002. Antara Musim dan Engkau
Saat hujan atau kemarau
Angin malam turut berdesau
Terpikir seseorang, yaitu engkau
Mohon hati janganlah kacau
Semi, panas, gugur, dan dingin
Berganti-ganti rasa ingin
Perlukah menguak rindu dalam batin
Sampai-sampai sendu pun terpilin
💕💕💕
MK.Laylha
Panjang-Bandar Lampung, 14 Mei 2021, 20.43 WIB
💕💕💕
Hayo!
Siapa yang selalu mengumpat kala hujan turun? Padahal, bagiku hujan memiliki arti tersendiri. Sebab begitu banyak puisi tercipta saat cuaca dingin dan hujan menerpa.
Mungkin, seorang pujangga dan hujan memang saling bersinergi menciptakan karya, makanya bisa tiba-tiba melow saat rintik hujan mengetuk jendela. Akhirnya, terbawalah perasaan yang menetap tanpa sebab hingga berujung barisan kata membentuk sebuah puisi.
Aku dulu juga sering bertanya-tanya, kenapa Indonesia hanya memiliki dua musim? Aku juga ingin membuat boneka salju saat musim dingin, atau bermandikan bunga sakura di musim gugur.
Namun, Tuhan Yang Maha Esa rupanya ingin memberikan limpahan anugerah-Nya untuk negeri-negeri beriklim tropis dengan curah hujan yang tinggi. Sebab, saat hujan turun rupanya merupakan salah satu waktu mustajab untuk berdoa.
Mungkin itu sebabnya, beberapa puisiku sarat harapan kecil yang tersimpan di sudut hati. Tebersit, tak terungkap, tetapi ingin tercapai.
Bagaimana denganmu?
💕💕💕
Sumber Gambar :
https://lamanfalaksmkkb.wordpress.com/bumi/kejadian-musim-musim/
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro