Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

1.

Haii ketemu lagi di cerita baru gue😌 masih kisah tentang anak remaja😌semoga suka ya.

Jangan lupa untuk meninggalkan jejak vote dan komennya ya guys!

Happy reading!!!

Seorang gadis berjalan dengan lesu menatap gerbang sekolah tepat didepannya, hari ini hari pertama masuk sekolah setelah libur kenaikan kelas, gadis itu menghela napas saat melihat gedung tinggi didepan, Ia mengeratkan kedua tangannya pada tali tas dengan menghela napas kasar ia melangkah memasuki gerbang sekolah.

"Arbeezya tunggu!!" teriak seorang siswi berlari kearah gadis yang dipanggil Arbeezya tadi, hal itu sontak membuat yang dipanggil menoleh kearahnya.

Arbeezya atau kerap dipanggil Beezya itu tersenyum senang saat melihat temannya dibangku kelas sepuluh berlari kearahnya.

"Zoeya!!!"pekik Beezya dengan senang ia berlari mendekati Zoeya.

Kedua gadis itu berpelukan bak teletubis tanpa peduli siswa yang memasuki gerbang sekolah menatap aneh kearah meraka.

"Huaa...gue seneng banget, akhirnya lu gak jadi pindah," ucap Beezya melepaskan pelukan mereka, dengan menatap Zoeya dengan tatapan  berbinar, membuat Zoeya mengangguk kepalanya dengan senang, ia setuju dengan ucapan Beezya.

"Gue bilang ke bokap, kalo gue bakalan janji, nggak buat masalah lagi disekolah, tapi kalo gue buat masalah gue bakal dipindahin ke Prancis ke tempat omah gue," jelas Zoeya membuat Beezya mengangguk paham.

"Udah Jangan khawatir, untuk itu gue bakal bantuin lu buat nggak dapet masalah lagi disekolah ini, yuk kita liat Mading siapa tau kita satu kelas lagi,"ajak Beezya membuat Zoeya mengangguk cepat.

Kedua gadis itu berjalan kearah Mading sekolah tapi saat diperjalan mereka melihat seorang siswi sedang di bully oleh beberapa siswi.

"Lo itu gak pantes temenan sama kita!" ucap seorang siswi berambut sebahu menunjuk siswi dengan memegang Lollipop di depannya.

"T-tapi kenapa?" tanya siswi yang memegang lolipop itu menatap mereka dengan takut.

"Karena lo udah gak dibutuhin lagi!"celetuk gadis yang menggunakan bandana dikepalanya mendorong bahu siswi lolipop itu dengan smirk.

Ketiga gadis itu tertawa membuat gadis yang memegang lolipop itu menunduk dengan mata yang berkaca-kaca.

"Sorry aja gue gak mau temenan sama anak pengusaha ayam geprek macam Lo!" sambung siswi  berkuncir kuda ikut  mendorong bahu siswi lolipop tadi.

sedangkan dibelakang mereka Zoeya dan Beezya saling pandang satu lain, mereka mengangguk bersama,  berjalan dengan cepat kearah pembullyan itu.

"Woi ada apaan nih?" tanya Beezya dengan santai.

"Siapa lo, ikut campur urusan kita?" tanya gadis berkuncir kuda mentap mereka sinis.

"Gue? Gue siapa ya?" tanya Beezya dengan muka menyebalkan.

"Ga usah ikut campur!" kata siswi dengan menggukan Bandana dikepalanya dengan emosi.

Zoeya memberikan smirk andalannya, ia berjalan mendekat kearah  siswi yang  menggunakan Bandana  tadi, menatapnya remeh lalu mendorongnya dengan kasar.

" Ups...Sorry," sambung zoeya dengan wajah sedih yang di buat buat  lalu ia tersenyum bak setan, "sebenarnya kita juga gak mau ikut campur... tapi masalahnya Lo udah ngebully anak orang," sinis Zoeya mengelus kepala gadis itu, ia meraba sakunya mengeluarkan lipcream, membuat orang-orang  disitu menatapnya dengan tatapan bertanya.

"Kalo lo bertiga masih mau bully dia, siap-siap aja muka lu pada gue acak-acakin pake ini," sambung Zoeya membuka tutup lipcream yang ia keluarkan tadi.

Ketiga siswi itu menegang ditempatnya saat melihat lipcream yang dikeluarkan oleh Zoeya, lipcream itu bukan lipcream biasa  melaikan pisau kecil yang dikemas dalam bentuk lipstik.

"Pergi! atau kalian mau mencoba lipcream mahal gue?" ancam Zoeya membuat ketiga gadis itu menatapnya tak suka, akhirnya mereka meninggalkan tempat itu.

"Lo kenapa gak bales aja omongan mereka?" tanya Beezya saat melihat gadis lolipop itu menunduk takut.

"A-aku terlalu takut buat lawan mereka," cicitnya dengan gugup membuat Beezya dan Zoeya saling bertatapan.

Beezya menghela napasnya pelan ia menepuk bahu gadis lolipop itu membuat sang empunya terkejut lalu melirikya dengan takut-takut.

"Udah gak usah takut, kenalin gue Beezya ndan dia Zoeya," ucap Beezya memperkenalkan  dirinya serta  Zoeya, gadis lolipop  itu tersenyum mendengarnya.

"Aku Aistara Putri Pouchi, panggil aja---"

"Poci???" potong Zoeya tak percaya.

"Poci kan itu makhluk astral yang dibungkus pake kain putih yang bentuknya mirip lemper?"Sambung seorang lelaki dengan wajah imut entah sejak kapan ia berdiri disitu.

Mereka terkejut mendengar ucapan lelaki itu, Beezya memutar bola matanya malas saat melihat kedua pria didepan mereka.

Kedua pria itu Kanaka Zein Reagan dan Djenderal Wyasa Sejagad , yang kerap dipanggil Naka dan Deral mereka teman sekelas  Beezya dan zeoya saat kelas sepuluh, lebih tepatnya Kanaka adalah teman debatnya Beezya.

"Anak setan!! Bikin kaget aja!" omel Zoeya memukul lengan Deral dengan kuat, membuat sang empunya meringis sakit.

"Kalian ganteng banget, "ucap Aistara tanpa sadar membuat Deral mengulum senyum sedangkan Naka hanya menatapnya datar.

"Bentar tadi nama lu poci beneran?" tanya Zoeya lagi, membuat Aistara meliriknya lalu menggeleng dengan cepat.

"Nama aku Itu Aistara Putri Pouchi, Pou- chi,bukan poci!" sungut Aistara dengan mempout bibirnya.

Zoeya hanya  mengangguk paham dengan mulut yang ber'oh'ria, sedangkan Deral pria itu maju satu langkah ke arah Aistara ia menjabat tangannya kearah gadis itu.

"Kenalin gue Deral," ucap Deral dengan menaik turunkan alisnya.

"Oh jadi kamu Deral yang ganteng bangett kata orang itu ya? Tapi kamu juga kan yang sering disebut Deral si sad boy itu?" tanya Aistara dengan polos.

Membuat Deral menatapnya dengan Datar ia kembali menarik jabatan tangannya.

"Tapi kamu emang ganteng sih, ya walaupun masih gantengan cowok disamping kamu dan tentunya kak Ziro juga,"sambung Aistara dengan polos.

"Pfft..." Zoeya dan Beezya menahan tawanya membuat Deral menatap mereka dengan jengkel.

"Awas gue mau lihat nama gue," ucap Naka menyingkirkan tubuh Beezya didepan Mading.

Beezya  menatap malas pria itu, ia menarik napas panjang lalu menghembuskan dengan pelan agar tidak tersulut emosi.

"Malesin banget sih gue sekelas sama lu lagi," ujar Naka saat membalikan badannya ia menatap Beezya dengan malas lalu pergi dari Mading sekolah.

Beezya membulatkan matanya dengan cepat ia melihat papan Mading ternyata perkataan pria itu benar, mereka akan sekelas lagi.

"YEAY KITA SEKELAS LAGI!!" pekik Zoeya dengan senang memeluk Beezya disampingnya, lalu ia melirik kearah Aistara.

"Eh poci kita sekelas juga loh,"sambung Zoeya membuat Aistara membulatkan matanya.

"Serius?" tanya Aistara dengan tak percaya.

Zoeya mengangguk cepat ia menarik Aistara lalu merangkulnya dengan tangan kiri.

"Pokoknya kita bakal jadi besti," ucap Zoeya dengan senang.

"Eh gue kok sekalas lagi sih sama kalian?" tanya Deral dengan bingung ia melihat kearah samping ternyata ketiga gadis itu sudah menjauh darinya membuatnya menatap malas kearah ketiga gadis itu.

Sedangkan ditempat lain para siswi menjerit histeris saat melihat mobil Lamborghini Sian FKP 37 yang seharga 3,6 juta Dolar itu memasuki area sekolah, lebih tepatnya mereka menjerit saat melihat sang pengemudi turun dari mobilnya.

Dia adalah Keyziro Putra Agatha yang kerap dipanggil Ziro, dia most wanted disekolahannya dan ketua basket serta si kesayangan para guru karena kecerdasannya.

Ziro menyugar rambutnya kesamping,  melepaskan kaca mata hitamnya, ia menatap gedung sekolahnya dengan datar, lalu berjalan meninggalkan area parkiran menghiraukan para siswi menjerit karena melihat parasnya.

"Ziro!!"panggil gadis dengan rambut yang terurai berjalan disampingnya.

Gadis itu adalah Felicia Gryzelle atau biasa dipanggil Feli dia salah satu gadis yang dekat dengan Ziro selama ini.

"Ya?" tanya Ziro membuat Feli menggelengkan kepalanya ia tersenyum mengikuti Ziro yang berjalan disampingnya.

"Semoga kita sekelas lagi ya Ziro," kata Feli membuat Ziro tak menghiraukan ucapannya.

Saat mereka ingin berjalan kearah Mading seorang gadis yang berlari menabrak Ziro membuat keduanya terjatuh bersama.

"Aduhh pantat tepos gue sakit!" ringis gadis itu mengaduh sakit saat pantatnya mendarat di lantai.

Kedua temannya membantu gadis itu untuk berdiri sedangkan Feli membantu Ziro berdiri, Feli menatap gadis itu dengan tajam.

"Sorry-sorry," ucap gadis itu meminta maaf atas kesalahannya

"Iu gak bisa liat?" Sinis Ziro menatap gadis itu dengan tajam.

"Bisa kok buktinya gue liat kalian berdua,"jawab gadis itu dengan polos.

"Ya ampun kak Ziro ganteng banget,"ucap Aistara mengagumi Ziro yang berdiri didepannya, membuat Feli menatapnya tak suka.

Ya ketiga gadis itu adalah Arbeezya, Zoeya dan Aishtara.

"Kalo mau lari dilapangan jangan disini," sinis Ziro membuat Beezya melongo.

"Ya maaf," jawab Beezya pelan.

"Ga usah alay cuma gitu doang," celetuk Naka yang muncul dari arah belakang Beezya dan teman-temannya.

Naka dan Ziro saling melemparkan tatapan yang membunuh membuat Beezya dan yang lainnya bingung melihat mereka.

.•
.•
.•

TBC•

Jangan lupa vote dan komen ya

See u next time.
Jadwal up Kamis dan Minggu

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro