Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

4

Hai ketemu lagi kita wkwkwk
Sebelum baca jangan lupa pencet bintang dibawah pojok kiri sana ya, dan jangan lupa komen di setiap paragrafnya .

Keyziro Putra Agatha.

Happy reading..

Beezya menatap langit malam, ia bingung harus kemana jam sudah menunjukkan waktu setengah sebelas malam, ia duduk dihalte bus sendirian dengan sebuah koper disebelahnya.

Ia memutuskan untuk kabur dari rumahnya, ia terlalu lelah menanggapi sikap mamahnya yang sangat tidak adil kepadanya, entah kenapa wanita itu selalu membedakan ia dan Alvan padahal ia juga anak kandung wanita itu.

"Loh Beezya ko disini?" tanya Aistara melihat Beezya sendirian halte.

"Aistara?" kaget Beezya saat melihat Aistara berdiri disebelahnya dengan seorang wanita paruh baya, ia berdiri dari duduknya.

"Beezya ngapain disini? dan ini koper kamu?" tanya Aistara membuat Beezya melihat kearah kopernya lalu mengangguk.

"Ini temen kamu nak?" tanya wanita paruh baya itu melirik Aistara lalu melirik Beezya yang menatapnya dengan bingung.

"Iya Bun ini Beezya temen aku yang pernah aku ceritain," jelas Aistara membuat Bundanya mengangguk paham.

"Kenalkan Nama saya  Alisa Bundanya Aistara, dan terimakasih sudah menjadi teman putri saya," ucap sang Alisa membuat Beezya mengangguk dan tersenyum.

"Kamu kenapa bawa koper? kamu mau mudik?" tanya Aistara membuat Beezya menggeleng sebagai jawaban.

"Lalu kamu mau kemana?"tanya Alisa. Membuat Beezya menjadi sedih.

"Aku kabur dari rumah, aku gak tau harus tinggal dimana," jelas Beezya membuat Aistara dan Bundanya terkejut.

"Ini sudah malam lebih baik kamu ikut Bunda dan Aistara pulang kerumah kami," kata Alisa membuat Aistara mengangguk menyetujui ucapan Bundanya.

...

Saat ini Beezya dan Aistara sedang menikmati sarapan dimeja makan.

"Beezya kamu jangan sungkan ya, kamu udah aku anggap sodara sendiri," jelas Aistara membuat Beezya langsung memeluknya dengan erat.

"Makasih ya Aistara," ucap Beezya membuat Aistara mengangguk cepat.

"Sebelum berangkat sekolah, kalian minum susu dulu ya," ucap Alisa membuat kedua gadis itu mengangguk.

"Makasih ya Bunda," ucap Beezya membuat Alisa tersenyum.

Setelah menceritakan semuanya Alisa menyuruh Beezya tinggal bersama mereka berdua, ia  menyuruh Beezya memanggilnya Bunda juga sama seperti Aistara, awalnya Beezya menolak ia berencana mencari kontrakan untuk tempat tinggalnya namun Alisa tetap memaksanya dan membuat Beezya mengikuti perintahnya, tapi dengan syarat mengizin kan Beezya bekerja sebagai pelayan diresto ayam geprek mereka tanpa digaji, awalnya Alisa ingin menolak ia menolong Beezya dengan tulus dan sudah menganggap Beezya seperti putrinya juga, tapi Beezya bilang anggap aja gaji yang akan diberikan itu uang sewa untuk tinggal dirumah mereka.

"Maaf ya Beezya rumah bunda tidak semewah rumah kamu," ucap Alisa membuat Beezya menggeleng dengan cepat.

"Enggak apa-apa kok Bun, justru aku bertimakasih sudah mau menampung Aku disini."

"Astaga Beezya kita bisa telat!" pekik Aistara melihat jam sudah menunjukan jam tujuh kurang lima belas menit lagi.

"Astaga kalo gitu ayo berangkat," ucap Beezya menarik tasnya dibelakang nya.

Untung saja ia membawa koper gede semalam hingga ia bisa membawa segala buku dan keperluaannya yang lainnya.

"Bunda kita pamit ya," ucap Aistara menyalami tangan Alisa dengan cepat begitu pun dengan Beezya.

Kedua gadis itu memasang helm dengan terburu-buru membuat Alisa menggeleng melihat tingkah keduanya.

"Kami berangkat bunda Assalamualaikum!" teriak Aistara saat Beezya menjalankan motornya.

"Iya hati-hati dijalan!" teriak Alisa dengan senyum.

...

Beezya dan Aistara menatap pintu gerbang sekolah sudah tertutup rapat, membuat keduanya menatap tak percaya.

"Pak Bambang bukain dong pintunya!"teriak Beezya membuat satpam sekolah itu berjalan kearah mereka.

"Maaf neng kalian terlambat saya tidak bisa membukakan gerbang buat kalian."

"Yah pak Bambang gak asik, kalo pak Bambang buka gerbangnya nanti aku kasih lolipop deh," ucap Aistara membuat satpam itu melotot tak percaya.

"Kamu kira saya anak kecil yang makan begituan."

"Dih sibapak sembarangan! ini tuh bukan lolipop sembarangan, ini aku beli di warungnya Mpok Mumun," kesal Aistara membuat Beezya tersenyum mendengar nya.

"Pak bukain dong gerbangnya, nanti kalo bapak buka gerbangnya saya kenalin deh ke Mpok Mumun," jelas Beezya membuat pak Bambang menatap nya dengan datar.

"Siapa itu Mpok Mumun?"

"Janda kembang yang jualan di rumah Aistara, dia juga jualan dikantin sekolah ini loh pak," jelas Beezya membuat pak Bambang tersenyum, ia tertarik dengan ucapan Beezya.

"Cantik ga?"

"Beuh cantiknya bukan maen pak! Bodynya mah bahenol," jelas Beezya membuat pak Bambang bersemangat.

"Yakin kamu kalo saya buka kamu akan kenalkan saya dengan dia."

"Yakin banget pak! Pok Mumun kan suka beli ayam geprek Bundanya Aistara, iya kan Ra?" jelas Beezya mengedipkan matanya, ia memberi kode kepada Aistara Agar mengiyakan ucapannya.

"Mata Beezya kenapa?"tanya Aistara dengan bingung.

Beezya tersenyum lebar lalu membisikan sesuatu membuat Aistara mengangguk.

"Iya pak bener kata Beezya."

"Baiklah kalo begitu akan saya buka kan pintu gerbangnya," jawab pak Bambang mebuka pintu gerbang  membuat Beezya dan Aistara senang.

...

"Kampret si Aistara masa cecan kek gue ditinggalin sih?" kesal Beezya saat berjalan di koridor sekolah dengan cepat.

Saat pintu gerbang dibuka Aistara langsung berlari meninggalkannya sendirian menyakinkan pak Bambang agar pulang sekolah nanti memberikan nomer Whatsapp Mpok Mumun.

Namun saat ingin menaiki tangga kerah baju belakangnya ditarik oleh seseorang.

"Woi anjir! Ngapa gue ditarik kaya anak kucing sih!" teriak Beezya melirik orang disampingnya ia membulatkan matanya saat melihat siapa orangnya.

"Oh lu kakel yang songong itu kan? Ngapain lu narik baju gue! Gue tau gue cantik,manis, dan menggemoikan, tapi gak usah gini lah kak, lu kalo mau minta nomer Whatsapp gue, sorry aja gue udah punya pacar namanya park Chanyeol dan tunangan gue namanya Lee Haechan jadi lu mundur aja ya," jelas Beezya membuat Ziro melepaskan tangannya pada kerah baju Beezya ia menatap gadis itu dengan datar.

"Telat," ucap Ziro membuat Beezya bingung.

"Ha?" tanya Beezya tak mengerti.

Ziro langsung menarik tangan Beezya dan membawanya ketengah lapangan.

"Ih ngapain sih kak bawain gue kesini, pake acara narik tangan gue segala! Sakit tau tangan gue," kesal Beezya memegang tangan nya yang memerah akibat tarikan Ziro.

"Hormat ketiang bendera sampai bunyi bell pergantian pelajaran,"ucap Ziro membuat Beezya melotot tak percaya.

"Dih siapa lo!"

"Gue ketua OSIS," jawab Ziro membuat Beezya menegang ditempatnya.

"O-osis?"

"Hormat ketiang bendera, gue bakal pantauin lu dari ujung sana," ucap Ziro menunjuk kursi didepan pintu Aula.

"What--"

"Protes gue tambahin hukumannya," potong Ziro membuat Beezya diam tak berkutik.

"Tunggu apa lagi ,ayo hormat!"

"Bawel Lo kek emak-emak arisan aja," gumam Beezya membuat Ziro menatapnya tajam sedangkan yang ditatap menghiraukan Ziro lalu mengangkat tangannya hormat ke tiang bendera.

Ziro lalu pergi meninggalkan Beezya sendirian ditengah lapangan.

"Najis gini amat sih gue hari ini," ucap Beezya dengan nada kesal.

"Lah tumben Lo dihukum," ucap Naka berdiri disampingnya dengan tiba-tiba, dan membuatnya terlonjak kaget.

"Anak setan bikin spot jantung aja!" omel Beezya memukul lengan Naka dengan keras.

"Sakit anjim!"ucap Naka mengelus bekas tamparan Beezya.

"Alay Lo, berantem sama orang aja lu kuat masa kena pukulan dari cewek gemoi kek gue malah sakit," cibir Beezya lalu kembali hormat ke sang merah putih .

"Lo gemoi? Dih enek banget gue dengernya," ucap Naka pura-pura mau muntah.

Dugh!

Beezya menginjak kaki Naka dengan kesal membuat pria itu meringis.

"Kasar banget si lu jadi cewek!"

"Bodo amat!"

"Mampus kena hukumann kan Lo," ucap Naka melirik Beezya disamping nya.

"Please miror ya met."

"Met?"

"Jamet!"

"Sialan!"umpat Naka membuat Beezya tersenyum mendengar nya.

.•
.•
.•

•TBC•

Bonus pict Kanaka

See next time guys 👋.

Jangan lupa vote ya kawan🙏

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro