Bab 7
Story Original Created by : Risicy💕
Editor: Weddie
---
Apartment Cheque
Cheque Pov
"Hoam.. Ugh.."
Saat ini aku baru saja terbangun lalu aku segera melihat ke arah jam yang ada di dinding waktu sudah menujukkan jam 10.30 siang.
Aku dengan malas mulai meregangkan tubuhku dan bergerak ke kiri dan ke kanan, rasanya seluruh tubuhku terasa pegal karena kemarin seharian aku harus shooting teaser untuk drama pertamaku yang berjudul 'Venus In The Sky'.
Aku lalu mengucek mataku dan menatap ke arah langit-langit kamarku, kejadian kemarin malam kembali terbayang di dalam pikiranku. Aku masih mengingat betapa lembut bibir P'Tod yang mencium bibirku, meskipun terlihat sedikit brutal.
Tetapi.. aku menyukainya dan tanpa sadar aku kembali memegang bibirku yang sedikit bengkak, wajahku mulai terasa panas saat mengingat ciuman kami kemarin malam. Aku segera menggelengkan kepalaku, dan perlahan mulai mendudukan diriku diatas tempat tidurku dan bersandar di kepala tempat tidur.
Aku mengambil ponselku yang aku letakkan di samping tempat tidur untuk mengecek apakah ada pesan Line yang penting yang harus aku baca. Saat aku melihat ponselku, aku melihat ada pesan Line dari P'Bear. Aku lalu segera membuka pesan itu.
Phi Bear
Nong Cheque, terima kasih atas kerja kerasmu semalam.
Kita akan berjumpa lagi 3 hari lagi karena akan ada acara briefing dengan artis 9naa lain.
Selain itu kamu dan N'Tod akan ada interview dan pemotretan untuk cover teaser VITS.
Kamu harus datang ke Kantor 9naa jam 09.00 pagi.
Cheque
Baik Phi.. Terima kasih infonya.
Setelah aku membalas pesan P'Bear yang memberitahukan jadwalku selanjutnya, aku segera meletakkan ponselku lagi di samping tempat tidur dan mulai bangun dari tempat tidurku.
Aku sedikit meregangkan badanku lagi, lalu meminum segelas air yang terletak di samping meja riasku. Setelah itu, aku melakukan push up dan sit up beberapa kali sebelum berjalan masuk ke dalam kamar mandi untuk mandi karena badanku terasa berkeringat dan lengket sehabis berolahraga ringan.
---
Kamar Mandi
Cheque Pov
Aku mengambil handuk yang aku gantungkan di dekat lemariku dan mulai berjalan pelan ke arah kamar mandi.
Clek! Brak!
Saat aku sudah ada di dalam kamar mandi, aku menggantungkan handukku di tempat gantungan lalu berbalik untuk menatap pantulan diriku di depan cermin.
Aku melihat wajahku sedikit merona karena sehabis olahraga ringan tadi dan bibirku yang bengkak, aku merabanya dan tersenyum simpul.
Aku berpikir mungkin aku akan mengompers bibirku yang bengkak ini dengan es agar tidak diledek oleh Bua nanti.
Setelah aku berpikri seperti itu, aku lalu segera mengambil sikat gigi dan pasta gigi untuk menyikat gigiku, setelah menyikat gigi, aku membasuh wajahku dengan air sebelum aku berjalan ke arah shower untuk mandi dan keramas.
Tidak membutuhkan waktu lama untuk aku menyelesaikan mandiku dan keluar dari kamar mandi dengan hanya melilitkan handuk di daerah pinggangku serta handuk kecil di leherku untuk mengeringkan rambutku yang basah.
---
Kamar Cheque
Cheque Pov
Saat ini aku sedang memilih pakaian yang aku pakai hari ini di depan lemari, setelah berpikir beberapa saat, aku memutuskan untuk memakai kaos berwarna putih tanpa lengan dan celana pendek hitam karena hari ini aku tidak ingin pergi ke manapun dan hanya ingin bermain-main dengan Tako kucingku.
Setelah memakai pakaianku, aku berjalan ke arah kulkas kecilku lalu mengambil sebuah batu es untuk aku oleskan di bibirku agar bengkaknya sedikit menghilang. Setelah beberapa saat, es itu sudah mencair aku melihat pantulan diriku lagi di meja rias.
Aku merasa bibirku sudah tidak terlalu bengkak lagi dan sudah terlihat normal. Aku lalu mengambil dan mulai menyalakan hair dryer untuk mengeringkan rambutku yang basah. Setelah rambutku kering, aku lalu menyisirnya dan memakai lip balm di bibirku menjaganya agar tidak kering, menggunakan sunscreen dan juga pelembab wajah serta make up tipis.
Meskipun di rumah aku harus tetap terlihat fresh dan segar. ️
Setelah semuanya selesai, aku memutuskan untuk keluar kamar karena perutku sudah minta di isi dan sekarang sudah jam 11.30 siang waktunya untuk makan siang.
---
Ruang Dapur
Cheque Pov
Saat aku keluar kamarku, aku segera di sambut oleh Tako kucingku. Aku sedikit berjongkok mengelus badannya dan bermain-main dengannya sebentar lalu membiarkan Tako bermain-main sendiri lagi.
Aku lanjut berjalan ke arah dapur untuk mencari makanan yang bisa aku makan karena sekarang sudah siang dan perutku lapar. Semalam aku hanya makan sepotong sandwich untuk makan malam.
Saat aku ingin membuka kulkas, aku melihat ada post note yang tertempel di pintu kulkas.
To: Che
Kalau mau makan di dalam kulkas ada nasi goreng bacon yang sudah aku buat, kamu tinggal memanaskannya di microwave.
Aku keluar rumah sebentar karena ada pekerjaan mendadak dan nanti sore kita makan di luar ya..
With Love
Bua
Saat aku membaca post note itu, aku tersenyum senang karena itu artinya aku tidak perlu memasak dan tinggal memanaskan makanan yang sudah di masak oleh Bua dan bisa langsung mengisi perutku yang sudah kelaparan. ️
Grek!
Aku membuka kulkas dan melihat ada nasi goreng bacon yang disimpan di dalam tempat makan. Aku lalu mengeluarkan tempat makan itu dari dalam kulkas dan mencari piring agar aku bisa menuangkan nasi goreng bacon itu untuk di panaskan. Setelah aku tuang ke atas piring, aku lalu memasukkan piring itu ke dalam microwave dan mengatur waktunya.
Sambil menunggu nasi goreng itu panas, aku mengambil cangkir dan mulai menyeduh kopi Americano kesukaanku. Saat kopiku sudah siap untuk diminum, aku mendengar suara microwaveku juga berbunyi.
Tring!
Jadi aku segera berjalan ke arah microwave untuk mengambil nasi goreng bacon yang sudah panas itu. Aku lalu berjalan ke ruang makan dengan membawa piring nasi dan kopiku.
Aku mulai makan dengan perlahan sambil sesekali menyeruput kopiku sambil sedikit melamun sampai semuanya habis.
Setelah selesai makan, aku kembali membawa piring dan cangkirku ke dapur untuk aku cuci. Lalu sesudah selesai mencuci piring, aku berjalan ke dalam kamarku untuk mengambil ponselku. Aku berjalan lagi ke ruang tengah dan duduk di sofa.
---
Ruang Tengah
Cheque Pov
Saat aku duduk di sofa, Tako tiba-tiba naik ke atas pangkuanku dan duduk di atas pahaku. Jadi aku segera mengelus-elus badannya lagi sambil memainkan ponselku. Aku membuka akun sosial media untuk melihat-lihat postingan teman-temanku.
Ketika aku sedang membuka akun sosial media, tiba-tiba ada pesan Line masuk dari P'Tod.
Tring!
Aku segera membuka pesan itu dan berpikir ada apa P'Tod mengirimkan aku pesan Line?
P'Tod
Selamat siang Nong.. Kamu sedang apa?Apakah aku menggangumu?
Aku yang membaca pesan Line ini sedikit mengerutkan keningku. 🤨
Untuk apa P'Tod mau tahu apa yang sedang aku lakukan? Lalu.. kenapa dia tiba-tiba seperti sangat peduli kepadaku?
Untuk kesopanan, maka aku segera membalas pesannya itu.
Che
Selamat siang Phi.. Aku sedang duduk saja di dalam apartmentku sambil menonton TV.
Ah.. Tidak sama sekali Phi..
Ada apa Phi?
Aku segera bertanya kepadanya to the point dan tidak mau berbasa basi. P'Tod langsung membalas pesanku dengan cepat.
P'Tod
Ow.. baguslah kalau Phi tidak mengganggumu.
Btw.. kemarin kenapa kamu langsung pulang tanpa pamitan kepada Phi?
Apakah kamu marah dengan apa yang Phi lakukan kepadamu saat kita shooting?
Maafkan Phi na..
Che
Ah.. aku kemarin hanya merasa lelah dan mengantuk Phi makanya aku buru-buru pulang karena ingin segera beristirahat.
Maafkan aku yang lupa berpamitan kepada Phi.
Tidak Phi.. Untuk apa aku marah padamu? Aku tahu bahwa kemarin kita sedang berakting itu hal yang wajar.
Saat P'Tod menanyakan tentang kejadian kemarin, aku sedikit berbohong kepadanya. Sebenarnya.. aku tidak ingin terlalu dekat dengannya karena merasa takut bahwa aku akan semakin sakit bila terus bersama-sama dengannya. 😔
P'Tod
Ah.. Begitu rupanya. Lalu bagaimana kamu sudah merasa segar sekarang? Bangun jam berapa kamu hari ini?
Baguslah kalau kamu tidak marah. Phi merasa lega. ️
Che
Sudah lebih merasa segar Phi..
Heheh.. Jam 10.30 siang..
P'Tod
Wowo.. Siang sekali.
Apakah kamu sudah makan?
Hm.. Mau makan bersama-sama dengan Phi? Nanti Phi jemput.
Aku sedikit terkejut saat melihat P'Tod mengajak aku makan siang. Tetapi.. aku berpikir tidak baik jika kami makan berdua saja tanpa ada pekerjaan. Jadi.. aku memutuskan untuk menolaknya dengan alasan tempat tinggal kami berjauhan.
Che
Heheheh..
Sudah Phi.. Tidak perlu Phi.. Rumah Phi dan aku tidak searah tidak perlu repot-report.
P'Tod
Baiklah.. Have a nice day Nong Cheque..
Sampai jumpa 3 hari lagi..
Che
Iya Phi sampai jumpa 3 hari lagi..
Have a nice day too..
Saat aku sedang berkirim pesan dengan P'Tod aku mendengar suara pintu apartmentku terbuka dan tertutup. Itu artinya Bua sudah pulang.
Crek! Brak!
Tidak lama aku melihat Bua berjalan kearahku dan langsung duduk di sebelahku. Aku merasakan dia sedang menatapku sambil senyum-senyum.
---
Bua Pov
Aku baru saja pulang dari bekerja dan masuk ke dalam apartment. Aku lalu berjalan ke arah sofa karena melihat Che sedang duduk disana sambil bermain ponsel.
Saat aku sudah duduk disampingnya, aku melihat Che senyum-senyum sendiri saat melihat ponselnya dan sepertinya dia sedang berkirim pesan dengan seseorang.
Tetapi dengan siapa dia berbicara? Kenapa seperti berkirim pesan dengan pacar? Jangan bilang.. Dia sedang berkirim pesan dengan P'Tod.. Ah.. Tetapi tidak mungkin mereka kan tidak dekat mungkin dengan temannya.
Jadi aku terus memperhatikannya sambil senyum-senyum karena melihat wajah Che sedikit merona seperti gadis yang sedang jatuh cinta.
Aku yang tidak tahan melihat dia seperti itu, segera bertanya kepadanya saat dia sudah menaruh ponselnya di sampingnya dan menatapku.
"Kamu sedang berkirim pesan dengan siapa?"
"Hm.. Memang kenapa?"
Che bertanya balik kepadaku, tanpa mau menjawab pertanyaanku. Aku segera menatapnya dengan tatapan menyelidik dan tersenyum ringan di bibirku.
Saat melihat senyuman di wajahku, Che segera memalingkan wajahnya ke samping. Tetapi.. aku masih melihat senyum simpul di wajahnya.
"Hayoo.. Jawab dengan jujur!! Kamu tadi berkirim pesan dengan siapa sampai mukamu merona,Che? Jangan katakan kepadaku bahwa kamu sedang berkirim pesan dengan P'Tod!!"
Saat mendengar perkataanku, aku melihat Che masih merona dan hanya tertawa ringan sambil menatapku balik.
"Hehehe... Bagaimana pekerjaanmu? Apakah sudah selesai?"
Dia mau tidak menjawabnya lagi, tetapi berusaha untuk mengalihkan pembicaraan ini.
"Yeah.. Untuk hari ini sudah. Tetapi, jangan mengalihkan pembicaraan kita. Hayoo siapa itu? Terus bagaimana kemarin shootingmu lancarkan?"
Aku segera memprotes dan membrondong Che dengan pertanyaan.
"Hm.. Tadi P'Tod mengirimkan aku pesan dan aku hanya membalasnya. Lalu untuk shooting kemarin semua lancar-lancar saja dan tidak ada masalah yang berarti. Meskipun pada awalnya aku sempat merasa gugup dan canggung saat di depan kamera, tetapi.. aku bisa mengatasinya sehingga semua berjalan dengan lancar.."
Aku mendengarkan Che menjelaskan kepadaku dengan panjang lebar sambil dia tersenyum dan tangannya mengelus-elus bulu Tako yang sedang berbaring di atas pangkuannya.
Saat ini aku melihat Tako sudah memejamkan matanya dan terdengar suara dengkuran halus keluar dari mulutnya tertanda dia merasa sangat nyaman dan tertidur pulas.
"Ouh.. Baguslah kalau pekerjaanmu lancar kemarin. Lalu apa yang kamu dan P'Tod bicarakan? Mengapa wajahmu terlihat merona? Atau.. Apakah sudah terjadi sesuatu diantara kalian berdua di lokasi shooting kemarin? Ayo ceritakan padaku.."
Saat aku mengatakan itu, aku melihat wajah Che semakin memerah dan aku sangat suka menggodanya karena dia terlihat sangat menggemaskan.
"Siapa yang merona? Mungkin aku hanya merasakan udara disini panas saja.."
Che mengatakan itu berusaha berkilah sambil mengibaskan tangannya di depan wajahnya seperti dia merasa kepanasan.
"Hahaha.. Jangan mencoba berbohong kepadaku, Che. Kamu sudah menyalakan AC dan ruangan ini juga terasa dingin lalu kenapa kamu masih bisa merasakan kepanasan?"
"Hm.. Itu.. Hm.."
"Ayo ceritakan kepadaku apa yang sudah terjadi kepadamu di lokasi shooting kemarin. Lalu kenapa kemarin malam kamu juga langsung pergi ke dalam kamarmu dan mengunci pintunya begitu pulang tidak memangilku seperti biasanya. Hayoo ada apa?"
"Hm.. Yeah.. aku hanya merasa lelah saja kemarin makanya aku tidak memanggilmu lagi pula kemarin malam aku pulang sudah cukup larut malam. Aku hanya takut kamu sudah tertidur.."
"Alasan saja.. Kamu tahu bukan aku tidak akan bisa tidur dengan tenang kalau kamu belum sampai di rumah atau tidak mengabariku sama sekali seperti semalam. Lalu apakah kemarin kamu dan P'Tod ada adegan berciuman? Lalu bagaimana rasanya?"
Aku langsung bertanya kepada Che To the point karena kalau tidak dia akan terus berkelit dan akhirnya aku tidak akan mendapatkan penjelasan apapun yang ingin aku dengar dari mulutnya.
"Hm.. Yeah.. Kemarin saat kami shooting memang ada adegan berciuman dan bukan hanya itu saja.. tetapi ada adegan NC juga.."
Che mengatakan itu dengan suara pelan sambil kembali mengelus bulu Tako sambil menundukkan kepalanya.
"HAH?! BERADEGAN NC?!"
Aku bertanya sedikit berteriak karena merasa terkejut.
"Aizz.. jangan berteriak seperti itu sis.."
Che terlihat protes sambil menutup telinganya satu mungkin karena suaraku terlalu kencang.
"Hahah.. Maafkan aku. Aku hanya merasa terkejut saja dan sekarang ceritakan kepadaku bagaimana rasanya. Ayo cepat!!"
"Kenapa kamu sangat ingin tahu?!"
"Memang tidak boleh? Kita selalu menceritakan apapun tanpa ada yang ditutupi selama ini. Ayo ceritakan padaku bagaimana rasanya?"
"Baiklah.. Iya.. Iya.. Aku akan menceritakannya kepadamu. Kamu tenang dulu.."
"Iya.. Aku sudah tenang sekarang jadi cepat ceritakan!!"
Aku menghembuskan napas perlahan untuk membuat diriku kembali tenang dan siap mendengarkan cerita Che.
"Hm.. Kemarin kami memang memiliki adegan berciuman sebanyak dua kali dan adegan NC yang lumayan hot dan intens juga. Untuk adegan berciuman.. yang pertama biasa saja hanya kecupan di bibir sedangkan yang kedua kami melakukannya dengan sedikit hot.. Yeah.. kamu tahulah ciuman hot seperti apa.. Aku tidak perlu menjelaskannya.. Sedangkan..."
Aku melihat Che mengatakan itu sambil mengadahkan pandangannya ke atas seakan-akan dia sedang membayangkan adegan itu dan dia juga terlihat tersenyum kemudian sempat terdiam sehingga aku segera bertanya lagi karena merasa tidak sabaran.
"Lalu bagaimana rasanya bibir P'Tod? Apakah dia sangat mahir dalam berciuman? Lalu bagaimana dengan adegan NC?!"
"Rasa bibir P'Tod ya.. Rasanya manis dan sangat lembut seperti permen kapas. Aku bahkan sempat terbawa suasana karena berciuman dengan P'Tod sangat terasa memabukkan dan membuat ketagihan sehingga aku tidak mau berhenti menciumnya. Aku ingin lebih merasakan bibirnya mencium bibirku. Yeah.. Dia pencium yang sangat hebat dan menciumku dengan sangat lembut sehingga aku merasa meleleh.."
Saat Che mengatakan itu, aku melihat dia tanpa sadar menyentuh bibirnya yang aku lihat masih sedikit bengkak dan merah daripada bibirnya yang biasa. Dia lalu merona lagi dan tersenyum sangat manis.
Aku berpikir Che saat ini seperti seorang gadis yang baru mendapatkan ciuman pertamanya sungguh menggemaskan.
Melihat Che yang seperti ini, aku jadi ingin menggodanya.
"Hm.. Kamu menggambarkan berciuman dengan P'Tod seperti itu membuat aku ingin merasakan bibirnya juga Che.."
"Yak!! Sista jangan macam-macam.."
Aku melihat Che seperti tidak suka dengan apa yang aku katakan dan sekarang dia terlihat mengerucutkan bibirnya seperti pantat bebek.
"Hahaha.. Iya.. Iya.. Aku hanya bercanda. Lalu bagaimana adengan NC kalian? Ayo teruskan ceritamu.."
Saat mendengar perkataanku, aku mulai melihat wajah Che bukan merona lagi tetapi sedikit memerah.
"Adegan NC.. Hmm.. Kami melakukan dengan perlahan-lahan, lembut dan sangat intim sehingga terasa sangat hot. Kami seperti mengungkapkan perasaan kami masing-masing bukan sedang berakting. P'Tod melakukan semuanya dengan lembut dan aku hanya mengikutinya. Kami melakukannya hanya sekali take dan saat kami melihatnya.. Semua terlihat sangat alami sampai aku merasa malu menonton diriku sendiri.."
Che mengatakan itu dengan nada suara yang pelan sambil memainkan bulu-bulu Tako. Sebelum dia melanjutkannya lagi.
"Tetapi.. bukankah perasaan seperti itu seharusnya tidak aku rasakan? Harusnya aku fokus dengan peranku dan tidak terbawa suasana seperti ini bukan? Bagaimana ini sista?? Aku benar-benar merasa bingung.."
Che mengatakan itu sambil mengerutkan keningnya. Dia terlihat frustasi dan menatap mataku dengan tatapan puppy eyesnya.
Saat melihat Che seperti ini, aku juga hanya bisa terdiam. Sehingga suasana di dalam ruangan ini menjadi sunyi sesaat.
Aku tahu dia sudah menyukai P'Tod sejak kami bertemu di Universitas dengan P'Tod 7 tahun yang lalu. Aku sudah bisa merasakannya karena dia memandang P'Tod dengan tatapan mata seperti memuja dan matanya terlihat bersinar saat mereka berdua berbicara satu sama lain. Che juga terlihat seperti gadis yang manis dan lugu saat pertama kali berkenalan dengan P'Tod seperti anak kucing.
Aku merasakan P'Tod mungkin juga memiliki perasaan yang sama dengannya.. Tetapi aku mendengar dia sudah mempunyai kekasih saat ini mungkin semua ini akan terasa berat bagi Che.
Aku segera mengalihkan pemikiran itu dari dalam kepalaku dan kembali bertanya untuk memecahkan keheningan kami ini.
"Hm.. Lalu P'Tod sudah menciummu di bagian mana saja? Selain di bibir? Apakah P'Tod meninggalkan kiss mark saat kalian adegan NC?!"
Aku merasa penasaran dan mendekatkan diriku kepadanya, serta mulai memperhatikan tubuh Che. Aku melihat ada tanda samar seperti kiss mark di lehernya.
"Hm.. Apakah aku harus mengatakannya kepadamu? Aku benar-benar sangat malu sis.."
Che mengatakan itu dan mengangkat kedua tangannya untuk menutupi wajahnya serta menggelengkan kepalanya.
"Harus!! Karena aku ingin tahu perkembangan hubungan kalian. Ayo katakan, cepat.." ujarku memaksa.
"Dia.. sudah mencium bibirku.. leher.. puting dadaku.. dagu.. perut.. bahkan meninggalkan bekas kiss mark samar hampir di seluruh tubuhku.. aizzz.. sudah jangan di bicarakan lagi.. aku benar-benar malu sekarang.."
Che mengatakan hal itu dengan pelan dan suaranya sedikit teredam karena dia masih menutupi wajahnya dengan kedua tangannya. Aku hampir saja tidak bisa mendengar apa yang dia katakan.
"Omo Che!! Apakah aku tidak salah dengar?! Dia hampir mencium seluruh tubuhmu bahkan meninggalkan kiss mark!! Apakah kamu tidak merasakan bahwa dia juga memiliki perasaan yang sama denganmu?! Kalau tidak mana mungkin dia bertindak sejauh itu?! Apakah di scripmu tertulis hal seperti yang kalian lakukan dengan detail?!!" tanyaku penasaran.
Saat aku bertanya hal itu, aku melihat Che hanya bisa menggelengkan kepalanya dengan pelan. Kali ini dia sudah menurukan tangannya dan masih menunduk sambil memainkan jarinya.
"Tidak.. di script tidak ada tertulis seperti itu. Entahlah Sis.. aku juga tidak tahu dan merasa bingung.. Bukankah dia sudah memiliki pasangan? Lalu mengapa dia berbuat seperti ini kepadaku?! Aku harus bagaimana? Kalau seperti ini terus aku.."
Aku mendengar perkataan Che dan melihat dia sepertinya benar-benar merasa frustasi dengan perlakuan P'Tod kepadanya. Bila aku berada di posisinya aku pasti merasakan hal yang sama sepertinya.
"Lalu.. apa yang kamu rasakan saat dia melakukan hal itu kepadamu?"
"Hm.. Aku merasakan jantungku berdebar-debar dengan kencang dan.. bahkan saat itu aku merasakan junior nya sepertinya terbangun. Juniornya sangat besar sista.. Omo.. Omo.. saat mengingat hal itu lagi membuat aku malu.. Ayo bicarakan hal lain saja oke.."
Lagi-lagi Che terlihat semakin memerah dan mencoba untuk mengalihkan pembicaraan.
"Apa?? Juniornya sangat besar? Sebesar apa?"
Aku bertanya lagi dan merasa penasaran. Lalu tiba-tiba pertanyaan lain muncul di dalam kepalaku, tetapi.. sebelum aku sempat bertanya lebih jauh aku mendengar Che berkata.
"Tidak tahu.. aku tidak mau mengatakannya dan membicarakannya lagi.."
Saat Che mengatakan itu, aku melihat bukan hanya wajahnya saja yang memerah tetapi hampir seluruh tubuhnya memerah. Dia benar-benar terlihat sangat lucu. Tetapi.. aku masih penasaran dan ingin tahu jawabannya.
"Tunggu sebentar.. apakah juniormu juga ikut terbangun saat itu Che? Kali ini aku benar-benar penasaran dan ingin kamu menjawabnya dengan jujur.."
Aku melihat Che hanya menjawabnya dengan anggukan pelan dengan wajah yang semakin memerah sampai aku mendengar suara teriakkan kecil darinya.
"Arggh.. Sudah cukup sista.. Tolong jangan bertanya-tanya lagi. Aku sudah sangat malu sekarang.."
"Hahaha.. Kamu benar-benar sangat lucu, Che. Itu artinya kamu sudah bukan hanya menyukainya tetapi sudah mencintai dia. Tetapi.. hati-hati dan pikirkan baik-baik jangan sampai dia menyakitimu. Kamu belum terlalu kenal baik dengannya dan baru bertemu lagi dengannya. Jangan sampai rasa cintamu itu membutakan dirimu sehingga kamu mau menyerahkan segalanya kepada dia.. Ingat itu.."
"Hm.. Iya sis, terima kasih sudah mengingatkan aku. Aku akan menjaga diriku dengan baik.."
"Yeah.. Bagus.. Kamu memang harus menjaga dirimu baik-baik dan kalau ada masalah kamu bisa selalu bercerita kepadaku..."
"Siap sista ku tercinta.. tolong beri aku pelukan.."
Saat Che mengatakan itu, dia merentangkan tangannya agar aku memeluknya. Sehingga aku segera mendekatkan tubuhku ke arahnya membiarkan dia memeluk diriku sampai puas. Che memang seperti baby besar milikku.
"Sudah.. Sudah.. sekarang sudah jam 16.00. Ayo kita bersiap siap sekarang, kan kita berencana makan di luar, kalau lebih sore lagi jalan akan macet dan tampaknya aku akan malas untuk keluar rumah.."
Aku mengatakan itu sambil berusaha melepaskan diri dari pelukkannya.
"Weh.. Sudah jam 4 sore ternyata. Heheh.. Aizz.. Kamu bilang malas kalau jalan macet!! Yang menyetir mobil itu aku sista.. bukan kamu!"
Che mengatakan itu sambil berdecak pelan.
"Heheh.. Iya.. Iya Maaf.. Sudah cepat ganti baju.."
"Iya.. Iya.. Kita mau makan apa dan dimana?"
"Hm.. Gimana kalau kita makan sushi di Central World? Ada toko sushi yang baru buka disana dan tenang saja kali ini aku yang traktir.."
"Yeaaa.. Sushi.. Ok kalau kamu yang traktir.. Ayo kita berangkat.."
Che lalu membangunkan Tako dan segera berdiri kemudian berjalan menuju kamarnya untuk berganti pakaian, sedangkan aku berjalan ke arah dapur untuk mengambil air untuk aku minum.
Saat aku minum, aku berpikir bahwa aku harus selalu menjadi kuat dan tegar saat bersama-sama dengan Che agar dia bisa mengandalkan aku karena masalah ini tidak semudah yang dipikirkan. Aku hanya merasa takut pada akhirnya Che yang akan merasa tersakiti, tetapi.. aku tidak bisa berbuat apa-apa. Rasanya sedikit menyesakkan karena aku hanya bisa mensupport dia saja.
Lalu tidak berapa lama Che dan aku segera pergi ke Central World.
---
3 Hari Kemudian
Apartment Cheque
Cheque Pov
Hari ini aku memutuskan untuk memakai kaos abu-abu lorek, celana jeans hitam dan jaket denim berwarna biru.
Setelah semuanya selesai, aku melihat jam sudah menujukkan jam 07.00 pagi. Jadi aku segera keluar kamarku untuk membuat sarapan sebelum aku pergi.
Aku membuat sandwich yang sederhana sebagai sarapanku dan tidak lupa aku juga membuat kopi Americano kesukaanku. ️
Entahlah.. kenapa hari ini sedang malas membawa mobilku. Mungkin karena kami akan pergi ke beberapa tempat dan mungkin juga akan menggunakan mobil Van Perusahaan. Jadi.. aku memutuskan untuk memesan Grab saja supaya lebih cepat sampai.
---
Kantor 9naa
Jam 08.00
Cheque Pov
Saat ini aku sudah sampai di depan kantor 9naa dan jam masih menujukkan 08.00. Aku masih mempunyai waktu 1 jam sebelum waktu yang di janjikan.
Aku berjalan ke kedai kopi yang ada di dalam gedung ini dan berpikir akan membeli kopi serta brownies sambil menunggu waktu yang di janjikan.
---
Kafe Starbucks
Cheque Pov
Saat aku sedang menunggu pesananku siap di pojok kasir sambil memainkan ponselku, aku mendengar suara yang familiar.
"Selamat pagi Nong Cheque.."
Saat mendengar sapaan itu, aku segera mendongakkan kepalaku dan melihat ada P'Tod. Aku pada awalnya merasa senang, tetapi.. dia tidak sendiri melainkan ada P'Kavin dan satu orang wanita lagi berjalan bersama-sama dengannya.
Aku lalu segera bersikap normal dan membalas sapaannya lalu mengatupkan kedua tanganku sebagai tanda hormat.
"Ah.. Selamat pagi Phi Tod.. Phi baru datang?"
"Iya Phi baru datang. Kamu sedang pesan apa? Apakah kamu ingin sarapan?"
"Aku sedang memesan Ice Americano dan brownies. Iya sambil menunggu waktu pertemuan kita..."
"Oh.. Oh ya Phi hampir lupa. Kenalkan Nong.. Ini Kavin Jo dan P'Nam. P'Nam adalah manajer Phi dan Jo, sedangkan Jo akan bergabung bersama-sama kita di 9naa juga.."
"Oh.. Swadee P'Kavin dan P'Nam. Aku Cheque.. senang berkenalan dengan kalian.."
Aku mengatupkan kedua tanganku dan tersenyum kepada mereka berdua sebagai tata krama.
Aku melihat P'Nam tersenyum dan menganggukan kepalanya kepadaku, sedangkan P'Kavin membalas sapaanku.
"Iya.. Salam kenal juga N'Cheque. Aku mendengar kamu lawan main P'Tod di series Venus In The Sky ya? Tolong jaga P'Tod ya.. Kalau dia nakal kamu bisa memberitahukan kepadaku.."
"Jo.. aku bukan anak kecil lagi. Jangan mengatakan itu dan membuat Phi malu.."
"Hahaha.. P'Tod menang seperti anak kecil yang harus selalu dijaga agar tidak melihat orang lain. Tolong ya N'Cheque.."
Saat aku mendengar perkataan P'Kavin aku merasa sedikit ambigu, tetapi aku segera menggelengkan kepalaku dan menjawab dengan santai.
"Iya Phi.. Harusnya P'Tod yang menjaga aku Phi karena aku kan lebih muda darinya.. Heheh.."
Setelah kami berbincang-bincang sesaat, aku melihat pesanku sudah jadi. Jadi aku memutuskan berpamitan kepada mereka karena berpikir tidak ingin mengganggu mereka sarapan.
"Hm.. P'Tod, P'Kavin dan P'Nam.. Aku duluan ya.."
"Tunggu.. Kamu ingin sarapan dimana? Bagaimana kalau kamu bergabung dengan kami sarapan disini? Daripada kamu hanya makan sendiri, bukankah makan bersama-sama akan terasa lebih menyenangkan, benarkan P'Nam dan Jo?"
Aku melihat P'Tod bertanya dan menatap P'Nam serta P'Kavin yang sedang memandangi kami berdua.
"Iya Nong.. Bergabunglah bersama-sama dengan kami. Kami tidak merasa keberatan.."
P'Tod mengatakan itu dan mengajak aku untuk bergabung dengan mereka begitu juga dengan P'Kavin. Maka aku dengan terpaksa menyetujui ajakkan mereka.
"Hm.. Iya baiklah Phi.."
Aku lalu mengikuti mereka duduk di dalam kafe ini.
Sebenarnya aku tidak terlalu suka susasana canggung seperti ini, tetapi aku tetap berusaha bersikap biasa dan normal sambil memperhatikan interaksi P'Tod dan P'Kavin.
Aku berusaha untuk menikmati makanan dan minumanku. Aku akan menjawab jika mereka bertanya kepadaku dan akan diam jika mereka tidak bertanya.
Kami sarapan dan berbincang-bincang di kafe itu sampai sekitar jam 08.30. Setelah semua makanan dan minuman kami habis, kami memutuskan untuk naik ke lantai 2 dimana kami akan mengadakan pertemuan dan menunggu disana.
---
Lantai 2 Gedung 9naa
Cheque Pov
Kami naik lift bersama-sama untuk naik ke lantai 2 gedung ini.
Lalu setelah kami keluar lift, aku memutuskan untuk berjalan duluan dan duduk di sofa yang ada di tengah-tengah ruangan ini. Aku meninggalkan P'Tod, P'Kav serta P'Nam yang terlihat sedang asyik membicarakan tentang perkerjaan mereka di meja pojok dekat sofa.
Sambil menunggu yang lain datang, aku mulai mengeluarkan ponselku dan memainkannya. Tidak berapa lama aku memainkan ponselku, aku merasakan ada seseorang yang berjalan mendekatiku dan segera duduk di sampingku. Aku lalu mengalihkan pandanganku dari ponselku.
Aku melihat bahwa orang itu adalah P'Tod. Dia meninggalkan P'Kavin dan P'Nam yang terlihat masih duduk di meja dekat sofa terlihat masih berbicara dengan serius.
"Hm.. Apakah P'Tod sudah selesai berbicara dengan P'Kavin dan P'Nam? Kenapa Phi duduk disini?"
"Hm.. Sudah.. Yeah.. Phi hanya ingin duduk dekat dengamu saja. Apakah ada yang salah?"
"Ah.. Tidak Phi.. Kalau Phi mau duduk disini silakan saja.. inikan sofa umum heheh.."
Aku mengatakan itu dan merasa sedikit bingung dengan kelakukan P'Tod.
Kenapa dia memilih duduk dekat denganku? Bukankah katanya P'Kavin pacarnya? Mengapa dia tidak mau duduk dekat-dekat pacarnya sendiri? Aneh..
Aku hanya bisa memikirkan hal itu di dalam hatiku dan kembali fokus memainkan ponselku mengabaikan P'Tod yang duduk disampingku.
---
Jam 09.00
Ruang Meeting
Cheque Pov
Saat ini di dalam ruangan meeting sudah ada sekitar 10 orang yang hadir dan ada juga P'Bear serta P'Kapper.
Aku berpikir mungkin kami adalah artis-artis dari 9naa yang harus mendengar beefing singkat tentang pekerjaan kami kedepannya.
"Selamat pagi semua.. Terima kasih karena sudah meluangkan waktu kalian untuk datang kesini. Hari ini kita akan mengadakan perkenalan singkat artis-artis 9naa katanya kalau tidak kenal maka tidak sayang bukan? Sekalian membicarakan project Line 2023 dan juga pembentukan 7moment yang akan di urus oleh Rising Entertainment nantinya. Mungkin sebagian dari kalian sudah ada yang saling kenal karena kita sudah mengadakan shooting teaser untuk drama Venus In The Sky.. Nanti setelah editing drama dan teaser itu akan diluncurkan di YouTube kita akan menontonnya bersama-sama ya.."
Yeah.. Itu adalah pengantar singkat dari P'Kapper selaku pemilik 9naa Production House ini.
Di rapat dan brefing singkat ini, aku berkenalan dengan P'Beboy, P'P, P'Pan, P'Plai, P'Ton, P'Max dan Phi yang lain. Ternyata aku yang paling muda diantara mereka.
Kami juga membicarakan project Line 2023 yang selain Venus In The Sky juga akan ada Lovely Addicted dan Kiseki yang rencananya akan tayang. Mungkin Venus in The Sky akan tayang duluan di tahun 2023 ini dan 2 drama lagi kemungkinan akan tayang di tahun depan yaitu tahun 2024 kalau tidak halangan dan semua lancar sesuai jadwal.
Lalu aku, P'Tod, P'Kavin, P'P, P'Ton, P'Plai dan P'Pan dipilih menjadi anggota 7moment. 7moment itu seperti boyband gitu dan tugas kami nanti menyanyikan Original Soundtrack Venus In The Sky.
Kami mengadakan rapat kira-kira sampai jam 10.30 siang. Tetapi.. aku, P'Tod, P'Kavin dan P'Beboy tidak bisa segera pulang dulu karena kami masih memiliki interview dengan salah satu channel TV 'Much More' jam 13.00.
Jadi.. selama menunggu waktu, kami akan menunggu di 9naa sampai waktunya kami akan pergi ke station TV itu.
---
Lantai 2
Cheque Pov
Setelah Briefing dan pengenalan singkat serta memberitahukan pekerjaan yang harus kami lakukan sepanjang tahun ini kami selesai.
Aku memutuskan untuk kembali berjalan menuju sofa yang ada di tengah-tengah ruangan lantai dua ini dan kembali duduk disana sambil menunggu waktu kami pergi ke 'Much More'.
Saat aku baru saja duduk, aku melihat P'Kavin berjalan dan menghampiriku lalu duduk di sampingku.
"Hallo Nong.. Hm.. Bolehkah Phi meminta nomor ponselmu?"
P'Kavin mengatakan itu sambil tersenyum dan menyodorkan ponselnya. Aku lalu segera membalas senyumannya.
"Hallo P'Kavin.. Iya.. Tentu saja boleh Phi.."
Aku mengatakan itu dan segera mengambil ponsel P'Kavin lalu mengetikkan nomer ponselku. Setelah selesai aku mengembalikan ponselnya.
"Phi coba misscall ya Nong.."
"Iya Phi.. silakan.. Sekalian aku menyimpan nomor Phi juga.."
Drr.. Drr..
Tidak lama aku mendengar ponselku bergetar dan mengangkatnya supaya P'Kavin tahu bahwa nomornya sudah masuk. P'Kavin lalu tersenyum dan memutuskan panggilan. ️
"Hm.. Nong, bolehkah Phi meminta akun sosial mediamu juga? Nanti Phi akan memfollow akun kamu dan jangan lupa Follow Back ya.."
"Iya.. Boleh Phi.. Ok pasti aku akan memfollow back.."
Aku lalu segera memberitahukan akun sosial mediaku kepada P'Kavin. Setelah itu aku membuka akun media sosialku dan memfollow back akunnya.
"Sudah aku follow back ya Phi.."
"Ok.. Terima kasih Nong. Tolong jaga P'Tod selama shooting nanti ya.. Mohon kerja samanya.."
"Siap Phi.."
Setelah kami bertukar nomor ponsel dan saling memfollow akun sosial media, P'Kavin kembali berjalan dan duduk dengan P'Nam lagi.
Aku masih duduk di sofa dan memainkan ponselku. Tidak lama.. P'Tod kembali datang menghampiriku dan mengajak aku bermain kartu. Tetapi sepertinya itu bukan kartu remi tetapi kartu Tarot.
"Hm.. P'Tod, itu kartu punya siapa? Bukankah itu kartu Tarot?"
"Kartu ini milik P'Kapper. Tadi Phi meminjamnya untuk bermain karena Phi merasa bosan. Heeh.. Yap ini adalah kartu tarot.."
"Hm.. Apakah P'Kapper bisa bermain dan membaca kartu Tarot Phi?"
"Entahlah.. Phi juga tidak tahu. Ayo kita bermain saja daripada bosen dan kamu selalu memperhatikan ponselmu nanti matamu rusak.."
"Hm.. Baiklah.."
Aku akhirnya setuju untuk bermain-main dengan P'Tod karena sebenarnya aku juga merasa bosan bermain-main dengan ponselku saja. Aku segera memasukkan ponselku ke dalam tasku dan duduk di samping P'Tod di lantai.
Setelah berdiskusi beberapa saat ingin kami apakan ini kartu tarot, aku dan P'Tod akhirnya sepakat untuk menebak gambar saja karena kami berdua tidak tahu cara memainkan kartu ini dan tidak tahu juga cara mengartikan kartu ini. 😅
Yeah.. hanya kami berdua yang bermain karena yang lain pada sibuk dengan urusan mereka sendiri-sendiri.
Aku memperhatikan saat P'Tod bermain kartu terlihat benar-benar sangat lucu seperti anak kecil sehingga aku tanpa sadar tersenyum. ☺️
Tetapi.. lama-lama kami berdua merasa bosan juga, makanya P'Tod memutuskan untuk mengakhiri permainan ini dan segera membereskan kartu itu lagi lalu mengembalikan kartu ini ketempat semula.
Sedangkan aku kembali duduk di atas sofa dan mengeluarkan ponselku lagi untuk aku mainkan. Saat aku asyik bermain ponsel, aku merasakan P'Tod kembali duduk di sampingku.
Aku melihat dia mengambil sebotol air yang memang disediakan di dekat sofa yang kami duduki lalu meminumnya. Aku hanya memperhatikan dari sudut mataku saja.
Oih.. Mengapa P'Tod saat sedang minum terlihat sangat seksi dan menggoda?
Aku memikirkan itu di dalam hatiku dan merasakan sedikit memanas. Aku lalu segera mengalihkan arah mataku lagi untuk kembali fokus kepada ponselku.
Tetapi.. Tiba-tiba aku mendengar P'Tod berkata kepadaku setelah dia meletakkan botol airnya di meja yang ada di depan kami.
"Nong Cheque.. Bolehkah Phi tiduran sebentar di pahamu? Phi merasa sangat lelah.."
Aku yang masih bermain ponsel merasa sedikit terkejut saat mendengar permintaan P'Tod.
Tetapi.. sebelum aku sempat menjawabnya, aku sudah merasakan kepala P'Tod berada di atas pahaku.
"..."
"Phi pinjam sebentar pahamu ya heheh.."
Aku melihat P'Tod segera mencari posisi yang nyaman di atas pangkuanku dan hal itu membuat aku merasa sedikit merona dan tersenyum simpul tanpa aku sadari. ️
Aku hanya bisa terdiam dan memperhatikan P'Tod yang mulai mengeluarkan ponselnya untuk dia mainkan. Setelah beberapa saat aku menatap matanya, aku mengedarkan pandanganku dan tidak sengaja aku melihat P'Kavin sedang menatap kami dengan sorot mata yang terlihat sulit aku jelaskan sehingga membuat aku merasa takut dan mengalihkan pandanganku ke arah lain.
Tidak berapa lama setelah P'Tod tiduran di atas pangkuanku, aku melihat P'Ton keluar dari lift dan berjalan mendekat ke arah kami sambil tersenyum. ️
Saat P'Ton sudah berada di dekat kami dan melihat posisi P'Tod, dia mulai menggoda P'Tod dan aku.
"Ouh Tod!! Enak sekali kamu bisa tiduran di atas pangkuan Cheque seperti itu.. Aku jadi iri dan mau mencobanya juga.."
Saat mendengar suara godaan dari P'Ton yang tiba-tiba, aku bisa merasakan P'Tod merasa terkejut dan aku hanya bisa tersenyum. Aku memperhatikan P'Tod segera menatap P'Ton dengan tajam.
"Aizz.. Ton!! Kamu mengangetkan aku saja.. Aku sangat lelah dan hanya ingin beristrahat sebentar dan jangan coba-coba kamu berbuat seperti ini kepada N'Cheque.."
"Aizz.. Mengapa kamu sangat posesif sekali kepadanya? Memang kamu siapa Cheque? Apakah kamu melakukan hal ini tidak ada yang merasa cemburu? Kamu sudah meminta izin kepadanya dulu belum?"
Lagi-lagi P'Ton bertanya dan pertanyaannya menurutku sedikit ambigu. Aku lalu menatap P'Tod. 😕
"Hahah.. Tentu saja aku merasa Posesif kepadanya karena dia adalah pasanganku dan dia hanya milikku bukan milik yang lain. Hm.. Lalu siap yang akan merasa cemburu? Lagian aku juga sudah meminta izin kepada N'Cheque. Benarkan apa yang Phi katakan?"
Saat mendengar perkataan P'Tod aku sedikit merasa ambigu. Siapa yang menjadi miliknya?
Tetapi aku segera menggelengkan kepalaku untuk mengeyahkan pemikiran itu. Dari tadi aku hanya memperhatikan pembicaraan P'Tod dan P'Ton saja.
"..."
Sebelum aku menjawabnya, aku kembali mendengar P'Ton berkata lagi.
"Hah?! Pasanganmu? Pasangan dimana? Di series atau di dunia nyata? Jangan asal berbicara Tod!!"
"Yeah.. Kamu tahu jawabannya. Tetapi.. kalau bisa aku ingin di keduanya Hahah.."
"Aizz.. aku bertanya serius kamu malah bercanda.."
Perkataan P'Tod benar-benar sangat aneh dan tidak lama P'Ton ingin memukul P'Tod, tetapi dia segera membalikkan badannya dan memeluk pinggangku untuk mengindarinya serta menyembunyikan wajahnya.
Aku sedikit terkejut saat melihat kelakukan P'Tod yang sungguh berani ini, seperti kami sudah berpacaran sangat manja. Saat aku masih terdiam.. P'Ton segera bertanya kepadaku.
"Cheque.. Apakah benar apa yang Tod katakan tadi? Dia benar-benar sudah meminta izin kepadamu sebelum tidur diatas pangkuanmu?"
P'Tod masih menyembunyikan kepalanya di perutku dan saat mendengar pertanyaan P'Ton, dia segera mendongakkan kepalanya sedikit untuk menatapku dari bawah karena aku juga sedang memperhatikannya.
"Hm.. Iya Phi.. Tetapi aku belum mengizinkannya dan P'Tod langsung tiduran di atas pahaku.."
Aku mengatakan itu dan mendonggakan kepalaku untuk menatap P'Ton. Saat mendengar perkataanku, aku merasa P'Tod sedikit bergerak sehingga aku kembali menundukkan kepalaku untuk menatapnya.
"Jangan mengatakan seperti itu kepadanya. Kamu tidak merasa kasihan bahwa Phi lelah kah?"
"Tidak sama sekali. Phi dengan seenaknya tidur di atas pahaku.."
Aku mengatakan itu dengan mencubit pipinya pelan sehingga dia segera menangkap jari tanganku yang mencubit pipinya dan menggengamnya. Aku segera melepaskan tanganku darinya karena tidak enak di perhatikan oleh beberapa orang yang ada di dekat kami, termasuk P'Kavin.
P'Tod menatapku dengan tatapan memelas lalu berkata lagi. 🥺
"Kamu dari tadi tidak protes lalu kenapa kamu sekarang mengatakan itu saat Ton bertanya padamu?"
P'Tod berkata seperti itu sambil cemberut dan kembali menggengam tanganku yang berada di samping tubuhnya.
"Hahah.. Sudahlah.. Kalian berdua jangan bertengkar.. Aku hanya bercanda.."
Aku mendengar P'Ton mengatakan itu karena dia tidak ingin melihat kami bertengkar disini.
"Yeah.. Itu karena Phi sama sekali tidak memberikan aku kesempatan untuk menjawabnya. Sekarang ayo cepat angkat kepala Phi dari pahaku. Berat tahu!"
"Tidak mau!! Phi suka seperti ini!!"
"Hahh.. kalian berdua benar-benar sangat lucu tidak ada yang mau mengalah seperti anak kecil saja.."
P'Ton kembali menotong perkataan kami berdua karena dia masih berdiri di depan kami.
"Aizz.. Siapa yang anak kecil dan jangan jadi kompor deh Ton!! Sana pergi saja, kamu benar-benar merusak kesenanganku saja.."
Aku mendengar P'Tod mengatakan itu dengan suara yang terdengar sedikit kesal dan berbalik untuk menatap P'Ton dengan tajam.
"Hahaha.. Maafkan aku.. Baiklah aku tidak akan mengganggu kalian berdua lagi. Aku pergi saja karena masih ada pekerjaan lain. Sampai jumpa Tod dan Cheque.. Btw Cheque jangan terlalu memanjakan Tod nanti dia semakin menjadi hahaha.."
"Sudah diamlah dan cepat pergi sana!!"
"Haaah.. Phi bisa saja. Siap P'Ton aku akan mendengar perkataan Phi. Sampai jumpa lagi dan hati-hati di jalan.."
Setelah itu, aku melihat P'Ton berjalan ke arah lift dan meninggalkan kami berdua lagi. P'Tod masih tiduran di atas pangkuanku dan dia melepaskan tanganku untuk kembali memainkan ponselnya lagi.
Setelah kami terdiam beberapa saat, dia bertanya kepadaku.
"Oh ya Nong.. Apakah kamu sudah tahu dimana letak studio 'Much More' yang akan kita datangi?"
"Hm.. Tidak tahu Phi. Bukankah kita akan naik mobil Van perusahaan untuk pergi kesana Phi? Hari ini aku sedang tidak membawa mobil.. Apakah aku harus memesan Grab?"
"Ah.. tidak perlu. Bagaimana kalau kamu ikut mobil Phi saja saat kita pergi kesana? Kamu mau kan? Menghemat uangmu juga daripada memesan Grab.."
Saat P'Tod sedang mengatakan hal itu, aku menunduk untuk menatapnya dan saat P'Tod mengadahkan kepalanya dari ponselnya aku melihat matanya seperti mata Tako yang sedang memohon kepadaku.
Sebenarnya.. aku merasa ragu-ragu karena aku tidak ingin susana canggung yang tadi pagi aku rasakan lagi karena aku harus semobil dengan P'Tod, P'Kavin dan P'Nam.
"..."
Saat aku masih terdiam dan ingin menolaknya, P'Tod berkata lagi. Dia sepertinya tahu apa yang sedang aku pikirkan.
"Kamu tidak perlu merasa tidak enak dan tenang saja. Nanti Jo akan ikut dengan mobil P'Nam saat pergi ke 'Much More' karena dia mempunyai pekerjaan lain setelah itu. Dia juga akan berangkat terlebih dulu dari kita. Tadi pagi kami memang berangkat bersama-sama kesini dan bertemu dengan P'Nam di depan lobi 9naa. Kami lalu masuk ke dalam kafe bersama-sama. Jadi kamu mau kan pergi ke sana ikut dengan mobil Phi?"
P'Tod menjelaskan panjang lebar, seakan-akan dia tidak ini aku merasakan salah paham tentang kejadian tadi pagi. Tetapi.. Untuk apa dia menjelaskan hal itu padaku? 🙄
Aku bukan pacar atau siapapun baginya bukan? Aku hanya rekan di dalam drama series Venus in The Sky saja.. Apakah dia mengatakan ini agar saat ada wartawan yang bertanya maka jawaban kami bisa sama?
Ehmm.. Entahlah. Aku tidak mau berpikir terlalu jauh dan berharap banyak juga. Jadi setelah terdiam beberapa saat aku akhirnya menjawab..
"Hm.. Baiklah Phi.."
Aku memutuskan untuk menerima ajakkannya karena P'Tod terus saja memainkan tanganku dan memandangku dengan puppy eyes. Lagian tidak ada salahnya aku menerima kebaikannya karena kami sedang bekerja sama bukan.
Setelah itu kami terdiam lagi dan aku mengalihkan pandanganku. Aku membiarkan P'Tod tetap tiduran di atas pangkuanku meskipun pahaku sudah mulai terasa kesemutan sampai tiba saatnya kami pergi ke 'Much More'
Jam 12.20
Saat P'Tod masih tiduran di atas pangkuanku, aku melihat P'Kavin berjalan kearah kami. Aku sudah merasa takut dia akan memaki aku karena kelakukan P'Tod. 😣
"P'Tod.. N'Cheque.. Jo pergi duluan ya.. Sampai jumpa di 'Much More'. P'Tod tolong baca pesan Line yang Jo kirimkan.."
Tetapi.. P'Kavin hanya mengatakan itu dan tersenyum kecil menatapku lalu menatap tajam ke arah P'Tod. Aku bisa merasakan tubuh P'Tod terasa tegang sesaat sebelum dia kembali rileks dan tersenyum.
Setelah itu aku melihat, P'Kavin dan P'Nam segera berjalan ke arah lift untuk turun ke lantai dasar. Setelah melihat P'Kavin menghilang, aku segera melihat P'Tod membuka pesan Line dan mengerutkan keningnya beberapa saat. 🤨
Lalu dia mulai mengetikkan sesuatu berkali-kali, tetapi aku tidak tahu apa yang dia ketik karena aku juga tidak ingin tahu.
Setelah beberapa saat..
"Ugh.. Ah.. Ayo Nong.. kita pergi sekarang. Tadi P'Kapper mengirimkan pesan Line dan sudah meminta kita untuk pergi sekarang. Kita akan bertemu dengannya lagi di gedung 'Much More'.."
"Hm.. Baiklah Phi. Tetapi tunggu sebentar.. Biarkan aku meluruskan kakiku dulu sebentar karena kakiku terasa kesemutan karena kepala Phi sangat berat.."
"Baiklah.. Maafkan aku na.. Habis pahamu sangat nyaman kalau bukan karena kita masih harus bekerja dan ada jadwal lagi maka aku tidak akan bangun.."
"Hah?!"
Aku hanya bisa terbelak mendengar perkataannya.
"Hahaha.. Sudahlah.. Apakah kakimu sudah baikkan? Perlukah aku mengendongmu?"
"Tidak usah Phi.. Ini sudah mendingan. Ayo kita pergi.."
Aku segera berdiri, tetapi sepertinya kakiku belum terlalu kuat sehingga aku sedikit limbung dan saat aku merasakan diriku akan terjatuh, aku bahkan sudah memejamkan mataku.
Tiba-tiba aku merasakan..
Sret!
Lengan kuat P'Tod menahan pinggangku dan aku bisa merasakan napasnya yang hangat menerpa wajahku. Aku lalu membuka mataku perlahan-lahan dan melihat wajah kami begitu dekat dengan posisi dia menahan pinggangku.
Kami lalu saling memandang beberapa saat, sampai suara P'Tod memecah keheningan ini.
"Hati-hati Nong.. Jika kamu terluka maka pekerjaan kita akan terhambat.."
"Ah.. Iya Phi.. Maafkan aku.. Hm.. Bisakah Phi melepaskan pinggangku?"
Aku mengatakan itu dengan mengangkat kedua tanganku dan sedikit mendorong bahunya agar wajah kami berdua tidak terlalu dekat. Untung saja disini hanya ada kami berdua sehingga aku tidak perlu merasa terlalu malu.
"Ah.. Baiklah.."
P'Tod segera melepaskan lengannya dari pinggangku, tetapi dia segera menggengam tanganku.
"Ayo kita pergi.. Lalu biarkan Phi menggengam tanganmu karena Phi tidak mau kamu terjatuh lagi dan jangan protes.."
"Hm.. Baiklah Phi.."
Aku hanya bisa pasrah P'Tod menggengam tanganku dan kemudian aku berjalan mengikutinya menuju lift untuk turun ke lantai 1 dan menuju mobilnya.
Kami berdua akhirnya meninggalkan gedung 9naa dan menuju gedung 'Much More' jam 12.45.
Di dalam mobil P'Tod, aku dan P'Tod tidak melakukan pembicaraan lagi. Aku mengalihkan pandanganku untuk memandang pemandangan di luar jendela mobil dan P'Tod fokus menyetir mobil sambil kami mendengarkan lagu yang di putar di radio. Tidak membutuhkan waktu lama untuk kami sampai di tempat tujuan.
---
Much More Building
Cheque Pov
Jam 13.00
Kami berdua akhirnya sampai di gedung 'Much More'.
Kami disini akan melakukan interview dan juga pemotretan untuk mempromosikan series Venus In The Sky. Interview ini dibagi menjadi 3 bagian. Tetapi.. karena P'Kavin dan P'Beboy masih memiliki jadwal lain, maka mereka duluan yang melakukan interview sedangkan aku dan P'Tod yang paling akhir.
Saat menunggu giliran, aku dan P'Tod duduk di sofa yang ada di dalam sebuah ruangan di gedung ini. Kami diberikan waktu untuk membaca secara singkat tentang pertanyaan yang akan mereka tanyakan kepada kami sehingga kami bisa menyiapkan jawabnnya.
Aku merasa sedikit gugup dan gemetar karena ini pertama kalinya aku melakukan interview di statiun TV.
Tetapi.. P'Tod yang dari tadi duduk di sampingku seperti tahu apa yang aku rasakan sehingga tiba-tiba dia menggengam tanganku lagi dan berbicara.
"Apakah kamu merasakan nervous Nong?"
"Hm.. Iya Phi.. Ini pertama kalinya aku melakukan interview seperti ini.."
Aku mengatakan itu dengan wajah yang gugup dan membalas genggaman tangannya dengan erat.
"Kamu tenang saja. Nanti Phi yang akan banyak berbicara dan Phi juga akan membantumu, ok?"
"Iya Phi.. Terima kasih.."
Aku mengatakan itu sambil tersenyum simpul dan menghembuskan napasku perlahan agar lebih tenang. Aku juga membiarkan P'Tod terus menggengam tanganku. Tangannya yang hangat entah mengapa bisa membantu aku merasa lebih tenang.
Setelah beberapa saat..
"N'Tod.. N'Cheque.. Ayo sekarang giliran kalian. Santai saja dan jangan nervous ok?"
"Iya Phi.."
"Ayo masuk ke dalam set agar kita bisa mengatur posisi kamera pas didepan kalian.
Lalu aku dan P'Tod segera berjalan dan duduk di sofa yang belakangnya bertulisan Much More. Setelah kami memasang mic agar suara kami terdengar, kami mulai mendengar suara..
"Standby.. Rolling action.."
---
Interview Much More
Jam 13.30
🎤: Selamat siang.. Silakan memperkenalkan diri kalian.
❤️: Hello.. Tod Panapong Khaisang krub..
💛: Hello.. Cheque Wacharawee krub.
❤️: Kami adalah aktor dari drama Venus in The Sky..
🎤: Kalian berperan sebagai siapa dan bagaimana peran kalian di dalam drama ini?
💛: Aku berperan sebagai Venus. Venus adalah mahasiswa Arsitektur juruan Design Interior. Karena sahabatku dan sahabat Sky berpacaran maka aku bisa bertemu dengan Sky. Lalu aku lama-lama menjadi jatuh cinta kepadanya, tetapi saat aku lulus dan memutuskan untuk menyatakan cintaku.. aku di tolak olehnya makanya aku meninggalkan dia.
❤️: Aku berperan sebagai Sky. Sky adalah mahasiswa Kedokteran yang satu Universitas dengan Vee. Yeah.. Kami bertemu karena suatu kebetulan sahabat dia dan sabahatku berpacaran. Jadi dia lama-lama jatuh cinta kepadaku karena aku tampan. Pada awalnya aku tidak menyadari perasannya kepadaku karena semua orang memang menyukaiku. Tetapi saat dia menyatakan cinta kepadaku, aku melukai dia dengan kata-kata yang aku ucapkan sehingga membuat dia pergi dariku. Saat dia pergi dariku, aku baru menyadari bahwa aku benar-benar jatuh cinta kepadanya.
🎤: Lalu dimana kalian pertama kali bertemu di mana dan kesan kalian bagaimana?
❤️: Kami pertama kali bertemu di tempat casting. Kesanku kepadanya dia adalah anak yang pendiam dan terkesan sedikit sombong.
💛: Yeah.. kami bertemu pertama kali di tempat casting dan kesanku kepadanya sangat lucu karena dia menepuk bahuku padahal kami tidak saling mengenal. Dia berusaha sok akrab denganku sehingga aku berpikir dia sudah menyakitiku.
❤️: Yeah.. aku melakukannya karena saat itu kita harus berperan sebagai pasangan dan aku ingin semua itu terlihat baik dan manis.
💛: Tetapi tidak ada orang yang tidak terlalu dekat dengan kita akan membiarkan menyentuh tubuh kita seenaknya, bukan?
❤️: Hahahah..
🎤: Bagaimana perasan kalian saat harus shooting teaser Venus in The Sky kemarin?
❤️: Saat kami shooting kemarin adalah pertemuan pertama kami setelah kami lolos casting. Kami harus shooting dalam satu hari dan mencoba untuk menyatu dengan karakter kami dan bermain sebaik mungkin.
💛: Iya benar. Kami juga baru mendapatkan script nya pada hari itu dan bermain sebaik mungkin. Kami bahkan belum melakukan workshop.
🎤: Apakah kalian merasa malu saat melakukan adegan ciuman dan NC?
❤️: Aku tidak merasa malu sama sekali saat melakukannya karena adegan itu diambil saat sudah larut malam. Tetapi.. aku melihat wajah Nong sudah lelah dan dia ingin segera pulang.
🎤: Mungkin dia merasa malu..
❤️: Benarkah kamu merasa malu?
💛:Yeah.. sedikit malu.. Tetapi kami tetap harus bersikap profesional karena itu adalah bagian dari pekerjaan yang kami jalankan.
🎤: Persiapan apa yang kalian lakukan sebelum melakukan adegan ciuman dan NC?
❤️: Sebelum melakukan adegan itu kami membersihkan tubuh kami dulu, benarkan?
💛: Hm...Iya..
🎤: Baiklah.. Lalu bagaimana cerita Venus In The Sky ini?
❤️: Cerita Venus In The Sky adalah cerita yang akan sangat menyenangkan, mendebarkan dan lucu. Kalian harus menontonnya.
💛: Ya.. di sini bukan hanya menceritakan tetang kita berdua saja, tetapi akan ada pasangan yang lain. Pasti akan seru dan menyenangkan. Jadi tolong di tonton ya..
🎤: Dimana kita bisa menonton series kalian?
❤️: Tolong tonton dulu Pilot Official Teaser Venus in The Sky di Channel YouTube 9naa Production. Lalu untuk menonton series fullnya dimana?
💛: Kalian nanti bisa menonton series kami di Amarin TV setiap Sabtu jam 22.45 dan Uncut Version di IQIYI.
❤️: Selain Uncut Version di IQIYI kalian juga melihat ada episode sepesial. Jadi jangan lupa menonton.
🎤: Baiklah.. Terima kasih N'Tod dan N'Cheque karena sudah hadir disini.
❤️: Ya.. Terima kasih kembali Phi karena sudah mengundang kami kesini.
💛: Terima kasih banyak Phi.
---
Ruang Tunggu Much More
Cheque Pov
Kami berdua tadi hanya melakukan interview sekitar 30 menit dan sekarang sudah menujukkan jam 14.00.
Setelah ini, aku dan P'Tod masih akan melakukan sesi pemotretan yang akan di jadikan cover untuk drama kami Venus In The Sky.
Aku sekarang sedang duduk sendirian di sofa, sedangkan yang lain sudah pergi. P'Beboy tadi sudah berpamitan karena memiliki perkerjaan yang lain, begitu juga dengan P'Kapper. Sedangkan P'Kavin dan P'Tod serta manajer mereka tadi terlihat keluar ruangan ini.
Jadi aku hanya sendirian disini dan menunggu waktu pemotretan sambil memainkan ponselku. Tetapi tiba-tiba..
"Krrukk.. Krrukkk.."
Perutku berbunyi untuk minta diisi. Tadi kami tidak sempat makan siang. Saat aku melihat waktu pemotretan kami masih 1 jam lagi, aku berpikir akan mencari makan siang dulu di lantai bawah.
Tetapi sebelum aku pergi, aku melihat P'Tod masuk keruangan ini dengan membawa beberapa plastik.
"Kamu mau pergi kemana Nong?"
Aku mendengar pertanyaan P'Tod dan segera menjawabnya.
"Aku ingin pergi ke Kafetaria yang ada di bawah gedung ini untuk mencari makan Phi.."
"Kamu tidak perlu pergi kesana. Ini Phi sudah membawakan makanan siang untuk kita berdua. Phi berharap kamu menyukainya.."
P'Tod mengatakan itu sambil mengangkat beberapa kantong plastik berwarna putih yang mungkin isinya makanan. Aku hanya menganggukkan kepalaku.
P'Tod lalu segera berjalan menuju ke arah meja yang ada di tengah ruangan ini dan meletakkan kantong plastik itu. Aku lalu segera berjalan kearahnya. Aku melihat dia mulai mengeluarkan isi kantong plastik yang dia bawa.
Aku melihat ada 3 kotak makanan, tetapi hanya ada dua gelas kopi serta 2 botol air mineral. Di dua gelas kopi itu, aku melihat salah satunya tertulis americano kopi kesukaanku dan espresso kopi kesukaan P'Tod.
"Phi tadi membeli makanan yang menurut Phi enak saja dan maaf jika tidak sesuai dengan seleramu karena ini adalah selera Phi. Semoga kamu menyukainya.."
"Iya Phi. Terima kasih.. Tetapi kenapa ada 3 kotak makan?"
"Ah.. Ini satunya Phi belikan untuk P'Bear. Tetapi Phi membiarkan kamu memilihnya dulu.."
Di atas kotak itu tertulis BBQ satu kotak dan Black paper dua kotak.
"Memang apa yang Phi beli?"
"Oh.. Phi tadi membeli Steak ayam dengan kentang dan ada juga salad di dalamnya. Jadi kamu ingin memilih memakai saus yang mana? BBQ atau Black paper?"
"Hm.. Aku ingin yang saus Black Paper saja Phi.."
"Baiklah.. Ternyata selera kita sama. Berati yang BBQ untuk P'Bear ya.."
"Iya Phi.."
"Ini kopi Americano dan air mineral untukmu. Kamu suka kopi Americano bukan? Phi melihatmu memesan kopi itu beberapa kali.."
"Heheh.. Iya Phi aku suka americano. Terima Kasih.."
"Sama-sama.. Ayo kita mulai makan.."
Saat aku membuka kotak makan itu, segera tercium aroma steak ayam yang membuat aku hampir saja meneteskan air liurku karena terasa sangat enak.
Aku lalu segera menuangkan saus Black Paper diatas steak ayam yang terlihat masih panas dan mengeluarkan asap. Pertama-tama yang aku makan adalah salad sayuran yang terdapat di samping steak itu.
Hm.. Steak ini benar-benar sangat enak..
Aku mengatakan itu di dalam hatiku.
Sausnya juga sangat enak. Steaknya terasa gurih dan manisnya sangat pas.. So delicious..
Aku bahkan sampai mengepalkan tanganku saat memakannya karena sangat enak di lidahku. Saat aku sedang asyik memakan steak ayamku dan hampir habis setengah. Aku mendengar perkataan P'Tod yang membuat aku sedikit terkejut karena aku terlaku fokus dengan makanan yang enak di depanku.
"Apakah enak, N'Cheque?"
"Huk.. Huk..."
Aku yang merasa terkejut segera terbatuk-batuk dan hampir saja menyemburkan apa yang ada di dalam mulutku. Aku lalu segera minum sedikit lalu mengunyah lagi untuk menelan sisa makanan yang masih ada di mulutku.
"Apakah kamu tidak apa-apa Nong?"
P'Tod mengatakan itu dan terlihat khawatir, dia segera mengelus punggung bagian belakangku dengan pelan. Aku merasakan sedikit geli dan membuat aku merasakan getaran yang aneh.
Aku hanya menganggukkan kepalaku saja.
"Pelan-pelan saja makannya Nong.. Kita masih mempunyai banyak waktu dan tidak perlu terburu-buru.." Kata P'Tod.
Lagi-lagi aku hanya bisa menganggukkan kepalaku. Meskipun saat ini mataku tertuju kepada steak ayam yang ada di depanku, tetapi jantungku terasa berdebar-debar dengan kencang.
"Hahaha.. Wajahmu benar-benar sangat lucu sekali Nong. Makanlah dengan pelan-pelan jangan sampai sausnya mengotori mulutmu.."
P'Tod mengatakan itu, lalu dia mengambil tissu dan menyeka sudut bibirku, lalu dia melanjukan ucapannya lagi.
"Melihat mulutmu mengembung dan terlihat lucu seperti ini rasanya aku sangat ingin memakanmu.."
P'Tod mengatakan itu sambil berbisik di dekat telingaku sehingga aku segera mengerjapkan mataku dan mencoba untuk memahami arti ucapannya yang sedikit ambigu itu dan menatapnya dengan tatapan bingung.
"Hm? "
"Hheehhe.. sudahlah cepat habiskan makananmu lagi dan jangan pikirkan apa yang aku katakan barusan.."
Aku kembali hanya menganggukkan kepalaku tanda setuju.
Tidak membutuhkan waktu yang lama.. makan siang atau makan menjelang soreku habis. ️
Steak ayam ini terasa sangat enak, begitu juga salad dan kentang goreng yang sangat besar-besar yang dibumbui dengan sangat baik. Makan siangku kali ini benar-benar terasa sangat delicious dan perfect apa lagi di temani dengan pria yang aku suka semakin terasa baik.
Gluk! Gluk!
Aku lalu meminum air mineralku untuk menghilangkan dahagaku untuk beberapa saat.
"Hm.. Terima kasih P'Tod. Makanan ini sangat enak.."
Kali ini aku mulai mengambil ice Americano, kopi kesukaanku dan mulai menyedotnya perlahan.
"Sama-sama N'Cheque. Phi senang kamu juga menyukai makanan yang Phi beli.."
Aku rasanya ingin bertanya di mana P'Kavin, apakah sudah pergi?
Tadi aku melihat mereka berdua pergi bersama-sama saat kami baru saja selesai interview. Tetapi.. sebelum aku sempat bertanya, aku mendengar suara staff Much More yang meminta kami untuk di make up untuk pemotretan..
"N'Cheque.. N'Tod.. Ayo saat kalian di make up sebelum kita melakukan pemotretan.."
"Hm.. Phi.. Bisakah aku pergi ke toilet sebentar untuk menyikat gigiku karena aku habis makan?"
Aku bertanya kepada Staff itu.
"Iya.. Silakan Nong.. Tetapi jangan terlalu lama ya.."
"Baiklah Phi.."
Aku lalu segera berdiri dan berjalan ke arah toilet. Tidak lama P'Tod menyusulku juga.
Kami tidak melakukan pembicaraan apapun selama ada di toilet dan bahkan saat kami sedang menyikat gigi lalu berkumur.
Tetapi.. aku sedikit merasa terkejut saat tiba-tiba P'Tod mendekatiku dan tangannya menyentuh ujung bibirku.
Sret.. Sret..
"..."
"Kamu sangat suka meninggalkan sesuatu di sudut bibirmu ya Nong. Tetapi.. hal ini membuatmu terlihat manis dan menggemaskan. Ayo kita segera kembali.."
P'Tod mengatakan itu dan segera berbalik meninggalkan aku. Aku hanya bisa merasakan wajahku memanas dan mengerjapkan mataku beberapa kali karena merasa bingung dengan perkataannya lagi.
Tetapi aku segera menatap ke arah cermin dan membuka keran air untuk sedikit membasuh wajahku agar tidak terlalu memerah sebelum mengelapnya dengan tissu lalu berjalan menuju ruang make up yang tadi sudah di tujukkan kepada kami.
Tidak membutuhkan waktu lama kami selesai di make up dan sudah siap kembali untuk melakukan pemotretan.
---
Ruang Pemotretan
Jam 15.10
Cheque Pov
Saat aku masuk ke dalam ruangan pemotretan, disana terdapat sofa yang cukup besar dan panjang.
Aku melihat P'Tod sudah melepaskan jasnya dan hanya mengenakan kaos bergaris putih sudah duduk di sudut sofa itu. Lalu aku diminta untuk duduk di sebelahnya.
Sebelum aku berjalan ke arahnya, aku menutup mataku sejenak dan menarik napas panjang lalu menghembuskan dengan perlahan sambil berkata di dalam hatiku.
Huf.. Kamu pasti bisa melakukannya dengan baik dan bersikap Professional.. Semangat Che..
Ini adalah pemotretan pertamaku sebagai seorang aktor. Jadi aku merasa sedikit gugup juga. Lalu saat aku sudah duduk.
Pose Pertama
"N'Cheque tolong kamu duduk di belakang N'Tod dan N'Tod senderkan kepalamu di bahu N'Che.. Yap.. Begitu bagus sekali.. Tahan ya.."
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
Saat melakukan hal itu dan P'Tod menyenderkan kepalanya di bahuku meskipun tubuh kami di halangi oleh sebuah bantal besar karena wajah kami harus saling berdekatkan, maka wajah kami saling bersentuhan.
Aku lalu sedikit menundukkan kepalaku untuk melihat ke arah kaos bergaris-garis P'Tod sedangkan P'Tod melirik ke arahku. Kami tetap di posisi seperti ini selama beberapa detik.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
"Sekarang coba N'Cheque menundukkan kepalamu lagi dan N'Tod melihat ke arah lain.."
A
ku kembali menundukkan kepalaku lagi dan P'Tod melihat ke arah kiri, tetapi wajah kami masih tetap saling berdekatan.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
Lalu aku bergerak untuk sedikit mendongakkan kepalaku dan memiringkan wajahku untuk memperhatikan wajah P'Tod. Tetapi.. P'Tod ikut bergerak sehingga hidungku tidak sengaja bergesekan secara halus dengan wajahnya. Aku bisa mencium aroma parfumnya samar-samar.
"Yak.. Bagus posisinya seperti itu.. Tahan sebentar dan jangan bergerak.."
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
Lalu kami beristrahat sebentar karena Photographer itu ingin melihat hasilnya.
Posisiku tetap duduk di belakang P'Tod dan kepala P'Tod bersender di bahuku.
"Apakah kamu merasa lelah dengan posisi ini Nong?"
Aku mendengar P'Tod bertanya kepadaku sambil menolehkan wajahnya ke arahku. Aku lalu menatapnya selama sesaat.
"Tidak Phi.. Apakah Phi merasa lelah karena harus setengah tiduran seperti ini?"
"Tidak.. Bila Phi bisa terus bersandar seperti ini denganmu sepanjang hidup Phi tidak akan merasa lelah tetapi sangat senang.."
"Hahah.. Phi jangan gombal aku merinding mendengarnya.."
Lalu aku segera memainkan wajah P'Tod dan kami tertawa-tawa.
Setelah beberapa saat beristrahat..
"Ayo N'Cheque dan N'Tod kita lanjutkan pemotretan ini lagi.."
"Baiklah Phi.."
"N'Cheque tolong peluk tubuh N'Tod dari belakang. Tetapi tolong gulung lengan bajumu dulu.."
"Baiklah Phi.."
Saat aku sedang menggulung lengan bajuku, P'Tod membantuku dan sedikit meledekku sehingga aku tersenyum simpul.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
---
Posisi ke dua
"Baiklah sekarang pindah posisi.. N'Tod tolong kamu duduk bersandar serta pakai jasmu lagi dan N'Cheque kamu tiduran di atas paha N'Tod.."
Lalu kami berdua segera mengubah posisi sesuai arahan Photographer itu.
Aku segera merebahkan diriku di atas sofa dan meletakkan kepalaku diatas pangkuan P'Tod.
P'Tod kembali menggodaku dengan menjulurkan satu jari tangannya dan rasanya aku ingin menggigitnya.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
"Tolong kalian saling menggemam tangan.."
Saat mendengar arahan Photographer, P'Tod mulai menggerakkan tangannya untuk membetulkan kepalaku yang mungkin kurang berada di posisi yang nyaman untuknya.
Setelah kepalaku sudah benar, dia lalu mengulurkan tangannya yang lain untuk meraih tanganku yang aku letakkan di dadaku dan menggenggamnya. Aku hanya bisa tersenyum.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
Lalu setelah beberapa saat, P'Tod mulai menundukkan kepalanya menatapku dan aku mendongakkan kepalaku untuk menatapnya dengan mesra sambil tersenyum. Perlahan-lahan P'Tod mengangkat tanganku untuk dia cium.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
Saat photographer itu sedang melihat hasilnya, aku segera tersenyum simpul dan tertawa dengan apa yang P'Tod lakukan.
"Kenapa kamu senyum-senyum Nong?"
"Ah.. Tidak ada apa-apa Phi.."
Aku merasa sangat nyaman dengan posisi kami saat ini dan mulai memainkan jari-jari tangan P'Tod yang masih menggengam tanganku.
"Benarkah? Wajahmu merona.. Apakah kamu merasa malu tanganmu Phi cium.."
"Hahah.. Phi ada-ada saja.. Untuk apa aku malu.."
Aku kembali merasakan P'Tod kembali menahan kepalaku mungkin karena aku sedikit bergerak-gerak dan aku hanya bisa menutup mulutku karena ingin tertawa terbahak-bahak.
"N'Che.. N'Tod ayo rubah posisi lagi.."
"Krab Phi.."
Aku lalu segera bangun dari pangkuan P'Tod, merapihkan rambutku yang tadi sedikit berantakkan sambil menunggu perintah Photographer lagi.
--
Posisi Ke tiga
"Baiklah.. N'Tod, tolong kamu seperti akan memeluk tubuh N'Cheque dari samping dan N'Cheque ayo gulung lagi lengan bajumu.."
"Ah.. Iya Phi.."
Aku kembali membetulkan gulungan lengan bajuku. Tetapi tiba-tiba..
Grab!
Aku merasakan tubuhku di peluk dengan kedua lengan kekar P'Tod dan suaranya terdengar di dekat telingaku.
"Sini Phi bantu.."
"Ah.. Tidak usah Phi.."
"Tidak apa-apa dan jangan malu.."
Aku tanpa sadar menepuk lengannya ringan karena P'Tod berusaha menggodaku lagi sambil tersenyum. ️
Aku tidak menyadari bahwa Photographer kami memperhatikan interaksi kami sampai aku merasa terkejut saat tiba-tiba mendengar suara..
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
"Iya bagus sekali ekspersi kalian berdua.. N'Cheque jangan terkejut dan tegang seperti itu.. santai saja.."
"Hah?! Hm.. Iya Phi.."
Aku mengatakan itu sambil sedikit menundukkan kepalaku karena merasa malu dan bodoh karena terlalu terbawa susana sampai sedikit lupa bahwa kami sedang melakukan pemotretan.
"N'Tod tolong rubah posisi tanganmu dan N'Cheque tolong berhenti tertawa.."
Aku merasakan P'Tod mengubah posisi tangannya dengan salah satu tangannya yang memeluk bahuku sedangkan tangan satu lagi di letakkan di samping tanganku yang ada di atas pahaku.
"Fokus Nong.."
P'Tod mengatakan hal itu dan sedikit menepuk bahuku.
"Hehheeh.."
Aku hanya bisa tertawa beberapa saat sambil menutupi wajahku dengan satu tangan selama saat.
"Hm.. Maafkan aku Phi.."
Aku lalu berusaha untuk menahan tawaku dan kami mulai fokus lagi. Kami saling bertatapan selama beberapa saat.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
"Ya.. Bagus seperti itu dan pandangan dengan lebih penuh kasih sayang dan cinta.."
Lalu kami berdua mulai saling bertatapan lagi. Aku sempat mengalihkan pandangan mataku sebentar ke arah bibir P'Tod lalu kembali menatap matanya lagi. Aku sedikit tersenyum karena aku tidak kuat menatap mata P'Tod terlalu lama. ️
Aku lalu mengalihkan pandanganku ke arah bawah lagi untuk memperhatikan wajahnya, hidungnya, lalu bibirnya serta posisi kami saat ini. Aku kembali mengingat ciuman kami saat pembuatan teaser.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
"Nong Cheque... Tolong tatap mata N'Tod.."
P'Tod lagi-lagi menepuk bahuku dengan ringan dan mengusapnya dengan lembut, sepertinya dia tahu aku malu. Lalu tangannya yang satunya lagi bergerak untuk menggengam tanganku dan saat ini tangannya berada sedikit dekat dengan juniorku.
"Fokus Nong.."
P'Tod mengatakan itu sambil berbisik lalu dia menundukkan kepalanya sedikit untuk mengejar tatapan mataku sampai aku kembali menatap matanya lagi.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
Lalu tanpa sengaja.. aku menggerakan wajahku saat P'Tod mendekatkan wajahnya kearahku sehingga hidung kami bersentuhan dengan lembut.
Aku lalu memejamkan mataku sesaat dan menggerakan wajahku kearah wajah P'Tod sehingga jarak wajah kami berdua hanya tinggal 5 cm. Aku bisa merasakan hembusan napasnya yang beraroma mint.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
Aku lalu mulai membuka mataku perlahan-lahan dan menatap matanya. Aku menatap jauh ke dalam matanya yang membuat aku terjauh di dalam pesonannya dan merupakan favoriteku selama beberapa saat.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
Saat aku menatap matanya, mata kami berdua bertemu dan selama beberapa saat kami saling memandang. Lalu kami menurunkan pandangan mata kami ke arah bawah. Aku menatap hidungnya yang telihat mancung.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
Saat aku sedang menatap hidungnya, dari sudut mataku.. aku bisa merasakan P'Tod memandangi diriku sejenak dan saat aku ingin kembali menatap matanya lagi, dia segera mengalihkan pandangan matanya.
Saat aku melihat P'Tod sedang menatap kearah hidung atau bibirku, aku menatapnya dengan pandangan penuh cinta selama beberapa saat.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
"Ok.. Bagus sekali N'Cheque dan N'Tod.. Kalian sangat perfect.. Pemotretan hari ini selesai... Nice Job.."
Aku lalu memandang P'Tod dan dia juga memandangku kemudian kami berdua tertawa karena merasa sama-sama malu. ️
"Iya.. Terima kasih atas kerja samanya Phi.."
Aku dan P'Tod mengucapkan hal itu bersama-sama.
---
Setelah sesi pemotretan ini berakhir, aku segera tersadar dan harus kembali kepada realita. Aku lalu segera bergerak untuk berdiri dari sofa yang kami duduki dan berjalan mendekati P'Bear yang memperhatikan sesi pemotretan kami ini.
"Phi.. Apakah ada lagi yang harus aku lakukan?"
"Oh.. N'Cheque, nice job today.. Hari ini jadwalmu sudah selesai untuk jadwal berikutnya akan Phi beritahukan kepadamu lewat pesan Line ya.."
"Ah.. Terima kasih Phi.. Kalau begitu aku boleh pulang sekarang Phi?"
"Iya kamu boleh pulang.."
Setelah mendengar perkataan P'Bear, aku lalu segera mengatupkan kedua tanganku sebagai rasa hormat dan berjalan untuk membereskan barang-barangku serta memastikan tidak ada yang tertinggal.
Aku lalu segera berjalan keluar dari ruangan pemotretan ini. Sebelum aku pergi, aku sempat melihat P'Tod sedang berbicara dengan salah satu staff yang ada disini. Mungkin staff itu adalah salah satu yang dia kenal.
Aku ingin rasanya berpamitan dengan P'Tod juga, tetapi.. aku mengurungkannya karena aku melihat dia sedang asyik berbicara dan aku tidak enak mengganggunya.
Aku lalu segera keluar dari ruangan itu sambil tanganku yang memegang ponsel membuka apliksi Grab. Aku mulai memesan Grab Car untuk mengantarkan aku pulang ke apartemenku.
Lalu aku segera memencet lift untuk menunggu Grab aku di lobi. Tidak berapa lama lift yang aku tunggu datang dan aku segera masuk ke dalam lift itu dan menekan tombol GF.
---
Lobi Much More Building
Cheque Pov
Tidak membutuhkan waktu lama aku sampai di GF. Aku lalu segera mencari tempat duduk di lobi gedung ini.
Aku memutuskan memesan Grab untuk mengantarkan aku pulang karena aku tidak ingin merepotkan P'Tod yang harus mengantarkan aku pulang lagi saat ini.
Aku juga tidak ingin ada salah paham yang terjadi di hariku yang menurutku sudah sangat baik sekali hari ini. Aku juga sedang berusaha untuk menjaga jarak dengan P'Tod dan tidak ingin terlalu dekat dengannya karena tidak ingin membuat P'Kavin merasa cemburu padaku nantinya.
Saat aku memikirkan itu, aku mendengar ada pesan yang masuk.
Tring!
Saat aku membacanya pesan itu adalah pesan dari aplikasi Grab yang mengatakan bahwa driverku sudah dekat dengan titik aku berada. Jadi aku segera berdiri dan berjalan keluar dari lobi ini.
Aku bisa melihat ada sebuah mobil berwarna putih dengan stiker Grab di bagian badan mobilnya yang aku yakin bahwa mobil itu yang aku pesan. Saat mobil itu semakin dekat dan berhenti tepat di depanku.
Clek!
Tanganku membuka pintu mobil itu dan ingin masuk ke dalam mobil itu, aku merasakan tanganku di tahan oleh seseorang.
Grab!
"Hah.. Hah.. N'Cheque, jangan pulang dulu dan biarkan Phi yang mengantarkanmu pulang.."
P'Tod mengatakan itu terlihat sedikit terengah-engah seperti habis berlari dan menggenggam tanganku.
"Tetapi Phi.. Mobil yang aku pesan sudah ada disini dan aku tidak bisa membatalkannya begitu saja.."
Aku menolak ajakkan P'Tod secara halus dan menujuk mobil yang ada di depan kami berdua.
"Biarkan Phi yang akan berbicara dengan drivernya. Kamu tunggu saja disini dan Jangan bergerak.."
P'Tod mengatakan itu dan mulai melepaskan genggaman tangannya, tetapi aku segera menangkap dan menggengam tangannya lagi lalu menahan dia untuk melakukan hal itu.
"Tapi Phi.."
P'Tod berbalik dan segera menatap tangan yang aku genggam, lalu menatap mataku. Dia melepaskan tanganku dari tangannya dan menatap aku balik sambil meletakkan jari telunjuknya di depan bibirku.
"Sstt.. Phi tidak ingin mendengar penolakkan lagi. Apakah kamu mengerti?"
P'Tod menatapku dengan mata galak, sehingga aku yang menatapnya akhirnya hanya menganggukkan kepalaku dengan berat hati dan terdiam.
P'Tod lalu segera berjalan menuju sisi driver untuk berbicara dengan driver Grab itu. Aku melihat dia mengetuk kaca mobil itu.
Tok!Tok! Tok!
Lalu berbicara dengan driver itu selama beberapa saat. Dia kemudian terlihat mengeluarkan beberapa lembar bath dari dompetnya. Mungkin untuk membayar ongkos pembatalannya. Setelah itu aku melihat mobil Grab itu segera pergi dan P'Tod kembali menghampiriku.
"Ayo masuk kedalam lagi.. Phi akan mengambil tas dan mengantarkan kamu pulang.."
"Tetapi.. aku benar-benar tidak ingin merepotkan Phi lagi.."
"Phi tidak merasa di repotkan dan tidak mau mendengar penolakkan lagi dari mulutmu..."
"Aizz.. baiklah lagipula Phi juga sudah membatalkan pesanan Grabku.."
Aku mengatakan itu dengan mempoutkan bibirku karena merasa kesal kepadanya.
"Jangan ngambek nanti tidak manis lagi.."
P'Tod mengatakan itu untuk menggodaku.
"Aizz.. siapa yang manis? Aku tampan Phi.."
Aku segera membalas perkataannya dengan masih mempoutkan bibirku.
"Hahaha.. Baiklah kamu tampan. Sekarang ayo masuk ke dalam lagi.."
P'Tod mengatakan itu sambil menggengam tanganku lagi dan menarik aku untuk kembali masuk ke dalam lobi lagi. Aku hanya pasrah dan diam saja mengikutinya.
---
Lobi Much More
Cheque Pov
Saat kami sudah masuk lagi ke dalam lobby, P'Tod segera berbalik untuk menatapku. Dia lalu bertanya kepadaku.
"Kamu ingin ikut Phi ke atas lagi atau ingin menunggu disini? Phi ingin mengambil tas Phi dan berpamitan dengan P'Bear dulu.."
"Hm.. Aku menunggu disini saja Phi.."
"Baiklah.. Jangan pergi kemana-mana atau mencoba untuk memesan Grab lagi ya.. Kalau tidak maka Phi akan marah kepadamu.."
P'Tod mengatakan hal itu dengan nada sedikit mengancam dan melototkan matanya kepadaku.
"Aizz.. Iya.. Iya.. Aku hanya akan duduk manis di sofa itu saja menunggu Phi. Ayo cepat ambil tasnya.."
Aku menganggukkan kepalaku dan mengatakan itu sambil sedikit mendorong tubuhnya untuk segera pergi ke arah lift.
"Baiklah.. Phi keatas dulu dan jangan pergi kemana-mana. Phi hanya sebentar.."
"Hm.."
Aku menganggukkan kepalaku lagi dan melihat P'Tod berbalik untuk mulai berjalan ke arah lift. Aku melihat P'Tod berjalan sambil memperhatikan aku yang berjalan kembali menuju sofa di lobi ini.
Aku sudah duduk dan melihat P'Tod masih memperhatikanku sambil tersenyum. Dia tidak memperhatikan jalan di depannya dan hampie saja menabrak salah satu staf yang berjalan berlawanan arah dengannya, jika dia tidak mengalihkan pandangan matanya tepat waktu.
Dia terlihat segera meminta maaf kepada staff itu dan kembali meneruskan berjalan ke arah lift dengan gaya yang tenang. Saat aku memperhatikan kelakuannya, aku hanya bisa sedikit tersenyum. ☺️
Setelah P'Tod meninggalkan aku, aku melirik ke arah smart watch dan sekarang sudah jam 17.20.
Tidak membutuhkan waktu lama P'Tod sudah membawa tasnya dan berlari kecil menuju tempat aku duduk lagi sambil terlihat terengah-engah.
"Hah.. Hah.. Tunggu sebentar Nong. Biarkan Phi menarik napas dulu.. Hah..Hah.."
"Apakah Phi ingin minum? Aku masih mempunyai sedikit minuman sisa tadi siang.."
"Boleh Nong.."
Aku lalu segera mengeluarkan botol air dari dalam tasku yang masih terisi setengah dari dalam tasku dan menyerahkan kepada P'Tod. P'Tod segera menyambar botol yang aku berikan dan meminumnya dengan rakus.
Glek! Glek! Glek!
Aku yang memperhatikan kelakukan P'Tod yang sedang kehausan hanya bisa tersenyum dan berpikir kepada pria yang ada di hadapanku ini terlihat begitu manis?
Apakah aku benar-benar sudah jatuh cinta dengannya?
Tidak.. Tidak boleh.. Kamu harus kuat Che.. Tidak boleh jatuh cinta kepadanya..
Aku menggelengkan kepalaku pelan untuk menghapus pikiranku itu.
"Ada apa Nong?"
Aku mendengar P'Tod bertanya sambil mengusap bibirnya yang ternoda air yang dia minum.
"Ah.. Tidak ada apa-apa Phi.."
"Ayo kita pergi ke parkiran sekarang.."
"Hm.. Iya Phi.."
P'Tod lalu segera berjalan di depanku untuk memimpin jalan menuju tempat parkir mobil dan aku hanya mengikutinya dari belakang.
---
Tempat Parkir Much More
Cheque Pov
Saat sampai di depan mobil, P'Tod terlihat membukakan aku pintu mobilnya. Tumben sekali.
Aku memikirkan hal itu dan sempat terdiam beberapa saat.
"..."
"Silakan masuk Tuan Putri.."
P'Tod mengatakan itu sambil tersenyum dan menggodaku.
"Aizz.. Siapa yang Phi sebut Tuan Putri? Lalu lain kali Phi tidak perlu melakukan hal ini!! Aku bisa membukanya sendiri.."
Aku segera protes dan mempoutkan bibirnya lagi, meskipun aku merasakan wajahku sedikit memanas saat melihat kelakuanya.
"Hahaha.. Phi hanya sedang menggodamu dan hanya melakukan ini untuk orang yang spesial saja.."
P'Tod mengatakan itu dan aku segera masuk ke dalam mobilnya. P'Tod tidak langsung menutup pintunya dan pergi ke arah pengemudi, tetapi.. dia memperhatikan aku duduk dengan baik dulu. Lalu.. saat aku ingin memasang safety beltku, aku sedikit merasa kesulitan.
Aku merasakan P'Tod mendekatkan dirinya kearahku dan mencondongkan tubuhnya mendekatiku.
"😳"
Aku hanya bisa terdiam dan sedikit melototkan mataku karena wajah kami sangat dekat. Aku juga segera terdiam di posisiku saat ini. Saat P'Tod menyentuh tanganku, dia segera mengalihkan pandangan matanya dan menatapku.
Aku bisa merasakan hembusan napasnya menerpa wajahku dan aroma parfumnya yang tercium samar karena terbawa angin.
Aku lalu melihat P'Tod menurunkan pandangan matanya ke arah bibirku dan sedikit mengelurkan lidahnya untuk membasahi bibirnya. Bila dia menggerakkan wajahnya sedikit lagi maka bibir kami akan bertemu. Tetapi.. sebelum dia bertindak lebih jauh..
Ttttiiinnnn!!
Tiba-tiba terdengar suara klakson mobil yang sangat dekat sehingga membuat kami terkejut dan tersadar. P'Tod segera menjauhkan wajahnya dari wajahku dan aku segera menatap kearah lain.
Aku bisa merasakan jantungku berdetak sangat cepat saat ini lalu terdengar bunyi..
Clek!
P'Tod memasang safety beltku dan memastikan terpasang sempurna lalu segera menutup pintu mobilnya.
Bruk!
Dia lalu segera berlari-lari kecil ke arah pengemudi membukanya dan segera masuk lalu menutup pintunya.
Bruk!
Dia lalu segera menyalakan mobilnya untuk di panaskan dan berbicara lagi kepadaku.
"Sebelum Phi mengantarkan kamu pulang, kita mampir sebentar untuk makan malam ya.."
"Hm.. Baiklah.. Lagi pula aku sudah ada di dalam mobil Phi juga dan tidak bisa menolaknya.."
"Hahah.."
Sret!Sret!
P'Tod tertawa dan mengusap rambutku dengan lembut serta sedikit mengacaknya. Aku segera membetulkan rambutku sambil mempoutkan bibirku.
Aku melihat dia mulai memakai safetybelt nya dan mulai menyalakan radio lalu menjalankan mobilnya untuk keluar dari parkiran gedung Much More.
Saat ini mobilnya bergerak melaju dengan kecepatan sedang membelah kota Bangkok yang selalu terlihat macet karena sudah saatnya para pekerja pulang ke rumah mereka masing-masing.
---
Hotel Xxx
Cheque Pov
Aku tidak tahu P'Tod ingin mengajak aku makan dimana, tetapi mobilnya terus saja meluncur membelah kemacetan di jalan kota Bangkok sampai kami mulai memasuki jalan menuju kawasan perhotelan bintang 5 di kota Bangkok ini.
Disini benar-benar sangat banyak hotel mewah, lalu P'Tod mulai membeokkan mobilnya ke salah satu hotel yang ada di kawasan ini dia mulai mengarahkan mobilnya untuk di parkir di area basement hotel ini.
Setelah mobilnya terpakir dengan baik, aku segera keluar dari mobilnya. Aku menunggu P'Tod keluar dari mobilnya dan kami bersama-sama berjalan menuju ke arah hotel lalu masuk kedalamnya.
Yeah.. Tadi selama perjalanan ke hotel ini, kami berdua tidak terlalu banyak berbicara karena P'Tod harus fokus kepada jalanan dan kami juga masih merasa canggung karena kejadian di parkiran 'Much More' tadi.
Setelah kami di dalam hotel ini, kami lalu berjalan menuju lift untuk naik ke lantai yang paling atas dimana ada beberapa restoran yang berada di dalam hotel ini. Selama di dalam lift aku berusaha tetap bersikap tenang dan menjaga jarak sewajarnya.
Lift yang kami naikki membawa kami ke lantai paling atas hotel ini menuju sebuah restoran yang terkenal dengan pemandangan kota bangkok yang indah saat matahari akan terbenam dan malam hari.
Aku melihat saat kami sampai di depan restoran ini, dia berbicara dengan pelayan yang menyambut tamu di luar seperti dia sudah memesannya.
Aku tidak menyangka bahwa P'Tod akan mengajak aku makan malam di restoran ini.
Hal ini karena untuk makan di restoran ini harus memesannya dari jauh-jauh hari karena sangat private dan hanya ada beberapa meja saja. Bahkan restoran ini terkenal sebagai restoran yang sangat romantis dan banyak pasangan yang menyatakan cinta kepada pasangannya disini atau meminta pasangannya menikah disini.
Apakah P'Tod sudah merencanakan hal ini dari jauh-jauh hari? Untuk apa?
Pemandangan disini benar-benar sangat indah saat menjelang matahari terbenam dan sangat menggagumkan saat malam hari serta sangat romantis.
Tanpa sadar saat melihat pemandangan di depanku, aku bersuara.
"Owh.. Phi tempat sangat indah dan romantis sekali.."
"Apakah kamu menyukainya?"
"Iya sangat suka.. Phi tahu darimana restoran sebagus dan seindah ini?"
"Hm.. Oh.. Ini adalah restoran yang di rekomendasikan temanku katanya makanan di restoran ini enak dan tempatnya juga bagus. Ternyata memang benar katanya.."
"Benarkah?!"
"Hm.. Ayo kita memesan makanan.."
P'Tod mengatakan itu saat kami melihat pelayan dari jauh membawa buku menu dan berjalan ke arah kami.
Kami berdua lalu segera memesan makanan dan sambil menunggu pesanan kami datang, aku menyenguh lengannya dan berkata lagi.
"Phi.. Aku mau berfoto-foto dulu di tempat ini karena sangat indah heheh.."
"Sini Phi bantu photokan.."
Setelah P'Tod mengatakan itu, aku segera menyerahkan ponselku kepadanya dan kami berdua segera berdiri untuk mencari spot yang bagus untuk berfoto.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
Setelah beberapa saat aku menjadi model untuk P'Tod foto kan, aku lalu mengajaknya berfoto.
"Phi.. ayo kita photo bersama-sama buat kenang-kenangan.."
"Baiklah.."
Yeah.. tentu saja aku sudah lama ingin berfoto dengan P'Tod karena kapan lagi aku mempunyai kesempatan ini hanya berdua saja dengannya dengan suasana yang terasa romantis juga.
Ckrek! Ckrek! Ckrek!
Cukup lama kami berfoto-foto sambil menunggu pesanan datang. Aku merasa sangat senang sekarang.
Apakah aku ingin mencari perhatiannya? Yeah.. aku mengakui bahwa diriku masih sedikit labil.. Aku mengatakan bahwa aku harus menjaga hatiku tetapi sekarang aku malah membiarkan diriku terhanyut suasana saat ini..
Akhirnya aku memutuskan untuk mengikuti arus saja entah bagaimana akhirnya. Mudah-mudahan aku tidak tersakiti dan menyesal dengan semua ini.
Kami lalu kembali duduk setelah puas berfoto-foto dan P'Tod berkata kepadaku untuk mengirimkan foto-foto kami berdua ke Line. Saat aku melihat hasil photonya.. kami terlihat seperti pasangan sungguhan. Benar-benar manis dan aku segera mengirimkan photo itu ke Line nya.
Lalu setelah cukup lama menunggu, makanan yang kami pesan datang. Kami memesan steak wagyu setengah matang dan tuna bumbu Thailand dengan minumannya Red Wine.
Saat kami sedang menikmati makanan, tiba-tiba ada seorang staff restoran ini datang dengan membawa biola dan berdiri di samping meja kami dengan memainkan lagu 'For The Fist Time' By Kenny Loggins.
Makan malam kami semakin bertambah romantis seakan-akan kami adalah pasangan kekasih apalagi dengan lilin-lilin yang sangat cantik di atas meja ini.
Aku hanya bisa tersenyum dan menikmati hidangan kami sambil besenda gurau dengan P'Tod.
Seandainya.. waktu ini bisa berhenti disini saja.. Aku pasti akan sangat senang karena ini adalah moment terbaik dan romantis di dalam hidupku dengan pria yang aku sukai.
Setelah makan malam.. kami masih menikmati makanan penutup kami, yaitu White Wine dan sepotong brownies coklat dan atasnya ada cake stoberi di padukan dengan ice cream.
Aku sangat menyukai rasa coklat yang tidak terasa begitu manis berpadu dengan cake stoberi yang terasa manis dan sedikit asam serta ice cream vanilla yang gurih.. Rasanya sangat perfect.
Saat ini perhatianku hanya tertuju kepada dessert ini yang aku nikmati setiap sendoknya dan aku tidak memperhatikan sekelilingku lagi. Sampai.. aku dikejutkan dengan suara kembang api.
Dwuar!! Dweer!!
Aku lalu segera mengalihkan perhatianku dari dessert yang sedang aku makan untuk melihat kembang api itu dengan sendok yang masih ada di mulutku. Aku bergumam.
"Wowo.. Phi kembang apinya benar-benar sangat indah dan membuat suasana disini semakin romantis.."
"Iya.. Sangat indah dan juga terlihat cantik seperti dirimu.."
"Hah? Apa kata Phi?"
"Hah? Oh.. Kembang api itu memang terlihat indah dan sangat cantik menghiasi langit malam ini.."
P'Tod segera berkilah dan menatap ke arah langit-langit.
"Yeah.. Indah ditambah dengan kerlap kerlip lampu pemandangan kota Bangkok malam ini. Sangat cocok untuk melamar pasangan.."
"Jika Phi melamarmu disini, apakah kamu mau menerimanya?"
Aku benar-benar merasa terkejut dengan pertanyannya itu karena aku tidak menyangka P'Tod mengatakan itu. Hal ini karena.. Aku tahu statusku dan dia sangat berbeda.
"..."
Sehingga aku terdiam beberapa saat untuk berpikir sambil mengesap White Wine ku, lalu berkata.
"Hahah.. Phi, mengapa kamu sangat suka bercanda.. Aku bukan pacar Phi.. mana mungkin Phi bisa melamarku.. Hahaha.."
Aku berusaha bersikap tenang dan memikirkan hal itu hanya lelucon saja. Tetapi.. aku melihat P'Tod menatapku dan wajahnya terlihat serius.
"Yeah.. Ini kan seandainya.."
"Hm.. Iya mungkin aku akan menerimanya.."
Aku mengatakan itu sambil sedikit menunduk dan memainkan cake yang ada di piringku.
Bisakah aku berharap P'Tod benar-benar akan melamarku di restoran yang sangat romantis seperti ini suatu hari nanti?
Aku berpikir dan tersenyum kecil, lalu kembali makan dessertku lagi dengan perlahan.
Aku merasakan P'Tod mulai menggeser tubuhnya untuk semakin dekat denganku dan aku lalu menyandarkan tubuhku di dekatnya dan aku merasakan bahwa P'Tod seperti memeluk tubuhku dari belakang.
Tidak lama.. dia mulai menggerakan tangannya untuk benar-benar memeluk pinggangku dengan satu tangan. Sehingga aku semakin merasakan kehangatan tubuhnya. Aku sangat ingin kami terus seperti ini.
Setelah Cakeku habis, aku lalu mengesap pelan-pelan White Wine milikku sambil menikmati suasana romantis ini sambil tersenyum.
Aku merasa seperti kekasih P'Tod saat ini. Dia benar-benar orang yang manis dan sangat romantis. Aku sangat ingin menjadi kekasih P'Tod dan merasakan semua ini serta menghabiskan sisa hidupku dengannya seorang. ️
Tetapi.. perasaan romantis ini ternyata bukan hanya sampai disini saja. Kami yang masih dalam posisi duduk seperti ini, Aku yang menyandarkan kepalaku di dada bidangnya dikejutkan ,dengan kedatangan seorang staff restoran ini datang dan menyerahkan sebuket bunga ke tanganku.
Aku merasa sedikit terkejut karena aku tidak menyangka akan mendapatkan sebuket bunga matahari, mawar putih dan baby breath seperti ini.
Y
eah.. bukan aku tidak tahu arti dari bunga-bunga ini. Aku sangat suka bunga dan tahu artinya.
Bunga matahari artinya rasa kagum, kesetiaan dan kebahagiaan.
Bunga mawar putih dan baby breath artinya cinta yang tulus, murni dan tanpa dosa.
Sedangkan angka 8 adalah simbol dari tidak terbatas.
Sedangkan jumlah 2 dan 6 adalah 26 itu adalah tanggal lahirku.
Di dalam buket ini juga memiliki jumlah bunga yang membuat mataku berkaca-kaca saat melihatnya. Bunga matahari yang berjumlah 2 tangkai dan bunga mawar putih yang berjumalah 6 tangkai serta baby breath sebagai pemanisnya. Jumlah buket ini total tangkainya ada 8 buah. Meskipun buket ini tidak terlalu besar tetapi memiliki makna yang sangat mendalam.
Aku lalu segera menatap P'Tod sambil memeluk buket bunga ini. 🥺
"Phi.. "
"Kenapa Nong? Kamu suka dengan bunga ini?"
"Hm.. Suka.. Aku sangat suka bunga... kenapa Phi tahu segalanya tentang aku dan begitu romantis?"
"Hahahaha.. kamu bisa saja.. Kamu sangat manis saat memerah seperti ini.."
Srak! Srak!
P'Tod mengatakan itu sambil mengusap rambut dan pipiku dengan lembut. Aku juga merasakan dia mengecup singkat rambutku.
Cup! 😘
Aku membiarkan apapun yang ingin dia lakukan dan kembali bersandar di dadanya sambil menghirup aroma bunga ini. Aku benar-benar merasa sangat bahagia disini.
Kami tetap duduk seperti ini selama beberapa saat dan menikmati moment ini.
Sampai.. P'Tod memecahkan keheningan dan kedamaian yang aku rasakan ini.
"Nong.. ayo kita pulang.. Sekarang sudah jam 21.00.."
P'Tod mengatakan itu lalu memegang bahuku dengan lembut, mengecup kepalaku sekali lagi dan mulai mendorong tubuhku untuk sedikit menjauhi tubuhnya.
"Huh? Benarkah? Ayo kita pulang.."
Aku mengatakan itu karena merasa tidak percaya dan sedikit menjauhkan tubuhku. Aku lalu melirik smart watchku dan memang benar sekarang sudah jam 21.00 pantas saja aku merasa sedikit kedinginan karena angin semakin bertiup kencang. Maka dengan berat hati aku menjauhkan tubuhku dari kehangatan tubuh P'Tod dan menjawabnya. Aku lalu segera merapihkan bajuku.
Lalu P'Tod segera berdiri dan aku juga mengikutinya. Saat kami akan berjalan, aku merasakan P'Tod menggengam tanganku lalu tersenyum. ☺️
Aku segera membalas menggenggam tangannya dan meremasnya sedikit seperti aku tahu apa yang dia ingin sampaikan kepadaku. Aku membekap bouquet bunga darinya dengan erat.
Kami masih bergandengan tangan sampai kami tiba di basement lagi dan berjalan ke mobilnya. P'Tod lalu membukakan pintu mobilnya agar aku mudah masuk kedalamnya karena aku masih memeluk bouquet bunga darinya.
P'Tod menanyakan alamat apartmentku. Lalu dia terlihat segera memasukkannya ke dalam system GPS mobilnya sambil memanaskan mobilnya sebentar.
Dia lalu mulai mengarahkan mobilnya keluar dari area parkir hotel ini dan mengarahkan mobilnya mengikuti arahan menuju apartmentku membelah keramaian kota Bangkok di malam hari.
Di dalam mobil P'Tod, aku masih memeluk buket bunga itu sambil tersenyum memandang ke luar jendela dan membiarkan P'Tod fokus menyetir mobil ke arah apartmentku. Kami kembali mendengarkan lagu cinta yang diputar dari radio di dalam mobil ini selama perjalan. 🥰
---
Halaman Parkir Apartment Cheque
Cheque Pov
Tidak terasa saat ini mobil P'Tod sudah berhenti di parkiran apartmentku dan aku tidak menyadarinya.
"Nong.. Kita sudah sampai.."
Suara P'Tod membuat aku sedikit terkejut dan melihat ke sekelilingku. Ah.. Kami sudah sampai ke parkiran yang ada apartmentku. Kenapa waktu berjalan cepat sekali?
"Ah...Iya Phi.. Terima kasih karena sudah mengantarkan aku pulang dan semua yang Phi lakukan untukku hari ini. Aku benar-benar merasa sangat senang.."
Aku mengatakan itu sambil tersenyum dengan tulus kepada P'Tod. ️
"Sama-sama.. tetapi.. bolehkah Phi memanggil kamu dengan Che saja supaya kita lebih dekat atau Ter?"
"Hm.. Iya boleh Phi.. Terserah Phi saja ingin memangilku seperti apa. Aku sama sekali tidak merasa keberatan.."
"Baiklah kalau begitu.. Phi senang mendengarnya.. Ter.."
Saat aku mendengar P'Tod memangil aku 'Ter' dengan nada yang lembut membuat aku merona.
Aku ingin membuka safetybeltku karena aku ingin keluar dari mobilnya.. Dia segera menahanku dan kembali mengunci mobilnya.
"Ter.."
Clak!
P'Tod memanggilku sambil melepaskan safetybelt yang aku dan dia kenakan dan mendekatkan wajahnya ke arahku.
"Hm.. Iya Phi.."
Aku pada awalnya tidak sadar wajah kami sangat dekat karena wajahku membelakanginya, tetapi saat aku berbalik.. aku kembali hanya bisa melebarkan mataku.
"😳"
Kejadian ini sama persis saat kami berada di lapangan parkiran 'Much More' sore tadi.
P'Tod terus mendekatkan wajahnya ke arahku sedangkan aku terus memundurkan wajahku sampai aku merasakan kepalaku mentok ke jendela mobil dan tidak bisa bergerak lagi. Akhirnya aku hanya bisa pasrah dan mulai memejamkan mataku. 😣
Mungkin hal ini karena pengaruh Red dan White Wine yang kami minum tadi.
Aku bisa merasakan hidung P'Tod mulai menyentuh hidungku dan menggesek-gesekkannya dengan pelan lalu.. Dia menarik pinggangku untuk mendekati tubuhnya dan..
Cup 😘
Mengecup bibirku sekilas. Aku hanya diam saja dengan tetap memejamkan mataku. Lalu.. P'Tod kembali mengecup bibirku lagi dan sedikit melumatnya. Kali ini.. aku mulai membalas lumatan bibirnya dengan perlahan.
Kami saling melumat bibir dengan lembut untuk menyalurkan perasaan yang kami rasakan saat ini. P'Tod semakin menarik tubuhku mendekatinya dan tanganku secara refleks meremas kemejanya. Aku tidak memikirkan bouquet bunga yang ada di tengah-tengah kami berdua.
"Um.. Uhm.."
Aku mulai mengeluarkan desahan lembut saat kami berciuman dan berperang lidah..
Bibir kami semakin liar melumat satu sama lain, seakan-akan tidak merasa puas hanya dengan lumatan lembut. Kami terus berciuman tanpa ingat kami saat ini sedang berada di area parkiran apartment bukan di dalam kamar.
Kami mulai tersadar saat mendengar suara klakson mobil lalu sinar lampu sebuah mobil yang sedang melewati mobil kami.
Perlahan-lahan kami mulai mengakhiri ciuman kami yang panas ini. Dengan napas yang masih terasa tersengal-senggal dan posisiku masih di dalam pelukan P'Tod.
Aku menyenderkan kepalaku di atas bahunya untuk mentralkan napasku dan karena rasa malu yang aku rasakan. Aku tetap seperti ini sampai aku mulai merasa tenang dan bisa mengendalikan diriku lagi.
Aku lalu mendongakan kepalaku untuk menatap P'Tod dengan tatapan sayu. 🥺
Sret!
P'Tod juga membalas tatapanku dan tersenyum, lalu dia menggerakan ibu jarinya untuk mengusap bibirku dengan perlahan. Aku masih menatapnya dengan tatapan memohon.
Cup 😘
Lalu setelah itu P'Tod segera melepaskan lengannya yang memeluk tubuhku dan mengusap kepalaku serta pipiku yang terasa panas sambil tersenyum manis.
Srek!Srek!
"Selamat malam Ter.. Ayo turun dan jangan lupa mimpikan Phi nanti malam ya.."
Saat mendengar perkataan P'Tod, aku segera merapihkan rambutku dan bajuku sebentar. Lalu aku mendengar P'Tod mulai membuka kunci mobilnya agar aku bisa turun.
"..."
Aku hanya menganggukkan kepalaku dan berbalik untuk membuka pintu mobilnya. Aku laiu perlahan-lahan mulai keluar dari mobilnya dan berdiri di luar mobilnya lalu menutup mobilnya.
Bruk!
P'Tod lalu segera menyalakan mesin mobilnya lagi dan membuka kacanya karena melihat aku masih berdiri diam. Dia segera melambaikan tangannya dan berkata lagi.
"Bye.. Bye.. Ter.. sampai jumpa lagi.."
Aku hanya tersenyum dan membalas lambaian tangannya dengan canggung sampai melihat mobil P'Tod berjalan lalu menghilang dari hadapanku.
Aku lalu segera berbalik sambil membekap buket bunga yang sudah terlihat sedikit rusak ini lalu berjalan dengan cepat untuk segera masuk ke dalam kamar apartmentku.
Aku ingin menumpahkan semua yang aku rasakan saat ini dan mencerna yang baru saja terjadi padaku. Dimana semua hal ini terasa begitu cepat dan sangat di luar nalarku.
---
Apartemen Cheque
Cheque Pov
Tidak membutuhkan waktu lama untuk aku sampai didepan apartemenku. Aku segera mengeluarkan kartu aksesku dan masuk ke dalam apartmentku.
Clek! Brak!
Saat ini aku sudah ada di dalam apartmentku. Aku segera memasukkan kembali kartu aksesku ke dalam tempatnya.
Suasana apartment ini saat aku masuk sangat gelap dan pertanda Bua belum pulang karena terasa sangat sepi. Mungkin karena Bua bekerja sift malam saat ini.
Aku lalu menyalakan lampu dan segera berjalan ke arah kamarku. Aku tidak mengindahkan Tako yang berjalan ke arahku minta di elus-elus.
Brak!
Aku menutup pintu kamarku dan segera jatuh terduduk sambil tetap membekap buket bunga lalu segera berteriak kecil.
"Kkyyaaa..."
Aku merasa sangat senang dan tidak percaya bahwa tadi P'Tod mencium bibirku dan yang kami lakukan tadi itu bukanlah sedang berakting. Itu nyata..
Apakah aku boleh mempunyai harapan lebih? Apa mungkin P'Tod menyukaiku? Tetapi.. Bukankah P'Tod sedang berpacaran dengan P'Kavin? Lalu kenapa dia memperlakukan aku seperti itu?
Aku memiliki banyak pertanyaan di dalam kepalaku, tetapi tidak ada yang bisa aku jawab.
Aku lalu berusaha untuk menenangkan diriku untuk beberapa saat. Lalu aku segera kembali keluar kamarku lagi setelah menaruh tasku sambil membawa buket bunga yang di berikan P'Tod padaku.
---
Dapur Apartment Cheque
Cheque Pov
Aku berjalan ke arah dapur untuk mencari vas bunga untuk menaruh bunga-bunga ini. Aku berpikir sayang sekali buket sebagus ini harus terlihat sedikit rusak karena tadi sempat terhimpit tubuh kami berdua.
Setelah aku menemukan Vas bunga, aku lalu membuka buket bunga ini dengan hati-hati. Aku mengisi vas bunga itu dengan air lalu menata bunga-bunga yang indah ini beberapa saat lalu membawa vas bunga itu kembali ke kamarku untuk aku taruh di dekat meja riasku.
---
Kamar Cheque
Cheque Pov
Aku lalu menaruh Vas bunga itu di atas meja riasku sambil menatapnya, aku merasa bingung kenapa P'Tod memberikan aku bunga-bunga ini yang artinya cukup dalam juga.
Saat ini perasaanku benar-benar terasa campur aduk. Ada perasaan senang, bahagia, bingung dan juga takut.. Bagaimana kalau P'Kavin tahu semua ini.
Apakah dia akan merasa marah kepadaku? Apa yang akan dia lakukan kepadaku?
Tetapi.. aku merasa bahagia dengan segala hal romantis yang dilakukan oleh P'Tod sepanjang hari ini.
Setelah terdiam dan berpikir beberapa saat, aku lalu memutuskan untuk mandi agar kepalaku menjadi dingin lagi.
Aku lalu berjalan untuk mengambil handukku. Aku mengeluarkan ponselku dari saku celanaku. Aku melihat ada pesan Line yang belum aku baca dan aku bingung kenapa aku tidak merasakan getarannya pas aku cek ternyata aku lupa mengubah mode silent setelah aku bekerja tadi.
Aku lalu segera membuka pesan Line
Bua
Che.. Hari ini aku tidak pulang karena shift malam.
Jangan lupa mengunci pintu apartment dan tolong berikan makan kedua kucing kita ya.
Che
Ok..
L
alu aku melihat ada pesan Line lain yang membuat aku merasa terkejut karena itu adalah pesan Line dari P'Kavin. P'Kavin mengirimkan aku pesan jam 21.30.
P'Kavin
Selamat malam N'Cheque.
Maaf menganggumu. Phi ingin bertanya apakah P'Tod masih bersama-sama denganmu?
Apakah kalian sudah selesai pemotretan?
Tolong sampaikan kepada P'Tod untuk pulang jangan terlalu malam.
Terima kasih dan maaf merepotkanmu Nong..
A
ku berpikir saat P'Kavin mengirimkan pesan ini, kami sedang berciuman dengan mesra di dalam mobil P'Tod. Lalu aku merasakan dunia impianku seakan-akan runtuh.
Aku merasakan bahwa hal ini mungkin hanyalah nafsu sesaat bukan perasaan cinta. Mungkin orang yang dicintai oleh P'Tod yang saat ini sedang menunggunya di rumah..
Aku terdiam sesaat sebelum membalas pesan P'Kavin.
Che
Maafkan aku P'Kavin. Aku baru melihat pesan Phi.
Kami sudah melakukan pemotretan sejak tadi.
Mungkin saat ini P'Tod sedang dalam perjalanan pulang karena dia tadi mengantarkan aku pulang duluan.
Aku lalu segera mengirimkan pesan itu dan tidak lama P'Kavin kembali membalas pesanku.
P'Kavin
Oh.. Tidak apa-apa Nong.
Phi mengira kalian masih lama pemotretannya karena aku tidak bisa menghubungi P'Tod. Mungkin ponselnya sedang kehabisan batrei.
Makanya Phi mengirimkan kamu pesan.
Baiklah Selamat Malam Nong..
A
ku hanya membaca pesan balasan P'Kavin itu tanpa ada niat untuk membalasnya lagi. Aku lalu meletakkan ponselku di atas meja di samping tempat tidurku.
Tanpa terasa air mataku mulai terjatuh dari sudut mataku. Saat secara tidak langsung P'Kavin memberitahukan kepadaku bahwa dia dan P'Tod sudah tinggal bersama-sama di satu rumah..
Saat memikirkan hal itu, rasanya hatiku terasa sakit dan perlahan-lahan aku mulai berjalan masuk ke dalam kamar mandi.
---
Kamar Mandi
Cheque Pov
Aku segera menyalakan shower tanpa melepaskan pakaian yang aku pakai. Aku membiarkan air shower itu perlahan-lahan membasahi kepalaku lalu turun ke pakaianku sampai basah.
Air mataku mengalir bercampur dengan air shower yang membasahi tubuhku saat ini. Aku tidak bisa lagi menahan isakan tangisku.
"Hweee.. Hik.. Hik..Hik.."
Aku terus menangis sekeras yang aku bisa sambil memukul dadaku yang terasa sakit sampai aku merasa puas.
Setelah setengah jam menangis, aku merasa puas dan segera mandi. Aku melepaskan pakaianku dan membiarkan pakaian basahku tergeletak di lantai kamar mandi. Aku segera menyabuni diriku dan keramas.
Setelah selesai mandi aku sudah merasa sedikit tenang dan kepalaku terasa dingin. Aku lalu mengelap tubuhku dengan handuk sambil menatap wajahku di cermin yang ada di dalam kamar mandi. Aku melihat mataku sedikit bengkak tetapi tidak masalah. Besok aku tidak mempunyai pekerjaan dan jika Bua bertanya maka aku akan mencari alasan.
Aku lalu melilitkan handuk ke pinggangku dan berjalan keluar kamar mandi.
---
Kamar Cheque
Cheque Pov
Aku berjalan ke arah lemari pakaianku dan saat aku sedang memilih pakaian yang akan aku pakai, aku mendengar suara ponselku berbunyi.
Tring!
Ada sebuah pesan Line baru masuk. Tetapi aku tidak mau terburu-buru melihatnya. Setelah memilih pakaianku, aku memutuskan untuk memakai piyama berwarna coklat. Aku lalu segera memakainya.
Aku berjalan untuk menjemur handukku dan setelah itu aku menuang air ke dalam gelas yang ada di samping meja tempat tidurku lalu meneguknya sampai habis.
Gluk! Gluk! Gluk!
Sepertinya menangis selama setengah jam membuat aku merasa kehausan. Setelah aku meletakkan gelasku, aku lalu mengeringkan rambutku dulu dengan hair dryer sampai kering lalu menyisirnya. Aku lalu mengoleskan krim malam di wajahku dan juga lip balm.
Aku meliat ke arah jam dan sekarang sudah jam 23.30.
Aku lalu berjalan ke arah tempat tidurku dan mengambil ponselku. Aku mulai merebahkan tubuhku, aku menepuk bantalku beberapa saat dan mulai menarik selimut.
Aku melihat sekilas dari layar depan ponsel pop up pesan Line dan ternyata itu adalah pesan dari P'Tod.
P'Tod
Ter.. Phi sudah sampai dirumah.
Selamat malam dan semoga mimpi indah.
Ingat mimpikan Phi ya.. ️
A
ku hanya membacanya saja tanpa membukanya.
Pesan itu terasa sangat manis tetapi juga terasa menyakitkan jika aku hanya di jadikan pihak ke tiga atau hanya sebagai selingan ketika dia merasa bosan dengan pasangannya.
Aku lalu mematikan ponselku dan meletakkannya lagi ke atas meja di samping tempat tidurku.
Saat ini hatiku terasa seperti tercabik-cabik dan sangat sakit.
Mengapa aku bisa merasakan cinta dengan orang yang salah dan harus berada di tengah-tengah mereka?
Apakah ini adalah takdirku? Kenapa P'Tod sangat tega berbuat seperti ini kepadaku? Apa maksudnya? Apa tujuannya?
Meskipun banyak pertanyaan di dalam kepalaku, aku tetap memaksa diriku untuk tertidur karena kepalaku mulai terasa pusing. Lalu.. tidak membutuhkan waktu lama akupun terbang ke alam mimpi.
TBc
Vote and comment na.. 🤭🙏
Maaf kalau rada lama upnya.. semoga kalian suka.. See you in next chapter
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro