Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Tawaran

Quest 4 : Pertemukan tokoh utama dengan kapten sebuah ekspedisi terlarang. Setelah mendapat tawaran, tokoh utama pun setuju dan ikut bergabung dengan ekspedisi ini.

***

Aku dan Theron tengah berburu di dalam Hutan Perbatasan ketika ada segerombolan orang datang menghampiri kami.

Tentu Theron langsung bersiaga saat melihatnya, pun diriku. Karena mereka adalah para bandit yang tempo hari menyerang kami.

"Kami punya tawaran."

Mendengar itu, aku dan Theron saling bersitatap. Cowok itu masih bersiaga dengan pedangnya yang teracung sementara kuturunkan senjataku dan bersiap dengan sihir jika saja mereka bermacam-macam. "Apa?"

"Ikutlah dalam misi kami," kata salah satu dari mereka yang kusimpulkan adalah pemimpin kelompok.

"Kalian bahkan tidak mengenal kami," sela Theron was-was. "Dan tiba-tiba kalian datang untuk mengajak kami dalam misi ilegal kalian? Mencurigakan."

Si pemimpin tertawa kasar. "Ha! Ilegal. Baguslah tebakkanmu tepat, aku jadi tidak perlu menjelaskan lebih banyak."

"Tidak ada hal legal yang bisa dilakukan bandit seperti kalian."

Bisa kulihat si pemimpin itu tampak sedikit kesal dan hendak membalas perkataan Theron. Sebelum hal ini bertambah panjang, kuputuskan untuk mengalihkan perhatian mereka. "Jadi, misi apa? Apa tugas kami?"

"Kau tentu sudah lama bukan menjelalah hutan ini? Kami perlu ke suatu tempat yang sudah pernah kau kunjungi, tetapi kami belum. Dan tugasmu hanyalah memandu kami serta menjaga bila ada serangan."

Terdengar mudah. "Imbalannya?"

"Emas dan uang, tentu saja. Beberapa senjata bagus, serta ...,"

Ia merogoh kantungnya, lalu menunjukkan pada kami sebuah batu seukuran telapak tangannya dengan pendar biru dan hijau yang tampak indah. Aku melongo takjub, dan tanpa perlu kutengok aku tahu Theron juga bereaksi serupa.

"Batu Kirana," gumamku kagum. Sedetik kemudian, raut wajahku berubah datar dan intonasi suaraku menjadi dingin. "Batu berharga seperti itu tidak seharusnya ada di tangan kalian."

Kalian harus tahu. Batu Kirana termasuk batu magis yang keberadaannya cukup langka (bahkan belum diketahui secara pasti di mana habitatnya). Tak heran jika banyak orang yang ingin membelinya dengan harga fantastis. Tetapi itu sepadan, karena Batu Kirana sangat memiliki banyak kegunaan.

Ia mengantunginya kembali. "Yah, aku hanya mengambilnya dari seorang penyihir yang tak sengaja menjatuhkannya saat melintas. Dan sudah tugas kami untuk mengutip serta menyimpannya."

Bisa kudengar Theron berdecih.

"Jadi, bagaimana?"

Aku diam sejenak untuk berpikir. Jangankan untuk melakukan ekspedisi ilegal, membantu bandit saja sudah merupakan hal yang salah. Apalagi mereka menawarkan Batu Kirana yang sangat berharga, bisa dipastikan ini misi yang cukup berbahaya.

"Jangan diterima, Olita!" Theron memperingatkan. "Dengar, aku bisa memberikanmu semua itu-pengecualian untuk Batu Kirana. Itu pasti misi berbahaya. Jadi, jangan-!"

"Sebetulnya, Tuan Muda," sela si Pemimpin. "Tawaran kami hanya berlaku untuk Nona Cantik ini, bukan dirimu."

Seketika Theron terdiam.

Di tengah keheningan itu, aku mendadak menepukkan tangan sekali dan tersenyum manis. "Baiklah. Kuterima tawaranmu itu."

"Olita!"

Si bandit tersenyum puas. "Kau membuat keputusan yang bagus.

Mulai sekarang, panggil aku kapten karena aku yang memimpin perjalanan ini. Temui kami besok pagi di sini. Yang harus kau perhatikan, kau hanya boleh membawa satu orang. Kusarankan kau membawa bocah itu."

Aku menoleh pada Theron yang dimaksudkan olehnya. Rasanya ingin sekali tertawa melihat wajah kusutnya itu yang tampak kesal kepadaku.

"Baiklah, Kapten." Kujabat tangannya yang kasar dan menarik satu sudut bibirku untuk tersenyum miring. "Senang bisa berkerja sama denganmu."

***

497 words
Nichole_A
wga_academy

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro