15
Karena sudah 1000 pembaca di setiap part jadi cus lanjut.
Budaya kan follow sebelum membaca mari kita saling follback
Yono Dan Karto
Karto mengantar Putri yang akan pulang kembali ke Jakarta.
"Jangan lama-lama ya di kampung" Pinta Putri
"Emang kenapa? " Tanya Karto
"Putri orang nya gampang Rindu. Jadi cepetan kembali ya" Jawab Putri
Karto sangat senang mendengar perkataan Putri itu walaupun mungkin itu hanya sekedar candaan tapi cukup mengobati sedikit kesedihan Karto.
"Kalaupun aku kembali aku ngak mau jadi Gigolo lagi Put"
Putri tersenyum sebenarnya dia juga ingin Karto berubah ke jalan yang benar karena sebenarnya dia menyukai lelaki itu tapi Putri tidak bisa berkata jujur.
"Bagus dong, kan banyak pekerjaan halal di Jakarta"
"Entah lah Putri, aku masih butuh waktu untuk menenangkan diri"
Putri membuka pintu mobil nya "Putri ingin kamu bahagia Tok, dan Putri yakin kamu tau jalan terbaiknya"
Karto tersenyum wanita itu benar-benar gadis pujaan hati nya tapi Karto merasa dia terlalu hina buat Putri. Siapalah dia hanya seorang Gigolo.
"Hati-hati ya" Kata Karto
Dan di jawab dengan senyuman oleh Putri.
Mobil Putri bergerak meninggalkan lelaki itu.
Masing masing perasaan mereka sama tapi tidak ada yang berani menyatakan.
***
"Mau kemana Tok? " Tanya ibu Karto
"Mancing Buk, bosan di rumah"
Wanita itu tersenyum mata nya berlinang bahagia akhirnya Karto kembali percaya diri setelah kedatangan Putri.
"Kamu yakin tidak mau ke Jakarta lagi Nak? "
"Belum di pikirkan lagi Buk, Karto mancing dulu ya"
Wanita itu melihat kepergian Karto sambil menarik nafas dalam dalam dia tau anak nya itu masih ingin ke Jakarta tapi ada sesuatu yang membuat nya sulit melangkah. Entah apa itu sebab Karto tidak mau menceritakan semuanya.
Sudah satu jam Karto mancing tapi belum satu pun ikan di dapatkan lalu tiba tiba tanpa Karto sadari Yono ada di belakangnya dan menepuk punggungnya membuat lelaki itu kaget bukan main.
"Woi! "
"Ah loe Nok hampir aja gue jantung an" Kata Karto mengatur nafasnya yang ngos-ngosan karena kaget.
"Pulang kagak ngabarin gue loe, teman macam apa loe" Kata Yono sembari tertawa
Karto cuma diam dia masih merasa bersalah.
"Yang lalu biarkan berlalu Tok, loe berhak untuk melakukan apa saja dalam hidup loe. Gue aja yang terlalu munafik"
Karto meneteskan air mata dia tidak menyangka Yono bisa sebijak itu.
"Tidak Nok gue yang salah karena sdh menghina kamu"
"Maafin aku ya Tok"
"Aku juga Nok"
Mereka pun berpelukan, entah mengapa Yono sangat berat melepaskan pelukan yang terasa begitu hangat itu.
"Cium Gue Tok"
Karto Kaget mendengar perkataan Yono rasanya seperti di sambar gledek.
"Hahaha, bercada loe ya"
Karto kaget saat tiba tiba Yono melumat bibirnya dan tangan Yono mengocok penis Karto membuat lelaki itu gelagapan. Di lepas pun rasanya sudah enak pikir Karto.
"Tokk... Penis loe gede bangett... Masukin ke dubur gue dongg.. " Pinta Yono setengah mendesah.
"Terserah loee aja dahh.... "
Karto lemas tanpa perlawanan dia tidak menyangka sepongan mulut Yono lebih nikmat dari sepongan Putri.
"Njirr.. Enakk bangeettt Nokk.... "
"Sruuuppp... Srruuupppp"
Yono menelan peju yang keluar dari penis Karto (HOHO ANJIRRR)
"AHHHH.... "
Yono mengerang badan nya gemetar ketika penis jumbo itu masuk ke dalam lobang pantat nya.
"Awww... Lebihh enakk darii memek... Jirr... "
"Ploottt ploottt ploottt"
"Aww aww awww"
Yono kesakitan baru kali ini penis sebesar itu masuk ke pantatnya.
"Pelan pelan Tok" Pinta Yono
"Maaf nok, enakk bangett.. Tahan ya"
Bukan nya pelan genjotan Karto malah semakin cepat membuat Yono menggigit baju yang di kenakan.
"Per iihh Njirrr.... "
OOOOOHHHHHHHHH!!!
Sperma Karto masuk dalam pantat Yono bergabung dengan T*i
Saat di cabut penis Karto
"Nok, kok ada Kuning nya di kepala penis gue? "
"Biasa lah itu"
Bersambung...
Vote and comment. Jgn lupa follow
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro