Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 6

Mungkin disini, ceritanya agak beda ku buat beda dari anime :v

Malam hari, Konoha saat itu sedang di guyur hujan lebat yang di sertai petir

Suasana sepi mencekam dikarenakan banyak penduduk yang telah tidur

Namun terlihat seorang gadis dengan surai hitam dan mata hijau emerlad yang tengah berdiri dari kaca rumah sakit dengan infus yang berada disampingnya

Gadis itu menatap kosong hujan yang tengah mengguyur

Hujan mengingatnya pada kejadian pahit yang kembali terputar bagai sebuah film

Flashback

Gadis kecil itu terduduk lemas dengan badan yang gemetar disamping wanita yang bersimpuh darah

Dia menatap nanar tubuh yang tergeletak lemah diaspal jalanan itu

Entah sudah berapa kali, gadis itu menggelengkan kepala seolah tidak percaya dengan apa yang sedang ia lihat

Air mata mengalir dengan deras membasahi kedua pipinya

Gadis itu terus mengguncang tubuh wanita yang tergolek lemah

"Kaa-san bangun! Kaa-san jangan tidur hiks disini!! A-apa hiks kaa-san tidak kedinginan?"

Gadis itu menunduk dalam hingga poni menutupi wajahnya dengan tangan yang terkepal erat

Hingga tiba-tiba ia langsung memeluk tubuh wanita yang sudah tak bernyawa itu

"Hiks.. KAA-SAN!!!!!!!!!!!!!"

Teriakan yang begitu pilu dari sang gadis yang sudah kehilangan seorang ibu untuk selama-lamanya

End flashback

Tanpa sadar gadis itu kembali meneteskan air mata

"Ne okaa-san.. apa kaa-san sudah tenang disana? Entah kenapa aku masih berharap kalau kaa-san masih hidup"

Tiba-tiba tak lama kemudian, terjadi guncangan yang cukup kuat

Guncangan itu bahkan membuat sang gadis hampir kehilangan keseimbangan

"A-ada apa ini?"

Sebuah lemari pun roboh karena guncangan, lemari itu hendak menimpa si gadis yang berada tepat disampingnya

Ia hendak menghindar tapi tidak sempat "Gawat, aku terlambat"

Namun tiba-tiba

"SHANNARO!!"

Seorang wanita langsung melesat dan memukul lemari tersebut hingga hancur

"Ma-mama?!"

Sosok wanita yang dipanggil mama itu langsung memeluk putrinya dengan erat

"Kau tidak apa-apa kan Hikari?"

"Aku baik-baik saja mama, arigatou"

Tak lama kemudian, guncangan itu berhenti

Kini Sakura dan Hikari dapat bernafas lega. Namun guncangan tersebut sudah membuat kerusakan disana sini

Kaca-kaca retak dan ada beberapa yang pecah, meja ambruk dan gelas yang sudah pecah

"Sebenarnya ini ada apa? Kenapa tiba-tiba terjadi guncangan?" tanya Hikari

"Mama juga tidak tahu, lebih baik sekarang kau istirahat" Sakura menuntun Hikari ke ranjangnya

Hikari berbaring yang kemudian diselimuti sampai leher oleh Sakura

"Tidurlah, ini sudah malam" ucap Sakura seraya mengelus kepala Hikari

Hikari hanya mengangguk dan perlahan-lahan terlelap dalam dunia mimpi

Sementara itu, keadaan dikantor Hokage

"Guncangannya telah berhenti, sebenarnya apa yang terjadi" ucap Shikamaru

Tiba-tiba ada yang mengetuk pintu ruangan

Tok.. tok.. tok..

Setelah mendengar suara dari dalam, beberapa orang yang merupakan anbu masuk dan berdiri dihadapan Naruto

Parahnya lagi, 3 orang dari mereka terluka

"Apa kalian yakin?" tanya Naruto

"Kami yakin Hokage-sama, sesuatu bercahaya seperti emas turun dari langit dan menghantam sektor 3 hutan Konoha, tempat kami berjaga" ujar salah satu anbu

"Bisa ulangi jumlah korban dalam tragedi ini" ucap Naruto

"Baik, 5 orang tewas dan 10 orang terluka akibat tragedi ini, dan 3 orang ini adalah saksi yang melihat secara langsung sebuah cahaya yang menghantam Sektor 3" jelas anbu tersebut

"Ini aneh, ini belum pernah terjadi, apakah ini seperti jutsu, karena cahaya bukanlah benda padat? Kecuali cahaya itu adalah jinton" ucap Shikamaru yang berada di sebelah kiri Naruto

"Mendengar cerita, kalian membuatku ingin menyelidiki kasus ini lebih dalam, karena Shikamaru memang benar. Tidak mungkin sebuah cahaya biasa mampu membuat kerusakan seperti itu" ucap Sasuke yang kebetulan juga ada di samping kanan Naruto

"Hokage-sama, saya juga ingin mengatakan bahwa sebelum peristiwa itu terjadi, kami juga melihat petir-petir berwarna keemasan menggelegar. Tapi saya tidak tahu peristiwa lebih jelas karena saya sedang berada di dalam" ucap anbu tadi

"Begini saja, nanti pagi, kita pergi ke sektor 3, kita lihat keadaan di sana" ujar Naruto

"Hokage-sama sebaiknya anda jangan ke sana, kami masih belum memastikan bahwa TKP aman" ucap anbu

"Tidak ada yang perlu di takutkan, aku dan Sasuke pasti siap menerima risiko, kau ikut Shikamaru?" tanya Naruto

"Tentu, aku rasa aku perlu turun tangan dalam kasus ini" kata Shikamaru

"Kalau begitu bagus, kami butuh otak geniusmu untuk menyelidiki peristiwa ini lebih dalam" ujar Naruto

"Baik kalau begitu, kami akan mengamankan TKP sebelum anda tiba" ucap seorang anbu lalu ia membubarkan anbu yang lain

Dalam sekejap, ruangan Hokage telah kosong yang hanya menyisakan Naruto, Shikamaru, dan Sasuke

"Bagaimana menurutmu Sasuke?" tanya Naruto

"Kemungkinan ini adalah jutsu musuh, cahaya emas yang mereka lihat itu pasti adalah jutsu yang kuat, atau kemungkinan besar itu hanyalah cahaya biasa namun di gunakan untuk menutupi sebuah benda yang bermassa" ujar Shikamaru

"Kemungkinan besar itu benar, benda bermassa itulah yang menabrak sektor tiga dan menyebabkan kerusakan.. cahaya tidak mungkin dapat menimbulkan kerusakan seperti itu. Mungkin mereka menjatuhkan benda seperti gundukan batu atau bahkan sebuah meteor" jelas Sasuke

"Atau mungkin cahaya yang di maksud itu adalah sebuah petir. Tadi anbu itu bilang kalau sebelumnya petir-petir berwarna keemasan menggelegar di langit Sektor 3. Ada kemungkinan yang menghantam sektor 3 itu adalah petir" ujar Shikamaru

"Guncangan yang barusan itu, sepertinya bukan guncangan biasa" Shikamaru memegang dagunya

"Apa ini ada kaitannya dengan penyerangan sektor 3, kau bilang ini bukan guncangan biasa, bukankah itu artinya guncangan ini akibat jutsu?" tanya Naruto

"Aku kurang yakin, tapi aku tidak merasakan adanya chakra yang menyebabkan guncangan ini" ucap Sasuke

Tiba-tiba, 3 orang anbu dan 2 orang lainya memasuki ruang kerja Hokage dengan cepat tanpa mengetuk pintu

"Anda tidak apa-apa Hokage-sama?" tanya salah satu anbu

"Daijoubu.. kalian tahu apa penyebab gempa ini terjadi?" tanya Naruto

"Mereka berdua tahu, mereka dari Divisi Pengamat Geologi dan Geofisika Konoha" ucap salah satu anbu

"Kalian bisa jelaskan?" tanya Naruto

"Dengan senang hati Hokage-sama, tapi sebelumnya, perkenalkan nama saya Katayuzi. Gempa tektonik, itulah nama ilmiah dari fenomena alam ini, pusatnya terjadi di konoha tepatnya dari tempat anda berdiri saat ini, menurut kami itu aneh" jelas orang divisi tersebut yang bernama Katayuzi

"Di tempatku berdiri, apa maksudnya akulah penyebab gempa ini?" tanya Naruto

Bang narto tersinggung ged :v

"Bukan Hokage-sama, maksud kami pusat gempa itu ada tepat di bawah anda, di bawah tanah yang berada di bawah gedung ini" ucap katayuzi

"Bagaimana itu bisa terjadi, di sekitar desa tidak ada gunung berapi" Shikamaru terlihat bingung

"Gomen Shikamaru-san, yang kami katakan ini adalah gempa tektonik bukan gempa vulkanik. Gempa tektonik ini terjadi karena pergesekan lempeng bumi.. yang kami katakan aneh adalah karena selama bertahun-tahun Konoha tidak pernah di landa gempa apalagi gempa tektonik. Konoha bukanlah jalur pertemuan 2 lempeng jadi tidak mungkin terjadi pergesekan lempeng. Tapi yang baru kami amati tadi, bahkan tidak ada lempeng ataupun faktor pemicu gempa. Alat kami tidak menemukan apa-apa, hanya sebuah guncangan besar yang terjadi di dalam tanah beberapa kilometer dari permukaan" jelas Katayuzi panjang lebar

"Kami serahkan pada kalian Divisi PGGK untuk mengusut gempa ini.. ada tragedi lain yang harus kami selidiki besok.. sebaiknya kita pulang dan beristirahat, besok pagi kita berkumpul di sini dan pergi menuju sektor 3" ucap Shikamaru

"Wakatta" Naruto mengangguk setuju

"Hn.."

.

.

.

.

.

Pagi hari yang cerah, namun tak terlalu cerah karena semalam turun hujan lebat dan berlangsung lama sehingga membuat jalanan desa menjadi penuh dengan kubangan air di tambah ada beberapa retakan akibat gempa semalam

Banyak penduduk Konoha yang menyadari gempa semalam, tapi kebanyakan dari mereka baru sadar jika rumah mereka mengalami retakan akibat gempa semalam

Yang tidak menyadarinya tentu saja kaget karena terbangun dan melihat kondisi rumah mereka yang berantakan

Saat sarapan artinya adalah saat berkumpulnya seluruh anggota keluarga. Mereka pada umumnya akan menceritakan rencana mereka hari ini atau menceritakan peristiwa semalam

Itulah yang di lakukan oleh keluarga-keluarga di konoha tak terkecuali keluarga Uzumaki dan Uchiha

"Sakura, bisa ambilkan aku air" pinta Sasuke

"Bagaimana keadaan Hikari mama?" tanya Sarada dengan ekspresi yang sulit diartikan

"Ah iya, bagaimana dengan Hikari?" tanya Sasuke

"Daijoubu, Hikari sudah membaik.. mungkin dia masih lemas" Sakura tersenyum berusaha meyakinkan keduanya

"Yokatta, aku benar-benar khawatir dengannya saat terjadi gempa semalam" ucap Sarada

Sementara Sasuke hanya menghela nafas lega begitu mendengar jawaban Sakura

"Oh iya, hari ini papa ada rencana pergi keluar desa?" tanya Sarada sedikit ragu

"Hn.." jawab Sasuke singkat yang artinya adalah ya

"Apa?! papa mau pergi, tapi bukankah papa sudah janji untuk tidak menerima misi keluar desa selama 1 tahun ini?" kata Sarada

"Papa tidak pergi sendiri.. papa pergi bersama Naruto, papa pergi menemani Naruto ke luar desa untuk sebuah urusan" ucap Sasuke

"Berarti kau sekarang adalah pengawalnya Naruto ya?" tanya Sakura

"Tidak.. siapa yang mau jadi pengawal si bodoh itu, aku lebih memilih menjadi penjaga gerbang dari pada menjadi pengawalnya" ucap Sasuke

"Jika menjadi pengawal Hokage berarti papa tetap berada di desa, aku setuju. Menjadi penjuaga gerbang juga boleh, dengan begitu papa tidak akan meninggalkan desa untuk menjalankan misi yang lama.. benarkan ma?" Sakura pun hanya tersenyum

Mereka pun melanjutkan acara sarapan pagi bersama

Setelah mereka selesai melangsungkan sarapan, Sakura seperti biasa langsung merapikan meja dan menyimpan makanan sisa

Sasuke masih duduk sambil menikmati jus tomat buatan Sarada sebagai hadiah karena Sasuke telah memutuskan untuk tidak keluar desa untuk melakukan misi yang panjang

Satu hal yang sangat Sasuke sayangkan dari jus tomat buatan putrinya itu adalah rasanya yang kemanisan

Namun Sasuke tetap menikmatinya karena tidak mau menyakiti perasaan putrinya

"Kau mau kemana Sarada?" tanya Sakura yang melihat Sarada ingin keluar

"Aku ingin melihat keadaan Hikari mama" ujar Sarada

"Ah baiklah" jawab Sakura

Sarada yang sudah mendapat izin pun segera pergi ke rumah sakit

"Apa kau tidak ingin menjenguk Hikari anata? Dia pasti merindukanmu" tanya Sakura

"Kurasa nanti, aku masih harus menyelidiki tentang guncangan semalam"

><><><><><><><><><

Siang hari, Naruto dan Sasuke beserta Shikamaru telah berada di sektor 3 atau tempat kejadian perkara

Sebelumnya, tempat itu di penuhi pohon dan memiliki tanah yang rata, namun sekarang tanah terlihat berlubang-lubang dengan sebuah lubang raksasa yang tidak mulus di tengah TKP

Bangunan pos anbu yang berada di sekitar TKP pun tak luput dari kehancuran

Menara-menara pengawas juga ambruk "Kehancuran macam apa ini, ini jelas bukan cahaya biasa" ucap Shikamaru

"Jelas sekali perkiraan kalian berdua benar ada sebuah benda bermassa yang tertutupi cahaya, benda itulah yang menyebabkan kehancuran ini bukan cahayanya.. tapi jika petir mungkin bisa" ucap Naruto

"Hn, ini parah sekali, tapi syukurlah ini bukan seperti Chibaku Tensei. Tapi melihat sisa-sisa pohon yang terbakar, mungkin sebuah petir..

tapi petir kecil tidak mungkin menyebabkan kerusakan seperti ini. Kirin saja tidak bisa sehebat itu" lanjut Sasuke

"Ada yang bisa menjelaskan lebih detail mengenai peristiwa semalam?" tanya Naruto

"Sayangnya para saksi yang melihat langsung kejadian itu sedang di rawat di rumah sakit" ucap seorang anbu

"Aku akan melihat kejadian semalam dengan mataku, tapi aku tidak bisa jamin untuk mendapat semua tahapan kejadian.. chakra yang kurasakan di sini sangat tipis" ujar Sasuke

"Jika kau butuh bantuan aku akan membantumu dengan chakra ku" Naruto melirik Sasuke sekilas

"Tidak perlu, chakra ku masih banyak" Sasuke lalu mengaktifkan rinnegannya

Sasuke merunduk dan menyentuh tanah dengan telapak tangannya


Sasuke menutup mata "Joukei Tensei"

[Pengelihatan Sasuke]

Malam hari yang tenang. Di tempat itu pada saat itu cuma sedikit mendung tapi tidak turun hujan. Banyak anbu yang berlalu lalang dari satu menara ke menara yang lain. Obor-obor pun terlihat di tempatkan ke berbagai sisi tempat itu membuat tempat itu menjadi terang

Namun, beberapa menit kemudian semua itu berubah. Awan hitam pada saat itu tiba-tiba bersinar karena di atas awan ada sesuatu yang terang sedang bersinar. Tiba-tiba terbentuk pusaran di awan dan tak lama kemudian, muncul sebuah petir berwarna emas yang mengelegar ke berbagai sisi namun tak menyentuh tanah ataupun pohon di sekitar

Anbu yang berjaga pun menjadi panik. Kebanyakan dari mereka segera berlindung dengan memasuki pos. Namun yang penasaran pastinya tetap berada di luar untuk melihat fenomena langka itu

Tiba-tiba, sebuah petir berwarna emas dengan volume besar pun terpancar dari pusaran di awan itu menuju tepat di tengah sektor 3

Saat petir tersebut menghantam tanah, terjadi ledakan karena efek momentum yang besar dari petir tersebut menyebabkan guncangan dahsyat yang menyebabkan pohon-pohon di sekitar patah begitu pula pos-pos keamanan anbu yang tak luput dari kehancuran

Bukan hanya itu, saat tumbukan petir tersebut, petir-petir kecil pun muncul dari petir besar itu dan menyambar tanah-tanah di sekitar yang membuat tanah tersebut berlubang-lubang. Petir-petir kecil itu membakar pohon-pohon dan menumbangkannya

Beberapa detik kemudian, langit menjadi normal kembali dan menjadi cerah membiarkan api-api yang membakar pohon-pohon tetap menyala. Beberapa anbu yang selamat pun segera memadam api-api dengan jutsu mereka

[Akhir pengelihatan Sasuke]

Setelah mendapat penglihatan, tiba-tiba badan Sasuke menjadi lemas hingga membuatnya terbaring di tanah

Naruto yang melihat itu, langsung mendekati Sasuke "Kau tak apa-apa Sasuke?"

Nafas Sasuke tak beraturan "Yah.. aku hanya lelah, tapi aku berhasil mendapat penglihatan"

.

.

.

.

.

.

.

.

.

TBC

Dh lh-
Capek-

Gomennasai tadi gak sengaja ke publish pas belom selese :'(

See you in next chapter!

Don't forget to voment minna ttebara

Salam kematian

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro