9 Karto
"Aseekk Dj"
Karto semakin gila diskotik selalu jadi tempat tongkrongan semua telah dia masuki Narkoba, minuman, dan perempuan menjadi teman hidup Karto saat ini.
"Tok, toilet yukk.. Pengen wik.. Wikk"
Kata seorang perempuan berparas bule yang dari tadi bergoyang di samping Karto sambil meraba penis pemuda itu.
"Ah lobang loe tipis. Nanti loe jerit jerit lagi"
"Tuh si gepeng penis nya kecil. Pas lah buat loe"
Gadis itu cemberut nampak kecewa dia akhirnya pergi meninggalkan Karto yang masih asik bergoyang.
"Tariikkk DJ!!! "
***
Jam 09.30
Karto masih tidur di hotel tempat dia tinggal semalam dia mabuk berat bahkan dia tidak tau siapa yang mengantar nya pulang.
Perlahan mata nya terbuka masih dalam keadaan lemas di lirik nya kiri dan kanan kasur nya di sana ada tiga celana dalam perempuan yang berbeda.
"Anjir gue di perkosa"
"Kring!! " Suara ponsel Karto
Lelaki itu bangkit lalu berjalan ke meja tempat ponsel nya berada.
"Halo"
"Entah lah Put. Mungkin teman teman cewek semalam yang mengantar gue. "
"Jam berapa? "
"Ok nanti gue jemput"
Pembicaraan melalui ponsel itu terputus Karto kembali meletakkan ponsel itu ke meja lalu mengambil handuk dan mandi.
***
"Maaf telat. Soalnya dosen nya pelit jam kamu sudah makan? "
Pertanyaan Putri hanya di jawab Karto dengan anggukan kepala.
Putri tersenyum sebelum akhirnya masuk ke dalam mobil Karto dan tidak menunggu lama mobil itu segera berangkat.
"Sekarang loe sudah berubah To sudah keren. " Kata Putri
"Masa sihh" Jawab Karto sembari mencium pipi Putri
"Iya tapi nama kamu tu, kampungan. Bagaimana kalau di ganti nama inisial
Bob, Jek, atau Oppa. Kayak panggilan abang orang Korea"
Karto tertawa Putri memang pandai membuat Karto senang. Sehingga Karto memendam rasa cinta pada Putri.
"Bob aja deh" Jawab Karto
"Kenapa nggak Oppa" Pinta Putri
"Ya sudah lanjut"
Putri tertawa senang dan Karto pun ikut tertawa di saat mobil itu terus berjalan.
Sebuah pesta 🎉🍻🎈Ultah begitu meriah Karto dan Putri masuk ke acara itu.
Acara Ultah adik perempuan Putri yang ke 17tahun sedangkan umur Putri sudah 21tahun menginjak semester ke lima kuliah jurusan keguruan di salah satu Universitas di jakarta.
Sementara umur Karto 29tahun, tamat SD dan masih bujangan. Memang beda 180derajat sama Putri yang anak orang kaya.
Tapi Putri senang ada teman seperti Karto yang mempunyai penis yang besar sehingga bisa memuaskan Putri yang termasuk golongan hiperseks.
"Siapa ini kak? " Tanya adik nya Putri saat Karto dan Putri mendekat.
"Ini teman kakak Karto tapi di panggil Oppa"
"Oppa, ihh kampung an"
"Hus jangan gitu"
Karto jengkel dalam hati baru kali ini cewek menghina dia padahal Karto sudah tampil se keren mungkin.
"Maafkan adek gue ya" Putri meminta maaf atas perkataan adik nya tadi pada Karto.
"Selow Put,nggak apa apa kok maklum masih labil" Jawab Karto
Putri lalu mengajak Karto ketemu dengan orang tua nya yang sedang berada di tengah tengah tamu yang lain.
"To kita ke sana yuk" Ajak putri
Karto di perkenalkan dengan orang tuanya sebagai teman dan orang tua Putri terlihat biasa saja dengan kedatangan Karto.
"Putri, mana Indra? " Tanya Mama nya
"Mungkin di kampusnya" Jawab Putri
"Mungkin?. Kamu ini masa keberadaan pacar sendiri tidak tau. Seharusnya kamu datang bersama Indra. Bukan sama badut kampung ini"
"Mama! "
"Lihat baju kUning, celana Kuning kayak yang ngapung di Sungai. Memalukan"
Karto sudah tidak tahan lagi tadi adik nya sekarang orang tua Putri yang menghina nya dia benar benar malu pada semua tamu di sana padahal pakaian yang di kenakan oleh Karto tidak ada yang di bawah harga satu juta.
"Cukup tante. Saya tau saya kampung tapi satu hal yang saya punya belum tentu orang lain punya"
Karto membuka celana nya dan mengeluarkan penis nya membuat semua orang di sana berteriak kaget bahkan ada yang tertawa menganggap Karto sudah gila.
"AWWW! "
"HAHAHHAH HAHHHA"
"PERGI KAMU!! " Bentak mama Putri
Putri menutup mukanya dia merasa sangat malu tapi bagi Karto apa yang di lakukan nya tadi sangat pantas atas balasan penghinaan atas dirinya mereka semua akan malu.
"Putri maafkan aku. Dan permisi"
Karto lalu pergi di iringi teriakan dan tepuk tangan dari para tamu undangan.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro