Pastinya begitu, aku sedang tidak berkhayal. Orang menyebalkan itu tahu cara tersenyum, kata Nora dalam hati.

“Apa maumu?” Tanya Nora sambil duduk agak jauh dari Will.

“Ini hari terakhir libur sekolah, jadi aku tidak ingin menyiakannya.” Kata Will ringan sambil mendekatkan jarak mereka.

“Dan apa hubungannya itu denganku?”

“Aku bosan dirumah, semua temanku belum pulang. Satu-satunya anak yang disekitar sini hanya tetangga baruku,  Nora.”

“Jawabannya Tidak. Aku tidak berniat meninggalkan rumah ini dan sedang dalam kondisi tidak stabil.”

“Aku bahkan belum mengajakmu,” kata Will. Nora bisa melihat dia menahan diri untuk tidak tersenyum. “Bagaimanapun juga kau masih baru di London, sedangkan aku sudah disini dari kecil, mungkin aku bisa menunjukkan kota London. Lalu kau bisa lebih baik padaku.” Kata Will. Lagi tersenyum.

Nora melihat Will, mempertimbangkan untuk menerima ajakannya daripada bosan dirumah, mungkin itu bukan ide buruk, pikir Nora. “Tunggu sebentar, aku akan bersiap-siap”.

“Tidak perlu, begitu saja kau sudah cantik. Dan kita tidak ada waktu untuk menunggumu bersiap-siap,nah ayo,”  kata Will. Tanpa aba-aba menarik tangan Nora berjalan keluar rumah. Pembantu rumah Nora, Nana melihat mereka dari jauh. “Nana! Telefon dad, katakan aku keluar sebentar.” Teriak Nora. “Baiklah Ms.Grey”.

Will melepaskan tangan Nora saat mereka sampai di halaman depan. “Nora ini Thomas, supir kami.” Kata Will. Nora duduk dibelakang bersama Will. Di perjalanan Will bercerita, bukan tentang London, tapi tentang dirinya. Yang anehnya membuat Nora tertarik. Nora yang biasanya tidak gampang terbuka dengan siapapun, mencecritakan tentang dirinya saat Will bertanya. Will bisa di percaya.Tunggu, dia orang asing. Kenapa kau mempercayainya Nora? There's something about his eyes ,pikir Nora. Saat Will menatap Nora, Nora hanya merasa kehangatan.

“Ibumu pasti sangat cantik.” Kata Will. Menyela pertarungan dalam pikiran Nora.

“Kau tidak pernah bertemu dengan ibuku.” Kata Nora.

“Yah, tapi aku bertemu denganmu.” Kata Will.