Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

05. Dunia Loka

Demi apa pun, mau dirinya bisa berubah secantik bak Ranty Maria, Jisoo Blackpink, Zhao Lusi, atau Angelina Danilova sekalipun, jika harganya dengan menumbalkan orang lain, Yumna memilih mundur. Apalagi jika tumbalnya dengan salah satu dari keluarganya seperti mungkin Masdar atau Taslim atau malah kedua orangtua.

Yumna sungguh tidak mau menumbalkan keluarga karena keluarga adalah salah satu pion paling kuat dalam kehidupannya. Sekalipun Masdar menyebalkan dengan memanggilnya Triplek, sekalipun Taslim juga tak kalah membuat emosi sebab gemar menjailinya dengan mengempatkan hidung peseknya saat tidur dengan kapas. Apalagi orangtua, apa salah beliau hingga hendak ditumbalkan?

Sungguh, Yumna memilih tetap menjadi dirinya yang sekarang dengan berparas pas-pasan dan bodi tak seindah milik Siti. Dia tidaklah segila itu, mengorban apa pun tanpa pandang bulu hanya untuk menjadi cantik dan ditaksir cowok.

CANTIK. Nyaris tidak ada cewek yang tidak mau memiliki predikat satu ini. Dengan menjadi cantik, seorang cewek bakalan memiliki kepercayaan diri tingkat tinggi begitu kemanapun pergi. Dengan menjadi cantik, maka akan banyak orang terpesona, mudah laku ditaksir cowok, tak sepertinya yang bahkan menyedihkan sekali tak pernah merasakan bagaimana dugun-dugunnya ditaksir cowok.

Sebenarnya, apakah ada seorang cowok yang diam-diam sedang mentaksirnya? Diam-diam memerhatikan tanpa dirinya sadari? Diam-diam merindukannya? Diam-diam kerap memyebut namanya dalam senyap? Andai ada, itu sungguh manis sekali, apalagi jika cowok itu tampan dan baik hati.

Hm, tapi itu sungguh tak sadar diri. Dia yang bertampang pas-pasan menginginkan cowok yang bertampang macam Adipati Dolken, Luke Ishikawa Plowden, Hero Fiennes Tiffin, Wang Yibo, atau bahkan Park Solomon?

Ah, sudahlah, kenapa pembicaraannya jadi tentang cowok? Yumna menjadi teringat rumpian para cowok sok keren di kelas. Katanya mereka suka cewek yang cakep untuk jadi pacar atau pendamping hidup, kalaupun tidak cakep tidak apa-apa, tapi minimal montok, jangan yang lurus tipis seperti triplek atau kalau tidak jangan yang seperti induk gajah, terlalu gede bak dugong raksasa.

Aish! Yumna pernah menguping rumpian demikian. Kupingnya panas karena merasa dirinya tidaklah masuk dalam kriteria yang ada. Tapi lebih marah ke arah mereka yang terlalu menuntut kepada para cewek tentang penampilan, padahal tampang mereka sendiri tidaklah cakep, padahal bodi mereka sendiri kurus kering dan gede bak kuda nil obesitas, pula hitam kucel.

Tawa renyah Yuda membuyarkan lamun Yumna. Sudah dibilang bahwa Yuda bisa membaca pikiran seseorang. Padahal tadi mereka sedang membahas metode pembayaran yang mengarah ke tumbal, tapi lihatlah, Yumna malah jadi melamun dan pikirannya melayang ke mana-mana sampai ke kuda nil obesitas.

"J-jika dengan tumbal, aku nggak jadi order saja, Kak," sahut Yumna dengan  gugup karena ketahuan melamun.

"Tumbalnya bukan dengan orang lain kok," jelas Yuda seraya menukik senyum.

"B-bukan dengan orang lain?" Kedua mata Yumna memicing. "Maksudnya dengan keluarga dekat?"

"Bukan dengan keluarga dekat juga."

"Lalu pake apa?" Sebelah alis Yumna terangkat.

Bukan langsung menjawab, Yuda menghela napas, lantas merendahkan punggungnya untuk menatap mata kelam Yumna, menepuk sebelah bahu Yumna seraya memberikan jawaban konkret, "Tumbalnya adalah diri kamu ini, Yum."

Lagi. Bola mata Yumna melebar sempurna.

***

Dunia Loka. Itulah nama sebuah dunia yang nanti bakalan dihuni Yumna jika memutuskan memesan pengabulan mimpi menjadi cewek cantik.

Dunia Loka bukanlah dunia pararel  yang berjalan sejajar dengan dunia realita. Bukan sebuah dunia yang masih menjadi pro dan kontra di kalangan fisikawan dari masa ke masa itu. Dunia paralel yang beberapa mengatakan masih hipotetical yang belum ditemukan bukti eksperimen atau observasi, sekalipun terhadap berbagai macam teori tentang dunia pararel, salah satunya tentang mekanika kuantum.

Namun, Yumna percaya kalau dunia pararel itu sungguh ada; salah satunya yaitu dunia gaib, dunianya para lelembut, mereka ada di sekitar kita dengan dunia dan kerajaannya sendiri, hanya saja bangsa manusia tak bisa menembus dimensi dunia mereka.

Dunia Loka lebih mudah dijabarkan sepantaran dengan dunia game. Di mana dibuatlah sebuah ruang dan waktu, lengkap dengan bermacam furnitur dan bot. Bot-bot di sini adalah seperti manusia dan hewan di Dunia Loka yang diprogram sedemikian untuk bekerja menjadi seseorang atau seekor hewan tertentu dengan spesifik karakter hingga hobi masing-masing.

Bot di Dunia Loka amat ajaib karena mereka benar-benar seperti manusia pada umumnya; dari bentuk bodi, cara bicara, lentur gerak tubuh, hingga cara bagaimana berpikir sesuai kapasitas IQ dan karakter.

Bot tidaklah memiliki emosi nyata, tapi sudah diprogram sedemikian perihal emosi mereka sesuai kebutuhan Dunia Loka, layaknya para aktor yang  harus beremosi ini itu untuk suatu kebutuhan film, lebih tepatnya layaknya Robot AI (Artificial Intelligence) yang bisa membaca emosi lawan bicaranya dan menanggapi bagaimana cara menanggapi emosi yang ada.

"Para bot, mereka adalah para pendukung manusia sungguhan yang masuk ke Dunia Loka agar mereka bisa menuntaskan misi. Dan jika manusia sungguhan tak berhasil menuntaskan misinya, maka akan terjebak di Dunia Loka selamanya," jelas Yuda, setelah panjang lebar menjelaskan tentang Dunia Loka, dunia buatan yang hendak dihuni Yumna jika order menjadi cewek cantik.

"Itulah yang dimaksud dengan tumbalnya adalah diri mereka sendiri. Karena nyawa mereka adalah taruhannya," imbuhnya. Lolos membuat Yumna berhenti bernapas sejenak.

Ini cukup membuat Yumna merinding perihal bisa terjebak selamanya di Dunia Loka. Dia juga agak kecewa karena ternyata dia hanya bisa cantik di Dunia Loka, sedangkan nanti jika kembali ke dunia realitanya, dia tetap menjadi Yumna yang tidak menarik.

"Dunia Loka nggak punya ruang dan waktu di dunia ini. Jika kamu beneran mau order dan masuk ke Dunia Loka, begitu kamu kembali, waktunya tetap sama dengan terakhir kali kamu berada di dunia ini," ujar Yuda seraya berjalan ke arah meja yang berada di antara bean bag dan kursi goyang. Sepasang kaki bersepatu kets putihnya bertumpu pada radius 10 senti di depan meja. Menatap cawan kristal berisi serbuk yang memiliki pendar cahaya kerlap-kerlip bak kilauan kunang-kunang.

Mudahnya, waktu di dunia ini bakalan berhenti ketika Yumna masuk ke Dunia Loka dan akan berputar kembali begitu dia kembali.

"Dunia Loka berarti hanya diciptakan buat orang-orang sepertiku, Kak?" tanya Yumna sembari mendekati Yuda.

Masih dengan manik mata kelam yang bertumpu ke arah cawan kristal, bibir Yuda kembali bergerak memberi jawaban, "Nggak seutuhnya diciptakan buat orang-orang putus asa seperti kamu, tapi juga diciptakan buat orang-orang sombong dan narsis dengan keindahan rupa mereka."

Sebelah alis Yumna terangkat, "Buat mereka yang sombong dan narsis? Jadi toko ini nggak cuman buat manusia putus asa?"

Seutus senyum singgah di bibir Yuda. Gadis pendek ini baru saja berhasil mensejajari lokasi berdirinya, ikut-ikutan menatap serbuk berkilau-kilau dalam cawan. Ah, gadis ini belum tahu bahwa serbuk inilah salah satu jembatan menuju Dunia Loka.

"Toko Lokatraya bekerja sama dengan beberapa toko gaib, salah satunya dengan Toko Agul, sebuah toko untuk para Si Narsis. Dan Dunia Loka diciptakan khusus untuk mereka yang minder sama penampilan dan untuk mereka yang sombong dan narsis sama penampilan." Yuda melirik ke arah Yumna, melontarkan senyum.

"Perjalanan ini akan sangat seru, Yum. Begitu sampai di Dunia Loka, menikmati setiap prosesnya, maka perlahan kamu akan paham bagaimana cara kerja Dunia Loka yang dibentuk oleh Toko Lokatraya dan beberapa toko lain, salah satunya Toko Agul."

Setiap untaian kata Yuda adalah clue bagi Yumna untuk bagaimana kehidupannya nanti di Dunia Loka--dunia sementara untuknya yang bakalan dihuni agar menikmati bagaimana rasanya menjadi cewek cantik dan ditaksir cowok. Dia mulai paham arah pembicaraan bahwa di Dunia Loka pastilah memiliki tujuan yang mengarah ke satu muara; memberi kesempatan Si Tidak Menarik menjadi menarik dan menghukum Si Menarik yang sombong dan narsis menjadi Si Tidak Menarik--tapi kesimpulan ini jelaslah masih sekedar analisisnya.

"Jadi ... sebenarnya apa misi yang harus kukerjakan jika pada akhirnya memilih masuk ke Dunia Loka?" Dari awal percakapan, mereka berdua sudah merambat ke mana-mana, Yumna langsung menembak satu titik perihal misi yang harus dikerjakannya hingga wajib menumbalkan dirinya sendiri jika tidak bisa menuntaskan dengan sempurna.

Kali ini, bukan dengan sebuah lirikan, Yuda menyerongkan tubuhnya untuk leluasa menatap Yumna.

"Misinya adalah ouibaitori," jawabannya di detik kemudian dengan nada tegas.

"Ouibaitori?" Kening Yumna melipat samar.

Suara ngeongan kucing oren terdengar.

_________________

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro