih sangat rendah. Aku memutuskan untuk mandi dulu karena badanku terasa lengket.

Aku segera mengambil handuk dan berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk segera mandi.

Tidak membutuhkan waktu lama aku sudah selesai mandi dan keluar dari kamar mandi hanya dengan handuk yang melilit di pinggangku.

Aku segera mengambil ponselku lagi dan mengirimkan pesan Line kepada N'Cheque..

Tod

Ter.. Phi sudah sampai dirumah.

Selamat malam dan semoga mimpi indah.

Ingat mimpikan Phi ya.. ️

Aku lalu meletakkan ponselku lagi dan berjalan ke lemari pakaianku untuk mengambil piyama dan memakainya. Setelah aku menggantungkan handukku lagi, aku segera duduk di atas tempat tidurku.

Aku kembali melihat ponselku dan pesan yang aku kirim ke N'Cheque. Pesanku terlihat belum terbaca.

Apakah Che sudah tertidur? 🤔

Huf.. sudahlah.. padahal aku masih ingin berkirim pesan dengannya. Aku lama menunggu pesanku di baca dan di balas olehnya tetapi.. sepertinya aku harus merasa kecewa.

Aku akhirnya memutuskan menaruh ponselku dan membaringkan tubuhku dengan posisi telentang menghadap langit-langit kamarku. Aku lalu menyentuh bibirku dengan ringan yang masih terbayang-bayang bibirnya yang lembut melumat bibirku. Aku baru sadar dan merasakan bibirku terasa bengkak.

Oh.. apakah Jo memperhatikan bibirku tadi? 🙄

Aku memikirkan hal itu dan berharap dia tidak memperhatikannya. Lalu lambat laun mataku terasa berat karena semilir angin AC yang menerpa tubuhku.

TBC

Vote and Comment Please 🥰🙏

Akhirnya setelah 1 bulan lebih aku baru sempat update lagi.. 😅

Maafkan aku semuanya karena mood aku lagi naik turun karena salah satu tokoh di dalam ceritaku ini.. 🙏 Tetapi.. aku berusaha untuk tetap update cerita ini sampai selesai ya..

Doakan aku supaya mood aku dan my sister baik-baik saja sehingga cerita ini bisa segera tamat..

Terima kasih karena kalian sudah mau menunggu meskipun lama 🥰🙏

See next chapter.. With love Risicy 💕

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro