Hikami (?)
Waktu menunjukkan tengah hari dan ke empat ultra masih di aula desa dengan seseorang misterius karena memakai jubah.
"Bagaimana kalau kita makan siang bersama-sama?" tawar Cosmos.
"Itu ide bagus, kau juga ikutlah dengan kami" ajak X kepada pemuda itu.
"Tidak perlu, aku sudah merepotkan kalian tadi".
"Ayolah, kau jangan menolaknya" ucap Cosmos.
Pemuda itu terdiam sesaat lalu mengangguk dan dengan cepat Cosmos dan X langsung menarik pemuda itu ke kedai.
Kedai itu sangat ramai bahkan terlihat berantakan karena ada yang mabuk. Setelah Justice memesan makanan yang dipilih mereka pun mengambil meja.
"Oh ya, kalian belum memperkenalkan diri. Siapa kalian?" tanya pemuda itu dengan penasaran.
"Perkenalkan namaku X".
"Aku Cosmos".
"Aku Justice".
"Dan aku Zero.....".
Mereka memperkenalkan diri bersamaan dengan datangnya hidangan itu. Saat si pelayan ingin pergi ada perkataan yang membuatnya terkejut.
"....Kami adalah Ultraman".
Si pemuda ber-oh saja tapi berbalik akan reaksi pelayan.
"Kalian Ultraman?!". Pertanyaan pelayan itu membuat mereka hampir tersedak. "Disini ada yang bernama Cosmos?!".
"Ya, saya sendiri".
"Boleh saya minta tanda tangan anda di nampan ini". Pelayan itu menyodorkan spidol dan nampan membuat Cosmos bingung tapi akhirnya dia lakukan.
"Kupikir cuma Zero yang terkenal ternyata Cosmos juga" pikir X melihat kejadian absurd itu.
"Lalu siapa namamu?" tanya Zero kepada pemuda itu.
Pemuda itu terdiam dan menunduk membuat keempat ultra kebingungan.
"Aku tidak ingat namaku".
"Apa kau terkena Amnesia?" tanya X.
"Sepertinya begitu".
"Dia ada didaerah ini hampir tiga bulan, dia kehilangan banyak memori tentang siapa dirinya". Penjelasan Pelayan itu membuat keempat ultra itu paham.
"Bagaimana kau bisa tahu?" tanya Zero.
"Aku sering melihatnya saat aku pulang kerja, dan ada berita mengenai dirinya" jelas pelayan tersebut sambil menerima nampan yang sudah ditanda tangani Cosmos. "Terimakasih tuan".
"Apa ada yang kau ingat?" tanya X lagi yang dijawab gelengan.
"Kalau boleh tahu kenapa kalian kemari?". tanya pemuda itu lagi.
"Kami mencari orang seperti dia". Justice menunjuk Zero "Cuma sedikit lebih pendek".
"Beda sifat". sambung Cosmos
"Dan lebih waras". timpal X dan itu membuat Zero naik darah.
"Jadi aku tidak waras?!".
"Kau bukannnya tidak waras tapi sengklek tingkat dewa yang sudah terbukti tanpa teruji dan gak ada obatnya" ucap Justice dingin dan memakan makananya.
"Apa kau bilang?!" sontak Zero mau berkelahi dengan Justice tapi dipaksa berhenti karena Cosmos menengahi.
"Sudah Zero itu fakta" ucap Cosmos dengan muka yang mau digampar tapi takut.
"Apa aku boleh ikut?" tanya pemuda itu.
"Tidak/Boleh". Keempat ultra saling menatap lalu saling berbisik membuat pemuda itu bingung dan memilih menunggu sambil menghabiskan makanannya.
Zero: Kenapa tidak? Setidaknya kita dapat bantuan.
Justice: Kita tidak bisa langsung percaya.
Cosmos: Aku yakin dia baik.
Justice: Apa buktinya?.
X: Memang tidak ada buktinya, tapi ku firasatku mengatakan dia akan membantu.
Justice: hah... Terserah kalian saja.
Para ultra itu menatap pemuda itu yang sudah selesai dengan makanannya.
"Hei kau boleh ikut kami" ucap Zero.
"Sungguh! Terimakasih, setidaknya setelah kejadian tadi cuma ini yang bisa ku lakukan untuk membalasnya" ucap pemuda itu.
"Tapi jika boleh tahu kenapa kau selalu menutupi wajahmu dengan tudung?" tanya Justice penuk kecurigaan.
"Ah ini". Pemuda itu menaikkan tudungnya menampakkan wajahnya yang tertutupi sebuah topeng yang menutupi daerah mata dan hidung dengan warna merah dibagian kiri dan biru dibagian kanan dengan rambut hitam yang sedikit berantakan tapi rapi.
"Yang hanya ku ingat aku pernah berkata pada diriku sendiri jangan pernah melepas topeng ini apapun yang terjadi" sambungnya.
"Kenapa?" tanya X penasaran.
"Aku pun tidak tahu" jawab pemuda itu.
X menggangguk paham dan mengampil kesimpulan sementara dipikirannya sendiri. Tidak lama setelah itu Zero menggebrak meja membuat keempat orang di meja itu terkejut.
"Ada apa Zer?! Main ngagetin orang aja kau" Ketus Justice.
"Bagaimana kalau untuk sementara kita panggil dia Hikami" saran Zero.
"Zero, dia laki-laki dan Hikami terdengar seperti perempuan" ucap X.
"Tapi aku suka".
X terkejut mendengar perkataan pemuda itu begitu pula dengan Justice tapi tidak dengan Zero yang girang dan Cosmos hanya bisa senyum.
"Gabungan antara Hikari (cahaya) dan Yami (kegelapan) kan? Aku suka itu".
"Jadi setuju kan, sampai kita nama aslinya sementara ini kita panggil dia Hikami" ucap Zero kepada X dan Justice.
"Ya... Terserah kau lah" Justice memilih cuek dan menghabiskan makanannya.
"Aku tak ada nama yang terlintas di pikiranku, jadi ikut kau saja Zero" ucap X.
Di waktu yang sama seseorang mendekati mereka dan menepuk bahu Cosmos.
"Rupanya kalian disini" ucap orang itu membuat mereka semua melihat pemilik suara yang rupanya dia adalah Hares.
"Hares?!" pekik keempat ultra itu
"Ah maafkan kami melupakanmu" ucap Cosmos.
"Tidak apa-apa, memang aku sendiri yang memisahkan diri" balas Hares dengan dingin.
"Darimana saja kau?" tanya Zero.
"Tentu saja mencari informasi" ucap Hares sembari memperhatikan pemuda yang di beri nama Hikami barusan. "Siapa dia?".
"Dia Hikami, kami tadi baru saja bertemu dan dia menawarkan diri untuk membantu kita" jawab X.
"Ouh begitu, baguslah... Aku akan menunggu diluar" Hares dengan ekspresi tidak pedulinya melangkah pergi.
Sementara itu keadaan Juran tengah diluar kendali sampai para ultra yang ditugaskan kewalahan dengan kaiju Cosmos.
"Seven-niisan... Mungkin sebaiknya kita minta bantuan lagi untuk membantu kita" ucap Mebius yang kelelahan.
"Semuanya sibuk Mebius yang ada luangnya cuma Ace tapi jika dia kita minta bukan di rawat tapi yang ada mereka dipotong" ucap Seven.
"Kalau begitu lebih baik jangan".
.
.
.
Bersambung.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro