Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 5 🔞

Original Story by: Risicy💕

Editor by: Widiee💕

Note: Please baca dengan pemikiran yang bijaksana dan berpikir dengan jernih ok 🥰

Happy Valentine's guys.. Semoga di hari ini kalian selalu bahagia ya.. Ini sedikit hadiah dari kami untuk kalian semua semoga suka.. 💕❤️

---

Keesokan Harinya

Cheque Pov

Jam 03.30

Kring.. Kring.. Kring...

"Aghh.. Hoam.. Eughh.."

Aku mendengar suara alarm ponselku berbunyi yang menandakan bahwa aku harus segera bangun dan bersiap-siap untuk jadwal shooting hari ini. Rasanya baru 3 jam yang lalu aku tertidur dan sekarang harus bangun sepagi ini. Ada perasaan sedikit malas dan berat yang aku rasakan untuk memulai aktivitas hari ini. 😔

Aku lalu mulai membuka mataku dan menatap langit-langit kamarku yang masih terlihat gelap. Mungkin, rasa malas dan beratku ini di sebabkan karena adanya kabar yang sudah aku dengar bahwa P'Tod telah memiliki seorang kekasih meskipun hal itu belum tentu kebenarannya.

Tetapi rasanya hatiku sangat sakit karena aku sudah menyukai P'Tod sejak 7 tahun yang lalu. Aku pertama-tama sempat merasa senang karena bisa berpasangan dengannya di series ini. Tetapi.. saat aku mendengar kabar itu.. Perasaanku menjadi kacau.. 😣

Aku sudah tidak bisa mundur dari series ini dan sudah terlanjur menandatangani surat kontrak kerja untuk 3 drama series yang akan tanyang, dimana pasangan aku harus tetap dan tidak bisa berubah selama 3 tahun.

Apakah diriku sanggup menghadapi tantangan ini? Apakah aku kuat bisa ada fans yang membandingkan aku dengan P'Kavin? Apakah aku sanggup menerima caci maki dan perkataan tidak menyenangkan dari Fans TodKav? 😔

Tapi.. Semua ini adalah resiko pekerjaanku bila mendapatkan pasangan yang sudah mempunyai pasangan dan mau tidak mau, suka atau tidak suka aku harus kuat menjalani ini semua.

Dengan perasaan sedikit enggan dan berat hati karena memikirkan semua hal itu, aku mulai meregangkan badanku lalu bergerak untuk bangun dari tempat tidu, aku berjalan perlahan menuju kamar mandi.

---

Di dalam Kamar Mandi

Cheque Pov

Disaat aku berada di dalam kamar mandi, aku berdiri di depan cermin dan menatap pantulan bayangan diriku sesaat.

"... Huf..."

Aku menarik napas panjang dan melihat wajahku terlihat pucat dengan mata yang sedikit membengkak, lalu samar-samar aku juga melihat ada lingkaran hitam di area bawah mataku. Aku menggelengkan kepalaku untuk menghilangkan rasa kantuk yang aku rasakan.

Crek!

Aku lalu mulai menyalakan keran air untuk membasuh wajahku agar aku benar-benar terbangun. Setelah itu aku mulai mengambil sikat gigi dan mulai menggosok gigiku.

Setelah menyikat gigiku, aku mulai melepaskan bajuku satu per satu dan berjalan ke bawah shower untuk mandi agar badanku terasa lebih segar lagi.

Setelah selesai mandi, aku memakai handuk, melilitkannya di sekitar pinggangku dan segera keluar dari dalam kamar mandi.

---

Kamar Cheque

Cheque Pov

Aku keluar dari kamar mandi dan berjalan menuju lemari pakaian, setelah terdiam beberapa saat.. Aku memutuskan untuk memakai kaos berwarna kuning lengan panjang dan celana panjang berwarna hitam hari ini.

Aku memutuskan untuk memakai warna keberuntungan dan kesukaanku supaya hari ini menjadi hari yang baik untukku. ☺️

Setelah berpakaian, aku berjalan ke meja rias. Di dekat meja rias ada kulkas kecil yang biasanya aku gunakan untuk menyimpan makanan dan minuman favoriteku, ada juga es batu.

Aku membuka kulkasku dan mengeluarkan sebuah es batu lalu menaruhnya diatas kapas. Aku lalu duduk di depan meja rias sambil mengompres mataku agar bengkaknya sedikit menghilang. Setelah beberapa saat aku mengompres mataku bergantian dan es itu juga sudah mencair, aku membuang kapas itu. Aku mulai melakukan pijatan ringan di area bawah mataku kiri dan kanan masing-masing selama 5 menit.

Setelah semua itu selesai, aku kembali menatap pantulan diriku di kaca meja riasku. Aku merasa bahwa mataku sudah tidak terlihat terlalu bengkak lagi dan sudah terlihat normal. Aku lalu mulai mengambil concelear dan mengoleskan sedikit di area bawah mataku untuk menutupi lingkaran hitam yang terlihat.

Aku lalu mulai memoles wajahku dengan make-up tipis dan natural agar wajahku terlihat lebih cerah dan segar sehingga tidak terlihat pucat lagi. Aku juga tidak lupa memakai lip tint berwarna peach untuk melembabkan bibirku dan bibirku tidak pucat. Terakhir aku tidak lupa untuk menyemprotkan parfum beraroma bunga ke seluruh tubuhku.

Setelah persiapan aku semua selesai, aku kembali menatap pantulan diriku dan berpikir bahwa sekarang wajahku sudah terlihat natural dan tidak akan ada orang yang merasa curiga bahwa aku habis menangis semalam. ☺️

Untung saja kemarin aku tidak sampai menangis berjam-jam lamanya, kalau iya maka aku akan bingung untuk menutupi mataku yang terlihat sangat bengkak lebih dari ini pastinya. 😅

Setelah aku yakin bahwa diriku sudah siap, aku lalu berjalan ke meja yang di dekat tempat tidurku untuk merapihkan barang-barang yang harus aku bawa dan tidak lupa memasukkan skrip yang kemarin sudah aku pelajari ke dalam tas lalu membawa koper kecil yang berisikan beberapa barang keperluan shooting yang sudah aku siapkan sebelum keluar dari kamar tidurku.

---

Ruang Dapur Apartment Cheque

Cheque Pov

Setelah aku berjalan keluar dari kamarku, aku menaruh tas dan koperku di ruang tengah terlebih dahuli sebelum berjalan ke arah dapur untuk sarapan.

Saat aku sudah di dapur, aku membuka kulkas besar di dalam dapur untuk melihat ada makanan apa yang bisa aku makan untuk sarapan hari ini karena perutku sudah terasa lapar. Biasanya Bua selalu membeli roti dan menyimpannya di kulkas. 🙄

Kemarin aku tidak memiliki nafsu makan karena mendengarkan berita tentang P'Tod makanya setelah aku pergi makan dengan Bua di Central World, aku tidak makan lagi. Sekarang perutku sudah berbunyi dengan keras minta di isi.

Clek!

Saat aku membuka kulkas.. ternyata tidak ada makanan yang bisa langsung dimakan tersisa di dalam kulkas ini. 😥

Aku hanya melihat sebotol susu serta bahan mentah yang harus dimasak dulu.
Aku melihat ke arah smartwatch yang aku pakai dan sekarang sudah menunjukkan jam 04.10. 🙄

Aku tidak akan sempat jika harus memasak makanan terlebih dulu dan pasti akan memakan waktu lama sehingga aku bisa saja terlambat sampai di 9naa. Hal ini karena jarak apartmentku dan kantor 9naa sekitar 30 menit jika tidak terkena macet di jalan.

Jadi aku memutuskan mengambil botol susu itu dan menuangkannya ke dalam gelas lalu memanaskannya di microwave. Sambil menunggu susuku hangat, aku membuka lemari diatas pantry untuk mencari sekotak sereal karena seingatku aku masih mempunyai sekotak sereal yang belum dibuka.

Aku mengambil kotak sereal itu dan menuangkannya ke dalam mangkuk lalu menuangkan susu yang masih dingin diatas sereal itu dan mengaduknya dengan sendok. Tidak lama terdengar bunyi microwave yang menandakan susuku sudah hangat dan siap untuk diminum.

Yeah.. Paling tidak sebelum aku keluar dari apartment, aku sudah mengganjal perutku terlebih dahulu, supaya asam lambungku tidak naik karena seharian ini aku harus beraktiftas di luar rumah dan pastinya aku akan melupakan makanan karena kesibukanku.

Aku berpikir akan mampir sebentar untuk membeli makanan di 7-eleven saat aku pergi menuju 9naa.

Aku mulai meminum susuku sedikit demi sedikit dan memakan serealku. Tidak membutuhkan waktu lama untuk aku sarapan dan aku sudah siap untuk memulai aktivitas hari ini.️

Setelah mencuci mangkuk dan gelas susuku, aku berjalan ke ruang tengah untuk mengambil tas dan juga koperku. Aku mengambil kunci mobilku lalu segera berjalan keluar dari apartmentku. Aku mengunci pintu apartmentku lalu berjalan menuju lift untuk pergi ke area parkiran apartmentku.

Aku tidak ingin terlambat di hari pertama aku bekerja karena jika aku terlambat akan mendapatkan penilaian buruk dan aku tidak mau itu terjadi padaku.

---

Pariran Apartment

Cheque Pov

Tit.. Tit...

Aku membuka pintu mobilku, menaruh koperku di bagasi mobilku dan segera masuk ke dalam mobilku.

Aku mulai menyalakan mesin mobil dan memanaskan mobilku sebentar. Aku melirik ke smartwatch yang aku pakai dan jam menunjukkan jam 04.25.

Setelah aku rasa bahwa aku cukup memanaskan mobilku, aku mulai menjalankan mobilku dan keluar dari area parkiran apartmentku.

Aku mengarahkan mobilku menuju gedung 9naa. Ketika aku melihat masih ada waktu yang cukup banyak sebelum jadwal yang kami sepakati, aku membelokan mobilku ke 7-eleven terdekat yang aku lewati sebelum sampai ke gedung 9naa.

---

7-Eleven

Jam 04.55

Cheque Pov

Aku memarkirkan mobilku di area parkir 7-eleven dan turun lalu segera masuk ke dalam 7-evelen.

Grek!

"Selamat datang di 7-evelen dan selamat berbelanja.."

"☺️"

Saat aku mendengar sapaan dari pramuniaga yang ada di 7-eleven, aku hanya tersenyum dan mulai berjalan untuk mengambil sebuah keranjang dan mencari barang-barang yang aku butuhkan.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk aku memasukkan barang-barang yang ingin aku beli, yaitu 1 buah roti isi stoberi, 2 buah sandwich, 2 botol kopi siap minum, 1 botol air mineral ukuran 1 litter, beberapa snack dan sebungkus perment mint.

Setelah aku rasa cukup, aku segera berjalan kearah kasir untuk membayar barang-barang belanjaanku.

"Apakah tidak ada yang ingin ditambah lagi, Khun?"

"Tidak.. Ini saja.."

"Kami sedang ada promo... Apakah Khun merasa tertarik?"

"Tidak.. Terima kasih.."

"Baiklah.. Total belanjaan Khun 150 bath. Apakah Khun membawa tas belanja atau ingin membeli tas plastik seharga 2 bath?"

"Aku membawa tas belanjaku sendiri dan ini uangnya.."

Aku menyerahkan uang 200 bath kepada pramuniaga itu.

"Bolehkan saya membantu Khun untuk memasukkan barang-barang ini kedalam tas belanja?"

Pramuniaga itu bertanya sambil mengambil uang yang aku serahkan padanya untuk membayar barang-barang belanjaanku ini.

"Iya boleh. Ini tas belanjanya.."

"Terima kasih dan ini kembalian Khun..."

Setelah pramuniaga itu menyerahkan kembalian 50 bath kepadaku, dia mulai memasukkan barang-barang yang aku beli ke dalam tas belanja yang aku serahkan padanya dan tidak lama dia menyerahkan tas itu kepadaku kembali.

"Silakan datang lagi Khun dan terima kasih sudah berbelanja di 7-eleven. Semoga hari Khun menyenangkan.."

"☺️"

Saat mendengar ucapan pramuniaga itu, aku hanya bisa tersenyum lalu berjalan keluar dari 7-eleven dan menuju mobilku.

Aku masuk kembali ke dalam mobilku dan menaruh barang-barang yang aku beli di samping tempat dudukku. Aku lalu kembali mengarahkan mobilku ke 9naa.

Hanya membutuhkan waktu sekitar 10 menit dari 7-eleven ke 9naa karena hari ini masih pagi dan jalanan belum sepadat saat siang hari.

---

Tempat Parkir 9naa Production House

Mobil Cheque

Cheque Pov

Jam 05.15

Aku sudah sampai di gedung 9naa dan segera memarkirkan mobilku di area parkir.

Hmm.. Mungkin aku datang terlalu pagi sambil melirik ke smartwatchku yang menunjukkan jam 05.15.

Aku lalu melihat ke arah gedung 9naa yang terlihat masih gelap seperti belum di buka dan matahari juga belum terbit. Aku melihat sekeliling tempat parkir ini dan hanya melihat ada beberapa mobil saja yang terparkir.

"Hm.. Apakah aku datang terlalu pagi?"

Aku memutuskan untuk tetap berada di dalam mobil terlebih dulu sampai gedung 9naa buka, baru akan memasuki gedung itu.

Aku lalu membuka jendelaku sedikit agar udara segar masuk ke dalam mobilku dan mematikan mesin mobilku untuk menghemat bensin.

Sambil menunggu.. Aku mulai membuka tas belanjaku dan melihat-lihat apa yang akan aku makan untuk mengganjal perutku. Aku lalu memutuskan untuk mengambil 1 sandwich rasa tuna dan juga membuka botol kopi yang aku beli.

Aku mulai memakan sandwich itu dan memakannya sedikit demi sedikit lalu meminum kopiku sambil memainkan ponselku.

Saat aku sedang asyik menikmati sarapanku sambil bermain dengan ponselku, tiba-tiba aku mendengar kaca jendela mobilku diketuk oleh seseorang.

Tok.. Tok.. Tok..

Aku segera mendongakkan kepalaku dan mengalihkan perhatianku dari ponselku untuk melihat siapa yang mengetuk kaca jendela mobilku. Aku cukup terkejut saat melihat ternyata P'Tod yang mengetuknya.

Lalu aku segera menurunkan kaca mobilku sepenuhnya, aku melihat senyuman serta mendengar sapaan dari P'Tod masuk di telingaku.

"Selamat pagi N'Cheque. Kamu datang pagi sekali hari ini. Apakah kamu sangat bersemangat untuk shooting?"

"Ah.. Selamat pagi P'Tod. Tidak juga.. Aku hanya ingin datang lebih pagi saja karena takut terlambat dan terkena macet di jalan. Phi sendiri kenapa sudah datang sepagi ini?"

"Yeah.. sama sepertimu, Phi juga takut terlambat dan terkena macet di jalan. Apakah kamu sudah sarapan? Maukah kamu sarapan bersama-sama denganku?"

"Hm.. Ini aku sedang sarapan Phi.."

Aku menujuk apa yang ada di tanganku. Sebotol kopi dan sandwich yang belum aku habiskan.

"Ah.. Begitu ya? Hm.. Apakah kamu sudah membaca garis besar skripnya?"

"Sudah Phi semalam. Bagaimana dengan Phi?"

"Aku juga sudah membacanya. Hm.. bagaimana kalau kita membicarakannya sambil kamu menemani Phi sarapan? Phi tadi melihat ada kafe yang buka 24 jam di seberang jalan. Apakah kamu mau pergi?"

"Hm.. Tapi Phi.."

Aku merasakan sedikit ragu, tetapi sebelum aku menolaknya, aku mendengar perkataan P'Tod lagi.

"Ayolah.. Temani Phi sarapannya.. Masa kamu tega membiarkan Phi sarapan sendiri? Phi akan mentraktir kamu.. Ok?"

Sebenarnya aku merasa cukup malas untuk berjalan saat ini dan merasa sedikit enggan dengan tawaran P'Tod.

Aku sudah memutuskan untuk menjaga jarak dari P'Tod dan tidak ingin terlalu dekat dengannya agar perasaan suka serta cinta yang aku rasakan untuknya tidak berkembang semakin dalam dan besar. 😔

Tetapi saat aku menatap matanya yang seakan-akan sedang memohon kepadaku dan mengingatkan kepada mata Tako saat meminta makan padaku.

Tako adalah kucing kesayanganku yang berwarna putih lorek abu-abu dan sangat lucu serta menggemaskan walau terkadang menyebalkan. 😅

Lalu setelah aku berpikir beberapa saat, aku akhirnya menganggukkan kepalaku dan tersenyum kepadanya.️ ☺️

"Baiklah Phi, aku akan menemanimu sarapan..."

"Kalau begitu.. ayo kita pergi ke café itu sekarang. Kita masih memiliki waktu sekitar 1,5 jam-an lagi sebelum waktu yang di jadwalkan sekalian kita menikmati segelas kopi dan juga sarapan.."

"Hm... Baiklah tetapi izinkan aku akan menghabiskan ini dulu. Tunggu sebentar ya Phi.."

Aku kembali menujukkan sandwichku yang tinggal sepotong kepadanya..

"Iya.. Santai saja.."

Setelah itu, aku segera memakan sandwich yang tinggal sepotong dan meminum kopiku sampai habis. Aku segera membereskannya dan menyiapkan tas YSL berwarna hitam kesayanganku.

Aku lalu melihat kaca spion untuk memastikan penampilanku sudah cukup baik, tidak lupa aku kembali memakai bedak tipis di wajahku dan mengoleskan liptint di bibirku lagi.☺️

Setelah aku merasa penampilanku sudah kembali sempurna, aku memasukkan ponselku ke dalam tasku lalu segera keluar dari mobilku sambil membawa tasku. Aku juga membawa sampah bekas sarapanku untuk aku buang ke tempat sampah. Aku segera mengunci mobilku dan melihat P'Tod dengan sabar menunggu di depan mobilku sambil memainkan ponselnya.

"Ayo Phi.. Kita pergi sekarang.. Tetapi aku harus membuang ini dulu ke tempat sampah heheh.."

"Iya.. Kamu bisa membuangnya di tong sampah yang ada di depan sana.. Ayo kita pergi.."

P'Tod mengatakan hal itu sambil memasukkan ponselnya kedalam saku celana.

Setelah itu, kami segera berjalan bersama-sama menuju ke kafe yang P'Tod katakan itu. Saat sedang berjalan, aku sengaja menjaga jarak dan berjalan di belakangnya karena aku tidak ingin terlalu dekat dengannya juga.

Tetapi.. Karena kafe yang dimaksud P'Tod ada di seberang gedung 9naa, kami harus menyeberang jalan raya dulu.

---

Jalan Depan 9naa

Cheque Pov

Saat aku sudah berdiri disampingnya dan kami akan menyeberang jalan tiba-tiba..

Grab!

P'Tod memegang tanganku dan menautkan jari-jari tangan kami. Aku sempat terdiam beberapa saat karena merasa terkejut dan jantungku terasa berdetak dengan kencang, sampai aku mendengar suara P'Tod.

"...."

"Ada apa Cheque? Ayo kita menyeberang jalan.."

"Ah.. Iya Phi.."

Kami berdua lalu menyeberang jalan dengan tangan yang saling terjalin, aku bisa merasakan telapak tangan P'Tod yang besar dan hangat. Saat P'Tod menggengam tanganku seperti ini, aku merasakan aman.

Aku hanya bisa tersenyum simpul saat melihat tangan kami berdua bertautan seperti ini. ☺️

Aku rasanya sangat ingin menghentikan waktu saja agar P'Tod selalu menggengam tanganku dan tidak melepaskannya lagi untuk selama-lamanya.

Bahkan saat kami sudah sampai di seberang jalan, P'Tod masih belum mau melepaskan genggaman tangannya dan terus menggengam tanganku sampai kami tiba di depan kafe itu.

Saat kami akan memasuki kafe itu, P'Tod terlihat enggan melepaskan tangannya, tetapi pada akhirnya dia melepaskan genggaman tangannya juga. Sehingga aku merasakan sedikit kehilangan kehangatan dari tangannya. 😔

---

Kafe Heart

Cheque Pov

"Selamat datang di Kafe Heart.."

Aku mendengar suara Pramuniaga yang berjaga di kafe ini menyapa kami. Aku hanya tersenyum kepadanya.

"️☺️"

Lalu aku mengikuti P'Tod yang sudah berdiri di depan counter kafe ini untuk melihat-lihat menu yang ada. Aku mendengar P'Tod bertanya saat aku sedang berdiri diam disampingnya.

"..."

"Cheque.. Kamu ingin memesan apa?"

"Tidak usah Phi, Phi saja yang memesan. Aku hanya menemani Phi saja karena aku sudah sarapan tadi di dalam mobil.."

Aku mencoba untuk menolak tawarannya dengan halus karena aku tidak mau merasa berhutang budi kepadanya dan aku tadi sudah sarapan tadi di dalam mobil.

"Tidak perlu sungkan, bukankah tadi Phi mengatakan akan mentraktirmu. Ayo lihat dulu dan pilih apa yang kamu inginkan.."

Setelah mendengar balasan dari P'Tod, aku dengan sedikit berat hati akhirnya menerima tawarannya itu.

"Baiklah Phi, jika Phi tetap memaksa maka aku tidak akan merasa sungkan-sungkan lagi.."

Lalu kami berdua kembali terdiam beberapa saat, sedangkan aku melihat-lihat menu yang ada di kafe ini. Aku tidak membutuhkan waktu lama untuk menentukan apa yang ingin aku minum dan makan di kafe ini.

Jadi.. saat aku mendengar pertanyaan P'Tod lagi, aku sudah tahu dan segera menjawabnya.

"Apakah kamu sudah menemukan apa yang ingin kamu pesan, Cheque?"

"Iya sudah Phi. Aku mau pesan Ice Americano dan sepotong stroberies cheese cake.."

"Hanya itu saja? Tidak ingin yang lain?"

"Iya itu saja Phi. Tidak terima kasih.. Itu sudah cukup untukku.."

"Baiklah.. Phi akan memesankan untukmu. Kamu cari tempat duduk saja dulu.."

"Baiklah.."

Setelah mengatakan itu, aku segera berjalan dan meninggalkan P'Tod yang terlihat sedang memesan makanan dan melakukan pembayaran di kasir.

Aku segera melihat sekeliling kafe ini dan memutuskan untuk memilih duduk di sofa yang terletak di dekat jendela agar aku bisa melihat matahari pagi dan jalanan di luar kafe ini yang masih terlihat sepi karena sekarang masih jam 05.30.

Saat aku sedang menatap ke luar jendela. Pikiranku kembali mengingat apa yang baru saja terjadi dan aku menatap tanganku yang tadi digenggam oleh P'Tod sambil tersenyum kecil. ️

Sampai.. aku kembali merasa terkejut saat mendengar suara P'Tod di dekatku telingaku.

"Hei Nong.. Jangan senyum-senyum sendiri pagi-pagi, hal itu tidak baik. Ini minuman dan makanan pesananmu.."

P'Tod mengatakan itu sambil membawa makanan dan minuman yang kami pesan dan segera meletakkannya pesananku di depanku. Aku melihat P'Tod memesan toast bread with scramble egg dan kopi Expresso untuk dirinya sendiri.

"Iya Phi.. Terima kasih... Heheh..."

Aku hanya bisa tersenyum saat melihat perlakukan dari P'Tod yang menurutku manis dan aku merasakan, wajahku memanas karena merasa malu. ☺️

"Ayo kita sarapan sambil membicarakan skrip kita.."

"Iya Phi.. Apa yang ingin Phi bicarakan tentang skrip kita?"

Aku bertanya sambil mulai memotong stroberies cheese cakeku dan mulai memasukkannya ke dalam mulutku. Cake ini terasa lezat dan sangat pas dengan seleraku, aku sangat menyukainya.

"Ah.. Cake ini sangat enak dan aku sangat menyukainya.."

Tanpa sadar aku berseru kesenangan karena rasa dari cake ini yang begitu sesuai dengan seleraku. ☺️

"Benarkah?"

"Hm.. Iya Phi sangat enak. Apakah Phi mau mencobanya?"

Aku lalu memotong sepotong cake stoberiku dan tanpa pikir panjang segera menyodorkan sendokku yang berisikan cake itu ke depan mulut P'Tod sambil tersenyum. ️ ☺️

Aku melihat P'Tod terdiam beberapa saat sambil menatap sendok yang aku sodorkan dan menatap diriku secara bergantian, sehingga aku kembali berbicara lagi.

"...."

"Ayo Phi.. Buka mulutmu jangan ragu-ragu. Aku jamin rasanya enak. Aku tidak berbohong.."

Lalu setelah aku mengatakan itu, P'Tod segera mendekatkan wajahnya dan membuka mulutnya untuk memakan cake itu. Aku memperhatikannya dan melihat wajah P'Tod sedikit terlihat memerah.

Apakah P'Tod merasa malu aku suapi cake seperti itu? Aizz.. bodohnya kamu Che.. Kamu menganggap dia seperti Bua.

Aku baru sadar apa yang aku lakukan karena aku terbiasa berbuat seperti itu kepada Bua saat aku menggodanya.

Saat aku sedang memikirkan apa yang sudah aku perbuat, aku mendengar suara P'Tod setelah dia terdiam beberapa saat karena sedang memakan cake yang aku suapi padanya.

"Hm.. Iya kamu benar.. Cake ini sangat enak. Apakah kamu mau memesannya lagi?"

Aku melihat P'Tod bertanya sambil tersenyum kepadaku. ☺️

Saat melihat senyumannya, aku merasa malu dan berpikir bahwa tanpa sadar kami sudah melakukan ciuman tidak langsung. Aku hanya bisa menggigit sendok yang bekas bibir P'Tod dan menjawabnya dengan malu-malu sambil menggelengkan kepalaku.

"Tidak Phi.. Ini saja belum habis aku makan.. hehehe.."

"Baiklah.. Kalau begitu habiskan.."

"Iya.. Lalu kita akan membicarakan skrip kita yang mana, Phi?"

Aku segera mengalihkan pembicaraan kami untuk menghilangkan rasa maluku dengan pemikiranku sendiri.

"Hm.. Setelah kamu membaca garis besar skrip kita, bagian mana yang menurutmu paling sulit dilakukan?"

Saat mendengar pertanyaan P'Tod, wajahku segera memerah dan aku sedikit tersedak lalu terbatuk-batuk.

"Huk.. Huk.. Huk.."

"Kamu kenapa Cheque? Makan pelan-pelan saja.."

Sret!

P'Tod mengatakan itu, sambil membantuku menyeka sudut bibirku. Aku hanya bisa terdiam lagi saat melihat ibu jarinya tiba-tiba membantu untuk menyeka sudut bibirku.

"Hm.. Terima kasih Phi.."

Aku mengatakan itu sambil tertunduk dan menyeka mulutku dengan selembar tisu, lalu aku mendengar suara P'Tod lagi.

"Iya.. Kamu makan seperti anak kecil saja. Sangat lucu... Lalu apa jawaban atas pertanyaanku tadi? Bagian mana yang terasa sulit bagimu?"

Aku berusaha untuk menenangkan diriku sambil meminum ice Americanoku perlahan-lahan agar tidak tersedak lagi sambil memikirkannya.

"Uhm.. Menurutku yang paling sulit bagian NC Phi.. Aku tidak pernah melakukan NC, hm.. jadi aku tidak tahu bagaimana cara mengekspesikan perasaannya.."

"Oh.. Bagian NC. Apakah kamu mau Phi ajarkan?"

"Hah?! Maksud Phi?"

"Yeah.. Maksudku, aku mengajari kamu bagaimana cara mengekspesikan perasaannya atau kamu mau mempraktekannya denganku secara langsung?"

"Hah?!"

Saat mendengar perkataan P'Tod aku hanya bisa terkejut dan melongo. Aku tidak tahu harus berkata apa lagi. 😳

"Hahahaha.. Mengapa ekspersi wajahmu sangat menggemaskan seperti itu, Nong? Phi hanya bercanda ahahah.. Tidak usah dipikirkan ok?"

"..."

Aku hanya menganggukkan kepalaku saja tanpa bisa berkata-kata karena masih merasa terkejut dengan perkataannya.

"Baiklah.. Aku akan memberikan sedikit tips kepadamu, saat melakukan adegan NC, kamu tidak perlu banyak berpikir dan ikuti saja kata hatimu maka hasilnya akan terlihat natural. Kamu percaya tidak?"

"Benarkah itu Phi? Iya aku percaya Phi. P'Tod kan sudah lebih senior dari aku di dunia ini jadi pastinya sudah mempunyai lebih banyak pengalaman tentang hal seperti ini heheh.."

"Hahaha.. Kamu bisa saja. Aku juga baru pertama kali beracting NC dengan sesama pria. Tetapi kalau kamu mempercayai aku, bukankah akan lebih baik. Jadi nanti pada saat kita melakukan adegan NC biarkan aku yang memulainya dan kamu hanya tinggal mengikutinya saja ok?"

"Ok Phi.."

"Apakah ada lagi yang menurutmu sulit?"

"Untuk sementara itu saja Phi.."

"Baiklah, jika kamu merasakan kesulitan dalam akting kamu bisa bertanya kepadaku dan aku akan membantumu. Bagaimana?"

"Baiklah Phi.. Terima kasih.."

"Iya sama-sama. Lalu bolehkah Phi meminta nomor ponselmu dan media sosialmu agar kita mudah berhubungan.."

"Ah.. Iya boleh Phi.."

Setelah itu, kami berdua bertukar nomor ponsel dan saling memfollow akun media sosial lalu kembali melanjutkan sarapan kami.

Aku diam-diam mencuri pandang memperhatikan P'Tod yang sedang memakan toast breadnya diam-diam. 🙄

Aku berpikir bahwa P'Tod sungguh tampan apalagi saat terkena sinar matahari yang sedang terbit dan cahayanya terpantul dari kaca jendela kafe ini.


Aku benar-benar sangat ingin menghentikan waktu dan selamanya bersama-sama dengannya seperti ini. 🥰

Andaikan P'Tod bisa menjadi milikku.. Pasti akan sangat menyenangkan.

Saat memikirkan hal itu, tiba-tiba hatiku terasa sakit lagi dan mataku mulai berkaca-kaca, jadi aku cepat-cepat menundukkan kepalaku lagi. Aku berpura-pura memakan cakeku.

"Cheque.. Nong Cheque.."

Aku mendengar P'Tod memangil namaku. Aku lalu mendongakan kepalaku dan menatapnya.

"Iya.. Ada apa Phi?"

"Kenapa wajahmu terlihat sedih? Ada apa?"

"Hah? Benarkah Phi? Tidak ada apa-apa Phi.. hehe.."

Aku berusaha menyangkalnya karena merasa terkejut bahwa ternyata P'Tod menyadari perubahan rawut wajahku.
Setelah beberapa saat kami terdiam dan menghabiskan sarapan kami, kami lalu segera kembali ke gedung 9naa.

---

9naa Production House

Jam 06.30

Cheque Pov

Saat aku dan P'Tod kembali ke gedung 9naa, ternyata gedung itu sudah di buka dan ketika kami berdua masuk ke dalamnya, kami melihat sudah banyak cast yang datang karena sebentar lagi akan ada sedikit briefing untuk shooting untuk hari ini.

Tepat jam 06.40 kami diberikan briefing singkat oleh P'Kapper dan P'Bear apa saja yang akan kami lakukan hari ini. Jadwal aku dan P'Tod sangat padat hari ini karena kami berdua adalah pemeran utama dari drama Venus In The Sky.

Setelah briefing kami berdua segera pergi ke ruang make up untuk di dandani.

Kami berdua selesai di make up jam 07.30.

Kami akan mulai shooting untuk menceritakan garis besar dari drama 'Venus In The Sky' yang belum terlalu detail karena ini baru teaser.

Pada awal-awal gladi resik shooting aku masih merasa canggung sehingga kami perlu melakukan beberapa take untuk satu adegan saja. Tetapi seiring berjalannya waktu, aku mulai terbiasa dan tidak memiliki kendala yang berarti lagi.

Tempat pertama yang harus kami kunjungi untuk shooting teaser Venus in The Sky juga ada beberapa tempat, yaitu Kafe Heart, 7-eleven, rumah Sky dan rumah Venus.

Tidak semua lokasi shooting kami dekat dan kami juga perlu pergi dengan menggunakan mobil Van Perusahaan untuk bisa ke lokasi itu. ☺️

---

Shooting pertama kami lakukan di Kafe Heart, kafe yang aku kunjungi dengan P'Tod tadi pagi. Kami shooting di tempat ini dulu karena kafe ini yang paling dekat. Di kafe ini kami shooting dimana Venus dan BaiTong temanku sedang makan siang, lalu kami bertemu dengan Sky dan TongKla.

Ini adalah awal mula dari kisah Venus dan Sky. Kami berdua bertemu karena kedua sahabat kami berpacaran.

Untuk adegan ini, kami bisa melakukannya dengan sekali shoot dan selesai. ☺️

Lalu tempat ke dua adalah 7-Eleven. Jarak 7-eleven ke 9naa membutuhkan waktu sekitar 15 menit. Jadi aku, P'Tod dan P'Ton harus naik mobil Van Perusahaan untuk shooting. Ah.. P'Ton adalah pemeran Janus yang merupakan Phi dari Venus. ☺️

Untuk di 7-eleven kami melakukan shooting saat Venus pertama kali bertemu lagi setelah Venus menghilang selama 3 tahun dari kehidupan Sky.
Shooting di 7-eleven juga berjalan dengan lancar dan tidak membutuhkan take yang berulang-ulang.

Setelah itu, kami harus pergi ke rumah yang akan digunakan Sky. Kami pergi ke sana sudah sekitar jam 12.30 setelah kami makan siang.

--

Di dalam mobil Van Perusahaan

Cheque Pov

Saat P'Bear mengatakan bahwa kami harus pindah lokasi dan akan naik mobil Van Perusahaan untuk ke lokasi itu, aku meminta salah satu crew perusahaan ini yang sudah aku percaya untuk membawa mobilku ke lokasi shooting kami sehingga nanti aku tidak perlu kembali lagi ke Perusahaan untuk mengambil mobilku karena akan memakan waktu karena pastinya kami akan selesai shooting larut malam.

Setelah menyerahkan kunci mobilku kepada crew itu, aku lalu segera berjalan dan masuk ke dalam mobil Van Perusahaan. Setelah aku duduk, tidak lama kemudian aku juga melihat P'Tod masuk ke dalam mobil ini dan dia segera duduk di sampingku.

Saat melihat dia duduk di sampingku dan menatapku, aku hanya tersenyum saja. ️
Aku merasa mataku mulai sedikit berat karena aku sangat lelah karena harus shooting non stop dari pagi tanpa istirahat. Sebelum aku memejamkan mataku, aku sempat melihat P'Tod sedang memandangi ponselnya.

Karena aku sudah mulai terbiasa dengan P'Tod yang selalu duduk di sampingku, perlahan-lahan aku mulai mencari posisi yang nyaman untuk aku tidur dan aku merasa aman karena sejak kami shooting P'Tod selalu menjagaku. ️

Karena aku duduk di dekat jendela dan paling belakang, aku sedikit memiringkan badanku dan menyenderkan kepalaku ke arah jendela dan memejamkan mataku untuk beristirahat sebentar sampai kami tiba di lokasi selanjutnya.

Aku tidak tahu berapa lama aku tertidur, tetapi aku mulai tersadar lagi saat aku merasakan pipiku di tepuk-tepuk dengan lembut.

Puk.. Puk..Puk..

"Cheque.. N'Cheque.. Ayo bangun.. Kita sudah sampai di lokasi shooting.."

Aku mendengar suara yang sangat lembut seperti berbisik di telingaku dan terasa sangat dekat.

"Hmm.."

Aku hanya bergumam lalu menyamankan posisi kepalaku dan mempererat pelukkan tanganku. Aku merasakan ada yang hangat di bawah kepalaku dan terasa sangat nyaman sehingga aku sangat enggan membuka mataku.

"Cheque.. Ayo bangun.. atau kamu ingin Phi cium dulu baru kamu mau bangun?"

Aku mendengar suara itu berbisik lagi dengan lembut di dekat telingaku.

Aku yang masih setengah sadar, perlahan-lahan mulai membuka mataku dan mulai menyadari bahwa rasa hangat yang aku rasakan adalah bahu lebar P'Tod dan yang aku peluk adalah lengannya. Aku tidak tahu kenapa kepalaku bisa bersandar diatas bahunya dan memeluk lengannya karena seingatku, aku tadi menyandarkan kepalaku ke arah jendela dan tanganku ada diatas pangkuanku. 🙄

"..."

Aku membutuhkan waktu beberapa detik sampai..aku sudah sadar sepenuhnya dan menyadari bahwa kepalaku sedang bersandar di bahu P'Tod dan tanganku yang memeluk lengannya, aku segera melepaskan tanganku dari lengannya dan duduk dengan tegak dengan kepala yang tertunduk karena aku merasa malu.

"Ouih.. Pegalnya lenganku. Apakah sangat nyaman tidur di bahuku dan memeluk lenganku, Nong? Sampai-sampai kamu tidak ingin bangun dari tidurmu? Hehehe.."

"Ah.. Maafkan aku Phi.. Aku benar-benar tidak sengaja. Apakah bahumu terasa sakit Phi? Perlukah aku pijat sebentar?" tanyaku.

Aku merasa bersalah sekaligus malu dengan apa yang sudah terjadi.

"Hahaha.. Tidak perlu Nong.. Aku hanya bercanda. Ayo kita segera keluar dari mobil ini.."

"Iya Phi.."

Setelah itu, kami berdua segera keluar dari dalam mobil dan melakukan peregangan badan kemudian berjalan masuk ke dalam lokasi shooting untuk bersiap-siap melanjutkan shooting lagi.

---

Rumah Sky

Cheque Pov

Kami sampai di lokasi shooting Rumah Sky sekitar jam 13.30.

Shooting kali ini, ada beberapa adegan yang harus kami ambil.

Pertama-tama, kami harus shooting di dalam kamar Sky bersama-sama dengan BaiTong dan TongKla lagi. Di sini kami sedang makan mie bersama-sama.

Kedua, aku dan Sky harus shooting kami sedang bermain game di luar kamarnya dan tidak ada yang mau kalah. 😅

Ketiga, aku dan Sky harus shooting menggunting kuku. Saat menggunting kuku, Sky tidak sengaja melukai kakiku sehingga kami saling tendang.

Adegan terakhir di dalam rumah Sky adalah aku membawa Sky yang mabuk kembali kerumahnya dan mengutarakan perasaanku.

Menurutku adegan terakhir ini sedikit sulit karena aku harus beradegan kiss dengan P'Tod. 😣

Sebelum adegan ini, kami sempat beristrahat sebentar karena adegan ini harus diambil sekitar jam 18.00 malam saat langit sudah gelap.

Aku mendengar suara P'Bear saat aku sedang membaca dan mencoba memahami skrip ini.

"N'Cheque dan N'Tod, untuk adegan terakhir di rumah ini, tolong lakukan dengan baik ya. Kalian bisa membaca skrip dulu dan saat aku mengatakan ready.. Kalian harus standby di posisi kalian ok?"

"Ok Phi.."

Aku lalu meminta izin untuk pergi ke kamar mandi untuk menyikat gigiku dan berkumur-kumur sebelum aku harus melakukan ciuman pertama dengan Sky.

Fokus Che dan tenanglah.. Rileks.. You can do it..

Aku mengatakan itu kepada diriku sendiri saat aku menatap pantulan diriku di depan cermin di dalam kamar mandi sebelum berjalan keluar kamar mandi. ️

10 Menit Kemudian

"N'Cheque.. N'Tod.. Please Standby and Redy di posisi masing-masing.."

"Baiklah Phi.."

Aku lalu memejamkan mataku sebentar dan menarik napas panjang untuk menguatkan hati dan diriku.

Che.. Kamu sedang bekerja saat ini. Ingat!! Harus bersikap professional dan jangan sampai terbawa suasana. Kamu pasti bisa.

Setelah mengatakan hal itu di dalam hatiku, aku menganggukkan kepalaku sedikit dan mengepalkan tanganku serta sedikit tersenyum. ️🙂

Yeah.. aku sudah siap untuk berciuman dengan P'Tod di adegan ini.

"Huf.. Aku pasti bisa.."

Aku berbisik pelan kepada diriku sendiri sebelum mendengar teriakkan P'Bear.

"Ok.. Rolling Action.."

---

"Lalala..."

"Ouih.. Kenapa kamu berat sekali, Ky.. Berjalanlah dengan benar dan hati-hati.."

Kami saat ini sudah berada di dalam kamar Sky dan aku sedang menopang tubuhnya yang mabuk. Kami lalu berdua terjatuh di atas tempat tidur.

Bruk!

Saat kami terjatuh ke atas tempat tidur, tanpa sengaja kepala Sky menghantam bagian kepala tempat tidur dengan keras sehingga P'Tod segera berteriak dengan keras.

"Arrghh!!"

Saat mendengar teriakkan P'Tod yang kesakitan, aku merasa terkejut dan gemetar. Aku benar-benar tidak sengaja terjatuh seperti itu dan membuat P'Tod terbentur kepala tempat tidur.

---

"Cut.. Cut.. N'Tod apakah kamu tidak apa-apa?"

Setelah mendengar teriakkan kesakitan P'Tod, P'Bear mengatakan cut dan segera menghampiri kami sedangkan aku melihat bahwa saat ini P'Tod sedang memegangi kepalanya dan berkata dengan lirih.

"Arghh.. Sakit Phi.."

Saat mendengar perkataan P'Tod, aku melihat P'Bear segera memeriksa keadaan kepalanya, tetapi untung saja tidak terluka meskipun terlihat sedikit memar dan mungkin benjol.

Saat kepala P'Tod sedang di periksa, dia tidak mau melepaskan genggaman tangannya yang masih menggengam tanganku. Aku merasa sangat bersalah dan hanya bisa menundukkan kepalaku tanpa bisa berkata apa-apa. Badanku saat ini juga terlihat sedikit gemetar saat melihat kejadian ini. Aku benar-benar tidak sengaja melakukannya.

Saat aku menatap wajah P'Tod, aku melihat dia tersenyum kepadaku dan menggerakan jarinya yang menggengam tanganku untuk menenangkan aku. Aku lalu mendengar P'Tod mendekatkan wajahnya dan berbisik pelan.

"Tidak perlu merasa bersalah dan khawatir Cheque. Phi baik-baik saja.."

"Hmm.. Maafkan aku Phi.."

Aku mengatakan itu dengan suara yang terdengar lirih, lalu aku semakin mempererat genggaman tanganku didalam genggaman tangan P'Tod untuk menenangkan diriku.

Lalu setelah semua baik-baik saja, maka kami kembali melanjutkan Shooting lagi.

"Ok.. Semuanya kembali Ready di posisi masing-masing... Rolling Action.."

---

Saat ini posisi kami adalah.. Sky sedang tidur di atas kasur dengan Vee yang berada di atas tubuhnya. Sky memeluk tubuh Vee dengan erat.

"Ouih!! Kenapa kamu sangat wangi sekali Vee.."

".. kamu sangat suka berbuat seperti ini padaku, Ky.."

"Berbuat apa? Aku tidak sering seperti ini. Aku sekarang mabuk karena merayakan kelulusanmu. Tetapi sial!! Aku masih harus berkuliah 2 tahun lagi.. Ayo belajar lagi bersama-sama denganku, Vee. Aku ingin mempunyai teman dan masih ingin bersama-sama denganmu.."

"Tetapi.. aku tidak ingin bersama-sama denganmu lagi.."

"Ouih.. Kenapa?"

Sky mengatakan hal itu sambil memeluk tubuhku semakin erat.

"Kamu.. sangat suka membuat aku berpikir terlalu jauh, Ky. Sampai saat ini, aku sebenarnya sudah tidak ingin berada di sisimu lagi..."

Setelah mengatakan itu, kami berdua terdiam beberapa saat. Aku mulai menggigit bibirku karena merasa putus asa.

"Jangan menggigit bibirmu seperti itu Vee.."

"Aku menyukaimu, Ky.."

"Aku tahu.. Aku ini tampan dan imut serta keren, pasti disukai oleh banyak orang. Tetapi kamu.. jangan menggodaku lagi. Aku tidak akan tertipu denganmu.."

"Aku sungguh-sungguh menyukaimu. Suka seperti seorang gadis yang menyukai pria.."

"..."

Lalu saat aku menatap mata P'Tod yang berperan sebagai Sky untuk beberapa saat, entah kenapa rasa canggung yang aku rasakan mulai menghilang.

Perlahan-lahan tetapi pasti, tanpa ada rasa terpaksa bibirku secara alami mulai mengecup bibir bagian atas bibir Sky dan aku merasakan dia membalas kecupanku.

"Uhm.. Uh.."

Suara eranganku mulai terdengar dan kami mulai menikmati lumatan demi lumatan yang kami lakukan satu sama lain, sampai aku tersadar, lalu menghentikan ciuman kami dan sedikit menjauh dari tubuh Sky meskipun dia masih memelukku dengan erat.

Mungkin aku dan Sky berciuman selama kurang lebih 3 menit. Aku lalu kembali menatapnya sampai aku mendengar Sky berkata..

"Tetapi.. aku merasa.. Aku menyukaimu seperti seorang teman.."

Saat mendengar perkataan Sky, aku melepaskan diriku dari pelukkannya dan duduk di pinggir tempat tidur.

"Menyukaiku seperti seorang teman? Teman mana yang akan berbuat hal seperti yang kita lakukan ini?"

"Maafkan aku Vee..."

"Kamu tidak perlu meminta maaf kepadaku, Ky. Kita hanya berciuman saja. Kamu tidak pernah mempedulikan perasaanku. Kamu hanya selalu suka melakukan segala sesuatu seenaknya saja.."

"Melakukan apa yang aku suka seenaknya? Aku selalu sangat peduli dan sayang kepadamu, Vee. Tetapi tadi.."

Sky bangun dari tidurnya dan ikut duduk. Dia mulai melingkarkan tangannya di pinggangku lalu memelukku.

"Lepaskan aku!"

"Tidak mau.. Kita seperti biasa saja bukankah sudah cukup baik? Ayo tetap berteman.."

"Haha.. Teman? Apakah kamu memperlakukan semua temanmu seperti ini?"

"Bukan seperti itu.. Tetapi.. aku ingin kita tetap seperti ini dan tidak berubah.. Maafkan aku Vee..."

"Tetap sama dan tidak berubah? Kita sudah tidak bisa lagi menjadi teman seperti biasanya lagi, ky.."

"Tidak Vee.. Vee.."

Aku lalu segera melepaskan tangan Sky dengan paksa dan berdiri lalu berjalan keluar dari kamarnya serta membanting pintu kamarnya.

Brak!

---

"Ok.. Cut!! Bagus sekali N'Cheque dan N'Tod. Akting kalian sungguh keren.."

Aku mendengar suara P'Bear memuji kami berdua. Aku hanya bisa tersenyum simpul saat mendengarnya. 🙂

Sebenarnya dalam adegan tadi, aku seperti sedang mencurahkan apa yang hatiku rasakan kepada P'Tod. Yeah.. apa yang aku rasakan sama seperti yang Venus rasakan kepada Sky. Entah kenapa rasanya drama ini seperti menggambar diriku dan P'Tod yang sesungguhnya. 😣

Saat aku duduk dan sedang berpikir, aku mendengar perkataan P'Bear lagi.

"Ayo.. N'Tod dan N'Cheque, kita bersiap-siap pindah ke lokasi berikutnya yang merupakan lokasi shooting terakhir hari ini.."

Saat mendengar perkataan P'Bear, aku segera bangkit berdiri dan berjalan menuju Van lagi untuk berpindah lokasi shooting yang katanya tidak terlalu jauh hanya memakan waktu 10 menit.

Aku yang berjalan terlebih dulu menuju mobil Van, secara tidak sadar menyentuh bibirku sendiri..

Aku tersenyum simpul dan merasakan jantung yang ada di dalam dadaku berbedar-debar dengan sangat kencang.

Ouih.. Che.. Tenanglah.. 😣

Aku mengatakan itu dalam hatiku dan menarik napas berberapa kali lalu menghembuskannya perlahan agar diriku kembali tenang..

---

Lokasi Rumah Venus

Cheque Pov

Kami semua sampai di lokasi shooting yang akan di jadikan rumah Venus sekitar jam 20.00.

Rasanya aku merasakan tubuhku sudah benar-benar sangat lelah dan ingin semua ini cepat selesai. 😣

Tetapi.. aku dan P'Tod masih memiliki beberapa adegan yang harus kami ambil di dalam rumah ini, termasuk adegan NC.

"Ayo.. Bersiap-siap untuk ambil posisi N'Cheque dan N'Tod.. Kita tidak bisa terlalu berlama-lama karena hari sudah semakin larut dan kalian pasti sudah lelah. Tetapi tetap semangat ya.."

Itu adalah perkataan P'Bear yang mungkin sudah melihat kami yang merasa lelah. 😣

Kami lalu mulai shooting lagi dan kira-kira kami harus shooting 3 adegan di dalam rumah ini.

Adegan pertama adalah saat Sky mengantarakan aku pulang karena dia sudah mengajak aku makan di luar meskipun dia sedang merasa lelah. Aku yang merasa tidak enak menawarkan Sky untuk tidur sebentar di dalam rumahku.

Adegan kedua adalah saat Sky meminta maaf kepadaku karena sudah menyebabkan kakiku terluka karena dia dan juga dia meminta maaf atas kejadian 3 tahun lalu, tetapi aku tidak begitu saja memaafkannya.

Kedua adegan itu bisa aku dan P'Tod lalui tanpa ada halangan yang berarti. Kami hanya perlu memakan waktu 1 jam untuk menyelesaikan kedua adegan itu.

Sedangkan adegan terakhir adalah adegan NC dimana Venus sedang sakit, tetapi menggoda Sky yang sedang merawatnya.

Aku sebenarnya sangat malu harus membuka seluruh pakaianku di depan semua orang dan memperlihatkan tubuh mulusku.

Apalagi dengan orang yang tidak begitu dekat denganku, seperti P'Tod. Meskipun aku sudah mengenalnya 7 tahun lalu, tetapi kami hanya berkenalan biasa dan tidak dekat. Bahkan setelah itu kami tidak pernah bertemu lagi dan baru bertemu lagi saat casting kemarin.

Kami juga sekarang hanya berbicara seperlunya dan hanya sekedar basa basi agar kami bisa mendalami karakter kami.

Tetapi.. karena ini adalah tuntutan peran jadi mau tidak mau aku harus melakukannya, memperlihatkan tubuhku dihadapannya dan melakukan adegan NC dengan P'Tod.

Aku saat ini sedang duduk di sofa sendirian sebelum adegan NC kami dimulai. Aku berpikir bahwa aku harus melakukannya dengan baik sehingga semuanya cepat berakhir dan aku bisa segera pulang.

Puk!

Aku merasakan P'Tod menepuk bahuku.

"Cheque.. Apa yang sedang kamu pikirkan?"

Aku yang merasa terkejut hanya bisa menggelengkan kepalaku dan menjawab.

"Hm.. Aku tidak memikirkan apa-apa Phi.."

Aku berusaha untuk menyembunyikan perasaan yang aku rasakan saat ini dan tidak ingin P'Tod mengetahuinya.

"Apakah kamu merasa khawatir tentang adegan NC yang akan kita lakukan sebentar lagi?" Tanya P'Tod.

Saat aku mendengar perkataannya, aku hanya bisa mengangguk perlahan.

"Tenanglah.. Percayalah kepada Phi dan Phi akan mengarahkan kamu nanti.."

Lagi-lagi saat mendengar perkataan P'Tod, aku hanya bisa kembali menganggukkan kepalaku. Setelah itu P'Tod dan aku tidak saling berbicara lagi
Yeah.. aku sangat mengkhawatirkan adengan NC yang akan kami lakukan sebentar lagi. Aku sangat takut bahwa kami berdua melakukan lebih dari sekedar akting saja. 😣

Salah satunya karena aku sudah menyukai dan mencintai P'Tod sejak lama. Aku takut dia akan menyadari perasaanku ini.

Meskipun aku mengakui bahwa aku suka dengan sesama pria, tetapi aku tidak pernah melakukan NC atau semi NC meskipun aku pernah memiliki seorang kekasih. Tetapi.. kami hanya sebatas bergandengan tangan dan ciuman di bibir saja. Ciumannya juga hanya sekedar kecupan bukan ciumanan yang terlalu hot dan menjurus.

Kedua orang tuaku sudah tahu akan orientasi seksualku yang menyimpang ini dan aku merupakan seorang gay. Mereka sama sekali tidak merasa keberatan akan hal ini dan membebaskan aku memilih asalkan aku merasa bahagia. Aku sudah merasa sangat bersyukur memiliki kedua orang tua yang sangat pengertian seperti mereka. 🥰

Aku selama ini sangat menjaga diriku sendiri dengan tidak terlibat pergaulan bebas atau melakukan NC dengan mantan pacarku. Hal ini karena aku harus menjaga nama baik dan martabat Keluargaku agar aku tidak membuat mereka merasa malu, meskipun aku seorang gay.

Tetapi.. saat aku merenungkan semua itu, aku mendengar suara P'Bear memecahkan keheningan di dalam ruangan ini.

"N'Cheque dan N'Tod jika kalian ingin bersiap-siap sebelum shooting adegan ini dimulai, kalian bisa memilih menggunakan kamar mandi di dalam kamar ini atau kamar mandi di luar kamar ini. Kita akan memulai shooting 30 menit lagi.."

P'Bear mengatakan itu lalu berjalan ke luar ruangan ini.

Aku melihat P'Tod segera menatap wajahku. Mungkin wajahku terlihat sedikit aneh saat ini karena perasaan yang aku rasakan bercampur aduk saat ini. 😣

Puk!

P'Tod sekali lagi menepuk pundakku dengan ringan dan membuat aku kembali tersadar dari lamunanku.

"Cheque.. Kamu tidak perlu merasa khawatir tentang adegan NC ini. Kamu percaya kepada Phi, bukan? Phi akan berusaha untuk membantumu. Lalu dimana perlengkapan yang kamu bawa?" Tanya P'Tod.

"Hm.. Iya Phi.."

Aku hanya bisa mengatakan hal itu dan menujuk ke arah koperku yang berwarna biru muda yang ada di sudut ruangan ini. Isinya adalah peralatan sikat gigi, parfum, tas make up, beberapa buah baju t-shirt , kemeja , celana pendek, celana panjang celana dalam serta boxer, handuk dan bathrobe.

"Baiklah.. Kalau begitu Phi akan memakai kamar mandi yang ada di luar kamar ini untuk bersiap-siap dan kebetulan koper Phi ada di luar ruangan ini. Jadi kamu bisa menggunakan kamar mandi yang ada di dalam kamar ini untuk bersiap-siap.."

Saat mendengar perkataan P'Tod, aku hanya bisa menganggukkan kepalaku saja.

"Sudahlah.. Santai saja. Kita akan saling bekerja sama. Phi akan membantumu.."

P'Tod mengatakan itu sambil memengang tanganku dengan lembut dan hal itu sedikit bisa menenangkan perasaan hatiku yang masih kacau saat ini.

Lalu P'Tod mulai berjalan keluar dari ruangan ini. Aku lalu mulai perlahan-lahan mengambil napas pelan dan menghembuskannya.

Huf.. Kamu hanya bekerja Che.. Kamu harus bersikap professional.. Ingat itu..

Aku harus mengenyampingkan perasaanku sendiri karena aku harus bertanggung jawab atas pekerjaan yang sudah aku ambil ini.

Setelah beberapa saat, aku lalu mulai berdiri dan berjalan menuju koperku, aku membuka koperku dan mengambil barang-barang yang aku perlukan lalu berjalan ke arah kamar mandi untuk bersiap-siap shooting adegan terakhir ini.

---

Di Dalam Kamar Mandi

Cheque Pov

Clek! Bruk!

Aku membuka lalu menutup pintu kamar mandi yang ada di dalam ruangan ini. Aku lalu menaruh barang-barang yang aku bawa di atas wastafel.

Aku lalu berdiri menghadap cermin dan memandangi pantulan diriku untuk beberapa saat.

Kamu pasti bisa melakukannya Cheque.. Semangat..

Aku mengatakan itu kepada dirku sendiri, lalu aku mulai mengambil sikat gigi dan pasta gigi untuk menyikat gigiku dan setelah itu aku juga berkumur-kumur lagi agar mulutku terasa segar sebelum kami berciuman lagi. Aku juga mencuci wajahku agar tidak terlihat mengantuk dan bisa melakukan adegan ini dengan baik.

Setelah itu, aku mulai membuka pakaianku seluruhnya. Aku hanya menyisakan celana dalam dan boxer hitam garis-garis putih, lalu memakai bathrobe untuk menutupi tubuhku.

Aku menyemprotkan sedikit parfum ke tubuhku, memakai bedak tipis dan mengoleskan liptint di bibirku.

Setelah semua persiapan yang aku rasakan cukup, aku lalu segera keluar kamar mandi dan duduk di atas sofa yang ada di dalam ruangan ini dimana sudah ada P'Tod yang duduk disana sambil memainkan ponselnya. Kami berdua menunggu dalam diam sampai yang lain siap.

30 Menit Kemudian

"N'Cheque dan N'Tod, apakah kalian sudah siap untuk adegan terakhir ini? Tolong santai saja dan jangan terlalu tegang ok.. Kalian pasti bisa melakukan yang terbaik. Sekarang ayo kita atur posisi kalian.. Nanti kalau Phi belum bilang cut lanjutkan saja terus. Apakah kalian mengerti?"

"Siap Phi.. Iya.."

Setelah itu, P'Bear mulai memerintahkan P'Tod yang memakai kemeja dan celana panjang hitam untuk naik ke atas tempat tidur yang ada di tengah-tengah ruangan ini lalu mengatur posisinya.

Sementara itu, aku masih duduk di atas sofa dengan perasaan ragu-ragu ingin melepaskan bathrobeku.

Hal ini karena.. Ini adalah pertama kalinya aku harus memperlihatkan hampir seluruh tubuhku ke depan kamera. Aku benar-benar merasa tidak nyaman dengan semua ini, tetapi aku tetap harus melakukannya karena masalah professional dalam bekerja.
Saat aku sedang merasa dilema karena harus memperlihatkan tubuhku, aku mendengar suara P'Bear.

"N'Cheque ayo lepaskan bathrobenya dan tempatkan dirimu duduk di atas pangkuan N'Tod ya.."

"Iya Phi.."

Saat mendengar perintah P'Bear, aku dengan enggan melepaskan bathrobeku dan tinggal menyisakan boxer bergaris-garis putih saja di tubuhku. Aku lalu melipat bathrobeku dan meletakkan di atas sofa.

Setelah itu, aku lalu naik ke atas tempat tidur dan mulai memposisikan diriku untuk naik dan duduk di atas pangkuan P'Tod.

Tetapi.. saat aku duduk diatas pangkuan P'Tod.. aku merasakan ada sesuatu yang mengganjal di bawah pantatku.

Apakah ini adalah junior P'Tod? Mengapa terlihat lebih besar dari milikku?

Aku mengatakan hal itu di dalam hatiku. Tetapi kemudian aku berkata lagi..

Aizz.. Che.. Tidak usah dipikirkan dan fokus saja kepada acting..

Aku segera menyingkirkan pikiran itu didalam pikiranku dan berusaha untuk bersikap biasa saja.

Aku hanya berpikir bahwa aku ingin melakukan semua adegan ini dengan cepat dan sekali take saja kalau bisa.

Jadi sebelum kami memulai shooting dan kameramen sedang mengatur posisi kamera, aku meletakkan kedua tanganku di atas bahu P'Tod, bergerak mendekatkan wajahku kearahnya, lalu berbisik kepadanya.

"Phi.. aku mohon bisakah kita hanya melakukannya sekali take saja? Aku benar-benar sudah sangat lelah.."

Aku mengatakan itu dengan setengah berbohong.

"Baiklah.. Ayo kita berusaha yang terbaik agar bisa sekali take dan kita bisa cepat pulang untuk beristirahat, semangat Nong.."

"Terima kasih dan semangat juga Phi.."

Aku lalu mulai berusaha untuk mengatur napasku agar tidak terlalu terlihat gugup dan hanya fokus bahwa semua ini hanya acting saja.

Aku mulai menarik napas panjang dan menghembuskan perlahan sambil berusaha untuk meyakinkan diriku bahwa aku bisa melakukannya dan menyelesaikannya dengan cepat. ️

Setelah itu, kami berdua mengatur posisi yang paling nyaman sambil menunggu aba-aba dari P'Bear dan juga sempat membicarakan serta berlatih sebentar posisi yang baik saat kami berciuman nanti agar terlihat natural. Sampai kami mendengar suara P'Bear..

"N'Cheque.. N'Tod.. Apakah kalian sudah siap?"

"Siap Phi.."

"Ok.. Camera Stand by.. One.. Two.. Three.. Rolling action!!"

---

Scene ke 1 :

Saat aku mendengar aba-aba dari P'Bear, aku segera masuk ke dalam karaterku Vee.

Saat ini Vee sedang sakit demam, tetapi dia menggoda Sky yang sedang merawatnya dengan duduk diatas pangkuannya.

Aku duduk diatas pangkuan Sky dan memeluk lehernya dengan kedua tanganku sedangkan kedua tangan Sky memeluk pinggangku dan menjaga agar tubuhku tidak terjatuh dari pangkuannya.

Aku saat ini hanya menggenakan boxer saja karena badanku habis di lap serta dibersihkan oleh Sky agar panasku turun. Sky saat ini masih memakai kemeja hitam yang mulai aku buka kancingnya satu persatu karena aku tidak menyukai kain kemejanya meskipun saat ini dia masih memakai celana panjang hitam.

Kami bertatapan selama beberapa saat lalu aku mulai berbicara kepadanya.

"Aku sangat ingin menciummu, Ky.. Tetapi aku takut kamu tertular sakitku.."

"Tidak mungkin.. Ky sangat kuat..."

"Tetap tidak boleh.."

Setelah aku mengatakan itu, Sky mulai mendekatkan wajahnya untuk menghirup aroma leherku dan mulai menciumi serta menjilati leherku.

"Ugh.. Um.."

Aku mendesah lembut karena merasa geli akan apa yang Sky lakukan di daerah leherku. Daerah leherku adalah daerah yang sangat sensitive bagiku. 😣

Setelah dia puas bermain-main dengan leherku, dia mulai menurunkan bibirnya dan menciumi dadaku lalu ke area tenggorokanku.

"Uhm.. ah.. um.."

Aku mulai mendesah dengan lembut, memejamkan mataku dan memeluk lehernya semakin erat karena merasa sangat nikmat.

Tidak lama.. aku merasakan Sky tidak lagi menciumi tubuhku sehingga aku membuka mataku dan melihat Sky sedang mendongakkan kepalanya menatapku.
Saat Sky menatapku, aku merasakan yang menatapku bukan Sky melainkan P'Tod. Hal ini karena sorot dari pancaran matanya terlihat berbeda dan penuh cinta saat memandangku.

Mengapa P'Tod memandangku seperti ini? Tolong jangan pandangi aku dengan sorot mata itu atau.. Aku akan semakin mencintaimu..

Aku mengatakan hal itu di dalam hati dan sedikit menggelengkan kepalaku untuk menghapus pikiran itu. Aku kembali berusaha untuk tetap fokus dengan actingku sebagai Vee.

Aku mulai membalas tatapan matanya dengan panadang penuh cinta juga sesuai dengan apa yang aku rasakan dari hatiku. Entah mengapa aku tidak bisa fokus menjadi Vee tetapi seperti aku menjadi diriku sendiri, seorang Cheque yang mencintai P'Tod.

Secara refleks, aku mulai mengangkat kedua tanganku dari memegang bahu P'Tod menjadi memegangi wajahnya lalu mendekatkan wajahku sampai kedua bibir kami bertemu dan berciuman.

"Cup.. Uhm.."

Pada awalnya.. kami hanya saling mengecup bibir masing-masing beberapa kali, tetapi dari kecupan itu.. kami mulai saling melumat bibir satu sama lain dengan bergantian dengan gerakan yang sangat lembut sambil menggerakan kepala kami ke kiri dan ke kanan.

Kami berdua memejamkan mata kami dengan erat-erat dan menikmati setiap lumatan bibir kami dengan penuh perasaan cinta yang seakan-akan saling berbalas.

Aku mulai merasakan bahwa diriku terbawa suasana akan ciuman kami yang memabukkan hati ini. Sehingga tanpa aku sadari.. aku mulai membuka bibirku lebih lebar lagi untuk menghisap bibir P'Tod dengan cara menggoda, sehingga dia juga ikut membuka bibirnya dengan lebar.

"Ugh.. um.. um.. ah.."

Aku bisa mendengar suara ciuman kami menggema di ruangan ini dengan keras. Sebenarnya aku merasa sangat malu, tetapi sebelum aku semakin merasa malu... Aku sedikit terkejut saat merasakan P'Tod mulai mengeluarkan lidahnya dan masuk ke dalam mulutku untuk menggoda lidahku.

Sepertinya P'Tod tahu aku merasa terkejut, dia lalu menggerakan tangannya mengusap punggungku dengan lembut untuk menenangkan aku, sampai aku mulai tenang dan terbiasa dengan lidahnya di dalam mulutku. Aku dengan malu-malu mulai menggerakkan lidahku. Lidah kami berdua saling menyapa, bertauan, menggoda satu sama lain. Kami juga saling bertukar salifa tanpa kami sadari.

Cup.. Cup.. Cup..

"Ehm. Uhm. Ah.."

Kami berdua terus saja berciuman mesra dan saling meraba tubuh satu sama lain. Aku bahkan berkali-kali mengerang dengan lembut untuk mengeluarkan apa yang aku rasakan saat ini. Aku juga tanpa sadar menggerakkan tanganku untuk meremas rambut P'Tod dan mendekatkan kepalanya lebih dekat ke arahku. Aku mulai menyalurkan perasaanku..

"Egh.. ah.. uhm.. mhh.."

Kami berciuman sangat lama dan tanpa henti. Sampai aku tidak tahu berapa lama kami melakukannya.

Lalu lambat laun dan terasa sangat samar aku mendengar suara P'Bear yang mengatakan Cut. Aku sedikit merasa terkejut.

"Ok Cut and Nice.. So perfect.. N'Che n N'Tod.. istirahat 10 menit sebelum Next Position!!"

---

Aku lalu mulai tersadar dan perlahan-lahan kami mulai menyudahi ciuman kami. P'Tod sempat memberikan kecupan beberapa kali di bibirku sebelum dia menarik dirinya dariku.

Cup.. Cup.. Cup..

Setelah itu, P'Tod mengangkat tangannya untuk mengusap bibirku mungkin karena ada sisa saliva di bibirku sambil tersenyum. ☺️

Aku hanya bisa menundukkan kepalaku karena merasa malu dan sedikit menjauhkan diriku dari P'Tod untuk menghirup udara banyak-banyak. Hal ini karena aku tidak sadar bahwa selama kami berciuman, aku sudah menahan napasku sampai aku merasa kehabisan napas.

"Hah.. Hah.. Hah.."

"Heheh.."

Saat aku sedang menarik napas dengan rakus, aku mendengar suara tawa kecil dari P'Tod karena posisiku masih berada di atas pangkuannya meskipun tubuh kami sedikit berjarak dan P'Tod masih memeluk pinggangku.

Kami di berikan waktu selama 10 menit untuk menenangkan diri masing-masing sebelum masuk ke sceen selanjutnya.

Aku menatap P'Tod dan sekilas aku bisa melihat tatapan matanya yang menatapku seperti tertutup kabut nafsu saat menatap mataku. Aku lalu segera memalingkan wajahku karena merasa malu di tatap seperti itu.

Aku saat ini mulai merasa haus karena terlalu banyak mengerang sehingga tenggorokanku terasa kering. Aku mulai bergerak dan ingin bangun dari atas pangkuan P'Tod, tetapi.. dia segera menahan pinggangku dan memelukku dengan erat sehingga aku tidak bisa bergerak. Aku bisa merasakan lagi juniornya yang besar itu menekan pantatku.

Aku kembali menaruh kedua tanganku di atas pundaknya karena saat dia menahanku, aku ingin terjatuh. Aku menatap matanya dan melihat P'Tod menatapku balik. Lalu P'Tod bertanya kepadaku dengan suaranya yang terdengar sedikit parau.

"Ada apa? Apakah kamu merasa haus dan ingin minum?"

Aku yang mendengar pertanyaan P'Tod, hanya bisa menganggukkan kepalaku pelan dan bergumam.

"Hm.."

Saat tahu aku ingin minum, P'Tod segera berbicara kepada seorang crew yang sedang membetulkan set yang berada di dekat kami.

"Phi.. Bisakah Phi tolong mengambilkan aku sebotol air? Aku merasa haus dan ingin minum.."

Setelah mendengar perkataan P'Tod, aku melihat Crew itu segera berjalan untuk mengambilkan sebotol air dan menyerahkan kepada P'Tod.

"Terima kasih Phi.."

P'Tod mengatakan itu dan mengambil botol air dari tangan Crew itu, lalu Crew itu terlihat menganggukkan kepalanya.

P'Tod melepaskan pelukkan di pinggangku untuk membuka tutup botol air, sedangkan kedua tanganku masih berada di atas pundak P'Tod untuk menahan tubuhku agar tidak terjatuh dari atas pangkuannya.

P'Tod lalu segera menyerahkan botol itu kepadaku sehingga aku mulai melepaskan salah satu tanganku dan aku merasakan salah satu tangan P'Tod kembali menahan pinggangku menjaga aku tidak terjatuh saat sedang minum.

Aku segera mengambil botol itu dan meminumnya.

Glup.. Glup.. Glup..

Aku segera minum air itu sampai aku merasa puas dan hampir habis setengah botol. Setelah aku puas minum dan masih memegang botol itu, aku mendengar P'Tod bertanya.

"Apakah kamu sudah selesai minum?"

"Hm.."

Aku kembali bergumam dan menganggukkan kepalaku sedikit. Lalu P'Tod segera mengambil botol itu dari tanganku. Tadinya aku berpikir bahwa dia akan meletakkan botol itu di samping meja tempat tidur ini, tetapi.. aku melihat dia mulai minum dari botol yang sama denganku.

Glup.. Glup.. Glup..

Suara tegukan air yang sedang diminum oleh P'Tod entah kenapa terdengar seksi apalagi saat aku memperhatikan air itu turun ke tenggorokannya. Aku lalu berpikir bahwa saat ini kami kembali melakukan ciuman tidak langsung lagi.

Glek!

Tanpa sadar aku menelan ludahku sendiri dengan paksa dan merasa wajahku memanas. Aku mencoba untuk kembali mengalihkan pandanganku kearah lain. Tetapi.. mataku tertuju ke rambut P'Tod yang terlihat acak-acakan dan sudah tidak berbentuk lagi.

Apakah ini adalah perbuatanku?

Aku mengatakan itu di dalam hatiku sambil menatap rambut P'Tod, lalu secara releks aku mulai mengangkat satu tanganku untuk merapihkan rambutnya. Sampai aku merasakan tubuh P'Tod sedikit bergerak karena dia sedang menaruh botol air yang sudah kosong di samping tempat tidur.

Setelah aku merasa rambut P'Tod rapih kembali dan aku merasa pegal dengan posisiku saat ini, aku lalu berbisik kepada P'Tod.

"Phi... Bolehkah aku menyenderkan kepalaku sebentar di atas bahumu? Aku merasa pegal dengan posisi ini dan sedikit mengantuk. Tolong biarkan aku beristrahat sebentar na.."

Aku mengatakan itu dengan nada sedikit manja dan menatapnya dengan pandangan puppy eyes. 🥺

"Hm.. Iya lakukan saja. Phi tidak masalah.."

P'Tod mengatakan itu sambil tersenyum dan setelah aku mendapatkan persetujuan dari P'Tod, aku lalu mulai menyenderkan kepalaku ke atas bahu P'Tod yang lebar. Aku lalu bergerak sedikit untuk menyamankan posisiku dan merasakan tangan P'Tod mulai membelai belakang punggungku lagi sehingga mataku mulai terasa berat.

Aku merasakan sangat nyaman dan hangat karena P'Tod memeluk serta mengelus punggungku dengan lembut, sehingga membuat aku mulai masuk ke dalam alam mimpi.

"Time is up.. Sudah cukup istirahatnya Guys.. ayo.. Ayo kembali bekerja.. Tinggal one sceen and done today!!"

Saat aku merasa baru tertidur sekitar 5 menit, suara teriakan P'Bear membuat aku terbangun karena merasa terkejut dan hampir saja terjatuh, tetapi untungnya P'Tod masih memelukku sehingga aku tidak jadi terjatuh.

Aku menatap P'Tod dan melihat dia tersenyum simpul. Hal itu membuat aku tersenyum malu. ☺️

"Kamu terkejut ya.."

"Hm.. Iya Phi.."

Saat aku sedang berbicara dengan P'Tod, aku kembali mendengar suara P'Bear di dekat kami.

"N'Che dan N'Tod.. Ayo kita mulai shooting lagi dan ubah posisi kalian ke next position.."

"Baik Phi.."

Setelah mengatakan itu, aku lalu segera meregangkan tubuhku yang sedikit terasa kaku dan kami berdua segera mengubah posisi untuk sceen selanjutnya.

"Apakah kalian sudah siap Nong?"

"Iya Phi kamu sudah siap.."

"Baiklah.. One.. Two.. Three.. Ready.. Action.."

---

Scene ke 2 :

Kali ini Vee sedang dalam posisi tidur telentang di atas tempat tidur dengan Sky yang sudah melepaskan kemejanya. Dia sekarang sedang berbaring diatas tubuhku. Dia masih memakai celana panjang, tetapi kancing atasnya sudah terbuka sehingga memperlihatkan CD nya yang berwarna putih.

Saat tubuh P'Tod berada di atasku, aku sebenarnya merasa sedikit berat karena tubuh P'Tod yang lebih besar dariku. Bahkan saat ini tubuh kami dari bagian pinggang ke bawah saling menempel dengan sangat erat. Aku bisa merasakan juniornya yang besar itu semakin menggembung dan bergesekan dengan juniorku yang mulai terasa sedikit menggeliat.

Aku mohon Che Junior.. Tolong jangan bangun sekarang na..

Aku hanya bisa membantin dalam hati seperti itu dan memohon agar di scene ini, juniorku tidak terbangun seperti milik P'Tod. 😣

Aku memejamkan mataku dan berusaha untuk menikmati apa yang P'Tod as Sky lakukan di atas tubuhku.

P'Tod mulai menundukkan kepalanya untuk menciumi dadaku.

Cup.. Cup.. Cup..

"Ah.. Um.. ah.."

Aku yang kembali merasa geli mulai mengeluarkan sedikit desahanku dan meremas rambut P'Tod.

P'Tod tidak hanya menciumi dadaku saja, dia mulai bergerak untuk mencium dan menjilati ketiakku yang terdapat bulu-bulu halus sampai terasa sedikit basah sebelum dia bergerak untuk mengecup bibirku lagi berkali-kali.

Cup.. Cup.. Cup..

Aku hanya menikmati kecupannya dan tidak lama aku merasakan dia kembali mengeluarkan lidahnya untuk menggoda bibirku yang sedikit terbuka. Lidahnya mengitari bibirku sebentar, lalu mulai masuk untuk menggoda lidahku. Tetapi.. kali ini aku hanya diam saja dan sedikit mengerang.

"Uhm.. Uhm.."

Saat aku tidak membalas, P'Tod bergerak lagi untuk menciumi daguku lalu leherku. Saat ini kedua tangan kami saling bertautan dan dia merentangkan serta menahan tanganku di kedua sisi tubuhku. Sehingga aku tidak bisa bergerak dan hanya bisa mengerang.

"Uumm... um.. ah.."

P'Tod terus saja menciumi leherku sampai aku menggeliat pelan sehingga dia lalu menaikkan kepalanya untuk kembali mencium daguku lalu bibirku lagi.

Dia menciumku dengan sangat lembut sehingga aku benar-benar sangat menikmati semua ini. Aku merasa mulai terbuai dan ingin lebih dipuaskan lagi olehnya.

Setelah mencium bibirku dengan lembut, dia kembali menurunkan lagi kepalanya untuk menciumi dadaku lagi.

"Ugh.. um.."

Tetapi.. kali ini dia tidak hanya mencium dadaku seperti yang tadi. Bibirnya mulai menyedot ringan kulit dadaku dan memberikan aku efek seperti tersengat listrik. Aku semakin menggeliat saat lidahnya dengan berani keluar untuk mengitari putting dadaku beberapa saat sebelum mengulum dan menghisapnya beberapa kali.

"Ah.. Ah.. uhm.."

Aku merasakan P'Tod seperti seorang bayi yang sedang menyusu kepada ibunya. 😅

Saat ini yang bisa aku lakukan hanya mendesah lagi dan lagi sambil terus menggeliatkan tubuhku karena sangat terasa nikmat serta memabukkan setiap hal yang di lakukan oleh P'Tod di atas tubuhku. Aku berpikir bahwa P'Tod sangat ahli dalam hal seperti ini.

Karena perlakuan P'Tod yang sangat manis dan memabukkan terus saja terjadi membuat pikiranku sedikit kabur karena aku mulai bernafsu.

Aku berusaha untuk menggelengkan kepalaku dan menghapus pikiran itu serta mengingatkan diriku bahwa aku sedang berakting sebagai Vee.

Please Fokus Che.. Kamu adalah Vee bukan Cheque..

Saat aku sedang berusaha untuk mengendalikan pikiranku dan diriku.

Tiba-tiba..

Sret!!

P'Tod menarik tubuh dan pinggangku sehingga tubuhku terangkat. Aku sedikit merasa terkejut sehingga berteriak dengan lembut dan kedua tanganku otomatis segera mencengkram pudaknya.

"Kyaa.."

Tetapi untung saja teriakkanku tidak terlalu keras, meskipun aku melihat P'Tod sedikit tersenyum kecil. 😏

Aku merasa malu dan baru menyadari bahwa saat ini posisiku kembali duduk diatas pangkuannya.

Aku kembali merasakan junior P'Tod terasa semakin membesar dan terasa mengganjal di bawah pantatku. Tetapi.. aku tidak bisa melakukan apapun atau melawannya karena kami masih berakting.

Saat aku berada di atas pangkuannya dan masih sedikit merasa terkejut karena tiba-tiba tubuhku diangkat, aku merasakan tangan P'Tod bergerak untuk mengelus belakang tubuhku seakan-akan dia ingin menenangkan aku.

Aku merasa sedikit tenang dan lalu sedikit menggerakkan tubuhku untuk mencari posisi yang nyaman, saat aku sedang mencari posisi yang nyaman.. P'Tod mulai menciumi leherku lagi.

"Agh..Uhm..ah.."

Aku kembali mendesah pelan dan merasakan bahwa dia sedang menghirup aroma tubuhku dalam-dalam.

Tubuhku sedikit bergetar dan aku hampir saja menjatuhkan kepalaku di atas pundaknya. Aku meremas pundaknya sedikit kencang.

P'Tod kembali memberikan aku kecupan-kecupan ringan di leherku sehingga aku merasa kegelian dan menegakkan kembali tubuhku.

"Uhmm.. Ah.. uh.."

Aku mendesah lagi dan mulai menggerakkan kedua tanganku yang tadi berada di atas pundaknya menjadi memegang wajahnya. Aku mulai perlahan-lahan mengangkat wajahnya yang masih mencium leherku. Aku lalu mulai memberikan kecupan-kecupan kecil di bibirnya dan dia segera membalas kecupanku dengan cepat.

Cup.. Cup...Cup..

Setelah itu aku mendongakkan wajahku meskipun tanganku masih memegangi wajahnya, P'Tod lalu bergerak untuk mencium dagu serta jakunku sebelum dia kembali mencium bibirku.

"Ah.. Ah.."

Pada awalnya P'Tod hanya memberikan kecupan ringan, saat aku membalas kecupannya, dia mulai melumat bibir atasku dan ciuman kami semakin memanas. Kami mulai membuka bibir kami lagi dengan lebar untuk kembali saling bergulat lidah, saling menggoda satu sama lain.

"Uhm...Uhm... ah.."

Aku mendesah sedikit lebih keras dari biasanya karena lidah P'Tod tidak mau berhenti bergerak menjelajah di dalam mulutku. Aku memejamkan mataku semakin erat dan aku bergerak secara alami mulai menggerakan satu tanganku untuk menahan lehernya sedang tanganku yang lain bergerak untuk mengelus punggungnya.

Badan kami berdua benar-benar menempel dengan erat dan aku kembali sedikit menggeliat pelan tanpa aku sadari di atas tubuh P'Tod.

Setelah kami berciuman dengan panas beberapa saat, P'Tod menundukkan kepalanya lagi untuk menciumi dadaku secara refleks.. aku sedikit membusungkan dadaku dengan tetap menutup mataku, sehingga P'Tod lebih mudah untuk menghisap dan mengulum puting dadaku sehingga aku tidak bisa lagi menahan suara eranganku dan mengerang dengan kencang sambil meremas rambutnya.

"Ah..Hmm. ah.."

Aku hanya bisa terus mengeliatkan badanku, mendesah dan pasrah saat P'Tod melakukan semua hal ini.

"Hm.. Ah.. Ah.. Uhm.."

Lalu kami kembali berciuman dengan panas sekali lagi sehingga aku merasakan hawa panas mulai terasa di tubuhku.

P'Tod mulai terlihat menggerakkan tubuhnya sehingga tubuhku ikut terhentak naik turun mengikuti tubuhnya. Hentakkan tubuhnya semakin terasa intes dan aku bisa merasakan juniorku mulai terbangun, begitu juga junior P'Tod yang semakin besar di bawah pantatku. Juniornya terasa sangat panas di bawah pantatku seakan-akan minta dilepaskan dan dipuaskan.

Hal itu membuat aku mulai ingin menggoda dan memberikan respon secara tidak sadar. Aku lalu mulai bergerak melawan gerakkan P'Tod sehingga gerakan tubuh kami terlihat seirama.

"Ugh.. um.. um.. ah.. um.."

Aku terus mendesah semakin keras saat kami semakin bergairah dan tubuh kami berdua mulai terasa panas. Aku membuka mataku sedikit, aku melihat wajah P'Tod sudah memerah dan sepertinya dia sangat menikmati semua ini.

"Uh.. ah.. ah.."

Suara desahan kami berdua terdengar menggema di dalam ruangan ini dan membuat ruangan ini terasa panas, meskipun di dalam ruangan ini sudah di pasang AC yang cukup dingin.

Tetapi.. aku merasa tubuhku dan tubuh P'Tod benar-benar berkeringat seperti ruangan ini tidak ber-AC.

"Uhm.. ah.. Ah.. ugh.."

Akhirnya setelah beberapa saat kami saling mendesah dan menikmati kenikmatan dunia yang hanya sekejap mata, aku mulai menyandarkan kepalaku ke bahu P'Tod lalu memejamkan mataku.

Lalu aku mulai mengeluarkan dengkuran kecil dari mulutku.

"Zzz..."

Saat ini aku benar-benar kelelahan dan tertidur sesaat. Aku baru mulai sadar lagi saat P'Tod berteriak di dekat telingaku.

"Yak.. Vee.. Vee.. Ayo bangun.. Aku belum selesai. Aizz..Kamu sangat suka bercanda dan meledekku seperti ini?"

"Zzz..."

"Vee bangun..Vee...."

"Zzz..."

Aku tetap memejamkan mataku tanpa memberikan respon.

Hal ini karena aku harus berakting tertidur saat Sky sedang turn on karena efek dari obat penurun panas yang aku minum.

Lalu dengan berat hati, aku merasakan bahwa Sky mulai menurunkan tubuhku dari atas pangkuannya, lalu membaringkan tubuhku dengan perlahan di atas tempat tidur membuat tubuhku senyuman mungkin dan menarik selimut untuk menutupi tubuhku.

Sky lalu mencium kening dan kupingku sebelum dia berbisik di dekat telingaku.

"Selamat malam Vee.. Semoga kamu bermimpi indah.."

Lalu dia masuk ke dalam selimut yang sama yang aku pakai, menarik tubuhku mendekat untuk dia peluk dan kami tidur bersama-sama.

"Ok.. Cut.. Bagus sekali N'Cheque dan N'Tod.. Closed camera today.. Terima kasih atas kerja samanya semua.."

---

Aku mendengar P'Bear berteriak dengan perasan puas dan suara tepuk tangan di sekitarku.

Aku dan P'Tod lalu mulai bergerak dan membuka mata kami. P'Tod duduk duluan diatas tempat tidur, lalu dia membantuku untuk ikutan duduk disampingnya.

"Terima kasih Phi atas kerja samanya hari ini.."

"Hahah.. Sama-sama Nong.. Maaf kalau Phi sedikit kelewatan batas.."

"Iya.. Tidak masalah Phi.."

Aku mengatakan hal itu dan segera berdiri dari atas tempat tidur ini setelah beberapa saat aku menenangkan diriku.
Saat aku berdiri.. sebenarnya aku merasakan tubuhku sedikit gemetar karena juniorku sudah terasa mulai bangun dan suhu badanku masih terasa panas karena adengan tadi.

Tetapi.. aku tidak ingin ada orang yang tahu. Jadi aku berusaha untuk bersikap biasa dan segera mengambil bathrobe yang aku letakkan di atas sofa tadi dan memakainya untuk menutupi tubuhku.

Aku lalu mulai berpikir sambil berusaha menenangkan diriku dengan menghebuskan napasku pelan.

Apakah yang tadi sangat berani itu Venus atau diriku sendiri?

Aku mulai merasakan wajahku memanas dan memutuskan untuk segera mengambil barang-barangku lalu pergi ke dalam kamar mandi.

Aku meninggalkan P'Tod yang masih duduk di atas tempat tidur yang sedang memakai kembali kemejanya.

---

Kamar Mandi

Cheque Pov

Brak!

Saat aku sudah ada di dalam kamar mandi, aku menatap pantulan diriku beberapa saat.

Aku bisa melihat bahwa wajahku memerah, napasku sedikit memburu, putting dadaku terasa mengeras serta tegang serta terasa sedikit rasa nyeri juga dan bibiriku terlihat sedikit bengkak.

Aku lalu memeriksa seluruh tubuhku secara cepat dan berpikir untung saja P'Tod tidak meninggalkan tanda kiss mark di tubuhku.

Aku segera menyalakan keran air untuk membasuh wajahku agar diriku sedikit tenang. Setelah beberapa saat, aku mulai merasa tenang dan mengusap wajahku dengan handuk.

Aku lalu mulai melepaskan bathrobeku dan kembali memakai pakaianku.

Saat ini pikiranku hanya berpikir bahwa aku harus cepat pergi dari sini dan pulang ke apartmentku karena juniorku sudah mulai terbangun dan aku hanya ingin menyelesaikannya di dalam apartmentku saja.

Aku berpikir bahwa aku harus bersikap biasa saja dan berusaha tenang agar tidak ada orang yang menyadari ada yang aneh dengan tubuhku.

Lalu setelah aku berpakaian dan lebih bisa menenangkan diriku, aku segera keluar kamar mandi dengan membawa barang-barangku dan menuju ke arah koperku.

Aku lalu kembali memasukkan barang-barangku ke dalam koper dan menutupnya dengan sikap setenang mungkin.

---

Luar Kamar Venus

Cheque Pov

Aku lalu berjalan untuk mencari P'Bear yang saat ini ada di luar ruangan terlihat sedang berdiskusi dengan P'Kapper dan rekannya yang lain.

Aku lalu mendekati P'Bear dan berdiri di sampingnya, lalu berbisik kepadanya.

"Phi.. Bisakah aku meminta izin untuk pulang duluan? Apakah masih ada yang harus aku lakukan? Aku merasa sangat lelah Phi.." Kataku.

"Iya.. Untuk hari ini kamu sebenarnya sudah bisa pulang karena shooting kita sudah selesai. Tetapi.. tadi N'Tod ingin mengajak kita semua untuk makan malam bersama-sama dengannya.."

Saat mendengar perkataan P'Bear, aku segera melirik ke arah smart watch yang aku pakai dan sekarang sudah jam 23.00.

"Phi.. Aku benar-benar minta maaf, bolehkah aku tidak ikut? Aku ingin segera pulang karena sudah larut malam dan aku harus mengendarai mobilku sendiri. Jadi tolong Phi sampaikan permintaan maafku kepada P'Tod bahwa aku tidak bisa ikut kali ini, mungkin lain kali Phi.."

"Hm.. Baiklah. Apakah kamu tidak mau menunggunya dulu dan mengatakan hal itu sendiri? Mungkin sekarang N'Tod sedang berada di dalam kamar mandi untuk mengganti pakaiannya.."

Aku lalu segera menggelengkan kepalaku dan berkata lagi.

"Phi saja yang menyampaikan hal ini kepadanya. Aku hanya ingin segera pulang Phi.. Maafkan aku sudah merepotkan Phi.."

"Baiklah.. Kalau kamu sudah sangat lelah dan ingin cepat beristrahat. Nanti Phi akan menyampaikannya ke N'Tod. Terima kasih atas kerja samanya hari ini N'Cheque, kamu sangat hebat. Hati-hati di jalan ya, nanti Phi akan mengirimkan kamu Line jadwalmu selanjunya.."

"Iya Phi.. Terima kasih.. Selamat malam Phi dan sampai jumpa lagi.."

Setelah mengatakan itu, aku lalu segera kembali ke dalam ruangan untuk mengambil koperku. Aku segera berjalan keluar dari rumah yang kami jadikan tempat shooting ini ke arah mobilku.

Tadi aku memang naik Van Perusahaan dengan cast yang lain ke tempat ini, tetapi aku sudah meminta salah satu crew yang sudah dekat denganku untuk membawakan mobilku ke lokasi ini. Jadi aku segera menemui Crew itu untuk mengambil kunci mobilku.

Setelah aku mendapatkan kunci mobilku kembali dan mengucapkan terima kasih kepada crew itu, aku segera mengambil barang-barangku dan berjalan keluar dari tempat ini menuju mobilku.

---

Lapangan Parkir

Cheque Pov

Aku segera berjalan ke arah mobilku dan membukanya.

Tit.. Tit..

Aku lalu memasukkan koperku ke dalam bagasi mobilku.

Brak!

Aku menutup bagasi mobilku, lalu berjalan dan membuka pintu kemudi. Aku segera menyalakan mobilku dan masuk ke dalamnya. Tidak lama, aku segera menjalankan mobilku.

Saat aku menjalankan mobilku, samar-samar aku mendengar ada seseorang yang berteriak memangil namaku. Aku lalu melirik ke arah kaca spion karena keadaan saat ini cukup gelap, jadi aku tidak melihat siapa-siapa.

Aku lalu terus melajukan mobilku menuju ke apartmentku. Hari ini benar-benar sangat melelahkan dan aku ingin cepat-cepat beristirahat.

Saat aku sedang dalam perjalanan menuju ke apartmentku, aku teringat lagi setiap ciuman yang aku lakukan dengan P'Tod tadi. Aku lalu segera menyentuh bibirku sendiri yang masih terasa bengkak dengan tangan kiriku karena tangan kananku masih tetap harus memegang setir mobil.

Berciuman dengan P'Tod benar-benar sangat berbeda dengan apa yang aku bayangkan selama ini, terasa sangat lembut dan mendebarkan sehingga membangunkan sisi liar di dalam diri dan juga jiwaku yang selama ini berusaha aku tutupi.

Saat aku sedang memikirkan hal itu, aku sempat kehilangan konsentrasiku saat menyetir mobil dan hampir saja menabrak pembatas jalan, tetapi.. untungnya aku segera sadar dan jalanan sudah sepi jadi aku aman..

Setelah 10 menit akhirnya aku sampai di apartmentku.

---

Apartment Cheque

Cheque Pov

Clek! Brak!

Aku membuka pintu apartmentku dan masuk kedalam lalu segera berjalan masuk ke dalam kamar tidurku. Aku meletakkan semua barang-barangku di dalam kamarku begitu saja dan buru-buru masuk ke dalam kamar mandi.

Brak!

Saat sampai di dalam kamar mandi, aku segera membuka seluruh pakaianku dan saat ini aku sudah telanjang.

Aku menatap juniorku yang saat ini sudah berdiri tegak minta dipuaskan. Aku lalu memejamkan mataku dan berpikir mengapa hal ini bisa terjadi saat aku bersama-sama dengan P'Tod melakukan adegan NC yang harusnya hanya akting. Aku sedikit tidak percaya bahwa aku tidak bisa mengendalikan diriku dengan baik saat bersama-sama dengannya.

Aku lalu mulai membayangkan diriku melakukan NC benaran dengan P'Tod dan menggerakan juniorku dengan tangan beberapa saat sampai aku mendapatkan klimaksku dan juniorku kembali tertidur.

Setelah aku selesai dengan urusan pribadiku, aku kembali menatap pantulan diriku di depan cermin lagi.

Aku merasa cukup terkejut dan sedikit shock saat melihat mulai ada tanda-tanda kemerahan di sekujur tubuhku. 😳

Padahal tadi saat aku memeriksanya dengan cepat di dalam kamar mandi yang ada di lokasi shooting tidak ada tanda-tanda ini.

Ada tanda-tanda di daerah leherku yang terlihat samar dan di daerah dadaku yang terlihat sangat jelas serta berwarna merah terang.

Aku lalu mulai menyentuhnya secara perlahan bagian tanda-tanda yang memerah itu.

Entah mengapa.. terlintas dipikiranku..

Apakah P'Tod juga akan melakukan hal ini seperti ini juga dengan P'Kavin? 😣

Tanpa sadar aku mulai melamun dan kembali merasa sedih.

Tetapi aku sedikit terkejut saat mendengar suara ketukan di kamar mandi kamarku ini.

Tok.. Tok.. Tok..

"Che.. Apakah kamu baik-baik saja? Kamu baru pulang ya? Sudah makan belum? Kalau belum aku sudah menyiapkan sandwich untuk kamu makan di dalam kulkas tinggal dipanaskan di microwave saja jika ingin memakannya.."

Aku mendengar suara Bua di depan pintu kamar mandiku.

"Iya.. Aku baru pulang dan belum makan. Terima kasih sandwichnya nanti aku makan. Kamu tidur saja duluan karena aku ingin mandi dulu.."

Aku berteriak dari dalam kamar mandi.

"Owh.. Ok.. Jangan lama-lama mandinya nanti kamu masuk angin.." Kata Bua lagi.

"Iya.."

Lalu aku segera berjalan ke bawah shower dan mengatur suhu air agar badanku terasa segar sekalian keramas untuk mendinginkan kepalaku karena hasrat yang sempat tertahan tadi.

Aku berusaha untuk melupakan tanda-tanda yang ada di tubuhku dan tidak memikirkannya lagi. Semua sudah terjadi dan aku tidak bisa menghilangkannya juga.

Tidak membutuhkan waktu lama untuk aku mandi. Lalu segera berjalan keluar untuk memakai piyama.

---

Dapur

Cheque Pov

Setelah mandi, aku berjalan ke dapur untuk menghangatkan sandwich dan segelas susu untuk aku makan sebelum pergi tidur.

Saat memakan sandwich di dapur, aku memikirkan semua hal yang terjadi hari ini.

Hufpt.. hari ini benar-benar sangat melelahkan dan mendebarkan sehingga membuat badanku terasa seperti akan remuk dan tidak bertenaga lagi. 😔

Lalu.. semua hal menggairahkan yang kami lakukan tadi apakah itu gambaran perasaan cinta dari Vee dan Sky atau.... Aku dan P'Tod.. yang sesungguhnya?🤔

TBC

Vote and comment 🥰💕

Btw happy Valentine's guys.. jangan lupa bagi2 aku coklat ya 🤭🤭

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro