Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

12

Haii readers tersayang aing up lagi nih 🌝seneng gak? Seneng gak??? Jawab dong masa diem doang , eh jawabny di komen aja Deng wkwkw.

Inget sebelum baca kita harus apa??? Harus baca doa , vote dan komenn

Happy reading!

"Serius nih , ini rumah si Abim?"tanya Beezya melihat rumah minimalis didepan mereka.

"Menurut alamatnya sih ini," jawab Zoeya melihat alamat di hp nya lalu melihat sekitaran rumah.

"Tapi sepi ya?"tanya Aistara pada teman-temannya.

"Coba kita tanya aja sama tetangga daerah sini," usul Deral dan diangguki oleh teman-temannya.

"Nah itu ada yang jualan Pop es, coba tanya ka," suruh Beezya pada Naka,sedangkan Naka yang terkejut langsung menunjuk pada dirinya sendiri.

"Iye lu, emang mau siapa lagi kan lu ketua kelas," sambung Zoeya mendorong Naka pergi ke arah bapak-bapak yang sedang berjualan pop ice.

Lelaki itu hanya berdecih lalu berjalan ke arah bapak-bapak itu dan di ikuti oleh teman-temannya dari belakang.

"Permisi," ucap Naka membuat pria paruh baya itu berdiri dari duduknya.

"Iya mau beli pop es apa?"

"Saya mau nan--"

"Pop es  mangga pak, pake keju nya yang  banyak yak,"potong Deral dengan menyengir sedangkan Naka yang melihat itu memutarkan bola matanya malas.

"Maaf pak boleh nanya?" tanya Beezya saat pria paruh baya itu menggunting saset pop es mangga pesanan Deral.

"Iya neng mau tanya apa ya?" tanyanya melirik ke arah Beezya lalu menaruh secangkir batu es pada blender dan juga bubuk pop es mangga pesanan Deral.

"Bapak tau gak rumahnya Abimanyu biasanya dipanggil Abim."

"Kalian siapanya nak Abim."

"Kita teman sekelasnya Abim pak," jawab Beezya dengan sopan.

"Mang Pop es coklat satu ya gak pake keju," ucap seorang ibu-ibu dengan balutan daster dan kipas ditangannya, ia melirik ke arah Beezya dan temen-temennya dengan tatapan sinis.

"Siap," jawab bapak penjual pop es.

"Oh jadi kalian temennya nak Abim?, Kalo  rumah nak Abim, itu neng yang warna ijo."sambung si bapak penjual es membuat mereka melirik satu sama lain.

"Nah kan bener itu rumahnya si Abim!"celetuk Aistara dengan semangat.

"Tapi kok kelihatan gak ada penghuninya  yah pak?"

"Mamahnya masuk rumah sakit-"

"Biasa lah setres lagi kelilit utang, mungkin kabur Karena gak bisa bayar utang, kalian jangan deh main sama Abim nanti malah minjem duit, keluarga mereka tuh suka ngutang tapi susah bayar hih lagian punya Bapak kok doyan mabuk untungnya udah mati tapi sayang dia ninggalin utang banyak sama anak istrinya gak kebayang deh saya kalo di posisi mereka," jawab ibu-ibu tadi membuat semuanya terdiam.

"Heh! si ibu gak boleh ngomongin orang yang udah meninggal, kasian keluarga nak Abim lagi ketimpa musibah."

"Eh bener atuh mang, utang saya aja gak dibayar," jawab ibu-ibu itu dengan ketus.

"Emang utangnya berapa?"tanya Naka yang sedari tadi diam.

"Lima ratus ribu plus bunga nya jadi satu juta."

Naka langsung mengeluarkan dompetnya dan memberikan uang sejumlah satu juta  pada ibu-ibu itu.

"Hah maksudnya apa yah mas?"

"Ambil ini buat bayar utang keluarga Abim," jawab Naka membuat ibu itu langsung mengambil uang itu.

"Kalo boleh tau, bapak tau gak mama nya Abim di rawat dimana?" tanya Beezya.

"Di rumah sakit indah permata,"jawab bapak-bapak itu membuat mereka mengangguk paham.

"Jadi berapa pak pop es saya?"

"Jadi lima ribu."

Medengar itu Deral langsung mengeluarkan uang lima puluh ribu dan memberikan uang itu pada si bapak penjual es.

"Nih pak sekalian bayar uang pop es ibu ini , kembaliannya kasih aja ke dia," Kata Deral membuat ibu-ibu itu menatapnya dengan bingung.

"Dasternya sobek buk, kembaliannya nanti untuk biaya jahit bajunya aja yah kan sayang uangnya dipecah cuma buat jahitin Dasternya, kalo beli baru kan sayang duitnya juga, mending duitnya buat di Pinjemin terus di bungain lagi," kata Deral lalu terkekeh.

Teman-temannya hanya menahan tawa dan membuat ibu-ibu itu mengambil pop esnya dengan kasar lalu pergi meninggalkan mereka.

...

"Dara kakak titip mamah ya," ucap Abim mengelus kepala adiknya dengan sayang lalu melirik ke arah brangkar mamahnya.

Gadis kecil itu hanya mengacungkan jempolnya lalu tersenyum.

Abim pergi keluar ruangan kamar mamahnya, tapi saat membuka pintu ternyata Naka dan teman-temannya sudah berada didepan pintu membuat ia menatap nya dengan bingung.

"Loh kalian?"

"Abim jangan sedih ya ini aku ada lolipop biar Abim gak sedih," kata Aistara memberikan lolipop pada Abim dan itu membuat Abim semakin bingung.

"Makasih Ra," jawab Abim merima lolipop dari Aistara.

"Jadi lu gak masuk sekolah karena jagain nyokap lu?"tanya Deral menatap Abim.

Abim hanya mengangguk lalu tersenyum.

"Kalian tau dari mana gue disini?"

"Tadi nanya sama bapak penjual pop es Deket rumah lu," jawab Zoeya membuat Abim mengangguk.

"Kita ke kataman rumah sakit aja lah, biar enak ngomongnya."

...

"Gue bakal berhenti sekolah," ucap Abim membuat mereka terdiam.

"Loh kenapa?"tanya Beezya

"Kok bisa?"tanya Deral tak percaya.

"Gue nunggak bayaran selama tiga bulan."

"Bukannya lu dapet beasiswa yah?"tanya Zoeya membuat Abim tersenyum kecut.

"Beasiswa gue dicabut gara-gara gue ngebelain Lulu anak IPS 2 dari pembullyan Yumi, gue buat pelajaran sama Yumi, tapi gak sampe nyelakain dia gue cuma nakut-nakutin dia di gudang sekolahan."

"Gak beres anjing tuh kepsek!"umpat Zoeya tak suka.

"Ih Zoeya gak boleh ngomong kasar," pringat Aistara pada Zoeya.

"Gue tuh kesel ci!"

"Bu Kenzia nyariin lu," kata Naka membuat Abim melirik ke arahnya.

"Gue titip salam aja ya Sama Bu Kenzia, bye the way kalian punya lowongan kerja part time gak,"

"Gimana kalo lu jadi sopir gue aja, nanti masalah gaji lu tenang aja," celetuk Deral membuat Abim menatap nya tak percaya.

"Serius lu?" tanya Abim ragu.

"Serius lah, lu udah punya SIM kan?"jawab Deral dan membuat Abim mengangguk.

"Dari mana aja lu?"tanya Beezya saat melihat Naka baru bergabung bersama mereka.

"Bim uang biaya rumah sakit nyokap lu udah gue bayar," kata Naka tak menghiraukan pertanyaan Beezya.

Abim mendengar itu menganga tak percaya.

"Hah?"

"Ih Abim kata Naka uang rumah sakit mamah kamu udah dibayar jadi jangan banyak pikiran yah," sambung Aistara memegan tangan Abim yang duduk disampingnya.

Lelaki itu menunduk dengan mata yang berkaca-kaca.

"Thanks ya guys, Ka, nanti kalo gue gajian bakal gue ganti uangnya," ucap Abim dengan menahan tangis.

"Gak usah di ganti uangnya simpen aja."

"Nah bener uang gaji lu bulan ini udah gue tranfer ke TU untuk bayar uang SPP lu yang nunggak berapa bulan ini dan bulan depan," sambung Deral membuat Abim menganga tak percaya.

"Ral itu gue belum kerja kok udah di gaji?"

"Kalo kerja sama gue gaji nya di awal," jawab Deral merangkul Abim.

"Tapi--"

"Udah gak usah tapi-tapian Bim pokoknya besok lu harus masuk, masalah jagain nyokap lu gue udah nyuruh orang gue buat jagain nyokap lu," kata Zoeya membuat Abim meneteskan air matanya.

"Thanks ya guys," ucapnya disela tangisnya.

Mereka memeluk Abim kecuali Naka namun Beezya menariknya kedalam pelukan teletubis itu dan mau tak mau Naka ikut berpeluka.

.•
.•
.•

Tbc•

See u next time 👋

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro