chapter 28
jangan lupa vote&komentarnya❣
"Seokjin hyung, ini makan siangmu."
Hoseok yang baru saja menutup pintu dan selesai berbicara, langsung terkejut karena Seokjin meletakkan ganggang telepon kembali ke tempatnya dengan keras. Yoonha menghubunginya melalui panggilan kantor dan mengabarkan jika pertemuan besok dibatalkan. Yoonha tidak memberitahukan alasannya sehingga Seokjin berpikir kalau ada hal buruk yang terjadi pada Jungkook.
Seokjin serta Hoseok sudah sangat sibuk sejak pagi karena mengurus beberapa catatan penghasilan dan saham. Juga, membuat beberapa data yang akan dibutuhkan untuk pertemuan besok tapi telah dibatalkan Yoonha. Hoseok sudah keluar ruangan untuk memesan makan siang sebelum Yoonha menelepon.
Hoseok segera meletakkan makan siang untuk mereka berdua di salah satu meja di tengah ruangan, lalu berjalan mendekat ke arah Seokjin yang duduk di belakang meja kerjanya, "Hyung, ada apa?" Tanya Hoseok.
"Yoonha membatalkan pertemuan besok."
Hoseok mengeraskan rahangnya, "Alasannya?" Seokjin menggelengkan kepalanya, "Tidak diberitahu."
Seokjin menghela napas kecewa. Padahal dirinya sudah tidak sabar untuk melihat Jungkook lagi secara langsung setelah sekian lama. Sejak Yoonha datang dan memberitahu kalau Jungkook masih hidup, Seokjin sudah menahan dirinya agar tetap sabar dan menunggu bahwa dia akhirnya akan melihat adik bungsunya lagi. Namun, Yoonha membatalkan pertemuan besok sehingga membuat Seokjin harus menunggu lebih lama lagi. "Lalu, kita harus bagaimana?" Hoseok bertanya kembali.
"Kita menunggu keputusan Yoonha. Hyung tidak ingin Jungkook dalam bahaya atau hal buruk lainnya yang akan terjadi padanya, jika kita melakukan sesuatu."
Hoseok pun menarik Seokjin untuk berdiri dan menggiringnya ke sofa ruangan, tempat untuk mereka makan, "Hyung, kita makan dulu," ujar Hoseok. Seokjin menganggukkan kepalanya dan segera duduk lalu membuka bungkusan makanan yang dipesan Hoseok di luar kantor.
Ting!
Ponsel Seokjin dan Hoseok berbunyi bersamaan. Seokjin dapat menebak jika pesan itu berasal dari grup obrolan keluarga mereka. Melihat Hoseok yang membuka ponselnya untuk melihat pesan, Seokjin memilih tetap melanjutkan makannya daripada mengecek isi pesan. "Hyung."
Seokjin langsung menatap Hoseok sambil mengunyah makanan di mulutnya. Hoseok yang memang duduk dihadapannya, membalas tatapannya dengan senyuman kecil. "Namjoon mengabarkan kalau dia menemukan alamat Yoonha sekarang ini," ujar Hoseok lalu mengganti senyumannya dengan raut wajah kebingungan, "Namun, sejak kemarin Yoonha terlihat berada di rumah sakit."
Seokjin menghentikan kegiatan makannya. Pemikirannya langsung mengarah ke Jungkook. Otaknya menyusun alasan mengenai pembatalan pertemuan. Jadi, kemungkinan alasannya adalah hal buruk terjadi pada Jungkook, pikir Seokjin sambil menahan napasnya sejenak.
***
Suasana kantor polisi tempat Namjoon bekerja, sangatlah tidak akrab bagi Yoongi. Sejauh ini, dia hanya pernah datang ketika pertemuan Jungkook dan Sangjinㅡyang berakhir dengan Jungkook mendapatkan tusukan di bagian pinggangnya. Lalu sekarang ini, Yoongi kembali datang hanya untuk melampiaskan kemarahannya yang sudah dia tahan, ditemani oleh Jimin dan Taehyungㅡsejujurnya mereka berdua juga tidak tahu apa yang akan dilakukan Yoongi.
"Ada apa, Yoongi hyung?"
Namjoon dengan wajah kebingungan, langsung berdiri dari tempat duduknya saat melihat Yoongi mendekat ke tempatnya. Namjoon menunggu jawaban Yoongi, dirinya dapat melihat jika Jimin dan Taehyung berjalan tidak jauh dari Yoongi. Namjoon memberi sinyal kepada petugas lainnya yang ada di sana kalau mereka akan menemuinya dan tidak ada masalah melalui gerakan tangannya.
"Kapan kau akan menangkap ketuamu?"
Namjoon menghela napas pelan, "Duduklah. Aku akan bercerita dan menjelaskan dengan panjang, hyung." Yoongi segera mendudukkan dirinya di depan Namjoon sementara kedua adiknya yang lain, mengambil masing-masing kursi yang kosong setelah meminta izin.
"Sepertinya aku ketahuan ya?"
Namjoon terdiam tidak bisa berkutik begitu pula Chanyeol yang hanya menutup matanya dan menghela napas menyesal. Namjoon hanya dapat berharap semoga apapun yang terjadi selanjutnya, tidak ada hal buruk yang terjadi.
Beruntungnya, Namjoon sudah menyusun rencana sebelum masuk ke ruangan Ketua Seo.
"Maaf, maksudnya ketahuan apa, Ketua Seo? Saya datang ke sini untuk memberikan laporan mengenai kasus pencurian di Itaewon yang sudah saya kerjakan. Saya meletakkannya di atas meja karena Ketua Seo tidak ada di ruangan. Juga, saya ingin membersihkan ruangan Anda karena lihatlah," Namjoon menunjuk ke beberapa area di ruangan, "Bahkan jas masih terletak di lantai, kopi kemarin yang lupa dikeluarkan, dan sebagainya."
Namjoon memberitahu dengan jelas tanpa wajah yang terlihat gugup. Untungnya, dia sedang berdiri di dekat rak yang cukup jauh dari meja kantor Ketua Seo.
Ketua Seo hanya menatap Namjoon dengan lekat begitu juga dengan Namjoon yang membalas tatapannya. Ketua Seo pun segera membalikkan badannya ke arah Chanyeol yang sedang berdiri di dekatnya, "Mengapa kau menahanku masuk?"
Chanyeol memiringkan kepalanya sambil tersenyum lebar, "Namjoon baru saja masuk dan dia ingin membersihkan ruanganmu, Ketua Seo. Aku takut saat Anda datang, ruangannya belum bersih. Ternyata, masih belum bersih sama sekali."
Ketua Seo menghela napas yang entah mengapa, Namjoon dapat melihat kalau Ketua Seo terlihat lega.
"Lalu, kertas-kertas yang kita bahas waktu itu, kau mendapatkannya dari data laptop, hyung?"
Tanya Jimin setelah Namjoon menyelesaikan ceritanya. Namjoon hanya menganggukkan kepalanya. "Ketua Seo akan datang satu jam lagi. Beberapa jam lagi, Chanyeol dan Kyungsoo berencana akan melakukan penangkapan di sini sehingga Yoonha tidak akan mendapatkan perlindungan polisi saat kita bertemu dengannya. Jadi, kita juga dapat menangkap Yoonha nantinya."
"Kalau begitu, kami akan ada di sini sampai mereka menangkapnya," ujar Yoongi sambil menyandarkan badannya ke kursiㅡyang beruntungnya memiliki sandaranㅡdengan nyaman. "Jadi, apa yang biasanya kau kerjakan selama di kantor? Aku akan cepat bosan kalau menunggu lama," Yoongi menambahkan. Namjoon tertawa pelan melihat Yoongi yang memandang sekeliling ruangan.
"Hyung, bagaimana kalian akan menangkapnya dengan dugaan bekerja sama dengan Yoonha dan merupakan pembunuh kedua orang kita?" Taehyung bertanya pada Namjoon tanpa melihatnya karena masih sibuk melihat beberapa kertas di meja Namjoon. "Foto dan video. Tenang saja, mereka berdua tidak dapat menghindarinya," jawab Namjoon.
***
"Jungkook masih hidup meskipun hampir kehabisan darah."
"Pertemuan besok dibatalkan?"
Yoonha yang mendengar pertanyaan Ketua Seo, menganggukkan kepalanya. Mereka berdua berdiri tidak jauh dari pintu kamar rumah sakit. "Kita tidak bisa mempertemukan Jungkook dengan para hyungnya dan memberitahu keadaan Jungkook seperti ini. Seokjin dan Yoongi, dua anak itu, akan banyak omong nantinya mengenai 'tidak ingin menyerahkan semua perusahaan karena kita tidak memberikan Jungkook kembali dalam keadaan sehat'. Aku berpikir seperti itu," Yoonha menjelaskan.
Ketua Seo hanya terdiam, mengutuk dalam hati mengenai Jungkook yang ingin bunuh diri. Ayolah, dia hampir sembilan tahun ini sudah menginginkan bagian perusahaan dari keluarga Yoon. Sayangnya, meskipun sudah membunuh pasangan suami istri, perusahaan itu masih diurus dengan anak pertamanya. Waktu itu, Yoonha mengira jika dia adalah pemegang saham tertinggi di perusahaan Yoon. Nyatanya, tidak sama sekali. Dari urutan pertama sampai ke tujuh, pemegang saham tertinggi adalah nama anak-anak pasangan Yoon.
"Apakah kau masih aman di kepolisian? Ada yang mencurigaimu?" Yoonha bertanya yang mendapatkan balasan berupa gelengan kepala, "Aku rasa aku masih aman. Tapi, aku mencurigai beberapa orang."
Yoonha langsung menatap tajam ke arah Ketua Seo. Ketua Seo menggelengkan kepalanya kembali dan menepuk pelan pundak kanan Yoonha yang berada dekat di sampingnya, "Tenang saja. Jam kerjaku akan dimulai. Aku harus segera ke kantor sekarang."
-tbc.
halo. ayo, kita bersiap untuk berpisah dengan cerita ini. apakah kalian masih penasaran sampai akhir cerita? aku harap, iya. :(
aku akan posting cerita baru tepat saat cerita ini berakhir. apakah kalian akan membacanya? aku harap kalian akan membaca dan menyukainya.
jangan lupa juga untuk mampir ke ceritaku lainnya, sudah banyak yang complete🤗
terakhir, terima kasih sudah memberikan vote💜
-10 september 2020-
myouniversel.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro