Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Dream #6

Yeojoo menatap Hyungwon yg masih setia menatapnya. Alis yeoja itu bertaut karena mendapati namja itu tak sedikitpun berpaling saat mata mereka bertemu.

"Kenapa kau terus memandangku?" Tanya Yeojoo

"Kau sendiri...kenapa terus memandang bunga2 dihadapanmu?" Hyungwon balas bertanya

"Karena mereka sangat indah" jawab Yeojoo

"Kalau begitu alasanku-pun sama. Aku memandangmu karena kau sangat indah" balas Hyungwon

Yeojoo merasa jantungnya berdebar hebat mendengar itu. Menjadikan pipinya merona merah.

"Kau sengaja membuatku mual ya" ujar Yeojoo coba menutupi rasa gugupnya

"Aaahh...jadi wajahmu memerah karena merasa mual ya" Hyungwon tertawa pelan

"Jangan mengejekku" tukas Yeojoo seraya melempar Hyungwon dengan batu kecil didekatnya

Tawa namja itu semakin berderai. Membuat Yeojoo mengerucutkan bibirnya. Dengan kesal Yeojoo memalingkan wajahnnya, berusaha menghindari tatapan Hyungwon yg membuat pipinya semakin merona.

"Bagiku kau benar-benar indah Yeojoo-a" sebuah pelukan dari Hyungwon, Yeojoo dapati bersamaan dengan ucapan yg diurai namja itu

Jantung Yeojoo yg semula berdetak tak teratur, semakin berdetak kuat karena itu. Terlebih ketika Hyungwon mendaratkan kecupan dipuncak kepalanya. Yeojoo mengadah menatap namja itu. Dan mendapati senyum manis Hyungwon menyapa matanya.

"Dimataku kau bahkan terlihat lebih indah Hyungwon-a" sebelah jemari Yeojoo menyentuh pipi Hyungwon, membuat namja itu terpejam

Yeojoopun mengunakan kesempatan itu untuk mengagumi wajah Hyungwon. Seluruh bagian wajah namja itu terus diperhatikannya. Mulai dari mata terpejam Hyungwon, hidung namja itu, hingga pandangannya berhenti dibibir tebal Hyungwon.

Degub jantung Yeojoo berdetak tak teratur kini. Bibir penuh Hyungwon, menghadirkan getaran aneh yg tiba2 bersarang dihatinya. Membuat pipi Yeojoo memanas seketika hanya karena fokus matanya itu.

"Segala yg ada padaku adalah milikmu Yeojoo-a" mata Hyungwon perlahan terbuka

Yeojoo yg terkejut nampak akan memalingkan wajahnya, namun jemari Hyungwon yg menahan sisi wajah Yeojoo membuat pandangan mereka kembali bertemu.

"Kau bisa memiliki segalanya dariku" Hyungwon berujar penuh arti

"A...pa...mak..sud..mu?" Yeojoo terbata

Hyungwon membalas dengan senyuman, sebelum kemudian mendaratkan sebuah kecupan singkat dibibir mungil yeoja itu.

"Hyungwon" Yeojoo berujar dengan suara yg nyaris tak terdengar ketika Hyungwon sudah melepas kecupannya

Kembali Hyungwon tersenyum, melihat ekspresi Yeojoo yg cukup mengemaskan baginya.

"Aku hadir untukmu, karena itu kau bisa melakukan apapun yg kau inginkan. Jangan hanya memikirkannya, sebab itu hanya akan menyiksa perasaanmu" ibu jari Hyungwon mengusap lembut pipi yeoja itu

"Heyy...aku bukan yeoja genit"sungut Yeojoo dengan wajah yg semakin merona. Kata2 Hyungwon benar2 membuat pipinya memanas seketika

"Kalau begitu biarkan aku yg menjadi namja genit untukmu" Hyungwon mengakhiri kalimatnya dengan menempelkan kembari bibirnya pada bibir Yeojoo. Membuat mata yeoja itu membulat sesaat, sebelum kemudian netranya perlahan tertutup ketika kecupan lembut Hyungwon berganti dengan lumatan hangat yg memabukkan.

Yeojoo benar2 dibawa melayang oleh Hyungwon karena kecupan itu. Bahkan kini tangan Yeojoo sudah melingkar dileher jenjang Hyungwon. Menarik tengkuk namja itu, guna memperdalam ciuman mereka yg perlahan semakin terasa panas.

*

Yeojoo yg termenung dibuat tersentak karena sebuah tangan menyentuh keningnya. Segera dia mengadah menatap si pemilik tangan, yg tak lain adalah Minhyuk.

"Kau sakit? Kenapa wajahmu sangat merah?" Tanya Minhyuk khawatir

Yeojoo nampak gugup mendengar pertanyaan itu. Seketika diapun kebingungan mencari jawaban untuk Minhyuk.

"Ani...aku...maksudku ne, sepertinya aku terserang flu" tak punya alasan yg tepat untuk membantah kata2 Minhyuk, Yeojoo memilih berbohong

"Kalau begitu sebaiknya kita ke UKS, agar kau bisa beristirahat" ajak Minhyuk

"Ani...tak perlu, flu-nya tidak terlalu parah kurasa. Jadi sebaiknya aku tetap disini" tolak Yeojoo

"Tapi bisa saja flu-mu semakin parah kalau kau tak segera beristirahat" ucap Minhyuk

"Aku baik2 saja Minhyuk-a, jangan terlalu khawatir. Biarkan aku tetap disini, karena hari ini aku tak bisa melewatkan kelas kita. Akan ada ulangan matematika bukan, jadi bagaimana bisa aku beristirahat disana" ucap Yeojoo panjang

Minhyuk diam sesaat, sebelum kemudian mengangguk pelan.

"Baiklah...aku akan membiarkanmu tetap disini. Tapi berjanjilah kalau kau akan segera memberitahuku, jika flu itu mulai menganggumu" balas Minhyuk

"Ne...aku berjanji" Yeojoo mengangguk pelan, membuat Minhyuk mengusap puncak kepalanya

"Yeoja baik" gummy smile favorite Yeojoo dihadiahkan namja itu untuknya. Membuat Yeojoo tak bisa menahan senyum diwajahnya.

*

Sesaat setelah tiba didepan kediaman Minhyuk, dering ponsel namja itu bernyanyi. Segera dia menatap layar ponselnya, kemudian melepas tangan yg semula mengandeng lengan Yeojoo.

"Aku terima telepon dulu, kau masuk saja ya" tukas Minhyuk seraya menjauh

Yeojoo memandang tubuh Minhyuk yg beranjak meninggalkannya. Sesaat kemudian menatap pintu kayu dihadapannya. Ada sedikit rasa sesak dihati Yeojoo memikirkan sosok yg ada dibalik pintu tersebut. Namun karena tak ingin membuat sang sahabat khawatir, diapun mengetuk pelan pintu tersebut.

"Sebentar" sahutan sedikit keras didapati Yeojoo setelah beberapa kali mengetuk pintu kayu itu

Yeojoo melangkah mundur, ketika pintu dihadapannya bergerak.

"Ooo...kau ternyata" sambutan datar bibi Lee didapati Yeojoo "apa kau datang mencari Minhyuk? Dia belum pulang" bibi Lee bersiap menutup pintu kembali, namun Yeojoo segera menahannya

"Ada apa? Bukankah sudah kubilang kalau Minhyuk..."

"Dia memintaku menginap" potong Yeojoo segera membuat ekspresi wajah bibi Lee berubah tak baik

"Ne?" Yeoja itu melipat tangannya didada, membuat Yeojoo mengigit pelan bibir bawahnya "dia yg memintamu menginap, apa kau yg memaksanya untuk membiarkanmu menginap?" Selidik bibi Lee

"Aniyo...aku tak pernah memaksa..."

"Yeoja2 jaman sekarang ternyata murahan sekali ya" ucapan kasar bibi Lee seketika menyakiti hati Yeojoo

"Dia itu bukan namja kaya, untuk apa kau terus menempel padanya" telunjuk bibi Lee mengarah kewajah Yeojoo, sementara tangannya yg lain berada dipinggang

"Kau salah orang kalau mau memamfaatkannya, karena Minhyuk..."

"Imo" bibi Lee menoleh, dan mendapati Minhyuk yg melangkah lebar mendekati mereka

"Jangan berkata kasar pada Yeojoo, kumohon" pinta Minhyuk dengan wajah memelas

Bibi Lee mendengus kesal, kemudian masuk tanpa berujar apapun.

"Mian...imo seperti itu karena..."

"Gwenchana...aku mulai terbiasa dengan ucapan kasar orang2 didekatku" dengan memaksa tersenyum, Yeojoo menoleh pada Minhyuk

"Yeojoo-ya" Minhyuk berujar pelan seraya menatap lekat Yeojoo

"Siapa yg menelponmu? Apa seorang yeoja yg kau suka?" Urai Yeojoo mencoba mengalihkan perbincangan

Minhyuk diam sesaat, kemudian nampak menggeleng

"Ani....ini hanya telepon dari seorang chinggu" jawab Minhyuk

"Aaahh..." Yeojoo mengangguk

Yeoja itu masih mempertahankan senyum palsunya. Membuat Minhyuk segera menarik Yeojoo dalam pelukannya.

"Tetaplah kuat, kita bisa menghadapi semuanya bersama Yeojoo-ya" usapan lembut tangan Minhyuk, Yeojoo rasakan dikepalanya

Yeojoo tak menjawab. Dia hanya diam menikmati rasa tenang yg diberikan Minhyuk padanya.

*

"Belum tidur?" Minhyuk yg baru meninggalkan kamar mandi nampak menghampiri Yeojoo yg termenung diatas kasur lipatnya

Yeojoo segera menoleh pada Minhyuk, kemudian menggeleng sambil tersenyum. Minhyuk-pun berjalan mendekati Yeojoo, dan duduk disisi yeoja itu.

"Tidurlah dikamarku, biarkan aku yg tidur disini" Minhyuk yg khawatir kembali meminta Yeojoo tidur dikamarnya, karena merasa tak tega membiarkan yeoja itu tidur diruang tengah

"Gwenchana...biarkan aku tidur disini" tolak Yeojoo

"Tapi Yeojoo-ya..."

"Aku baik2 saja, ruang tengahmu ini sangat nyaman. Aku bahkan merasa berada dikamarku" Yeojoo masih mempertahankan senyum diwajahnya

"Jangan berbohong" sambut Minhyuk membuat senyum Yeojoo memudar

"Bisakah menganggap itu sebuah kebenaran, karena...aku merasa tak nyaman jika kau melihatnya sebagai sebuah kebohongan" pinta Yeojoo membuat Minhyuk meraih jemari yeoja itu dan mengenggamnya erat

"Jongmal mianhae, aku mengatakan akan melindungimu. Tapi..." Minhyuk tak mampu melanjutkan kata2nya

"Sejauh ini kau melindungiku denhan baik Minhyuk-a, jangan merasa bersalah kumohon" Yeojoo balas mengenggam jemari Minhyuk. Membuat namja itu menatapnya lekat

"Ada disisimu membuatku nyaman, apapun kondisinya. Jadi jangan menyalahkan dirimu, karena kau sudah melakukan yg terbaik yg kau bisa" Yeojoo kembali menarik senyun diwajShinya

Minhyuk menatap dalam kedua netra Yeojoo, sebelum kemudian mendaratkan sebuah kecupan dikening yeoja itu. Cukup lama bibir Minhyuk menempel dikening Yeojoo. Hingga akhirnya namja itu menarik tubuhnya menjauh.

"Setiap waktunya...aku akan coba terus berusaha melindungimu lebih baik lagi, aku janji" Minhyuk mengusap puncak hidungnya dihidung Yeojoo, kemudian tersenyum hangat

"Gomawo" balas Yeojoo dengan mata terpejam

"Aku temani sampai kau terlelap" Minhyuk sudah menegakkan posisi duduknya

Yeojoo membalas dengan anggukan, kemudian segera berbaring. Dibiarkannya jemari Minhyuk mengusap surai lembutnya. Yg membuat perlahan mata yeoja itu memberat, dan akhirnya mengantar Yeojoo kedalam mimpi yg membuatnya tersenyum.

"Jaljayo...aegiya" bisik Minhyuk ditelinga Yeojoo

Kecupan hangat Minhyuk hadiahkan kini dipipi Yeojoo. Dan beranjak meninggalkan yeoja itu dalam lelapnya setelah membenarkan letak selimut Yeojoo.

*

TBC

Sorry for typo

Thanks for votement


-Haebaragi-

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro