1
"Hari-hari merupakan hitam putih sesekali terselip abu."
***
Sebuah kalimat membosankan, kata hatimu.
Melirik kertas surat yang kamu pegang, dirimu mencoba mengobservasi secarik kertas surat berwarna cokelat muda bercampur kehitaman di pinggirnya
Kertas dengan jenis yang mahal, tebal, dan kaku.
Mendekatkan sisi kertas dekat lampu, tampak olehmu dua huruf B.J di ujung tepi kertas.
Dengan seksama kamu mengamati tulisan surat tersebut. Kata-kata yang ditulis berbentuk kata bersambung indah seperti kaligrafi profesional.
Memikirkan sebentar, kau beranjak dari tempat dudukmu. Berbalik ke belakang, kamu melangkah sedikit bersemangat ke rak buku.
Mengambil kamus tebal tentang ilmu bumi, kamu mencari nama di daftar isi yaitu B.J---singkatan yang mengusik dirimu beberapa detik yang lalu.
Dapat, gumammu pelan.
B.J: Singkatan dari Bohemia. Jerman; Kertas buatan kota Bohemia, negara Jerman.
Terbesit geli di sinar matamu, namun detik kemudian kilatan itu menghilang.
Mengembalikan buku tebal di tempatnya, kamu berjalan ke meja belajarmu.
Membaca satu kalimat itu sekali lagi, kamu mengetahui arti dibalik kalimat tersebut.
Bahwa kamu telah dibuntuti oleh seseorang.
Kalimat yang tidak biasa. Kalimat yang mempunyai makna misteri. Kalimat yang juga membuka lembaran lalu, namun hanya setipis benang yang kamu ingat.
Melipat surat dengan pelan, kamu menaruh secarik kertas itu di kotak persegi berukuran dua puluh sentimeter tiap sisinya.
Kamu menghela napas sejenak. Memijat hidung tak gatal, kamu mengambil novel di tas selempang dan membawanya ke ranjang tidur.
Menyenderkan diri di kepala kasur, kamu membuka cover novel kesayanganmu------tentang misteri dan sejarah.
Baris demi per baris kalimat kamu baca dengan hikmat. Tak lama kemudian, kamu tenggelam dalam dunia yang dibuat oleh penulis favoritmu.
.
.
.
.
.
Tbc
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro