Chào các bạn! Vì nhiều lý do từ nay Truyen2U chính thức đổi tên là Truyen247.Pro. Mong các bạn tiếp tục ủng hộ truy cập tên miền mới này nhé! Mãi yêu... ♥

Prolog - Nea

Kalau gue perkenalkan dengan adegan bangun pagi, terburu-buru berangkat ke kampus dengan sepotong roti di gigitan, rambut berantakan, bawa motor kebut-kebutan sampai rambut gue makin berantakan, terus berteriak menahan dosen yang mau tutup pintu kelas tentu akan absurd meskipun itu gambaran yang tepat untuk keseharian gue.

Jadi, perkenalkan versi gue berada di keadaan paling prima, melukis.

Dengan cemong di pipi, rambut yang digelung, apron cokelat dengan sisa cat minyak, palet yang kotor dengan campuran tiga warna primer, kuas yang menari anggun di atas kanvas, menghadap sinar mentari sore yang menyinari sebagian wajah, gue sudah merasa amat mirip dengan Kim So-Hee yang belum melihat kupu-kupu dan plis, seganteng apa pun Song Kang, gue enggak mau terjebak lihat kupu-kupu.

Kurangnya satu, backsound gue sangat tidak enak, cekikikan dua orang cowok yang menertawai video di ponsel hingga suara tertawa kedua orang itu terdengar seperti orang astma.

"Ah, berisik!" omel gue sambil menoleh. "Silau lagi!"

Ace dan Amu, dua orang yang sibuk cekikikan tadi, hanya melirik gue kemudian kembali fokus ke ponsel mereka.

"Lagian gegayaan, ngelukis sambil ngadap matahari, mana masih jam tiga sore, estetik enggak pusing kepala lo, Nea," jawab Ace. "Dan, ketimbang ketipu pas diajak lihat kupu-kupu, lo lebih cocok ketipu pas diajak 'ikut Om yuk, Om punya permen manis di mobil lho', Ne."

"Bener, Nea aja, mana tahan sama godaan permen?" Amu menyambung kemudian menggulirkan lagi layar ponselnya sebelum kembali tertawa.

Gini enggak serunya punya teman cowok, perasaan pengen post yang estetik di Instagram enggak akan dimengerti, anggep aja gue anak TK terus.

Ace dan Amu ini tetangga gue, orang tua kami berteman, dan saat gue lahir kayaknya jarang banget anak-anak seumuran, hanya mereka yang seumuran, jadi secara otomatis kami berteman, apalagi TK, SD, SMP, SMA, sampai kuliah pun kita satu institusi, semakin sulit dipisahkan.

Saking sulit dipisahkannya, pernah seorang senior bertanya apakah gue, Ace, dan Amu adalah kembar tiga, meski jelas sekali perbedaannya. Amu dengan rahang tegas yang laki banget, gue bermata besar dan serba bulat di wajah gue, sementara Ace kelopaknya enggak punya pasangan. DARI MANA KITA MIRIPNYA?

Dulu sih kesal karena dianggap sodaraan sama dua bujang yang sering bikin jantung perawan jedag-jedug, tapi kelamaan gue udah capek aja jelasin kronologi kenapa kami bisa dekat, kalau ada fitur CTRL+C dan CTRL+V di ucapan, gue pasti udah lakuin, sayangnya enggak ada, jadi biar cepat dan hemat energi gue selalu jawab 'iya'.

Oh, iya ... gue lupa mengenalkan diri.

Nama gue Terra Nea Evans, panggil aja Nea.

🍁🍁🍁

Yay!!! Muncul dengan cerita baru karena udah nggak tahan mau up.

Mumpung belum banyak, semoga Sina kekejar lebih dulu sebelum proyek ini keburu numpuk draft-nya haha.

Bạn đang đọc truyện trên: Truyen247.Pro