Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Arkan

"Bi,"

Bianka menoleh saat dirinya baru saja menutup pintu kelas.

Arkan tengah memandangnya dengan jas lab bermakara hijau miliknya.

"Iya? Kenapa kan?" Bianka merapihkan map pink miliknya dan juga laptop yang baru ia tutup barusan. Arkan mendekati Bianka. Pria dengan tinggi diatas 180cm itu memandang Bianka.

"Makan yuk?"

---

Bianka mengerutkan dahinya saat Arkan berbelok kearah parkiran bukan lurus kearah kantin.

"Arkan lo bilang mau makan?"

Arkan berhenti lalu menoleh, "bener kok, makan diluar maksud gue?" Arkan mengangkat kunci mobil fortuner miliknya.

"Tapi gue jam satu ada kelas?"

Arkan berjalan kearah Bianka dan menarik tangan Bianka dengan lembut, sebelum itu dia menatap Bianka dan tersenyum kecil

"Kali-kali bolos nggak papa kan?"

---

Bianka memasuki mobil Arkan dengan ragu.

"Kenapa? Nggak pernah di setirin cowok sebelumnya ya?" Arkan memasuki kursi kemudi dan tertawa kecil.

Bianka tersenyum kecil, padahal selama di Korea Haechan yang selalu menjadi "supir pribadinya."

Mobil Arkan sengat bersih, harum maskulin menguar saat Bianka memasuki mobilnya.

"Kayaknya enak makan pizza," Arkan menyenderkan punggungnya setelah menyalakan mesin mobil dan mulai scrolling ponsel miliknya. Sedangkan Bianka masih terduduk bingung karena jarang sekali Arkan mengajak orang makan diluar. Biasanya dia lebih suka memesan makanan dan mengundang dirinya dan Lisa ubtuk makan di apartemennya.

"Okedeh, gue tahu kita makan dimana!" Arkan meletakkan ponselnya dan mulai menginjak pedal gas membelokkan stir kearah kanan. H-RV hitam milik pria itu membelah jalanan yang cukup dikarenakan istirahat tengah berlangsung.

"Ada apa sih kan kok tiba-tiba makan diluar?" tanya Bianka.

"Pengen aja, lo udah sebulanan kan bareng sama si siapa itu temen lo dari Korea itu,"

Seketika Bianka teringat ciuman yang Haechan berikan sebelum ia akhirnya harus berpisah akibat waktu boarding yang cukup singkat karena dirinya yang dibelikan tiket kelas bisnis oleh Haechan yang di upgrade ke first class oleh Jeno.

Jeno.

Lee Jeno.

"Hadiah, aku nggak bisa kasih kakak apa-apa selain ini," ucap Jeno sembari tersenyum, ia dengan lembut menaruh tiket pesawat kedalam tangan Bianka sehari sebelum keberangkatan.

"Bi lo nggak papa? Muka lo merah banget? Panas ya?" Arkan berusaha mendinginkan AC mobil.

Bianka langsung memegang kedua pipinya.

"Nggak, itu, nggak papa, mau makan dimana?"

---

Sudah empat bulan semenjak kepulangan Bianka.

Bianka dan Haechan makin lengket,  walaupun itu semua hanya terjadi dari belakang layar.

Walaupun hanya melewati kakaotalk.

Atau LINE.

Atau whatsapp.

🧸
Bi
Bianka
Baby

Bianka merasakan ponselnya bergetar. Dengan cepat ia membuka ponsel yang kemarin sempat hilang di bandara itu.

🌺
Iya, kenapa?

🧸
Ih tumben
Nggak marah dibilang sayang

🌺
Loh emang kamu
bukan sayang aku?

🧸
Bi
Bi kamu sakit?
Bi sumpah?
.

......

BI!!!! (;´༎ຶД༎ຶ')
BI aku takut

🌺
Hyuck
Kamu chat aku cuman buat ini?

🧸
Tapi kamu baru bilang sayang tadi
Aku takut

Bianka terkekeh kecil,  Arkan melirik sedikit namun ia kembali fokus menyetir.

🌺
Pegangan kalo takut

🧸
Bi
Nggak lucu ih
Tapi kamu lucu

Bianka tertawa kecil.

"Siapa sih? Seneng banget kayaknya?"

Bianka menoleh, "temen,"

Arkan tertawa, "temen nggak mungkin bisa bikin muka merah,"

Bianka langsung memegang kembali kedua pipinya. Merasakan bahwa memang sekarang pipinya tengah memanas.

🧸
Bi aku mau latihan dulu
Aku udah lepas korset
Seneng banget !

Bi jangan bilang Mark!
Aku yang makan semangka dia!

Bianka tersenyum lembut melihat chat dari Haechan.

Tiba-tiba satu notifikasi chat masuk. Ternyata sedari tadi Mark sudah mengirimi Bianka banyak chat.

🦁
I'll get him
I'll get my revenge
I knew it
Dia yang makan semangka aku
Iya kan?!
Kak bianka jawaab!!!

Bianka hanya bisa tertawa karena sangat merindukan kedua manusia saling bersahabat ini.

"Bi, kamu ada pacar nggak sih?" tanya Arkan, membuat Bianka menoleh.

"Hah?" Bianka memasukin ponselnya kedalam tasnya. "Nggak kok,"

Arkan lalu menghentikan mobilnya di dekat pintu keluar Balairung. Ia menoleh kearah Bianka dan memandangnya dalam diam sebelum akhirnya mengeluarkan suara.

"Kalau gitu, gue ada harapan nggak?"

***

Bianka keluar dari mobil Arkan, sedangkan Arkan menutup pintu mobil dan menguncinya.

"Bi," Arkan mendekati Bianka.

"Ya?" Bianka pura-pura tidak mengerti.

"Maaf, aku nggak berniat untuk begitu–"

"Arkan, makasih untuk makan siangnya," Bianka tersenyum, "sampai ketemu di kelas,"

Arkan mendesah memandang punggung Bianka yang semakin menjauh saat gadis itu menyebrang jalan menuju gedung putih didepan mereka.

***

Haechan bolak balik berjalan kesana kemari.

"Kamu kenapa sih? Kayak cacing kepanasan, mending temenin aku pemanasan suara?" Doyoung yang jengah melihat Haechan bolak balik di studio akhirnya angkat suara.

"Bang, kok perasaan aku ngga enak?" Haechan memandang Doyoung.

"Maksudmu apa?"

"Ya maksudku perasaan aku nggak enak," Haechan memutar bola matanya kesal.

"Ya aku tahu, tapi perasaan terhadap apa gitu lho yang jelas," ujar Doyoung tidak mau kalah.

"Bianka,"

Doyoung menurunkan kertas liriknya. "Kenapa dengan Bianka? Aku pikir kalian baik-baik saja?" tanya Doyoung terlihat khawatir.

"Iya, iya, kami baik-baik saja, hanya saja.... Hah... Entahlah," Haechan menjatuhkan diri ke sofa studio.

"Apa aku orang yang baik untuk Bianka?" tanya Haechan sembari memandang gelas plastik berisikan teh hangat yang baru ia bikin di pantry barusan.

"Bianka orang yang baik, kamu pasti juga orang yang baik. Orang baik mendapatkan orang baik Haechan," Doyoung bergeser mendekati si bungsu dalam Group Boy Band-nya itu.

"Entahlah, kayaknya ini karena aku kurabg tidur akhir-akhir ini," Haechan mengusap wajahnya dengan bimbang.

"Aku harap semuanya baik-baik saja," ujarnya, memandang lurus kearah dalam studio yang kini diisi oleh Jaehyun yang tengah menyanyikan bagian miliknya.

***

I hope you guys like this chappie~ Have a nice day and stay at home yah~ Stay healthy and stay safe💛

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro