8
"Anyway I will end up hearing your story."
***
Melipat kedua lututmu merapat, kamu menenggelamkan dirimu dalam lautan air mata.
Menyembunyikan mukamu di sela kaki terlipat, matamu mengeluarkan tetesan air perlahan yang menyebabkan rokmu basah.
Tapi kamu tidak mempedulikannya. Yang kamu inginkan yaitu mengeluarkan perasaanmu terpendam.
Kamu bersikap seperti ini karena kembali memperoleh surat dari dia di lokermu keesokan harinya.
Berharap mendapatkan kalimat yang menenangkan seperti biasanya, tetapi yang didapatnya sebuah kalimat menusuk hatimu.
Merasakan perih tiba-tiba di matamu, kamu meninggalkan tempat loker, menuju gudang belakang sekolah.
Di sanalah kamu bisa mengeluarkan semua perasaan yang kamu simpan.
Darimana dia tahu? Darimana dia mengetahui aku terjatuh kemarin? Darimana?! Kamu meracau cepat dalam hatimu.
Kamu tidak mempunyai keberanian untuk berteriak di tempat ini. Tidak akan bisa.
Apakah dia memantauku saat aku keluar dari kamar mandi semalam?
Menggeleng kepala pelan, kamu meneruskan menangismu dalam diam.
Dirimu membutuhkan dia. Namun dimanakah dia? Apakah dia berada di sini?
Banyak pertanyaan yang kamu ajukan tetapi tidak mendapatkan jawaban sedikitpun.
Masalah menghampirimu kemarin pagi, saat kamu menjelang keberangkatanmu ke sekolah. Kamu menemukan kedua orangtuamu bertengkar karena ego mereka yang begitu besar.
Tidak menyadari kamu sebagai anak mereka yang menyaksikan kejadian tersebut, kamu hanya menampilkan ekspresi datar.
Dari luar kamu mengabaikannya, tetapi dalam perasaanmu, kamu menangis dan terjatuh ke dalam lautan keputusasaan.
Tidak ingin melihat lebih jauh, kamu segera pergi dari rumah dan menaiki mobil yang sudah disediakan oleh sopir kepercayaan keluargamu.
Tersenyum kosong, kamu mengeluarkan karaktermu sebagai siswa normal seperti siswa lainnya.
Kamu berharap dia akan datang menghampirimu dan bersedia mendengarkan semua ceritamu yang kamu sembunyikan sedari dulu.
Tetapi dia tidak datang sampai menjelang sore. Namun itu tidak membuatmu kecewa, karena dia, kamu diberi kesempatan untuk menjadi diri sendiri untuk hari ini.
.
.
.
.
.
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro