For : you

from : me

Hai, lama kita enggak ngobrol bareng lagi, yah? Aneh rasanya kalau nanti kakak--- atau mungkin aku tiba-tiba chat, telpon, atau sekedar ngebuntuti cuman buat liat kesayangan. Aah, tapi yang melakukan hal semacam itu paling hanya aku, yah?

Masih ingat, ketika kakak pertama kali ngechat aku dan mengomentari DP BBM kalau aku tepos. Walau awalnya aku marah karena kakak mengatakan hal yang semacam itu. Tapi hari-hari berlalu dengan di hiasi oleh chat kakak yang terus muncul. Membuatku merasakan hal aneh. Iya aneh! Bahwa aku telah terlanjur sayang sama kakak. Apalagi kakak membuat panggilan pertama yang aku senangi, 'Deta'. Bahkan kakak menjadikannya person sampai detik aku menuliskan unsent letter ini.

Berawal dari hari itulah, aku mulai sering ngechat kakak. Selalu salting kalau kakak ke kantin bareng temenmu sambil ketawa yang nampakkin lesung pipinya. Sadar kalau kakak adalah orang yang benar-benar aku sukai di banding orang terdahulu. Entah, aku juga enggak tahu. Yang pasti, aku sayang kamu kak, jadi kita jadian aja, yuk? Eeeh, tapi kayaknya itu akan menjadihal yang sangaaaat mus-ta-hil!

Pada saat bulan bahasa, ketika kakak bilang ingin mengikuti lomba stand up comedy, aku tertawa. Bagaimana bisa ngelawak kalau kakak itu orangnya cuek-kan di tambah masa bodo-an? Tapi aku salah. Pada saat lombanya, kakak dengan senyum lesung pipinya, menerima mic dari aku. Saat di lapangan, kakak menggunakan lawakan kakak-adekzone! Aku benar-benar di buat absurd sama kamu, kak! Apalagi ketika itu lagi membagikan makanan untuk panitia lain, wajahku di katain merah.

Lalu aku juga masih ingat, kakak dan teman-temanmu ikut ke malam teater di SMANSA. Dan sahabatku, membuat skenario indah. Walaupun skenario ke-tiga, duduk di sampingku enggak jadi, tapi memberi aku jajanan terus ngobrol seru, udah menjadi hal yang bikin aku senyum terus.

Dan lebih dari lima bulan telah berlalu. Hubungan kita enggak lebih kakak-adek, dan lebih seperti hubungan tanpa status. Saat aku udah enggak tahan kangenin kakak, malah menjadi hal yang menyakitkan. Malam itu, kakak membalas chatku dengan kata, "Kayaknya kakak pengen deket lagi sama 'dia' Det." Betapa aku seperti tersambar petir! Iya aku tahu. Kakak itu kalau soal percintaan ribeeeet banget! Apa-apa selalu di PHP-in. Sama dengan kakak yang deketin aku deluan, dan akhirnya malah deluan menjauh. Berapa banyak cewek yang kamu PHP-in kak? Banyak? Pasti.

Sakit? BANGET! Tapi aku enggak tega untuk hapus foto-foto, voice note, SS chat, serta segalanya tentang kamu, kak! Kakak, andai kamu baca ini dan kamu peka dan chat aku deluan, aku akan setia! Kakak cuek, enggak perdulian gini aja aku masih senyum dan banggain bahwa kakak terbaik buat aku! Apalagi ketika kamu jadi milikku. Aku pasti pertahanin kamu, kak!

Please, come back!