Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Chapter 3

Tubuh Cassandra lemas, mungkin karena hampir dua hari penuh dia tidak makan. Merasa bosan, perlahan dia menggapai ponsel cadangan di dalam nakas, dia melihat media sosial atau semacamnya untuk menghibur. Setelah berselancar di dunia maya beberapa jam terakhir, dia menemukan salah satu akun yang memposting konten tentang Chat Anonim di salah satu web internet.

Melihat lebih jauh, Cassandra sedikit penasaran ketika akhirnya sampai di postingan terakhir. Dia mulai membuka web di mana Chat Anonim berada. Banyak sekali akun asing yang tidak dia kenali, sedang kebanyakan profil mereka ialah anime atau character buatan. Dia melihat secara acak, sebelum menemukan satu akun yang berbeda. Foto profil akun itu adalah setengah wajah pria dengan memamerkan tubuh kekar yang memiliki kulit eksotis yang gelap.

"Ni orang mau pamer abs atau gimana sih?"

Dia tersenyum kecil, tapi, bukan Cassandra jika tidak mencoba hal menantang. Melihat profil pria itu lebih jelas dia bisa menemukan nama akun yang tertera. 'Kuudere-Kun'. Dia mengernyitkan dahi, apakah orang ini salah satu penggemar jejepangan juga? Mungkin orang ini sedang cosplay.

Cassandra tanpa banyak pikir mencoba mengirim pesan pada Kuudere-kun. Hm, mungkin ini akan menarik.

User566_

p

badan lo bagus

gue suka

Cassandra tertawa kemudian menatap pantulan dirinya dari ponsel yang mati untuk sementara waktu. Ck, ck, ck. Dia seperti orang mesum, tapi kan dia jujur. Jadi tidak masalah. Dia kira tidak akan mendapatkan jawaban sebelum notifikasi terdengar, pertanda pesan masuk.

Kuudere-kun_

dasar cwk

cabul

User566_

gue jujur yaelah

sensian amat jadi cwk

Kuudere-kun_

fiks, sih. Ini cwk kan?

User566_

cwk? waria kali

Cassandra terkikik geli ketika melakukan chat random seperti ini, jujur saja semenjak kematian Ibunda dia pindah ke sekolah lain. Dan di sana dia hanya bertindak sebagai pembully karena di rumah selalu diperlukan buruk oleh Ayah dan Mikala. Ternyata ini asik juga.

Kuudere-kun

merinding

otw block

User566_

yakin deck?

ga mau main sama Tante dulu?

Kuudere-kun_

tuh, kan cwk

sanggup bayar berapa Tan?

User566_

ngukuk 😭🙏

Kuudere-kun_

sialan

ditipu anjir

Cassandra tertawa terbahak-bahak hingga perutnya sakit. Tubuhnya berguling-guling hingga jatuh ke lantai. Dia menghapus sudut matanya yang berair.

User566_

gak boleh gitu Kack

haram

😇

Kuudere-kun_

haram

tapi bilang badan gw bagus

🖕

User566_

emangnya ada ya

cwk gak suka abs???

Kuudere-kun_

lo itu cewek apa cowok sih?

User566_

transgender

😘

Kuudere-kun_

najis

Cassandra meletakkan ponsel merasakan perasaannya kini mulai membaik. Senyuman terukir di bibirnya, ternyata menjahili orang lain itu cukup seru juga yah.

Kuudere-kun_

cepetan yang jujur

gw mau block kalau ternyata lo om-om mesum

gue masih lurus

User566_

iyain aja deh, cewek

tapi kalau lo mau promosi diri gue bantuin cari sugar mommy deh 😘

Kuudere-kun_

gk minat lagi

User566_

wkwkwkwk

btw, lo sibuk gak?

Kuudere-kun_

emang kita kenal

???

User566_

idih, abang jahat

hiks

//nangis di pojokan

Kuudere-kun_

kenapa?

mau curhat?

User566_

uhuk, perhatian 😚

Kuudere-kun_

gak jadi ah

muka lo ngeselin

User566_

yakin deck?

gw cantik, pintar, kaya raya otw mau jadi sugar mommy

nanti mommy bayar kamu deh

Kuudere-kun_

ekhem

bisnis tetaplah bisnis

ada yang bisa saya bantu 😊

.

.

.


Itulah awal mula ke-randoman Cassandra dan berakhir menceritakan semua kisahnya yang dimanipulasi sebagai ide novel. Yang tidak dia sangka, Kuudere-kun ini cukup baik mendengarkan walau di satu sisi menyebalkan sekali. Ah, bahkan sekarang sudah tengah malam tapi mereka masih berbalas pesan.

Walau begitu setelah melakukan chat dengan Kuudere-kun dia lebih percaya diri untuk menghadapi masa depan. Bahkan hingga saat ini, setelah mengikuti instruksi untuk memberikan coklat pada orang random dia merasa lebih baik. Karena jujur saja kini dia merasa beruntung bisa bertemu sosok tampan yang tidak dia kenali, bagaimana ada wajah setampan ini di sekolah yang parahnya dia tidak sadari selama ini?

"Okay, gue pergi dulu Ali. See you."

Cassandra tersenyum tipis ketika akhirnya melepaskan genggaman Ali. Tatapan pria itu kosong, datar, dan dingin. Dia bisa menggambarkan ekspresi pria itu sangat kaku seperti robot. Walau begitu itu bukanlah masalah, dia melirik sebentar ke belakang ketika Ali mengangguk pelan dan menatapnya dalam diam, bahkan melihat langkahnya yang pergi menjauh tetap menggenggam kantung coklat valentine.

Dipikir-pikir kok imut?

Cassandra yang merasakan perasaan menggelitik ketika menatap Ali sekali lagi terkikik, kini dia merasa nyaman sekali. Dia hanya memalingkan wajah, berpikir semua akan baik-baik saja ketika berbelok melewati lorong dan menuju anak tangga. Di tangga dia berpapasan dengan Avne. Pemuda itu menatapnya terkejut sebelum menggenggam tangannya cepat dan menariknya ke lorong sepi. "Hey!" Ekspresi damainya berubah ketika menemukan mantan tunangannya yang emosi, bukankah seharusnya dia yang emosi di sini? Cassandra menatap jijik, memutar bola mata berusaha melepaskan genggaman tangan Avner.

"Jadi gini ya tingkah lo sekarang? Gue akuin caper lo sekarang bener-bener berhasil."

Cassandra melirik tangan Avner yang kini beralih menggenggam bahunya kuat. Tubuhnya di hentakan ke dinding, kenapa ya di sisinya hanya ada orang-orang kasar seperti bajingan ini? Sudah bagus, pilihan tepat dia meninggal makhluk ini. Menyeringai lebar, Cassandra menghembuskan napas berbicara manis. "Sayang aja, sekarang gue gak lagi caper."

Avner tercekat menemukan Cassandra yang menatapnya sinis, seolah melihat sampah dan kotoran. Walau nada suaranya manis, tatapan dan tingkahnya yang merendahkan itu membuat harga dirinya terluka. Semenjak kapan Cassandra berani melawannya? Mengatur napas yang memburu kini manik emasnya menatap Cassandra serius. "Maksudnya sekarang lo bener-bener mau putus?"

Cassandra mengangguk cepat sebagai jawaban."Iya, kita putus." Avner mengerutkan dahi sebelum mengungkung tubuh gadis itu lebih mengintimidasi. Biasanya Cassandra akan langsung mengangguk cepat dan menurut. "Ngomong kaya gitu sekali lagi ke gue. Gue bener-bener bakal buang lo, San."

Cassandra yang mendapatkan perilaku itu menatap datar setengah menaikan sebelah alis, kemudian mengalungkan tangannya pada Avner yang terkejut, setelah itu Avner merasa bisikan dengan nada rendah tepat di telinganya. "Sorry, tapi gue udah buang lo duluan. Dan jangan ganggu gue lagi, sekali lo ganggu gue. Gue sebarin foto-foto lo yang tidur bareng tuh curut."

Mata Avner terbelalak menatap tidak percaya pada Cassandra, yang tersenyum remeh kemudian mendorong tubuh pemuda itu yang perlahan membeku. Cassandra berani melawannya? Terlebih kenapa gadis yang mencintainya ini bersikap kurang ajar? Sebelum tangan Avner bergerak seolah ingin mencekik Cassandra. Gadis itu menginjak kaki pria itu dengan keras, membuat Avner mau tidak mau mundur mengaduh kesakitan.

"Ngerti sekarang? Ngerti dong, masa gak ngerti." Cassandra memalingkan wajah kemudian berjalan menuju kelas. Jari tengahnya terangkat ketika senyuman lebar terpampang jelas. "Pergi lo ke si curut. Sayang banget lo udah kehilangan calon istri potensial. Mampus." Tawa lepas keluar dari Cassandra ketika kakinya terus melangkah.

Satu beban lagi terangkat.

Cassandra merasakan hidupnya perlahan akan membaik, dia bisa melakukan ini. Menyingkirkan semua sampah satu persatu. Yang tidak Cassandra sadari, di balik tembok dari lorong lain, pria dengan surai gelap dan netra samudera menyorot dingin, mendengarkan semua percakapan mereka. Tangan pria itu mengerat pada jinjingan ketika satu tangannya yang lain menyentuh kotak coklat dengan hati-hati.

Bersambung ....

12 September 2023

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro