Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Dream #2

Yeojoo menatap kakinya yg terulur disisi ranjang. Coba mengerakkannya bebas, namun gagal. Yeojoo menghela nafas berat karena itu. Terutama saat mengingat mimpinya yg begitu indah.

"Seandainya itu nyata, maka akan sangat baik" gumam Yeojoo pada diri sendiri

Kembali Yeojoo menarik nafasnya berat, sebelum kemudian bangkit dengan bantuan kruknya. Yeoja itu mengarahkan langkah kekamar mandi. Dan mulai membersihkan diri disana.

"Sudah bangun"sapaan hangat Wonho menyambut kehadiran Yeojoo dimeja makan

Yeojoo hanya membalas dengan menarik senyuman hangat seraya duduk dikursinya.

"Ooo...ada apa hari ini? Kenapa oppa memasak sebanyak ini?" Yeojoo nampak bingung dengan sajian diatas meja makannya

"Makan saja, jangan banyak bertanya" Wonho membalas seraya mengusap puncak kepala Yeojoo

"Apa oppa baru mendapatkan bonus?" Yeojoo mengabaikan ucapan sang kakak

"Heeyy nona...makanlah, jangan bertanya" Wonho berujar dengan tatapan mengingatkan

Yeojoo mengembungkan pipinya sesaat, sebelum kemudian menyantap sarapan buatan Wonho. WajShinya berseri menyantap hidangan itu, tanpa tahu tatapan sendu yg diarahkan Wonho padanya.

*

"Gomawo Minhyuk-a" ucap Wonho pada namja itu karena pagi ini mau meluangkan waktu untuk menjemput Yeojoo

"Heeeyyy...hyung, aku bahkan belum membawanya sampai ke sekolah, tapi kau sudah berterimakasih" canda Minhyuk membalas ucapan terimakasih itu

"Nanti saja, kalau sudah tiba di sekolah, baru hyung berterimakasih padaku" lanjut Minhyuk yg dibalas senyum lebar Wonho

"Ne...ne...terserah kau saja" balas Wonho kemudian

Minhyuk tertawa pelan, begitupun Yeojoo.

"Aku titip Yeojoo ya, Minhyuk" ucap Wonho

"Siap hyung" Minhyuk memberi hormat ala militer

Kembali Wonho tersenyum, seraya menatap Yeojoo

"Mianhae Yeojoo" tangan Wonho mengusap puncak kepala Yeojoo

"Mwoya? Oppa tak harus meminta maaf hanya karena oppa tak bisa mengantarku ke sekolah hari ini. Itu terdengar sangat aneh oppa" protes Yeojoo

Wonho tak berujar apapun, namja itu hanya mempertahankan senyun diwajShinya.

"Sebaiknya kita berangkat sekarang. Tuan putri...kau harus berpegangan dengan erat" Ujar Minhyuk membuag Yeojoo melakukan perintShinya

Yeoja itu terlihat melingkarkan tangannya dipinggang Minhyuk. Yg bersiap mengayuh sepeda yg akan mereka gunakan untuk berangkat kesekolah.

"Berangkat!!!!" Ucap Minhyuk semangat

Namja itupun mulai mengayuh sepedanya, yg perlahan menjauhi Wonho. Dikursi belakang Yeojoo nampak melambaikan tangan pada Wonho, yg mengantarnya masih dengan senyum yg sama.

"Mianhae...Yeojoo-a" dan senyum Wonhopun lenyap dari wajShinha

*

Jentikan jemari Minhyuk menyadarkan Yeojoo yg semula melamun di kursinya. Segera yeoja itupun menegakkan tubuhnya, sementara Minhyuk membalik kursi dan duduk dihadapan Yeojoo.

"Makanlah" sebungkus roti yg dibawa Minhyuk dia letakkan dihadapan Yeojoo

"Gomawo Minhyuk-a" Yeojoo meraih roti itu, tak berusaha menolaknya. Karena dia tahu benar, Minhyuk tak suka mendengar penolakan terlebih darinya

"Apa yg kau pikirkan sejak tadi hmm" Minhyuk menyilangkan tangan diatas meja Yeojoo

Yeojoo yg tengah mengunyah rotinya memandang Minhyuk sesaat, sebelum kemudian menjawab.

"Aku memikirkan mimpiku" ungkap Yeojoo

"Mimpi?" Alis Minhyuk bertaut

Yeojoo mengangguk, dengan senyum yg merekah lebar

"Apa mimpimu begitu indah?" Melihat senyum yg Yeojoo kembangkan, Minhyuk jadi penasaran

"Sangat indah" Yeojoo menerawang mengingat mimpinya

"Seindah apa? Boleh aku tahu?" Minhyuk mendekatkan tubuhnya pada Yeojoo

Kembali Yeojoo menatap Minhyuk, yg terlihat menanti ceritanya.

"Aku bermimpi berada disebuah taman, dan disana...aku berkeliling dengan kakiku sendiri. Aku melompat, bahkan berlari menikmati embun yg menyentuh kakiku" urai Yeojoo dengan wajah yg terlihat senang

Berbanding terbalik dengan Minhyuk, yg sempat memudarkan senyumnya sesaat.

"Aku sangat senang Minhyuk-a, karena bisa merasakan bagaimana bisa berjalan lagi. Walau hanya didalam mimpi, aku...merasa sangat senang" urai Yeojoo

Minhyuk mematung sesaat mendengar itu, kemudian meraih jemari Yeojoo dan mengenggamnya

"Aku senang kalau kau merasa senang" ungkapnya membuat Yeojoo menatap tepat kedalam matanya

Minhyuk tersenyum tulus untuk Yeojoo, membuat yeoja itu melebarkan senyum yg merekah dibibirnya.

"Kau tahu Minhyuk-a...karena mimpi itu, aku jadi tak sabar menanti malam. Karena kupikir...aku mungkin saja bisa merasakan mimpi yg sama lagi" ungkap Yeojoo

"Heyyyy...tak ada mimpi yg datang dua kali" kali ini Minhyuk mengusap puncak kepala Yeojoo

"Siapa yg tahu" balas Yeojoo membuat Minhyuk segera menatapnya dengan alis bertaut

Yeojoo membuang pandangan keluar jendela kini. Tak menyadari tatapan yg masih diarahkan Minhyuk padanya.

*

"Yeojoo-ya....gwenchana?" Minhyuk mengusap bahu Yeojoo yg bergetar

Yeoja itu tak menjawab, matanya masih memandang lurus surat dari sang kakak.

"Yeojoo-ya...."

"Bahkan oppa menyerah menjagaku" gumaman pelan Yeojoo menahan kata2 Minhyuk

"Hey....jangan bilang begitu" larang Minhyuk seraya merangkul tubuh Yeojoo

"Tapi itu kenyataannya Minhyuk-a. Oppa menyerah pada keadaanku, karena itu oppa pergi. Dia meninggalkanku, dia melepaskanku" Yeojoo berujar lirih

"Dia tidak meninggalkanmu, Wonho hyung...hanya mencari pekerjaan baru. Saat ini...dia mungkin ada disuatu tempat, dan sedang bekerja keras untukmu. Tunggulah...dia akan kembali menemuimu" hibur Minhyuk

"Dia tidak menjanjikan itu Minhyuk-a. Dia tidak berjanji untuk kembali. Dalam surat ini..."

"Kalau begitu aku yg akan membawanya kembali. Aku akan mencari Wonho hyung, dan membawanya kembali padamu" Minhyuk meraih bahu Yeojoo dan menghadapkan yeoja itu padanya

Yeoja itu sudah menangis kini, membuat Minhyuk menarik Yeojoo dalam pelukannya.

"Aku akan menemukannya untukmu, jadi jangan bersedih oke" hibur Minhyuk

Yeojoo tak membalas, dia masih setia mengurai tangisnya.

"Kita kerumahku saja ya, kau menginap disana saja" ajak Minhyuk

Masih tak ada balasan dari Yeojoo, membuat Minhyuk menarik tubuhnya berlalu dari sana. Kembali Yeojoo duduk diatas sepeda Minhyuk. Membuat namja itu segera membawa tubuhnya meninggalkan tempat tersebut.

"Aku pulanggg" sapa Minhyuk

Seorang yeoja paruh baya nampak menghampiri Minhyuk. Dan mengerutkan keningnya melihat namja itu membimbinh Yeojoo memasuki rumShinya.

"Imo....ini Yeojoo, bisakah dia menginap dirumah kita" sebelum sosok dihadapannya bertanya, Minhyuk segera berujar

"Oppa Yeojoo sedang pergi ke luar kota. Dan tak ada siapapun dirumanya. Karena itu kupikir akan lebih baik jika dia disini, karena kondisi Yeojoo tidak memungkinkan untuk ditinggal sendiri" Minhyuk mengurai kebohongan kini, membuat Yeojoo mengarahkan pandangan padanya

"Kenapa dia harus menginap disini? Apa dia tak memiliki keluarga yg bisa menjaganya?" Selidik nyonya Lee, yg tak lain adalah bibi Minhyuk

"Yeojoo hanya hidup bersama oppanya. Dan dia...tidak cukup dekat dengan teman2 kami. Karena itu oppanya menitipkan Yeojoo padaku" kembali Minhyuk berbohong

"Begitukah?" Nyonya Lee mengangguk pelan

"Untuk berapa lama?" Tanyanya kemudian dengan tatapan yg tak bisa dikatakan cukup bersahabat

"Beberapa hari, sekitar satu minggu mungkin" Minhyuk berujar tak pasti

Yeojoo semakin menatap lekat Minhyuk, sementara namja itu masih memandang sang bibi

"Baiklah...bawa dia masuk, imo akan menyiapkan tempat tidur untuknya diruang tengah" tukas nyonya Lee

"Tidak imo, Yeojoo akan tidur dikamarku. Biar aku yg tidur diruang tengah" balas Minhyuk

"Ya...kau tidak tahan dingin, bagaimana kau bisa tidur diruang tengah" nyonya Lee terlihat keberatan

"Itu saat aku kecil imo, sekarang aku sudah dewasa. Aku sudah bisa menahan rasa dingin dengan baik" Minhyuk mengembangkan senyumnya

"Tidak bisa, kau akan sakit. Jadi sebaiknya kau tetap dikamar" ucap nyonya Lee

"Tapi imo..."

"Minhyuk-a...gwenchana, aku tidur diruang tengah saja" potong Yeojoo

"Yeojoo-a..."

"Aku akan baik2 saja, jangan khawatir" Yeojoo menarik senyumnya

Minhyuk menatap lekat Yeojoo yg masih merekahkan senyumnya, sebelum kemudian menarik nafas berat seraya mengangguk.

"Kajja...sebaiknya kita masuk, bukankah kau harus membersihkan diri" ajak Minhyuk kemudian

Yeojoo mengangguk, kemudian beranjak masuk dibantu Minhyuk.

*

Yeojoo sudah berbaring di tempat tidur yg disediakan nyonya Lee untuknya. Tubuhnya kini dibalut selimut yg Minhyuk berikan, karena sang bibi hanya menyediakan Yeojoo tempat tidur.

Walau tak begitu mengenalnya, Yeojoo sedikit tahu tentang nyonya Lee. Minhyuk sering menceritakan tentang yeoja itu padanya.

Minhyuk mengatakan bibinya adalah orang yg baik. Hanya saja yeoja paruh baya itu tidak terlalu senang bergaul, sehingga hubungannya dengan orang lain tidaklah baik.

Dan sekarang Yeojoo bisa melihat langsung hal itu. Bagaimana dinginnya sikap nyonya Lee padanya. Dan bagaimana kakunya dia menerima kehadiran Yeojoo disana.

"Aku akan mencari Wonho hyung, dan membawanya kembali padamu" janji Minhyuk kembali menari dikepala Yeojoo

"Apakah kau benar2 bisa menemukan Wonho oppa untukku?" Gumam Yeojoo dengan mata yg menerawang lurus langit2 ruang tengah rumah Minhyuk

Yeoja itu menghela nafas berat, sebelum kemudian memutuskan memejamkan mata. Walau tak benar2 mengantuk, Yeojoo cobameraih lelapnya. Berusaha sekeras mungkin mencapai mimpi yg akan mengusir sedihnya.

"Hyungwon-a" bisik Yeojoo sebelum kemudian menyeberang kedalam lelapnya

*

Setiap malam aku mencarimu dalam mimpi yang sama
Aku ingin berhenti namun aku tak bisa menghindarinya
Saat bulan terbit, itu dimulai
Malam-malam selalu mengulangi hal yang sama

*
TBC

Sorry for Typo
Thanks for Reading & Votement

🌻HAEBARAGI🌻

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro