Athafariz Hizam Adnan Oktarian
Aku adalah seorang lelaki yang tampan, hidupku selalu dipenuhi canda tawa, dan kebahagiaan, juga tak lupa keharmonisan keluarga ini. Aku terlahir menjadi si sulung, dengan 2 adik yang begitu cantik dan menggemaskan.
Athafa, panggilan keseharianku. Aku memiliki 3 orang sahabat, sahabat yang selalu ada saat aku membutuhkan mereka. Mereka selalu ada disampingku, entah saat senang maupun sedih.
Aku merasa beruntung memiliki ketiganya, persahabatan kami sudah terjalin cukup lama. Ngomong-ngomong masalah sahabat, aku dulu mempunyai satu sahabat wanita.
Jujur saja, aku tidak pernah tau bagaimana rupanya, mungkin bagi kalian aneh. Tapi itu kenyataan, semasa SMP dulu, ia selalu diejek disekolah. Karena ia selalu memakai cadar kemanapun ia pergi. Cadar tak pernah lepas dari wajahnya.
Walaupun begitu, aku tetap bersahabat dengannya, dia berbeda. Ya, saat yang lain dengan agresifnya mendekatiku, tidak dengan dia. Dia hanya selalu menatap dari kejauhan, karena itu aku sangat menyayanginya.
Waktu sudah bergulir, i never see her again. Setelah acara kelulusan itu, ia hilang bagai ditelan bumi. Kupikir, hanya sampai disitu persahabatan kami. Walaupun aku tidak pernah melihat wajahnya, tapi aku sangat mengenali matanya, matanya yang indah. Pemilik mata yang bernama honey itu yang menemani 3 tahun perjalanan ku di SMP.
Jujur saja, aku sangat merindukannya, dia yang hangat tetapi ketus, dia yang cuek tapi peduli, dia yang dingin tapi cantik.
Cantik?
Mungkin kalian bertanya, bagaimana bisa aku bilang dia cantik, sementara aku tidak pernah melihat wajahnya?
Karena aku menilai ia cantik bukan dari wajahnya, tapi hatinya. Dan aku juga yakin, dia memiliki wajah yang cantik.
Entah kapan Allah akan kembali mempertemukanku dengannya lagi.
Yang pasti, aku sangat merindukan sahabat semasa SMP ku itu.
Wherever you are, and wherever you stand, you must know, I miss you so much, my best friend.
-Meesa
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro