Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

2.

Hallo pembaca LUBH semoga kalian suka ya part dua ini

Sebelum baca jangan lupa tinggalkan jejak seperti vote dan komen, tetep dukung saya  untuk berkarya yah.

Happy reading.

Beezya menatap malas orang disampingnya tahun ini ia duduk sebangku lagi dengan Naka cowok yang menyebalkan menurutnya.

"Ga usah lirik gue, gue tau gue ganteng," ucap Naka melirik Beezya lalu menelungkup kan kepalanya diatas meja.

"Dih pede gila Lo," sewot Beezya membuat Naka mengulum senyum mendengar nya.

Sedangkan dibelakang mereka ada Zoeya dan Deral yang kembali duduk bersama membuat Zoeya menatap Deral dengan jengkel.

"Kenapa si gue duduk sama cowok macem lu lagi,"kesal Zoeya membuat Deral berhenti mengscroll apalikasi tiktoknya.

"Mon maaf kita kenal?"tanya Deral dengan wajah yang menyebalkan.

Bugh!

"Adoi!!! lu mah KDK Mulu," ringis Deral saat Zoeya memukul lengan ya dengan kuat.

"KDK itu apa Ral?"tanya Aistara duduk  disamping kiri Deral.

"Kekerasan Dalam Kelas!" sungut Deral dengan kesal membuat Aistara mengangguk paham.

"Mending lu duduk ditempat poci aja , si poci duduk disini sama gue!"ucap Zoeya membuat Deral langsung mengangguk.

"Ide bagus dibanding badan gue yang sexy ini kena gebukan Mulu mending gue pindah," jawab Deral mengambil tasnya lalu berdiri.

"Eh poci lu duduk sama sibar-bar nih!" ujar Deral membuat Aistara mempout bibirnya.

"Nama aku itu Aistara Putri Pouchi! bukan poci!" sungut Aistara tak terima.

"Udah anggep aja itu panggilan sayang," celetuk Zoeya membuat Deral mengangguk cepat.

Mendengar itu mata Aistara langsung berbinar senang.

"Jadi kalian sayang sama aku?"tanya Aistara dengan senang membuat kedua orang itu mengangguk malas.

"Yaudah karena aku baik dan tidak sombong maka aku akan pindah di tempat Deral," sambung Aistara memindahkan tasnya ke bangku Deral.

Jadilah Deral duduk sendirian dibangku Pojok kelas.

Beezya membalikan badannya menatap kedua temannya yang duduk dibelakangnya.

"Haii Beezya," sapa Aistara melihat Beezya yang membalik badannya kearah mereka.

"Emang boleh ya duduknya dituker?" tanya Beezya dengan semangat.

"Bolehin aja lah," jawab Zoeya tanpa melihat Beezya ia sedang bercermin merapikan lipstiknya yang sedikit tidak rapi.

Beezya langsung membalikan badannya seperti semula ia menoel-noel lengan Naka agar lelaki itu bangun.

"Kenapa?"tanya Naka dengan suara khas bangun tidur.

Beezya tersenyum lebar membuat Naka menatapnya dengan aneh.

"Lo pindah gih duduk disamping Deral--"

"Ogah," potong Naka dengan cepat membuat Beezya menatapnya dengan jengkel.

"Bosen gue duduk sama lu Mulu!"

"Sama gue juga."

"Kalo gitu ya udah Sono lu pindah duduk disamping Deral."

"Gak makasih."

"Dih bilang aja kalo lu tuh sebenernya ngefans kan sama gue? Iyakan? Hayo ngaku!"

"Woi udah Jan debat rumah tangga, kalo mau debat nanti aja dirumah kalian aja," celetuk Zoeya membuat kedua orang itu menatap kearahnya.

Beezya dan Naka saling pandang lalu mereka memberikan tatapan jijik dengan bersamaan.

"Dih ogah!"

"Gue juga ogah!"balas Beezya dengan cepat.

...

"Jadi gimana Ziro gue boleh kan duduk disamping lu?" tanya Feli berdiri disamping Ziro yang sedang membaca bukunya.

"Gue mau duduk sendiri," ucap Ziro tanpa mengalihkan pandangannya dari buku yang ia baca.

Feli menggaruk lehernya yang tak gatal ia tersenyum paksa lalu mengangguk.

"Yaudah deh sorry ya," ucapnya namun tak dihiraukan oleh Ziro.

Feli menarik nafas panjang sudah biasa jika Ziro bersikap seperti itu, ia melihat seorang  siswi  duduk dibelakang Ziro, ia menatapnya  dengan tajam.

"Gue mau duduk disini," sinis Feli membuat siswi itu menatapnya dengan takut.

"T-tapi g-gue d-duluan--"

Brak!

Feli memukul meja dengan keras membuat semua pasang mata menatap kearahnya kucuali Ziro yang tak memperdulikannya.

"Gue bilang gue mau disini," kata Feli membuat siswi itu mengangguk cepat.

"Tau lama banget gerakannya, bikin orang emosi aja," ucap Seorang siswi yang memegang kipas mini ditangannya membuat gadis tadi menunduk takut.

Dia Ayumi atau biasa dipanggil Yumi teman dekat seorang Felicia, yumi mengambil tas siswi itu lalu membuangnya kelantai ia juga memberikan senyuman yang menyebalkan.

"Pergi lo Feli mau duduk disitu, apa perlu gue tarik tangan lu buat berdiri dari kursi itu?"

Dengan cepat siswi itu berdiri memungut tasnya lalu pergi kearah bangku kosong paling belakang.

"Thanks ya," ucap Feli membuat Yumi mengangguk.

Mereka berdua memang dikenal sebagai The Queen Of Bullying tapi karena Felicia anak kepala sekolah dan Yumi punya keluarga yang kaya membuat para siswa siswi yang ditindas  tidak  berani melawan, jika mereka melawan maka mereka harus siap dikeluarkan dari sekolah ini.

...

"Anda ingin melamar menjadi guru  disekolah ini?" tanya sang kepala sekolah menatap wanita cantik didepannya.

"Iya pak betul."

sang kepala tersenyum mengangguk kepalanya, membuat wanita didepannya menatapnya dengan tatapan tak terbaca.

"Kamu bersedia membayar uang sebanyak 10 juta."

"Maaf pak, maksudnya bagaimana?"

"Begini Bu Kenzia, uang sepuluh juta itu untuk uang  pendaftaran VIP menjadi guru disini, dengan uang ini ibu sudah pasti akan keterima mengajar disekolah  dan saya pastikan lusa ibu sudah bisa mengajar," jelas kepala sekolah itu dengan name tag Irwansyah.

"Jadi saya harus bayar segitu pak? "tanya Kenzia membuat pak Irwan mengangguk.

"Tapi saya tidak punya uang segitu," sambung Kenzia dengan raut wajah sedih.

"kalau begitu dengan kata maaf kamu tidak bisa mengajar disekolah ini," ucap Irwan membuat Kenzia mengepalkan tangannya.

"Kalo saya bayar 5 juta dulu apakah boleh?"

Irwan mengelus-elus dagunya seolah menimang penawaran Kenzia.

"Baik saya akan kirimkan nomer rekening sekolah ke nomer anda," ucap Irwan dengan tersenyum.

'kena Lo!' ucap Kenzia dalam hati.

Kenzia memamerkan senyum bahagia ia menerima pesan dari Irwan lalu dengan cepat ia mentransfer kan uang senilai lima juta itu kerekening pria tua itu.

"Baik selamat bergabung di SMA DAMITRI," kata Irwan mengangkat tangan nya untuk berjabat dengan Kenzia.

Kenzia dengan cepat membalas jabatan itu dengan senyum yang sulit diartikan, Irwansyah melepaskan jabatan mereka, ia membuka  laptop di mejanya, mengotak atik keyboard laptop, menatapnya dengan serius lalu melihat ke arah kenzia, membuat guru baru itu menatapnya dengan bingung.

"Ada apa ya pak?" tanya Kenzia dengan sopan membuat sang kepala sekolah itu menggeleng.

"Baik mulai besok kamu akan memulai  mengajar di kelas sebelas IPS 3 sekaligus menjadi wali kelas mereka, namun karena ibu hanya tranfer uang 5 juta saja, ibu mengajar di kelas buangan disekolah ini, dan sangat di sayangkan murid murid disana rata rata anak troublemaker."

"Baik pak, terimakasih kasih, saya akan berusaha mendidik kelas sebelas IPS 3 menjadi anak didik yang berkualitas," jawab Kenzia dengan yakin.

"Ya saya percayakan itu pada bu Kenzia, semoga dengan adanya ibu kelas itu ada kemajuannya, dan semoga bu Kenzia semangat dalam mengajar mereka." ucap sang kepala sekolah membuat Kenzia mengangguk.

"Baik sampai jumpa besok pagi Bu Kenzia."

"Baik pak saya izin pamit, besok saya akan melakukan pekerjaan saya serta membuat perubahan untuk kelas sebelas IPS 3."

Kenzia izin pamit lalu pergi meninggalkan ruang kepala sekolah itu dengan smirk.

.•
.•
.•
•TBC•

Jangan lupa tinggalkan jejak.
See u next time guys 👋

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro