5
"Ratu yang terhormat hanya bisa didapatkan darimu."
***
"Ratu?" ucapmu sedikit bergetar, tenggorokanmu kering saat mengatakannya.
Apa maksudnya? Kata yang berbahaya juga membanggakan.
Kau sedang memikirkan apa pengertian dari kalimat itu.
Mengeluarkan kertas portofolio putih polos, terdapat hiasan bunga kering di tiap sudut tepinya. Bunga kering yang bisa kamu buat, dengan hasil pengalamanmu dalam merangkai bunga.
Saat ini kamu sedang di perpustakaan. Kamu memperoleh surat kelima oleh orang yang sama di tempat tumpukan novel favoritnya.
Mengambil pena di kotak pensil, pena panjang sederhana terbuat dari bulu burung hantu.
Kau mempunyai hobi menulis dengan pena bulu karena kegiatan itu mengasikkan buatmu.
Tak lupa dengan tinta hitam di botol prisma kecil, kamu mencelupkan ujung pena ke dalam botol sedikit.
Setelah menyerap tinta seperlunya, tanganmu menggerakan pena bulu di atas kertas yang telah kamu buat, tertulis:
.
"Bayanganmu selalu bergentayangan di pikiranku sekarang. Siapakah engkau?"
.
Selesai menulis sebuah kalimat yang begitu mewakilkan isi hatimu, kamu melipat kertas itu menjadi dua bagian.
Lalu kamu memasukkan surat ke dalam amplop berwarna putih gading.
Cukup melaksanakan janji yang kamu buat sebelumnya, kamu berharap akan mendapatkan balasan sepadan.
Yaitu identitas dia.
Memasukkan amplop itu ke dalam rak tengah bagian novel, kamu yakin dia akan mengambilnya.
Kamu sangat percaya diri akan instingmu yang tepat.
Menuju jendela persegi di sebelah kanan rak, sinar matahari masuk menerpa wajahmu.
Kamu menutup salah satu matamu menghalau cahaya terang masuk ke retina matamu.
Mempertajam pandangan, kamu melihat lapangan sekolah yang luas.
Banyak siswa-siswi di sekolahmu bermain di lapangan.
Aktivitas yang menyenangkan, batinmu retoris.
Membalik badan membelakangi jendela, kamu kembali menekuni deretan bacaan buku sambil berdiri dengan posisi kaki kanan ditekuk sedikit juga posisi kaki kiri lurus ke bawah.
.
.
.
.
.
.
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro