Lie 'Side Kujou Tenn'
"Oi! Tenn! Bangun! "
Ukh... Suara siapa itu?
"Gaku... Tolong kecilkan sedikit suaramu. Tenn... Ayo bangun"
Eh? Suara Ryuu...
"Heh! Memang tuli bocah ini! Tenn! Bangun!"
Gaku sial-
"BANGUN BOCAH BIADAP! "
Sebuah tamparan melayang menuju pemuda berambut abu-abu, sang pelaku penamparan menatap datar korban tamparannya yang tengah mengaduh kencang.
"Berisik, nista "
"SALAHKAN TELINGAMU YANG TAK BERFUNGSI ITU! SUDAH BERAPA KALI AKU DAN RYUU MEMANGGILMU AGAR BANGUN! DASAR- "
"Iya. Tak usah berteriak seperti itu, nista"
"Bocah ini... "
"Ahaha... Sudahlah, Gaku.
Tenn, bagaimana keadaanmu? "
Tenn menatap bingung Ryuu, ia yang ingin mendudukkan tubuhnya entah mengapa ia sedikit kesulitan. Dengan sigap, Ryuu membantunya untuk duduk dan meletakkan bantal sofa tepat dibelakangnya untuk sadaran.
"Sudah kubilang jangan memaksakan dirimu, Tenn. Bila kau sakit kita juga khawatir " kata Gaku sambil menatap wajah Tenn yang terlihat letih.
Ryuu ikut mengiyakan ucapan Gaku.
"Benar yang dikatakan Gaku. Kau jangan terlalu keras pada dirimu. Masih ada kita untuk tempat bersandarmu kala lelah, Tenn"
Tenn menatap kedua rekannya bergantian, Gaku dengan wajah datar namun tatapannya terlihat khawatir dan Ryuu yang memasang raut cemasnya.
Tenn lalu menunduk, poninya menutupi senyum tipis yang tersemat di bibirnya.
"Gaku. Ryuu. Bisakah kalian mendekat sedikit? "
Ryuu dan Gaku saling tatap, mereka sedikit kebingungan dengan permintaan center mereka itu.
"Anu... Tenn... Maksudnya apa-"
Ucapan Ryuu terhenti karena tangannya ditarik, begitu juga dengan Gaku yang ikut terkejut.
"Oi bocah! Apa yang kau-"
Sebuah pelukan didapatkan oleh Gaku dan Ryuu, Tenn mengeratkan pelukannya dengan pundak sedikit bergetar.
"Terima kasih... Kawan... " ucap Tenn dengan lirih.
Gaku tersenyum tipis begitu juga dengan Ryuu. Pelukan itu semakin hangat dan erat dengan alunan isakan lirih.
"Terima kasih kembali, kawan"
***
"Tak kusangka kau bisa menangis juga ya, Tenn"
"Gaku... Jangan sampai aku melemparmu keluar dari mobil ini"
"Ayolah teman-teman! Mana suasana hangat kita tadi! "ucap Ryuu sambil merangkul Gaku dan Tenn, tak lupa cengiran terpasang di bibirnya. Posisinya yang berada ditengah memudahkannya untuk merangkul kedua rekan grupnya itu.
"Masalahnya menggoda bocah ini sangat seru, Ryuu. Kau coba saja! "
Ucap Gaku sambil menatap jenaka Tenn, Tenn melototkan matanya mendengar ucapan Gaku.
"Ryuu. Jangan dengarkan setan itu. Dia sesat. " kata Tenn sambil menatap buas Gaku.
Tawa lepas dari pemuda berambut coklat itu, semakin ia eratkan rangkulannya pada kedua rekannya.
"Mungkin aku akan mencobanya" kata Ryuu sambil terkikik geli.
"Ryuu! " teriak Tenn dengan wajah memerah.
"Ahaha! Lihat wajah malunya itu, Ryuu! Sangat lucu, kan?!" ucap Gaku dengan wajah yang mencoba untuk menahan tawa yang akan keluar.
"Sudahlah kalian berdua!! " teriak Tenn lagi sambil mencoba memukuli teman segrupnya. Gaku dan Ryuu berusaha menghindari pukulan-pukulan yang dilancarkan oleh Tenn, tentunya dengan gelak tawa yang mengalun dari mereka.
'Aduh... Sepertinya anak-anak sedang dalam mood yang baik ya~' batin Anesagi yang sedang menyetir mobil yang mereka tumpangi. Ia melirik ketiga pemuda itu dari spion mobil yang berada diatas. Senyum tipis terbit dibibirnya. Batinnya bahagia melihat mereka tertawa lepas seperti itu.
Tenn menatap kedua rekannya yang tengah tertawa lepas itu, senyum tipis terbit dibibirnya. Tergiang kembali ucapan Gentaro sebelum mereka benar-benar berpisah.
'Jangan lupa tersenyum dan bahagia, Tenn-kun! '
'Ya! Tentu saja, Gentaro-san!'
'Fin'
Lie 'side Kujou Tenn'
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro