Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Bab 1

Original Created by: Risicy💕

Editor: Widiee

---

Apartment Cheque

Cheque Pov

Hai.. Perkenalkan namaku adalah Wacharawee Kaewpoolsri atau kalian bisa memangil aku Cheque. Aku adalah lulusan S1 Manajement Bisnis Internasional dari Bangkok University. Aku sudah lulus dari tahun 2019 dan sekarang aku sudah berumur 27 tahun. ️

Hari ini aku sedang ada di apartemenku dan tidak melakukan apapun sehingga aku merasa bosan. Sebenarnya aku masih bingung mau lanjut bekerja di kantoran atau menjadi seorang artis.

Di dalam kebingunganku saat ini, aku sedang iseng membuka laman Facebook dan melihat ada postingan Manajement artist yaitu 9naa yang sedang membuka lowongan casting untuk 3 drama series.

"Hmm.. Ada lowongan casting untuk drama series BL ni.. Apakah aku harus mencobanya? Siapa tahu kali ini aku lolos dan mendapatkan peran.."

Aku mengatakan hal itu kepada diriku sendiri dan juga memberitahukan hal ini kepada Bua. Bua adalah saudara sepupuku yang seumuran denganku. Dia adalah saudara sekaligus teman terdekatku karena kalau aku ada masalah hanya dia yang selalu mau mendengarkan keluh kesahku dan selalu berada disampingku. Aku sangat menyayangi Bua. ️

Bahkan dulu saat kami masih kuliah teman-temanku mengira Bua adalah pacarku. Hal ini karena setiap ada aku pasti akan ada Bua. 😅

Yeah.. kami seperti sepaket..tidak bisa terpisahkan.

Hal ini karena dia adalah saudara satu-satunya yang aku punya di Bangkok ini. Semua Keluarga kami berada dan tinggal di Attuya di dekat pesisir pantai. Jadi kalau ada masalah denganku atau dengan Bua kami selalu saling membantu dan siap mendukung satu sama lain. ️

Oh ya.. kami bahkan tinggal di apartment yang sama. ☺️

---

Hari Casting - 12 February 2023

Apartment Cheque

Cheque Pov

Jam 06.30

Tok! Tok! Tok!

"Cheque.. Che.. Ayo bangun sudah siang! Bukannya kamu akan mengikuti casting hari ini?"

"Hoam... Ughh..."

Aku merasa masih sangat mengantuk saat mendengar suara teriakan Bua dari depan pintu kamarku. Rasanya sangat malas untuk bangun begitu pagi seperti ini. 😔

Tok! Tok! Tok!

"Che.. Ayo bangun.. Nanti kamu terlambat.."

"Aizzz... Iya.. Aku sudah bangun.."

Dengan malas-malasan aku bangun dari tempat tidurku, lalu berjalan untuk membuka pintu kamarku dan menongolkan kepalaku agar Bua tidak terus berteriak.

"Aku sudah bangun sista.. Jangan memangil aku lagi, aku akan siap-siap sekarang.."

"Hm.. Bersiap-siaplah jangan sampai terlambat.."

Setelah itu aku kembali menutup pintu kamarku untuk bersiap-siap. Aku harus pergi ke tempat casting di sebuah kafe di kawasan Siam Center.

Aku mengendari mobilku sendiri untuk bisa sampai kesana. Saat di jalan aku berdoa semoga kali ini aku di terima. ️

"Ya Tuhan.. Kabulkanlah doa hambamu ini.. Tolong kali ini saja loloskan aku di casting hari ini karena aku akan melakukan yang terbaik. Amin.."

---

Kantana Cafe

Cheque Pov

Saat sudah sampai di depan kafe itu, aku harus mengantri untuk melakukan pendaftaran agar bisa mengikuti casting hari ini.

Saat aku datang sudah lumayan banyak juga orang yang datang dan bahkan halaman kafe ini sangat penuh dengan orang yang mendaftar casting hari ini.

Aku mengisi formulir yang sudah disediakan dan menyerahkan lagi kepada panitia disana untuk mendapatkan nomor urut masuk casting. Setelah mendapatkan nomor itu, aku mencari tempat duduk sembari menunggu panggilan casting.

Aku melihat di sekelilingku banyak orang yang datang kesini didampingi oleh teman atau mungkin manajer mereka. Tetapi.. aku hanya datang sendiri kesini dan tidak di temani oleh siapapun. 😔

Aku belum memiliki seorang manajer dan tadi aku berpikir akan mengajak Bua untuk menemaniku, tetapi.. dia tidak bisa karena harus bekerja sehingga aku hanya datang sendiri saja. Tetapi tidak masalah.. Aku harus melakukan yang terbaik hari ini.

Semangat Cheque! 💪

Meskipun aku tidak tahu apakah aku akan lolos casting hari ini atau tidak. Hal ini karena aku melihat banyak orang-orang yang sedang berlatih dan mereka terlihat lebih ahli dariku.

Hm.. Sebenarnya aku juga sedikit merasa kurang percaya diri mengikuti casting ini karena usiaku yang tidak muda lagi karena aku berpikir usia matang untuk bermain sebuah series BL adalah 25 tahun sedangkan saat ini usiaku sudah 27 tahun.

Aku juga melihat banyak orang yang lebih terlihat menarik dan muda daripada diriku yang terlihat sangat biasa ini. 😔

Tetapi aku ingin tetap mencobanya, siapa tahu aku bisa lolos casting dan mendapatkan peran dari salah satu series itu meskipun bukan aktor utama tidak masalah untukku. ️

Di saat aku sedang duduk dan menunggu giliranku, aku melihat ada seseorang pria yang perawakannya terlihat tampak familiar denganku. Saat melihatnya, tiba-tiba aku merasakan jantungku mulai berdetak dengan kencang dan perasaan hatiku menghangat.

Tetapi aku tidak berani berharap bahwa pria itu adalah pria yang pernah aku sukai diam-diam saat aku mendaftar sebagai mahasiswa baru di Bangkok University. Jika benar orang itu adalah dia maka aku berpikir dunia ini sangatlah sempit karena setelah 7 tahun aku tidak pernah melihatnya lagi, tetapi sekarang aku bisa bertemu dan melihatnya disini.

"Oh Tuhan.. Jangan sampai aku beradu akting dengannya pada saat casting hari ini.. Aku mohon.."😣

Tetapi.. sepertinya Tuhan berkehendak lain dan tidak ingin menuruti permintaanku.

---

Ruang Casting

Cheque Pov

Akhirnya tiba waktunya nomorku dipanggil masuk ke dalam ruang casting, dan ternyata yang menjadi lawan aku untuk menunjukkan kemampuan actingku adalah dia.

Yeah.. Dia benar orang yang sudah aku sukai selama 7 tahun ini dan merupakan seorang aktor di dunia entertainment ini.

Sebelum kami mulai beracting dan tidak terlihat kaku, produser dan penilai yang lainnya meminta kami untuk memperkenalkan diri masing-masing terlebih dahulu.

"Hallo, Selamat Siang Nong-Nong.. Silakan kalian memperkenalkan diri kalian masing-masing dulu agar kalian tidak terlalu canggung saat berakting nanti.."

Setelah mendengar perkataan itu, aku dan dia saling lirik. Akhirnya dia memberikan aku senyuman dan menganggukkan kepalanya memintaku memperkenalkan diriku terlebih dahulu.

"Hm.. Selamat Siang semuanya.. perkenalkan Nama saya Wacharawee Kaewpoolsri. Kalian bisa memangil aku Cheque. Saat ini saya berusia 27 tahun, lulusan dari Bangkok University jurusan Manjemen Bisnis Internasional. Saya masih baru di dunia acting ini dan saya mohon bimbingan dari kalian semua.. Terima kasih.."

Setelah aku selesai memperkenalkan diriku, sekarang giliran dia yang memperkenalkan dirinya.

"Selamat siang semuanya. Perkenalkan Nama saya adalah Panapong Kaisang atau kalian bisa memangil saya Tod. Saat ini usia saya 33 tahun. Saya lulusan dari Bangkok University jurusan Arsitektur. Saya sudah mempunyai pengalaman dalam dunia acting, tetapi saya tetap memohon bimbingan dari kalian semua. Terima Kasih.."

"Baiklah.. Terima kasih karena kalian sudah memperkenalkan diri kalian. Sekarang silahkan kalian ambil dan membaca skrip ini terlebih dahulu. Kami akan memberikan kalian waktu 20 menit untuk mempelajarinya. Setelah itu kalian bisa perlihatkan kemampuan akting kalian kepada kami.."

"Baiklah.."

Aku dan P'Tod menjawab secara bersama-sama. Setelah itu, kami segera mengambil skrip yang diberikan kepada kami dan judul yang tertulis adalah skrip itu adalah 'Venus In The Sky'.

Aku dan P'Tod mulai berdiskusi siapa yang akan menjadi Sky dan siapa yang akan menjadi Venus. Akhirnya setelah berdiskusi beberapa saat kami memutuskan bahwa aku yang menjadi Venus dan P'Tod akan berperan menjadi Sky.

Kami mulai berlatih dialog kami dan mempraktekannya. Setelah 20 menit berlalu, kami di panggil untuk menujukkan kemampuan akting kami. Tetapi.. saat kami akan berdiri, tiba-tiba kakiku mengeluarkan bunyi yang cukup keras.

Krak!

Karena bunyinya yang kurasa cukup nyaring terdengar, aku merasa sangat malu, apa lagi di dalam ruangan ini cukup sepi. 😣

"Apakah P'Tod mendengarnya?"

Aku bertanya-tanya didalam hati karena aku melihat P'Tod yang tersenyum kepadaku dan membantu aku berdiri dengan mengulurkan tangannya.

Aku yang merasa tidak enak jika mengabaikan kebaikannya maka segera menyambut uluran tangannya dan merasakan tangannya yang terasa hangat. ️
Sebenarnya saat aku harus beradu akting dengan P'Tod, aku merasa sangat gugup dan jantungku terus saja berdebar-debar dengan kencang, tetapi aku berusaha untuk menutupi semua itu dengan bertindak secara professional.

Saat kami berakting, aku merasakan bahwa aku dan P'Tod sangat cocok memerankan Venus dan Sky. Bahkan sutradara dan semua penilai yang ada disini memuji akting kami terlihat sangat baik dan natural, serta kami dinilai sebagai pasangan yang cocok.

Tetapi.. kami tidak bisa langsung berpuas diri karena kami tetap harus menunggu pengumuman tahap selanjutnya.

Jadi setelah kami selesai menunjukkan kemampuan akting kami, kami harus menunggu kembali diluar ruangan untuk pengumumannya.

---

Luar Ruang Casting

Cheque Pov

Setelah kami keluar ruangan, aku dan P'Tod berpisah jalan. Aku kembali mencari tempat duduk untuk menenangkan diriku dan hatiku sembari melepaskan penat yang aku rasakan.

Setelah aku dapat menemukan tempat duduk dan duduk, aku mengedarkan pandanganku untuk mencari keberadaan P'Tod. Aku melihat bahwa ternyata P'Tod tidak datang sendirian kesini. Sepertinya dia datang bersama dengan seorang pria yang aku pernah lihat bermain di drama BL MIR season 2 yang kalau tidak salah ingat namanya adalah Kavin Jo.

Aku memperhatikan interaksi mereka berdua dari tempat aku duduk dan merasa bahwa mereka berdua terlihat sangat akrab dan serasi. 😔

"Apakah mereka berdua adalah sepasang kekasih?"

Saat pernyataan itu terlintas di dalam kepalaku, aku tiba-tiba merasa sedih dan dadaku terasa sakit. Jadi.. aku segera mengalihkan pandanganku untuk menatap ke arah yang lain.

Aku tidak ingin berpikir terlalu jauh karena belum tentu aku bisa lolos dalam casting hari ini dan bisa beradu akting dengan P'Tod lagi. Jadi belum tentu kami akan bertemu lagi bukan?

Sekarang aku sudah merasa cukup puas karena tadi bisa beradu akting dengan P'Tod dan bisa melihatnya lagi. P'Tod terlihat sangat ahli membawakan peran Sky dan juga terlihat sangat alami memerankannya. ☺️

Saat aku sedang memikirkan hal itu, tiba-tiba aku merasakan pukulan di bahuku yang cukup keras.

Plak!

Aku sedikit tersentak karena merasa terkejut dan berpikir siapa yang berani, begitu sok akrab dan dekat denganku? 😒

"..."

Saat aku mendongak untuk melihat siapa yang berusaha bersikap akrab denganku, aku sempat terdiam karena orang itu adalah P'Tod.

Aku kembali merasakan jantungku berdebar-debar saat aku menatap matanya yang hitam. Matanya sedang menatapku dengan tatapan mata yang soft.

Aku sudah menyukainya sejak 7 tahun lalu dan mungkin aku juga sudah mencintainya. Aku merasakan wajahku mulai memanas kerena merasa malu. Aku lalu menundukkan kepalaku sedikit untuk menghindari tatapan matanya yang membuat aku hampir mencair.

"Hai.. N'Cheque. Bagaimana menurutmu akting kita tadi? Apakah kita akan mendapatkan kesempatan untuk berperan sebagai Venus dan Sky dalam drama itu?"

"Hm.. Aku pikir kita berdua sudah menampilkannya dengan cukup baik meskipun kita hanya diberikan kesempatan berlatih selama 20 menit. Tetapi.. Entahlah Phi, aku juga tidak terlalu yakin apakah kita bisa mendapatkan peran itu.."

"Kenapa kamu tidak merasa yakin? Bukankah kita terlihat sangat baik saat memerankannya, bukan?"

"Iya.. Tetapi menurutku Phi lah yang memerankan Sky dengan sangat baik dan mungkin masih banyak orang yang bisa memerankan Venus lebih baik dariku.."

"Hahaha.. Kamu bisa saja. Kamu juga memerankan Venus dengan sangat baik dan aku berharap kita bisa mendapatkan peran itu. Aku sangat ingin bekerja sama denganmu, N'Cheque.."

"Ah.. Terima kasih Phi.. Aku juga berharap seperti itu.."

"Baiklah.. Aku akan kembali lagi ke tempat dudukku lagi.. Senang bisa bertemu lagi dan memiliki kesempatan untuk beradu akting denganmu, N'Cheque.."

"Iya Phi.. Aku juga senang bisa bertemu dan memiliki kesempatan untuk beradu akting dengan Phi yang merupakan senior dalam dunia ini..."

Setelah mengajak aku berbicara dengan singkat, P'Tod pergi dan kembali duduk disamping P'Kavin. Sedangkan aku.. tetap duduk di kursiku dengan tenang dan kembali mengenang kenangan 7 tahun yang lalu.

---

Flash Back

7 tahun lalu

Bangkok University

Cheque Pov

Hari ini aku dan Bua datang ke Bangkok University dan sudah berjanji akan bertemu dengan P'Run untuk makan siang bersama-sama setelah kami menyerahkan berkas-berkas kami sebagai calon mahasiswa baru di University ini.

Setelah aku dan Bua berpisah untuk menyerahkan berkas-berkas kami ke Fakultas yang akan kami masukki nanti. Kami berjanji dengan P'Run akan menemuinya di Kafetaria University ini yang terletak di tengah-tengah taman di University.

Saat aku sedang berjalan menuju ke arah Kafetaria, aku melewati taman yang ada tempat untuk duduk-duduk santai di dekat Kafetaria ini. Jadi kalau tidak ingin makan di dalam area Kafetaria kami bisa makan di area taman ini.

Saat aku sedang mengedarkan pandanganku, ke arah taman yang tampaknya cukup asri. Aku melihat ada tiga orang pria yang sedang duduk dan mengobrol di taman ini dan salah satu pria itu terlihat cukup menawan sehingga menarik perhatianku. ️

Pria itu langsung memikat hatiku saat aku melihatnya. Aku berpikir pasti pria itu adalah salah satu senior di University ini. Tetapi.. aku tidak tahu dia senior dari Fakultas mana. Hal ini karena area Kafetaria ini adalah tempat makan untuk semua Fakultas yang ada di University ini.

Jadi jika mereka hanya mengenakan kemeja putih dan celana panjang hitam tanpa membawa jas almater maka tidak akan ada yang tahu mereka dari Fakultas mana karena semua mahasiswa memakai pakaian yang sama.

Aku melangkahkan kakiku melewati mereka dan masuk ke area Kafetaria yang merupakan tempat aku, Bua dan P'Run berjanji untuk bertemu dan makan siang bersama-sama disini.

---

Kafetaria University Bangkok

Cheque Pov

Setelah aku melihat sekeliling Kafetaria ini, aku melihat P'Run dan Bua sudah duduk di salah satu sudut Kafetaria ini yang untungnya bisa melihat kearah taman, aku segera berjalan menghampiri mereka.

"Oh Che.. Mengapa kamu lama sekali datangnya?" Kata Bua.

"Aku harus mengantri untuk menyerahkan berkas-berkasku tidak seperti Fakultas yang kamu sepi!"

"Aizz.. kata siapa Fakultas pilihanku sepi? Aku juga mengantri cukup panjang!" Balasnya.

Bua merasa tidak terima aku mengatakan Fakultasnya sepi. 😅

"Sudah.. Sudah.. Kalian ini tidak bisa apa tidak bertengkar? Aku heran kalian sering bertengkar tetapi kemana-mana selalu bersama.." ucap P'Run.

P'Run adalah salah satu senior kami yang dulu memberikan kami les saat kami berada di SMA dan P'Run kebetulan berkuliah di Bangkok University ini.

"Ayo Kita segera pesan makanan sebelum kafetaria ini bertambah penuh kalau semakin siang.." Kata P'Run.

"Aku pesan yang sama denganmu saja Phi. Aku sedang malas berjalan dan memilih makanan. Phi pasti sudah tahu apa yang aku suka bukan?" ucapku.

"Baiklah.. Bagaimana denganmu Bua? Kamu mau pesan sendiri atau sama seperti Che?"

"Aku ikut denganmu Phi. Biarkan saja Che sendirian disini yang menjaga bangku ini untuk kita.."

"Baiklah. Ayo kita pergi.. Che..tolong jaga bangku ini ya.."

"Siap Phi.."

Saat P'Run dan Bua sedang membeli makanan, aku kembali mengalihkan pandanganku lagi ke arah taman dimana aku melihat pria itu masih terlihat bercakap-cakap dengan teman-temannya di bawah pohon besar yang rindang.

Aku terus memandanginya sampai P'Run dan Bua kembali membawa makanan. Aku memakan makananku sambil mencuri-curi pandang ke arah pria itu sampai aku menghabiskan seluruh makananku.

Ternyata aku makan dengan sangat cepat, jadi sambil menunggu P'Run dan Bua selesai makan, aku tanpa sadar menopang daguku sambil terus menatap kearahnya.

Tanpa aku sadari.. aku mulai menyukainya terutama saat aku melihat pria itu tersenyum karena saat dia tersenyum maka sudut matanya pun terlihat menyipit.

Yeah.. Tipe pacar idamanku adalah seseorang yang mempunyai mata sipit saat tersenyum. ️☺️

Aku saat ini seperti seorang gadis yang sedang merasakan jatuh cinta pada pandangan pertama karena terus menatapnya tanpa berkedip. Bahkan tanpa aku sadari ternyata saat dia tersenyum, aku pun juga ikut tersenyum.

Tetapi apakah boleh aku memiliki perasaan seperti ini? Apakah dia sudah mempunyai seorang kekasih? Apakah dia juga seorang gay seperti aku?

Saat pertanyaan itu terlintas di dalam kepalaku, aku tanpa sadar mulai mengacak-acak rambutku sendiri karena merasa frustasi pada kenyataan yang ada.

Aku merasakan jatuh cinta dengan pria yang bahkan aku tidak tahu siapa namanya dan akupun baru pertama kali melihatnya.

Apakah ini artinya Love at the first sight?

"Arghhh!!"

P'Run yang memperhatikan gerakkanku dan mendengar suara eranganku, mulai menyenggol lenganku dan saat aku menatapnya, aku melihat Bua juga sedang menatapku.

"Hei.. Kamu kenapa Che?" Tanya Bua.

"Iya.. Ada apa denganmu? Dari tadi aku perhatikan kamu senyum-senyum sendiri dan sekarang kamu terlihat frustasi. Apa yang kamu lihat?" Tanya P'Run.

Setelah mengatakan itu, baik P'Run dan Bua segera mengikuti arah pandang mataku.

"Hm.. Ah.. Tidak.. Aku tidak kenapa-napa. Apakah kalian sudah selesai makan? Ayo kita pergi dari sini."

Saat aku mengatakan itu, aku melihat P'Run sedikit menyunggingkan senyumannya. 😏

"Hm.. Sepertinya aku tahu siapa yang kamu pandangi dari tadi Che.." Kata P'Run.

"Siapa yang sudah menarik perhatian Che, Phi?" Tanya Bua penasaran.

"Kamu dari tadi memandangi tiga orang pria yang ada di bawah pohon rindang itu kan? Ayo ngaku?" Tanya P'Run.

"Hm.. Iya Phi. Apakah Phi mengenal mereka? Apakah mereka teman Phi?"

"Yeah.. Aku kenal mereka, tetapi mereka bukan di Fakultas yang sama denganku. Siapa yang ingin kamu tahu namanya?"

"Hmm.. Itu.. Phi hm.. Pria yang memakai kacamata dan memiliki senyuman yang tampan.."

Aku berkata sambil menunjuk ke arah pria yang aku sukai, dengan malu-malu.

"Jangan malu-malu seperti itu Che. Kamu jadi terlihat mengemaskan. Ayo kita pergi kesana dan Phi akan mengenalkan kalian berdua kepada mereka.."

P'Run mengatakan itu sambil mencubit pipiku.

"Auww.. Sakit Phi.."

Aku menjerit kecil lalu mengelus pipiku sambil memanyukan bibirku.

"Jadi.. Apakah kamu ingin tahu namanya? Ayo katakan padaku.."

"Hm.. Iya Phi.. Siapa nama pria yang memakai kacamata dan memiliki senyuman yang menawan itu Phi.."

Aku mengatakan itu dengan malu-malu.

"Oh.. Dia bernama P'Tod. Dia senior dari Fakultas Aristektur. Dia sudah lulus 2 thn yang lalu. Hari ini mungkin dia sedang bosan dan ingin main saja kesini .Kamu sangat beruntung bisa melihatnya. Dia adalah salah satu Bulan Fakultas beberapa tahun lalu.."

"Oh benarkah Phi? Aku kira dia masih berkuliah disini.."

Saat aku mendengar perkataan P'Run ada sedikit rasa sedih yang aku rasakan karena artinya aku tidak akan melihat pria itu lagi saat aku berkuliah disini nanti. 😔

"Ayo ikut aku.. kalau mau berkenalan dengannya. Dia orangnya baik kok.. Aku akan mengenalkan kalian. Siapa tahu kalian akan bertemu kembali di suatu tempat nanti.."

P'Run berkata seperti itu dan segera menarik tanganku menuju ke arah P'Tod dan teman-temannya. Aku sebenarnya ingin melarikan diri saja, tetapi tanganku di genggam oleh P'Run dengan erat sehingga aku terpaksa mengikutinya begitu juga dengan Bua yang saat ini tersenyum dengan lebar.

---

Taman University Bangkok

Cheque Pov

Saat ini kami terus berjalan dan sudah hampir sampai di tempat dimana P'Tod dan teman-temannya duduk.

Aku melihat bahwa P'Tod menyadari kehadiran kami, dan dia pun tersenyum kearah kami. ☺️

"Hai Run.. Apa kabarmu? Siapa yang kamu bawa kali ini?"

"Hai P'Tod. Kabarku baik Phi.. Bagaimana kabarmu Phi? Apa yang membawa Phi tiba-tiba datang kesini? Bukankah Phi sudah lulus. Heheh..."

Aku mendengar P'Run bertanya kepada P'Tod tanpa jeda. 🙄

"Kabarku baik dan aku kesini karena merasa bosan saja.. Tetapi siapa mereka? Aku baru pertama kali melihat mereka.."

"Oh.. Iya, aku hampir lupa. Kenalkan mereka adalah adik asuhanku Phi. Mereka akan berkuliah disini tahun ajaran baru nanti.."

"Hai Salam kenal Nong.. Siapa nama kalian? Kenalkan aku adalah Panapong Kaeseng dan kalian bisa memangil aku P'Tod. Ini teman-temanku Ton dan Max. Kalian akan mengambil Fakultas apa?"

"Hallo Phi.. Namaku Bua dan aku akan Fakultas Teknik Mesin. Salam kenal Phi.."

Bua menyapa P'Tod dan yang lain dengan mengatupkan kedua tangannya sebagi tanda hormat dan tidak lupa memberikan senyuman manisnya.

"Ah.. Salam kenal N'Bua lalu siapa pria yang terlihat manis ini?" Tanya P'Tod lagi.

Saat mendengar perkataan P'Tod, tiba-tiba wajahku terasa panas karena aku merasa malu saat mendengar P'Tod memuji aku manis. ️☺️

"Hm.. Hallo Phi.. Namaku Cheque dan aku akan mengambil Fakultas Manajemen Bisnis International. Senang berkenalan dengan Phi.."

"Hai N'Cheque.. Kamu sangat manis sekali dan senang bisa berkenalan denganmu juga.."

"Tod!! Kamu ini benar-benar selalu suka tebar pesona ya ckckck.. Tidak pernah berubah.. Halo Nong senang berkenalan dengan kalian juga.." Kata P'Ton.

"Hallo Nong senang bekenalan dengan kalian juga.." Kata P'Max.

"Hahahah.. Aku mengatakan yang sebenarnya. Bukankah dia manis dengan wajah yang seperti apel merah benarkan?" Tanya P'Tod kepada kedua temannya.

"Iya.. Iya.. Semakin kamu mengatakan dia manis maka dia semakin memerah.." Kata P'Ton lagi.

"Hahahah.. Maafkan aku N'Cheque.."

"Hm.. Tidak apa-apa Phi.."

Setelah itu kami sempat berbincang-bicang beberapa saat sebelum P'Run mengatakan bahwa dia ingin mengajak kami berkeliling University.

---

Lorong Bangkok University

Cheque Pov

Saat ini aku, Bua dan P'Run sudah meninggalkan taman..saat kami sedang berjalan di lorong University P'Run kembali berbicara lagi.

"Bagaimana Che apakah kamu sudah tahu siapa nama pria idamanmu itu? Tidak penasaran lagi bukan?"

"Aizz.. Phi berhentilah menggodaku. Aku benar-benar sangat malu tadi.."

"Iya aku tahu kamu malu.. Mukamu sampai seperti kepiting rebus sangat merah sekali sangat lucu hahaha.." ucap Bua.

"Aizz.. Diamlah Bua.."

"Baiklah.. Sekarang lebih baik kita berkeliling University ini sebelum kalian pulang ok?"

"Iya.. Ayo kita lihat-lihat dulu. Kita sudah jauh-jauh datang kesini masa langsung pulang begitu saja.." ucap Bua lagi.

"Hm.. Baiklah.. Ayo kita berkeliling dulu.." Balasku.

Setelah mengatakan hal itu, kami bertiga segera melangkahkan kaki kami dan pergi untuk melihat-lihat University.

EnD Flash Back

---

Tempat Casting

Cheque Pov

Setelah kami semua menunggu cukup lama, akhirnya ada juga pengumuman siapa saja yang lolos dari casting hari ini untuk ke tahap berikutnya, ternyata aku cukup beruntung karena aku lolos ke tahap berikutnya. ️

Tetapi.. aku masih belum tahu apakah aku akan lolos di tahap final. Hal ini karena peraturannya cukup ketat. 😥

Aku sudah cukup sering mengikuti casting untuk drama BL sebelum ini, tetapi aku tidak pernah satu kalipun lolos.

Sehingga kedua orang tuaku akhirnya meminta aku untuk fokus menyelesaikan kuliahku dulu dan setelah lulus kuliah aku baru mulai lagi ikut casting, tetapi sayangnya saat itu wabah Covid-19 melanda sehingga tidak ada satupun lowongan untuk casting drama di karenakan semua rumah produksi tutup.

Jadi aku berpikir ini mungkin kesempatan terakhirku untuk masuk ke dunia entertainment bagiku. Itu sebanya aku akan mengerahkan semua kemampuan yang aku bisa untuk mendapatkan peran di salah satu drama ini. ️

Aku sekarang sudah sangat bersyukur bisa lolos ke tahap ke dua setelah mengalahkan 350 orang yang ikut casting. Sekarang hanya tersisa 80 orang saja untuk memerankan 3 drama.

Oh ya..ternyata diantara 80 orang itu Phi Tod juga termasuk salah satu yang lolos ke tahap ke selanjutnya.

Entah itu suatu kebetulan atau tidak, aku juga tidak tahu. Aku bahkan tidak ingin memikirkan apakah nanti aku akan beradu akting kembali dengannya.

Bagiku saat ini, aku sudah cukup beruntung karena bisa bertemu kembali lagi dengannya setelah 7 tahun berlalu.

Yeah.. aku harus mengakui bahwa sekarang P'Tod terlihat semakin mempesona dan membuat aku merasa jatuh cinta sekali lagi kepadanya.

TBC

Vote and comment jangan lupa.. ✌️🥰

Maaf kalau ada salah-salah ketikan dan aku berharap kalian enjoy it..

For English Ver will be post soon.. 🥰

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro