Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Part 1

Aku lagi-lagi melihatnya, pancaran kesedihan yang terus terlihat di kedua bola matanya, wajah yang kian tirus dari sebulan yang lalu, pakaian yang dikenakannya hanya pakaian asal dan tak sesuai karakternya, siapakah dia??

Kenapa diwajahnya terus terlihat kesakitan, kenapa pandangannya hampa seperti itu??
Beratkah apa yang di jalaninya selama ini??
Kenapa tidak ada senyum di bibirnya yang biasa ada sebelum kejadian itu??sebulan lalu itu...

Aku terus menerus memperhatikan wajah itu?? Mataku menjadi berkaca-kaca, siap meneteskan air mata untuk kesekian kalinya.
Aku menutup mulutku menahan isakan yang akan keluar, air mataku mengalir begitu saja walau sekuat tenaga aku menahannya, aku terlalu rapuh sekarang, seperti sebatang kayu tipis yang mudah patas jika di patahkan dengan tangan, seperti pohon mati yang akan roboh terhempas angin.
Mengapa aku semenyedihkan ini sekarang?

Aku memejamkan mataku, membiarkan kedua pipiku basah karena air mata yang terus menerus turun begitu derasnya.
Tangan yang ku pakai yang menutup mulutku, ku buka.
Sehingga suara isakan itu terus keluar dari mulutku.

Perlahan aku membuka mataku dan melihatnya kembali, kini matanya terlihat sembab, pipinya basah karena air mata, bahkan masih terlihat matanya terus mengeluarkan air mata.

Aku mengulurkan tanganku dan menempelkannya ke wajah di depanku itu..
Inikah aku sekarang??
Menyedihkan..
Dan sedari tadi aku terus memperhatikan wajahku?
Itu aku..ya itu aku, yang sedang berdiri dan memperhatikan wajahku di depan cermin.

Aku kembali menutup mataku, sekelebat kejadian yang terjadi sebulan lalu, terbayang di pikiranku. Kejadian yang membuatku seperti ini.
Aku terus menggeleng-gelengkan kepalaku untuk mengenyahkan memori kejadian itu, tapi tidak bisa. Kejadian itu merubahku begitu banyak dari diriku yang dulu. Aku kembali membuka mataku, aku mengingat kehidupanku dan kejadian itu.

Seperti film yang terus terputar di kepalaku.

Flashback

Saat ini aku sedang bercermin, merapikan rambutku.
Hari ini adalah hari pertamaku di sekolah setelah liburan panjang kenaikan kelas.

Aku sangat-sangat bersemangat memulai hariku ini, aku dapat bertemu kembali dengan teman-temanku di sekolah, sahabatku dan pacarku yang aku cintai.

Pasti ada yang bertanya-tanya ya? Tentang siapa aku??
Aku lupa untuk mengenalkan diriku.
Namaku Alfea Agustina, biasa di panggil fea, lahir di bandung tanggal 15 Agustus, sekarang tau kan kenapa nama belakangku Agustina??hehe..kini aku bersekolah di SMA Nusantara di Bandung(anggap aja ada ya?nama sekolahnya di BAndung hehe) aku kini kelas 2 SMA.
Aku bertempat tinggal di buah batu, rumahku bertingkat dua, dan kamarku berada di lantai dua dengan balkon yang menghadap taman belakang yang di penuhi bunga-bunga mawar putih, bunga favoritku dan ibuku tentu saja.

Setelah rambutku rapih, aku lalu memakai bedak tipis di wajahku, aku tidak terlalu menyukai berdandan. Dan terakhir aku memakai lipgos berwarna merah muda di bibirku..Nah perfect..aku pun tersenyum melihat hasil karyaku.

Aku pun berdiri dari kursi depan meja riasku, dan melangkah ke meja belajarku untuk mengambil tasku yang berisi peralatan sekolah yang telah aku rapihkan tadi malam.

Aku selendangkan tas di bahuku dan mulai melangkah menuju pintu untuk keluar dari kamarku untuk menuju meja makan.

Aku bersenandung saat menuruni tangga, dan terus melangkah ke sebelah kanan di dalam rumahku untuk tiba di meja makan.

Saat tiba di meja makan, aku melihat ayahku yang sedang membaca koran di temani segelas kopi.
Aku pun menghampiri ayahku dan mencium pipi ayah, ayahku tersentak kaget karena aku tiba-tiba mencium pipinya.
Aku pun tersenyum melihat ayah yang kini tersenyum menatapku dan berkata.

" pagi, little girl...bagaimana tidurmu semalam?nyenyak?" tanyanya masih dengan senyuman di wajahnya. Ayahku jadi semakin tampan saat terus tersenyum seperti itu di saat umurnya yang sudah tak muda lagi.

" pagi juga ayah, tidurku sangat sangat nyenyak, aku sangat bersemangat dan tak sabar untuk belajar di sekolah kembali." jawabku dengan penuh semangat dan mengambil tempat duduk di samping kanan ayahku.

" ayah tau itu little girl, terlihat di wajahmu yang begitu bersemangatnya untuk sekolah" ayahku terkekeh mendengar jawaban penuh semangatku.

"Bunda belum selesai buat sarapannya ya, yah??"
Tanyaku saat aku belum melihat sarapan di meja makan.

" itu karna anak ayah yang manis ini terlalu bersemangat hingga bangun terlalu pagi" goda ayah sambil masih tersenyum.
Ayah menyimpan koran di tangannya..dan mengelus kepalaku dengan lembut.
Aku cemberut mendengar godaan ayah, sedang ayah tertawa melihat wajah cemberutku.

Tiba-tiba terdengar suara di belakangku.

" Wah gadis manis bunda sudah siap nih!" suara bunda menyapaku dengan lembut..
Aku pun menghadap kebelakang sambil tersenyum.

"Fea sudah siap menghadapi hari ini bun"

"Fea ini terlalu bersemangat, ayah yakin pasti ada apa-apanya nie bun." kata ayah dengan wajah curiga lalu tersenyum lebar

" Apa kamu ingin ketemu seseorang yang spesial, little girl?"tanya ayah dengan senyum menggoda dan menaik turunkan halisnya.

" Iiih ayah...bunda..ayah menggoda fea terus" aduku dengan manja pada bunda sambil cemberut.
Ayah tertawa mendengar suara manjaku itu...aku membuang muka dan melipat tanganku di dada

" uuuh gadis manja ayah ngambek ya??"tanya ayah dengan suara yang lembut.

" Yah, jangan godain fea terus" suara bunda membelaku

" iya bun, wajah fea lucu kalau cemberut"jawab ayah

Aku pun menghadap ayah masih dengan wajah yang cemberut.

"Fea bukan badut."

"Iya deh..udah jangan cemberut lagi, little girl, ayo senyum??" kata ayah sambil mengembangkan senyumnya dan kembali mengelus rambutku lembut.
Aku tidak bisa marah pada ayah, karena ayah adalah panutanku, ayahku adalah orang yang hebat. Ayahku yang selalu tersenyum dan bersikap hangat padaku, yang selalu memanjakanku. Aku sangat menyayanginya begitu pun dengan bunda.
Aku pun tersenyum pada ayah.

"Wah, anak ayah makin cantik kalau tersenyum.."

"Siapa dulu bundanya dong" sahut bunda

"Iya"ayah mengiyakan sambil tersenyum pada bunda.

Aku menatap ayah dan bunda, aku sangat beruntung memiliki mereka sebagai orang tuaku. Dan aku sangat bahagia. Terima kasih Tuhan telah memberikan keluarga yang baik dan penyayang.

Aku melihat bunda ke dapur, dan kembali dengan nampan berisi 3piring nasi goreng yang aromanya begitu harum, di belakangnya bi asih pembantu rumah tangga di rumah kami membawa nampan pula berisi segelas teh dan segelas susu.

Bunda meletakkan piring tersebut dan bi asih pun meletakkan minuman pula di meja makan.

Kemudian bunda duduk di samping kiri ayah.

"Ayo pimpin doa ayah, kita mulai sarapan" kata bunda dengan suara yang lembut

Ayah pun memimpin doa, dan setelah itu kami pun mulai sarapan dengan khidmat.

Sambil sarapan pikiranku melalang buana membayangkan hariku nanti di sekolah, yang pastinya akan menyenangkan.
Aku pun tersenyum.

Aku tidak sabar memulai hariku di sekolah....

To be continue.........

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro