Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

16. Kou (2)

Dazai sampai di pelabuhan, mencari lokasi Chuuya dan Kouyou. Tentu saja akan mudah dapat karena kekuatan dan teriakan Chuuya yang terlalu menarik perhatian.

"Dasar Chibi," gerutu Dazai.

Saat sampai di lokasi, beberapa orang langsung mengepung Dazai. Tentu saja Dazai menggunakan pistolnya untuk melumpuhkan semua yang menghalanginya.

"Siapa kalian yang seenaknya masuk wilayah kami?" tanya Dazai dengan dingin.

"Pertanyaan seharusnya adalah...," sahut seseorang dalam kegelapan. "SIAPA KAU YANG BERANI MENGAMBIL ATSUKO DARIKU?!" orang itu keluar dari persembunyiannya dan langsung menyerang Dazai.

Dazai menghindari serangan orang itu "Aku? Hmm... aku dan Atsuko sudah tercatat dalam takdir... kami adalah pasangan yang dipilih Tuhan.... Apa kau menolak takdir?" tanya Dazai meremehkan.

"Kau! Kau tidak pantas bersamanya!" ujar orang itu.

"Oh, kau yang bernama Kou, kan?" tanya Dazai.

"Benar.... Dan manusia lemah sepertimu tidak pantas untuk Atsuko!" ujar Kou.

Dazai menatapnya jengah dan menembakkan banyak sekali peluru, tapi tentu saja Kou menangkisnya dengan kekuatannya.

"Hooo, boleh juga," ujar Dazai. Dazai mengawasi gerak-gerik Kou yang sudah berubah menjadi setengah singa merah.

Dazai mengecohnya dan berhasil menembak bagian kanan perut Kou, tapi sayangnya regenerasi Kou lebih cepat dari Atsushi.

"Menyusahkan... seharusnya tadi bawa pasukan saja," gumam Dazai.

Tanpa disadari oleh mereka, Atsuko melihat semua itu dengan drone yang dikendalikannya. Atsuko menggeram marah karena Kou berani datang ke wilayah Port Mafia.

"Nee-san, siapa dia?" tanya Yuko.

"Hanya orang gila dari tempat asalku. Tck, kupikir mereka menghukumnya dengan hukuman mati," kesalnya.

"Jadi... dia menyukai Nee-san?" tanya Yuko.

"Hmm, tidak tahu sih... dia itu lebih mengutamakan posisi dan kekuatan," jawab Atsuko.

"Kenapa tidak bersamanya saja daripada dengan Nii-san?" tanya Yuko lagi.

Atsuko tertawa dengan kuat, membangunkan Masaki yang sedang tertidur, "Astaga... kau ini masih saja seperti itu.... Kou itu akan melakukan apapun demi kekuasaan, dia bahkan melakukan banyak sekali pembantaian dulu."

"Jadi... mmm.... Kou ini lebih baik dimusnahkan?" tanya Yuko.

"Benar... lagipula kami memiliki peraturan.... Apapun yang terjadi di Bumi itu bukan urusan petinggi, selama itu bukan pembunuhan massal," jawab Atsuko. "Sekalipun Kou mati di sini, tidak akan ada yang peduli."

"Begitu.... Kupikir... Nii-san akan melenyapkannya," ujar Yuko.

Mereka melihat Kou sedikit kewalahan dengan tembakan beruntun dari Dazai, ditambah Dazai sangat terlatih menggunakan pistol, membuatnya sangat cepat mengisi kembali pelurunya.

"Menyerah sajalah," ujar Dazai.

"Tidak akan! Dia milikku!" sanggah Kou.

Dazai menghela napas, dia tidak suka berhadapan dengan makhluk gila. Chuuya dan Kouyou sudah selesai dengan 'bagian' mereka. Mereka berdua menyusul Dazai, tentu saja Chuuya langsung menghajar Kou.

"Oy, oy, dia itu musuhku tahu," ujar Dazai.

"Kau lambat!" ujar Chuuya sambil menghajar Kou.

"Tck, ini bukan urusanmu, Chuuya!" ujar Kou membalas serangan.

Kou dan Chuuya saling menyerang, tentu saja Dazai menunggu saat yang tepat untuk menembak Kou. Tapi, Kou sadar kalau Chuuya hanya pengalih perhatian, dia langsung melompat mundur dan menghilang dari pelabuhan itu.

"Dia... mundur?" tanya Dazai bingung.

"Dia itu pengecut," jawab Chuuya, "beraninya main pakai pasukan. Aahh, melelahkan sekali...."

"Kita kembali saja ke markas," ujar Kouyou.

"Hai, Ane-san," sahut Dazai dan Chuuya.









To be Continued

10 Oktober 2022

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro