“Sepertinya jalan akan macet Mr.Herondale.” Kata Thomas.

“Dia memanggilmu Mr? Bagaimana cara membedakannya dengan ayahmu?” Kata Nora. Seperti yang Nora duga, perkataannya itu mengundang senyum di wahaj Will. Dia menawan seperti itu, pikir Nora.

“Kalau ada ayahku, mereka memanggilku ‘master Will’,” kata Will.

“Really?”

“Tidak juga, mereka hanya memanggilku Will,” kata Will sambil tertawa. “Pasti ini karena sudah mau tahun baru, apa kau tahu di Eropa sini ada kepercayaan kalau menyantap makanan tertentu saat tahun baru seseorang bisa beruntung atau justru sial.” Kata Will.

“Yah, hal itu aku tidak tahu.”, kata Nora.

“Ayahku akan mengadakan pesta tahun baru dirumah, banyak orang akan datang. Kau harus datang Nora. Akan ada ruang dansa yang besar. Setiap tahun ayahku membuat acara ini. Sebagian orang memakai gaun modern dan sebagiannya lagi mengikuti tradisi berpakaian Perancis.” Kata Will.

“Aku tidak punya sesuatu untuk dipakai ke acara seperti itu,” kata Nora.

“Ayolah ini Eropa, pusat mode. Apa kau belum mendengar ada kota yang namanya Paris?” Kata Will.

“Aku tidak yakin Dad akan mengizinkanku, gaun-gaun pesta itu mahal.”

“Kau bisa memesannya di luar Eropa, ayahmu pasti mengizinkan. Mata uang kita ini tinggi,” kata Will.

“Memang tinggi, maksudku dad tidak akan mengizinkanku pergi ke pesta-pesta.” Kata Nora.

“Kalau denganku pasti boleh.” Kata Will.

“Apa yang membuatmu begitu yakin?” Tanya Nora.

“Karena aku ini William Herondale. Aku bisa meluluhkan hati siapa saja. Termasuk hatimu yang keras itu. Aku berhasil membuatmu mengatakan ‘ya’ padahal aku orang asing.” Kata Will.

Nora tidak menyangkalnya, Will memang orang asing tapi bahkan Nora baru sadar sebenarnya dirinya sudah di London, dan anehnya dia mau-mau saja jalan dengan Will. Seorang asing. Tapi saat melihat Will tersenyum seperti itu, Nora hanya tidak sanggup, memang Will itu rupawan.

“Aku yakin kau sedang berpikir panjang tentangku,” kata Will.

“Kau memang percaya diri Will, sayangnya berlebihan,” kata Nora.

“Aku tidak percaya diri berlebihan, kau pembohong.” Kata Will sambil tertawa ringan. “Baiklah, kalau aku bisa membuatmu jatuh hati padaku dalam 3 hari, apa kau mau datang ke pesta?” Tanya Will.