5
Hallo pembaca setia LUBH hari ini gue up lagi nih 🌝, sebelum baca jangan lupa tekan tanda bintang dibawah sana ya dan jangan lupa komen juga di setiap paragrafnya.
Happy reading.
Setelah melakukan hukuman Beezya dan Naka memasuki kelasnya yang sedang melakukan konser dadakan karena jam kosong.
"Abang pilih yang mana! Perawan atau janda... perawan memang cantik janda lebih menarik..." Zoeya menyanyi dengan spidol ditangannya yang dijadikan sebagai microfone dan juga Deral yang memainkan gendang di meja belajarnya sebagai iringan musik lagu Zoeya.
Jangan tanyakan apa yang Aistara lakukan saat ini, ia dijadikan oleh Zoeya Sebagai gitaris menggunakan sapu kelas.
Kalo kata Udin teman sekelas mereka.
"Cuma orang yang beriman yang bisa lihat senar gitar Aistara."
"Kalo Abang pilih perawan masih muda masih segelan... Belum disentuh orang... Belum berpengalaman!"
"Hobah!!" teriak Zoeya lalu ikut bergabung dalam konser teman-temannya.
Naka melihat itu memutar kan bola matanya malas, sudah hal biasa kelasnya begini jika free class apalagi isi muridnya tidak dirombak, yang artinya mereka satu kelas lagi dengan teman sekelas mereka yang dulu.
Ia berjalan duduk di kursinya melihat teman-temannya menikmati konser itu.
"Kalo Abang pilih janda sudah pasti lebih dewasa ---"
"Apa... Apaan ini,"teriak pak Burhan melihat anak muridnya melakukan konser dangdut.
Mereka langsung membubarkan konser dadakan itu dan pergi duduk ditempat masing-masing membuat pak Burhan selaku wakil kepala sekolah menggeleng kan kepalanya.
Ia terlalu pusing menghadapi tingkah kelas ini.
"Mari Bu, masuk,"ucap pak Burhan menyuruh Kenzia memasuki kelas itu.
Kenzia tersenyum lalu masuk kelas itu tak lupa tersenyum manis kearah calon murid-muridnya.
"Masyaallah cantiknya!" Celetuk Alden si playboy kelas teri saat melihat Kenzia didepan mejanya.
"Perkenalkan ini Bu Kenzia, dia akan menjadi wali kelas kalian, saya harap kalian tidak membuat bu Kenzia pusing dengan tingkah kalian," jelas pak Burhan membuat mereka menatap satu sama lain.
"Dih pak kita mah anak baek-baek," celetuk Zoeya dan disetujui oleh seluruh murid dikelas itu.
Kenzia tersenyum mendengar nya ia sedangkan pak Burhan menatap Zoeya dengan malas.
"Baik lah Bu Kenzia saya tinggalkan kalo begitu," ucap pak Burhan membuat Kenzia mengiyakan ucapannya.
Lalu pria itu pergi meninggalkan kelas.
"Baik lah... perkenalkan nama saya Kenzia, saya sudah mendengar tentang kelas kalian yang selalu dapat masalah baik dalam pelajaran atau diluar pelajaran, saya memaklumi itu semua karena dulu saya juga begitu," jelas Kenzia tersenyum dan membuat para muridnya tak percaya.
"Serius bu? Dulu ibu juga sering bolos?"tanya Abim situkang bolos membuat Kenzia mengangguk.
"Emang ibu dulu suka tidur dikelas?"tanya Septia situkang tidur, Kenzia tersenyum dan mengangguk lagi.
"Emang Bu Kenzia suka make up disekolah?"tanya Zoeya membuat Kenzia menggeleng kan kepalanya.
"Kalo disekolah saya tidak menggunakan make up ,tapi untuk urusan tidur, bolos dan makan dikelas saya sering melakukannya," jelas Kenzia membuat mereka menganga tak percaya.
"Tapi saya yakin, sebenarnya kalian itu pintar hanya saja kalian malas mengerjakannya."
"Ah si ibu sok tau nih," ucap Abim membuat Kenzia terkekeh.
"Saya tau tentang kalian semua dan saya harap kalian bisa bekerja sama dengan saya."
"Maksudnya Bu?" tanya Udin dengan bingung.
"Saya tau IPS 3 selalu diremehkan oleh semua orang, kalian dianggap kelas buangan dan kalian dicap siswa siswi pembuat onar dan saya tau kalian juga sering berada di peringkat bawah, jadi saya harap kalian mau bekerjasama sama untuk menunjukkan kalo kalian bisa menjadi kelas yang unggul," jelas Kenzia membuat mereka terdiam.
"Tapi caranya gimana Bu?"tanya Aistara.
"Kalian sebenarnya pintar hanya saja kalian malas, seperti Kanaka dia dulu nya juara satu umum dismpnya dan selalu memenangkan olimpiade," ucap Kenzia menunjuk Naka semua mata tertuju kearah Naka.
"Tapi karena ada problem membuat dia malas untuk mengerjakan soal-soal dengan benar," sambung kenzia membuat Naka melihat nya tak percaya.
"Lalu ada Zoeya dia juga kebanggaan sekolah saat masih SMP, tapi karena kemalasannya mengerjakan tugas membuat nilainya merosot."
"Lalu Aistara dia juga gadis yang pintar hanya saja dia terlalu mudah untuk dimanfaatkan oleh teman-temannya yang dulu."
"Kok ibu tau?ibu dukun ya?"tanya Aistara membuat Kenzia tertawa.
"Saya tau kalian melakukan ini hanya untuk menutupi masalah kalian, maap jika saya menyebut kan privasi kalian tapi saya tau jika kalian sebenarnya sudah menjadi keluarga yang saling melengkapi, kalian kompak dan membuat kelas lain merasa iri."
"Dan saya siap menjadi tempat curahan hati kalian kapan saja, asal kalian siap untuk berubah kedepannya," jelas Kenzia membuat semuanya terdiam memikirkan ucapan Kenzia.
"Tapi kenapa ibu mau jadi ketua kelas kami, sedangkan kelas ini hanya siswa siswi pembuat onar?"tanya syiva yang sedari tadi hanya diam.
"Justru karena itu saya memilih kalian menjadi murid saya karena kalian spesial."
Kring....
Suara bell istirahat berbunyi membuat Kenzia tersenyum lalu menatap mereka.
"Jika kalian ingin menunjukkan menjadi yang terbaik dan menutup mulut orang yang sudah menghina kalian selama ini maka belajarlah dengan benar, lalu selanjutnya saya harap tidak ada yang bolos dijam selanjutnya," jelas Kenzia membuat mereka diam.
"Baik lah selamat beristirahat, dan kita tentukan siapa ketua kelas dan lainnya nanti,"sambung kenzia lalu pergi meninggalkan kelas.
"Jadi gimana guys?"tanya Beezya berdiri Melihat teman-temannya.
"Bener kata Bu Kenzia kita harus menunjukkan siapa kita sebenarnya,"jawab Septia dan membuat yang lainnya mengangguk.
"Dan Lo,"ucap Beezya menunjuk Naka membuat pria itu mengangkat alis kirinya melihat Beezya.
"Lo setuju gak?"ucap Beezya membuat teman sekelas nya menatap kearah Naka, mereka menunggu jawaban pria itu
"Ya," jawab Naka singkat pada jelas membuat mereka mendesah lega.
...
"Ziro kita kantin bareng yuk," ucap Feli berdiri disamping meja Ziro.
Ziro hanya diam tak memperdulikan ucapan Feli ia hanya sibuk dengan buku ditangannya.
"Fel ayok kantin gue udah laper nih," ucap Yumi yang sudah berdiri didepan pintu kelas.
"Emm kamu gak mau kekantin?"tanya Feli membuat Ziro menurunkan bukunya dari pandangannya, ia menatap Feli dengan datar membuat Feli menggaruk lehernya yang tak gatal.
"Pergi," usir Ziro membuat Feli mengangguk lalu pergi berjalan kearah Yumi.
Ziro melihat Feli pergi membuatnya kembali membaca bukunya.
"Hih kapan sih Ziro itu lirik gue?"tanya Feli pada Yumi.
"Ya sabar aja Fel, nanti juga dia bakal lirik Lo."
"Tapi kapan? Ini udah tahun ke tiga tapi dia tetep gak mau lirik gue!"
"Ya coba lagi aja."
"Pokoknya gue bakal buat Ziro jadi pacar gue!" ucap Feli dengan penuh tekat
.•
.•
.•
•TBC•
SEE U NEXT TIME GUYS 👋
Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro