Chapter 22
"Apa, pangeran duyung? Lila, jangan bercanda deh," ujar Intan, lalu tertawa. Adiknya ini pasti ingin menghiburnya karena baru sembuh dari sakit.
Lila tidak tertawa. Wajahnya terlihat serius. "Kak, aku tidak sedang bercanda."
Intan mendadak berhenti tertawa. "Dek, kamu sudah pastikan ekornya itu bukan ekor cosplay?"
"Iya, Kak, itu ekornya dia itu memang asli bukan palsu."
"Dia bilang kalau dia itu pangeran mahkota kerajaan laut. Namanya Pangeran Kenzie," sambung Lila.
Dahi Intan mengernyit, dan dia sedang berpikir. "Setahu kakak, duyung itu hanya ada di dalam dongeng."
"Kakak benar, aku awalnya tidak percaya, tetapi aku melihat secara langsung rumah-rumah di dalam danau Azen. Rumah-rumah itu berbentuk siput, aku juga melihat duyung-duyung lain di sana."
Intan masih bingung dan tidak paham, tetapi adiknya tidak mungkin berbohong. "Baiklah, kakak percaya denganmu."
"Kak, aku juga mengalami kejadian yang aneh. Kakiku bisa berubah menjadi ekor duyung," ujar Lila yang tambah membuat Intan kaget.
Intan bertambah bingung. "Bagaimana bisa itu terjadi?"
"Aku mendengar ada yang berbicara. Dan setelah itu kakiku berubah menjadi ekor duyung cantik," balas Lila.
"Kakak ingat, kue bulan yang aku bawa itu." Intan spontan mengangguk.
"Itu dari Kenzie, Kak," sambung Lila.
"Lila, apa mungkin ayah dan ibu kita ada yang keturunan duyung?" ujar Intan menebak.
Lila pun meletakkan tangan di dagu berpikir. "Bisa saja itu, Kak."
"Apa mungkin kakak juga bisa merubah kaki kakak menjadi duyung?" ujar Lila sambil menatap wajah Intan.
Intan menggeleng. "Aku tidak tahu, Lila, tapi waktu aku berenang di danau, kakiku tidak berubah menjadi ekor."
"Apa mungkin hanya aku yang bisa berubah jadi duyung?" ujar Lila.
"Lila, jangan sampai orang lain tahu mengenai ini. Kamu bisa saja dijadikan bahan penelitian," nasihat Intan.
"Iya, Kak, aku mengerti," jawab Lila patuh.
***
Di istana bawah laut.
Pangeran Kenzie sedang duduk di dalam kamarnya. Tangannya menggenggam lukisan wajah Lila, matenya. Sudah satu bulan ini, Lila tidak menemuinya lagi.
"Lila, apa kamu tidak merindukanku?" tanya Kenzie sambil mengusap wajah cantik Lila. Tatapan matanya memendam rindu yang dalam.
"Pangeran? Apa sebaiknya Pangeran ke daratan untuk mencari Nona Lila?" Pengawal pribadinya memberikan saran.
***
Happy reading, pembaca setia Lila is My Mate 🥰
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro