Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

chapter 5

"Jangan pernah membuat temanmu bersedih karena dirimu. Jagalah perasaannya seperti dia yang akan menjaga perasaanmu, Jungkook-ah."

***

"Aku pulang," ucap Yoongi sambil masuk ke dalam rumah. Tidak lupa dengan paket yang ada di tangannya.

"Hai, Yoongi hyung," sapa Namjoon yang menonton berita bersama Hoseok dan Taehyung. "Kotak apa di tanganmu, hyung?"

Pertanyaan yang dilontarkan oleh Taehyung hanya dibalas dengusan singkat dari Yoongi.

"Paketan dari setan," jawaban Yoongi langsung membuat adik-adiknya yang di sana bergidik ngeri.

***

"Semuanya, makan malam sudah siap!"

Teriakan Seokjin langsung memenuhi seisi rumah. Adik-adiknya langsung menuju ruang makan daripada Seokjin ceramah yang mungkin akan memakan waktu berjam-jam. Jungkook pun ikut bergabung dengan kakak-kakaknya.

Mereka pun berdoa dengan terlebih dulu, Hoeok memimpin.

"Selamat makan!" Teriak Taehyung bersemangat. Namjoon hanya menggeleng pelan melihat kelakuan salah satu adiknya.

"Hyung, Jungkook memiliki teman di sekolah!"

Setelah beberapa menit hanya suara sendok yang memenuhi ruangan, Jimin bersuara pertama kali.

"Benarkah itu, Jungkook-ah?" Tanya Seokjin sambil menatap Jungkook penuh dengan rasa ingin tahu. Jungkook pun hanya mengangguk pelan tidak yakin.

"Wah, perkembangan bagus! Siapa namanya?" Tanya Seokjin lagi. Seokjin berharap, Jungkook akan menjawabnya. Begitupula dengan yang lain.

"Yugyeom. Kim Yugyeom."

Jungkook menjawab dengan pelan sambil memakan makanannya. Keenam kakaknya menghembuskan nafas dengan lega. Mungkin dengan sekolah, Jungkook akan menjadi lebih baik.

"Jangan pernah membuat temanmu bersedih karena dirimu. Jagalah perasaannya seperti dia yang akan menjaga perasaanmu, Jungkook-ah."

Yoongi menasihati Jungkook. Jungkook melihat kakak keduanya itu sambil mengerjapkan mata. Namun, Jungkook langsung mengangguk.

"Good boy," ucap Namjoon tersenyum.

***

Jungkook langsung masuk ke kamarnya selesai makan. Diikuti dengan kedua kakaknya, Jimin dan Taehyung. Semoga kalian tidak lupa, jika mereka satu kamar.

"Hyung, ada yang ingin aku bicarakan," Yoongi berucap pelan kepada Seokjin. Seokjin yang melihat adiknya serius hanya mengangguk pelan. Yoongi berjalan ke kamar mereka berdua.

"Namjoon, Hoseok, ikut kami," ucap Yoongi yang masih berjalan menuju kamarnya dan Seokjin. Namjoon dan Hoseok saling bertatapan bingung. Namun, mereka tetap menyusul Yoongi.

"Ada apa, Yoongi-ah?"

Jin berucap lebih dulu saat ia sudah duduk di kasur Yoongi. Diikuti Namjoon dan Hoseok. Yoongi mengambil kotak di samping tempat tidurnya dan menaruhnya di samping Seokjin. Seokjin hanya mengerjapkan matanya bingung. Namun, tangannya langsung membuka kotak tersebut. Tentu saja, menemukan foto yang sudah dilihat oleh Yoongi sebelumnya.

'Hai, anak manis. Rindu aku?'

Seokjin terkejut membaca pesan singkat di balik foto tersebut. Begitupula Namjoon dan Hoseok.

"Ternyata benar, dia mengincar Jungkook, Jin hyung," Namjoon bersuara dengan pelan.

Mereka berempat hanya terdiam. Memikirkan apa yang harus dilakukan selanjutnya dan apa yang akan terjadi selanjutnya.

***

"Apa kau tidak ada tugas dari sekolah?" Tanya Jimin kepada Jungkook yang langsung merebahkan dirinya di ranjang miliknya. Jungkook hanya menggelengkan kepalanya.

"Dia langsung menyelesaikannya di sekolah, Jim," Taehyung bantu menjawab. Jimin hanya mengangguk mengerti dan langsung mengerjakan tugasnya begitupula dengan Taehyung.

Seokjin sudah membuat peraturan di rumah untuk Jimin dan Taehyung karena mereka berdua masih sekolah. Sekarang, Jungkook juga harus mengikuti peraturan tersebut. Beberapa peraturan untuk mereka bertiga antara lain; sehabis makan malam langsung mengerjakan tugas sekolah jika ada, tidak ada nonton setelah makan malam, Seokjin akan datang jam setengah dua belas malam untuk melihat mereka sudah tidur atau tidak, mengambil ponsel mereka saat itu juga dan mengembalikannya saat makan pagi, bangun jam enam pagi, dan sebagainya.

Seokjin hanya ingin adik-adiknya tidak terlalu belajar dengan serius ataupun mendapatkan tekanan yang mengakibatkan bunuh diri. Seokjin sangat menyayangi adik-adiknya.

***

"Hyung dan Tae langsung ke kelas. Jangan melupakan obatmu."

Jimin mengacak rambut Jungkook pelan. Lalu, pergi bersama Taehyung sambil tersenyum manis yang hanya dibalas anggukan kecil dari Jungkook.

Setidaknya, Jungkook sudah memiliki teman dan kakak-kakaknya sudah senang dengan hal itu.

"Pagi, Jungkook," sapa Yugyeom saat Jungkook sudah duduk di sampingnya. Jungkook hanya mengangguk pelan.

Yugyeom sedikit kecewa dengan reaksi Jungkook. Mungkin, teman barunya ini memang agak sulit berkomunikasi.

***

Jungkook baru saja keluar dari toilet. Dia tadi minta izin saat pelajaran Biologi berlangsung karena tidak dapat menahannya. Sekarang, dia sedang berjalan untuk masuk ke kelasnya. Tapi, tiba-tiba saja, ada beberapa anak yang menghalangi jalannya.

"Eh, kamu. Punya uang?." Salah satu dari mereka bersuara.

Sepertinya mereka adalah kakak kelas Jungkook. Jungkook hanya menggelengkan kepalanya. "Eh, kamu anak baru itu kan?! Bohong kalau tidak punya uang! Cepat kasih ke kami semua," bentaknya lagi.

Jungkook tetap menggelengkan kepalanya pelan. Karena uang untuknya makan siang di sekolah, dititipkan Seokjin kepada Jimin dan Taehyung.

"Anak baru ini, sepertinya minta dihajar!"

Langsung saja, anak yang dihadapan Jungkook, memukul perut Jungkook lalu pipinya. Jungkook langsung terjatuh dan meringis kesakitan. Sebenarnya, Jungkook sangat bisa melawan mereka. Karena Jungkook sudah mendapatkan sabuk hitam Taekwondo sebelum kecelakaan. Tapi, Jungkook tidak ingin melawan. Ia tidak suka dengan semua ini.

"Dasar anak baru!" Orang yang menghajar Jungkook tadi langsung pergi dengan teman-temannya. Tidak lupa, ia menendang perut dan menginjak kaki Jungkook.

Jungkook kesakitan. Ingatan tentang kecelakaan lima tahun yang lalu datang menghampiri dirinya. Ia memegang rambutnya kuat-kuat dan berteriak. Ia tidak membawa obatnya bersamanya. Obatnya ketinggalan di kelas, di tasnya.

"Jungkook-ah, astaga?!"

Yugyeom datang dan langsung mengangkat Jungkook sekuat tenaga menuju UKS.

Sayangnya, Jungkook masih merintih kesakitan dan tak lama kemudian kehilangan kesadarannya.

-tbc

slepytae

16 November 2018

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro