Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Tiga

.
.
***[Chapter Tiga]***

~Di kamar mandi~

'Gua kenapa nih? Kok deg-deg'an gini sih?' Batin Velia.

//flashback on//
~
"Ceroboh!" --Zei.

"Isshh... Lu cari kesempatan dalam kesempitan ya? Mana ngatain gua ceroboh lagi!" --Velia.

"Yee... Bukanya makasih malah ngomel! Dah gua tolongin jugak! Lagian elu emang ceroboh!" --Zei.
[Nb: chapter satu]
~~

"Euy, Ratu Sensi bin Singa!" --Zei.

"Apaan? Seneng banget lu manggilin gua Ratu Sensi! Sekarang ditambah bin Singa lagi_-" --Velia.

"Panggilan sayang! Lagipula elu-nya emang mudah sensi sih!" --Zei.

"Elu juga! Ngapain sih jadi tukang sensi? Ntarr cantiknya ilang, baru tau rasa lu!" --Zei.
[Nb: chapter dua]
~~

"Udah meluknya?" --Zei

"AAAAAAAA!!!!!" --Velia.
[Nb: chapter dua]
~
//flashback off//

Teringatlah semua kata-kata Zei yang berhasil membuat jantung Velia berdetak dengan kencang. Terngiang-ngiang perkataan Zei di pikiran Velia.

Velia yang mengingatnya pun tak dapat menyembunyikan senyumnya lagi. Cyaaa... Yang senyum-senyum sendiri! Udah kyak orang gila aja! Wakakakaka....

'Kalo dipikir-pikir, Zei lucu juga!' Batin Velia masih dengan senyumnya.

Ketawa-ketawa sendiri yang dapat Velia lakukan dikala mengingat tingkah Zei. Sampai-sampai beberapa cewek yang masuk ke kamar mandi, memanggilnya dengan sebutan 'orang gila'. Namun, Velia hanya menghiraukannya. Bukan menghiraukan sih, cuma gak denger aja :v

"Hei, lu kenapa ketawa-ketawa sendiri coba?" tanya seorang cewek yang menghampiri Velia.

"Eh.. Ee.. Gua gpp!" jawab Velia yang terkejut akan kehadiran cewek tersebut.

"Gua Asya! Gua anak kelas 10B-IPA. Siapa nama lu?" kata Asya yang memperkenalkan dirinya.

"Velia! Anak kelas 10A-IPA," jawab Velia.

"Lu gpp kan? Daritadi lu ketawa-ketawa sendiri," tanya Asya.

"I-iya! Gua gpp kok! Sans aja," kata Velia menyembunyikan pikirannya dari Asya.

"Oh... Ya udah, mending kita masuk kelas. Bel masuk dah mau bunyi nih!" ajak Asya.

"Ok!" jawab Velia singkat.

Velia dan Asya pun berjalan bersama menuju kelasnya masing-masing. Ditengah-tengah perjalanan, seseorang memanggil nama Asya dengan lantang.

"ASYAA!!!" teriaknya.

Asya dan Velia pun berbalik. Terlihat sosok Licya yang sedang berlari dari kejauhan, menghampiri Asya dan Velia.

"Hufftt... Hufftt... Hufftt..." Licya terengah-engah dan sedang mengatur napasnya kembali.

"Aaahhuufftt... Asya! Gua cariin lu kemana-mana tau! Gua nyariin lu sampe ke lobang selokan! Tapi, gak ketemu juga! Ternyata lu disini?" kata Licya.

"Yawlo... Gua bukan air comberan_- ya kalik dicariin sampe lubang selokan! Emang ada apaan?" jawab Asya dengan muka datar.

"Penting!" tegas Licya.

"Oh, ok!" jawab Asya.

"Em, ya udah gua duluan! Kayaknya emang penting," kata Velia yang meninggalkan Asya dan Licya.

Udah kek kakak, adik ye? Namanya hampir samaan :v

"Dadah!" kata Asya dan Licya bersamaan. Tambah mirip.

...

"Hey! Ratu Sensi," panggil Zei kepada Velia. "Udah balik ye? Kirain gak balik-balik entar."

"Sotoy lu!" jawab Velia singkat.

"Yee... Kan kirain!" tegas Zei.

Velia hanya mendengus kesal mendengar kata-kata Zei. Kesel gitu sama Zei. Kasihan bener dah Velia-nya.

'Pengen gua sleding nih anak!' Batin Velia.

"Bro! Ntar pulang bareng ye! Sekalian noh ajak juga tuh.. Si... Si Vel... Veli tuh!" ajak Falhan kepada Zei.

"Sorry, dori, mori, strowberry, cerry! Ogah banget gua!" jawab Velia yang menjadi super-duper bawel.

"Cih! Dasar Ratu Sensi, Bawel bin Singa!" balas Zei.

"Khem! Gua jadi tiang lampu aja dah!" kata Falhan dengan gayanya mengikuti bentuk tiang lampu, tapi malah menjerumus mengikuti bentuk pocong.

"Pocong jadi-jadian!" gumam Zei.

"Cai.. Ngatain gua pocong jadi-jadian! Gua ini bukan pocong coy!" jawab Falhan yang mendengar gumaman Zei.

"Terus?" tanya Velia.

"Spesies miper!" jawab Falhan dengan gayanya yang kini menirukan layaknya miper.

"Mirip banget gila!" kata Velia yang melihat gilanya Falhan.

"Woahh.. Kita bersodara cyiinn!! Gak sadar gua!!" kata Zei menanggapi kegilaan Falhan.

"Zangan-zangan kita sodara yang tervisah cyiinn!! Yawlo... Akhirnya gua nemuin ade gua yang valing syantik ini!" kata Falhan yang tambah somvlak!

"Iye cyiinn... Sekian lama gua mencari kaka... Akhirnya gua ketemu kaka guaa... Gimana keadaan mama miver?" kata dan tanya Zei.

"Baik dedeQue..." jawab Falhan.

"Ih, najis tralala!" gumam Velia yang melihat sodara somvlak sedang beraksi.

"What?! Ada dua anak miper yang sekolah disini!" teriak seorang lelaki yang melihat duo somvlak tersebut. Sebut aja inisialnya LIO.

Berkumpullah para siswa dan siswi hidup mengerumuni duo somvlak.

"Huh? Anak miper?! Miper?! MIPER?!?!" gumaman hingga teriakan para manusia hidup pun keluar, ditujukan untuk Zei dan Falhan.

"Hey, hey, hey! Mo minta tanda tangan ye? Weehh... Pens gua buanyak!" kata Falhan.

"Yawlo... Ternyata gua juga punya pens buanyak KakaQue!" sambung Zei.

'Sabar, sabar!' Batin Velia.

"Masih gua pantau! Bentar lagi gua sleding nih dua bocah!" gumam Lio.

"WOY, WOY, WOY!! GURU DATENG WOY, DATENG!!" teriak salah satu siswi yang suaranya kayak toa masjid. Sebut saja namanya, Syfa.

Para murid pun bergegas duduk pada tempatnya masing-masing.

'Ye ilah... Lagi seneng-seneng jugak, malah diganggu!' Batin Falhan.

Akhirnya, guru pun memasuki kelas. Mau tau gurunya kek gimana? Em... Gak usah tau kalik ye! Yang penting badannya kelebihan bobot. Weehh... Author malah ngasih tau.

"Baik anak-anak, kita mulai pelajarannya," kata ibu guru itu kepada muridnya.

...

Teeetttt....

Bel berbunyi menandakan jam sekolah telah selesai. YEEEYYY🎉 Malah authornya yang seneng :v

"Euy! Ratsen! Pulang bareng kuy!" ajak Zei.

"Huh? Ratsen? Lu ngomong sama gua?" tanya Velia yang kebingungan.

"Kagak! Gua ngomong sama meja!" jawab Zei.

"Oh," kata Velia ber-oh ria.

"Ya sama elu lah, Arvelia Zika yang cantik dan imutnya tiada tara!" kata Zei.

Lagi-lagi Velia dibuatnya malu. Yee, nge-blush seketika again!😆 Terukir senyuman manis di wajah cantik Velia itu.

'Nih anak bikin gua deg-degan mulu! Lama-lama jantung gua bisa copot gegara dia." Batin Velia dengan jantungnya yang berdegup begitu kencangnya.

'Dilihat-lihat, lu tambah cantik kalo senyum gitu! Coba aja lu terus kayak gini. Ah, gua makin sayang sama lu!' Batin Zei.

Keduanya hanya bertatap-tatapan.

'Yawlo... Zei, jangan lihatin gua gitu dong! Gua malu jadinya.' Batin Velia yang semakin deg-degan karena tatapan Zei.

'Velia, gua sayang sama lu!' Batin Zei tersenyum.

"Ekhem, bales-balesan senyum? Udah. Saling bertatapan? Juga udah. Terus, nembaknya kapan?" tanya Falhan yang tiba-tiba datang.

Nih satu anak setan ganggu aja dah! Lagi buat adegan romantis-romantisnya jugak. Iihh... Dasar anak miper!

"Heleh... Bilang aja lu iri!" seru Zei.

"Ya udah, jadi pulang bareng gak nih?" tanya Falhan.

"Elu gimana, Vel?" tanya Zei kepada Velia.

"Ye ilah... Pertanyaannya dilempar ke Velia!" kata Falhan.

"Cewek dulu oy!" seru Zei. "Jadi, gimana?"

"Hn, ok lah!" jawab Velia.

"Ya udah yok,"

.
.
.

***TBC***
—Minggu, 24 Juni 2018—

Kuy, up!
Berasa aneh gw sama chapter inih :(

Gimana dong? Ada yang salah gak? Haduh, gw bingung sumpah.

Hemm... Ya udah deh, sampai berjumpa di chapt selanjutnya.

Dadah, bye muach! (Najis trulala)

1080 Words'

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro