Lolita Libertto { Himuro X Reader}
Tanda (') berarti dalam hati
Himuro Tatsuya X Miss.Library! Yandere!Reader
Hope you like and happy reading ≧∇≦
Kamu menyukai seorang murid pindahan dari Amerika. Dia tampan, baik, murah senyum , dan atlet basket. Wajar saja banyak kaum hawa yang terpikat padanya---termasuk dirimu. Kamu pun berusaha mendekati pria bernama lengkap Himuro Tatsuya atau biasa di panggil dengan Himuro-kun, dan betapa beruntungnya dirimu. Kamu dan dia menjadi teman akrab. Hari ini kamu pun berniat ingin menyatakan perasaanmu pada pria yang telah mencuri hati serta pikiranmu. Hingga para fans Himuro mulai menghadangmu dan menyeretmu paksa ke halaman belakang.
"Hei kau tidak usah kecentilan deh di depan Himuro-kun, kami tidak suka!"ucap salah satu dari mereka sambil mendorong tubuhmu hingga jatuh terduduk.
" Apa cantiknya dirimu hah! Jauhi Himuro kami atau kau akan menerima hukuman manis dari kami" ucap Miyon
" nah, minna bagaimana kalau kita...sedikit bermain-main dengannya. Kalian mau kan?" ucap Sui sambil tersenyum sinis
" Kau benar Sui, ayo kita bermain (y/n)"ucap Lue
(y/n) terlihat ketakutan tapi, tangannya sudah memegang sebilah pisau. Ketika mereka ingin mendekati mu...
"Wah wah... Kalian sudang apa? Membully (y/n) yah" ucap seorang gadis surai merah
"pergi! Atau kau ingin mengalami hal yang sama seperti dia?"ucap Miyon sambil menunjukmu
"oh my, nona-nona yang baik. Aku tidak ingin menganggu kalian, teruskan apa yang kalian lakukan . Maka, aku akan memvideokan tindakan kalian dan memberikannya pada guru konseling, gimana?"ucap Dichan sambil menaikan sebelah alisnya
"Cih, sialan kau! Kali ini aku melepaskanmu (l/n)-san" ucap sui yang kini berjalan menjauh dari mereka.
"Ah! Dichan kau membiarkan mangsaku kabur begitu saja"ucapmu sambil bangun dan memainkan pisaumu
"hei... Aku hanya membantumu loh. Oh, iya Himuro menyurumu untuk menunggunya di perpustakaan seusai sekolah. Dia bertanya padaku apakah kau ada jadwal menjaga perpustakaan yah kubilang ada. Jadi dia memintaku untuk menyampaikan ini padamu"ucap Dichan
"Benarkah? Hi-himuro-kun memintaku untuk menunggunya, ada apa yah"ucapmu sambil tersenyum malu-malu
"Entah. mungkin, Himuro-kun ingin menyatakan perasaannya padamu"ucap Dichan
"Ah... Kau berpikir begitu? Aduh kenapa aku jadi gugup begini? Nee... Dichan ka-kalau boleh kau mau tidak mendandaniku sedikit saja . Mau kan"ucapmu
"um.. Boleh. Tapi aku tidak terlalu pande merias wajah"ucap Dichan
"Tidak apa-apa kau hanya membantuku sedikit saja yah . Mau yah"
"Baiklah. Sepulang sekolah kita ketemu di toilet kita dandan dirimu oke"ucap dichan
" oke. Dichan kau memang teman yang baik"ucapmu sambil memeluk dichan.
***
Selepas pulang sekolah kamu dan Dichan pun melakukan rias pada wajahmu. Rambutmu di biarkan terurai dan di beri Kep sebagai penghias, wajahmu di beri bedak tipis dan pewarna soft pink di bibirmu.
"Tidak terlalu nampak sih riasannya. Tapi cukup cantik"ucap Dichan
"menurutmu begitu? Apa Himuro-kun akan suka? "ucapmu dengan rona merah di kedua pipimu
"Haruslah . Oh satu lagi"ucap Dichan mengambil kacamatamu.
"Fiolla... Sempurna. Sang lolita imut terlihat semakin imut"ucap Dichan
"Kau ini pandai sekali mengodaku! Aku kan tidak seimut itu"ucapmu sambil menatap dirimu di cermin.
"sudah ah. Ayo cepat. Pangeran berkuda putihmu akan melamarmu"
"Dichan!" ucapmu cemberut sambil memukul lengan Dichan
"aduh. Sakit tau. Udah cepat sana"ucap Dichan sambil mendorongmu keluar dari toilet wanita.
Kamu pun dengan semangat berjalan cepat ke arah perpustakaan. Jantung mu terasa berdebar-debar saking senangnya. Setibanya kamu di depan perpustakaan. Raut wajahmu berubah menjadi kepanikan. Kamu pun segera masuk ke perpustakaan dan kini di depan matamu sebuah sketsa istana besar berdiri kokoh. Kamu pun segera berlari menuju istana itu.
Orang-Orang berdatangan ke istana untuk menghadiri upacara pernikahan sang putri
"tunggu. Sang putri? Menikah? Tidak...tidak TIDAK! "jeritmu
Sang lolita sebuah pedang tajam berada di genggamannya.
Dengan cekatan kini kamu berhasil tiba diaula----tempat diadakannya upacara pernikahan. Kamu melihat Himuro mengenakan baju ala pangeran. Dan di sebelahnya seorang sketsa tuan putri yang kini memegang sebuket bunga.
Kamu tidak terima jika Himuro-kun di ambil orang. 'Himuro-kun milikku dan akan selamanya begitu. Aku akan memusnahkan setiap orang yang berusaha menghalangi cintaku dan himuro-kun' Dengan rasa terbakar api cemburu. Kamu pun segera melompat dan mengayunkan sejatamu pada para penjaga. Cipratan darah hitam mengenai lantai aula.
Sang putri ketakutan dan menyuru para penjaga untuk membunuh sang lolita.
"Kalian tidak sadar telah berurusan dengan siapa"ucapmu sambil mengayunkan pedangmu.
Dengan lihai kamu menghindari setiap serangan yang ditujukan padamu. Kamu memanjat meja dan menghujam kepala penjaga dengan pedangmu.
"hahaha.... Ini menyenangkan"serumu
Kamu pun segera menarik pedangmu dan menebas kepala penjaga hingga tidak ada yang bersisa. Kini tinggal sang putri yang berada di sudut ruangan. Meringkuk ketakutan.
"(l/n)-chan? A-apa yang terjadi disini? I-ini dimana? "ucap Himuro yang kini kesadarannya sudah kembali.
Kamu pun melepaskan pedangmu dan berlari memeluk Himuro. "Himuro-kun. A-aku takut kau akan pergi dariku"ucapmu dengan air mata yang mulai keluar diujung matamu
"Apa maksudmu (l/n)-chan? Dan ada dimana kita ini ? "ucap Himuro
Kamu pun melepaskan pelukanmu dan Menempelkan jari telunjukmu di bibir Himuro. "Sst... Tenanglah. Kita akan keluar dari sini. Tapi sebelum itu Himuro-kun apa kau menyukaiku?"ucapmu sambil tersenyum
Himuro tersenyum dan menepuk puncak kepalamu. "Kupikir aku diluan yang akan mengatakannya ternyata aku terlambat. iya, aku menyukai mu (FL/n) "
"Syukurlah. Aku senang mendengarnya. Kita akan keluar dari sini. Tapi kau harus menutup matamu dulu"ucapmu
"uh? Untuk apa? "ucap Himuro
"Sudah lakukan saja, Tatsuya"ucapmu
Himuro pun menutup matanya. Kamu pun berjinjit dan mencium Himuro. Seketika Himuro jatuh tak sadarkan diri.
"Tidurlah dulu sebentar yah sayangku"ucapmu lembut
Kamu tersenyum gila----berjalan mendekati sang putri. Setiap langkahmu merupakan peringatan besar untuk sang putri.
"Kau ingin Himuroku kan. Iya kan ? Kenapa kau jahat sekali merebut cintaku. Apa salahku padamu hah?"ucapmu dengan tatapan sedih
srat.
Pedangmu menancap tepat di dahi sang putri. "oh Ups. Maaf aku menusuk di tempat yang salah. Maaf yah"ucapmu sambil tersenyum manis.
Srat
Kamu mencabut pedang itu hingga membuat dahi sang putri berlubang dan mengeluarkan cairan kental. "Nah. Karena matamu melihat himuroku dengan cintanya maka-" kamu menancapkan dan mencabut dan kembali menancapkan pedangmu di kedua mata tuan putri.
Jeritannya membuat sensasi bergairah dalam dirimu. "yah ampun kai menyukainya yah. Saa... Kita mulai dari mana lagi yah? Oh, bagaimana kalau disini" kamu pun menancapkan pedangmu di bagian hati dan menekannya. Kemudian kamu menarik paksa hingga organ hati tercabut dari tubuhnya.
"are? Tidak bersuara lagi? Ah... Bosan! Kau membosankan" ucapmu langsung menghujam jantung sang putri dengan pedangmu dan kamu pun mulai berdiri kembali.
"Tidak ada yang boleh menyentuh bahkan mencintai yang menjadi milikku "
***
Himuro pun mulai sadarkan diri. Himuro pun melihat sekeliling "uh? Aku ketiduran yah?"guman himuro .
Himuro pun melirik jam dinding menunjukan waktu 5:45 sore. "Kau sudah bangun Himuro-kun?"
"Dichan? Dimana (y/n)-chan?"tanya Himuro
"Tadi katanya dia ingin ke toliet sebentar . Oh iya ... Apa kalian sudah berpacaran?"ucap Dichan dengan nada mengoda membuat rona merah samar di pipi himuro
"Se-pertinya"ucapnya sambil tersenyum
"Akhirnya cinta temanku terbalaskan. Jangan sampai kau membuatnya nangis yah. Aku akan menghajarmu himuro-kun"
"Tidak akan dichan, aku janji"ucap himuro-jun sambil tersenyum.
"Lebih baik kau nunggu di depan gerbang. Aku akan memanggil (y/n) sekalian mengunci perpustakaan " ucap Dichan
"baiklah"
***
Kamu pun keluar dari gudang lama dengan penuh senyum kepuasan. Hingga senyummu luntur ketika temanmu datang. "Kau sedang apa disini? "ucapnya
"Aku habis menemukan sesuatu yang seru"ucapmu yang menbuat dichan menyirit heran
"kau ini aneh yah. Itu pangeranmu menunggumu di gerbang. Cepatlah pergi kesana" ucap dichan sambil berjalan mendekatimu.
"Jangan khawatir akan ku bereskan sisanya untukmu. Tapi jangan lupa upah nya yah"ucap dichan sambil mengedipkan sebelah matanya
Kamu pun tersenyum bukan senyum manis tapi----senyum gila. "Gampang itu. Baiklah ja ne dichan"ucapmu
Yosha... Akhirnya siap juga . Dua chap dalan satu hari. Melelahkan nyuuuu....*plak. dan ini cerita X reader yandere perdana loh.... Huwa?!! Dri kemarin-kemarin kepengen buat ini tapi gak kesampean krn bnyk tugas*plak
Karma: hee... Ngomong-ngomong dichan apa yang dilakukan Reader-chan di gudang tua itu.
Membunuh para fans Himuro-kun yang hampir membuat reader-chan menjadi bahan bully
Karma: oh... :O
Oke sekian dari duo akabane See you ≧∇≦
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro