Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

70

Cinta terkejut mendapati seorang pria dengan rambut memutih yang berdiri di depan apartemennya. Itu ayahnya! Sepertinya sudah hampir setengah tahun lamanya sejak terakhir kali dia bertemu dengan ayahnya. Kenapa sih dia harus bertemu pria itu dalam kondisi seperti ini. Ketika dia pulang ke apartemen dengan cukup larut bersama dengan Rangga. Cinta melirik pacarnya yang berdiri di sebelahnya. Cowok itu juga tampak syok. Bahkan dia berjalan agak mundur di belakang Cinta.

"Kamu ke mana saja jam segini baru pulang? Kata Nurani hari ini kamu shift sore," tegur Prof Sarwo. 

"Eng, aku cari makan dulu, Yah. Karena seharian belum makan," terang Cinta. Dia tidak bohong, kan? Dia memang pergi cari makan ke warung milik ayah Rangga.

"Kenapa tidak gof**d saja. Sudah malam begini malah makan di luar. Makan di mana? Sama siapa?" kejar Prof Sarwono.

"Sama Lita," dusta Cinta. Ayahnya sangat mempercayai sahabat Cinta yang feminim dan regilius itu, jadi Cinta selalu aman jika menggunakan Lita sebagai alibinya.

Cinta melirik Rangga yang mendekati mereka. Dokter itu membungkuk sedikit dan menyapa ayahnya. "Selamat malam, Prof."

Prof Sarwono memperbaiki letak kacamata. Wajahnya seketika berseri ketika melihat tetangga kamar putrinya itu. "Rangga ya. Lama nggak ketemu."

Cinta tertegun. Dia tak mengetahui bahwa ayah dan pacarnya itu ternyata sudah saling mengenal. Bahkan ayahnya yang jarang tersenyum itu tampak ramah.

"Kapan kamu mau ambil spesialis?" tanya ayah antusias.

"Saya akan mendaftar semester depan. Semoga saya bisa lolos."

Prof Sarwono berdecak-decak. "Kampus yang rugi kalau nggak menerima dokter obgyn masa depan secerdas kamu."

Cinta kebingungan melihat keakraban yang tidak biasa dari ayahnya. Dia mengamati dia manusia itu yang tiba-tiba sudah mengobrol seru, seakan mengabaikan keberadaannya di sana.

"Prof, selalu melebih-lebihkan. Saya tidak sehebat itu." Rangga merendah.

"Kamu ini low profile sekali. Oh ya, aku untuk penelitianku tahun depan, aku sepertinya tertarik dengan adenomiosis. Bagaimana menurutmu?"

"Itu topik yang menarik, Prof." 

"Menurutku juga begitu. Bagaimana kalau kamu masuk dulu dan kita ngobrol sebentar?" 

Cinta bisa melihat keletihan di wajah Rangga. Wajar saja hari ini dia mengambil shift pagi dan sore. Namun cowok itu tak kuasa menolak ajakan calon mertuanya.

"Baik, Prof."

Maka para lelaki itu memasuki apartemen Cinta begitu saja. Mereka duduk di ruang tamu dan membicarakan segala istilah obgyn tingkat dewa yang tidak dipahami oleh Cinta.

"Cinta, buatkan minuman buat calon kakak iparmu."

Titah ayahnya membuat Cinta terbelalak. 

"Kakak ipar?" ulangnya memastikan apa yang dia dengar tidak salah. 

"Iya, dia ini calon suami kakakmu," terang Prof Sarwono penuh kebanggaan.

Cinta melirik Rangga. Cowok itu hanya tertawa kecil sembari mengusap tengkuknya. Dengan menahan amarahnya, Cinta berpura-pura tersenyum.

"Kakak ipar mau minum apa?" Cinta sengaja menekan panggilan kehormatan Rangga dengan senyuman lebar.

"Ah, nggak usah repot-repot," elak Rangga.

"Sudah teh aja, memangnya minuman apa lagi yang kamu punya?" perintah Prof Sarwono.

Cinta mengembangkan senyum makin lebar. Dia melangkah menuju dapur untuk membuatkan minuman yang di pesan ayahnya.

***

Adenomiosis: suatu kondisi di mana jaringan endometrium tumbuh ke dalam dinding otot rahim. Dapat menimbulkan perdarahan yang deras dan berkepanjangan saat menstruasi (menorargia) dan nyeri haid (dismenorea). 

Uji klinis adalah sebuah rancangan penelitian dengan menggunakan manusia sebagai subjek penelitian untuk mengembangkan suatu jenis obat tertentu.

GnRH adalah singkatan dari Gonadotropik Releasing Hormon. Hormon yang diproduksi di hipotalamus. Fungsinya merangsang FSH dan LH yang berfungsi dalam perkembangan folikel di dalam ovarium untuk berkembang menjadi sel telur dan mengatur siklus menstruasi.

***

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro