Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 6 🔞

Original Story by: Widdie

Editor by: Risicy💕

Note: Please bijaksanlah dalam membaca dan memikirkan cerita ini. ✌️

Second gift Valentine for you guys

---

Kamar Tidur Tod

Tod Pov

Aku melirik jam yang tergantung di dinding kamarku sudah menunjukkan jam 23.30 malam.

Saat ini aku masih duduk di atas tempat tidurku membaca garis besar script yang akan aku perankan dan shooting besok pagi. Setelah aku merasa bahwa aku sudah cukup memahami isi dari script itu, aku mulai merasa lapar.

Aku lalu meregangkan tubuhku sebentar dan meletakkan script itu di meja samping tempat tidurku. Aku lalu bangun dari tempat tidurku dan berjalan keluar kamarku untuk mencari makanan.

Aku segera menuruni tangga untuk turun ke lantai bawah karena kamarku berada di lantai 2. Saat aku berjalan melewati kamar Jo yang posisi kamarnya tetap berada di depan kamarku, aku melihat kamarnya masih dalam keadaan gelap.

Apakah Jo masih belum pulang?

Aku bertanya-tanya dalam hati sambil terus berjalan menuju tangga untuk turun dan pergi ke dapur.

--

Dapur Rumah Tod

Tod Pov

Saat aku sampai di dapur, aku segera menyalakan lampu dapur dan pergi menuju lemari es karena aku ingat bahwa Jo sudah menyiapkan makanan untukku tadi sore sebelum dia pergi keluar.

Clek!

Aku membuka lemari es dan melihat ada seporsi nasi goreng smoked beef yang ada di dalam tempat makan. Aku lalu mengeluarkan tempat makan itu dan membukanya, lalu menuangkan isinya ke dalam piring untuk di hangatkan dalam microwave.

Saat aku menunggu nasi goreng itu panas, aku mendengar suara kunci pintu rumahku yang sedang dibuka dan tidak lama pintu depan rumahku terdengar terbuka dan tertutup.

Cklek! Brak!

Aku lalu berjalan ke keluar dari dapur dan berdiri di dalam kegelapan untuk melihat siapa yang masuk ke dalam rumahku. Aku berdiri di sudut dekat pintu dapur dan aku melirik jam dinding saat ini sudah menujukkan jam 24.00 malam.

Tidak lama aku melihat Jo berjalan perlahan dan terlihat sedikit sempoyongan, mungkin dia rada mabuk.

"Jo.. Kenapa kamu baru pulang jam segini?" Tanyaku.

Saat aku bertanya seperti itu, aku melihat Jo merasa sedikit terkejut.

"Ah.. P'Tod!! Kamu mengangetkan aku saja. Kenapa Phi berdiri di dalam kegelapan?" Tanya Jo balik.

"Kamu kemana saja dan mengapa baru pulang sekarang?"

Aku tidak menjawab pertanyaan Jo, tetapi kembali bertanya balik kepadanya.

"Oh.. Tadi aku terlalu asyik mengobrol dengan teman-temanku sehingga lupa waktu.."

Jo mengatakan itu dan perlahan berjalan untuk mendekatiku. Saat sudah dekat denganku, Jo segera melingkarkan tangannya kepinggangku dan memelukku, dia menyandarkan kepalanya di atas bahuku.

Samar-samar aku dapat mencium aroma parfumnya yang manis sudah tercampur oleh bau alkohol dan asap rokok.

Aku segera memeluk tubuhnya sebentar dan kemudian melepaskan tangannya dari pinggangku, lalu berkata kepadanya.

"Sebaiknya kamu segera mandi dan beristrahat.."

"Hm.. Bisakah aku memeluk Phi sebentar lagi?"

"Jo!! Ini sudah larut malam! Ayo cepat mandi setelah itu istirahat!!"

Saat aku mengatakan perkataan itu dengan nada tegas, aku melihat Jo sedikit merasa terkejut dan rawut wajahnya samar-samar berubah menjadi datar, lalu dia menjauhkan dirinya dariku. 😑

"Baiklah.. Aku akan segera mandi dan beristrahat.. Selamat malam P'Tod.."

Jo mengatakan hal itu lalu segera berbalik dan berjalan menuju tangga lalu dia menaiki tangga itu untuk menuju kamarnya.

"Hm.. Selamat malam Jo.."

Setelah melihat Jo sudah menghilang dari pandanganku, aku kembali berjalan menuju dapur dan membuka microwave.

Clek!

Aku lalu mengeluarkan piring nasi goreng smoked beef dari dalam microwave dan mulai perlahan-lahan memakannya di meja makan.

Entah mengapa.. tiba-tiba saja saat aku sedang makan, terlintas bayangan senyum manis N'Cheque dan aku secara otomatis ikut tersenyum. ️ ☺️

Aku lalu segera menggelengkan kepalaku sambil berkata dengan pelan.

Aizz.. Sadarlah Tod!! Kamu sudah memiliki Jo!! Ayo sadar..

Aku lalu kembali memakan nasi goreng ini sedikit demi sedikit sampai habis dan setelahnya meneguk segelas air dingin.

Setelah aku selesai makan, aku mencuci semuanya dan kembali berjalan menaiki tangga ke lantai atas menuju kamarku.

---

Lantai 2

Kamar Jo

Aku kembali melewati kamar Jo dan melihat bahwa kamarnya sudah dalam keadaan gelap.

Aku lalu membuka kamar Jo.

Clek!

Aku perlahan-lahan mulai berjalan memasukki kamarnya menuju ke arah tempat tidurnya dimana aku melihat Jo sudah berganti pakaian dan tertidur.

Dia mungkin hanya mencuci mukanya saja dan langsung tidur. Hal ini karena mungkin hanya 30 menit sejak dia naik ke lantai dua dan sekarang dia sudah tertidur lelap.

Aku lalu mengusap rambutnya dan membungkukkan badanku untuk mencium keningnya.

Cup..

Aku berbisik pelan kepadanya..

"Selamat tidur sayangku.. Semoga mimpi indah.."

"Hm..."

Aku mendengar Jo sedikit bergumam dan membalikkan badannya. Aku lalu membetulkan selimutnya yang sedikit tersibak dan memastikan bahwa dia tidak merasa kedinginan malam ini karena udara AC di dalam kamarnya.

Setelah aku merasa semuanya baik-baik saja, aku kembali berjalan keluar dari kamarnya menuju ke kamarku.

Alasan mengapa kami tidak memilih tidur bersama-sama di satu kamar karena kami berdua memiliki dan menghormati privacy masing-masing, meskipun kami berdua sedang menjalin hubungan saat ini. ️
---

Kamar Tod

Tod Pov

Setelah aku kembali ke dalam kamarku, aku pergi ke dalam kamar mandi untuk menggosok gigiku dan mengganti pakaianku dengan piyama tidur.

Setelah itu, aku lalu keluar dari kamar mandi dan berjalan ke arah tempat tidurku.

Aku menyibak selimutku dan masuk ke dalamnya, lalu menariknya untuk menutupi tubuhku. Sebelum aku tidur, aku tidak lupa menyetel alarm di ponselku jam 3.00 pagi.

Yeah.. Aku memang mempunyai sedikit waktu untuk beristirahat karena sekarang sudah jam 1.00 pagi. Aku hanya memiliki waktu istirahat sekitar 2 jam. Tetapi.. aku merasa itu sudah cukup karena tadi sore aku sudah tidur cukup lama.

Setelah mengeset alarm di ponselku, aku lalu meletakkan ponselku di samping meja yang ada di dekat tempat tidurku.

Aku membetulkan selimutku dan mulai memejamkan mataku. Lagi-lagi, entah mengapa saat aku memejamkan mataku, kembali terlintas bayangan senyum manis N'Cheque di dalam kepalaku.

Aku membuka mataku dan menepuk pipiku dengan ringan.

Puk.. Puk.. Puk..

Hei Tod.. sadarlah.. jangan terus memikirkan N'Cheque. Ayo tidur..

Setelah itu, aku mulai memejamkan mataku lagi dan tidak membutuhkan waktu lama akupun tertidur. 😴

Jam 3.00

Tring.. Tring.. Wake Up.. Wake up.. Good Morning.. Tring.. Tring..

Sayup-sayup aku mendengar alarm ponselku berbunyi dan begetar di meja samping tempat tidurku dan semakin lama semakin nyaring bunyinya.

Aku lalu mulai membuka mataku dan perlahan-lahan mulai bangun setelah merengangkan tubuhku sesaat. Aku menepuk-nepuk wajahku sebentar agar aku sadar sepenuhnya.

Puk.. Puk.. Puk..

Setelah aku sadar sepenuhnya, aku meminum segelas air yang ada di meja samping tempat tidurku. Setelah itu, agar tubuhku terasa lebih segar lagi, aku melakukan sit up dan push up selama 10 menit.

Saat ini tubuhku sudah cukup berkeringat dan terasa bersemangat untuk menjalani hariku. Hal ini karena hari ini adalah shooting pertama dimana aku mendapatkan pemeran utama setelah sekian lama aku berada di dunia Entertainment. ️ ☺️

Setelah aku rasa pemanasan yang aku lakukan sudah cukup, aku kembali minum air dan berjalan menuju kamar mandi.

---

Kamar Mandi

Tod Pov

Saat aku masuk ke dalam kamar mandi, aku memandangi pantulan wajahku di depan cermin beberapa saat.

Aku membuka keran untuk membasahi wajahku lalu bercukur sebentar. Hal ini karena aku merasa kumis serta janggutku sudah mulai tumbuh dan harus dibersihkan sebelum aku shooting agar nanti N'Cheque tidak merasa risih.

Setelah aku merasa wajahku bersih dan aku kembali terlihat tampan, aku lalu mulai menggosok gigi. Kemudian berjalan menuju shower untuk mandi dan menyegarkan tubuhku.

Aku mandi sambil bersenandung ringan karena susana hatiku sedang baik dan berharap hari ini shooting pertamaku juga berjalan lancar. ️

Tidak membutuhkan waktu yang lama aku menyelesaikan mandiku, aku mengambil handuk untuk mengelap tubuhku dan melilitkan handuk itu di pinggangku sebelum keluar kamar mandi.

---

Kamar Tod

Tod Pov

Aku berjalan keluar kamar mandi dan menuju lemari pakaianku dengan handuk yang masih melilit di pinggangku.

Aku membuka lemariku dan memandangi pakaianku selama beberapa saat sampai aku memutuskan untuk memakai kemeja berwarna putih dan celana jeans yang berwarna biru muda.

Aku lalu segera berpakaian dan tidak lupa menyemprotkan parfum favoritku. Setelah itu, aku duduk di depan meja riasku untuk memakai concealer untuk menutupi lingkaran hitam di bawah mataku dan memakai make up tipis serta mengoleskan lip balm di bibirku agar tidak terlihat kering.

Setelah semuanya selesai, aku melihat tampilan diriku di depan cermin dan sudah terlihat sempurna serta tampan. ️ ☺️

Aku lalu mengambil tas dan tidak lupa memasukkan script yang aku baca semalam serta membawa koper hitam kecil yang sudah aku persiapkan semalam untuk keperluan shooting.

Aku lalu membawa koper dan tasku keluar dari dalam kamarku dan sekarang sudah jam 04.00.

Saat aku melihat jam, aku berpikir bahwa aku sepertinya tidak akan sempat untuk sarapan di rumah.

Aku berjalan keluar kamarku dan melewati kamar Jo. Aku meletakkan tas dan koperku di depan kamarnya dan membuka kamarnya.

---

Kamar Jo

Tod Pov

Clek!

Aku membuka kamarnya dan perlahan-lahan berjalan masuk ke dalam kamarnya. Aku melihat Jo masih tertidur lelap meskipun selimutnya sudah tersibak.

Aku mendekatinya dan membetulkan kembali selimutnya serta berbisik perlahan kepadanya.

"Sayang.. Phi berangkat dulu ya.. Doakan semoga semua berjalan lancar hari ini.."

Jo yang mendengar bisikanku membuka matanya sedikit dan bergumam, meskipun aku tahu dia belum sadar sepenuhnya.

"Hmm... Iya.. Hati-hati di jalan Phi.."

Jo mengatakan itu dengan suara yang terdengar serak dan matanya masih setengah terpejam.

"Iya sayang. Kamu juga jangan pergi kemana-mana hari ini. Suaramu terdengar serak dan Phi tidak ingin kamu sakit. Apakah kamu mengerti?"

Aku mengatakan hal itu dan melihat Jo menganggukkan kepalanya lalu bergumam pelan.

"Hm.."

Setelah melihat reaksinya, aku kembali berkata lagi.

"Baiklah.. Lanjutkan tidurmu lagi. Phi berangkat dulu ya.."

"Hm.."

Setelah mengatakan itu, aku lalu mengecup kening dan pipinya lalu mengusap rambutnya dengan lembut.

Aku lalu segera kembali berjalan keluar dari kamar Jo, mengambil tas serta koperku dan berjalan keluar rumah.

---

Halaman Parkir

Tod Pov

Brak!

Aku memasukkan koperku ke dalam bagasi belakang mobilku dan menutupnya. Aku lalu berjalan cepat menuju sisi kemudi, menaruh tasku dan masuk ke dalam mobilku.

Aku mulai menyalakan mobilku dan memanasinya. Aku melirik jam di tanganku yang menujukkan jam 04.15.

Setelah beberapa saat, aku mulai menjalankan mobilku meninggalkan halaman parkir rumahku.

Aku membawa mobilku menuju gedung 9naa yang sudah aku hafal letaknya karena aku sering kesana.

Tetapi.. untuk sampai ke gedung itu, aku memerlukan kira-kira 45 menit apabila jalanan sepi dan lancar. Hal ini karena rumahku berada di daerah pinggiran kota dan bukan di pusat kota.

Mobilku saat ini melaju membelah kesunyian jalanan di pagi hari dengan kecepatan sedang karena aku berpikir bahwa masih memiliki banyak waktu dan jalanan juga masih terlihat sepi. ️

---

Gedung 9naa

Tod Pov

Aku akhirnya sampai di lapangan parkir gedung 9naa pada jam 05.10.

Aku melihat halaman parkir ini masih sepi dan hanya ada beberapa mobil saja diparkir di tempat ini yang aku pikir itu adalah mobil Perusahaan.

Karena aku merasa takut terlambat di hari pertama aku shooting, aku bahkan tidak sempat sarapan di rumah tadi dan bahkan tidak memiliki pikiran untuk mampir di 7-eleven yang aku lewati tadi.

Aku sekarang merasa menyesal karena saat ini perutku berbunyi untuk minta diisi. 😣

Kryuk.. Kryuk..

Tetapi.. sebelum masuk ke dalam parkiran ini, aku sempat melihat ada kafe di seberang gedung ini yang buka 24 jam.

Hm.. apa lebih baik aku pergi ke kafe itu untuk sarapan sekarang? Sambil menunggu semua orang datang dan gedung ini dibuka? Tetapi.. aku tidak ingin pergi kesana sendirian.. 🙄

Aku bergumam sendiri kepada diriku.

Tiba-tiba.. tidak berselang lama.. mungkin sekitar 5 menit aku di dalam mobilku, aku melihat ada sorot lampu mobil lain yang baru datang dan parkir di lapangan parkir ini juga. Saat mobil itu melintasi mobilku, aku berpikir sepertinya itu adalah mobil N'Cheque.

Ow.. aku tidak menyangka bahwa N'Cheque akan datang sepagi ini juga..

Aku bergumam lalu sedikit tersenyum. Aku menjadi merasa bersemangat dan merasakan jantungku mulai berdebar-debar kencang dan ingin segera menemuinya. ️ ☺️

Tetapi.. aku kemudian terdiam dan berpikir apa yang harus aku katakan kepadanya? 🤔

Aku tidak ingin terlalu menujukkan atau terlihat sedang mencari kesempatan untuk mendekatinya atau seperti predator yang ingin memakan mangsanya. Aku harus bersikap tenang seperti senior dan junior yang baik agar bisa bekerja sama dengannya.

"Arghh.."

Bagaimana aku bisa bersikap tenang??

Aku lalu mengacak-acak rambutku. Aku tidak tahu mengapa aku bersikap seperti ini.

Aizz.. kenapa aku tiba-tiba merasa gugup seperti ini? Tenanglah Tod.. Tenang...

Aku mengatakan itu, lalu menghembuskan napasku beberapa kali agar menjadi lebih tenang. Cukup lama juga aku menenangkan diriku, sampai...

Kryuk..Kryuk..

Suara perutku berbunyi lagi untuk minta diisi. 😅

Aku lalu melirik jam tanganku lagi dan sekarang sudah jam 5.20 pagi.

Aku lalu kembali merapihkan rambutku dan juga penampilanku di kaca yang ada di dalam mobil ini. Aku bergumam..

Apa sebaiknya aku mengajaknya untuk sarapan bersama-sama denganku? Bukankah kebetulan aku belum sarapan?

Setelah berpikir seperti itu dan merasa diriku sudah kembali tenang, aku segera keluar dari mobilku dan menutupnya serta menguncinya.

Aku lalu berjalan menuju mobil N'Cheque yang terparkir agak sedikit jauh dari tempat aku memarkirkan mobilku.

Aku berjalan dengan perasaan yang sedikit berdebar-debar sampai aku merasakan sudut bibirku terangkat membentuk senyuman simpul. 😏

Setelah aku sudah sampai di dekat mobil N'Cheque, dia seperti tidak sadar akan kehadiranku.

Aku lalu berdiri di samping mobilnya dan mengetuk kaca mobilnya perlahan.

Tok.. Tok..Tok..

Aku melihat N'Cheque terlihat sedikit terkejut sebelum dia menurunkan kaca mobilnya. Aku melihat di tangannya bahwa dia sedang memegang sandwich.

Aku merasa sedikit kecewa saat melihat hal itu karena dia sedang sarapan, tetapi aku berusaha tetap tenang dan akan berusaha untuk mengajaknya sarapan bersama-sama denganku.

Fighting Tod..

Jadi saat N'Cheque menatapku, aku tersenyum dan segera menyapanya. ️

"Selamat pagi N'Cheque. Kamu datang pagi sekali hari ini. Apakah kamu sangat bersemangat untuk shooting?"

"Ah.. Selamat pagi P'Tod. Yeah.. aku memang sengaja datang pagi karena tidak mau terlambat karena kena macet. Phi sendiri kenapa sudah datang jam segini?"

"Yeah.. sama sepertimu, aku juga takut terlambat dan terkena macet di jalan. Apakah kamu sudah sarapan? Maukah kamu sarapan bersama-sama denganku?"

"Hm.. Ini aku sedang sarapan Phi.."

N'Cheque segera menujuk apa yang ada di tangannya. Aku melihat ada sebotol kopi dan sandwich yang belum dia habiskan.

"Ah.. Begitu ya? Hm.. Apakah kamu sudah membaca garis besar skripnya?"

"Sudah Phi semalam. Bagaimana dengan Phi?"

"Aku juga sudah membacanya. Hm.. bagaimana kalau kita membicarakannya sambil kamu menemani aku sarapan? Aku melihat ada kafe yang buka 24 jam di seberang jalan. Apakah kamu mau pergi?"

"Hm.. Tapi Phi.."

Aku bisa merasakan N'Cheque sedikit ragu dan ingin menolak ajakkanku, jadi sebelum dia menolaknya.. Aku berkata lagi sambil dengan nada memelas dan mata yang memohon kepadanya.

"Ayolah.. Temani Phi sarapannya.. Masa kamu tega membiarkan Phi sarapan sendiri? Phi akan mentraktir kamu.. Ok?"

"..."

Setelah aku mengatakan itu, N'Cheque terlihat terdiam seperti dia sedang menimbang-nimbang sesuatu. Aku yang menunggu jawabannya sedikit merasa cemas takut dia benar-benar menolak ajakkanku.

Tetapi setelah beberapa saat dia terdiam, aku akhirnya melihat N'Cheque menganggukkan kepalanya dan tersenyum kepadaku. ️

"Baiklah Phi, aku akan menemanimu sarapan..."

"Kalau begitu.. ayo kita pergi ke café itu sekarang. Kita masih memiliki waktu sekitar 1,5 jam-an lagi sebelum waktu yang di jadwalkan sekalian kita menikmati segelas kopi dan juga sarapan.."

"Hm... Baiklah tetapi izinkan aku akan menghabiskan ini dulu. Tunggu sebentar ya Phi.."

N'Cheque kembali menujukkan sandwichnya yang tinggal sepotong kepadaku.

"Iya.. Santai saja.."

Setelah itu, aku membiarkan dia menghabiskan sarapannya dan aku mengeluarkan ponselku untuk melihat sosial media sambil menunggunya. Tidak lama aku mendengar N'Cheque menutup pintu mobilnya.

"Ayo Phi.. Kita pergi sekarang.. Tetapi aku harus membuang ini dulu ke tempat sampah heheh.."

"Iya.. Ayo kita pergi.."

Setelah itu, kami segera berjalan bersama-sama menuju ke kafe yang aku katakan itu. Saat sedang berjalan, aku merasakan bahwa N'Cheque berusaha menjaga jarak denganku.

Hm.. mengapa Nong bersikap seperti ini? Apa aku melakukan kesalahan?

Aku memikirkan hal itu sambil berjalan menuju ke depan gedung 9naa dengan N'Cheque yang mengikutiku dari belakang.

---

Depan Gedung 9naa

Tod Pov

Karena kafe yang aku katakan tadi ada di seberang jalan. Saat ini kami sudah berdiri di luar gedung 9naa dan ketika N'Cheque berdiri di sampingku.

Grab!

Aku memberanikan diri untuk menggenggam tangannya dan menautkan jari-jari tangan kami. Saat aku melakukan hal itu, aku bisa merasakan sepertinya N'Cheque merasa terkejut.

Aku berpura-pura bersikap biasa saja dan aku memutuskan bertanya lebih dulu kepadanya.

"Ada apa Nong? Ayo kita menyeberang.."

Jika dia bertanya kepadaku mengapa aku menggenggam tangannya, maka aku akan berdalih bahwa kami akan menyeberang jalan dan aku takut dia akan tertabrak mobil. 😏

"Ah.. Tidak ada apa-apa Phi.. Hm.. Ayo.."

Ternyata dia tidak bertanya apa-apa dan
kami berdua lalu segera menyeberang jalan. Aku bisa merasakan telapak tangan N'Cheque terasa sangat hangat dan halus, membuat hatiku terasa hangat. ️

Tanpa sadar aku tersenyum simpul meskipun pandanganku tetap lurus ke depan, tetapi hatiku mulai terasa berdebar-debar. 🥰

Kami akhirnya sampai di depan kafe yang aku maksud, sebenarnya aku merasa tidak rela melepaskan tautan tangan kami.

Tetapi.. aku tidak mungkin terus menggengam tangannya, makanya dengan terpaksa aku harus melepaskannya dan kami berdua segera masuk ke dalam kafe itu.

---

Kafe Heart

Tod Pov

Cling! Cling!

"Selamat pagi dan selamat datang di Kafe Heart.."

Aku mendengar sapaan ramah dari pramuniaga yang berjaga di dalam kafe ini. Lalu kami berdua segera berdiri di depan conter untuk melihat menu.

Aku memperhatikan bahwa N'Cheque hanya berdiri diam saja di sampingku. Jadi aku kembali bertanya lagi.

"..."

"Nong.. Kamu ingin memesan apa?"

"Tidak usah Phi, Phi saja yang memesan. Aku hanya menemani Phi saja karena aku sudah sarapan tadi di dalam mobil.."

Aku merasakan N'Cheque kembali menolak tawaranku dengan halus. Tetapi aku tidak merasa putus asa dan kembali membujuknya.

"Tidak perlu sungkan, bukankah tadi Phi mengatakan akan mentraktirmu. Ayo lihat dulu dan pilih apa yang kamu inginkan.."

"Baiklah Phi, jika Phi tetap memaksa maka aku tidak akan merasa sungkan-sungkan lagi.."

Lalu kami berdua kembali terdiam dan aku melihat N'Cheque segera melihat-lihat menu yang ada di kafe ini. Aku memberikan dia waktu untuk menentukan pilihannya sebelum bertanya lagi.

"Apakah kamu sudah menemukan apa yang ingin kamu pesan, Nong?"

"Iya sudah Phi. Aku mau pesan Ice Americano dan sepotong stroberies cheese cake.."

"Apakah hanya itu saja? Tidak ingin pesan yang lain?" Tanyaku.

"Iya itu saja sudah cukup untukku, Phi. Tidak.. Terima kasih.."

"Baiklah.. Phi akan memesankannya untukmu. Kamu cari tempat duduk saja dulu dan tunggu Phi disana.."

"Hm.. Baiklah.."

N'Cheque mengatakan itu lalu segera berbalik dan berjalan untuk memilih tempat duduk.

Sedangkan aku masih berdiri di depan konter itu untuk memesan makanan kami berdua, aku memutuskan untuk membeli secangkir Espresso dan Toast Beard Smoke Beef with scramble eggs and vegetables untuk sarapanku pagi ini. Setelah itu, aku membayarnya dengan menggunakan kartu credit.

Sementara menunggu pesanan makanan kami, aku berbalik dan mengedarkan pandanganku untuk mencari di mana N'Cheque memilih tempat duduk.

Tidak berapa lama... aku menemukannya, rasanya hatiku terasa berdebar-debar lagi dibuat olehnya. Apalagi saat aku melihat ada sinar lembayung matahari yang sedang terbit menyinari tubuhnya. Dia semakin terlihat cantik dan mempesona, apalagi dengan kaos berwarna kuning yang dikenakan saat ini.


N'Cheque terlihat seperti bidadari yang turun dari khayangan, karena wajahnya terlihat berseri-seri dan memerah saat tersenyum lalu pipinya terlihat putih merona seperti buah apel yang ranum dan siap dipetik.

Aku yang memperhatikan dia dari konter ikut tersenyum. ️ ☺️

Entah sudah berapa lama aku memperhatikan dan merasa terpesona oleh keindahan dari diri N'Cheque, sampai aku merasa sedikit terkejut saat pramuniaga di konter ini sedikit menepuk lenganku dan mengatakan bahwa pesananku sudah siap.

"Khun.. Khun.. Pesanan Khun sudah siap. Selamat menikmati.."

"Ah...Iya.. Terima kasih.."

Aku lalu berbalik dan membawa nampan yang berisikan pesanan makanan kami berdua. Aku mulai berjalan menuju ke arah N'Cheque duduk.

Saat aku sedang berjalan ke arah tempat duduk kami, aku melihat N'Cheque tersenyum simpul dan terlihat sangat manis. Entah apa yang sedang dia pikirkan saat ini. ️

"Nong.. Ini pesananmu. Kenapa kamu tersenyum seperti itu?"

"Ah.. Tidak ada apa-apa Phi.."

Saat aku memangilnya, dia terlihat sedikit terkejut dan salah tingkah. Sungguh sangat imut.

"Jangan tersenyum sendiri pagi-pagi begini, itu bukanlah hal yang baik.. Ini makanan dan minuman yang kamu pesan.."

Aku lalu segera menata makanan dan minuman yang dipesan oleh N'Cheque di depannya.

"Terima kasih Phi. Heheheheh.."

Dia mengatakan itu dan tersenyum. ️

Aku merasakan bahwa aku sepertinya sudah terjerat oleh pesona pria manis yang ada didepanku ini, batinku.

Untuk menghindari rasa canggung diantara kami berdua, aku lalu segera mengalihkan pembicaraan.

"Ayo kita segera sarapan sambil membicarakan skrip kita.."

"Hm.. Iya Phi. Selamat makan dan apa yang ingin Phi bicarakan denganku tentang skrip kita?"

Aku memperhatikan N'Cheque sambil menyeruput espresso milikku sedikit demi sedikit karena masih panas. Lalu mataku tertuju kepada sepotong strawberry cheese cake yang ada di hadapan N'Cheque yang mulai dia potong kecil lalu memakannya.

Ekspersi N'Cheque terlihat seperti anak kecil yang mendapatkan kue yang dia suka dan sangat manis serta terlihat gembira saat dia memasukkan cake itu kedalam mulutnya. ️

"Hm.. Cake ini benar-benar sangat enak dan aku sangat menyukainya.."

"Benarkah seenak itu?"

Aku bertanya sambil tersenyum kepadanya. ☺️

"Hm.. Iya benar Phi. Apakah Phi ingin mencobanya? Sebentar aku potongkan untuk Phi.."

Aku melihat N'Cheque memotong cake itu lagi lalu menyodorkan sendok yang ada potongan cake itu ke depan mulutku tanpa merasa malu di lihat oleh orang lain sambil tersenyum. ️

Aku yang terpesona dengan senyumannya segera terdiam. Aku lalu menatap sendok yang dia sodorkan di depan mulutku dan wajahnya secara bergantian karena tidak pernah ada yang melakukan hal seperti ini sebelumnya denganku. Jo juga tidak pernah melakukan hal manis seperti ini selama menjalin hubungan denganku.

Saat aku sedang memikirkan hal itu, aku kembali mendengar N'Cheque berbicara lagi.

"Ayo Phi.. Buka mulutmu jangan ragu-ragu. Aku jamin rasanya enak. Aku tidak berbohong.."

Setelah aku mendengar dia mengatakan hal itu, aku segera mendekatkan wajahku dan membuka mulutku untuk memakan cake itu. Wajahku saat ini terasa sedikit memanas karena merasa malu.

Nyam.. Nyam..Nyam..

Aku mengunyah cake itu beberapa saat untuk merasakan apa yang dikatakan oleh N'Cheque.

"Bagaimana Phi rasanya? Enak bukan?"

N'Cheque bertanya kepadaku karena aku masih diam saja sambil menguyah cake itu. Dia menatapku dengan tatapan seperti mata Kugy yang sedang memohon kepadaku dan sangat imut.🥺

Kugy adalah kucing kesayanganku.

"Hmm.. Iya sangat enak.. Apakah kamu ingin memesannya lagi?"

Sebenarnya menurutku rasa cake ini biasa saja atau mungkin karena aku yang tidak menyukai makanan manis makanya terasa biasa saja.

Tetapi demi melihat senyuman bahagia yang terpancar di wajah N'Cheque, aku mengatakan bahwa cake ini enak.

"Ah.. Tidak Phi. Cake ini saja belum habis aku makan hehe.. Jadi kita akan membicarakan skrip kita yang bagian mana Phi?"

N'Cheque mengatakan itu sambil menggigit sendok yang bekas bibirku dan dia terlihat sangat manis. Aku memperhatikannya sambil memotong-motong toast breadku agar mudah dimakan.

"Hm.. Menurutmu setelah kamu membaca skrip kita, Bagian mana yang menurutmu paling sulit untuk kamu lakukan?"

Aku bertanya dan memperhatikan perubahan raut wajahnya. Tidak lama aku mendengar N'Cheque terbatuk-batuk karena tersedak minuman yang sedang dia minum.

"Huk.. Huk.. Huk.."

"Kamu kenapa? Makan dan minum pelan-pelan saja.. Tidak ada yang akan mau mengambilnya.."

Aku mengatakan itu sambil bercanda dan..

Sret!

Entah mengapa tanganku segera terangkat dan bergerak sendiri untuk menyeka sudut bibirnya. Aku menyeka dengan ibu jariku dan seolah-olah ada perasaan yang mengganjal jika aku tidak melakukannya.

"Hm.. Terima kasih Phi.." ucapnya.

"Iya.. Kamu makan seperti anak kecil saja. Sangat lucu... Lalu apa jawaban atas pertanyaanku tadi? Bagian mana yang terasa sulit bagimu?"

N'Cheque yang terlihat gugup sangat terlihat lucu dan menggemaskan bagiku. ️

"Uhm.. Menurutku yang paling sulit bagian NC Phi.. Aku tidak pernah melakukannya, jadi aku tidak tahu bagaimana cara menggambarkan perasaannya.." ucapnya.

Saat mendengar perkataannya itu, entah apa yang merasuki diriku, sehingga aku kembali ingin menggodanya.

"Oh...Bagian NC.. Apakah kamu ingin Phi mengajarimu?"

Aku mengatakan hal itu dengan terus terang.

"Hah? Maksud Phi?"

Aku melihat N'Cheque bertanya dengan mata terbelalak dan mulut yang terbuka.

"Yeah.. Maksudku, aku mengajari kamu bagaimana cara menggambarkan perasaannya atau kamu mau mempraktekannya benaran denganku?"

Aku kembali menggodanya karena N'Cheque sangat menggemaskan saat dia merasa malu.

"Hah?!"

N'Cheque hanya bisa mengatakan itu dan ekspersi wajahnya sama seperti tadi.

Aku yang merasa sudah tidak tahan melihat ekspersi wajahnya yang sangat lucu itu, akhirnya tertawa terbahak-bahak. Menggodanya ternyata sangat menyenangkan dan dia bisa menjadi mood boosterku pagi ini. 🤣

"Hahahaha.. Mengapa ekspersi wajahmu sangat menggemaskan seperti itu, Nong? Phi hanya bercanda ahahah.. Baiklah.. Aku akan memberikan sedikit tips kepadamu, saat melakukan NC, kita tidak perlu banyak berpikir dan ikuti saja kata hati kita maka hasilnya akan terlihat natural. Kamu percaya pada perkataan Phi bukan?"

"Benarkah itu Phi? Iya aku percaya Phi. P'Tod kan sudah lebih senior dari aku di dunia ini jadi pastinya sudah mempunyai lebih banyak pengalaman tentang hal seperti ini heheh.." sahutnya.

"Hahaha.. Kamu bisa saja. Aku juga baru pertama kali beradegan NC dengan sesama pria. Tetapi kalau kamu mempercayai aku, bukankah akan lebih baik. Jadi nanti pada saat kita melakukan adegan NC biarkan aku yang memulainya dan kamu hanya tinggal mengikutinya saja ok?" ucapku memberi arahan.

"Ok Phi.." sahutnya.

"Apakah ada lagi yang menurutmu sulit?" aku kembali bertanya.

"Untuk sementara itu saja Phi.." jawabnya.

"Baiklah, jika kamu merasakan kesulitan dalam akting kamu bisa mengatakannya kepadaku dan aku akan membantumu. Bagaimana?" aku menawarkan bantuan.

"Baiklah Phi.. Terima kasih.." sahutnya.

"Iya sama-sama. Lalu bolehkah Phi meminta nomor ponselmu dan media sosialmu agar kita mudah berhubungan.." ucapku karena ingin mengetahui lebih dalam tentang dirinya.

"Ah.. Iya boleh Phi.." dia mengiyakan permintaan ku.

Setelah itu, kami berdua bertukar nomor ponsel dan saling memfollow akun media sosial lalu kembali melanjutkan sarapan kami.

Aku mulai memakan sedikit demi sedikit toast bread with scramble eggs pesananku yang ternyata enak.

Aku menikmati sarapanku dengan menikmati keadaan di luar café ini yang masih sangat asri dan di dalam café ini penataan interiornya juga sangat baik. ️

Tanpa sengaja, aku mengalihkan kembali pandanganku untuk menatap N'Cheque. Aku melihat raut wajahnya berubah dan terlihat sedih lagi. Jadi aku memutuskan untuk bertanya kepadanya.

"Nong.. Nong Cheque.."

"Iya.. Ada apa Phi?"

"Kenapa wajahmu terlihat sedih? Ada apa?" Tanyaku.

"Hah? Benarkah Phi? Tidak ada apa-apa Phi.. hehe.."

Dia mengatakan itu sambil tertawa kecil dan aku tahu dia sedang menyembunyikan sesuatu dariku, tetapi aku tidak mau bertanya lebih lanjut.

Kami lalu kembali terdiam dan menghabiskan sarapan kami. Setelah semua sudah habis, kami memutuskan untuk segera kembali ke gedung 9naa.

---

9naa Production House

Jam 06.30

Tod Pov

Saat ini kami berdua sudah kembali lagi ke gedung 9naa. Aku melihat gedung itu sudah dibuka, kami memutuskan untuk segera masuk kedalam gedung itu.

Di lobi gedung itu sudah cukup ramai dengan para cast VITS yang sudah terlihat berdatangan. Aku lalu melihat kedua sahabatku Ton dan Max sudah datang, mereka terlihat sedang duduk dan berbicara di bagian kiri sofa yang ada di hall ini.

Aku lalu menatap N'Cheque yang masih berdiri di sampingku dan berkata kepadanya, sebelum aku berjalan untuk menemui kedua sahabatku itu.

"N'Cheque.. Phi mau pergi kesana dulu ya. Phi mau menyapa Ton dan Max.."

Setelah aku mengatakan itu, aku melihat N'Cheque hanya menganggukkan kepalanya dan tersenyum. ️

Aku lalu segera berjalan untuk menghampiri kedua sahabatku. Saat aku datang, Ton segera menyapaku.

"Hei Tod.. Kamu dari mana saja? Kami melihat mobilmu tetapi tidak melihatmu dari tadi disini.."

"Oh.. Tadi aku habis sarapan di kafe seberang jalan ini. Kafenya sangat esthetic dan makanannya juga lumayan enak.."

"Owh.. Dengan siapa kamu sarapan tadi? Aku melihat kamu datang bersama-sama dengan N'Cheque.."

Ton menanyakan itu dengan mukanya yang terlihat menggodaku.

"Yeah.. Aku habis mengajaknya sarapan bersama-sama denganku tadi. Biasalah seperti senior yang mengajak juniornya sarapan bersama-sama.."

Aku mengatakan itu sambil menggaruk tengkukku yang tidak gatal untuk menutupi rasa malu yang aku rasakan karena tertangkap basah oleh Ton.

"Hm.. Benarkah hanya sebatas Senior dan Junior saja?"

Ton bertanya lagi sambil melirik ke arah Max yang terlihat hanya tersenyum saja mendengar pembicaraan kami. ️

"Iya benar.. Sudahlah jangan menggodaku lagi.."

"Aku tidak sedang menggodamu. Aku hanya ingin mengingatkanmu saja bahwa kamu sudah memiliki pacar, yaitu N'Jo. Jangan mencoba-coba untuk bermain api karena itu sangat berbahaya, Tod.."

Ton mengatakan itu dan memberikan aku nasihat.

"Iya.. Iya.. Aku tahu.."

Aku mengatakan itu, lalu memandang N'Cheque yang saat ini sedang berdiri dan berbincang-bincang dengan pemeran BaiTong. Aku melihatnya tertawa dan hal itu membuat aku tersenyum juga.

"☺️"

"Apa yang membuatmu tiba-tiba tersenyum sendiri seperti itu, Tod?" Tanya Ton lagi.

Tetapi.. sebelum aku sempat menjawab pertanyaan Ton, kami mendengar suara P'Bear melalui pengeras suara.

"Nong.. Nong.. Tolong semuanya berkumpul di tengah-tengah lobi ini. Sebentar lagi kita akan melakukan beefing singkat sebelum memulai shooting.."

Saat mendengar pengumuman itu, aku melirik jam tanganku dan sekarang sudah jam 06.40.

Tidak lama.. P'Kapper dan P'Bear selaku director VITS memberikan pengarahan singkat kepada kami semua dan pembagian kelompok untuk ruang make up.

Karena jadwalku dan N'Cheque sangat padat hari ini, kami dipanggilkan khusus penata rias untuk kami karena kami harus segera shooting dan kami adalah pemeran utamanya.

Kami selesai di dandani sekitar jam 07.30.

---

Setelah itu, kami harus pergi ke beberapa tempat untuk shooting teaser Venus in The Sky, yaitu Kafe Heart, 7-eleven, rumah Sky dan rumah Venus. Tidak semua lokasi shooting kami dekat dengan gedung 9naa, kami juga perlu pergi dengan menggunakan mobil Van Perusahaan untuk bisa ke lokasi-lokasi yang cukup jauh dari gedung 9naa.

---

Jam 08.00

Shooting Beginning

Tod Pov

Kafe Heart

Shooting pertama kami lakukan di Kafe Heart. Kafe yang aku kunjungi bersama N'Cheque tadi pagi untuk sarapan. Kami akan shooting di tempat ini dulu karena kafe ini paling dekat dengan gedung 9naa karena hanya tinggal menyebarang jalan.

Di kafe ini, kami hanya perlu mengambil shoot sekali saja, yaitu saat Venus dan BaiTong yang sedang istirahat siang memesan makanan di kafe ini, lalu mereka bertemu dengan Sky dan TongKla yang juga makan di kafe ini.

Lalu saat melihat TongKla yang merupakan pacarnya, BaiTong meminta Venus untuk tukeran tempat duduk dengan pacarnya karena dia ingin makan berdua dengan pacarnya, sehingga Venus harus duduk dan makan bersama-sama denganku. ️

Yeah.. Ini adalah awal kisah Sky bertemu dan kenal dengan Venus.

Pada awal-awal shooting, aku bisa melihat dan merasakan bahwa N'Cheque masih terlihat gugup. Tetapi.. dia berusaha untuk tetap terlihat professional. ️

Lalu setelah beberapa kali take, akhirnya N'Cheque bisa menyelesaikan adegan itu dengan sangat baik.

--

Jam 10.00

7-Eleven

Tempat kedua kami shooting adalah 7-eleven. Jarak antara 7-eleven dan 9naa membutuhkan waktu sekitar 15 menit jika naik mobil dan 45 menit jika kami berjalan kaki. Jadi aku, N'Cheque dan Ton harus naik mobil Van Perusahaan untuk menghemat waktu dan shooting di tempat itu.

Ah.. Ton sahabatku adalah pemeran Janus yang merupakan Phi dari Venus.

Untuk di 7-eleven kami melakukan shooting saat Venus pertama kali bertemu lagi setelah Venus menghilang selama 3 tahun dari kehidupan Sky. Lalu aku harus shooting dengan Janus untuk menanyakan keberaan Venus karena aku sangat ingin bertemu dengannya.

Shooting di 7-eleven juga berjalan dengan lancar dan tidak membutuhkan take yang berulang-ulang.

Setelah itu, kami harus pergi ke rumah yang akan digunakan Sky. Kami pergi ke sana sudah sekitar jam 12.30 setelah kami makan siang.

---

Jam 12.45

Di dalam mobil Van Perusahaan

Tod Pov

Entah kenapa.. Aku selalu ingin duduk di sebelah N'Cheque.

Bahkan saat kami akan pergi dengan mobil Van Perusahaan, aku menunggu N'Cheque masuk duluan ke dalam mobil, aku melihat dia memilih duduk di dekat jendela di bagian belakang Van ini, tidak lama aku segera masuk mengikutinya dan memilih duduk disebelahnya.

Aku membiarkan para cast lain duduk di bagian depan van ini dan membiarkan aku dan N'Cheque duduk di belakang berdua saja. ️

Saat aku duduk disebelahnya, aku melihat N'Cheque sedikit terkejut dan aku hanya tersenyum saat dia menatapku. ️

Dia terlihat membalas senyumanku tanpa mengatakan apapun. Aku lalu melihat N'Cheque mengalihkan pandangannya ke luar jendela dan tidak lama dia terlihat menguap. Mungkin dia merasa lelah karena ini adalah shooting pertamanya dan kami harus shooting tanpa istirahat yang berarti hanya 5-10 menit istirahat langsung lanjut shooting lagi.

Tidak berapa lama, mobil van ini mulai perlahan berjalan dan meninggalkan gedung 9naa menuju ke tempat shooting kami selanjunya.

Saat mobil mulai berjalan, aku melihat ke samping dan melihat N'Cheque terlihat sudah tertidur dengan kepala yang bersandar di jendela dan terantuk-antuk jendela beberapa kali.

Saat aku berpikir bahwa posisi tidur N'Cheque terlihat tidak nyaman, maka aku perlahan-lahan memindahkan kepalanya untuk bersandar ke atas bahuku.

Saat aku memindahkan kepalanya, aku mendengar N'Cheque sedikit bergumam pelan.

"Uhm.."

Lalu setelah kepalanya bersandar di bahuku, aku melihat dia seperti mencari posisi yang nyaman dan lengannya secara refleks memeluk lenganku setelah dia bergerak-gerak beberapa kali lalu kembali diam setelah mendapatkan posisi yang nyaman.

Aku hanya bisa tersenyum saat melihat tingkahnya yang sangat manis ini dan memeluk lenganku dengan erat.

Srek!

Aku mengusap rambutnya dengan lembut dan mencium keningnya.

Cup.. 😘

Aku dapat mendengar suara napasnya yang lembut serta dengkuran tipis keluar dari mulutnya. Bulu matanya terlihat lentik saat dia memejamkan matanya dan rambutnya sangat harum tercium samar di hidungku. Bibirnya juga terlihat sangat menggiurkan berwarna pink pucat sungguh menggoda.

Saat aku memandanginya, aku merasakan jantungku mulai terasa berdebar-debar dengan kencang. Untuk menutupi apa yang aku rasakan, aku mengalihkan perhatianku dengan membuka ponselku.
Aku melihat aku mempunyai satu pesan dari Jo yang belum aku baca, maka aku membukanya.

Jo

Semangat kerjanya hari ini Phi!!

Tod

Terima kasih sayangku.. Jangan pergi kemana-mana dan ingat istriahat di rumah saja hari ini.

Lalu setelah membalas pesan Line dari Jo, aku membuka Instagram untuk melihat postingan N'Cheque.

Posting N'Cheque semua terlihat menggemaskan dan cantik. Banyak foto yang dia posting yang menujukkan bahwa dia pernah ke Jepang, Korea, Amerika dan masih banyak tempat yang lain. N'Cheque benar-benar terlihat manis dan juga tampan. ️

Lalu saat aku sedang asyik melihat-lihat posting di Instagram Nong, aku merasakan bahwa mobil ini sudah sampai di tempat lokasi shooting kami selanjutnya.

Aku melihat semua orang yang ada di dalam mobil Van ini mulai turun satu per satu meninggalkan aku dan N'Cheque hanya berdua saja. Aku melihat Nong masih terlihat tidur dengan nyenyak di atas pundakku sambil memeluk lenganku.

Aku sebenarnya tidak ingin membangunkannya karena merasa kasihan bahwa Nong pasti merasa sangat lelah, tetapi kami harus melanjutkan shooting hari ini.

Jadi aku dengan berat hati mulai menepuk-nepuk pipinya dengan lembut untuk membangunkannya.

Puk.. Puk..Puk..

"N'Cheque.. N'Cheque.. Ayo bangun Nong.. Kita sudah sampai di lokasi shooting.."

"Hmm.."

Dia malah hanya bergumam dan kembali menyamankan posisi kepalanya diatas pundakku dan semakin erat memeluk lenganku. Aku rasanya sangat ingin menggodanya.

"N'Cheque.. Ayo bangun.. atau kamu ingin Phi cium baru kamu mau bangun?"

Aku mengatakan perkataan itu sambil tersenyum, tetapi sebenarnya jantungku berdebar-debar dengan keras.

Perlahan-lahan.. aku melihat N'Cheque mulai membuka matanya karena mendengarkan perkataanku itu, dia mengusap matanya dan mendongakkan kepalanya ke arahku sehingga wajah kami berdua sangat dekat mungkin jika aku bergerak sedikit kami benar-benar akan berciuman..

"Ugh.."

Dia sedikit meregangkan badannya meskipun kepala dan tangannya tetap masih membuat aku tidak bisa bergerak. Dia sepertinya masih setengah sadar.

Tetapi.. setelah kesadarannya mulai pulih.. aku melihat dia terkejut karena melihat keadannya saat ini. Kepalanya masih bersandar di atas bahuku serta lengannya masih memeluk lenganku dan aku melihat wajahnya mulai memerah.
Akh.. Kenapa N'Cheque yang baru bangun tidur sungguh terlihat menggemaskan.. Membuat hatiku kembali berdebar-debar seperti ini.

Untuk menghilangkan rasa kecanggungan di atara kami berdua, aku segera berbicara dan sedikit menggerakan bahuku.

"Ouih.. Pegalnya bahuku. Apakah sangat nyaman tidur di pundakku, Nong? Sampai-sampai kamu tidak ingin bangun dari tidurmu? Hehehe.."

"Ah.. Maafkan aku Phi.. Aku benar-benar tidak sadar. Apakah bahumu terasa sakit Phi? Perlukah aku pijat sebentar?"

Aku mendengar N'Cheque mengatakan itu dan terlihat merasa bersalah sambil menundukkan kepalanya. Aku menjadi tidak tega untuk terus mengusilinya karena melihat dia sepertinya akan menangis.

"Hahaha.. Tidak perlu Nong.. Aku hanya bercanda. Ayo kita segera keluar dari mobil ini. Lihatlah semua orang sudah tidak ada di dalam mobil.."

Aku mengatakan hal itu agar membuatnya kembali tenang dan tidak bersedih, tetapi.. sebenarnya aku merasa senang karena memiliki sedikit waktu berduaan saja dengannya seperti ini.

"Ah.. Iya Phi.. Hm.. Terima kasih Phi sudah meminjamkan bahu dan lenganmu saat aku tidur tadi. Bahumu dan lenganmu sangat nyaman.."

Aku mendengar N'Cheque mengatakan hal itu dan kalimat di akhirnya dia ucapkan sedikit pelan sehingga membuat aku sempat terdiam dan berdebar-debar beberapa saat.

"Hm.. Iya Nong. Ayo.."

Setelah itu, aku segera turun dan diikuti oleh N'Cheque. Kami berdua sempat meregangkan badan sedikit sebelum berjalan ke lokasi shooting dan memulai shooting lagi.

---

Rumah Sky

Tod Pov

Kami sampai di lokasi shooting yang akan di jadikan 'Rumah Sky' sekitar jam 13.30.

Shooting di 'Rumah Sky' ada beberapa adegan yang harus kami ambil dan P'Bear mengatakan mungkin kami akan shooting di sini sampai jam 8-9 malam karena ada adegan yang harus diambil saat menjelang malam.

Kami lalu bersiap-siap untuk shooting kembali.

Pertama-tama, kami harus shooting di dalam kamar Sky bersama-sama dengan BaiTong dan TongKla.

Di dalam kamar Sky, ceritanya kami sedang makan mie bersama-sama dan aku memberikan pangsitku kepada Vee, tetapi Vee tidak mau sehingga kami sedikit saling menggoda sampai BaiTong dan TongKla yang memperhatikan tingkah kami menggoda kami berdua dan membuat Venus merasa malu ️
Adegan ke dua kami ambil di ruang tengah 'Rumah Sky' yaitu di ruangan yang ada TV nya.

Kali ini hanya Sky dan Venus yang ada disini karena kami harus berpura-pura bermain game dan saling berebutan stick game karena tidak mau ada yang mengalah.

Sungguh menyenangkan adegan ini dan membuat aku seperti sangat dekat dengan N'Cheque karena di agenda ini, aku bisa berimprovisasi dengan mendorong tubuh N'Cheque ke arah pangkuanku dan aku memeluk pinggangnya dari belakang.

Lalu adegan ketiga, masih hanya kami berdua yang shooting dan kali ini kami shooting kembali di dalam kamar Sky.
Adegan kali ini, Sky dan Venus ada di atas tempat tidur dan harus saling menggunting kuku kaki satu sama lain. Lalu Sky tidak sengaja salah menggunting kaki Venus, sehingga Venus menendang Sky dan akhirnya Venus dan Sky saling bergulat.

Sebenarnya di adegan ini.. aku sedikit merasa gemetar saat harus memegang dan menggunting kuku kaki N'Cheque karena telapak kakinya terasa sangat mulus dan lembut.

Ketiga adegan itu kami lakukan sampai sekitar jam 17.30 karena ada beberapa adegan yang menurut P'Bear kurang terlihat natural sehingga kami harus melakukan beberapa Re-Take sebelum P'Bear merasa puas dengan hasilnya. ️

Sebelum kami pindah ke lokasi shooting berikutnya, masih ada adegan yang terakhir harus kami lakukan di tempat ini.

Saat dimana Venus harus membawa Sky kembali ke kamarnya karena Sky sedikit mabuk karena merayakan kelulusan Vee dan di saat ini juga Vee menyatakan perasannya kepada Sky tetapi di tolak sehingga Sky di tinggal oleh Vee. Sejak itu Sky tidak pernah bertemu dengan Vee lagi selama 3 tahun.

Untuk adegan terakhir ini, diriku sebenarnya merasa sangat siap meskipun hatiku terasa sedikit berdebar-debar karena ini adalah pertama kalinya aku akan merasakan bibir N'Cheque yang terlihat lembut dan menggiurkan.

Sebelum kami mulai shooting adegan terakhir ini, kami diberi waktu untuk beristirahat sekitar 30 menit untuk makan dan lain-lainnya. Adegan ini akan diambil jam 18.00 agar terlihat malam karena tidak mungkin kami shooting mabuk tetapi langit masih terang bukan?

Saat aku duduk di sofa yang ada di luar kamar Sky dan N'Cheque juga duduk di sampingku. Kami saat ini sedang membaca ulang skrip yang akan kami lakukan sebentar lagi, sampai aku mendengar suara P'Bear yang saat ini berdiri di depan kami berdua.

"N'Cheque dan N'Tod, untuk adegan terakhir di rumah ini, tolong lakukan sebaik-baiknya, ok?"

"Ok Phi.."

Saat mendengar perkataan P'Bear, aku dan N'Cheque segera menjawab serempak.

"Baiklah.. Nanti ketika aku memberikan aba-aba kepada kalian untuk Standby dan mengatakan Rolling Action kalian harus segera berakting karena kita masih mempunyai beberapa adengan lagi di tempat lain sebelum shooting ini berakhir.."

"Iya Phi.."

Ketika aku mengatakan itu, kali ini N'Cheque hanya menganggukkan kepalanya saja.

Selang 10 menit kemudian..

"N'Cheque.. N'Tod.. Please Standby di posisi kalian masing-masing.."

"Yap Phi.. Kami sudah siap.."

"Ok.. Rolling Action.."

---

Kamar Sky

"Lalala... Mari kita bersenang-senang.. Hahaha.."

"Ouih.. Kenapa kamu berat sekali, Ky.. Berjalanlah dengan benar dan hati-hati.."

Kami saat ini sudah berada di dalam kamar dan Vee sedang menopang tubuhku yang mabuk. Kami lalu berdua terjatuh di atas tempat tidur.

Bruk!

Saat kami terjatuh ke atas tempat tidur, tanpa sengaja kepalaku menghantam bagian kepala tempat tidur dengan keras sehingga aku berteriak dengan keras.

"Arrghh!!"

---

"Cut.. Cut.. N'Tod apakah kamu tidak apa-apa?"

Setelah mendengar teriakkan kesakitanku, P'Bear mengatakan cut dan segera menghampiriku yang sedang memegangi kepalaku.

"Arghh.. Sakit Phi.."

Aku mengatakan itu dan P'Bear segera memeriksa keadaan kepalaku, tetapi untung saja tidak terluka meskipun terasa sakit dan nyut-nyutan.

Saat kepalaku di periksa, aku tidak melepaskan genggaman tanganku yang masih menggengam tangan N'Cheque. Dia seperti merasa bersalah dengan menundukkan kepalanya, tetapi aku tersenyum kepadanya untuk menenangkan dia dan mengatakan kepadanya.

"Tidak perlu merasa bersalah dan khawatir Nong. Phi baik-baik saja.."

"Hmm.. Maafkan aku Phi.."

Aku mendengar N'Cheque mengatakan itu dengan suara yang terdengar lirih. Sehingga aku semakin mempererat genggaman tanganku untuk menenangkan dia. Aku merasakan N'Cheque membalas genggaman tanganku.

Lalu kami kembali melanjutkan Shooting lagi.

"Ok.. Semuanya kembali Ready di posisi masing-masing... Rolling Action.."

---

Saat ini posisi kami adalah.. Aku sedang tidur di atas kasur dengan Vee yang berada di atas tubuhku dan aku memeluk tubuh Vee dengan erat.

"Kenapa kamu sangat wangi sekali Vee.."

".. kamu sangat suka mengatakan seperti ini padaku, Ky.."

"Mengatakan apa? Aku tidak sering berbuat dan mengatakan hal ini. Aku hanya sedikit mabuk karena merayakan kelulusanmu. Tetapi sial!! Aku masih harus berkuliah 2 tahun lagi.. Ayo belajar lagi bersama-sama denganku, Vee. Aku ingin mempunyai teman dan masih ingin bersama-sama denganmu.."

"Tetapi.. aku tidak ingin bersama-sama denganmu lagi, Ky..."

"Ouih.. Kenapa?"

Aku mengatakan itu dan semakin mempererat pelukkan di tubuh Vee, aku juga mengangkat kakiku ke atas pinggang Vee agar dia tidak bisa bergerak kemana-mana atau menjauhiku.

"Kamu.. sangat suka membuat aku berpikir terlalu jauh, Ky. Sampai saat ini, aku sebenarnya sudah tidak ingin berada di sisimu lagi..."

"..."

Setelah mendengar Vee mengatakan itu, kami berdua terdiam beberapa saat, saling memandang sampai aku melihat Vee menggigit bibirnya.

"Jangan menggigit bibirmu seperti itu Vee.."

"Aku menyukaimu, Ky.."

"Aku tahu.. Aku ini tampan dan imut serta keren, pasti disukai oleh banyak orang. Tetapi kamu.. jangan menggodaku lagi. Aku tidak akan tertipu denganmu.."

"Aku sungguh-sungguh menyukaimu. Suka seperti seorang gadis yang menyukai pria.."

"..."

Aku kembali terdiam beberapa saat dan tidak lama melihat Vee mulai membungkukkan badannya dan mendekatkan wajahnya ke arahku.

Cup 😘

Vee mengecup bibirku bagian atas dengan lembut dan aku pun segera membalas kecupan bibirnya dengan lembut juga.

"Uhm.. Uh.."

Aku mulai mendengar suara erangan lembut keluar dari bibir Vee yang tertahan bibirku. Kami mulai menikmati lumatan demi lumatan yang kami lakukan satu sama lain. Sampai.. tiba-tiba Vee menghentikan ciuman kami dan sedikit menjauhkan dirinya dari tubuhku. Tetapi.. aku masih memeluk pinggangnya dengan erat dan tidak mau melepaskannya.

Yeah.. aku berpikir tadi kami berciuman selama kurang lebih 3 menit.

Vee lalu kembali menatap mataku sampai aku berbicara lagi..

"Tetapi.. aku merasa.. Aku menyukaimu seperti seorang teman.."

"..."

Saat mendengar perkataanku, Vee lalu berusaha untuk melepaskan diri dari pelukanku dan setelah aku melepaskan tanganku dari tubuhnya, dia duduk di pinggir tempat tidur.

"Menyukaiku seperti seorang teman,hah? Teman macam mana yang akan berbuat hal seperti yang kita lakukan selama ini?"

Setelah aku mendengar perkataan Vee, aku segera bangun dan duduk di dekatnya sambil memeluk tubuhnya.

"Maafkan aku Vee..."

"Kamu tidak perlu meminta maaf kepadaku, Ky. Kita tadi hanya berciuman saja. Kamu tidak pernah mempedulikan perasaanku. Kamu hanya selalu suka melakukan segala sesuatu seenaknya saja.."

"Melakukan apa yang aku suka seenaknya? Aku selalu sangat peduli dan sayang kepadamu, Vee. Tetapi...."

"Lepaskan aku!"

Vee mencoba membebaskan dirinya dari pelukanku, tetapi aku tidak mau melepaskannya dan memeluknya semakin erat.

"Tidak mau.. Kita seperti biasa saja bukankah sudah cukup baik? Ayo tetap berteman.."

"Haha.. Teman? Apakah kamu memperlakukan semua temanmu seperti ini?"

"Bukan seperti itu.. Tetapi.. aku ingin kita tetap seperti ini dan tidak berubah.. Maafkan aku Vee..."

"Tetap sama dan tidak berubah? Kita sudah tidak bisa lagi menjadi teman seperti biasanya lagi, ky.."

Vee melepaskan tanganku dengan paksa dan bangkit berdiri lalu segera berjalan menuju ke arah pintu kamarku, meskipun aku terus berteriak agar dia tidak pergi.. Namun Vee tidak mendengarkan perkataanku.

"Tidak.. Jangan Pergi Vee.. Vee..Vee.."

Brak!

Venus yang merasa terluka oleh perkataanku langsung pergi meninggalkan aku tanpa mau memandangku lagi dan membanting pintu kamarku. Sedangkan aku masih terduduk di atas tempat tidurku, meremas rambutku karena merasa frustasi dengan semua ini.

Argghh!!

Aku merasa menyesal dengan apa yang baru saja aku katakan kepada Vee dan sudah melukai perasaannya sehingga dia meninggalkan aku.

---

"Ok.. Cut!! Bagus sekali N'Cheque dan N'Tod. Akting kalian sungguh keren.."

Aku mendengar suara P'Bear memuji kami berdua. Aku hanya bisa tersenyum simpul saat mendengarnya. 🙂

Sebenarnya.. hm.. saat kami berciuman tadi, aku mencoba untuk membayangkan bahwa aku sedang berciuman mesra dengan Jo, tetapi aku tidak bisa.

Aku menjadi merasa sedikit bersalah kepada Jo karena sedikit melupakannya.

Jo.. maafkan Phi..

Aku hanya bisa mengatakan hal itu di dalam hatiku sambil meraba bibirku yang masih terasa lembab. Aku memikirkan bibir N'Cheque yang terasa lembut dan manis. Rasanya masih terasa membekas di dalam bibirku dan ingatanku.

Saat kami berciuman tadi, aku sempat membuka mataku sedikit untuk melihat ekspersi wajah N'Cheque. Aku melihat dia menikmati ciuman kami dan lalu aku memejamkan mataku untuk menikmatinya juga.

Saat mencium bibirnya dan tubuhnya aku peluk dengan erat, juniorku sedikit terbangun karena juniorku sempat bergesekan dengan juniornya saat tubuh kami bergerak ke kiri dan ke kanan saat berciuman.

Aku masih duduk di atas tempat tidur dan memikirkan semua hal itu dan apa yang aku rasakan saat ini. Aku mulai bertanya-tanya kepada diriku sendiri.

Bagaimana mungkin aku bisa merasakan perasaan ini kepada N'Cheque? Apakah ini adalah cinta atau hanya aku terbawa nafsu saat menjadi Sky?

Aku sedikit merasa bingung dengan apa yang aku rasakan karena aku dan N'Cheque baru bertemu beberapa hari yang lalu...

Apa iya aku langsung jatuh cinta kepadanya?

Yeah.. aku mengakui bahwa sudah lama tidak 'making love' dengan Jo karena kesibukan kami masing-masing. Tetapi..

Apakah mungkin hanya berpelukan erat dan berciuman saja bisa membuat juniorku terbangun? Biasanya aku tidak pernah seperti ini.

Aku kemudian menatap ke daerah selangkanganku yang saat ini terlihat sedikit menggembung dan meminta untuk dipuaskan sambil sedikit tersenyum. ☺️

Tetapi aku merasa terkejut saat mendengar suara P'Bear yang tiba-tiba ada di dekatku.

"Oui.. N'Tod kenapa kamu senyum-senyum sendiri?"

Pemikiran yang sedang aku pikirkan segara buyar saat mendengar pertanyaan P'Bear. Aku lalu menjawabnya dengan sedikit terbata-bata.

"Ah.. Tidak ada apa-apa Phi. Hm.. Phi.. Hm.. bolehkah aku.."

"Yak!! N'Tod kalau kamu ingin berbicara katakan saja secara langsung tidak usah berbicara terbata-bata seperti itu.."

"Heeh.. Maafkan aku Phi. Aku hanya ingin mengatakan bolehkah aku izin pergi ke kamar mandi sekarang?"

Aku mengatakan itu sambil tersenyum dan berusaha untuk menarik kemeja yang aku pakai untuk menutupi daerah selangkanganku. Hal ini agar P'Bear atau yang lain tidak menyadari bahwa selangkanganku sudah menggembung.

Aku berpikir bahwa aku harus mengurus juniorku dulu sebelum kami pindah ke lokasi berikutnya karena kalau tidak akan terasa sangat sakit dan mengganjal atau lebih parahnya aku bisa saja 'memakan' N'Cheque saat kami shooting nanti.

"Iya.. Pergilah dan jangan lama-lama karena kita harus berpindah lokasi lagi.."

"Baiklah Phi.."

Aku lalu segera pergi ke kamar mandi dan mengurus juniorku yang sudah terbangun. Aku membutuhkan waktu 15 menit di dalam kamar mandi agar juniorku kembali tertidur. Setelah urusanku di dalam kamar mandi selesai, aku lalu keluar.

Saat aku akan berjalan untuk mencari tempat duduk dan ingin duduk dekat N'Cheque, aku mendengar perkataan P'Bear lagi.

"Ayo.. N'Tod dan N'Cheque bersiap-siap pindah ke lokasi berikutnya yang merupakan lokasi shooting terakhir hari ini.."

Saat mendengar perkataan P'Bear, aku tidak jadi duduk, tetapi berjalan lagi untuk mengambil tas dan sebotol air mineral yang sudah disediakan.

Gluk! Gluk!

Aku meminum air itu sampai habis dan kemudian berjalan menuju Van untuk berpindah lokasi shooting yang katanya tidak terlalu jauh hanya memakan waktu 10 menit.

---

Lokasi Rumah Venus

Tod Pov

Kami semua sampai di lokasi shooting yang akan di jadikan rumah Venus sekitar jam 20.00.

Aku memperhatikan N'Cheque yang terlihat seperti sudah kelelahan, mungkin karena dia tidak pernah bekerja di dunia Entertainment sebelumnya jadi dia tidak pernah tahu jadwal shooting yang sangat padat dan tanpa istirahat seperti ini.

Aku memahami keadaannya, karena aku juga merasa sama lelahnya dengan dia hari ini, tetapi aku harus tetap semangat karena ini adalah bagian dari pekerjaan seorang aktor. ️

Aku dan N'Cheque masih memiliki beberapa adegan yang harus kami ambil di dalam rumah ini, termasuk adegan semi NC.

"Ayo cepatlah.. Bersiap-siap untuk ambil posisi N'Cheque dan N'Tod.. Kita tidak bisa terlalu berlama-lama karena hari sudah semakin larut dan kalian pasti sudah lelah. Tetapi tetap semangat ya.."

Itu adalah perkataan P'Bear yang mungkin sudah melihat kami yang merasa lelah. 😣

Kami lalu mulai shooting lagi dan kira-kira kami harus shooting 3 adegan di dalam rumah ini.

Adegan pertama kami ambil di depan 'Rumah Venus'.

Saat ini aku dan Venus sedang berdiri di depan rumahnya karena aku baru saja mengantarkan Venus kembali pulang ke rumahnya setelah kami makan bersama-sama di luar tadi. Aku sebenarnya sudah merasa lelah karena melakukan sift malam sebagai seorang dokter, tetapi demi bisa makan bersama-sama dengan Venus dan mendekatinya, aku tetap berusaha terlihat baik-baik saja. ️

"Ky.. Apakah kamu mau mampir untuk beristirahat sebentar di rumahku?"

"Iya.. Boleh.."

"Ayo kita masuk dan beristrahat.."

Aku lalu segera berjalan bersama-sama dengan Vee untuk masuk ke dalam rumahnya dengan memegang pundaknya.

Lalu adegan ke dua diambil di dalam Rumah Vee di lantai bawah.

Di adegan ini, aku sedang mengobati kaki Vee yang tersandung dan berdarah. Aku duduk di lantai lalu di kesempatan kali ini aku juga meminta maaf kepadanya tentang perkataanku 3 tahun lalu, tetapi.. Vee tidak mau memaafkan aku. Dia terlihat marah dan meninggalkan aku yang menangis di ruang tamunya.

Untuk kedua adegan itu, kami hanya perlu menghabiskan waktu sekitar 1,5 jam shooting karena P'Bear sangat puas akan hasilnya. Lalu.. saat ini yang tersisa tinggal adegan terakhir dan adegan itu adalah semi NC.

Jadi disini, Vee sedang sakit demam di dalam kamarnya dan aku datang untuk merawatnya, tetapi Vee menggodaku untuk melakukan NC dengannya.

Saat kami sedang beristrahat sebentar dan duduk di sofa bersama-sama, aku bisa melihat raut wajah N'Cheque seperti sedang memikirkan sesuatu.

Hm.. Mungkin ini karena adegan semi NC pertamanya dan dia harus membuka seluruh bajunya di depan orang lain sehingga dia merasa kurang nyaman.
Aku juga pernah merasakannya, tetapi sekarang aku sudah terbiasa menampilkan tubuhku di depan kamera.

Puk!

Aku menepuk bahunya dan berusaha bersikap rileks untuk menenangkannya sambil bertanya.

"N'Cheque.. Apa yang sedang kamu pikirkan?"

Dia terlihat sedikit merasa terkejut saat aku tepuk bahunya dengan ringan dan hanya bisa menggelengkan kepalanya dan menjawab.

"Hm.. Tidak ada Phi.."

Dia tampak berusaha menyembunyikan perasaannya tapi tampak sangat jelas terlihat di raut wajahnya, aku paham dan kembali bertanya lagi.

"Apakah kamu merasa khawatir dengan adegan semi NC yang akan kita lakukan sebentar lagi?"

"..."

Dia hanya bisa mengangguk perlahan saat mendengar perkataanku.

"Tenanglah.. Percayalah kepada Phi dan Phi akan membantumu nanti.."

Lagi-lagi dia kembali menganggukkan kepalanya. Aku sedikit merasa kasihan karena bisa merasakan tekanan batin yang N'Cheque rasakan saat ini.

Setelah itu, kami berdua terdiam dan sibuk dengan urusan kami masing-masing sampai kami mendengar suara P'Bear lagi.

"N'Cheque dan N'Tod jika kalian ingin bersiap-siap sebelum shooting adegan ini dimulai, kalian bisa memilih menggunakan kamar mandi di dalam kamar ini atau kamar mandi di luar kamar ini. Kita akan memulai shooting 30 menit lagi.."

P'Bear mengatakan itu lalu berjalan ke luar ruangan ini.

Aku lalu segera menatap wajah N'Cheque sambil tersenyum, tanpa aku sadari. ️

Grab!

Kali ini aku memberanikan diriku untuk mengambil tangannya dan menggenggamnya dengan tujuan bisa membuat dia merasa lebih tenang dan sedikit bersikap santai.

"N'Cheque.. Kamu tidak perlu merasa khawatir tentang adegan ini. Kamu percaya kepada Phi, bukan? Phi akan berusaha untuk membantumu.."

"Hm.. Iya Phi.."

N'Cheque menjawabnya dan sedikit mengeratkan genggaman tangan kami sambil berusaha tersenyum.

"Hm.. Lalu dimana koper yang kamu bawa untuk shooting kali ini?"

Aku bertanya lagi dan masih menggengam tangannya. Lalu aku melihat N'Cheque mengarahkan pandangan matanya ke arah sebuah koper yang berwarna biru muda yang ada di sudut ruangan.

"Baiklah.. Kalau begitu Phi akan memakai kamar mandi yang ada di luar kamar ini dan kebetulan koper Phi ada di luar juga. Jadi kamu bisa menggunakan kamar mandi yang ada di dalam kamar ini untuk bersiap-siap.."

"..."

Dia hanya menganggukkan kepalanya dengan ringan.

"Sudahlah.. Santai saja. Kita akan saling bekerja sama. Phi akan membantumu.."

Aku mengatakan itu, melepaskan genggaman tanganku dan mengusap rambutnya dengan lembut. Sebenarnya aku sangat ingin memeluk dan mencium keningnya juga agar dia merasa tenang, tetapi aku tidak bisa melakukannya. Jadi aku hanya tersenyum lembut kepadanya dan mulai berdiri.

Aku mulai berjalan keluar dari ruangan ini untuk mengambil keperluan yang aku perlukan di dalam koperku dan lalu masuk ke dalam kamar mandi yang ada di luar ruangan ini.

---

Kamar Mandi

Tod Pov

Aku lalu mulai menyalakan kran air dan membasuh wajahku, lalu mencuci mukaku agar terlihat lebih segar. Setelah itu aku mulai menggosok gigiku dan berkumur-kumur dengan obat kumur agar mulutku tidak berbau saat kami harus kembali berciuman.

Setelah semuanya selesai, aku tidak lupa kembali memakai make up tipis dan lip balm agar wajahku tidak terlalu terlihat pucat. Lalu aku mengganti pakaianku dengan kemeja hitam dan celana panjang berwarna hitam juga. Aku lalu menyemprotkan sedikit parfum ke tubuhku agar tetap wangi.

Aku lalu menatap pantulan diriku di depan cermin lalu sedikit menepuk pipiku.

Puk! Puk! Puk!

Hei sadarlah Tod!! Kamu disini untuk bekerja dan sudah memiliki kekasih. Jangan memikirkan hal yang lain dan mencoba untuk bermain api itu tidak baik..

Aku juga merasa aneh dengan diriku sendiri karena perasaanku terasa tidak bisa aku kendalikan saat aku bersama-sama dengan N'Cheque.

Aku lalu memejamkan mataku sesaat, menghembuskan napasku beberapa kali untuk menenangkan diriku sebelum aku memutuskan untuk keluar dari dalam kamar mandi dan kembali berjalan ke dalam kamar Venus yang akan kami pakai untuk shooting.

Sambil menunggu semuanya siap, aku kembali duduk di atas sofa dan bermain dengan ponselku. Aku melihat ada 1 pesan Line dari Jo yang belum aku baca, jadi aku membukannya dan membacanya.

Jo

Phi.. Cepatlah pulang, Jo kangen.

Aku tidak akan tidur sebelum Phi pulang.
Semangat ya Phi sayang.

Jo love P'Tod

Tod

Tidurlah dulu.. Phi tidak tahu akan selesai kapan dan Phi juga berencana akan mengajak para crew makan malam dulu sebelum pulang.

Apakah kamu sudah makan?

Hm.. Phi juga merindukanmu.

Love Jo too.

Lalu setelah membalas pesan Jo, aku membuka Instagram untuk melihat-lihat postingan teman-temanku. Saat aku sedang asyik dengan ponselku, aku merasakan ada seseorang yang duduk di sampingku.

Aku lalu segera mengalihkan perhatianku dan merasa terpesona sesaat waktu melihat N'Cheque yang sangat seksi karena memakai bathrobe.

Jantungku jadi terasa berdebar-debar kencang dan supaya aku tidak terlalu memikirkannya. Aku segera mengalihkan pandanganku kembali ke ponselku. Hal ini agar aku tidak perlu lagi mengurus juniorku yang terbangun lagi karena kami akan segera shooting.

N'Cheque duduk di sampingku dan aku juga melihat dia sibuk dengan ponselnya juga. Sehingga kami berdua hanya diam saja.

---

20 Menit Kemudian

"N'Cheque dan N'Tod, apakah kalian sudah siap? Tolong santai saja dan jangan terlalu tegang ok.. Kalian pasti bisa melakukan yang terbaik. Sekarang ayo kita atur posisi kalian.. Nanti kalau Phi belum bilang cut lanjutkan saja terus. Apakah kalian mengerti?"

"Siap Phi.. Iya.."

Kami mengatakan itu hampir bersamaan.
Setelah itu, P'Bear meminta kami berdua duduk di atas tempat tidur yang ada di tengah-tengah ruangan ini. Sambil mengatur sudut kamera, karena untuk adegan ini kami hanya membutuhkan sedikit orang di belakang layar karena adegan ini cukup ekslusif.

"N'Tod.. Kamu harus duduk bersandar di kepala tempat tidur, lalu lebarkan kedua kakimu agar N'Cheque bisa duduk di atas pangkuanmu. Posisikan dirimu di tengah-tengah tempat tidur.."

Aku mulai mendengarkan arahan P'Bear dan melakukan apa yang dia katakan, aku melebarkan kedua kakiku dan bersandar di kepala tempat tidur.

Setelah aku siap di atas tempat tidur, aku mendengar N'Cheque yang sedang diarahkan oleh P'Bear.

"N'Cheque.. Ayo lepaskan bathrobe yang kamu pakai dan posisikan dirimu duduk di atas pangkuan N'Tod.. Jangan malu-malu.. Buat dirimu senyaman mungkin diatas pangkuannya.."

Saat mendengar arahan P'Bear lagi, N'Cheque segera berdiri, namun dia terdiam beberapa saat seperti dia merasa ragu-ragu untuk membuka bathrobenya. Tetapi.. akhirnya dia membuka bathrobenya juga dan hanya menyisakan celana boxer hitam garis-garis putih di tubuhnya yang mulus.

Glek!

Aku menelan ludahku dengan paksa saat melihat tubuhnya yang begitu mulus dan seperti seorang wanita.

Setelah merapihkan bathrobe yang dia pakai dan menaruhnya di atas sofa, N'Cheque mulai berjalan ke arah tempat tidur dengan kepala sedikit menunduk. Dia lalu naik ke atas tempat tidur dan mulai naik ke atas pangkuanku dengan kedua tangannya yang ada di atas bahuku.

Aku merasakan juniorku sedikit terbangun lagi saat pantat N'Cheque berada di atas kedua pahaku. 😅

Ouh.. Tod junior.. tolong jangan bangun sekarang.. Kita harus bekerja dulu na..

Aku mengatakan hal itu dalam hati kepada juniorku dan sedikit menghembuskan napas pelan agar tubuhku terasa rileks dan N'Cheque merasa nyaman.

Lalu sebelum kami memulai shooting dan kameramen sedang mengatur posisi kamera, N'Cheque bergerak untuk mendekatkan wajahnya kearahku, lalu dia berbisik.

"Phi.. aku mohon bisakah kita hanya melakukannya sekali take saja? Aku benar-benar sudah sangat lelah.."

Saat N'Cheque mengatakan hal itu, aku memandangi wajahnya dan dia memang terlihat lelah. Aku tahu hari ini pasti berat dan dia merasa tertekan karena dia orang baru di industri ini.

"Baiklah.. Ayo kita berusaha yang terbaik agar bisa sekali take dan kita bisa cepat pulang untuk beristirahat, semangat Nong.."

"Terima kasih dan semangat juga Phi.."

Aku mengatakan itu sambil tersenyum dan berusaha untuk menyemangatinya. Saat ini, aku memperhatikan tubuh mulus N'Cheque yang ada di depan mataku, lalu tanpa sadar aku memeluk pinggangnya untuk merasakan kulitnya yang halus.

Glup! Glup!

Aku menelan ludah ku sendiri.

Lalu sambil menunggu aba-aba dari P'Bear, agar kami berdua tidak merasa terlalu canggung dengan posisi kami saat ini, kami sempat membicarakan serta berlatih sebentar posisi yang baik saat kami berakting nanti agar terlihat natural. Sampai kami mendengar suara P'Bear..

"N'Cheque.. N'Tod.. Apakah kalian sudah siap?"

"Siap Phi.."

"Ok.. Camera Stand by.. One.. Two.. Three.. Rolling action!!"

---

Sceen 1

Saat ini Vee yang sedang sakit demam, mulai menggodaku yang sedang merawatnya dan mengelap tubuhnya dengan duduk diatas pangkuanku.

Vee duduk diatas pangkuanku dan memeluk leherku dengan kedua tangannya sedangkan kedua tanganku memeluk pinggangnya dan menjaga agar tubuhnya tidak terjatuh dari pangkuanku.

Vee saat ini hanya menggenakan boxer saja karena aku habis mengelap tubuhnya agar panas tubuhnya turun. Aku masih memakai kemeja hitam lengan panjang, tetapi Vee yang nakal mulai membuka kancing kemejaku satu persatu.

Kami bertatapan selama beberapa saat lalu aku mulai berbicara kepadanya.

"Aku benar-benar sangat ingin menciummu, Ky.."

"Cium saja dan jangan ragu.."

"Tidak bisa.. aku takut kamu tertular dan sakit.."

"Aku kuat dan tidak akan mudah sakit.."

"Tetap tidak boleh.."

Setelah Vee mengatakan itu, aku semakin memeluk pinggangnya dengan erat dan mulai mendekatkan wajahku untuk menghirup aroma di lehernya. Aku mulai menciumi dan menjilati lehernya.

Slurp... Slurp..

"Ugh.. Um.."

Aku mendengar Vee mendesah dengan lembut, mungkin dia merasa geli saat aku menjilatinya.

Setelah aku puas bermain-main dengan lehernya, aku mulai menurunkan bibirku dan menciumi dadanya lalu ke area tenggorokannya.

"Uhm.. ah.. um.."

Aku mendengar Vee mendesah dengan lembut sambil memejamkan matanya serta memeluk leherku semakin kuat. Aku tahu bahwa dia menikmati apa yang aku lakukan.

Tidak lama.. Aku menghentikan kecupanku di atas tubuhnya sehingga Vee membuka matanya dan aku mendongakan kepalaku sehingga mata kami berdua saling bertemu serta menatap satu sama lain.

Saat aku menatap mata Vee, aku melihat terpancar sorot tatapan mata seperti penuh cinta dari matanya. Aku merasa sedikit terkejut saat Vee as Cheque memandangiku seperti ini.

Apakah N'Cheque menyukaiku? Tetapi sejak kapan?

Aku bertanya-tanya di dalam hatiku dan segera menyingkirkan pikiran itu ketika aku melihat N'Cheque menggelengkan kepalanya. Aku berusaha untuk kembali tetap fokus berakting.

Aku melihat N'Cheque membalas tatapanku dengan perasaan penuh cinta sama seperti tatapan mataku. Entah mengapa aku berpikir bahwa aku tidak akan bisa fokus menjadi Sky, karena.. aku mulai merasakan bahwa aku mencintai N'Cheque.

Aku merasakan N'Cheque menggerakan tangannya untuk menangkup wajahku lalu mendekatkan wajahnya sampai kedua bibir kami kembali bertemu dan kami berciuman kembali.

"Cup.. Uhm.."

Pada awalnya.. kami hanya saling mengecup bibir masing-masing beberapa kali, tetapi dari kecupan itu.. kami mulai saling melumat bibir satu sama lain dengan bergantian dengan gerakan yang sangat lembut sambil menggerakan kepala kami ke kiri dan ke kanan.

Kami berdua memejamkan mata kami dengan erat-erat dan menikmati setiap lumatan bibir kami dengan penuh perasaan cinta yang seakan-akan saling berbalas.

Aku mulai merasakan bahwa diriku terbawa suasana akan ciuman kami yang memabukkan hati ini. Aku menyadari bahwa N'Cheque mulai membuka bibirnya lebih lebar dan mulai menghisap bibirku dengan cara menggoda sehingga aku segera membalasnya juga.

"Ugh.. um.. um.. ah.."

Aku bisa mendengar suara ciuman kami menggema di ruangan ini dengan keras. Tetapi.. aku tidak peduli dan mulai mengeluarkan lidahku untuk aku masukkan ke dalam mulut N'Cheque untuk menggoda lidahnya.

Aku merasakan bahwa badan N'Cheque sedikit tersentak saat aku mulai memasukkan lidahku ke dalam mulutnya. Aku lalu menggerakan kedua tanganku untuk mengusap punggungnya dengan lembut agar dia kembali tenang dan terbiasa dengan lidahku yang bermain-main di dalam mulutnya.

"Ugh.. Uhh.. Um.."

Aku mendengar suara erangan lembut dari N'Cheque saat dia dengan malu-malu membalas gerakkan lidahku. Lidah kami berdua saling menyapa, bertauan, menggoda satu sama lain. Kami juga saling bertukar salifa tanpa kami sadari.

Cup.. Cup.. Cup..

"Ehm. Uhm. Ah.."

Kami berdua terus saja berciuman mesra dan saling meraba tubuh satu sama lain. Aku bahkan sempat mengerang dengan lembut juga untuk mengeluarkan apa yang aku rasakan saat ini.

Aku merasakan N'Cheque mulai meremas rambutku dan mendekatkan wajahku kearah wajahnya sehingga tidak ada jarak serta ruang lagi di antara mulut kami yang terbuka lebar.

"Egh.. umm.. uhm.. mhh.."

Kami berciuman sangat lama dan tanpa henti. Sampai aku tidak tahu berapa lama kami melakukannya.

Lalu lambat laun dan terasa samar-samar aku mendengar suara P'Bear yang mengatakan Cut. Aku merasa tubuh N'Cheque kembali tersentak karena terkejut.

---

"Ok Cut and Nice.. So perfect.. N'Che n N'Tod.. istirahat 10 menit sebelum Next Position!!"

Setelah kami mendengar perkataan itu, aku merasakan perlahan-lahan N'Cheque mulai menyudahi ciuman kami. Aku sempat memberikan kecupan beberapa kali di bibirnya sebelum aku menarik diri dan sedikit menjauh darinya, tetapi aku tetap memeluknya.

Cup.. Cup.. Cup..

Setelah itu, aku memperhatikan wajahnya yang terlihat memerah dan ada bekas salifa kami yang tertinggal di bibirnya berbentuk buih, sehingga aku segera mengangkat tanganku untuk mengusap bibirnya dengan lembut lalu tersenyum. ️ ☺️

Saat melihat senyumanku, aku melihat N'Cheque segera menundukkan kepalanya dan dia sangat menggemaskan. Dia sedikit menjauhkan dirinya dariku untuk menghirup udara banyak-banyak. Aku juga melakukan hal yang sama, karena tadi secara tidak sadar selama kami berciuman, aku sempat menahan napasku sampai aku sedikit terengah-engah.

"Hah.. Hah.. Hah.."

Setelah aku merasakan sudah bisa bernapas lebih stabil, aku segera tertawa saat melihat N'Cheque menghirup udaranya seperti ikan yang terlempar keluar dari kolam.

"Heheh.."

Posisi kami saat ini masih sama meskipun dia menjauhkan tubuhnya dariku, tetapi aku tidak mengizinkan N'Cheque bergerak terlalu jauh karena aku masih memeluk pinggangnya.

Entahlah.. aku merasa sangat nyaman saat memeluk pinggangnya dan posisi kami seperti ini. Rasanya aku ingin sekali menyenderkan kepalaku di bahunya dan bermanja-manja dengannya.

Saat ini, kami di berikan waktu selama 10 menit untuk menenangkan diri masing-masing sebelum masuk ke sceen selanjutnya.

Aku menatap N'Cheque dengan tatapan penuh cinta dan aku melihat saat dia menatap mataku, dia segera mengalihkan pandangannya, wajahnya juga terlihat memerah sangat imut.

Saat aku menatapnya, aku merasakan N'Cheque mulai bergerak dan ingin bangun dari atas pangkuanku, tetapi aku kembali menahan pinggangnya dan memeluknya dengan erat sehingga dia tidak bisa bergerak.

Saat aku melakukan hal ini, N'Cheque segera memegang pundakku karena saat aku menahan tubuhnya, dia seperti ingin terjatuh ke belakang. Aku merasakan N'Cheque menatap mataku dan aku balas menatapnya balik. Lalu aku bertanya kepadanya dengan suaraku yang terdengar sedikit parau.

"Ada apa? Apakah kamu merasa haus dan ingin minum?"

Saat mendengar pertanyaanku, N'Cheque segera menganggukkan kepalanya dan bergumam.

"Hm.."

Saat aku tahu bahwa N'Cheque merasa haus dan ingin minum, aku segera berbicara kepada seorang crew yang sedang membetulkan set yang berada di dekat kami.

"Phi.. Bisakah Phi tolong mengambilkan aku sebotol air? Aku merasa haus dan ingin minum.."

Setelah mendengar perkataanku, Crew itu segera berjalan untuk mengambilkan sebotol air dan menyerahkan kepadaku.

"Terima kasih Phi.."

Aku mengatakan itu dan mengambil botol air dari tangan Crew itu, lalu Crew itu terlihat menganggukkan kepalanya kepadaku.

Aku melepaskan pelukkan di pinggang N'Cheque sesaat karena ingin membuka tutup botol air untuknya. Dia tetap memegang bahuku agar tubuhnya tidak terjatuh.

Crek!

Setelah aku membuka botol air itu, aku segera menyerahkannya kepada N'Cheque yang saat ini mulai melepaskan salah satu tangannya dan tanganku segera kembali menahan pinggangnya agar dia tidak terjatuh saat sedang minum.
N'Cheque segera mengambil botol itu dan meminumnya.

Glup.. Glup.. Glup..

Dia segera minum air itu sampai dia merasa puas dan hampir habis setengah botol. Aku memperhatikannya dan melihat dia sangat lucu saat sedang merasa kehausan.

Sepertinya aku sudah gila karena selalu menganggap N'Cheque lucu dan imut seperti seorang gadis.

Aku memikirkan itu sambil menatapnya dan saat aku melihat dia sepertinya sudah puas minum serta masih memegangi botol itu, aku bertanya kepadanya.

"Apakah kamu sudah selesai minum?"

"Hm.."

N'Cheque kembali bergumam dan menganggukkan kepalanya sedikit.
Aku lalu segera mengambil botol itu dari tangannya. Lalu aku segera meminum air itu sampai habis.

Glup.. Glup.. Glup..

Suara tegukan air yang sedang diminum olehku terdengar nyaring di telingaku. Saat aku sedang minum, aku melirik N'Cheque memperhatikan aku. Aku juga mendengar ludah yang dia telan dengan paksa.

Glek!

Setelah itu wajahnya terlihat memerah lagi dan dia mencoba mengalihkan pandangannya ke arah lain. Tetapi...

Sret.. Sret.. Sret..

Aku merasakan N'Cheque merapihkan rambutku. Mungkin saat ini rambutku berantakkan karena sceen kami tadi. Aku membiarkan dia merapihkan rambutku beberapa saat sampai aku mulai bergerak untuk menaruh botol air yang sudah kosong di samping tempat tidur.

Setelah aku menaruh botol itu, aku mendengar N'Cheque berbisik kepadaku.

"Phi... Bolehkah aku menyenderkan kepalaku sebentar di atas bahumu? Aku merasa pegal dengan posisi ini dan sedikit mengantuk. Tolong biarkan aku beristrahat sebentar na.."

N'Cheque mengatakan itu dengan nada sedikit manja dan menatapku dengan pandangan puppy eyes. 🥺

Aku yang melihat tatapan matanya merasakan jantungku kembali berdebar-debar dengan kencang dan berusaha tetap tenang dengan mengatakan..

"Hm.. Iya lakukan saja. Phi tidak masalah.."

Aku mengatakan itu sambil tersenyum dan setelah N'Cheque mendapatkan persetujuan dariku, dia lalu mulai menyenderkan kepalaku ke atas bahuku. Dia lalu bergerak sedikit untuk menyamankan posisinya dan aku segera mengangkat tanganku untuk membelai belakang punggungnnya lagi agar dia merasa nyaman.

Aku tidak keberatan bila N'Cheque ingin bermanja-manja denganku seperti ini, karena aku menyukainya dan merasa sangat nyaman saat posisi kami seperti ini.

Tetapi.. hal ini hanya berlangsung sebentar saja karena aku mendengar suara P'Bear lagi.

"Time is up.. Sudah cukup istirahatnya Guys.. ayo.. Ayo kembali bekerja.. Tinggal one sceen and done today!!"

Saat mendengar suara teriakan P'Bear membuat N'Cheque yang seperti sudah mulai tertidur merasa terkejut karena aku merasakan badannya sedikit terlonjak dan hampir jatuh, tetapi untungnya aku masih memeluk badannya sehingga dia tidak terjatuh kalau aku tidak memeluknya mungkin dia sudah terjatuh ke lantai.

N'Cheque menatapku dan aku hanya bisa tersenyum simpul. Hal itu membuat dia tersenyum malu. ☺️

"Kamu terkejut ya.."

"Hm.. Iya Phi.."

Saat aku sedang berbicara dengan N'Cheque, aku kembali mendengar suara P'Bear di dekat kami.

"N'Che dan N'Tod.. Ayo kita mulai shooting lagi dan ubah posisi kalian ke next position.."

"Baik Phi.."

Setelah mengatakan itu, N'Cheque sedikit segera meregangkan tubuhnya di atas pangkuanku begitu juga denganku sebelum kami berdua mengubah posisi untuk scene selanjutnya.

"Apakah kalian sudah siap Nong?"

"Iya Phi kamu sudah siap.."

"Baiklah.. One.. Two.. Three.. Ready.. Action.."

---

Scene ke 2

Kali ini Vee sedang dalam posisi tidur telentang di atas tempat tidur dengan aku yang sudah melepaskan kemejaku. Aku sekarang sedang berbaring diatas tubuh Vee. Aku memang masih memakai celana panjang, tetapi kancing atasnya sudah terbuka sehingga memperlihatkan CD-ku yang berwarna putih.

Saat aku berada di atas tubuh N'Cheque yang sebagai Vee, aku merasa tubuhnya sangat kecil berbeda jauh dengan tubuhku yang lebih besar darinya. Sekarang tubuh bagian pinggang ke bawah kami saling menempel dengan erat. Hal ini membuat juniorku sedikit memberontak apalagi juniorku terasa bergesekan dengan junior N'Cheque meskipun masih terhalang kain ketika kami berdua sedang menggerakan badan kami mencari posisi yang pas.

Aku mohon Tod Junior.. Tolong jangan bangun sekarang na..

Aku hanya bisa membantin dalam hati seperti itu dan memohon agar di scene ini segera selesai dan aku bisa memuaskan juniorku lagi.

Aku melihat N'Cheque mulai memejamkan matanya dan menikmati apa yang sedang aku lakukan kepada tubuhnya.

Aku mulai menundukkan kepalaku untuk menciumi dadanya.

Cup.. Cup.. Cup..

Suara kecupanku terdengar cukup keras di dalam ruangan yang sepi ini dan hanya terdengar suara AC serta suara erangan kami berdua.

"Ah.. Um.. ah.."

Aku mendengar suara desahan pelan dari N'Cheque dan dia menggerakan tangannya untuk meremas rambutku.

Aku tidak berhenti hanya menciumi dadanya saja, tetapi mulai menggerakkan kepalaku untuk menciumi dan menjilati ketiaknya yang terdapat bulu-bulu halus sampai terasa sedikit basah sebelum aku bergerak untuk mengecup bibirnya lagi berkali-kali.

Cup.. Cup.. Cup..

N'Cheque terlihat menikmati kecupan yang aku berikan dan aku mulai mengeluarkan lidahku untuk menggoda bibirnya yang sedikit terbuka.

Lidahku mengitari bibirnya sebentar untuk merasakan manisnya, lalu aku mulai memasukkan lidahku ke dalam mulutnya untuk menggodanya. Tetapi.. kali ini N'Cheque hanya diam mengerang sedikit.

"Uhm.. Uhm.."

Saat aku melihat N'Cheque tidak mau membalas lidahku, aku lalu kembali menggerakan kepalaku ke bawah untuk menciumi dagunya, menjilatinya sedikit lalu ke arah lehernya. Saat ini kedua tangan kami saling bertautan dan aku merentangkan serta menahan tangannya di kedua sisi tubuhnya. Sehingga dia tidak bisa bergerak dan hanya bisa mengerang saja.

"Uumm... um.. ah.."

Aku terus saja menciumi lehernya sampai N'Cheque sedikit menggeliat pelan sampai aku kembali menaikkan kepalaku untuk sekali lagi menciumi dagunya lalu ke bibirnya lagi.

"Uhm.. ah.. Um.."

Aku mencium N'Cheque dengan sepenuh hatiku dan sangat lembut sehingga dia semakin memelukku dengan erat seperti ingin lebih dipuaskan lagi.

Setelah beberapa saat aku mencium bibirnya dengan lembut, aku lalu melepaskan bibirnya lalu menurunkan kepalaku untuk menciumi dadanya lagi.

Cup.. Cup.. Cup.. Slurp..

"Ugh.. um.."

Tetapi.. kali ini aku tidak hanya menciumi dadanya saja. Bibirku mulai menyedot dengan ringan kulit dadanya. Aku melihat lagi-lagi N'Cheque menggeliatkan badannya dan membusungkan dadanya kearahku. Aku lalu mulai mengeluarkan lidahku untuk mengitari putting dadanya selama beberapa saat, sebelum bibirku menjilat, mengulum dan menhisapnya beberapa kali. Aku melihat putting dadanya terlihat menegang.

"Ah.. Ah.. uhm.."

Aku terus saja melakukan hal itu dan seperti bayi yang haus akan susu ibunya.

"Agh.. ahh.. ah.."

Aku terus saja mendengar desahan keluar dari bibir N'Cheque yang mengalun lembut di telingaku. Dia juga terus menggeliat dengan gelisah di atas tempat tidur.

Aku memang sangat ahli dalam hal ini. 😏

Aku menatap mata N'Cheque yang terus terpejam dan bibirnya terbuka untuk mengeluarkan desahan. Lalu dia mulai terlihat menggelengkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, satu tangannya terlihat meremas seprai tempat tidur ini dan satunya lagi terus meremas serta menjambak rambutku.

Aku tahu bahwa saat ini harusnya aku mengendalikan diriku, tetapi aku tidak bisa karena melihat tubuh N'Cheque yang begitu menggiurkan. Membuat aku menjadi lupa diri dan sangat ingin 'memakannya' sekarang juga.

Sret!!

Aku entah kekuatan dari mana dapat dengan mudah menarik tubuh dan mengangkat pinggang N'Cheque saat aku mengubah posisiku menjadi duduk sehingga saat ini tubuhnya ikut terangkat.

Aku bisa merasakan N'Cheque merasa terkejut sehingga dia segera berteriak dengan lembut dan kedua tangannya otomatis segera mencengkram pudakku.

"Kyaa.."

Tetapi untung saja teriakkannya tidak terlalu keras, sehingga tidak ada yang menyadarinya dan aku hanya bisa tersenyum kecil mendengar suara teriakkannya.

Saat aku menatapnya, N'Cheque segera menundukkan kepalanya dan wajahnya terlihat memerah, sungguh sangat menggemaskan.

Aku lalu menggerakan tanganku untuk mengelus belakang punggung N'Cheque agar dia kembali merasa tenang lagi selama beberapa saat. Setelah dia merasa tenang, aku lalu bergerak untuk mendekati lehernya.

"Ugh.."

Aku mendengar N'Cheque mendesah pelan saat aku mengendus dan menghirup aroma tubuhnya.

Aku bisa merasakan tubuhnya sedikit bergetar dan sedikit limbung beberapa saat, lalu aku merasakan remasan tangannya di pundakku semakin mengencang.

Aku memberikan kecupan-kecupan ringan di lehernya agar dia merasa rileks dan akhirnya N'Cheque bisa menegakkan tubuhnya lagi.

"Uhmm.. Ah.. uh.."

N'Cheque kembali menggerakan tangannya untuk menangkup wajahku dan menariknya ke atas untuk dia berikan kecupan-kecupan kecil dan aku menikmati apa yang dia lakukan untukku.

Cup.. Cup...Cup..

Saat aku membalas kecupannya, dia mendonggakan wajahnya ke atas meskipun dia masih menangkup wajahku dengan kedua tangannya. Aku menggelengkan kepalaku sedikit agar tangannya terlepas dari wajahku sebelum bergerak untuk menciumi dagu serta jakunnya sebelum aku kembali mencium bibirnya lagi.

"Uhm.. uhm.. Ah.. Ah.."

Pada awalnya aku hanya memberikan kecupan ringan, saat N'Cheque membalas kecupanku, aku mulai melumat bibir atasnya dan ciuman kami semakin memanas. Kami mulai membuka bibir kami lagi dengan lebar untuk kembali saling bergulat lidah, saling menggoda satu sama lain.

"Uhm...Uhm... ah.."

Aku mendengar N'Cheque mendesah sedikit lebih keras dari biasanya karena lidahku terus menggodanya dan tidak mau berhenti bergerak menjelajah di dalam mulutnya. N'Cheque memejamkan matanya semakin erat, sementara aku memperhatikan wajahnya yang sangat manis dan cantik itu.

Aku melihat N'Cheque mulai menggerakkan salah satu tangannya untuk menahan leherku agar mulut kami tetap menyatu sedangkan tangannya yang lain bergerak untuk mengusap punggungku.

Badan kami berdua benar-benar menempel dengan erat dan N'Cheque terasa kembali sedikit menggeliat pelan di atas tubuhku.

Setelah kami berciuman dengan panas beberapa saat, aku menundukkan kepalaku lagi untuk menciumi dadanya.

Cup.. Cup.. Cup..

Saat aku menciumi dadanya, aku melihat N'Cheque sedikit membusungkan dadanya meskipun matanya tetap terpejam. Hal ini membuat aku lebih mudah untuk bermain-main di putting dadanya yang sangat menggoda. Aku segera menghisap dan mengulumnya sampai aku kembali mendengar suara erangan N'Cheque dan remasan tangannya di rambutku.

"Ah..Hmm. ah.."

N'Cheque terus saja mengeliatkan badannya, mendesah dan pasrah saat aku melakukan semua hal ini pada tubuhnya.

"Hm.. Ah.. Ah.. Uhm.."

Lalu kami kembali berciuman dengan panas sekali lagi sehingga aku bisa merasakan hawa panas mulai memancar keluar di tubuhku dan tubuhnya.

Aku mulai menggerakkan tubuhku naik turun dengan irama yang sedikit cepat sehingga tubuh N'Cheque terlihat ikut terhentak-hentak sesuai dengan gerakkan tubuhku. Aku tidak sadar menghentakkan dan menggerakkan badanku dengan cepat karena pikiranku saat ini sudah tercampur dengan hawa nafsu. Hal ini sudah membuat aku merasa bahwa aku sedang tidak akting lagi tetapi benar-benar melakukannya.

Setelah beberapa saat aku terus menggerakkan badanku dan N'Cheque hanya mengikutinya.. tiba-tiba aku merasa dia mulai merespon gerakkanku. Dia mulai bergerak berlawanan dengan gerakkanku sehingga gerakkan tubuh kami terlihat seirama.

"Ugh.. um.. um.. ah.. um.."

N'Cheque dan aku terus saja saling mendesah dengan keras karena kami berdua merasa bergairah dan ingin saling melengkapi satu sama lain sampai terasa panas. Wajahku saat sudah memerah dan keringat sudah mulai membasahi seluruh badanku.

"Ughh.. ah.. ah.."

Suara desahan kami berdua terdengar menggema di dalam ruangan ini dan membuat ruangan ini terasa panas, meskipun di dalam ruangan ini sudah di pasang AC yang cukup dingin.

Tetapi.. aku merasa tubuhku dan tubuh N'Cheque benar-benar mandi keringat seperti ruangan ini tidak ber-AC.

"Uhm.. ah.. Ah.. ugh.."

Akhirnya setelah beberapa saat kami saling mendesah dan menikmati kenikmatan dunia yang hanya sekejap mata.. Aku mulai merasakan N'Cheque menyandarkan kepalanya ke bahuku lalu dia memejamkan matanya.

Lalu aku mulai mendengar dengkuran kecil dari mulutnya.

"Zzz..."

Saat mendengar dengkuran pelan dari mulutnya. Lalu aku segera berbicara sedikit kencang di dekat telinganya.

"Yak.. Vee.. Vee.. Ayo bangun.. Aku belum selesai. Aizz..Kamu sangat suka bercanda dan meledekku seperti ini?"

"Zzz..."

"Vee bangun..Vee...."

"Zzz..."

N'Cheque tetap memejamkan matanya tanpa memberikan respon.

Lalu dengan berat hati, aku mulai menurunkan tubuhnya dari atas pangkuanku, lalu membaringkan tubuhnya dengan hati-hati di atas tempat tidur membuat aku tersenyum dan menarik selimut untuk menutupi tubuhku.

Aku lalu mencium kening dan kupingnya sebelum aku berbisik di dekat telingaku.

"Selamat malam Vee.. Semoga kamu bermimpi indah.."

Lalu aku masuk ke dalam selimut yang sama yang Vee pakai, menarik tubuhnya mendekat untuk aku peluk dan kami tidur bersama-sama.

---

"Ok.. Cut.. Bagus sekali N'Cheque dan N'Tod.. Closed camera today.. Terima kasih atas kerja samanya semua.."

Aku mendengar P'Bear berteriak dengan perasan puas. Aku juga ikut tersenyum. ️
Lalu aku merasakan N'Cheque sedikit mendorong tubuhku dan setelah aku duduk kembali di atas tempat tidur, N'Cheque segera bangun dan buru-buru mencari bathrobe yang tadi dia letakkan di atas sofa, lalu memakainya untuk menutupi tubuhnya yang setengah telanjang itu.

Setelah memakai bathrobenya lagi, dia memandangku dan tersenyum sambil berkata pelan.

"Terima kasih Phi atas kerja samanya hari ini.."

"Hahah.. Sama-sama Nong.. Maaf kalau Phi sedikit kelewatan batas tadi.."

Aku mengatakan hal itu sambil mengusap tengkukku karena aku merasakan sedikit malu dengan apa yang aku lakukan kepadanya tadi saat aku ingat lagi.

"Iya.. Tidak masalah Phi.."

N'Cheque mengatakan itu dengan kepala yang terlihat menunduk mungkin dia juga merasa malu. Lalu dia segera berjalan pergi ke arah kamar mandi.

Aku yang masih duduk di atas tempat tidur.. masih memikirkan..

Apa yang membuat aku melakukan semua itu dan terlihat sangat bernafsu saat harus melakukan adengan NC dengan N'Cheque?

Apakah aku melakukan hal ini hanya untuk akting saja atau aku sangat ingin melakukannya karena aku menyukainya?

Huf.. aku benar-benar merasa bingung dengan perasaanku ini.

Aku lalu memutuskan untuk memakai kemejaku lagi dan turun dari atas tempat tidur lalu berjalan ke luar ruangan untuk masuk ke dalam kamar mandi.

Tetapi.. sebelum aku masuk ke dalam kamar mandi untuk mengganti pakaianku, aku menemui P'Bear.

"Phi.. Nanti ayo kita makan bersama-sama sebelum pulang. Aku akan mentrakir semuanya sebagai ucapan terima kasihku untuk kerja keras kalian hari ini dan tolong sampaikan juga kepada N'Cheque ya Phi..apabila dia sudah keluar dari kamar mandi" pesanku kepada P'Bear.

"Wowo.. Benarkah N'Tod!! Terima kasih, kamu seharusnya tidak perlu repot-report.. Baiklah aku akan menyampaikan pesanmu kepada N'Cheque.."

"Hahah.. Sama sekali tidak merepotkan Phi. Baiklah, aku ganti baju dulu ya Phi.."

"Ok.."

---

Kamar Mandi

Tod Pov

Aku lalu segera masuk ke dalam kamar mandi dan cukup lama aku berada di dalam kamar mandi karena lagi-lagi aku harus mengurus juniorku dulu yang terbangun untuk kedua kalinya.

Sangat jarang juniorku terbangun sampai dua kali dalam satu hari.

Apakah ini semua karena N'Cheque?

Tetapi lagi-lagi aku mencoba menyangkalnya dan menggelengkan kepalaku. Aku lalu segera mengganti bajuku dan ketika aku merasa aku sudah kembali tampan aku segera keluar dari dalam kamar mandi.

Aku berjalan menuju ke arah koperku dan memasukkan kembali barang-barang yang tadi aku bawa ke dalam kamar mandi lalu segera menutupnya.

Setelah aku selesai dan mencari N'Cheque tetapi tidak melihatnya lagi, aku akhirnya bertanya kepada P'Bear.

"Phi.. Apakah Phi melihat N'Cheque?"

"Oh.. N'Tod, N'Cheque sudah meminta izin untuk pulang duluan karena dia merasa lelah dan dia juga meminta maaf kepadamu karena dia tidak bisa ikut makan bersama-sama denganku. Dia mengatakan terima kasih atas undangannya mungkin lain kali dia bisa bergabung dengan kita.."

Saat mendengar perkataan P'Bear, aku segera berlari ke luar rumah ini. Aku melihat N'Cheque sedang masuk ke dalam mobilnya yang parkirnya cukup jauh dari rumah ini.

Aku lalu segera berlari untuk mengejarnya sambil meneriakkan namanya.

"N'Cheque.. N'Cheque.. Tunggu.. N'Cheque.."

Aku sangat ingin memohon kepadanya agar dia mau ikut makan bersama-sama dengan kami, tetapi.. ketika aku sampai ke tempat mobilnya terparkir, aku melihat dia sudah mulai menjalankan mobilnya meninggalkan area parkir.

Aku yang merasa terengah-engah karena berlari dengan sekuat tenaga hanya bisa menatap mobilnya yang terus melaju dan menghilang dari pandangan mataku.

Hm.. Mungkin lain kali aku akan mengajak N'Cheque makan malam berdua saja denganku.

Hati-hati di jalan dan jangan mengebut menyetir mobilnya Nong..

Aku hanya bisa mengucapkan kata-kata itu dengan lirih dan kembali berjalan ke arah lokasi shooting.

Aku menemui P'Bear yang sudah menungguku karena aku mengatakan bahwa ingin mentraktir mereka makan malam hari ini di restoran yang sudah aku pesan.

TBC

Vote and comment na.. 🥰✌️

See You in next chapter..

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro