chapter 15
Taehyung sudah mengeluarkan sumpah serapahnya sedari tadi untuk Jimin. Jimin memiliki kelas tambahan sedangkan Taehyung tidak. Padahal Taehyung sudah bahagia di kelasnya tadi saat tahu dia tidak memiliki kelas tambahan sehingga ia bisa menemani Jungkook yang sudah pulang ke rumah. Namun, kebahagiaannya langsung hilang saat Jimin datang padanya mengatakan jika ia memiliki kelas tambahan. Tidak mungkin jika Taehyung meninggalkan Jimin di sini dan meminta Namjoon atau Hoseok menjemputnya. Kasihan para hyungnya harus bolak-balik menjemput mereka.
Jadinya, Taehyung sendirian duduk di kantin bersama dengan susu pisangnya. Sambil melirik ke arah jam tangannya, "ah, masih ada empat puluh lima menit lagi menunggu Jimin keluar," pikir Taehyung.
Taehyung sudah membuang nafasnya berkali-kali, memainkan game di ponselnya, menghabiskan tiga botol susu pisang, dan menelpon Yoongi yang langsung dimatikan Yoongi saat tahu alasan Taehyung menelponnya. Bosan karena menunggu Jimin yang masih lama selesai dengan kelas tambahannya.
Yoongi langsung menyumpahi Taehyung karena mengganggunya yang sedang membuat lagu dengan alasan seperti itu. Tidak peduli jika Taehyung adalah salah satu adiknya. Yoongi tidak tahu saja jika Taehyung sedang gelisah.
Taehyung tidak bodoh untuk menyadari jika ada yang memperhatikannya dari jauh. Taehyung masih berpura-pura ia dalam keadaan baik-baik saja dalam keadaan sendirian meskipun dalam dirinya sedang memberontak ingin pergi ke kelas Jimin dan menariknya untuk segera pulang. Lalu, Taehyung sadar jika orang yang memperhatikannya dari jauh sudah memperhatikannya dengan jarak yang dekat.
'Aku akan membunuh Jimin karena memilih kelas tambahan daripada aku yang ingin pulang!'
***
Sehabis kejadian tadi pagi saat Jungkook menangis meminta ingin pulang ke rumah, Yoongi langsung menghampiri dokter yang mengurus Jungkook dan menghubungi Seokjin. Yoongi yang berusaha menyakinkan dokter dengan alasan jika mental Jungkook kembali terganggu di rumah sakit, sehingga dokter mengiyakan permintaan Yoongi untuk mengganti jadwal Jungkook pulang terlebih dahulu. Dokter beserta dua perawat langsung mengecek kembali tubuh Jungkook dan Yoongi membereskan barang-barangnya dan Jungkook.
Seokjin yang awalnya ingin ikut mengantarkan Jungkook pulang langsung ditolak oleh Yoongi. Yoongi menyakinkan jika ia tidak apa-apa mengurus semuanya sendirian sehingga Seokjin mengiyakan. Setelah selesai bertukar pesan dengan Seokjin, Yoongi langsung mengirim pesan kecil kepada Namjoon. 'Tolong cek CCTV di rumah sakit pagi ini dan cari di mana saja keberadaan Jungkook pagi ini. Jungkook pulang siang ini.'
Sampai di rumah, Yoongi langsung mengantar Jungkook ke kamarnya dan menyuruh Jungkook kembali beristirahat setelah menghabiskan makan siangnya. Membantu Jungkook merapikan tempat tidurnya dan yakin meninggalkan Jungkook yang sudah mulai terlelap, Yoongi langsung pergi ke studionya.
'Aku akan datang ke agensi lusa nanti. Kita akan membicarakan lagu baru yang aku produksi.'
Setelah mengetikkan kata-kata yang akan ia kirim ke pemilik agensi yang selalu menggunakan karyanya—hanya agensi itu yang ia pilih untuk bekerja sama—, Yoongi pun melanjutkan pekerjaannya yang sempat tertunda hampir seminggu.
***
"Yoongi hyung, Taehyung terlihat gelisah sejak aku dan Namjoon menjemputnya di sekolah tadi."
Hoseok langsung menemui Yoongi di studionya yang memang tidak pernah dikunci karena Seokjin akan menghancurkan barang-barang di studionya jika dikunci dan itu pernah terjadi. Hyungnya yang satu itu selalu lupa waktu jika sedang membuat lagu. "Seokjin hyung sedang memasak di dapur. Ia pulang sedikit lebih dahulu daripada biasanya."
"Bersihkan badanmu, Hoseok-ah. Aku akan membantu Seokjin hyung dan akan mencoba berbicara dengan Taehyung nanti."
Yoongi langsung menghentikan kegiatannya dan berjalan keluar diikuti Hoseok di sampingnya. Hoseok menuju kamarnya dan Yoongi menuju ke dapur.
"Padahal aku mengharapkan Hoseok akan lama memanggilmu di studio."
Seokjin yang melihat kehadiran Yoongi langsung mengucapkan kata-kata yang membuat Yoongi mendecak sebal sambil menghampiri hyungnya itu segera membantunya menyiapkan makan malam. "Tidak pernah lagi, hyung. Barang-barang di studioku sangat mahal."
Dulu, Seokjin pernah bilang jika ia akan menghancurkan barang-barang yang ada di studio Yoongi jika Yoongi mengunci pintunya. Sayangnya, Yoongi hanya menganggap perkataan Seokjin bukanlah hal serius. Sehingga sekitar tiga tahun yang lalu, saat Seokjin tidak ada di rumah dan saat itu hanya ada Yoongi, Jimin dan Jungkook di rumah. Jungkook yang kembali berteriak ketakutan dan Jimin menangis bingung di sampingnya yang baru saja kembali dari kamar para hyung tertuanya karena mengetuk pintu studio Yoongi dengan keras tapi diabaikan oleh Yoongi karena ia menggunakan headphone. Meskipun studionya kedap suara tapi jika pintunya diketuk, itu akan terdengar. Langsung saja, Seokjin pulang ke rumah dengan cepat ketika Jimin menghubunginya tentang Jungkook dengan suara serak masih dengan tangisannya. Sehabis mengurus Jungkook kembali tenang dan membantu Jimin untuk tidak menangis juga, Seokjin langsung masuk ke studio Yoongi saat Yoongi baru saja keluar dari sana dan langsung menghancurkan beberapa barang di dalamnya lalu keluar tanpa peduli dengan tatapan terkejut Yoongi.
Seokjin masih sadar untuk tidak menghancurkan komputer Yoongi. Ia hanya menghancurkan semua speaker, headphone, dan beberapa miniatur milik Yoongi. Jimin langsung menghampiri kamar para hyung tertuanya saat mendengar suara-suara barang jatuh dan menemukan Seokjin yang meninggalkan kamar dan Yoongi yang masih berdiri diam dengan wajah terkejutnya. Yoongi pun sangat menyesal ketika Jimin menjelaskan apa saja yang terjadi hingga saat malam tiba dan ia bersama Seokjin siap untuk tidur, Yoongi meminta maaf dengan Seokjin yang langsung diceramahi oleh Seokjin.
Yoongi bertahan hampir satu jam untuk mendengar ceramahan Seokjin.
"Semuanya, makan malam sudah siap!"
Teriakkan Seokjin langsung menyadarkan Yoongi dari kenangan masa lalunya.
***
"Taehyung tinggal dulu di meja makan. Jimin dan Jungkook, kalian kembali ke kamar lebih dulu. Jungkook akan sekolah lusa nanti."
Jimin dan Jungkook langsung meninggalkan meja makan mendengarkan ucapan Seokjin sehabis meletakkan piring di tempat cucian. Meninggalkan Taehyung yang sedang menunduk sedikit di meja makan tidak ingin menatap keempat hyungnya.
"Ada apa Taehyung-ah?"
Seokjin memulai percakapan dengan Taehyung. Hoseok sudah bercerita padanya terlebih dahulu sebelum Yoongi. "Hoseok bilang, kau gelisah sejak ia dan Namjoon menjemputmu di sekolah," Seokjin melanjutkan ucapannya.
Taehyung masih diam dan menundukkan kepalanya, tidak ingin mengatakan apapun. Yoongi langsung membuang nafasnya pelan.
"Kembalilah ke kamarmu. Ceritakan nanti saat kau sudah siap. Keluargamu ini harus bisa kau percaya untuk semua cerita-ceritamu."
Mendengar ucapan Yoongi, Taehyung langsung berdiri dan meletakkan piringnya di tempat cucian lalu pergi ke kamar meninggalkan para hyungnya di meja makan.
"Salah satu penjaga CCTV di rumah sakit adalah kenalanku. Jadi, aku cepat mendapatkan informasi. Dia bilang jika Jungkook pergi ke taman pagi ini. Saat ia duduk di salah satu kursi di taman, ada seorang pria dengan masker dan pakaian hitamnya menghampiri Jungkook. Jungkook tidak mengeluarkan gerakan bibir, hanya terlihat ketakutan dari ekspresi wajahnya. Temanku bilang, ia sudah melaporkan kejadian ini ke pihak keamanan rumah sakit hingga keamanan rumah sakit akan terjaga ketat. Kita juga bisa memberikan rekaman CCTV ini ke Chanyeol-ssi dan Kyungsoo-ssi."
Semuanya hanya terdiam mendengar ucapan Namjoon. Namun, satu hal pasti yang dapat mereka tangkap, pembunuh aslinya bukan Han Sangjin dan mungkin saja orang yang menemui Jungkook adalah pembunuh aslinya karena Jungkook yang terlihat sangat ketakutan.
"Hyung."
Taehyung menghampiri mereka sehingga membuat mereka berempat terkejut dan langsung menoleh Taehyung yang sedang berjalan ke arah mereka. Taehyung memberikan sebuah foto kepada Seokjin yang menampilkan Jungkook di taman rumah sakit bersama dengan pria berpakaian hitam dan masker di wajahnya. Seokjin langsung terkejut dan membalik foto itu hingga menemukan tulisan.
Aku merindukan Jungkook dan ia masih terlihat manis. Bagaimana jika aku bermain dengannya lagi setelah lima tahun?
-tbc.
maafkan aku baru update. ayo vote dan komen yang baaanyaaak >•<
-03 july 2019-
myouniversel.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro