For: you

From: me

Hai, apa kabar?

Sudah lama sejak pertemuan terakhir kita, apa kau masih ingin melihatku? Tidak, ya? Sayangnya, waktu tak bisa melepaskan kita begitu saja.

Kau tahu hal pertama yang ingin aku ucapkan saat bertemu denganmu lagi?

Aku rindu.

Tapi, semua itu hanya sampai dalam hati. Ketika aku memandangmu, ketika rasa senang itu meletup-letup, aku tahu kamu tak merasakan hal yang sama. Tidak ada sapa seperti dulu. Senyum? Haha, untuk pertama kalinya kau mengacuhkanku. Aku tidak mengerti. Pertemuan terakhir kita memang bertahun-tahun lalu, tetapi semua masih baik-baik saja. Sebegitu cepat kau melupakanku? Teman kecilmu?

Kata 'teman sekelas' itu tak juga merubah kita yang masih membeku. Berlalu begitu saja, tanpa ada yang membahas bagaimana kita dulu. Aku masih ingat tawamu, masih ingat senyummu saat bertemu denganku. Sekali lagi, mungkin akulah yang terlalu pengecut untuk memulainya lagi.

Atau kita sama-sama pengecut?

Apa yang bisa aku harapkan hari ini? Hari esok? Dan hari-hari selanjutnya? Mengharapkan sosokmu kembali? Tidak. Aku tahu kamu tidak akan kembali. Lihat dirimu sekarang, sudah semakin terkenal dengan bandmu. Aku ikut senang. Ralat, sangat senang. Meskipun hanya bisa melihatmu diam-diam, mendengarkan lagumu yang begitu kusuka, semua itu terasa cukup bagiku. Walau tak akan pernah menghentikan rinduku.

[Untuk kamu teman kecilku, yang sangat aku rindu hingga kini--dan sampai nanti. Semoga selalu bahagia.]