Dream #4
Yeojoo mencoba menghelakan nafas berat berulang kali. Namun rasa sesak masih bersarang didadanya. Setiap kali yeoja itu mengingat sosok sang kakak. Matanya memanas, dan hatinya dihiasi sesak. Yeojoo ingin menangis sekuat2nya. Tapi dia berada disekolah saat itu. Dan Yeojoo berakhir dengan menahan perasaan sesaknya. Dengan pandangan Minhyuk yg setia mengawasinya
*
"Yeojoo-ya" panggil Minhyuk sesaat setelah guru meninggalkan kelas mereka
Tanpa menjawab Yeojoo menoleh, dan mendapati Minhyuk yg sudah berjongkok dipinggir mejanya. Namja itu nampak menyandarkan dagu disisi meja Yeojoo. Seraya merekahkan senyum tulus miliknya.
"Zzaan" satu batang cokelat diarahkan Minhyuk pada Yeojoo
"Untukmu" ujarnya kemudian masih dengan senyum yg sama
Yeojoo menatap cokelat itu sesaat, kemudian menggeleng pelan.
"Aku sedang tidak ingin makan apapun Minhyuk-a" tolak Yeojoo
"Heeyyy...ayolah, kau juga tidak makan banyak saat sarapan tadi. Jadi setidaknya terima ini untuk sekedar menganjal perutmu" balas Minhyuk
"Tapi Minhyuk-a..."
"Aku tak menerima penolakan agassi" Minhyuk menarik tangan Yeojoo, dan meletakkan cokelat itu ditelapak tangannya
Segera kemudian diapun kembali kekursinya. Dan melebarkan senyum saat Yeojoo mengarahkan tubuh menghadap namja itu.
"Peach" Minhyuk mengacungkan dua jarinya, membuat gaya seimut mungkin
"Yg benar itu peace, paboya" Yeojoo meralat ucapan Minhyuk
"English not my style" dengan menunjukkan gummy smile nya Minhyuk membalas, membuat Yeojoo tersenyum lebar.
"Gomawo" ucap Yeojoo tulus karena senyum Minhyuk membuat perasaannya tenang
Minhyuk mengangguk, masih dengan ukiran senyum yg sama. Yeojoo segera memposisikan tubuhnya dengan benar setelag itu. Dan memandangi cokelat pemberian Minhyuk yg ada ditangannya.
*
Minhyuk berlari kecil ke gerbang sekolah, dan menemui seseorang yg menunggunya disana.
"Hyung" panggilnya, membuat namja yg tadi menunggunya sambil bersandar. Segera menegakkan posisi tubuhnya
"Mian...tak bisa membalas pesanmu, ponselku mati" namja itu mengarahkan layar ponselnya pada Minhyuk
"Gwenchana hyung" Minhyuk nampak tak keberatan "jadi bagaimana? Kau sudah menemukannya?" Tanyanya kemudian
"Seorang chingguku bilang pernah melihatnya" jawab namja itu
"Odie?" Minhyuk nampak penasaran
"Diwilayah Hongdae, dia sedang bersama seorang yeoja disebuah coffe shop" terang lawan bicara Minhyuk
"Kapan itu?" Tanya Minhyuk lagi
"Seminggu yg lalu" jawaban itu seketika membuat ekspresi wajah Minhyuk berubah tak baik
"Dia bilang namja itu cukup sering kesana bersama yeoja yg sama, sebelum kemudian tidak pernah berkunjung lagi selama seminggu ini" Minhyuk menatap lekat namja dihadapannya kini
Keduanya hanya diam, seraya saling menatap
"Kau memikirkan sesuatu?" Tebak Minhyuk melihat tatapan namja dihadapannya
"Tentu" seulas senyum mengembang diwajah namja itu
"Apa?" Minhyuk kembali dibuat penasaran
Bukannya menjawab, namja itu justru semakin melebarkan senyumnya. Membuat Minhyuk yg penasaran seketika kesal karena ekspresi tersebut.
"Hyung...kalau kau datang hanya untuk membuatku penasaran, seharusnya kau tidak kemari" protes Minhyuk
Tawa berderai dari namja dihadapan Minhyuk. Membuat Minhyuk memasang raut kesal.
"Ahh...aku harus pergi" namja itu melirik jam tangannya sekilas
"Saat menemukannya aku akan segera mengabarimu" janjinya kemudian seraya mengusap bahu Minhyuk
Ekspresi kesal Minhyuk menghilang kini, berganti senyum tipis yg dihadiahkannya pada namja itu
"Aku pergi" pamit namja itu sebelum kemudian berlalu tanpa menunggu balasan dari Minhyuk
"Hyunwoo hyung!" Gerakan kaki namja bernama Hyunwoo itu segera terhenti karena panggilan Minhyuk
"Gomawo" ucapnya dengan senyum yg kian terkembang
Hyunwoo hanya tersenyum, sebelum kemudian berbalik dan meninggalkan Minhyuk.
*
Yeojoo baru saja keluar dari salah satu bilik toilet, saat empat orang siswi menghadang langkahnya. Keempatnya berdiri angkuh didepan Yeojoo, membuat yeoja itu membalas tatapan mereka dengan pandangan bingung.
"Jadi dia yeoja cacat yg selalu mencari perhatian Minhyuk" satu dari empat yeoja itu berujar sinis
Dada Yeojoo terasa sesak mendengar ucapan itu. Seolah sebuah tangan besar meremat jantungnya. Sementara tanpa tahu hal itu, seorang yeoja dihadapannya mengangguk pelan. Membalas pertanyaan yg dilontarkan yeoja pertama.
"Tak tahu diri sekali ya, sudah cacat...masih berani mencari perhatian" sinis yeoja pertama menjadikan dada Yeojoo semakin terasa sesak
"Kau mau menyusahkan Minhyuk ya" ucap yeoja lain dengan jemari yg mendorong pelan bahu Yeojoo
Segera Yeojoo jatuh, karena dorongan itu membuat tubuhnya hilang keseimbangan.
"Atau kau sedang bermimpi untuk mendapatkan pangeran yg akan terus menemanimu selamanya" yeoja itu berujar selayaknya seseorang yg mengakhiri cerita dongeng
Tawa berderai hanya seperdetik setelah yeoja itu mengurai kalimatnya. Membuat Yeojoo yg terduduk dilantai hanya bisa menunduk sedih.
"Kita bangunkan saja dia, biar dia berhenti bermimpi" sebuah alarm tanda bahaya seolah berdering dikepala Yeojoo mendengar itu. Membuat Yeojoo cepat mengadahkan pandangan pada yeoja2 dihadapannya.
Namun aksinya itu membuat Yeojoo harus mendapati air membentur wajahnya. Membuat yeoja itu terbatuk keras, disaat sang pelaku tertawa karena puas sudah membuat Yeojoo kuyup.
"Kau sudah bangun dari tidurmu bukan? Sudah sadar kalau kau tak pantas ada disisi Minhyuk?" Yeoja pertama yg bicara pada Yeojoo, berujar dengan tubuh yg sedikit dibungkukkan
"Kalau kau belum juga sadar, maka aku dan teman2ku akan menyadarkanmu dengan cara lain. Dan mungkin cara itu akan membuatmu menyesal seumur hidup" yeoja itu menegakkan tubuhnya, dan beranjak setelah memberi isyarat pada yeoja lain
Suara derap langkah menjauh menemani Yeojoo yg masih terduduk lemah dilantai dengan tubuh yg kuyup. Yeoja itu nampak terus tertunduk bersama kedua jemari yg mengepal kuat.
"Hyungwon-a" desahnya dengan nada suada yg terdengar begitu putus asa
Airmata menetes pelan diwajah Yeojoo. Diantara tetesan air yg masih menghiasi wajah yeoja itu. Dengan menahan isaknya, Yeojoo menumpahkan rasa sakit yg yeoja itu rasakan.
*
"Heyy...apa yg terjadi?" Tanya Minhyuk melihat pakaian Yeojoo yg basah
Yeojoo menatap Minhyuk yg memandangnya khawatir beberapa saat. Sebelum kemudian mengurai sebuah tawa hambar.
"Aku terlalu bodoh dan tidak hati2 tadi, jadi aku jatuh dikamar mandi" bohong Yeojoo
"Kalau hanya jatuh, kenapa tubuhmu bisa basah seperti ini?" Minhyuk yg tak percaya dengan jawaban itu, kembali bertanya
"Itu karena petugas kebersihan lupa membuang air kotor bekas membersihkan lantai. Jadi saat jatuh aku menimpa ember tempat air itu dan akhirnya basah" Yeojoo masih setia berbohong
Minhyuk menatap dalam mata Yeojoo, dan kemudian menghela nafas berat.
"Aku ambilkan kau pakaian ganti" Minhyuk akan beranjak, namun lengan Yeojoo menahannya
"Tidak perlu, aku sudah akan pulang" jawab Yeojoo
"Kita masih ada pelajaran, bagaimana kau bisa pulang?" Minhyuk kembali menatap lekat Yeojoo
"Aku ingin merasakan bagaimana membolos" Yeojoo coba menarik senyum lebar
"Shin Yeojoo" Minhyuk berujar setengah berbisik
"Jangan bilang2 guru ya, kalau ada guru yg bertanya bilang saja aku berada di UKS. Walaupun aku tak yakin guru2 akan bertanya. Soalnya keberadaanku juga tak terlalu diperhatikan dikelas" Yeojoo masih mempertahankan senyumnya
Giliran Minhyuk merasakan sesak karena ucapan Yeojoo. Sedangkan yeoja itu terlihat memasuki kelas untuk mengambil tasnya.
"Aku pulang dulu ya Minhyuk" Yeojoo berpamitan pada Minhyuk yg masih mematung ditempatnya
Dengan sedikit kesulitan, Yeojoo berlalu tanpa menunggu jawaban Minhyuk. Membiarkan tatapan cemas namja itu mengantar kepergiannya.
*
Yeojoo menarik senyum bahagianya, sesaat setelah mimpi menyapa yeoja itu. Pelan diapun mengitari pandangannya, mencari sosok Hyungwon yg tidak didapatinya kala itu.
"Mencariku cantik?" Sebuah suara lembut memalingkan pandangan Yeojoo
Semu merahpun menghiasi pipi yeoja itu kini. Dikarenakan wajah Hyungwon yg berada dekat dengannya, ketika Yeojoo berpaling tiba2. Bahkan puncak hidung mereka sudah bersentuhan, membuat jantung Yeojoo berdebar kencang.
"Sangat merindukanku ya?" Hembusan nafas Hyungwon yg membentur lembut bibir Yeojoo menjadikan kedua mata yeoja itu refleks terpejam
"Menjauhlah" tanpa membuka matanya, Yeojoo berujar
Hyungwon bergeming, memaksa Yeojoo mendorong menjauh namja itu. Tawa pelanpun menyapa telinga Yeojoo. Memaksa yeoja itu membuka matanya.
"Kau sengaja mengodaku ya?" Yeojoo memasang wajah kesal
Hyungwon masih tertawa, membuat Yeojoo memukul keras tubuhnya.
"Agassi...itu menyakitiku" Hyungwon mengusap lengannya yg menjadi korban pukulan Yeojoo
"Tak ada rasa sakit di dunia mimpi, jangan coba membodohiku" Hyungwon tersenyum lebar mendengar balasan Yeojoo
"Kau mau kemana hari ini?" Hyungwon mengarahkan jemarinya pada Yeojoo
"Kemanapun, yg penting tempat itu indah dan menenangkan" Yeojoo menyambut uluran tangan tersebut dan membiarkan Hyungwon mengenggam jemarinya
"Dan asalkan hanya berdua denganku" dengan wajah penuh percaya diri, Hyungwon menambahi
"Ne...tentu harus seperti itu" Yeojoo mengiyakan ucapan Hyungwon
Hyungwon mengusap puncak kepala Yeojoo dengan jemarinya yg bebas. Sementara tangannya yg lain semakin mengenggam erat jemari yeoja itu
"Aku benar2 beruntung memilikimu Hyungwon-a, walaupun hanya didalam mimpi" diantara langkShinya Yeojoo berujar
"Whae?" Hyungwon menoleh pada Yeojoo yg memandang lurus
"Karena sepertinya aku tak memiliki siapapun lagi didunia nyata" jawab yeoja itu
"Kalau begitu, kau bisa tinggal lebih lama disini" kata2 Hyungwon membuat langkah Yeojoo terhenti
"Bisakah aku tetap berada disini?" Tanya yeoja itu seraya menyelami netra hangat Hyungwon
"Kalau kau menginginkannya, aku bisa membuatmu terus berada disini...disisiku" jawab Hyungwon
"Tapi kau harus benar2 yakin dengan keputusanmu itu" tambShinya membuat Yeojoo menunduk
Yeojoo merasa tawaran tersebut menarik untuknya. Namun ada sisi lain dihatinya justru mencoba menolak hal itu. Pada akhirnga pilihan tersebut membuat hatinya berperang. Menjadikan Hyungwon yg mengerti hal itu, segeda menangkup pipi Yeojoo dan membawa wajah yeoja tersebut menghadapnya.
"Yakini hatimu, setelah kau benar2 yakin maka aku akan membuatmu terus berada disini. Didunia tanpa kesakitan ini, tepat berada disisiku" janji Hyungwon
"Kau mau menungguku?"
"Tentu...aku akan selalu menunggumu" ibu jari Hyungwon mengusap pipi Yeojoo
"Apa kau tak akan merasa lelah? Karena...mungkin saja aku akan membuatmu menunggu dalam waktu yg lama" pasti Yeojoo
"Aku ada untukmu Yeojoo-a, dan karena itu aku tak akan pernah lelah. Tidak akan" ucap Hyungwon lembut
Yeojoo tersenyum, kemudian memeluk erat tubuh kurus Hyungwon.
"Gomawo Hyungwon-a...jongmal gomawo. Terimakasih karena sudah menjadi bagian indah dari hidupku. Walaupun hanya didalam mimpi" bisik Yeojoo yg dijawab gumaman lembut Hyungwon
Sebuah kecupanpun mendarat dipuncak kepala yeoja itu, bersama usapan lembut dirambut Yeojoo yg terurai. Membawa rasa tenang dihati Yeojoo, yg sepanjang hari tak sekalipun dirasakannya.
*
Setiap kali berulang, keinginanku dalam seratus hari bermimpi
Di saat yang sama kembali dimulai, suaramu yang tengah mencariku
Aku tersesat di dalam mimpi
Aku merasa seperti kosong dan bersih
Namun bentukmu lebih besar dariku
bahkan aku tidak bisa menjangkaunya seperti sebatang pohon
Biarkan aku bebas, biarkan aku bersandar
dan sayang, biarkan aku melihatnya
Jangan membuatku tersesat dalam mimpi
datanglah, ayo kita bermimpi
*
TBC
Sorry for Typo
Thanks for Reading & Votement
🌻HAEBARAGI🌻
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro