5
To: You
From: me
Hai, apa kabar? Semoga baik baik saja. Hmmmpp... aku tau kok, kalo kamu sebenarnya tau aku masih sayang kamu. Maaf, aku masih gak bisa menghapus rasa ini secuil pun. Aku gak mau maksa, gak mau memaksakan hati aku untuk lupain kamu. Karna seperti yang kamu bilang, 'semua yang dipaksakan itu gak akan bertahan lama. Yang ada malah saling menyakitkan.'
Jadi, gak salah dong kalo aku membiarkan perasaanku tetap mengalir.
Aku mau bilang kalo aku seneng kita mulai dekat. Ya walaupun kamu dekat dengab perempuan lain juga, itu bukan masalah bagiku. Tapi satu hal yang harus kamu tau. Debaran ini hilang, tak sama lagi seperti dulu. Aku juga bingung. Apa karna jarak yang menghapuskan rasaku? Apa karna aku tak lagi sayang kamu? Tapi kalau memang perasaan itu hilang. Percayalah, aku tetap tak mau kehilangan kamu.
Tapi, aku sudah belajar mengikhlaskan kalau saja kamu pergi suatu saat nanti. Buktinya, aku tak lagi cemburu saat kamu memasang foto perempuan lain.
Aku ingin melupakan. Tapi sepertinya takdir tak mengizinkan. Taukah kamu? Berapa kali aku mencoba menghilangkan rasa ini. Sebanyak itu pula kamu hadir dimimpiku. Seolah tak mengizinkan aku pergi. Atau terkadang kamu yang tak mengizinkan. Setiap kali aku ingin melupakanmu. Kamu datang mengisi hariku. Dan pergi saat aku menetapkan hati untuk tak berpaling lagi.
Tak taukah kamu kalau aku lelah menanti? Aku lelah mencintai sendiri.
Hatiku lelah. Walaupun aku tau kamu semakin dekat denganku. Tapi hati ini tetap tak terobati.
Kamu tau apa yang aku takutkan?
Yang kutakutkan adalah saat kau datang membawa hatimu untukku dan saat itupula aku pergi meninggalkan rasaku padamu.
Aku takut kamu menanggung karma. Karna sungguh itu menyakitkan.
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro