Mitsuki Berubah Jadi Bocah TK?
Pagi ini, seorang gadis berambut coklat pucat dengan jaket hijau lemon kesayangannya datang ke dorm IDOLiSH7 untuk urusan pekerjaan dengan Mitsuki. Tapi yang ia dapatkan bukanlah Mitsuki dewasa uang biasanya, melainkan seorang anak kecil, Kira-kira seumuran anak TK.
"Apa yang terjadi dengan Mitsuki-san? Iori-kun? Kau tahu apa penyebabnya?"
"Hah... Aku juga tak tahu, saat aku bangun pagi ini, Nii-san sudah seperti ini," Jawab Iori yang juga kebingungan. Sementara itu, Mitsuki kecil menarik-narik tangan Nagi untuk diajak bermain.
"Owh~ Sorry, watashi ingin bermain denganmu, but ada pekerjaan desu,"
"Aaa aku mau main," rengek Mitsuki kecil sambil masih menarik-narik tangan Nagi.
Arista menghela nafas. "Apa Takanashi-san, Ogami-san dan Sachou sudah mengetahui ini?"
Mereka hanya menggeleng pelan, tanda bahwa mereka belum mengabari Tsumigi, Banri dan presdir Takanashi Production soal ini.
"Aku akan coba bicara dengan Ogami-san dulu, sebelumnya aku mau tanya, siapa di antaranya kalian yang jadwal nya kosong hari ini?"
"Kebetulan aku dan Tamaki-kun sedang kosong dari pagi sampai jam 12 siang, memangnya kenapa?"
"Ah, Sougo-san, bisa tolong jaga Mitsuki-san dulu sementara aku bicara dengan Ogami-san?"
"Tentu Ari-chan, kami akan menjaga Mikki untukmu,"
"Terimakasih, Tamaki-kun, Sougo-san,"
Setelah menitipkan Mitsuki kecil pada Mezzo, Arista beranjak ke kantor Takanashi production untuk bicara dengan Banri soal Mitsuki yang tiba-tiba berubah jadi bocah TK.
"Ah... Aku mengerti, setidaknya jadwal pagi ini dibatalkan karena pihak acara juga mengundur jadwalnya, semoga saja ini tak bertahan lama," Sahut Banri sambil membenarkan ikat rambutnya.
"Tolong ya Ogami-san, masalahnya, kami juga bingung dengan apa yang terjadi sampai Mitsuki-san bisa berubah menjadi bocah TK," pinta Arista agar Banri mengontrol jadwal untuk sementara sampai Mitsuki kembali seperti semula.
"Kau tenang saja, aku akan urus masalah ini, lagipula, jika publik tahu, bisa kacau semuanya." Banri menghela nafas sejenak, lalu berdiri bersamaan dengan Arista.
"Terimakasih banyak, kalau begitu aku permisi dulu. Aku harus membeli beberapa pakaian dan barang-barang untuk anak TK, yah, karena kita tak pernah tahu, akan sampai kapan ini berlangsung,"
"Aku mengerti,"
-
-
-
-
Sementara Arista pergi membeli pernak-pernik untuk anak TK, Tamaki dan Sougo tengah sibuk mengurus Mitsuki kecil yang super aktif.
"Hah.. Mikki aku lelah... Bisakah duduk sebentar?" Tamaki terduduk di lantai dengan nafas memburu. Ia kelelahan mengikuti kemana arah anak itu berlari. Sementara Sougo yang mengawasi mereka sibuk mencari sesuatu yang bisa membuat anak itu berhenti.
Akhirnya Sougo menemukan sesuatu yang mungkin bisa menarik perhatian Mitsuki kecil. Ya, boneka Ousama Pudding milik Tamaki.
"Hey Mitsuki-kun, kemarilah. Aku punya sesuatu untukmu,"
Benar saja, Mitsuki langsung berlari pada Sougo. Ia melompat-lompat, meminta agar boneka itu diberikan padanya. Lalu, Sougo pun berjongkok dan memberikan boneka itu. "Anak pintar,"
Tok tok tok
Terdengar suara ketukan pintu, Tamaki yang masih lemas karena berlari mengejar Mitsuki kecil tadi pun membukakan pintu.
"Eh? TennTenn dan... RinRin?"
"Yotsuba Tamaki, ku dengar dari Osaka Arista, katabya Izumi Mitsuki berubah jadi... Anak kecil?"
Tamaki hanya mengangguk lalu mempersilahkan Tenn dan Rin untuk masuk ke dalam. Sementara Sougo yang tengah bermain dengan Mitsuki kecil langsung mematung kala melihat siapa yang diajak masuk oleh Tamaki.
"A-ah... Kujo-san, Misaki-san," sapa Sougo dengan gugup dan wajah memerah.
Sementara atensi Tenn teralihkan pada sosok kecil yang tengah bermain boneka Ousama Pudding di lantai. Pemuda berambut baby pink itu pun berjalan mendekati Mitsuki kecil. Ia menurunkan tas dari gendongannya, duduk lesehan di lantai. Tepat di hadapan Mitsuki kecil.
"Hey anak manis, aku punya sesuatu untukmu," panggil Tenn dengan nada lembut sambil mengeluarkan mainan anak-anak yang ia bawa.
"Are? Lalu kemana Ari-chan?" tanya Tamaki dengan wajah bingung. Sebab ini sudah satu jam sebelum jadwal Mezzo" nanti.
"Oh Rista tadi ada kerjaan dadakan dari Sachou buat nemenin Gaku pemotretan, jadi kami yang antar belanjaan dia." Rin meletakkan paperbag di meja.
"Misaki Rin, kalau mau ke agensi mu yang lain silahkan. Aku sedang kosong. Jadi aku akan main dengannya saja,"
"Gapapa?"
Tenn hanya mengangguk sebagai jawaban iya, lalu, ia mengelus rambut jingga si kecil dengan lembut. Sementara Sougo menoleh ke arah jam dinding.
"Ah... Sebentar lagi jadwal kami. Tapi siapa yang akan menemani Mitsuki-kun?"
"Tak apa, aku akan bermain dengannya. Kalian pergi saja,"
Akhirnya Rin, Tamaki dan Sougo pergi untuk mengurus pekerjaan mereka, sedangkan Tenn menemani Mitsuki kecil bermain. Selama bermain, Tenn masih sempat sempat nya mengambil foto si kecil menggunakan ponselnya.
"Imut," ujarnya dalam hati sambil memasukkan ponsel ke saku.
"Nii-chan, aku ingin main yang lain," rengek Mitsuki kecil karena bosan bermain dengan boneka Ousama Pudding.
"Hmm, lalu kau ingin main apa?"
"Kejar-kejaran~" Mitsuki kecil melompat-lompat kegirangan saat mengatakan itu. Lalu Tenn pun mengangguk sambil tersenyum maklum, "Baiklah, ayo."
Temn dan Mitsuki kecil bermain kejar-kejaran di dorm, mereka menikmati waktu berdua hari ini.
"Kena! Mitsu jaga,"
"Aaa aku jaga lagi,"
Mitsuki kecil mengejar Tenn yang berlari ke arah kebun Sougo yang di belakang dorm. Saat Mitsuki akan menyentuhnya, anak itu terjatuh karena kakinya tersandung sesuatu. Mitsuki terjatuh di depan pintu menuju kebun. Ia menangis, dengan segera Tenn menghampiri Mitsuki kecil, membawanya dalam gendongan lalu kembali masik dorm.
"Ssstt, jangan menangis. Aku obati dulu, tunggu sebentar." Tenn mengambil kotak obat terdekat, ia mengobati lutut Mitsuki kecil yang lecet dengan telaten dan hati-hati.
"Sakit... Hiks...,"
"Selesai, jangan menangis lagi, ya. Mitsu anak yang kuat." Tenn mengusap air mata Mitsuki kecil yang mengalir dengan lembut setelah memasang plester pada luka si kecil. Seolah ia sedang menenangkan Riku kecil.
Mitsuki kecil hanya mengangguk meski masih terisak, senyuman lembut nan hangat terukir di bibir Tenn, membawa Mitsuki kecil dalam pelukannya, mengelus pelan punggungnya untuk menenangkannya.
"Kau mengingatkan aku dengan adik kecilku...,"
"Hm? Nii-chan punya adik?"
"Ya, adik kembarku, kau sudah merasa lebih baik?"
"Umm,"
Melihat baju Mitsuki kecil yang kotor, Tenn pun mengambil salah satu paperbag yang ada di meja. Ia mengeluarkan sebuah hodie kelinci berwarna oranye yang sangat lucu. Si kecil yang melihat itu langsung merengek ingin memakainya.
"Baiklah, akan ku bantu memakainya,"
Tenn yang sudah diberitahu Sougo letak kamar Mitsuki kecil langsung membawanya kesana. Menggantikan pakaiannya yang kotor dengan hodie kelinci itu, mencuci pakaian kotor tadi lalu mengeringkannuya.
Setelah selesai, Tenn kembali menemani Mitsuki kecil yang menunggu di atas ranjang. Atensi remaja berusia 18 tahun itu teralihkan pada sekeliling kamar Mitsuki.
Ada pernak-pernik yang berbau Zero. Mulai dari poster, topeng Zero dan masih banyak lagi. Lalu, ia pun mendekat ke ranjang dan duduk disana.
"Kau sangat suka Zero, ya?'
"Iya, aku ingin seperti Zero! Aku ingin jadi seorang idol!" sahut Mitsuki kecil dengan semangat. Seolah ia sedang menceritakan impiannya kepada kakaknya.
"Ya, kau bisa, pasti,"
Setelah obrolan singkat itu, Mitsuki kecil menguap.
"Kau mengantuk? Akan ku temani tidur,"
Mereka merebahkan diri ke ranjang, Mitsuki kecil mendekat dan memeluk Tenn. Perlahan, Mitsuki kecil tertidur dalam pelukan Tenn yang juga mulai mengantuk.
"Ternyata.... Kau manis juga saat kecil, Izumi Mitsuki.... Saat dewasa pim kau bisa menjadi kakak untuk Riku..." Mata Tenn mulai memberat, ia memeluk erat Mitsuki kecil yang sudah pulas, menutup mata dan ikut tertidur bersamanya.
Sore hari kemudian, Arista ke dorm untuk memastikan semuanya aman terkendali. Ia juga melihat Riku yang baru pulang dari pekerjaannya dengan Naomi.
"Hai Nomi, Riku-kun, baru pulang juga?"
"Oh Rista, iya kami baru pulang,"
Mereka masuk ke dorm bersama, langsung menuju ke kamar Mitsuki karena suasana dorm yang sepi mampring. Sesampainya disana, mereka bertiga mendapati kedua orang yang mereka cari tengah terlelap. Tanpa pikir panjang, Riku, Arista dan Naomi dengan kompak mengambil foto mereka yang sedang tidur.
-
-
-
-
"Terimakasih sudah menjaga Mitsuki-san selama kami semua mengurus kesibukan masing-masing, kebetulan besok Gaku-san satu jadwal denganmu, jadi aku akan mengambil cuti. Lagipula Rin juga sudah memaksaku untuk menyerahkan Gaku-san padanya besok,"
"Akan ku kirim fotonya ke kalian secara pribadi nanti, Riku, jangan tidur terlalu malam, ya,"
"Uhm!"
Akhirnya, Rin, Tenn dan Arissa berpamitan untuk pulang. Sementara Mitsuki kecil masih tertidur pulas sambil memeluk boneka monpara Tenn sambil tersenyum bahagia dalam tidurnya.
TBC
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro