Hujan (Riou ver)
Riou tengah duduk di ranjangnya, manik ambernya melirik ke luar jendela, hujan turun dengan lebat, sedari dia bangun hujan belum juga berhenti.
Riou mengalihkan pandangannya saat mendengar suara pintu kamarnya terbuka.
Riou melihat sosok ksatria berbaju merah, ternyata yang datang itu Camus.
Semenjak Nanami tidak ada lagi di markas, mereka bergantian datang setiap pagi untuk mengecek keadaannya apalagi ketika ada kejadian dia diserang oleh assassin.
"Selamat pagi, Riou-sama."
"Selamat pagi Camus."
Camus melirik beberapa detik ke liar jendela lalu pandangannya kembali ke Riou.
"Riou-sama, hari ini sepertinya akan hujan seharian."
"Ya ...."
"Riou-sama, sarapan sudah siap dan semuanya sudah menunggu."
Riou mengangguk. Riou mendorong tubuhnya dari ranjang, berjalan menghampiri Camus.
"Bagaimana keadaan Riou-sama hari ini?"
"Baik, terima kasih sudah bertanya, Camus."
"Saya hanya khawatir pada Riou-sama."
Keduanya keluar ruangan bersama, mereka memilih untuk turun ke lantai dasar menggunakan tangga, ketika menuruni tangga Riou hanya menatap kosong ke luar jendela, manik ambernya memancarkan perasaan sendu.
Camus yang berjalan di sebalah Riou sadar dengan itu. Camus memilih untuk diam, dia tidak bisa memaksa Riou memasang raut senang, Camus tidak mau melihat Riou membohongi perasaannya sendiri.
Tiba-tiba langkahnya terhenti di depan jendela lantai 2.
"Camus, ketika kita sudah mengalahkan Highland, semuanya akan kembali ke semula kan?" tanyanya sembari menatap hujan di luar.
"Ya, semuanya akan kembali damai."
"Kuharap begitu ... bisa bertemu dengan Jowy lagi dan kembali seperti dulu ...."
Camus memperhatikan Riou dan kembali mengajak Riou untuk cepat-cepat ke restoran.
"Sebentar."
"Ada apa Riou-sama?"
"Jangan ceritakan siapapun soal ini."
Camus menghadapkan badannya ke Riou, menaruh tangan kanannya ke dada kiri, lalu badannya menunduk sedikit.
"Baik."
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro