Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

4. She and His Sister

Atsuko's POV

Flashback

"Papa, aku ingin berlibur selama beberapa minggu, jadi selama aku berlibur aku tak ingin diganggu bahkan oleh Osamu."

"Jadi maksudmu kau ingin benar-benar mendapatkan waktu privasi ya?"

"Hai'."

"Aa, baiklah. Tapi jika kau sudah merasa liburanmu cukup, cepatlah pulang."

"Hai', wakatta."

Flashback off

'Di sinilah aku sekarang, hutan yang ada di dekat perbatasan Yokohama dengan sebuah perkampungan. Tak ada yang aneh di sini, semua normal-normal saja. Haaah, sudah senja, sebaiknya aku membuat tenda.'

'Tak ada yang menarik, apa ada jurang dan adiknya Osamu terjatuh di sana ya? Mungkin saja, ah tak ada waktu untuk berkemah.'

Aku membawa busur dan anak panahku menjelajahi hutan ini.

Atsuko's POV End

Sementara itu, di tempat lain....

"Kira-kira apa yang dilakukannya ya?" gumam Chūya.

"Mmm, siapa Chibi? Jangan bilang kau memikirkan Atsuko!!" Dazai sedikit marah.

"Bukan, aku memang mengkhawatirkan anak itu tapi saat ini aku memikirkan temanku. Dia anggota The Sheep, kurasa dia lari sebelum anggota The Sheep yang mengkhianatiku bergabung dengan GSS. Kau tau, The Sheep bukan hanya terdiri dari beberapa bocah, kami ada puluhan. Dan dia membawa yang setia padaku, mungkin mereka bersembunyi."

"Jadi ada berapa yang tersisa selain yang berkhianat?"

"Sekitar 30 orang."

"Wooaaaahhhh, jadi yang kau pikirkan itu anggotamu?"

"Bukan, dia tangan kananku. Dia juga satu-satunya yang tau seluk-beluk diriku selama 8 tahun ini. Kami berdua ditemukan anggota The Sheep, kami selalu berdua sejak insiden 'Arahabaki' itu. Aku awalnya bingung bagaimana bisa dia hidup sedangkan semua profesor dan dokter yang meneliti mati terbakar olehku, tapi sekarang aku tau kalau kemampuannya itu setara denganku, entah bagaimana bisa."

"Mmm, kau mengatakan seolah tangan kananmu serasa pacar, iya 'kan?"

Blush

"Hahaha, sudah kuduga, jadi tangan kanan rasa pacar, ya~~"

"U–urasai. Kau sendiri seperti itu!!"

"No, no, no. Kami ini dipertemukan oleh takdir~~"

"Hah, kata-katamu puitis sekali."

"Buuuu, Chibikko ternyata mencintai tangan kanannya sendiri."

"Mati saja kau sana!!"

Dan terjadilah kebiasaan Sōkoku, caci-maki dan kejar-kejaran.

Atsuko's POV

"Mm, sesuai dugaanku, jurang ya..."

Aku pun turun ke dasar jurang. "Telur? Ah, bukan ini segel. Aa, perbuatan Chiru-nii ya? Aku tak mau mengganggu kesenangan Ranpo-san. Lebih baik aku pergi, lama kelamaan juga segelnya melemah."

Nōryuku: Gekka

Aku melompat keluar dari jurang itu dan tiba-tiba saja ada anak-anak yang mengepungku, aku menonaktifkan kemampuan.

"Oo, hai, jangan bertampang seperti itu, aku teman."

"Kau bukan teman kami, Dark Princess."

"Eh? Kalian bukan anak-anak biasa ya?"

"Apa yang kalian lakukan pada Chūya?"

"Oo, jadi kalian anggota The Sheep ya. Chūya-nii baik-baik saja, dia aman bersama kami, kami hanya melatihnya menggunakan kekuatannya."

"Ikut kami, kau harus bertemu dengannya."

"Siapa?"

"Tangan kanan Chūya, pemimpin kami sekarang."

"Mmm, wakatta da yo."

Mereka menyita busur dan anak panah milikku. Aku mengikuti mereka, tentu saja mereka masih dalam posisi mengepungku. Mereka masuk ke dalam pohon yang sangat besar dan memasuki suatu ruangan, kami langsung berhadapan dengan gadis berambut coklat.

"Yuko, kami menemukan anggota Port Mafia," salah satu dari mereka membuka suara.

"Mm, kalian pergilah," si gadis berambut coklat nampak agak kesal.

"Tapi...."

"Aku ingin berbicara empat mata saja dengannya."
Mereka semua meninggalkan kami berdua.

"Jadi kaulah yang disebut dengan Dark Princess?"

"Bagaimana bisa kau tahu?"

"Dari penampilanmu, kimono biru, mata biru, rambut putih, busur dan anak panah yang ada di punggungmu."

"Hee, tapi aku masih bingung, kenapa aku dijuluki seperti itu?"

"Karena memang cocok denganmu. Kau nampak cantik dan anggun dari luar, tapi di dalam penuh kegelapan."

"Ohohoho, terima kasih pujianmu, Dazai Yuko."

"Hee... kau tahu ya, apa karena kau pacarnya?"

"Ya, aku pacar nii-san-mu. Lagipula kalian nampak mirip. Kau mau bergabung dengan Port Mafia?"

"Tidak."

"Aku tahu kau tak bisa mengendalikan kekuatanmu, aku bisa membantumu mengendalikan kekuatanmu."

"Hahaha, kau? Lucu sekali. Kekuatanku ini bukan kekuatan biasa!"

"Begitu pula denganku dan Chūya-nii."

"Chūya-nii?"

"Ya, aku memanggilnya begitu karena dia teman kakak sepupuku."

"Jadi apa hubunganku dengan kalian?"

"Kami bukan manusia biasa, sepertinya kau dijadikan percobaan militer dengan memasukkan sel-sel dalam tubuh Chūya-nii ke dalam tubuhmu, membuatmu bisa mengendalikan air dalam jumlah yang banyak bahkan kau bisa mengganti udara menjadi air, bukankah itu sangat luar biasa? Tapi jika kau mau kau juga bisa mengendalikan orang lain dengan mengendalikan darah karena darah itu berbentuk cairan. Apa penilaianku salah?"

"Bagaimana kau bisa tahu?"

"Mudah saja, tak akan ada orang yang bisa selamat dari Arahabaki kecuali dia memiliki kemampuan penetral, pelindung, atau pengendali air. Kau juga menyelamatkan Chūya-nii yang artinya kemampuanmu sebesar Chūya-nii dan berbanding terbalik dengan Chūya-nii."

"Apa maumu?"

"Membawamu ke Port Mafia, kakakmu menyesali perbuatannya dan ingin melindungimu, lagi. Berilah dia kesempatan, setidaknya kau hanya menunjukkan dirimu kalau kau masih hidup agar dia bisa sedikit tenang. Kumohon, temuilah dia," aku membungkukkan tubuhku 90°.

"E–eh..?? Aku... aku akan membahasnya dengan yang lain. Lagipula Chūya sudah bergabung dengan Port Mafia kan, tak ada yang bisa kami lakukan."

"Hai', hontōni arigatō, Yuko-chan."

"Mmm, dōita. Oh iya, aku belum tau namamu."

"Watashi wa Nakajima Atsuko desu, yoroshiku."

" Mmm, yoroshiku Atsuko-san."

"Kalau begitu, aku akan pulang."

"Tu–tunggu, menginaplah di sini, sisa anggota GSS masih berkeliaran, nanti kau tertangkap."

"Ne, Yuko-chan maukah kau membantuku?"

"Membantu apa?"

"Berburu."

"Berburu?"

"Ya, GSS harus dihapuskan. Aku tak tahan melihat mereka masih ada di sini, jika mereka tak mau pergi, bunuh saja."

"Baiklah, aku akan menyiapkan anak-anak."

"Mereka ikut?"

"Beberapa dari mereka bisa bertarung. Kami dulu sering berlatih dengan Chūya."

"Ok, aku akan menunggu di luar."

"Baiklah."

Tak lama menunggu mereka sudah keluar. Beberapa dari mereka membawa busur dan anak panah buatan mereka sendiri dan beberapa lainnya membawa pisau. Mereka mengembalikan busur dan anak panahku.

Atsuko's POV end

"Ayo kita berangkat," Yuko benar-benar bisa diandalkan saat pemimpin mereka tak ada.

"Hai'."

Sesampainya di markas GSS

"Yuko, kau pimpin penyerang dengan pisau, aku akan pimpin pemanah. Nanti tunggu aba-abaku."
- Atsuko

"Hai'."
- Yuko

"Pemanah ikut denganku."
- Atsuko

Atsuko membawa mereka menaiki pohon dan sebagian ada di semak-semak.

"Ne, Yuko. Kau yakin dengannya? Dia membawa pemanah kita ke pohon dan semak yang sama sekali tidak strategis," salah satu anak meragukan tindakan Yuko.

"Percaya saja padanya," Yuko mencoba meyakinkannya.

'Apa yang kau lakukan, Atsuko-san?' Yuko juga sebenarnya tak yakin dengan keputusan Atsuko.

Atsuko menghidup-matikan senternya yang memang dibawanya bersama busur dan panahnya.

"Itu sinyalnya, ayo kita bergerak," Yuko membawa anak-anak ke dalam.

Mereka mulai menyerang dan menyerang beberapa anggota GSS, tapi beberapa anggota GSS berhasil menangkap beberapa anak-anak dan membawa mereka ke luar markas. Anggota GSS mulai menyiramkan minyak tanah di sekitar anak-anak yang disandera, sedangkan Yuko berhasil ditahan oleh salah seorang anggota GSS yang bertubuh bagai raksasa untuk menyaksikan mereka dibakar hidup-hidup, baru saja anggota GSS ingin mengeluarkan pemantiknya tiba-tiba panah menusuk kepalanya.

"A–apa? Kalian!! Cari para pemanah!!"
Mereka akan bergerak tapi panah lebih dulu menancap di kepala mereka.

"Ne, ji-san, bisakah kau melepaskan Yuko?" Atsuko muncul di antara hujan panah sambil menenteng busur panahnya.

"Hah, tentu saja tidak!"

"Mari kita lakukan pertukaran, aku butuh gadis itu hidup-hidup," Atsuko menyeringai.

"Baiklah," dia langsung melepaskan Yuko dan mulai menerjang Atsuko.

Seringaian Atsuko semakin lebar, dia memutar pertengahan busur panahnya dan busur itu menjadi dua buah pedang. Sekali hentakan tali busur yang di ujung pedang itu lepas, dia melompat ke atas lelaki itu, dia menyayat depan dan belakang leher lelaki itu dan lelaki itu mati seketika.

"Tada~~ Mudah bukan berburu anggota GSS?" Atsuko masih menyeringai.

"Jadi ini rencanamu? Bagaimana bisa kau tahu mereka akan membawa kami keluar?" Yuko takjub dengan rencananya yang mulus.

"Hidup 8 tahun dengan Bos Port Mafia, apa yang kau herankan?" Atsuko malah bertanya lagi.

"Atsuko-san, kita berkemas, anggota pemerintah mungkin sudah mendengar kekacauan disini," Yuko mengingatkan Atsuko.

"Aa, hai'. Jadi kalian ingin bergabung?"

"Mm, baiklah, lagipula Chūya sudah ada di sana dan sistem kepemimpinan Port Mafia sekarang berbeda dengan yang sebelumnya."

"Terima kasih atas kerjasamanya," Atsuko tersenyum girang mendengar jawaban Yuko.

"Anda juga, Atsuko-san."



To be Continued

21 Desember 2019

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro