Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

chapter 22

jangan lupa vote dan komentarnya💜

chapter 22.
Tiga tahun dua bulan kemudian.

Hampir empat tahun berlalu. Sudah tiga tahun dua bulan Jungkook menghilang.

Hari di mana Jungkook menghilang, Hoseok ditemukan di rumah sakit. Hoseok didorong keluar dari mobil yang melintas di depan rumah sakit dan setelahnya mobil itu segera pergi. Seokjin dan Yoongi langsung pergi ke bagian UGD karena salah satu perawat yang bertugas mengurus Hoseok sebelumnya memberitahu mereka tentang Hoseok saat Yoongi masih menangis di pelukan Seokjin.

Terdapat banyak bekas cambuk di punggung Hoseok. Hoseok yang memang sedang tidak dalam keadaan sehat, semakin tidak sehat. Saat itu, Seokjin dan Yoongi yang selalu membantu Hoseok mandi saat dirawat di rumah sakit. Mereka selalu menahan tangis jika melakukannya karena melihat bekas cambuk di punggung Hoseok dan ketika Hoseok yang selalu berusaha untuk berjalan sendiri tanpa bantuan orang lain.

Meskipun mobil yang melarikan diri itu masih terlihat nomor mobilnya melalui CCTV rumah sakit, Chanyeol dan Kyungsoo hanya dapat menemukan jika itu adalah mobil curian sehari sebelum mobil itu pergi ke rumah sakit karena pemilik asli yang sudah melapor ke polisi. Lalu, mobil itu dilemparkan ke sungai dan tidak ditemukan apapun di sungai atau sekitarnya oleh pihak kepolisian. Bahkan CCTV pun mati di sekitar sana.

Selama Jungkook tidak ada lagi di kehidupan mereka, Yoonha juga menghilang. Perusahannya diurus oleh orang kepercayaannya. Seokjin masih mengurus perusahannya dan masih berusaha bagaimana menggugurkan perusahaan Yoonha dan memberitahu orang-orang seberapa busuknya Yoonha dengan cara yang baik. Yoongi pun masih sibuk dengan kegiatan produksi lagunya. Akhir-akhir ini namanya sudah makin terkenal di dunia industri musik. Sementara Hoseok, Namjoon, Jimin serta Taehyung, baru-baru ini menyelesaikan tugas militer mereka. Mereka masuk militer setelah satu tahun Hoseok dirawat dan dinyatakan sudah sembuh. Yoongi langsung masuk militer setelah lulus SMA. Ketika dirinya selesai, Seokjin masuk militer dengan masa pelatihan singkat karena beruntung. Seokjin memercayai Yoongi untuk mengurus Jungkook saat itu dan Paman Kim yang membantu di perusahaan. Bahkan Hoseok yang masih sekolah pun juga ikut membantu perusahaan seperti dirinya dulu.

"Apa yang sedang kau pikirkan, hyung?"

Mereka berdua bersama yang lainnya, baru saja selesai bersih-bersih setelah makan malam. Yoongi baru selesai mandi dan Seokjin yang duduk terdiam di kasurnya sejak dia masuk kamar sedari tadi.

Seokjin menghela nafasnya lalu menatap ke foto kecil yang terletak di meja samping tempat tidurnya. "Waktu cepat berlalu, ya. Mereka sudah menyelesaikan wajib militernya. Jimin dan Taehyung akan masuk kuliah. Kira-kira kalau Jungkook masih ada, apakah Taehyung tetap akan kuliah? Dulu dia pernah bilang tidak akan kuliah karena ingin menjaga Jungkook. Jungkook bagaimana ya keadaannya sekarang? Aku masih berharap dia tetap hidup."

Hoseok dan Namjoon akan wisuda beberapa bulan lagi. Mereka tertunda karena mengambil wajib militer dekat-dekat semester akhir. Sekarang ini, Hoseok membantu Seokjin di perusahaan, Namjoon membantu pihak kepolisian dalam beberapa kasus dan tetap mencari keberadaan Jungkook. Jimin dan Taehyung yang tidak langsung kuliah setelah lulus SMA kemarin karena langsung mengambil wajib militer, akan berkuliah setelah kakak kembar mereka lulus.

Seokjin tidak menangis begitupula dengan Yoongi. Yoongi masih ingat hari di mana Jungkook menghilang, hari di mana dia menangis dengan keras di pelukan Seokjin, Jimin dan Taehyung yang juga menangis sambil memeluk Seokjin saat mereka datang, Namjoon yang tidak memperdulikan dirinya masih menjadi pasien rumah sakit, langsung pergi ke sungai di mana mobil itu tenggelam bersama Chanyeol dan Kyungsoo, dan Hoseok yang ditemukan dengan keadaan sangat menyedihkan.

"Hyung, apakah kau juga merasakan Jungkook masih hidup?"

"Kau juga?"

Yoongi menggangguk yakin sambil tersenyum kecil. Yoongi bukan tipe orang yang bisa menunjukkan bagaimana menenangkan orang lain bahkan saudaranya. Namun, saudaranya tahu bagaimana diri Yoongi.

"Selalu, hyung. Setiap saat."

***

"Bagaimana keadaan keluargamu?"

"Masih sama. Berusaha baik-baik saja, Ketua Seo."

Namjoon sedang berbincang dengan salah satu ketua detektif di kantor polisi. Sebelumnya, Namjoon masih mengecek beberapa kasus sebelum pulang ke rumah karena jam sudah menunjukkan angka lima sore. Namun, sepertinya dia akan telat pulang ke rumah.

"Aku tahu jika kau bersama Chanyeol dan Kyungsoo masih berusaha menemukan Jungkook, 'kan?"

Namjoon hanya menganggukkan kepalanya, berdiri di belakang mejanya dan menatap Ketua Seo yang sedang berdiri di depan meja kerjanya. "Begitu pula aku, Ketua Seo. Kau masih menjadi ketua detektif yang mencari adikku dan pelaku pembunuhan kedua orang tuaku."

Sehari setelah Jungkook menghilang, Chanyeol dan Kyungsoo membawa Seo KangminㅡKetua Seo, ke rumah keluarga Namjoon. Ketua Seo ditunjuk sebagai ketua detektif yang akan membantu menemukan Jungkook dan pelaku pembunuhan kedua orang tua mereka.

Ketua Seo tersenyum kecil yang Namjoon sendiri tidak bisa mengartikan senyuman itu. "Benar, aku masih berusaha mencarinya." Ketua Seo perlahan mendekat ke arah meja Namjoon lalu meletakkan tangan kanannya di pundak kanan Namjoon. "Semoga pelakunya dapat ditangkap segera dan adikmu masih hidup," lanjut Ketua Seo.

Namjoon mengangguk mengiyakan lalu Ketua Seo menurunkan tangannya dari pundak Namjoon. "Ini sudah jam pulangmu, pulanglah. Kau masih belum menjadi pekerja tetap di sini."

Ketua Seo membalikkan badannya dan berjalan menuju ruangannyaㅡMeja Namjoon berada di luar ruangan yang mana bersatu dengan beberapa meja kerja orang lain.

"Terima kasih atas kerja samanya, Ketua Seo," ucap Namjoon sambil membungkukkan badannya, menghormati atasan sekaligus detektif yang mengurus kasus keluarganya.

***

Kasur paling ujung dekat jendela di kamar maknae line sangat rapi dan bersih. Seokjin masih sering mengganti sarung bantal, guling, dan sprei di kasur itu. Jimin ataupun Taehyung terkadang masih tidur di sana, memikirkan Jungkook.

Jungkook tidak ada di hadapan mereka tapi mereka masih yakin jika Jungkook masih hidup.

"Jimin-ah, kau merindukan Jungkook?"

Jam di dinding menunjukkan angka jam tiga sore. Jimin sedang membaca novel sambil bersandar di kasur sementara Taehyung berbaring menghadap ke arah kasur Jungkook. Aku kira dia tertidur, pikir Jimin. Mereka berdua sudah ada di kamar hampir dua jam yang lalu karena pagi tadi mereka belajar ulang untuk ujian masuk universitas. Sebenarnya, Seokjin tidak memaksa mereka untuk belajar lagi. Jadinya, mereka berdua hanya akan menghadiri les jika mereka menginginkannya. Jimin masih tetap pada pilihan sebelumnya, seni tari modern. Sementara Taehyung akan memilih seni rupa murni karena bakat melukisnya.

"Menurutmu bagaimana, Taehyung-ah?"

Jimin balik bertanya yang membuat Taehyung membalikkan badannya menghadap ke arah Jimin. Jimin meletakkan bukunya di samping bantalnya, menatap Taehyung dengan posisi yang sama seperti sebelumnya. "Kau merindukannya. Bahkan kau yang paling sering tidur di kasurnya daripada aku dan hyung yang lain."

Jimin terkekeh pelan mendengar jawaban Taehyung. Memang, dialah yang paling sering tidur di kasur Jungkook baik siang ataupun malam. "Lalu, buat apa kau bertanya padaku, Taehyung-ah?"

Iya, ya. Buat apa aku bertanya, pikir Taehyung. Jimin tersenyum lalu mengubah posisinya menjadi berbaring dan menatap ke arah Taehyung.

"Kau masih bingung terhadap perasaanmu, kan?" Jimin menghentikan ucapannya. Memilih menatap raut muka Taehyung yang penasaran atas pertanyaan Jimin. "Kau masih berharap Jungkook hidup dan akan berkumpul dengan kita lagi. Namun, di sisi lain kau juga memiliki pemikiran jika Jungkook sudah tidak ada di sini. Selamanya."

Taehyung mengeratkan selimut yang menutupi badannya. Mengiyakan ucapan jimin dalam hati. Apakah Jungkook baik-baik saja? Apakah dia makan dengan baik? Apakah tubuhnya sudah dibakar sehingga tidak ada orang yang menemukannya?

Taehyung memiliki banyak pertanyaan mengenai keadaan Jungkook. Mungkin begitu juga dengan hyung yang lain.

"Hei. Jangan berpikir yang macam-macam. Oke? Bahkan Yugyeom teman Jungkook sekolah dulu masih yakin jika Jungkook masih hidup. Seperti yang Seokjin hyung bilang ketika setahun setelah Jungkook menghilang dan semua polisi hampir menyerah, kau ingat?" Jimin berucap sambil tersenyum menenangkan.

Taehyung mengangguk pelan dan membalas senyuman Jimin sambil mengingat kembali ucapan Seokjin beberapa tahun yang lalu. "Aku akan percaya Jungkook sudah tidak ada di dunia lagi jika ada buktinya atau mayatnya sendiri ada di hadapanku."

***

Seokjin dan Hoseok sedang berbincang di ruangan Seokjin mengenai beberapa kenaikkan saham, orang-orang yang ingin bekerja sama, data-data penjualan di beberapa bidang, dan sebagainya. Mereka berdua sangat fokus sampai dering telepon di meja Seokjin mengalihkan perhatian mereka berdua.

Hoseok yang berada di dekat telepon, mengangkat panggilannya. "Ini aku, Hoseok. Ada apa Sekretaris Ahn?"

"Maaf, Pak Hoseok. CEO dari perusahaan Shin ingin menemui Pak Seokjin dan Pak Hoseok."

Hoseok mengerutkan keningnya. Semenjak kejadian Jungkook hilang dan perusahaan Shin diurus oleh orang kepercayaan Yoonha, perusahaan Seokjin sudah memutuskan kerja sama dengan perusahaan Shin yang bahkan Seokjin sendiri tidak peduli mengganti berapa pun penanaman modal yang dilakukan oleh perusahaan Shin sebelumnya.

"Katakan padanya, kami tidak akan menemuinya ataupun bekerja sama."

"Pak Hoseok, dia menyuruh saya mengatakan namanya. Dia adalah Shin Yoonha."

Hoseok hampir saja mengumpat. Hoseok menatap Seokjin yang sudah bingung di sampingnya sejak Hoseok menjawab tidak ingin menemui dan bekerja sama melalui panggilan itu.

Hoseok menutup matanya, berusaha menenangkan pemikirannya. Lalu, menatap Seokjin dengan telepon yang masih di telinganya. "Seokjin hyung, Shin Yoonha ada di sini. Menemui kita."

-tbc.

halo, lama tidak update chapter baru.

endingnya lagi aku rombak habis karena buku catatan aku tinggal di kos. beberapa chapter lagi akan mendekati ending. setelah ini selesai, akan ada cerita baru dengan tema utama yang masih sama yaitu family/keluarga. mungkin akan sangat berbeda dengan cerita ini. jadi, mohon dinantikan ya.

jaga kesehatan kalian, selalu. tunggu update-an selanjutnya ya.

29 mei 2020.
myouniversel.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro